Anda di halaman 1dari 4

Pengampu mata kuliah Sistem Politik Indonesia:

Dr. Ahmad Averus, S.STP., M.Si

Soal Ujian Tengah Semester (UTS) Madya Praja

NAMA : ENRICO LEONARDUS TANGKERE

NPP : 31.003

KELAS : E5

NO ABSEN : 05

PRODI : MSDM SEKTOR PUBLIK

1. Dalam mempelajari mata kuliah Sistem Politik Indonesia maka yang pertamatama harus dipahami praja
adalah mengenai sistem.

a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistem ?

b. Apa yang anda pahami mengenai sistem politik ?

c. Jelaskan mengenai fungsi utama sistem politik ?

2. Untuk memahami sistem politik maka yang harus dipahami adalah sistem

politik bagi para mereka yang memiliki kewenangan memerintah dan lingkup

kewenangannya.

a. Jelaskan 4 sistem politik yang berkaitan dengan mereka yang berwenang

memerintah dan lingkup kewenangannya ?

b. Jelaskan apa yang saudara ketahui mengenai sistem politik tradisional ?

SELAMAT BEKERJA

1. a. Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari suatu unsur, komponen, atau variabel yang
terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu.

b. Sistem politik adalah sekumpulan pendapat, prinsip, yang membentuk satu kesatuan yang
berhubungan satu sama lain untuk mengatur pemerintahan serta melaksanakan dan
mempertahankan kekuasaan dengan cara mengatur individu atau kelompok individu satu sama
lain atau dengan Negara dan hubungan Negara dengan Negara.
c. Secara garis besar fungsi-fungsi pokok politik yang harus berjalan dalam sebuah sistem
politik/negara adaiah:

• Fungsi merumuskan kepentingan, adaiah fungsi menyusun dan mengungkapkan tuntutan politik
dalam suatu negara.
• Fungsi pemaduan kepentingan, adalah fungsi menyatupadukan tuntutan-tuntutan politik dari
berbagai pihak dalam suatu negara dan mewujudnyatakannya ke dalam berbagai alternate
kebijakan.
• Fungsi pembuatan kebijakan umum, adaiah fungsi untuk mempertirnbangkan berbagai alternate
kebijakan yang diusulkan oleh partai-partai politik dan pihak-pihak lain, untuk dipilih salah satu
di antaranya sebagai satu kebijakan pemerintahan.
• Fungsi penerapan kebijakan, adaiah fungsi melaksanakan berbagai kebijakan yang telah
ditetapkan oleh pihak yang berwenang.
• Fungsi pengawasan pelaksanaan kebijakan, adaiah fungsi menyelaraskan perilaku masyarakat dan
pejabat publik yang menentang atau menyeleweng dari kebijakan pemerintahan, dengan norma-
norma yang berlaku.
• Fungsi komunikasi politik adaiah proses penyampaian informasi mengenai politik dari
masyarakat kepada pemerintah dan juga dari pemerintah kepada masyarakat.
• Sosialisasi politik adaiah proses pembentukan sikap dan orientasi politik anggota masyarakat.
• Rekrutmen politik adaiah proses menyeleksi orang/orang-orang yang akan dipilih atau diangkat
sebagai pejabat dari jabatan-jabatan yang ada dalam suatu negara atau partai politik.

2. a. 1. Sistem Politik Otoriter


Mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
Pemerintah mempunyai kerpentingan yang sangat kecil terhadap kehidupan sehari-hari
Oposisi tidak diperbolehkan
Adanya partai tunggal
Rakyat dijauhkan dari proses-proses politik
Tidak boleh melakukan kritik terhadap pemerintah atau Negara

2. Sistem Politik Anarki


Para ahli ilmu-ilmu politik modern pada umumnya mendefinisikan "negara" sebagai sebuah
institusi yang tersentralisir, hirarkis dan berkuasa yang mengembangkan sebuah monopoli atas
penggunaan kekuasaan fisik yang terlegitimasi. Para anarkis percaya bahwa setiap negara secara
tak terelakkan akan didominasi oleh elit-elit politik dan ekonomi, yang dengan demikian secara
efektif menjadi sebuah organ dominasi politik.
Sebuah transisi yang berarti masyarakat tanpa negara, dan akan membutuhkan sebuah represi atas
para kapitalis yang apabila dibiarkan tentu akan membangun kembali kekuatannya. Serta akan
dibutuhkan juga eksistensi negara dalam sebuah bentuk yang dikontrol oleh para pekerjanya.
Dengan demikian, kaum anarkis berusaha untuk "menghancurkan" negara yang eksis saat ini,
serta segera menggantikannya dengan konsil-konsil pekerja, sindikat-sindikat atau berbagai
metoda organisasional yang desentralis dan non-hirarkis..

Sebagai sebuah aliran, anarkisme merupakan teori politik yang bertujuan untuk menciptakan
masyarakat tanpa hirarkis (baik dalam politik, ekonomi, maupun sosial). Para Anarkis berusaha
mempertahankan bahwa anarki, ketiadaan aturan-aturan, adalah sebuah format yang dapat
diterapkan dalam sistem sosial dan dapat menciptakan kebebasan individu dan kebersamaan
sosial. Anarkis melihat bahwa tujuan akhir dari kebebasan dan kebersamaan sebagai sebuah
kerjasama yang saling membangun antara satu dengan yang lainnya.

3. Sistem Politik Demokrasi


Demokrasi adalah sebuah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Demokrasi
pada dasarnya adalah aturan orang dan di dalam sistem politik yang demokratis warga
mempunyai hak, kesempatan dan suara yang sama di dalam mengatur pemerintahan di dunia
publik. Sedang demokrasi adalah keputusan berdasarkan suara terbanyak. Demokrasi meletakkan
rakyat pada posisi penting, hal ini karena masih memegang teguh rakyat selaku pemegang
kedaulatan.
Ciri-ciri Negara yang menganut sistem politik demokrasi adalah:
adanya pembagian kekuasaan legislative, eksekutif, dan yudikatif yang memiliki kedudukan
setara.
 adanya perlindungan terhadap hak asasi manusia yang fundamental seperti hak hidup, hak
mendapat perlindungan, hak mengejar kebahagiaan, hak kemerdekaan ( kemerdekaan dalam
berbicara, kemerdekaan dalam berpikir, kemerdekaan terbebas dari kelaparan, kemerdekaan
terbebas dari rasa takut, dan kebebasan beragama)
adanya organisasi penyalur aspirasi rakyat yang biasanya berjumlah lebih dari satu. Sebab
apabila organisasi parpol hanya satu, rakyat tidak mempunyai pilihan untuk menyampaikan
aspirasinya sehingga rakyat tidak mendapat kebebasan dalam berpikir, berpendapat, dan berbuat.
adanya pemilu yang berasaskan LUBER ( Langsung, Umum, Bebas, Rahasia)
 adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik, baik
langsung maupun tidak langsung (perwakilan).
adanya keikutsertaan masyarakat dalam pemerintahan melalui pemilu yang bebas
berlakunya rule of law ( pemerintahan berdasarkan hukum)
adanya pers yang bebas untuk melindungi kepentingan rakyat
 adanya social control yang dilakukan oleh suprastrukutur dan infrastruktur terhadap
pemerintahan atau parpol yang sedang memerintah agar selalu menaati konstitusi sehingga tetap
memihak rakyat

4. Sistem Politik Demokrasi dan Transisi


Sistem politik ini hampir sama dengan sistem politik demokrasi. Namun ada penekanan, yaitu
transisi/perpindahan. Pemimpin atau pejabat negara yang sudah tidak layak akan mengalami
transisi ke generasi yang lebih baru dan layak. Sistem politik dan hukum yang ada pun akan terus
bertransisi sesuai perkembangan zaman.
Perubahan politik di suatu negara bisa diikuti dengan transisi atau bisa tidak (bila hanya sekadar
pergeseran kepala pemerintahan tanpa pergantian rezim). Transisi politik berarti peralihan rezim
dari suatu bentuk pemerintahan kepada bentuk pemerintahan yang lain. Transisi merupakan
selang waktu (interval) antara satu rezim politik dengan rezim (aturan main) yang lain
b. Sistem politik tradisional merupakan sistem politik yang di dalamnya memiliki ciri sebagai
berikut:

1. Dipilih atas dasar tradisi


2. Adanya kelas-kelas dalam hal ekonomi, nilai serta moral
3. Pemimpin menjadi sebuah badan kebersamaan
4. Lebih menekankan terhadap kolektivisme yang dilandaskan pada kekerabatan
dibandingkan dengan individualisme
5. Kebebasan individu dalam kelompok kurang dihargai dan lebih mementingkan keinginan
dari golongan kecil penguasa

Anda mungkin juga menyukai