Anda di halaman 1dari 6

UTS MATA KULIAH MANAJEMEN DAKWAH 3

SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2020


Nama : Miftahul Munawar
Fak/Prodi/smt : Dakwah/KPI/3

1.

Manajemen secara umum

pengertian manajemen merupakan suatu seni dalam ilmu dan pengorganisasian seperti menyusun
perencanaan, membangun organisasi dan pengorganisasiannya, pergerakan, serta pengendalian atau
pengawasan.

Manajemen Dakwah

Manajemen dakwah yaitu sebagai proses perencanaan tugas, mengelompokan tugas, menghimpun dan
menempatkan tenaga-tenaga pelaksana dalam kelompok-kelompok tugas dan kemudian menggerakan
ke arah tujuan dakwah.

2.

Q.s an nisa ayat 125

‫اد ِْل ُه ْم‬ ‫َن ِة ۖ َو َج‬ ‫ِة ْال َح َس‬ ‫ِة َو ْال َم ْوعِ َظ‬ ‫ك ِب ْال ِح ْك َم‬
َ ‫يل َر ِّب‬
ِ ‫ِب‬ ‫ْاد ُع إِ َل ٰى َس‬
‫ِين‬
َ ‫د‬ ْ َ َ
‫َو أعْ ل ُم ِبال ُم ْه َت‬ ‫ِبيلِ ِه ۖ َو ُه‬ ‫َّل َعنْ َس‬ ‫ض‬ َ َ
َ ْ‫َو أعْ ل ُم ِب َمن‬ ‫َّك ُه‬ َ ‫نُ ۚ إِنَّ َرب‬ َ َ ‫الَّتِي ه‬
‫ِي أحْ َس‬ ‫ِب‬
Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang
siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk.

Q.s Al-mu’minun : 73
‫َتق ٍِيم‬ ‫َراطٍ م ُْس‬ ِ ‫ْدعُو ُه ْم إِ َل ٰى‬
‫ص‬ ‫ك لَ َت‬
َ ‫َوإِ َّن‬
Artinya : Dan sesungguhnya kamu benar-benar menyeru mereka kepada jalan yang lurus.

HADIST TENTANG PEMIMPIN


‫اع‬ ‫ر‬ ‫م‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫إْل‬‫ا‬ ‫ه‬ ‫ت‬‫ي‬َّ ‫ر‬ ْ‫ن‬ ‫ع‬ ٌ
‫ل‬ ‫و‬ ُ
‫ئ‬ ‫س‬ ْ ‫م‬ ‫م‬ ُ
‫ك‬ ُّ ‫ل‬ ُ
‫ك‬ ‫و‬ ‫اع‬ ‫ر‬ ‫م‬ ُ
‫ك‬ ُّ ‫ل‬ ُ
‫ك‬ ‫ل‬
ُ ‫و‬ ُ ‫ق‬ ‫ي‬ ‫م‬َّ ‫ل‬ ‫س‬ ‫و‬ ‫ه‬ ْ
‫ي‬ َ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫هَّللا‬ ‫ى‬َّ ‫ل‬ ‫ص‬ ‫هَّللا‬ ‫ل‬ ‫و‬ ‫س‬
ُ ‫ر‬ َّ‫ن‬ َ ‫أ‬ ‫ا‬ ‫م‬ ْ ‫هَّللا‬
َ َ ُ َ ِ َ ‫ْن ُع َم َر‬
‫ه‬ُ ‫ن‬ ‫ع‬ ‫ي‬ ‫ض‬ ‫ر‬ ِ ‫َعنْ اب‬
ٍ َ ُ َ ِ ِ ِ ِ‫َ َ ع‬ َ ْ َ ٍ َ ْ َ َ َ َ ِ َ ُ َ ِ َ َ
ٌ ُ ٌ َ ْ ُ َ
َ
‫ت َز ْو ِج َها َو َم ْس ئولة َعنْ َرعِ َّي ِت َها‬ ِ ‫اع فِي أهْ لِ ِه َو ُه َو َم ْس ئو ٌل َعنْ َرعِ َّي ِت ِه َوال َم رْ أةُ َراعِ َي ة فِي َب ْي‬ ٍ ‫َو َم ْس ُئو ٌل َعنْ َرعِ َّي ِت ِه َوالرَّ ُج ُل َر‬
‫ِه‬ ‫ُئو ٌل َعنْ َرعِ َّي ِت‬ ‫اع َو َم ْس‬ ٍ ‫ِه َو ُكلُّ ُك ْم َر‬ ‫ُئو ٌل َعنْ َرعِ َّي ِت‬ ‫ِّي ِد ِه َو َم ْس‬ ‫ال َس‬ ِ ‫اع فِي َم‬ ٍ ‫ا ِد ُم َر‬ ‫َو ْال َخ‬
Artinya :
Dari Ibn Umar r.a. Sesungguhnya Rasulullah Saw. Berkata :”Kalian adalah pemimpin, yang akan
dimintai pertanggungjawaban. Penguasa adalah pemimpin, dan akan dimintai
pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Suami adalah pemimpin keluarganya, dan akan
dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Istri adalah pemimpin dirumah
suaminya, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Pelayan adalah
pemimpin dalam mengelolaharta tuannya, dan akan dimintai pertanggungjawaban tentang
kepemimpinannya. Oleh karena itu kalian sebagai pemimpin akan dimintai
pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.“

3.

2 Ayat dan Hadits diatas menjadi salah satu dasar dan bukti dalam manajemen dakwah. di
gunakan para pendakwah sebagai acuan dirinya dalam berdakwah secara terorganisir guna
tercapainya tujuan.

4.

RUANG LINGKUP MANJEMEN DAKWAH

Secara etimologis kata menejemen berasal dari bahasa inggris Management, yang berarti
“ketatalaksanaan, tata pimpinan, dan pengelolaan” artinya menejemen adalah sebagai suatu
proses yang diterapkan oleh individual atau kelompok dalam upaya-upaya kordinasi untuk
mencapai sebuah tujuan.

Dalam bahasa arab istilah menejemen diartikan sebagai “an-tanzim” yang merupakan suatu
tempat untuk menyimpan segala sesuatu dan penempatan segala sesuatu pada tempatnya.

Jika aktifitas dakwah dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen, maka “citra
profesional” dalam dakwah akan terwujud pada kehidupan masyarakat. Dengan demikian
dakwah tidak dipandang dalam objek ubudiyah saja, akan tetapi diinterpretasikan dalam berbagai
profesi. Inilah yang dijadikan inti dari pengaturan secara menejerial organisasi dakwah,
sedangkan efektifitas dan efisiensi dalam penyelenggaraan dakwah adalah suatu hal yang harus
mendapat prioritas. Aktifitas dakwah dikatakan berjalan secara efektif jika apa yang menjadi
tujuan benar-benar tercapai, dan dalam pencapaiannya dikeluarkan pengorbanan-pengorbanan
yang wajar, atau lebih tepatnya jika kegiatan lembaga dakwah yang dilaksanakan menurut
prinsip-prinsip menejemen akan menjamin tercapainya tujuan yang telah ditetapkan oleh
lembaga yang bersangkutan dan akan menumbuhkan sebuah citra profesionalisme dikalangan
masyarakat.
Sedangkan A. Rasyid Saleh mengartikan menejemen dakwah sebagi proses perencanaan tugas
dam kemudian menggerakan kearah pencapaian tujuan dakwah. Inti dari menejemen dakwah
yaitu sebuah pengaturan secara sistematis dan koordinatif dalam kegiatan atau aktifitas dakwah
yang dimulai dari sebelum pelaksanaan sampai akhir dari kegiatan dakwah.

Dalam menejemen dakwah terdapat unsur-unsur menejemen dan unsur-unsur dakwah, yang
pertama unsur-unsur menejemen adalah perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan
pengawasan. Sedangkan unsur-unsur dakwah adalah da’i, mad’u, maddah, wasilah, thariqah dan
atsar.

Dalam menejemen dakwah diperlukan aspek-aspek perencanaan dakwah. Rencana adalah suatu
arah yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam perencanaan akan di tetapkan tentang tujuan
organisasiyang ingin dicapai, perencanaan merupakan pangkal tolak dari suatu aktifitas
menejerial, oleh karena itu perencanaan memiliki peran yang sangat urgen dalam organisasi,
maka perencanaan itu adalh suatu keharusan dalam proses menejemen dakwah.

5.

USUR-UNSUR MANAJEMEN DAKWAH

Da’i (pelaku dakwah)

Da’i atau pelaku dakwah adalah orang yang melaksanakan dari pada kegiatan dakwah baik lisan,
tulisan, maupun perbuatan yang dilakukan baik secara individu, kelompok, atau lewat sebuah
organisasi/lembaga. Da’i atau juru dakwah adalah setiap muslim yang laki-laki dan perempuan
yang baligh dan berakal, baik ulama maupun bukan ulama karena kewajiban yang dibebankan
kepada mereka.

Mad’u (penerima dakwah)

Mad’u atau penerima dakwah adalah seluruh manusia yang menjadi sasaran dakwah tanpa
terkecuali, baik laki-laki maupun perempuan, tua, muda, anak-anak, kaya, miskin, pemimpin
maupun rakyat biasa, baim secara individu maupun kelompok, baik yang sudah beragama Islam
maupun belum, atau dengan kata lain penerima dakwah adalah umat manusia pada
keseluruhanya.
Maadafrud Dakwah (materi dakwah)

Maadafrud dakwah atau materi dakwah adalah, isi pesan atau materi yang disampaikan da’i
kepada mad’unya, dengan kata lain semua bahan atau sumber yang digunakan tau akan
disampaikan oleh da’i kepada mad’u dalam kegiatan dakwah. Untuk menuju kepada tercapainya
tujuan dakwah. Karena dakwah merupakan lanjutan dari pada tugas Rosul maka materi yang
akan disampaikan dalam kegiatan dakwah adalah semua yang dibawa oleh Rosulullah SAW
yang datangya dari Allah SWT yang tidak lain ajaran itu adalah Al-Islam sebagai suatu agama
yang komprehensif. Secara umum materi dakwah dapat diklasisifikasikan menjadi empat
masalah pokok, yaitu; masalah aqidah (keimanan), masalah syari’ah, masalah mu’amalah, dan
masalah ahklak.

Wasilatud Dakwah (media dakwah)

Media dakwah adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan materi dakwah (ajaran Islam)
kapada mad’unya. Adapun media dakwah tersebut antara lain; dakwah dengan menggunakan
lisan, tulisan, alat-alat audial, audio visual, dan melalui keteladanan atau ahklak.

Thariqatu al Dakwah (metode dakwah)

Metode yang sudah menjadi kata dalam bahasa Indonesia mengandung pengertian, cara teratur
yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang
dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna
mencapai tujuan yang ditentukan. Maka metode dakwah merupakan cara-cara praktis yang
digunakan untuk berdakwah oleh da’i kepada mad’unya.

Ghayatu al Dakwah (tujuan dakwah)

Tujuan dakwah atau ultimate goal dakwah adalah suatu nilai ahkir yang ingin dicapai dalam
keseluruhan aktifitas dakwah. Nilai ahkir ideal dakwah yang ingin diwujudkan adalah
terwujudnya insane pribadi dan masyarakat yang berpola pikir, berpola sikap dan berpola
perilaku sesuai dengan ajaran Islam dalam hidup dan kehidupanya sehingga akan memperoleh
kebahagiaan dunia dan ahkirat.
6.

Manajemen merupakan salah satu ilmu pengetahuan diantara ilmu-ilmu sosial yang lain, ditinjau
dari pisisi dan eksistensinya manajemen memiliki nilai utama bagi aktivitas manusia, dalam hal
ini aktivitas dakwah sebagai proses kerja sama yang di dalamnya menyangtkut segi-segi kegiatan
yang sangat luas, meliputi semua lapangan kehidupan, mulai dari pendidikan, sosial, budaya,
ekonomi.

Manfaat manajemen dalam kegiatan dakwah :

1. Terwujudnya peruntutan dan perumusan sasaran serta tujuan dakwah dimasa yang akan datang
atau berkelanjutan

2. Terwujudnya penentuan metode dan tindakan-tindakan yang seyokyanya dilakukan dalam


kegiatan dakwah

3. Memudahkan pendelegasian wewenang dan tenaga pelaksanaan sesuai dengan profesi atau
keahlian yang dimiliki secara setruktur pembagian kerja yang telah ditentukan.

7.

Perencanaan

Perancanaan adalah proses dasar yang di gunakan untuk memilih tujuan dan menentukan
cakupan penyampaiannya. Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefenisikan tujuan
organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu dan mengembangkan rencana aktivitas
kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena
tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan
dapat berjalan.

Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah suatu proses untuk penentuan, pengelompokkan, pengaturan dan


pembentukan pola hubungan kerja dari orang-orang untuk mencapai tujuan organisasinya.
Menurut Schermerhorn(1996:218).
Fungsi pengorganisasian (organizing) dalam manajemen adalah proses mengatur tugas,
wewenang dan tanggung jawab setiap individu dalam manajemen. Menjadi satu kesatuan untuk
mencapai tujuan yang telah direncanakan.

Anda mungkin juga menyukai