Disusun Oleh :
2019
A. Latar Belakang Masalah
Di dalam suatu negara terdapat suatu agama tertentu yang di anut oleh seseorang.
Agama yang di anut paling banyak akan di sebut dengan agama atau kaum mayoritas
dan sisanya adalah disebut dengan agama atau kaum minoritas. Dan di Indonesia
sendiri terdapat 6 jenis agama berbeda yang di anut oleh warga Indonesia dan Agama
islam adalah mayoritas agama di Indonesia. Namun sayangnya beberapa warga
Mayoritas yang seharusnya melindungi dan menjaga kaum minoritas malah bertindak
sebaliknya dimana terjadi tindak diskriminasi, radikalisme serta tindakan intoleran
dari kaum mayoritas ke kaum minoritas. Tentu ini sangat di sayangkan karna efek
sampingnya adalah terjadi perselisihan di antara kedua belah pihak bahkan
kemungkinan terburuknya adalah perpecahan. Beberapa kasus terjadi karena banyak
warga yang terpapar paham radikalisme dimana mereka lebih mengedepankan paham
yang mereka anut tanpa memedulikan ideologi dasar negara Indonesia itu sendiri,
yaitu Pancasila.
B. Rumusan Masalah
1. Apa efek samping dari kasus tersebut?
2. Siapa pihak yang menentang?
3. Bagimana cara menangani diskriminasi berdasasrkan Pancasila?
4. Dimana letak permasalahannya?
5. Mengapa timbul konflik?
6. Bagaimana cara menanggapi kasus ini?
C. Tujuan proyek
Tujuan dari proyek kami adalah untuk memahami efek buruk dari tindak diskriminasi
terhadap suatu kaum yang berbeda paham agamanya, mengingatkan bahwa Indonesia
juga bukan hanya terdiri dari satu jenis agama melainkan banyak agama, dan
menjelaskan bahwa di Indonesia sudah ada hukum yang mengatur kebebasan warga
negaranya untuk memilih agama yang ingin di anut masing-masing.
D. Teori dan Analisis
a. Pengertian Diskriminasi
Diskriminasi menurut KBBI, pengertian diskriminasi adalah perbedaan perlakuan
terhadap sesama warga negara yang dilakukan berdasarkan warna kulit, golongan,
suku, ekonomi, agama, dan sebagainya. Minoritas menurut KBBI, golongan sosial
yang jumlah warganya jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan golongan lain
dalam suatu masyarakat dan karena itu didiskriminasikan oleh golongan lain itu.
b. Contoh Kasus
Salah satu kasus diskriminasi yang kami ambil di Indonesia adalah kasus yang
terkait dengan Pak Slamet. Pak Slamet adalah seorang seniman asal Yogyakarta,
kemudian pada suatu hari, ia berniat mebeli rumah dan bertempat tinggal di Desa
Karet, Bantul, Jawa Tengah, namun ketika ia sudah membeli rumah tersebut dan
ingin bertempat tinggal di rumah itu, ia tidak diterima oleh warga setempat karena
adanya perbedaan agama, karena dalam peraturan Desa Karet tersebut, RT dan
warga setempat sudah sepakat untuk tidak menerima warga yang beragama non –
muslim.
c. Letak Permasalahan
Rasa tolransi dalam diri masing – masing warga Desa Karet masih sangat
sedikit, sehingga mereka masih belum bisa menerima adanya perbedaan antar
umat beragama di Indonesia.
Menurut kelompok kami, dalam kasus tersebut, warga Desa Karet tidak
memiliki rasa kemanusiaan karena ia mengusir seorang Slamet yang sedang
mencari tempat tinggal dan berpenghuni tanpa sebab dan salah apapun.
Kasus Slamet tersebut dapat terjadi juga karena faktor dari agama mayoritas
yang mendominasi, di Indonesia, agama dengan penganut terbanyak adalah
agama Islam, sehingga dapat dikatakan agama Islam sebagai agama yang
mayoritas di Indonesia.
Walaupun warga Desa Karet meliki agama yang sama, namun tidak semua dari
mereka memiliki pemikiran atau pola pikir yang sama juga, karena pasti ada
warga yang meiliki pemikiran untuk tidak menerima warga lain selain agama
Muslim, namun ada juga yang memiliki pemikiran untuk menerima warga yang
non - muslim tersebut.
3. Efek dari minimnya atau kesalahan dalam mengartikan paham agama yang
dianut
Kesalahan dalam mengartikan paham agama yang dianut memiliki efek yang
besar kepada penganut tersebut. Orang yang salah mengartikan suatu ajaran dari
agamanya dapat bertindak radikal dan melakukan yang tidak diinginkan oleh
agamanya. Hal ini yang nantinya dapat menimbulkan diskriminasi antar agama.
4. Fanatisme
E. Kesimpulan
Sehingga kesimpulan yang dapat di ambil adalah dengan adanya tindak
diskriminasi yang di lakukan oleh kelompok tertentu maka akan selalu terjadi
persilisihan yang bila tidak ditindaki secara serius akan menjadi semakin panjang dan
menyebabkan terpecahnya suatu Negara. Karena sifat radikalisme di Indonesia sudah
sangat menjamur dimana banyak orang yang menyembunyikan maksud aslinya dengan
agama sehingga banyak orang yang terdoktrin dan mulai melupakan ideologi dasar
Negara Indonesia itu sendiri, yaitu Pancasila yang dimana menjunjung tinggi nilai
persatuan dan kesatuan. Selain itu dengan adanya tindakan diskriminasi terhadap kaum
minoritas tentu efek sampingnya adalah Negara Indonesia yang semakin jauh dari kata
maju tetapi sebaliknya bila tindakan diskirminasi benar-benar di tangani maka
Indonesia tentu dapat menjadi Negara maju karena peberdaan yang sangat beragam di
Indonesia mulai dari adat ras suku maupun Agamanya dimana semua perbedaan
apabila memiliki suatu visi yang dijalankan bersama maka akan tercipta suatu
persatuan dimana persatuan tentu akan membuat suatu Negara semakin maju dan kuat.
Daftar Pustaka
https://www.tagar.id/akhir-kisah-slamet-jumiarto-pelukis-yang-ditolak-ngontrak-
karena-katolik
https://kumparan.com/kumparannews/akhir-kisah-slamet-yang-ditolak-tinggal-di-
bantul-karena-bukan-muslim-1554227588606142230
https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-4494241/perbedaan-agama-membuat-
slamet-ditolak-tinggal-di-dusun-karet-bantul
https://regional.kompas.com/read/2019/04/03/06193871/7-fakta-kisah-slamet-
melawan-diskriminasi-agama-di-bantul-peraturan-dicabut?page=all