Sifat Ujian :
Kolom Veri
1 D klaim asuransi dikenal bukan merupakan objek pajak penghasilan (PPh). Hal ini
3 A Badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia untuk
4 B Pajak Penghasilan atas hadiah merupakan jenis pemajakan yang dilakukan deng
setelah melakukan pemotongan kemudian menyetorkan pajak yang telah dipot
pertanggung jawaban kemudian melakukan pelaporan SPT masa PPh paling lam
5 B Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) beromzet maksimal Rp 4,8 m
Tarif pajak UMKM ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tah
memiliki Peredaran Bruto Tertentu.
11 C Karena jawaban yang lain tidak sinkron dengan pengertian BUT karena BUT org
19 D Penghasilan yang dipakai sebagai dasar perhitungan angsuran PPh Pasal 25 ada
PPh terutang:
25% x Rp150.000.000 37.500.000
PPh dipotong atau dipungut (9.000.000)
Dasar Perhitungan PPh Pasal 25 tahun 2015 28.500.000
20 D Karena subjek pajak pribadi dalam negeri OP yang bertempat tinggal di Indones
Indonesia dan mempunyai niat bertempat tinggal di Indonesia
LEMBAR JAWABAN UTS
tudi EKONOMI – Fakultas MANAJEMEN BISNIS
pakan objek pajak penghasilan (PPh). Hal ini sesuai dengan Undang-undang (UU) Nomor 36 Tahun 2008 tentang PPh pasal 4 ayat 3f yang m
pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia, (i) orang pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dala
k bertempat kedudukan di Indonesia untuk menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di Indonesia. Jadi, kesimpulannya BUT adalah sem
upakan jenis pemajakan yang dilakukan dengan pemotongan pajak oleh pihak pemberi hadiah. Pihak pemberi hadiah yang merupakan pem
mudian menyetorkan pajak yang telah dipotong ke bank persepsi paling lambat tanggal 10 setelah masa pajak pemotongan berakhir. Seba
elakukan pelaporan SPT masa PPh paling lambat tanggal 20 setelah masa pajak pemotongan berakhir.
engah (UMKM) beromzet maksimal Rp 4,8 miliar setahun dapat menggunakan tarif Pajak Penghasilan (PPh) Final 0,5%.
m Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2018 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan Dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh
umnya Nomor 46 Tahun 2013. Sementara aturan turunannya dalam bentuk Peraturan Menteri Keuangan (PMK) mengenai pajak UMKM, d
dang Pajak Penghasilan mengatur bahwa harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 aya
gai pengganti penyertaan modal, dikecualikan dari objek pajak.
Pada prinsipnya harta, termasuk setoran tunai, yang diterima oleh badan merupakan tambahan kemampuan ekonomis bagi badan tersebu
ukan termasuk dalam kegiatan perencanaan manajemen operasional berdasarkan Pasal 6 ayat 1 UU Nomor 36/2008
ndonesia menganut prinsip pemajakan atas penghasilan dalam pengertian yang luas, yaitu bahwa pajak dikenakan atas setiap tambahan
ron dengan pengertian BUT karena BUT org menjalankan usaha tidak didalam negeri dan pulang ke indonesia tidak lebih dri 183 hari dalam
unjangan Lembur Rp 2000.000 JKK 1% Rp. 60.000 JK 0,3% Rp18.000. BPJS kesehatan Rp 60.000 Penghasilan bruto Rp. 8.138.0
unjangan Lembur Rp 2000.000 JKK 1% Rp. 60.000 JK 0,3% Rp18.000. BPJS kesehatan Rp 60.000 Penghasilan bruto Rp. 8.138.0
00.000 Laba disingapura 1.050.000.000 Laba diinggris 750.000.000 Laba dithailand 550.000.000 Rugi dimalaysia deviden 682.500.000 T
00.000 Laba disingapura 1.050.000.000 Laba diinggris 750.000.000 Laba dithailand 550.000.000 Rugi dimalaysia deviden 682.500.000 T
00.000 Laba disingapura 1.050.000.000 Laba diinggris 750.000.000 Laba dithailand 550.000.000 Rugi dimalaysia deviden 682.500.000 T
00.000 Laba disingapura 1.050.000.000 Laba diinggris 750.000.000 Laba dithailand 550.000.000 Rugi dimalaysia deviden 682.500.000 T
00.000 Laba disingapura 1.050.000.000 Laba diinggris 750.000.000 Laba dithailand 550.000.000 Rugi dimalaysia deviden 682.500.000 T
157.500.000 Inggris 75.000.000 Thailand 90.000.000 Deviden 102.375.000 Total kredit pajak 424.875.000
asar perhitungan angsuran PPh Pasal 25 adalah sebesar Rp250.000.000 – Rp100.000.000 = Rp150.000.000.
000.000)
un 2015 28.500.000
negeri OP yang bertempat tinggal di Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan OP yang dalam tahun pajak berada di
empat tinggal di Indonesia
m
ang (UU) Nomor 36 Tahun 2008 tentang PPh pasal 4 ayat 3f yang menyebutkan bahwa ya
da di Indonesia lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12
elakukan kegiatan di Indonesia. Jadi, kesimpulannya BUT adalah semacam cabang atau per
pihak pemberi hadiah. Pihak pemberi hadiah yang merupakan pemberi penghasilan
g lambat tanggal 10 setelah masa pajak pemotongan berakhir. Sebagai bentuk
sa pajak pemotongan berakhir.
ghasilan atas Penghasilan Dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang
ntuk Peraturan Menteri Keuangan (PMK) mengenai pajak UMKM, dijanjikan akan
yang diterima oleh badan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b
aryawan perusahaan yang diberi makan siang, yaitu hanya karyawan baru
tian yang luas, yaitu bahwa pajak dikenakan atas setiap tambahan kemampuan ekonomi
idalam negeri dan pulang ke indonesia tidak lebih dri 183 hari dalam 1 tahun berturut t
– Rp100.000.000 = Rp150.000.000.