Pengaruh Kepemimpinan Kontingensi Dan Komunikasi Top-Down Terhadap Kinerja Karyawan
Pengaruh Kepemimpinan Kontingensi Dan Komunikasi Top-Down Terhadap Kinerja Karyawan
ABSTRAK
ABSTRACT
27
28 JURNAL MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN, VOL. 2, NO. 1, Januari 2017: 27-32
2. Dokumentasi k 1 1 2
Pengumpulan data dengan mencatat
Keterangan :
beberapa hal penting yang berasal
r11 = reliabilitas instrumen
dari dokumen–dokumen yang di
k = banyaknya butir pertanyaan
miliki BRI Unit Pagerwojo
atau banyaknya soal
Tulungagung.
3. Wawancara (Interview) b 2
= jumlah varias butir
Wawancara merupakan proses Tanya 1 2 = varians total
jawab langsung dengan responden di
BRI Unit Pagerwojo Tulungagung
Analisa Korelasi Berganda
untuk mendapatkan data-data yang
Analisa ini digunakan untuk mengetahui
diperlukan dalam penelitian. Proses
hubungan antara variabel bebas yaitu
wawancara ini dilakukan di
kepemimpinan kontingensi (X1) dan
lingkungan kerja karyawan BRI Unit
Pagerwojo Tulungagung. komunikasi top down (X2) dengan
4. Penyebaran Angket Penelitian variabel terikat yaitu kinerja karyawan
(Kuesioner) BRI Unit Pagerwojo Tulungagung.
Penyebaran angket merupakan proses Menurut (Sugiyono, 2004) hubungan
yang dilakukan dengan cara antara kedua variabel tersebut dapat
membagikan angket (kuesioner). diketahui dengan rumus sebagai berikut
:
Teknik Analisis Data b1.X1.Y b2 .X 2 .Y
ry1,2 =
Uji Validitas Y2
Uji penelitian valid apabila terdapat
Keterangan :
kesamaan antara data sesungguhnya
ry1,2 = koefisien korelasi
terjadi pada obyek yang diteliti.
Instrument valid berarti alat ukur yang n = jumlah responden
yang digunakan untuk mendapatkan data X = jumlah jawaban variabel X
tersebut valid. Y = jumlah jawaban variabel Y
Adapun rumus yang digunakan menurut
(Sugiyono 2009) adalah sebagai berikut Analisa Regresi Berganda
: Analisa regresi ini digunakan untuk
mengetahui pengaruh variabel X
n xy x y (kepemimpinan kontigensi dan
r
n x ( x)2 (n y 2 ( y)2 )
2
Komunikasi Top-donw) terhadap
Dimana : variabel Y (kinerja). Menurut
r = Koefisien Korelasi (Sugiyono, 2004) Rumus perhitungan
n = Jumlah Responden regresinya dengan menggunakan
y = Jumlah jawaban Variabel Y persamaan matematika, yaitu :
x = Jumlah jawaban Variabel X Y = a + b1 x 1 + b 2 x 2
Keterangan :
Uji Reliabilitas Y = kinerja
Instrumen menunjukkan pada satu a = Konstanta
pengertian bahwa suatu instrumen b 1 ,b 2 = Koefisien regresi masing-
cukup dapat dipercaya untuk digunakan masing variabel
sebagai alat pengumpul data karena x 1 = kepemimpinan kontingensi
instrumen tersebut sudah baik. Untuk
mengukur realibilitas digunakan rumus x 2 = komunikasi top down
sebagai berikut : (Sugiyono 2009).
HASIL DAN PEMBAHASAN maka variabel kinerja (Y) akan
mengalami kenaikan sebesar 0,450
Analisis Regresi Berganda dengan asumsi variabel yang lain
Analisis regresi berganda konstan.
digunakan untuk mengetahui pengaruh 3. Koefisien regresi kepemimpinan
antara variabel independen yang terdiri Top Down (X2) sebesar 0,408
dari kepemimpinan kontingensi (X1),
bernilai positif, hal ini berarti jika
kepemimpinan Top Down (X2), dan variabel kepemimpinan Top Down
variable dependen kinerja (Y), sekaligus (X2) berubah sebesar satu satuan
untuk melihat hasil pengujian hipotesis maka variabel kinerja (Y) akan
yang diajukan. Dari perhitungan dengan mengalami kenaikan sebesar 0,408
menggunakan program SPSS 16.0 for dengan asumsi variabel yang lain
Windows hasil regresi diperoleh nilai konstan.
koefisien regresi berganda yang secara
keseluruhan tampak pada tabel 1 sebagai Tabel 2
berikut: Output Analisis Korelasi Berganda
Model Summary
Tabel 1 Model R R Adjusted R
Output Analisis Regresi Berganda Square Square
Coefficientsa 1 .801a .642 .522
Model Unstandardized Standard t Sig. a. Predictors: (Constant), X2, X1
Coefficients ized (Sumber: data diolah melalui SPSS)
Coeffici
ents Berdasarkan table 2. menunjukkan nilai
B Std. Beta R sebesar 0,801 yang artinya korelasi
Error
atau hubungan antara variabel
(Con
stant 3.670 10.067 .365 .728 independen yang terdiri dari
1 ) kepemimpinan kontingensi (X1),
X1 .450 .361 .319 1.246 .039 kepemimpinan Top Down ( X2 ) dengan
X2 .408 .162 .645 2.516 .046 variabel dependen kinerja (Y)
a. Dependent Variable: Y mempunyai hubungan yang tinggi atau
(Sumber: data diolah melalui SPSS) sangat kuat. Nilai R Square
menunjukkan 0,642, ini berarti bahwa
Berdasarkan hasil analisis regresi pengaruh variabel independen yang
yang di dapat pada tabel 1. maka dapat terdiri dari kepemimpinan kontingensi
dituliskan persamaan regresinya sebagai (X1), kepemimpinan Top Down ( X2 )
berikut: dengan variabel dependen kinerja (Y)
Y = 3,670 + 0,450X1 + 0,408X2 adalah 64,2 % sedangkan sisanya
Persamaan regresi diatas menunjukkan dipengaruhi oleh faktor lain.
bahwa:
1. Nilai konstanta sebesar 3,670 Uji Hipotesis Menggunakan Uji
artinya perpotongan garis regresi Goodness of Fit
pada sumbu Y terletak pada niali Uji Hipotesis Secara Simultan atau
3,670, nilai ini bersifat konstan Bersama-sama (Uji F)
artinya tidak terikat pada variabel Pada uji hipotesis ini untuk
bebas maupun pada variabel terikat. mengetahui pengaruh yang bermakna
2. Koefisien regresi kepemimpinan antara variabel independen yang terdiri
kontingensi (X1) sebesar 0,450 dari kepemimpinan kontingensi (X1),
bernilai positif , hal ini berarti jika kepemimpinan Top Down (X2), secara
variabel kepemimpinan kontingensi simultan atau bersama-sama terhadap
(X1) berubah sebesar satu satuan variabel dependen kinerja (Y) maka
digunakan Uji F yaitu dengan SIMPULAN DAN SARAN
membandingkan Fhitung dengan Ftabel atau
signifikan Fhitung < 0,05. Berdasarkan Kesimpulan
hasil perhitungan menggunakan SPSS 1. Ada pengaruh antara kepemimpinan
16.0 for windows diketahui bahwa nilai kontingensi dan komunikasi top
Fhitung 5,372 > Ftabel 4.737 dengan Sig. down terhadap kinerja karyawan
0,046. BRI Unit Pagerwojo Tulungagung.
Jadi Sig. diperoleh 0,0460 < 0,05, 2. Faktor yang paling dominan
sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, berpengaruh antara kepemimipinan
artinya variabel kepemimpinan kontingensi dan komunikasi top-
Kontingensi (X1) dan variable down terhadap kinerja karyawan
kepemimpinan Top Down (X2), secara BRI Unit Pagerwojo Tulungagung.
simultan atau bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap Saran-saran
variabel kinerja (Y). Berdasarkan kesimpulan diatas
maka saran yang dapat peneliti berikan
Uji Hipotesis Secara Parsial atau kepada BRI Unit Pagerwojo
Individu (Uji t) Tulungagung. sebagai berikut:
Pada uji hipotesis ini untuk 1. Pihak pimpinan hendaknya lebih
mengetahui pengaruh yang bermakna meningkatkan lagi tingkat
antara variabel independen yang terdiri kepemimpinan kontingensi. Dengan
dari kepemimpinan kontingensi (X1), jalan lebih menekankan adanya
kepemimpinan Top Down (X2), secara kepemimpinan yang aktif dan
parsial atau individu terhadap variabel efektif dengan para bawahan untuk
dependen kinerja (Y) maka digunakan mengatasi permasalahan–
Uji t yaitu dengan membandingkan thitung permasalahan dan yang timbul.
dengan ttabel atau signifikan thitung < 0,05. 2. Pemimpin hendaknya mengetahui
Berdasarkan hasil perhitungan seberapa jauh petunjuk, pengarahan,
menggunakan SPSS 16.0 for windows dan hubungan sosioemosional yang
diketahui bahwa: ia berikan serta tingkat kematangan
1. Variabel kepemimpinan yang ada pada pegawai dalam
Kontingensi (X1) nilai thitung sebesar melaksanakan tugas agar mencapai
hasil yang maksimal.
1.246 bernilai positif dengan
3. Komunikasi yang ada hendaknya
signifikan sebesar 0,039. Karena
diperbaiki dengan melihat lebih jauh
nilai Sig-t yaitu 0,039 < 0,05 maka
karakteristik, watak serta ideologi
secara parsial variabel
karyawan dalam menjalan tugas
kepemimpinan kontingensi (X1)
sehingga justru tidak terjadi miss
berpengaruh signifikan terhadap
komunikasi ditingkat middle
variabel kinerja (Y) sehingga Ho
pimpinan ke-karyawan.
ditolak dan Ha diterima.
2. Variabel Kepemimpinan Top Down
(X2) nilai thitung sebesar 2,645 DAFTAR PUSTAKA
bernilai positif dengan signifikan Butchatsky, O. (1996). Leadership.
sebesar 0,046. Karena nilai Sig-t < Sydney: Harper-Colliins.
0,05 yaitu 0,046 < 0,05 maka Siagian.
secara parsial variabel Bennis, Warren & Michael Misvhe.
kepemimpinan Top Down (X2) 1995. The 21st Century
berpengaruh signifikan terhadap Organization. Reventing
variabel kinerja (Y) sehingga Ho
ditolak dan Ha diterima.
Through Reengineering. Kula Sitio, Arifin, Tamba Halomoan, (2001)
Lumpur: Golden Books
Koperasi: Teori dan Praktek,
Effendy, Onong Uchjana, 2005. Ilmu
Jakarta: PT Erlangga.
Komunikasi Teori dan Praktek,
Sudarsono, Edelius, (2005) Koperasi
Bandung: PT. Remaja
dalam Teori dan Praktek,
Rosdakarya
Cetakan ke-Empat, Jakarta: PT
Kartono, 2006. Pemimpin dan
Kepemimpinan, Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Rajagrafindo Persada Sugiono, 2006. Statistika, Bandung:
Davis, Keith, and Newstrom, (1985) Alfabeta
Perilaku dalam Organisasi, ------, 2010. Metode Penelitian
Edisi ke-Tujuh, Jakarta: PT. Pendidikan, Bandung: Alfabeta
Erlangga.
French, J. P. R. Jr., and Raven, B.
(1968). The bases of social
power. In D. Cartwright and A.
Zander (eds.), Group dynamics
(pp. 607-623). New York:
Harper and Row.
Hersey, Paul, and Blangchard, Kenneth,
(1982), Perilaku Organisasi:
Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia, Edisi ke-Empat,
Jakarta: PT. Erlangga.
http://www slideshare net/youlbee 82,
Kepemimpinan Presentasiprase,
17 Juli 2009.
http://kampus komunikasi /blogspot.com
(2008), Fungsi dan Tujuan
Komunikasi 17 Juli 2009.
http://Mulyono
.staff.Uns.ac.id/2009/06/03/mod
el ,The Top Down Approach
(Brian W. Hogwood dan Lewis
a. Gunn), 31 Juli 2009.
http://id.wikipedia.org/wiki, Kinerja ,18
Agustus 2009.
http://id.wikipedia.org/wiki, Koperasi,
18 Agustus 2009.
Purwanto, Djoko (2003), Komunikasi
Bisinis, Edisi ke-Dua, Jakarta:
PT. Erlangga.
P. Robbin, Stephen, and Jugde,
Timoothy, (2008), Perilaku
Organisasi, Edisi ke-Dua Belas,
Jakarta: PT. Salemba Empat.