NIM : 2000023250
Kel./Golongan : 1/4
I. TUJUAN PERCOBAAN
1) Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan menyusun prosedur penabletan tablet
2) Mahasiswa mampu menguraikan prosedur penabletan
3) Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan meyusun prosedur evaluasi sifat fisik tablet
4) Mahasiswa mampu menganalisis hasil evaluasi sifat fisik tablet
Evaluasi tablet perlu dilakukan untuk mengetahui sifat fisika, kimia, dan biologi sediaan
tersebut. Sifat-sifat ini dapat menggambarkan kualitas total dari tablet atau formulasi tablet
serta kondisi penyimpanan kemungkinan tekanan atau keadaan lingkungan luar. Evaluasi
tablet meliputi uji keseragaman bobot, uji keseragaman ukuran, uji waktu hancur, uji
kekerasan tablet, dan uji disolusi (Ade Maria Ulfa, Nofita, Dhika Azzahra. 2018)
a. Keseragaman bobot
Variasi bobot tablet dipengaruhi oleh ukuran dan distribusi granul yang berbeda,
sifat alir granul yang tidak baik akan menyebabkan jumlah serbuk yang masuk dalam
ruang kompresi tidak seragam, sehingga menghasilkan bobot tablet yang berbeda (Fonner
dkk, 1990). Keseragaman bobot tablet ditentukan berdasarkan banyaknya penyimpangan
bobot pada tiap tablet terhadap bobot rata-rata dari semua tablet sesuai syarat yang
ditentukan Farmakope Indonesia.
b. Kekerasan
Dinyatakan sebagai daya tahan terhadap tekanan, tegangan, patahan, guliran,
gosokan dan jatuhan (Voigt, 1984). Kekerasan tablet umumnya 4-8 kg (Parrott, 1971).
c. Waktu hancur
Didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan untuk hancurnya tablet dalam
medium yang sesuai, kecuali dinyatakan lain untuk tablet tidak bersalut tidak lebih dari
15 menit (Anonim, 1979).
d. Kerapuhan
Dinyatakan sebagai ketahanan suatu tablet terhadap goncangan selama proses
pengangkutan dan penyimpanan. Tablet yang mudah rapuh dan pecah akan kehilangan
keindahan dalam penampilannya serta menimbulkan variasi pada bobot tablet tablet dan
keseragaman dosis obat. Nilai kerapuhan yang dapat diterima sebagai batas tertinggi
adalah 1% (Banker dan Anderson, 1986).
e. Kandungan zat aktif
Tablet parasetamol mengandung zat aktif tidak kurang dari 90% dan tidak lebih
dari 110,0 % dari jumlah yang tertera pada etiket (Anonim, 1995)
f. Disolusi
Didefinisikan sebagai proses melarutnya suatu zat kimia atau senyawa obat dari
sediaan padat ke dalam suatu medium tertentu. Uji disolusi berguna untuk mengetahui
seberapa banyak obat yang melarut dalam medium asam atau basa (lambung dan usus
halus) (Ansel, 1989).
V. BATCH RECORD
(Terlampir)
*)Karena bobot 1 tablet > 650 maka tablet langsung diambil 10 tablet untuk diuji
b) Pengujian
Penimbangan 10 tablet yang sudah dibebas-debukan (sebelum diuji)
Wadah 0,47 gram
Wadah + tablet 7,05 gram
Bobot 10 tablet 6,58 gram
Perhitungan
Untuk mengendalikan kualitas tablet yang dihasilkan, maka dilakukan evaluasi sifat fisik
tablet. Evaluasi sifat fisik tablet yang dilakukan pada percobaan meliputi uji kekerasan tablet,
uji kerapuhan tablet, dan uji waktu hancur tablet.
Selain uji-uji tersebut juga dilakukan pengukuran diameter dan ketebalan tablet
paracetamol. Pengukuran diameter tablet dilakukan dengan alat ukur Jangka Sorong.
Sedangkan, pengukuran ketebalan tablet dilakukan dengan alat Mikrometer Sekrup. Serta
ada juga uji keseragaman bobot tablet untuk menyempurnakan uji evaluasi sifat fisik tablet.
Namun, hal tersebut tidak dilakukan pada percobaan karena waktu yang terbatas.
VIII. KESIMPULAN
a. Penabletan dilakukan dengan menggunakan mesin cetak tablet. Prinsipnya adalah
memberikan tekanan pada granul yang sudah dibuat.
b. Ditambahkan bahan tambahan pelicin dan penghancur pada granul sebelum dilakukan
penabletan.
c. Evaluasi sifat fisik tablet meliputi uji kekerasan tablet, uji kerapuhan tablet, uji waktu
hancur tablet, pengukuran ketebalan dan diameter tablet, serta uji keseragaman tablet.
d. Tablet Paracetamol memiliki kekerasan dan kerapuhan yang tidak baik karena tidak
memenuhi syarat kekerasan dan kerapuhan tablet yang baik. Akan tetapi, tablet tersebut
memiliki waktu hancur yang baik yaitu 8 menit (kurang dari 15 menit).
IX. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1979. Farmakope Indonesia Ed. III. Depkes RI: Jakarta.
Ulfa, Ade Maria, Nofita dan Dhika Azzahra. 2018. Analisa Uji Kekerasan, Kerapuhan dan
Waktu Hancur Asam Mefenamat Kaplet Salut Generik dan Merek Dagang. Jurnal
Farmasi Malahayati Vol 1 No 2.
Kurnializa, Era. 2013. POTENSI AMILUM LIMBAH BATANG KELAPA SAWIT (Elaeis
guineensis Jacq.) SEBAGAI BAHAN PENHANCUR PADA FORMULASI
TABLET PARASETAMOL. https://media.neliti.com/media/publications/192743-
ID-none.pdf. Diakses pada tanggal 3 November 2021.
Banne, Yos, Selfie P.J. Ulaen dan Fifiliane Lombeng. UJI KEKERASAN, KEREGASAN,
DAN WAKTU HANCUR BEBERAPA TABLET RANITIDIN.
https://media.neliti.com/media/publications/96508-ID-uji-kekerasan-keregasan-
dan-waktu-hancur.pdf. Diakses pada tanggal 3 November 2021.
https://www.scribd.com/document/488657376/LAPORAN-PRAKTIKUM-FORMULASI-
TABLET-PENCETAKAN-TABLET-DAN-EVALUASI
https://media.neliti.com/media/publications/96508-ID-uji-kekerasan-keregasan-dan-waktu-
hancur.pdf
Lampiran 1
ALAT
Friability Ttester
Lampiran 2
(BATCH RECORD)