Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Target Perilaku
C. Definisi Operasional
D. Dimensi/Aspek
E. Indiikator-indikator Perilaku

BAB II

METODE OBSERVASI

A. Karakteristik Observee
Observee di ambil dari masyarakat yang melintasi wilayah lampu merah
perempatan Banyu Urip Surabaya. Dimana individu ataupun kelompok tersebut
melakukan tindakan pro social kepada pengemis yang berada di lampu merah perempatan
Banyu Urip Surabaya.
Jumlah observee yang terhitung ke dalam observasi yang kami lakukan berjumlah
lebih dari 100 partisipan, di karenakan yang partisipan yang kami pilih merupakan
“masyarakat yang melintasi lampu merah wilayah Banyu Urip” dan hal tersebut
menjadikan jumlahnya tidak terbatas.
B. Waktu Observasi
Dalam melakukan observasi ini, kami melaksanakannya dengan 2 kali pertemuan
dengan rincian sebagai berikut :
-Pertemuan pertama di lakukan pada hari Minggu, 22 November 2020 dari pukul 10.00-
12.00 WIB. Pada pertemuan pertama ini kami melakukan observasi dengan 3 alat yaitu :
Checklist, Rating Scale, dan Catatan Berkala.
-Pertemuan kedua di lakukan pada hari Minggu, 29 November 2020 dari pukul 11.00-
12.00 WIB. Pada pertemuan ini kami melakukan observasi dengan menggunakan 2 alat
yaitu: Catatan Berkala, dan Anecdotal Record.
Pada pertemuan pertama kami memilih Checklist dan Rating Scale tersebut di
karenakan kami membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memenuhi indikator yang
kami sediakan. Sedangkan kami juga menggunakan catatan berkala karena data yang di
sediakan melalui catatn berkala di pertemuan pertama akan di bandingkan degan
pertemuan kedua. Pada pertemuan kedua kami menggunkan Anecdotal Record di
karekanakan alat ini lebih membutuhkan data yang naratif dan lebih detail, dan pada
pertemuan kedua juga kami menggunakan Catatan berkala untuk perbandingan hasil data
catatan berkala pada pertemuan pertama dan kedua.
C. Lokasi dan Setting Observasi
Lokasi yang kami pilih adalah wilayah lampu merah perempatan Banyu Urip
Surabaya yang dimana kami melakukan observasi secara langsung sebanyak 2 kali tanpa
melalui rekaman video ataupun melalui asumsi dari orang lain.
Observasi ini di lakukan secara alamiah tanpa adanya perencanaan kejadian atau
suatu eksperimen yang kami ciptakan. Hal ini kami lakukan karena kami ingin
mengetahui seberapa banyak orang yang mau melakukan tindakan pro social meskipun
tidak di lakukan melalui eksperimen.
Observasi ini di lakukan oleh 2observer dimana pada pertemuan pertama yang
berjumlah 3 jam kami bagi menjadi 2 untuk 2 alat yaitu Checklist dan Rating Scale
secara bergantian (masing-masing 1,5 jam). Disamping menggunakan 2 alat tersebut,
kami juga membagi focus kami untuk menjalankan alat observasi catatan berkala.
Sedangkan pada pertemuan 2 yang berjumlah 2 jam, kami membaginya dengan cara
observer 1 hanya focus kepada catatan berkala saja, dan observer 2 hanya terfokus
kepada anecdotal record saja.
D. Jenis Observasi
1. Jenis Observasi yang kami gunakan:
a. Observasi non-partisipan
b. Observasi Sistematik
c. Observasi non-Eksperimental
d. Observasi Covert
2. Alasan yang mendasari penggunaan jenis observasi tersebut:
a. Alasan di gunakannya observsi non-partisipan adalah di karenakan observer tidak
ikut terjun langsung ke dalam lingkup kegiatan atau kehidupan observe, hal ini di
lakukan dengan maksut untuk mengurangi terjadinya manipulasi perilaku yang di
lakukan observe selama observasi berlangsung.
b. Observasi sistematik merupakan salah satu jenis observasi yang fungsinya adalah
sebagai perencanaan yang memiliki batasan penelitian, sehingga observer bisa
mengetahui bagian mana yang perlu dan tidak perlununtuk di masukan k dalam
pencatatan hasil penelitian.
c. Alasan di pilihnya jenis observasi non-eksperimental adalah karena tujuan dari
observasi yang kami lakukan untuk mengetahui perilaku pro social masyarakat
terhadap pengemis di lampu merah wilayah Banyu Urip Surabaya. Sehingga
penelitian ini tidak akan di lakukan dengan kesengajaan yang di rencanakan,
tetapi akan berjalan secara alamiah atau sesuai dengan kenyataan yang ada.
d. Di gunakannya observasi jenis covert di karenakan observasi ini merupakan jenis
observai yang di lakukan dimana observe tidak mengetahui adanya kegiatan
observasi. Tujuannya adalah menghindari terjadinya manipulasi perilaku yang di
lakukan oleh observee.
E. Alat Observasi
Anecdotal Record merupaka salah satu alat yang di gunakan dalam observasi
yang di lakukan. Dimana alat ini merupakan salah satu alat pencatatan dalam observasi
yang berisi gambaran secara naratif dari suatu kejadian yang terjadi selama proses
observasi. Alat ini bersifat factual dan bukan penilaian yang berasal dari observer
terhadap kejadian tersebut. Anecdotal record biasaya di gunakan untuk mencatat perilaku
yang tidak dapat di antisipasikan sebelumnya, atau perilaku yang muncul secara spontan
dan tidak terstrutur, alat ini bersifat open method yang artinya gambaran secara naratif
yang berisi detail perilaku. Proses pencatatan dalam anecdotal record akan kami lakukan
sebagai berikut:
1. Mencatat segala hal yang terjadi sesuai dengan fakta yang terjadi
2. Apabila ada kalimat yang di sampaikan oleh observe, maka kami juga akan mencatat
setiap kalimat yang di sampaikan.

Sedangkan untuk proses pembuatan anecdotal record akan kami susun sebagai berikut:
1. Menuliskan secara berurutan anecdot yang muncul sesegera mungkin setelh
munculnya kejadian.
2. Mengidentifikasi aktivitas utama dan perkataan dari orang kunci.
3. Menyertakan pernyataan tentang setting, waktu, dan aktivitas utama yang terjadi pada
proses observasi.
4. Mendeskripsikan tindakan atau verbalisasi subjek dan respom atau reaksi orang lain
terhadap situasi tersebut.
5. Jika memungkinkan mencatat kata yang muncul pada saat adanya percakapan.
6. Mendeskripsikan sesuai dengan urutan kejadian suatu episode kejadian.
F. Validitas dan Reliabilitas Observasi
1. Validitas observasi
Validitas merupakan suatu standar atau dasar ukuran yang menunjukkan
ketetapan (appropriateness), kemanfaatan (userfulness), dan kesahihan yang
mengarah pada ketepatan interpretasi suatu prosedur evaluasi yang sesuai dengan
tujuan pengukurannya. Dalam melakukan observasi ini, validitas menunjukkan
adanya kesamaan data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya. Instrumen
yang valid menunjukkan bahwa instrument dapat mengukur apa yang akan di ukur.
2. Reliabilitas Observasi
Reliabilitas yaitu suatu konsistensisebuah tes dalam menguur atau mengamati sesuatu
yang menjadi objek ukur. Reliabilitas yang kami gunakan ialah reliabilitas antar
penilai, dalam hal tersebut menunjukkan adanya kesamaan data dalam waktu yang
berbeda, meskipun menggunakan instrument yang sama.
BAB III

HASIL OBSERVASI

A. Tahapan Observasi
Observasi ini di lakukan sebanyak 2 kali dimana yang pertama di lakukan pada
hari Minggu, 22 November 2020 dan observasi kedua di lakukan pada 1 minggu
setelahnya yaitu pada hari Minggu, 29 November 2020. Demi mendapatkan data yangdi
inginkan, obsever telah menyusun beberapa prosedur sebagai berikut:
1. Mempersiapkan segala kebutuhan yang di butuhkan saat terjun ke lapangan,
mulai dari alat tulis, ponsel, sampai kepada beberapa peralatan yang
mendukung seperti masker dan jaket yang berfungsi untuk melindungi
observer supaya tidak di ketahui keberadaannya oleh observee.
2. Mendatangi tempat yang telah di tentukan yakni lampu merah wilayah Banyu
Urip Surabayapada hari yang telah di tentukan dan melakukan observasi
sesuai dengan durasi yang telah di tentukan (di lakukan 2 kali pertemuan).
3. Memilih posisi yang strategis supaya keberadaan observer tidak di ketahui
oleh observee di karenakan jenis penelitian yang di pilih adalah non-
eksperimental dan covert.
4. Melakukan pengamatan dan pencatatan dengan durai yang telah di tentukan
sesuai dengan alat masing-masing.
5. Melakukan pencocokan data antara observer 1 dan observer 2 demi di
perolehnya hasil data yang valid.
6. Membuat rangkuman data hasil observasi untuk memenuhi poin dalam
laporan hasil observasi.
7. Menyusun hasil laporan observasi sesuai dengan pedoman yang telah di
tentukan.
B. Deskripsi Data Hasil Observasi
Observasi ini di lakukan sebanyak 2 kali, dimana anecdotal record merupakan alat
observasi yang di gunakan di pertemuan kedua, alasan yang mendasari penggunaan
anecdotal record pada pertemuan kedua adalah di karenakan durasi yang di tentukan akan
cocok dengan alat yang di gunakan. Hal ini sangat membantu observer di karenakan alat
observasi anecdotal record mengharuskan observer untuk lebih teliti dalam melakukan
pengamatan di karenakan hasil observasi harus di ssampaikan dengan menggunakan
narasi yang tersusun sesuai dengan fakta yang terjadi dan sesuai dengan urutan episode
kejadian suatu peristiwa. Pada anecdotal record observer 1 bertugas mengamati langsung
dan observer 2 bertugas mengamati melalui video.
Berikut ini adalah transkip hasil observasi:

Transkip Hasil Observasi Transkip Hasil Observasi Kode


(Keseleruhan) (Makna)
Pada pukul 11.01 yaitu menit pertama seorang pengendara yang 2
seorang pengendara yang posisinya posisinya berada di dekat
berada di dekat pengemis pengemis mengeluarkan uang
mengeluarkan uang dari tasnya dari tasnya kemudian
kemudian memberikan uang yang ada memberikan uang yang ada di
di tangannya kepada pengemis sambil tangannya kepada pengemis
tersenyum. Kemudian ada seorang ibu sambil tersenyum
seorang ibu yang mengendarai 1
yang mengendarai motor bersama
motor bersama dengan
dengan anaknya yang kemudian motor
anaknya yang kemudian motor
tersebut di berhentikan di pinggir
tersebut di berhentikan di
jalan, kemudian ibu tersebut turun dari
pinggir jalan, kemudian ibu
motor dengan membawa bingkisan di
tersebut turun dari motor
tangannya,ia berjalan menuju kea rah
dengan membawa bingkisan di
pengemis dan memberikan bingkisan
tangannya,ia berjalan menuju
yang ada di tangannya kepada
kea rah pengemis dan
pengemis sambil berbincang kecil.
memberikan bingkisan yang
Kemudian di rute lampu merah
ada di tangannya kepada
berikutnya tidak ada satupun
pengemis sambil berbincang
pengendara yang memberikan respon
kecil
dengan pengemis tersebut. Beberapa
pengendara mobil yang 2
menit kemudian ada pengendara mobil
membuka kaca mobilnya dan
yang membuka kaca mobilnya dan
mengeluarkan tangan sembari
mengeluarkan tangan sembari
berusaha meraih wadah yang di
berusaha meraih wadah yang di pegang pengemis sebagai
pegang pengemis sebagai tempat uang. tempat uang
seorang bapak yang melajukan 2
Bersamaan dengan itu ada seorang
motornya ke dekat pengemis
bapak yang melajukan motornya ke
dan memberikan uang kepada
dekat pengemis dan memberikan uang
pengemis.
kepada pengemis. Kemudian 3 kali
seorang remaja yang melihat 2
rute lampu merah berikutnya, sama
kearah pengemis kemudian
sekali tidak ada yang memberikan
kembali focus ke depan seperti
sesuatu kepada pengemis tersebut. Di
sedang berpikir, tetapi tidak
rute lampu merah berikutnya ada
lama kemudian ia memberikan
seorang remaja yang melihat kearah
uang kepada pengemis.
pengemis kemudian kembali focus ke ada mobil yang berhenti 1
depan seperti sedang berpikir, tetapi menepi dan ada seseorang
tidak lama kemudian ia memberikan turun dengan membawa
uang kepada pengemis. Matahari minuman, orang tersebut
semakin terik, tetapi tidak ada satupun berjalan kearah pengemis
pengendara yang membantu pengemis kemudian tangannya mengusap
untuk berteduh. Tidak lama kemudian bahu pengemis sambil
ada mobil yang berhenti menepi dan mengatakan sesuatu, setelah itu
ada seseorang turun dengan membawa orang tersebut memberikan
minuman, orang tersebut berjalan minuman dingin yang ada di
kearah pengemis kemudian tangannya tangannya kepada pengemis.
mengusap bahu pengemis sambil ada seorang laki-laki yang 2

mengatakan sesuatu, setelah itu orang menepikan motornya, ia duduk


tersebut memberikan minuman dingin di atas motor sambil

yang ada di kepada mengeluarkan


tangannya uang dari

pengemis. Setelah 10 menit tidak ada sakunya kemudian berjalan kea


respon apapun yang di berikan oleh rah pengemis dan memberikan
mayarakat, tiba-tiba pada pukul 11.55 uang tersebut. Saat pemuda itu
ada seorang laki-laki yang menepikan berjalan menuju motornya ia
motornya, ia duduk di atas motor melihat kea rah tanah seperti
sambil mengeluarkan uang dari berfikir dan tidak lama ia
sakunya kemudian berjalan kea rah menunduk ke tanah, ternyata ia
pengemis dan memberikan uang mengambil uang yang
tersebut. Saat pemuda itu berjalan berceceran di tanah dan
menuju motornya ia melihat kea rah berjalan kembali ke arah
tanah seperti berfikir dan tidak lama ia pengemis serta memberikan
menunduk ke tanah, ternyata ia uang yang ia kumpulkan dari
mengambil uang yang berceceran di tanah
tanah dan berjalan kembali ke arah
pengemis serta memberikan uang yang
ia kumpulkan dari tanah.

C. Analisa Reliabilitas
Pada alat observasi anecdotal record, tidak bisa diberikan nilai pada koefisien
reliabilitas. Di karenakan alat ini tidak bisa menghasilkan data angka sehingga tidak bisa
di hitung nilai reliabilitasnya.
D. Analisa Data Hasil Observasi

Data Hasil Kesimpulan


Target Kesimpulan Kesimpulan
Aspek Observasi yang Interpretasi
Perilaku Target Aspek
Relevan Perilaku
Berbagi 1.Pengendara seorang ibu Menurut Perilaku yang Terdapat
di hasilkan aspek
(Sharing) memberikan yang observer 1 ibu
bisa di berbagi
makanan mengendarai tersebut perhatikan dalam
ketika ia tindakan
kepada motor bersama melihat
menepikan yang di
pengemis dengan pengemis motornya dan lakukan oleh
membawa ibu x
anaknya yang dahulu baru
bingkisan di
kemudian kemudian tangannya
motor tersebut menepikan
di berhentikan motornya,
di pinggir sedangkan
jalan, menurut
kemudian ibu observer 2 ibu
tersebut turun tersebut
dari motor langsung
dengan menepikan
membawa motornya.
bingkisan di
tangannya,ia
berjalan
menuju kea rah
pengemis dan
memberikan
bingkisan yang
ada di
tangannya
kepada
pengemis
sambil
berbincang
kecil
ada mobil yang orang tersebut Terdapat Terdapat
perilaku pro aspek
berhenti berjalan
social sesuai berbagi
menepi dan kearah target dalam
perilaku yaitu tindakan ini
ada seseorang pengemis
ketika orang yaitu krtika
turun dengan kemudian tersebut ia mengusap
memberikan bahu
membawa tangannya
minuman pengemis
minuman, mengusap dingin yang kemudian
ada di memebrikan
orang tersebut bahu pengemis
tangannya minuman
berjalan kearah sambil kepada kepada
pengemis. pengemis
pengemis mengatakan
tersebut.
kemudian sesuatu
tangannya
mengusap
bahu pengemis
sambil
mengatakan
sesuatu, setelah
itu orang
tersebut
memberikan
minuman
dingin yang
ada di
tangannya
kepada
pengemis.
Menyumbang 2.Pengendara seorang sambil Terdapat Terkandung
target aspek
(Donating) memberikan pengendara tersenyum
perilaku pro menyumbang
uang kepada yang posisinya social dimana dalam
pengendara tindakan
pengemis berada di dekat
tersebut yang di
pengemis mengeluarka lakukan
n uang dari
mengeluarkan
tasnya
uang dari kemudian
memberikan
tasnya
uang yang
kemudian ada di
tangannya
memberikan
kepada
uang yang ada pengemis
di tangannya
kepada
pengemis
sambil
tersenyum
pengendara berusaha Terdapat Adanya
perilaku pro kandungan
mobil yang meraih wadah
membuka kaca yang di social ketika aspek
pengendara meyumbang
mobilnya dan pegang
tersebut dalam
mengeluarkan pengemis mengeluarka perilaku
n tangan yang di
tangan sembari
sembari lakukan oleh
berusaha berusaha pengendara
meraih wadah mobil
meraih wadah
yang di
yang di pegang pegang
pengemis
pengemis
sebagai tempat
uang
seorang bapak Menurut Setelah di Terdapat
perhatikan kandungan
yang observer 1
dengan aspek
melajukan bapak tersebut seksama menyumbang
melalui video yaitu ketika
motornya ke memang
hasil memberikan
dekat kebetulan menunjukkan uang kepada
bahwa pengemis.
pengemis dan berhenti di
memang
memberikan dekat secara tidak
sengaja bapak
uang kepada pengemis,
x berhenti di
pengemis. sedangkan dekat
pengemis
menurut
observer 2
bapak tersebut
sengaja
melajukan
motornya
kearah
pengemis
seorang remaja kemudian Terdapat Adanya
perilaku pro kandungan
yang melihat kembali focus
social sesuai aspen
kearah ke depan dengan target menyumbang
perilaku yaitu dalam
pengemis seperti sedang
memberikan tindakan
kemudian berpikir uang kepada yang di
kembali focus pengemis. lakukan.
ke depan
seperti sedang
berpikir, tetapi
tidak lama
kemudian ia
memberikan
uang kepada
pengemis.
ada seorang Saat pemuda Terpenuhinya Adanya
target kandungan
laki-laki yang itu berjalan
perilaku aspek
menepikan menuju dalam dimana menyumbang
laki-laki x dalam
motornya, ia motornya ia
berjalan kea perilaku
duduk di atas melihat kea rah pengemis yang di
dan lakukan
motor sambil rah tanah
memberikan
mengeluarkan seperti berfikir uang
uang dari dan tidak lama
sakunya ia menunduk
kemudian ke tanah
berjalan kea
rah pengemis
dan
memberikan
uang tersebut.
Saat pemuda
itu berjalan
menuju
motornya ia
melihat kea rah
tanah seperti
berfikir dan
tidak lama ia
menunduk ke
tanah, ternyata
ia mengambil
uang yang
berceceran di
tanah dan
berjalan
kembali ke
arah pengemis
serta
memberikan
uang yang ia
kumpulkan
dari tanah
3.Pengendara - - Tidak adanya Tidak
masyarakat terpenuhinya
Menolong memindahkan
yang aspek ini
(Helping) pengemis ke melakukan
tindakan ini
tempat teduh

E. Analisis Kritis Observer


Dari observasi yang telah di lakukan oleh 2 observer maka dapat di ambil data
yang menyatakan bahwa adanya perilaku pro social yang di lakukan oleh masyarakat
yang melintasi lampu merah wilayah Banyu Urip Surabaya, dimana perilaku yang di
hasilkan memiliki berbagai macam bentuk respon, baik respo positif maupun respon
negative. Hal ini tidak bisa di salahkanatau di benarkan di karenakan setiap observee
memiliki karakternya masing-masing dan jelas sikap yang di hasilkan akan berbeda-beda.
Bentuk respon positif juga beragam mulai dari hanya memberikan uang dengan meempar
ke arah pengemis sampai kepada memberikan uang di sertai dengan perbincangan kecil
yang di lakukan oleh observee dengan pengemis. Dan bentuk respon negative yang di
hasilkan adalah sikap acuh yang di berikan oleh observee kepada pengemis yang berada
di lampu merah tersebut.
Tindakan atau perilaku pro social yang di lakukan oleh masyarakat kepada
pengemis memiliki pengaruh positif kepada pengemis, dimana pengemis akan terbantu
dan di ringankan bebannya. Hal ini juga sangat sesuai dengan yang di sampaikan oleh
Zamzami sabiq&M As’ad Djalali,2012. Bahwa perilaku pro social juga di maknai
sebagai perilaku yang menguntungkan bagi penerima tindakan tersebut, tetapi tidak
memiliki makna yang jelas bagi pelaku tindakan tersebut. Bila di berikan makna yang
lebih jauh lagimaka pengertian dari tindakan atau perilaku pro social terdiri dari beberapa
tindakan yang di antaranya adalah membagi,kerja sma, menyumbang, menolong,
kejujuran, kedermawanan, serta terdiri dari pertimbangan hak dan kesejahteraan orang
lain.
Observasi yang di lakukan memiliki beberapa keterbatasaan dimana observer
tidak bisa memberikan pernyataan jumlah pasti dari observee sebagai partisipan dalam
observasi di karenakan jumlahnya yang tidak terhitung dan kurang mendukungnya
tempat sehingga observer kurang bisa dalam mengamati jumlah observee yang di
libatkan dalam observasi.

BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Observasi ini di lakukan untuk mengetahui bentuk perilaku pro social yang di
lakukan oleh masyarakat yang melintasi lampu merah wilayah Banyu Urip Surabaya
terhadap pengemis yang ada di lampu merah tersebut.
Metode yang digunakan dalam observasi ini adalah survey langsung, dimana
observer terjun langsung untuk melakukan pengamatan terhadap observee pada waktu
yang sudah di tentukan dengan durasi yang sudah di tentukan pula tanpa menggunakan
bantuan berupa rekaman video ataupun asumsi dari orang lain. Karena observasi ini
berjenis non-eksperimental sehingga hasil data yang di catat adalah hasil data alamiah
yang sesuai dengan kejadian yang terjadi.
Pada observasi yang di lakukan, dari pertemuan pertama dengan 3 alat observasi
yaitu: Checklist, Rating scale, dan catatan berkala memberikan data bahwa terdapat
perilaku pro social yang di lakukan oleh masyarakat yang melintasi lampu merah wilayah
Banyu Urip Surabaya dengan berbagai macam bentuk respon. Hal ini di buktikan dengan
berbagai data yang di hasilkan dengan berbagai indikator yang telah di sediakan observer
pada masing-masing alat observasi. Data yang di hasilkan pada pertemuan pertama
memberikan 2 hasil data yakni respon baik dan kurang baik. Respon baik yang di berikan
di antaranya ada pengendara yang memberikan uang, makanan, dan bahkan ada juga
yang sampai memberikannya dengan mendekati pengemis. Untuk respon kurang baik
yang di berikan di antaranya adalah masih banyaknya sikap acuh yang di berikan oleh
masyarakat terhadap keberadaan pengemis, serta tidak ada dari keseluruhan masyarakat
yang membantu pengemis tersebut untuk berteduh. Sedangkan untuk data yang di
hasilkan pada pertemuan kedua yang di lakukan dengan menggunakan 2 alat yakni
catatan berkala dan anecdotal record sangat membantu memperjelas bentuk respon yang
di berikan oleh masyarakat dalam melakukan perilaku pro social. Melalui catatan berkala,
peneliti bisa mengetahui perbedaan perilaku yang timbul dalam hitungan menit yang
sama ataupun selisih 1-2 menit. Sedangkan melalui anecdotal record, peneliti bisa
mendapatkan data yang di narasikan sesuai dengan fakta yang terjadi.
Keterbatasan dalam observasi yang kami lakukan adalah tidak adanya jumlah
pasti partisipan/observee dalam penelitian ini, di karenakan kami mengambil data dari
“masyarakat yang melintasi”, yang artinya jumlah nya tidak bisa di hitung dengan pasti
serta observee yang di observasi bukanlah orang yang sama.
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai