NIM : 200212041
1. Baca Pedoman Penyusunan KTSP SMK (hal 15 s.d 49), carilah informasi tentang beberapa
konsep berikut:
3. Tuliskan kesimpulaan saudara berdasarkan hasil kajian dari sumber yang anda gunakan di
atas
4. Presentasikan hasilnya
1.
Agar KTSP dapat digunakan sebagai pegangan bagi seluruh pihak yang
berkepentingangan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di SMK, maka
Struktur dan muatan KTSP SMK ditetapkan melalui Keputusan Dirjen Dikdasmen
Nomor 130/D/KEP/KR/2017. Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan berisi
Muatan Umum yang terdiri atas:
Muatan Nasional
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia
Matematika
Sejarah Indonesia
Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya.
Muatan Kewilayahan
Seni Budaya dan
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.
Muatan Peminatan Kejuruan
Dasar Bidang Keahlian
Dasar Program Keahlian
Kompetensi Keahlian.
Struktur Kurikulum dan Mata Pelajaran KTSP SMK dari masing- masing Kompetensi
Keahlian dapat dilihat dalam Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor 130/D/KEP/KR/2017,
sedangkan untuk Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI/KD) tertuang dalam Keputusan
Dirjen Dikdasmen Nomor 330/D.D5/KEP/2017 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional (A), Muatan Kewilayahan (B), Dasar Bidang
Keahlian (C1), Dasar Program Keahlian (C2) dan Kompetensi Keahlian (C3).
1. Analisis
Ada tiga macam analisis yang harus dilakukan oleh Tim Pengembang Kurikululum
Sekolah dan guru sebelum mengembangkan kurikulum, yaitu:
a. Analisis ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai Kurikulum. Sebelum
merancang, mengembangkan atau me-review KTSP, setiap personal yang terlibat
di dalamnya harus menganalis berbagai peraturan perundangan yang berlaku.
Peraturan-peraturan berupa undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan
Menteri pendidikan, peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain yang dengan
kurikulum dan pembelajaran di SMK dibaca, dikaji,dan digunakan sebagai
landasan dalam menysusn KTSP.
KTSP adalah dokumen spesifik yang harus sesuai dengan kebutuhan dan ciri
khas sekolah, oleh karena itu juga perlu dilakukan analisis satuan pendidikan, baik
visi, misi, tujuan, branding, keunggulan-keunggulan tertentu yang ingin
dikembangkan dan sebagainya.
2. Bagian Isi
Bab I Pendahuluan
A. Rasional
B. Dasar Hukum
C. Visi Satuan Pendidikan
D. Misi Satuan Pendidikan
E. Tujuan Satuan Pendidikan
F. SKL Kompetensi Keahlian
G. Profil Lulusan
H. Deskripsi KKNI Level 2 atau 3 sesuai Kompetensi Keahlian
Muatan lokal adalah bahan kajian atau mata pelajaran pada satuan pendidikan yang
berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal. Muatan lokal
merupakan bahan kajian atau mata pelajaran pada satuan pendidikan yang berisi muatan dan
proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal yang dimaksudkan untuk
membentuk pemahaman peserta didik terhadap keunggulan dan kearifan di daerah tempat
tinggalnya. Muatan lokal diajarkan dengan tujuan membekali peserta didik dengan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan untuk :
mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, budaya, dan spiritual di daerahnya;
dan
melestarikan dan mengembangkan keunggulan dan kearifan daerah yang berguna bagi
diri dan lingkungannya dalam rangka menunjang pembangunan nasional.
Penyajian muatan lokal dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
(1) dintegrasikan pada mata pelajaran yang sudah ada,dan (2) berdiri sebagai mata pelajaran
tersendiri. Muatan lokal juga tidak lepas dari kebijakan daerah. Dalam konteks Jawa Tengah,
muatan lokal Bahsa Jawa disajikan sebagai mata pelajaran dan wajib diberikan di satuan
pendidikan.
Muatan lokal yang dipilih dan diajarkan harus terdokumentasikan dalam bentuk
kompetensi dasar, silabus dan RPP. Kompetesi dasar muatan lokal dicantumkan di dalam
buku 1 KTSP, sedangkan silabus dan RPP di Buku 2 dan Buku 3.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya tertera pada
Tabel di bawah ini.
Karena kita lihat saja dalam segi tujuannya bahwasannya pendidikan SMK dan SMA
itu memliki perbedaan yang dimana tujuan pendidikan SMK adalah untuk membentuk tenaga
kerja yang terampil, kompetitif dan berkompetensi sejak dini. Sehingga peserta didik lulusan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sudah siap bekerja sesuai bidangnya. Menyiapkan
peserta didik agar dapat menjalani kehidupan secara layak. Sedangkan tujuan pendidikan
SMA adalah untuk mempersiapkan siswa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Misalnya
untuk jenjang seperti ke universitas.
KESIMPULANNYA
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-
masing satuan pendidikan. KTSP SMK adalah keseluruhan program aktivitas pembelajaran
baik terstruktur maupun hidden yang terdokumentasi dengan rapi, digunakan sebagai acuan
pelaksanaan pembelajaran di SMK untuk memberikan berbagai pengalaman belajar
bermakna dan berdampak besar bagi peserta didik dalam bekerja, melanjutkan pendidikan
atau berwirausaha dan diatur oleh sekolah. KTSP SMK merupakan kurikulum implementatif
yang disusun dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan yang bersangkutan.