Anda di halaman 1dari 3

BAB I.

PENDAHULUAN

 penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk menyediakan layanan pendidikan – memiliki
potensi yang menjanjikan untuk meningkatkan hasil pembelajaran. Di Indonesia, lebih dari 530,000
sekolah ditutup sebagai upaya mengurangi penyebaran virus korona (COVID-19). Hal ini berdampak
pada 68 juta siswa dari tingkat pra-sekolah hingga perguruan tinggi dan menjadikan  kebutuhan
terhadap EdTech yang efektif semakin mendesak. Situasi ini memaksa adanya peningkatan secara
cepat dan luas dari penggunaan EdTech di negara ini, yang diperkirakan akan memiliki efek
berkelanjutan di pasar.

A. Latar Belakang

Meningkatnya permintaan terhadap pembelajaran secara daring mendorong pertumbuhan


masif bagi platform-platform EdTech terkemuka di Indonesia. Dua produk EdTech yang paling
populer menawarkan sistem manajemen pembelajaran untuk kolaborasi guru-siswa dan
manajemen pengajaran daring, serta alat ruang kelas interaktif untuk menyelenggarakan sesi
pembelajaran secara langsung dan interaktif, seperti G-Suite for Education, Microsoft for
Education, Zoom, dll.

Meskipun permintaan meningkat, sektor EdTech di Indonesia menghadapi hambatan untuk


mengulangi kesuksesan teknologi yang telah terjadi pada sektor lain maupun di negara lain.
Hambatan di sisi suplai antara lain:

Sulit mengakses pendanaan


Biaya marjinal yang tinggi, khususnya untuk memperoleh dan mempertahankan pelanggan
baru
Kurangnya sumber daya berbakat untuk mengembangkan dan memelihara produk.

Hal ini ditambah dengan hambatan di sisi permintaan, antara lain:

Rendahnya keinginan untuk membayar dari sekolah dan orangtua


Kurangnya literasi digital, khususnya di sisi penyedia pendidikan
Infrastruktur digital yang kurang baik, yang membatasi konektivitas di wilayah pelosok dan
kecepatan unduh di seluruh Indonesia. 

Y ang semakin memperumit hambatan di atas adalah tumpang tindih tanggung jawab antara
pemerintah daerah dan pusat dalam hal instrumen pendidikan baru, diikuti dengan
terbatasnya kapasitas sistem pendidikan umum serta sedikitnya insentif untuk menghargai
potensi produk-produk EdTech. Selain itu, regulasi perlindungan konsumen yang kurang berkembang
di Indonesia, khususnya terkait keamanan dan privasi data, dapat membahayakan data siswa dan
sekolah.
Sekarang ini, guru-guru menggunakan berbagai aplikasi untuk melakukan pembelajaran dimasa
pandemi seperti WhatsApp, Google Classroom, You Tube, maupun Aplikasi zoom. Implementasi
internet dalam pendidikan dan ELearning memberikan dimensi baru pada proses pembelajaran
dimana tradisi belajar modern melalui berbagai sumber daya elektronik dengan internet dan
komunikasi virtual (Stosic & Stosic, 2015). Cara tersebut sangatlah tepat dilakukan dilembaga
pendidikan untuk mengoptimalkan pembelajaran dimasa pandemi covid19 agar tujuan pendidikan
berjalan maksimal dan tercapai dan memutus mata rantai penyebaran virus corona. Selain itu,
dengan cara tersebut peserta didik dapat mengenal dan tahu bagaimana cara mengkomunikasikan
teknologi dalam berbagai aspek terutama dalam kegiatan belajar baik di rumah maupun di Sekolah.
Selain itu, siswa juga dapat mengakses informasi dengan mudah dan menyelesaikan program online
dari mana pun mereka berada, seperti di tempat kerja, melalui pembelajaran online yang dikutip Ally
dalam karya Mehmet Baris Horzum et al., (2015). Akan tetapi, di negara Indonesia masih terdapat
berbagai kendala dalam penggunaan teknologi baik dari segi sarana prasarana dan kemampuan guru
dalam mengaplikasian dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, pendidikan di negara
Indonesia belum berkembang. Saat ini, mutu pendidikan Indonesia masih tergolong rendah.
Menurut United Nations Development Programme (UNDP) dalam Oktaviani, Siswandari, & Muhsini,
(2019) ada tiga indikator untuk mengukur pembangunan suatu bangsa yaitu pendidikan, kesehatan,
dan ekonomi atau sering disebut dengan Indeks Pembangunan Manusia ( Human Development
Indeks/HDI ). Pada tahun 2018 Indonesia menduduki peringkat 116 dan termasuk kategori medium
human development ( UNDP, 2018 ) dalam karya Oktaviani et al., (2019). Kondisi tersebut,
disebabkan oleh beberapa faktor adalah kurangnya ketersediaan Sumber daya Manusia, proses
transformasi teknologi, Infrastruktur telekomunikasi, dan perangkat hukum yang mengaturnya. Oleh
karena itu, perlu dikembangkan pengelolaan sistem pendidikan di Indonesia agar mutu dan
pendidikan di Negara Indonesia dapat tercapai secara maksimal yang sesuai dengan perkembangan
zaman.

Teknologi Informasi dan komunikasi merupakan salah satu produk integrasi ke dalam dunia
pendidikan saat Ini. Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran akan sangat membantu dunia
pendidikan di Indonesia sesuai kebutuhan dan perkembangan zaman. Di SD Muhammadiyah
Program Unggulan Gedongan telah melaksanakan Program Try In Online sejak tahun 2017 sampai
sekarang. Hal tersebut dilakukan dengan adanya tuntutan pengembangan teknologi di era revolusi
4.0 dan fenomena yang terjadi saat ini. Berdasarkan penelitian terdahulu (Ranti, 2018) yang berjudul
penerapan metode pembelajaran Matematika berbasis ICT pada SDN 14 Kecamatan Lubuk Begalung
Padang menyimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan teknologi informasi mampu
memudahkan proses pembelajaran, menjadi metode yang menarik dan disenangi oleh siswa,
menambah minat siswa dalam mempelajari materi matematika dan kegiatan belajar menjadi lebih
menarik dan efektif, serta memudahkan guru dalam memberikan materi pembelajaran. Maka dari
itu perlu adanya penelitian lanjutan untuk mengetahui pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran
yang berjudul “ Analisis Implementasi Program Try In Online di SD Muhammadiyah Program
Unggulan Gedongan” yang dilakukan sepekan sekali pada siswa kelas 3, 4, 5 dan pembelajaran online
untuk persiapan ujian kelas 6 pada waktu liburan sekolah. Kegiatan pembelajaran online tersebut
dilakukan oleh kelas tinggi saja, akan tetapi setelah negara Indonesia terkena dampak covid19 , Try
In Online dilakukan setiap hari Senin – Sabtu sesuai jadwal mata pelajaran yang sudah disusun dari
sekolah. Hal tersebut menuntut pembelajaran online harus dilakukan dari kelas I-VI untuk mencapai
tujuan pendidikan yang semakin tertinggal. Pembelajaran online kelas I-VI yang dilakukan setiap hari
kecuali hari Minggu. Dalam penelitian ini, peneliti memilih untuk menganalisis implementasi
Program Try In Online di SD Muhammadiyah Program Unggulan Gedongan khusus kelas VI karena
Program tersebut baru dilaksanakan oleh beberapa sekolah di daerah Surakarta. Peneliti diharapkan
mampu mengetahui dan mengembangkan program di SD tersebut.
B. Rumusan Masalah

1. Apa tujuan pelaksanaan program Try In Online di SD Muhammadiyah


Program Unggulan Gedongan ?
2. Bagaimana implementasi program Try In Online di SD Muhammadiyah

Program Unggulan Gedongan ?

3. Bagaimana persepsi Stakeholder program Try In Online di SD

Muhammadiyah Program Unggulan Gedongan ?

C. Tujuan Penelitian

1. Mendeskripsikan tujuan program Try In Online di SD Muhammadiyah

Program Unggulan Gedongan

2. Mendeskripsikan implementasi program Try In Online di SD

Muhammadiyah Program Unggulan Gedongan

3. Mendeskripsikan persepsi stakholder program Try In Online di SD

Muhammadiyah Program Unggulan Gedongan.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan untuk meningkatkan wawasan dan keilmuan

dalam bidang pendidikan, khususnya mengenai Implementasi Program Try

In Online di Sekolah Dasar.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman mengajar

dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan ketrampilan dan

hasil belajar bagi peserta didik.

b. Manfaat bagi Peserta didik

Penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan minat belajar dan mampu

mengkomunikasikan teknologi dalam kegiatan belajar dan

pembelajaran.

3. Manfaat bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan menambah pengalaman dan wawasan baru

mengenai pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai