Anda di halaman 1dari 2

NAMA : ANGELA GHIRIANI SERAN

NIM : 33117001
KELAS/SEMESTER : A/VII AKUNTANSI
TUGAS : PENGAUDITAN SEKTOR PUBLIK

RINGKASAN: KARAKTERISTIK AUDIT SEKTOR PUBLIK

Pengertian Audit Sektor Publik


Audit Sektor Publik adalah pemeriksaan terhadap pemerintah yang dilakukan untuk
mengetahui pertanggungjawaban (akuntabilitas) atas pengelolaan dana masyarakat
(publicmoney).
Pengertian audit sektor publik menurut Indra Bastian (2007:255) adalah sebagai
berikut:“Audit sektor publik adalah jasa penyelidikan bagi masyarakat atas organisasi publik
dan politikus yang sudah mereka danai.”
Sedangkan pengertian audit sektor publik menurut I Gusti Agung Rai (2008:29) adalah
sebagai berikut:“Audit sektor publik adalah kegiatan yang ditujukan terhadap entitas yang
menyediakan pelayanan dan penyediaan barang yang pembiayaannya berasal dari
penerimaan pajak dan penerimaan negara lainnya dengan tujuan untuk membandingkan
antara kondisi yang ditemukan dengan kriteria yang ditetapkan.”
Audit sektor publik dimaksudkan untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa
laporan keuangan yang diperiksa telah mematuhi prinsip akuntansi berterima umum,
peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern serta kegiatan operasi entitas sektor
publik dilaksanakan secara efisien, ekonomis, dan efektif. Dalam kekerbatasan yang ada,
audit tetap perlu dilakukan agar tercipta akuntabilitas publik yang lebih transparan dan
akuntabel.

Karakteristik Audit sektor Publik

Karakteristik manajemen sektor publik yang berkaitan erat dengan kebijakan dan
pertimbangan politik serta ketentuan peraturan perundang-undangan, auditor sektor publik
harus memberikan perhatian yang memadai pada hal-hal tersebut.

Karakteristik audit sektor publik dapat dijelaskan sebagai berikut:


1. Relevan pada kebutuhan pemakai. Informasi yang relevan adalah informasi yang
berguna untuk proses pengambilan keputusan dan proses akuntabilitas publik.
Akibatnya, proses audit hanya ditujukan untuk memastikan apakah semua informasi
yang relevan dapat diolah dari laporan keuangan yang ada.
2. Dipahami, jelas dan akurat. Pemakai laporan keuangan sektor publik seharusnya
memahami informasi yang disajikan. Kenyataannya latar belakang pemakai berbeda baik
dari sisi pengetahuan maupun tentang akuntansi itu sendiri. Sehingga penyajian yang
sederhana, jelas dan ringkas membantu pemahaman pemakai laporan keuangan.
3. Disajikan menurut periodisasi. Periodisasi pelaporan keuangan amat diperlukan untuk
membatasi rentang data yang diteliti. Pambatasan ini amat dibutuhkan untuk
memfokuskan audit pelaporan keuangan pada periode satu tahun. Selain itu, pembatasan
akan menyebabkan prosedur audit untuk mengembangkan prosedur subsequent event. Ini
berarti rentang periode perlu dilakukan untuk menjaga kualitas pelaporan.
4. Konsistensi dan komparabilitas. Informasi yang konsisten akan menjamin daya banding
pelaporan keuangan sektor publik. Perubahan akuntansi dan pelaporan seharusnya
diungkap dan dijelaskan dampaknya dalam catatan laporan keuangan. Audit akan
meneliti konsistensi pelaporan atas dasar standar penyusunan pelaporan keuangan
sebagai patokan komparabilitas.
5. Materialitas dimana proses audit hanya ditujukan pada transaksi secara materialitas
mempengaruhi penilaian terhadap pelaporan keuangan tersebut. Sehingga penentuan
batas materialitas akan mempengaruhi perencanaan audit, terutama dalam penentuan
sampling.

Ditinjau dari Proses (Metodologi) dan teknik audit, tidak ada perbedaan mendasar
antara audit sektor publik dan sektor privat. Namun demikian karena karakteristik mana
karakteristik manajemen sektor publik berkaitan erat dengan kebijakan dan pertimbangan
politik serta ketentuan perundang-undangan audit sektor publik harus memberikan perhatian
yang memadai pada hal-hal tersebut.
Dalam hal proses politik, auditor harus secara jelas dapat membedakan hal-hal yang
berkaitan dengan kebijakan yang ditetapkan dan dapat dikendalikan oleh audite
(Controllablefactor)serta kebijakan yang ditetapkan diluar organisasi (Uncontrollable
Factor) dalam hal ketentuan yang harus ditaati auditor sektor publik dalam menjalankan
pekerjaannya banyak terikat dengan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang
berlaku, mengingat hampir semua kegiatan pada sektor publik diatur dengan undang-undang
dan ketentuan. Oleh karena itu , aspek kepatuhan terhadap peraturan sangat menonjol pada
setiap pelaksanaan audit sektor publik.

Anda mungkin juga menyukai