Anda di halaman 1dari 2

HUKUM NEWTON I, II, III

A. Hukum Newton I

Hukum Newton 1 menyatakan, apabila resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama
dengan nol, benda yang awalnya diam akan selamanya diam. Sementara benda yang
awalnya bergerak lurus beraturan juga akan selamanya lurus beraturan dalam kecepatan
tetap. Pada Hukum Newton 1, menurut laman M-edukasi Kemdikbud, sifat benda yang
cenderung mempertahankan keadaannya disebut dengan sifat kelembaman atau inersia.
Hukum Newton 1 lantas disebut pula Hukum Kelembaman.

Rumus Hukum Kelembaman: ∑F = 0 atau Resultan Gaya (kg m/s2)

Bentuk dari momen inersia beragam seperti momen inersia linear, momen inersia massa,
momen inersia polar atau kutub. Besaran tegangan-tegangan pada bahan seperti tegangan
lengung dan tegangan puntir, menghitungnya berdasarkan momen inersia.

Contoh Hukum Newton 1 adalah saat naik mobil yang bergerak cepat lalu direm, maka
penumpang otomatis terdorong ke depan. Contoh lain yaitu ketika mobil berjalan pelan
lalu digas mendadak maka penumpang di dalamnya terdorong ke arah belakang.
Kemudian, sebuah koin yang ditaruh di atas kain lalu kain itu ditarik cepat dan koin tetap
berada di tempatnya, juga menerapkan Hukum Newton 1.

B. Hukum Newton II

Hukum Newton 2 menyatakan, percepatan sebuah benda akan berbanding lurus dengan
gaya total yang bekerja padanya serta berbanding terbalik dengan massanya. Arah
percepatan akan sama dengan arah gaya total yang bekerja padanya. Melalui hukum ini,
gaya benda menjadi makin besar ketika mendapatkan dorongan gaya searah laju arah
benda tersebut. Sebaliknya, jika diberikan gaya berlawanan (gaya tolak) melawan gaya
benda itu, laju gaya akan melambat atau mengecil karena terjadi perubahan kecepatan dan
perubahan laju. Besar kecilnya perlambatan atau percepatan yang diberikan pada benda
maka memengaruhi arah gerak benda.

Rumus Hukum Newton 2: F = m.a, dengan "F" adalah gaya (N), "m" adalah massa benda
(kg), dan "a" adalah percepatan (m/s2).

Contoh Hukum Newton 2 yaitu terlihat pada waktu melempar batu secara vertikal ke atas.
Awalnya batu melaju konstan ke atas, lalu melambat dan berhenti akibat adanya gaya
gravitasi. Batu tersebut selanjutnya turun ke Bumi dengan kecepatan dari massa batu
ditambah gaya gravitasi yang mempercepatnya.

C. Hukum Newton III

Hukum Newton 3 menyatakan, tiap aksi akan menimbulkan sebuah reaksi. Apabila suatu
benda memberi gaya pada benda lain, benda yang mendapat gaya itu akan memberikan
gaya yang besarnya sama dengan gaya yang diterima dari benda pertama, tetapi arahnya
akan berlawanan. Dari hukum ini diketahui tiap aksi berkonsekuensi memunculkan reaksi,
atau bisa dikatakan ada sebab dan akibat. Pemberian gaya sebab, menghasilkan gaya
akibat. Gaya aksi reaksi bekerja saling berlawanan dan bekerja pada benda yang berbeda-
beda.

Rumus Hukum Newton 3 ada tiga jenis yaitu: Rumus gaya gesek: Fg = u x N, dengan Fg=
gaya gesek (N), u = koefisien gesekan, dan N = Gaya normal (N). Rumus gaya berat: w =
m x g, dengan w = Gaya berat (N), m = massa benda (kg), dan g = gravitasi Bumi (m/s2)
Rumus berat sejenis: s = p x g, dengan s = berat jenis (N/m3),p = massa jenis (kg/m3), dan
g = berat benda (N).

Contoh penerapan Hukum Newton 3 bisa dilihat saat memukul paku memakai palu. Palu
adalah gaya aksi dan gaya dari paku merupakan gaya reaksi dari pemukulan melalui palu.

Anda mungkin juga menyukai