Anda di halaman 1dari 10

Dinamika Amerika Latin di Akhir Abad 21

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok


Mata Kuliah: Studi HI Di Amerika Latin

Dosen Pengampu:
E.N. Domloboy Nasution, S.IP, M.HI

Disusun Oleh :
Kevin Satria Hidayat (1931000012)
Putri Febriana A. Panjaitan (1931000014)
Gusti Wahyuni (1931000005)

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS POTENSI UTAMA
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita berikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang sudah memberikan
kesehatan jasmani dan rohani sehingga pemakalah dapat menyelesaikan tugas makalah dengan
judul “Dinamika Amerika Latin di Akhir Abad 21“. Kami pemakalah telah banyak mendapatkan
bantuan dari berbagai sumber, yang mengenai Studi HI di Amerika Latin. Oleh karena itu kami
harapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca demi kesempurnaan makalah
ini berguna dan dapat menambah wawasan pembaca makalah Dinamika Amerika Latin di Akhir
Abad 21.
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga makalah ini bisa memberikan manfaat
kepada semua pembaca, apabila ada satu kata kurang berkenan dan banyak terdapat kekurangan
kami mohon maaf sebesar besarnya.

Medan, 5 Januari 2021

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan ..................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Strategi Ofensif Venezuela Yang Meningkatkan Kekuatan Militer Dalam
Merespon Kehadiran Militer Amerika Serikat di Kolombia.....................................2
B. Kehadiran Militer Amerika Serikat Yang Dapat Menimbulkan
Ancaman Bagi Venezuela..........................................................................................4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................................6
B. Saran ..........................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Amerika Latin mempunyai sejarah penindasan yang panjang dibawah depresi
dominasi Amerika Serikat. Hal ini menimbulkan gelombang berdarah terhadap invasi,
perang, kudeta, diktator, kemiskinan, dan korupsi yang tidak melampaui sejarah dunia.1 Pada
tahun 1971, ketika mempertimbangkan pentingnya menegakkan demokrasi pada masa
pemerintahan Allende di Chili, Dewan Keamanan Nasional Nixon menyimpulkan bahwa :
“jika Amerika Serikat tidak mampu mengendalikan Amerika Latin, maka jangan berharap
untuk mencapai tatanan yang sukses di belahan dunia lain”.
Sejak saat itu, Amerika Serikat berperan aktif dalam perpolitikan dan meletakkan
panji liberalisme di negara-negara Amerika Latin. Namun, Negara-negara Amerika Latin
mengalami kekecewaan yang mendalam terhadap demokrasi dan liberalisasi ekonomi.
Venezuela merupakan salah satu negara yang kecewa terhadap kebijakan luar negeri Amerika
Serikat di Amerika Latin. Amerika Serikat dan Venezuela merupakan dua negara yang selalu
diwarnai ketegangan paska terpilihnya Presiden Venezuela, Hugo Chavez. Chavez yang
menganut paham sosialisme, telah berhasil menjalankan berbagai kebijakan populis yang
bertujuan untuk membangun kaum miskin. Hugo Chavez dan ide “Revolusi Bolivarian” –nya
telah menjadi inspirasi bagi kekuatan-kekuatan kiri di Amerika Latin2.
Jadi di Pembahasan Dinamika Amerika Latin di Akhir Abad 21 ini kami akan
mengambil kasus atau konflik yang terjadi pada Venezuela.
B. Rumusan Masalah
1) Bagaimana strategi ofensif Venezuela yang meningkatkan kekuatan militer dalam
merespon kehadiran militer Amerika Serikat di Kolombia?
2) Apakah kehadiran militer Amerika Serikat dapat menimbulkan ancaman bagi
Venezuela?
C. Tujuan Pembahasan
1) Untuk Mengetahui Bagaimana strategi ofensif Venezuela yang meningkatkan kekuatan
militer dalam merespon kehadiran militer Amerika Serikat di Kolombia.
2) Untuk Mengetahui Apakah kehadiran militer Amerika Serikat dapat menimbulkan
ancaman bagi Venezuela.

1
http://www.countercurrents.org/vorpahl/180909.html
2
http://www.chomsky.info.articles/20090830.html

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Strategi Ofensif Venezuela Yang Meningkatkan Kekuatan Militer Dalam Merespon


Kehadiran Militer Amerika Serikat di Kolombia
Dinamika hubungan Venezuela dengan Amerika Serikat dan Kolombia selalu diwarnai
oleh konflik. Hubungan antara Venezuela dan Amerika Serikat mulai memburuk ketika
terpilihnya Hugo Chavez sebagai Presiden Venezuela. Adanya perbedaan ideologi mewarnai
konflik diantara kedua negara. Presiden Chavez berideologikan sosialisme, berbeda halnya
dengan Amerika Serikat yang berideologikan liberalisme. Konflik kedua negara ditandai
dengan sikap Chavez yang selalu menentang kebijakan Amerika Serikat di kawasan Amerika
Selatan dan adanya dugaan kuat mengenai keterlibatan Amerika Serikat dalam kudeta
Chavez pada tahun 2002. Begitu juga, hubungan antara Venezuela dan Kolombia yang selalu
diwarnai oleh konflik. Konflik kedua negara ditandai dengan sengketa perbatasan, dendam
atas imigrasi antar kedua negara, dan adanya tuduhan keterlibatan Venezuela dalam
mendanai kelompok separatis FARC di Kolombia.
Berbeda halnya hubungan antara Kolombia dan Amerika Serikat. Hubungan kedua
negara tidak pernah diwarnai oleh konflik, karena Kolombia merupakan sekutu Amerika
Serikat di kawasan Amerika Selatan. Hal ini terlihat dari kerjasama pertahanan diantara
kedua negara yang diimplementasikan pada Program LASO tahun 1961, Plan Kolombia
1999. Kerjasama pertahanan yang bertujuan untuk kontra narkotika dan kontra terorisme di
Kolombia. Kerjasama pertahanan ini mempunyai arti penting bagi Kolombia guna membantu
memberikan pelatihan dan strategi untuk pemberantasan narkotika dan gerakan separatis di
Kolombia. Begitu juga dengan Amerika Serikat yang memandang kerjasama pertahanan
mempunyai arti penting untuk mencapai tujuan militer Amerika Serikat di Kolombia yaitu
memerangi perdagangan narkotika, juga termasuk mengelola ancaman yang ditimbulkan oleh
negara-negara anti- Amerika Serikat di kawasan Amerika Selatan.
Namun, pada tanggal 14 Agustus 2009, adanya Perjanjian Kerjasama Pertahanan
(Defense Cooperation Agreement/DCA) antara Amerika Serikat dan Kolombia. DCA
merupakan kelanjutan dari program Plan Colombia yang sudah habis masa perjanjiannya.
Penandatanganan DCA (secara resmi berjudul Supplemental Agreement for Cooperation and
Technical Assistance and Security, atau SACTA) akan memperdalam kerja sama bilateral
pada isu-isu keamanan. Dalam kesepakatan SACTA akan memfasilitasi kerja sama bilateral
yang efektif dalam masalah keamanan di Kolombia, termasuk pemberantasan produksi dan

2
perdagangan narkotika, terorisme, penyelundupan gelap dari semua jenis, perdagangan
manusia, dan bencana alam.
Inti dari SACTA adalah untuk memperkuat kerjasama antara Kolombia dan Amerika Serikat
dalam hal pemantauan, pelacakan dan mencegah kegiatan perdagangan narkoba antara
Kolombia dan Amerika Serikat, melalui berbagai rute yang digunakan oleh kartel obat dalam
menyediakan perlengkapan dan tempat produk akhir di pasar.
Dalam hal ini, SACTA berarti:
1) Peningkatan kuantitatif pada personel Amerika Serikat di Kolombia dikhususkan untuk
teknis dan kerja intelijen. SACTA tidak menyiratkan adanya personil tempur atau
penempatan pasukan Amerika Serikat di wilayah Kolombia.
2) Jumlah maksimum yang diizinkan untuk Amerika ini teknis dan operasi intelijen di
Kolombia adalah 800 personil militer dan 600 kontraktor. Saat ini ada sekitar 300
anggota militer Amerika Serikat di negara tersebut, dan ada sekitar 400 kontraktor per
bulan.
3) Undang-undang khusus mengenai kekebalan telah disetujui untuk personil militer
Amerika Serikat sesuai dengan Perjanjian. Undang-undang kekebalan ini tidak termasuk
kontraktor sipil dan swasta untuk tidak menghalangi Kolombia dalam kasus-kasus
tertentu untuk mengawasi dan meminta laporan dalam hal kemajuan penyelidikan.
4) Kolombia akan mengizinkan penggunaan frekuensi dan pemasangan receiver satelit di
negara tanpa proses hukum sebelum dan tanpa lisensi.

SACTA tidak mengizinkan pendirian pangkalan Amerika Serikat di setiap Kolombia.


Hal ini menjamin akses Amerika Serikat untuk terus menyetujui fasilitas khusus Kolombia
guna melakukan kegiatan yang telah disetujui bersama di Kolombia. Perjanjian tersebut
memfasilitasi akses Amerika Serikat untuk tiga pangkalan angkatan udara Kolombia, yang
terletak di Palanquero, Apiay, dan Malambo. Perjanjian tersebut juga mengizinkan
menempati akses ke dua pangkalan laut dan dua instalasi militer, dan fasilitas militer
Kolombia lainnya jika ada kesepakatan bersama. Semua instalasi militer, dan akan tetap, di
bawah kendali Kolombia. Perintah dan kontrol, administrasi, dan keamanan akan terus
ditangani oleh angkatan bersenjata Kolombia. Semua kegiatan dilakukan di atau dari basis
Kolombia oleh Amerika Serikat akan terjadi hanya dengan persetujuan pemerintah
Kolombia.
Fasilitas militer di Kolombia akan memberikan militer Amerika Serikat meningkatkan
kapasitas dalam melakukan intervensi di sebagian besar wilayah Amerika Selatan. Rencana

3
ini sedang dibuat di tengah tejadinya ketegangan antara Amerika Serikat dan Venezuela,
Bolivia, dan Ekuador. Fasilitas-fasilitas yang disepakati dalam perjanjian tersebut, Amerika
Serikat telah menganggarkan pembangunan instalansi militer di Palanquero, Kolombia
sebesar 46 juta dolar.
Berdasarkan dokumen perencanaan Air Mobility Command (AMC) bahwa fasilitas
militer di Palanquero tidak akan terbatas pada operasi kontra-narkotika, atau bahkan untuk
operasi di wilayah Andes. United State Southern Command (SouthCom) bertujuan untuk
mendirikan basis dengan "mobilitas udara mencapai di benua Amerika Selatan" di samping
kapasitas untuk operasi kontra-narkotika, sampai tahun 2025. Sementara itu, instalansi militer
di Array digunakan oleh personil Amerika Serikat untuk akses operasi darurat, logistik, dan
pelatihan di Amerika Tengah dan Selatan.3

B. Kehadiran Militer Amerika Serikat Yang Dapat Menimbulkan Ancaman Bagi Venezuela
Kehadiran Amerika Serikat di Kolombia dan hubungan antar keduanya yang sudah
terjalin dengan baik sejak pemerintahan presiden Pastrana, memberikan hambatan bagi
perluasan ideologi serta penerapan prinsip Bolivarianisme yang bertujuan untuk kesatuan
wilayah Amerika Latin. Amerika Serikat yang juga tidak ingin Venezuela memiliki peran
utama di kawasan tersebut, terus berupaya untuk memberikan bantuan dana dan bantuan
militer untuk penyelesaian konflik pemberontakan tersebut. Dari tahun ke tahun, bantuannya
pun terus bertambah dan Kolombia seakan makin terbuai dengan bantuan tersebut, sehingga
tidak berupaya untuk memutuskan hubungan kerjasama. Inilah yang dianggap Venezuela
sebagai ancaman dari pihak eksternal.
Ancaman tersebut, bagi Venezuela bisa menganggu keamanan nasionalnya, yang
mana keamanan nasional dibutuhkan untuk menunjang pencapaian kepentingan nasional.
Maka dari itu Venezuela selain menambah aspek militer, juga berperan aktif baik dalam
wilayah regional maupun internasional dengan tujuan untuk mengantisipasi ancaman yang
datang dari Amerika Serikat. Sehingga, perluasan pengaruh yang didorong oleh keinginan
pencapaian kepentingan nasional, bagi Venezuela perlu dilakukan.
Jika dilihat dari faktor kempemimpinan Hugo Chavez, sejak naiknya Hugo Chavez
sebagai presiden Venezuela, agenda memperkuat ideologi Bolivarianisme di kawasan
Amerika Latin semakin kuat, hal ini diperkuat juga dengan hubungan Hugo Chavez, selaku

http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=446741&val=9441&title=RESPON
3

%20VENEZUELA%20TERHADAP%20%20KEHADIRAN%20MILITER%20AMERIKA%20SERIKAT
%20DI%20KOLOMBIA

4
pemimpin negara Venezuela dengan Senator partai Liberal Kolombia, membuka jalan bagi
Venezuela untuk dapat ikut berperan serta dalam penyelesaian konflik tersebut.
Didorong dengan beberapa alasan di atas, pengaruh ideologi, persepsi ancaman,
kehadiran Amerika Serikat selaku pihak eksternal, dan faktor kepemimpinan Hugo Chavez
maka Venezuela memutuskan untuk menerima tawaran menjadi mediator dalam penyelesaian
konflik anatara FARC dan Kolombia. Mediator dijadikan sebagai suatu alat
pengimplementasian penerapan prinsip Bolivarianisme yang dianut Hugo Chavez dalam
pencapaian kepentingan nasional berupa integrasi wilayah Amerika Latin serta sebagai
antisipasi dari ancaman Amerika Serikat yang juga turut berperan serta di Kolombia untuk
membantu proses penyelesaian konflik yang sudah terjadi hampir lebih dari dua dekade.
Kolombia yang selalu menemui kegagalan dalam penyelesaian ini, akhirnya mau menjadikan
Venezuela sebagai mediator. Dari beberapa mediasi yang dilakukan Venezuela melaui
Presidennya, Hugo Chavez, hanya ini mediasi yang mana Presiden Uribe dari Kolombia
menyetujui.
Venezuela memanfaatkan betul kesempatan untuk menjadi mediator. didorong adanya
ideologi, kepedulian sesama negara yang berada di kawasan Amerika Latin dan juga karena
adanya persepsi ancaman dari Amerika Serikat selaku pihak eksternal baik dari segi militer
maupun penyebaran ideologi, dan tekad kuat Chavez sebagai pemimpin Venezuela. Keempat
hal tersebut menjadi alasan atau latar belakang mengapa Venezuela mau menjadi mediator
pada konflik Kolombia dengan FARC.4

4
http://repository.unpar.ac.id/bitstream/handle/123456789/10649/Bab4%20-%20Daftar%20Pustaka%20-
%203314113sc-p.pdf?sequence=3&isAllowed=y

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Venezuela merupakan salah satu Negara Amerika Latin yang cukup kuat dan
berpengaruh di amerika Selatan.ini membuat Amerika Serikat menjadi salah satu
lawannya dalam berperang dan berpolitik. Ini adalah salah satu dinamika Amerika Latin
di akhir abad 21.

B. Saran
Sebagai Negara yang berkembang Venezuela harusnya memikirkan cara cara yang tepat
agar dapat bersaing dengan Negara-negara Amerika Latin lainnya sehingga mereka tidak
dipandang sebelah mata. Ini juga berlaku bagi Negara Indonesia yang sedang
berkembang.

6
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.unpar.ac.id/bitstream/handle/123456789/10649/Bab4%20-%20Daftar
%20Pustaka%20-%203314113sc-p.pdf?sequence=3&isAllowed=y

http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?
article=446741&val=9441&title=RESPON%20VENEZUELA%20TERHADAP
%20%20KEHADIRAN%20MILITER%20AMERIKA%20SERIKAT%20DI
%20KOLOMBIA

http://www.countercurrents.org/vorpahl/180909.htm

http://www.chomsky.info.articles/20090830.htm

Anda mungkin juga menyukai