Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

VIRUS
Diajukan Guna Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah FKIP

Dosen Pengampuh : Wita Ferwati, M.Pd

Disusun Oleh :

NADILA

UNIVERSITAS AL WASHLIYAH
LABUHANBATU
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala RahmatNya sehingga
Makalah ini yang berjudul "Virus" dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan saya semoga Makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi Makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih
banyak kekurangan dalam Makalah ini. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan Makalah ini.

Rantauprapat, Desember 2021


Penyusun

Nadila

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah .................................................................................. 1
1.3 Maksud dan Tujuan ................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................. 3
2.1 Pengertian Virus ........................................................................................ 3
2.2 Bentuk dan Ukuran Virus .......................................................................... 3
2.3 Susunan Tubuh Virus ............................................................................... 4
2.4 Pengembangbiakan Virus .......................................................................... 4
2.5 Reproduksi Virus....................................................................................... 5
2.6 Klasifikasi Virus ........................................................................................ 6
2.7 Virus H5N1 .............................................................................................. 7
2.8 Peran Virus ................................................................................................ 9
BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 10
3.2 Saran .......................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme
biologis. Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia
tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik
khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia
(misalnya virus influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung).
Pada dasarnya, wabah flu burung sudah terjadi sejak tahun 1959 di Skotlandia.
Pada saat itu ditemukan virus avian influenza subtipe H5N1 yang menyerang ternak
unggas dan menular ke manusia. Munculnya penyakit Flu burung menimbulkan
dampak yang luar biasa terutama di bidang perekonomian di suatu Negara.
Kerugian di Industri peternakan.
Selaian dari pada kerugian yang disebabkan oleh virus ada pula dampak positif
dari keberadaan virus bagi manusia, virus digunakan untuk pembuatan vaksin.
Vaksin adalah mikroorganisme patogen yang telah dilemahkan sehingga
sifat patogenitas (penyebab penyakit)-nya hilang, tetapi antigenitas
(penimbul antibody)-nya tetap. Dalam makalah ini akan di bahas lebih dalam
lagi mengenai virus H5N1 dan virus yang memiliki dampak positif bagi
kehidupan manusia sehari-hari.

1.2 Identifikasi Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan virus?
2. Bagaimana bentuk dan ukuran virus?
3. Bagaimana susunan tubuh virus?
4. Bagaimana pengembangbiakan virus?
5. Bagaimana reproduksi virus?
6. Bagaimana klasifikasi virus?
7. Bagaimana virus H5N1?
8. Bagaimana dampak positif pada virus?

1
1.3 Maksud dan Tujuan
1. Mengetahui apa yang di maksud dengan virus
2. Mengetahui bentuk dan ukuran virus.
3. Mengetahui susunan tubuh virus.
4. Mengetahui pengembangbiakan virus.
5. Mengetahui bagaimana reproduksi virus.
6. Mengetahui macam-macam klasifikasi virus
7. Mengetahui hal-hal tentang virus H5N1.
8. Mengetahui dampak positif virus.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Virus


Virus berasal dari bahasa yunani “Venom” yang berarti racun. Virus adalah
parasit mikroskopik yang menginfeksiselorganisme biologis. Secara umum virus
merupakan partikel tersusun atas elemen genetik (genom) yang mengandung salah
satu asam nukleat yaitu asam deoksiribonukleat (DNA) atau asam ribonukleat
(RNA) yang dapat berada dalam dua kondisi yang berbeda, yaitu secara intraseluler
dalam tubuh inang dan ekstrseluler diluar tubuh inang.

2.2 Bentuk dan Ukuran Virus


Bentuk virus bervariasi dari segi ukuran, bentuk dan komposisi kimiawinya. Bentuk
virus ada yang berbentuk bulat, oval, memanjang, silindariis, dan ada juga yang
berbentuk T. Ukuran Virus sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop elektron, ukuran virus lebih kecil daripada bakteri. Ukurannya berkisar
dari 0,02 mikrometer sampai 0,3 mikrometer (1 μm = 1/1000 mm). Unit
pengukuran virus biasanya dinyatakan dalam nanometer (nm). 1 nm adalah 1/1000
mikrometer dan seperjuta milimeter. Virus cacar merupakan salah satu virus yang
ukurannya terbesar yaitu berdiameter 200 nm, dan virus polio merupakan virus

terkecil yang hanya berukuran 28 nm.

Gambar 1 berbagai bentuk virus a) virus nukleokapsid; b) virus bermembran;c)


virus T4 (bakteriofage)

3
2.3 Susunan Tubuh Virus
1.Kabsid
Kapsid adalah lapisan pembungkus tubuh virus yang tersusun atas protein.
Kapsid terdiri dari sejumlah kapsomer yang terikar satu sama lain. Fungsi :
a.Memberi bentuk virus
b.Pelindung dari kondisi lingkungan yang merugikan
c.Mempermudah penempelan pada proses penembusan ke dalam sel
2.Isi
Terdapat di sebelah dalam kapsid berupa materi genetik/ molekul pembawa
sifat keturunan yaitu DNA atau RNA. Virus hanya memiliki satu asam nukleat saja
yaitu satu DNA/ satu RNA saja, tidak kedua-duanya. Asam nukleat sering
bergabung dengan protein disebut nukleoprotein. Virus tanaman/ hewan berisi
RNA/ DNA, virus fage berisi DNA.
3.Kepala
Kepala virus berisi DNA, RNA dan diselubungi oleh kapsid. Kapsid
tersusun oleh satu unit protein yang disebut kapsomer.
4.Ekor
Serabut ekor adalah bagian yang berupa jarum dan berfungsi untuk
menempelkan tubuh virus pada sel inang. Ekor ini melekat pada kepala kapsid.
Struktur virus ada 2 macam yaitu virus telanjang dan virus terselubung (bila
terdapat selubung luar (envelope) yang terdiri dari protein dan lipid). Ekor virus
terdiri atas tabung bersumbat yang dilengkapi benang atau serabut. Khusus untuk
virus yang menginfeksi sel eukariotik tidak memiliki ekor.

2.4 Pengembangbiakan Virus


Virus memanfaatkan metabolisme sel penjamu untuk membantu sintesis
protein virus dan virion baru; jenis sel yang dapat diinfeksi oleh virus dapat sedikit
dapat banyak. Untuk tujuan diagnosti, sebagian besar virus ditumbuhkan dalam
biakan sel, baik turunan sel sekunder atau kontinu; pemakaian telur embrionik dan
hewan percobaan untuk membiakan virus hanya dilakukan untuk investigasi
khusus. Jenis biakan sel untuk mengembangbiakan virus sering berasal dari
jaringan tumor, yang dapat digunakan secara terus menerus.

4
Replikasi virus dalam biakan sel dapat di deteksi dengan Tahap-tahap replikasi :
1.Peletakan/ Adsorpsi adalah tahap penempelan virus pada dinding sel inang. Virus
menempelkan sisi tempel/ reseptor site ke dinding sel bakteri

2.Penetrasi sel inang yaitu enzim dikeluarkan untuk membuka dinding sel bakteri.
Molekul asam.nukleat (DNA/RNA) virus bergerak melalui pipa ekor dan masuk ke
dalam sitoplasma sel melalui dinding sel yang terbuka. Pada virus telanjang, proses
penyusupan ini dengan cara fagositosis virion (viropexis), pada virus terselubung
dengan cara fusi yang diikuti masuknya nukleokapsid ke sitoplasma.
3.Eklipase : asam nukleat virus menggunakan asam nukleat bakteri untuk
membentuk bagian-bagian tubuh virus
4.Pembentukan virus (bakteriofage) baru : bagian-bagian tubuh virus yang t’btk
digabungkan untuk mjd virus baru. 1 sel bakteri dihasilkan 100 – 300 virus baru
5.Pemecahan sel inang : pecahnya sel bakteri. Dengan terbentuknya enzim
lisoenzim yang melarutkan dinding sel bakteri sehingga pecah dan keluarlah virus-
virus baru yang mencari sel bakteri lain

2.5 Reproduksi Virus


Virus dapat memperbanyak diri bila partikel virus menginfeksi inang untuk
mensintesa semua komponen yang diperlukan dan membentuk lebih banyak
partikel virus. Komponen-komponen tersebut kemudian dirakit menjadi bentuk

5
struktur virus dan partikel virus yang baru dibentuk itu harus keluar dari sel inang
untuk dapat menginfeksi kembali sel-sel lain. Berdsarkan tahap akhir setelah asam
partikel virus berada dalam sel inang akan terjadi dua kemungkinan ada yang
mengalami siklus litik (sel inang pecah dan partikel virus keluar) dan ada yang
permanen tetap dalam DNA sel inang berupa siklus lisogenik. Tahapan reproduksi
virus secara umum dilakukan dalam tujuh langkah, yaitu:
1) Adsorpsi (penempelan) dari partikel virus (virion) pada sel inang yang
sesuai.
2) Penetrasi (injeksi)dari virion atau asam nukelat virus ke dalam sel inang.
3) Tahap awal replikasi (Eklipse) dari asam nukleat virus, dalam peristiwa ini
mesin bioseintesa sel inang diambil alih untuk memulai sintesa asam nukleat
virus, enzim-enzim spesifik virus mulai dihasilkan dalam tahap ini.
4) Replikasi dari asam nukleat virus
5) Sintesa dari protein sub unit dari mantel virus
6) Perakitan dari asam nukleat dan protein sub unit (dan komponen membran
pada virus bermembran) kedalam partikel virus.
7) Pelapasan partikel virus yang matang dari sel (lisis).

2.6 Klasifikasi Virus


Nama famili ditandai dengan akhiran viridae. Nama subfamili diberi
akhiran virinae Nama akhiran genus diberi akhiran virus. Lwoff, Horne & Tournier
adl ahli dlm taksonomi virus, berdasarkan kriteria
1.Jenis asam nukleat (DNA/ RNA) berantai ganda/ tunggal
2.Ukuran & morfologi tmsk tipe simetri kapsid
3.Adanya enzim spesifik, terutama polimerase RNA & DNA yang penting bg
replikasi genom
4.Kepekaan thd zat kimia & keadaan fisik
5.Cara penyebaran alamiah
6.Gejala2 yang timbul
7.Ada tidaknya selubung
8.Banyaknya kapsomer untuk virus ikosohedarial/ diameter nukleokapsid untuk
virus helikoidal

6
Saat ini telah lebih dari 61 famili virus diidentifikasi, 21 diantaranya
mempunyai anggota yang mampu menyerang mns & binatang. Menurut RNA,
famili virus dibagi menjadi :
1.Picontohrnaviridae8. Rhabdoviridae
2.Caliciviridae 9. Filoviridae
3.Togaviridae 10.Paramyxoviridae
4.Flaviviridae 11.Orthomyxoviridae
5.Bunyaviridae 12.Reoviridae
6.Arenaviridae 13.Retroviridae
7.Contohronaviridae
Menurut DNA, famili virus dibagi mjd :

1.Adenoviridae 4.Papovaviridae
2.Herpesviridae 5.Parvoviridae
Selain 3.Hepadnaviridae6.Poxviridae itu terdapat kelompok virus
yang belum dapat diklasifikasikan
(unclassified virus) karena banyak sifat biologiknya belum diketahui. Para ahli
virus mengelompokkan virus berdasarkan aspek-aspek tertentu, yaitu:
1.Berdasarkan jenis inang yang diinfeksi, seperti
a.virus tanaman contoh: Tobacco mozaic virus (TMV) sejenis virus yang
menyerang daun tembakau, Potato Yellow dwarf virus (virus kentang kuning)
b.vurus hewan, contoh : Rhabdovirus yang menyebabkan rabies pada anjing,
NCD (New Castle Disease) yang menyebabkan penyakit tetelo pada unggas
c.virus manusia, seperti, polio, influenza, hepatitis, AIDS , SARS dan flu burung.
d.virus bakteri: bakteriofage T4
2.Berdasarkan jenis asam nukleat yang dikandung oleh virus:
a.virus RNA, contoh:virus influenza, virus HIV, corona virus (virus SARS),
virus H5N1 (penyebab flu burung) dsb.
b.Virus DNA, seperti poxvirus, herpesvirus, adenovirus dsb.

2.7 Virus H5N1


Flu burung (Avian influenza) atau H5N1 merupakan penyakit infeksi virus
yang pernah menggemparkan dunia, termasuk Indonesia. Flu burung sejak tahun

7
2009 ditetapkan organisasi dunia WHO berada pada fase pandemik atau penularan
yang cukup luas. Kasus pertama flu burung ditemukan di Hongkong tahun 1997.
Awalnya, flu burung merupakan penyakit pada hewan dan dengan penularan
terbatas antarhewan. Sejak ditemukannya kasus pada manusia, muncul dugaan
dapat terjadi penularan flu burung pada hewan ke manusia.
▪ Penyebab
Flu burung diakibatkan oleh virus influenza tipe A dari famili
Orthomyxoviridae. Subtipe dari virus influenza tipe A tersebut ditunjukkan dengan
huruf H (Hemaglutinin) dan N (Neuramidase). Subtipe virus dengan kombinasi
kode dari H1-H5 dan N1-N9 ditemukan pada binatang, sedangkan pada manusia
hanya ditemukan jenis H1N1, H1N2, H2N2, H3N3, H5N1, H7N7, dan H9N2.
Strain virus tersebut yang menyebabkan penyakit flu burung ialah subtipe H5N1.
Secara umum mekanisme infeksi virus H5N1 sama dengan infeksi virus
lainnya. Infeksi diawali dengan penempelan virus di permukaan spesifik yang
berada pada permukaan sel di dalam tubuh. Selanjutnya, suatu materi virus masuk
ke dalam sel dan ikut berkembang biak dan bertambah banyak bersama sel.
▪ Gejala
Hampir semua kasus yang berakhir dengan kematian berhubungan dengan
keterlambatan diagnosis flu burung. Oleh karena itu, megetahui tanda dan gejala
flu burung merupakan hal penting yang harus diketahui. Gejala seseorang yang
terinfeksi flu burung mirip dengan gejala infeksi saluran napas atas, yakni:
1. demam tinggi (> 38o celcius);
2. sakit kepala;
3. sakit tenggorokan yang tiba-tiba;
4. batuk;
5. keluarnya ingus;
6. nyeri otot;
7. lemas;
8. timbulnya radang paru, pneumonia, yang jika tidak mendapatkan
penanganan yang tepat dapat menimbulkan kematian.

8
▪ Pengobatan
Pengobatan flu burung harus cepat tanpa menunggu konfirmasi
laboratorium. Obat yang dapat digunakan sebagai antivirus oseltamivir, zanavir.
Dosis obat yang diberikan adalah:
1. orang dewasa >13 tahun 2 x 75mg/hari selama 5 hari;
2. anak berumur >1 tahun dengan berat <15kg diberikan 2 x 30mg/hari; 15-
23kg diberikan 2 x 45 mg/hari; 23-40 kg diberikan 2 x 60 mg/hari; dan berat
badan >40 kg diberikan 2 x 75 mg/hari selama 5 hari.

2.8 Peran Virus


Didalam kehidupan, virus memiliki 2 peran, yaitu peran virus sebagai
mikroorganisme yang menguntungkan, maupun yang merugikan.
Virus yang menguntungkan:
• Dalam bidang teknologi yakni dengan memanfaatkan rekayasa genetik
virus dapat dimanfaatkan untuk terapi gen. Terapi gen akan berupaya untuk
memperbaiki informasi genetik yakni dengan perbaikan susunan pada basa
nitrogen dalam ikatan DNA pada gen. Proses ini akan memperbaiki kelainan
gen ADD yang dapat menyebabkan penderitanya tidak mempunyai daya
tahan tubuh karena enzim ytang seharusnya dimiliki, yaitu enzim AD
menghilang atau tidak ada. Pada terapi ini retrovius digunakan untuk
memasukkan gen yang berfungsi sebagai vektor, yakni pengkode enzim AD
menuju sel limfosit T yang cacat.
• Dalam bidang kedokteran, virus dapat digunakan untuk membunuh atau
melemahkan bakteri, protoza, maupun jamur yang mempunyai sifat
patogen.
• Dalam bidang pertanian, virus dapat digunakan sebagai pemberantas hama
serangga. Karena beberapa virus dapat menjadi parasit dalam beberapa jenis
serangga. Caranya adalah dengan pengembangbiakan virus tersebut yang
kemudian digunakan untuk megamplikasikannya pada tanaman atau
serangga. Contohnya, baculovirus yang digunakan sebagai bioinsektisida
yang tidak akan mencemari lingkungan.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
• Virus adalah parasit mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis
• Virus mempunyai berbentuk bulat, oval, memanjang, silindariis, dan ada
berbentuk T. Ukuran Virus sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop elektron karena lebih kecil daripada bakteri.
Ukurannya berkisar dari 0,02 mikrometer sampai 0,3 mikrometer (1 μm =
1/1000 mm)
• Virus tersusun atas kapsid, isi, kepala, dan ekor
• Virus memanfaatkan metabolisme sel penjamu untuk membantu sintesis
protein virus dan virus baru
• Virus memanfaatkan metabolisme sel penjamu untuk membantu sintesis
protein virus dan virion baru. Pada reproduksi akan melewati beberapa
tahap seperti Adsorpsi, penetrasi, tahap awal replikasi, replikasi, sintesa
dari protein, perakitan, lisis
• virus dikelompokkan berdasarkan jenis inang, jenis asam nukleat yang
dikandung,
• Flu burung (Avian influenza) atau H5N1 disebabkan virus influenza tipe A
dari famili Orthomyxoviridae. Gejala seseorang yang terinfeksi flu burung
mirip dengan gejala infeksi saluran napas atas dan kebanyakan berakhir
dengan kematian. Pengobatannya harus cepat dan bisa menggunakan
sebagai antivirus oseltamivir, zanavir
• virus memiliki 2 peran, yaitu peran yang menguntungkan, maupun yang
merugikan diberbagai bidang
3.2 Saran
Penyusun yakin makalah ini tidak lebih dari sempurna. Maka dari itu
penyusun berharap kritik dan saran yang membangun akan lebih sempurnahnya
makalah ini. Dan tak pula penyusun banyak terima kasih dari berbagai sumber
karena telah membantu penyusun untuk menyelesaikan makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, SKS Biologi SMA Kelas X, XI, & XII, Yogyakarta: Cakrawala, 2014
Subardi, Nuryani, dkk. 2009. Biologi 1 Untuk Kelas X SMA / MA. Jakarta: CV.
Usaha Makmur.
Sulistyorini,Ari. 2009. Biologi 1 untuk Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah.
Jakarta: PT. Balai Pustaka.
Winatasasmita, Djamhur, Sukarno. 1993. Biologi I. Jakarta: Depdikbud
Yayasan Studi Kurikulum Biologi. 1981. Biologi Umum 3. Jakarta: PT Gramedia

11

Anda mungkin juga menyukai