Anda di halaman 1dari 2

Diva

dalam norma ilmu pengetahuan disebutkan tanpa pamrih, dalam konteks dan penerapan yang
bagaimana ilmu pengetahuan tersebut dapat dikatakan tanpa pamrih?apakah hal ini bersifat
menyeluruh untuk semua ilmu pengetahuan yang ada?

Dalam mengembangkan ilmu pengetahuan sudah semestinya dilakukan tanpa pamrih, karena
ilmu pengetahuan akan terus berkembang. Ilmu pengetahuan dapat dikatakan tanpa pamrih
selama penerapan ilmu pengetahuan tersebut untuk meningkatkan kualitas manusia, tanpa
mengharapkan imbalan. Hal ini berlaku menyeluruh karena setiap pengembangan ilmu
pengetahuan merupakan kegiatan kemasyarakatan.

Sabrina Kurnia W.

Menurut kalian, siapa saja yg memiliki peluang untuk melakukan plagiat?

Menurut saya semua orang memiliki peluang untuk melakukan palgiat selama kegiatan yang
dilakukan membutuhkan ide, data, karya dan pemikiran di dalamnya. Seperti para seniman,
dosen, mahasiswa dan lainnya. Namun yang paling berpeluang adalah mahasiswa, karena adanya
pemikiran selalu ingin instan dan adanya budaya hanya copy dan paste.

Anisa Ayu Pramesti

Mengapa plagiarisme di kalangan dosen dan mahasiswa masih terjadi? Apakah tindak lanjut yg
kurang tegas atau bagaimana?

Bahwasanya tindakan plagiarisme di kalangan dosen dan mahasiswa masih sering terjadi karena
adanya urgensi yang mendasari para akademisi yaitu mereka menginginkan jabatan yang lebih
tinggi dari jabatan sebelumnya. Biasanya karena waktu yang sangat terbatas dan juga kesibukan
yang sangat padat, memebuat para akademisi ini akhirnya memutuskan untuk melakukan
tindakan plagiarisme untuk memenuhi persyaratan dalam regulasi pengangkatan jabatan tersebut.

Dhini Putri Aprilia

agar penelitian yang dilakukan sah dan sesuai dengan nilai-nilai moral seorang peneliti, hal-hal
seperti apa saja yang harus diperhatikan dalam etika penelitian?

Hal yang harus diperhatikan dalam etika penelitian diantaranya

1. Integritas, dimana seorang peneliti harus menjunjung tinggi nilai dan norma yang berlaku
selama berlangsungnya penelitian. Dalam hal ini kejujuran dan konsistensi selama proses
penelitian hingga menghasilkan sebuah karya ilmiah yang asli adalah sebuah keutamaan.
2. Menghindari plagiat, peneliti yang baik akan senantiasa berusaha mencari pembaruan
sebagai penemuan pribadi yang asli. Peneliti yang beretika tidak sama sekali menciplak
ide dan gagasan orang lain apalagi sanggup mengakui pembaruan atau penemuan orang
lain sebagai hasil karyanya.
3. Minimalisasi risiko, Seorang peneliti perlu terlebih dahulu mempelajari kemungkinan
halangan dan rintangan yang akan terjadi selama proses penelitian agar dapat mengambil
langkah yang aman dan tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.

Muhammad Abdurrasyied

bagaimanakah cara memahamkan mahasiswa maupun kalangan akademis lain bahwa


plagiarisme adalah kejahatan intelektual yang wajib untuk dilawan?

Sedikit menambahkan jawaban dari ahmad rizal dan mbak dita, saya sependapat dengan mereka,
bahwa dosen harus memberikan sosialisasi secara berkelanjutan tentang upaya pencegahan,
sanksi dan penanggulangan plagiarisme dan universitas tersebut juga harus membuat peraturan
diseminasi kode etik untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran untuk lebih menghormati
dan menghargai karya orang lain. Dan sanksi yang dikenakan terhadap pelaku plagiarisme
tersebut harus tegas dan nyata baik bersifat sanksi administrasi maupun sanksi pidana.

Anda mungkin juga menyukai