Anda di halaman 1dari 5

Jawaban Soal UAS

Nama : Geopani Abad


Nim : 1718.01.009
Semester : VII
Fakultas : Ekonomi Bisnis Islam
Prodi : PBS

1. Letter Of Credit adalah

 Letter of Credit hadir sebagai pilihan terbaik yang dapat membantu penjual atau
pembeli dalam perdagangan internasional.
Letter of Credit adalah janji dari issuing bank untuk melakukan pembayaran akan sejumlah
uang kepada pihak eksportir sepanjang mereka mampu untuk memenuhi terms and
conditions  dari L/C tersebut. L/C banyak digunakan baik oleh importir dan eksportir. Hal ini
hanya berhubungan dengan dokumen bukan jasa, barang atau prosedur lainnya yang
berkaitan dengan dokumen. Penyelesaian pembayaran dapat memberikan keuntungan baik
bagi pembeli atau penjual. Adapun fungsi dari L/C adalah sebagai berikut:

 Memberikan jaminan akan kelancaran pembayaran dan pengiriman barang sesuai


dengan kesepakatan yang terjalin antara eksportir dan importir.
 L/C memberikan fasilitas kredit kepada eksportir maupun importir dimana, L/C bisa
dibayar langsung di muka atau dengan masa tenggang tertentu.
 L/C memberikan jaminan dalam pembayaran atas kontraktor dengan suatu manfaat.
Dengan begitu, surat kredit memberikan issuing bank akan permintaan kontraktor,
peminjam atau applicant untuk tujuan jaminan khusus kepada beneficiary saat
menghadapi kegagalan dalam melaksanakan kontraknya.
 Memberikan kemudahan pembayaran antara eksportir dan importir walaupun kedua
belah pihak belum saling mengenal.
 Memberikan jaminan kelengkapan dokumen yang menjadi syarat kegiatan ekspor
impor.
 Menghindarkan dan memperkecil resiko selama proses jual beli dan tentu saja lebih
memberikan rasa aman dan kepastian.
 Membuka peluang importir dan eksportir mendapatkan kredit dari bank

Keuntungan untuk pemerintah,  karena dapat mengurangi resiko dan dapat melindungi kedua
belah pihak. Seiring berkembangnya jaman, pengguna letter of credit ini semakin banyak
karena memberikan kemudahan.

Faktor yang mendasari penggunaan letter of credit adalah ketidakpastian perekonomian


negara. Selain itu di setiap negara ada pengawasan devisa dan hal ini juga berperan penting
dalam melancarkan pembayaran barang. Nantinya letter of credit ini akan digunakan oleh
bank sebagai alat pembiayaan penyerahan barang dagang. Oleh karena itu dokumen ini
sangatlah penting. Ada dua kepastian yang diberikan melaui letter of credit ini, yaitu tentang
mekanisme pembiayaan dan variasi letter of credit dengan perkembangan mekanisme
komersial. Mekanisme setiap transaksi ekspor impor akan lebih mudah dengan adanya letter
of credit ini.

2. Commercial Invoice
 Commercial invoice merupakan dokumen nota atau faktur penjualan barang
ekspor impor yang diterbitkan oleh eksportir (penjual atau pengirim barang).

 Secara kasar, commercial invoice adalah surat permintaan pembayaran kepada


importir (pembeli) sesaat setelah eksportir selesai memproduksi barang
pesanan importir.

 Commercial Invoice dari eksportir ditujukan kepada importir yang nama dan
alamatnya sesuai dengan yang tercantum dalam Letter of Credit (L/C) dan
ditandatangani oleh pihak yang berhak menandatangani.

 Formulir invoice yang asli diberikan kepada bank sebagai bukti pembayaran
untuk diteruskan kepada importir.

 Terdiri dari beberapa bill of landing dan dokumen transportasi lainnya.

Di dalam commercial invoice wajib mencantumkan nomer dan tanggal dokumen invoice,
nama importir atau consignee, nama barang, harga per unit (dijual berdasarkan, pcs/ kgm/
cbm/ dozen/ lainnya), harga total seluruh barang, cara penyerahan barang (FOB, CNF, CIF).

Commercial invoice ini sekaligus digunakan sebagai dasar untuk menghitung pajak negara.

Masing-masing industri dan perusahaan memiliki syarat dan ketentuan yang berbeda untuk
pernyataan invoice-nya.

Commercial invoice juga digunakan sebagai dasar untuk menghitung pajak atau bea masuk
sebuah negara.

Consular Invoice

Invoice yang dikeluarkan oleh instansi resmi, yakni kedutaan (konsulat).

Consular invoice terkadang ditandatangani oleh konsul perdagangan negeri pembeli, dibuat
oleh eksportir dan ditandatangani oleh konsul negara pembeli, atau dibuat dan ditandatangani
negara sahabat dari negara pembeli.

Peraturan-peraturan antar negara memiliki perbedaan antar satu dengan yang lainnya tetang
invoice ini, tetapi yang jelas kegunaannya antara lain untuk memeriksa harga jual
dibandingkan harga pasar yang sedang berlaku dan untuk memastikan bahwa tidak terjadi
dumping.
Selain itu juga diperlukan untuk menghitung bea masuk di tempat importir.

Sebuah invoice dilengkapi dengan penulisan kode masing-masing.

Contoh penulisan kode invoice ialah 009/INV/DHL/I/2011 (002 menunjukkan arti sebagai
berikut :

 nomor invoice yang akan dibuat dan dibuat oleh direktur atau bagian keuangan
sebagai nomor identitas invoice;
 INV ialah singkatan dari invoice;
 DHL merupakan singkatan dari perusahaan;
 I adalah bulan pembuatan invoice;
 2011 ialah tahun pembuatan invoice)

3. Jenis-jenis L/C Dan Terms of payment L/C

 Revocable L/C
Jenis ini adalah L/C yang memberikan hak kepada opener atau issuing bank untuk
dapat membatalkan atau membuat perubahan sewaktu-waktu tanpa persetujuan
dari beneficiary. Contohnya, pihak eksportir bisa menghadapi masalah agar segera
mendapatkan pembayaran dari pihak importir. Di sisi importir, L/C memberikan
kemudahan karena bisa diubah atau dibatalkan tanpa memberitahu beneficiary
 Irrevocable L/C
Jika revocable bisa dibatalkan maka, irrevocable tidak bisa diubah dan dibatalkan.
Wesel-wesel yang ditarik atas L/C tetap dijamin Pembatalan tetap bisa dilakukan
asalkan, kedua belah pihak setuju untuk melakukannya.
 Irrevocable L/C and Confirmed L/C
Jenis ketiga L/C ini adalah yang paling aman. Pihak opening bank
serta advising bank memberikan jaminan sepenuhnya pembayaran atau pelunasan
wesel yang ditarik L/C ini.
 Clean letter of credit
Pengambilan uang dari kredit yang ada bisa dilakukan tanpa perlu mencantumkan
syarat-syarat yang lain untuk menarik wesel atau bisa dilakukan dengan menyerahkan
kwitansi biasa.
 Documentary letter of credit
penarikan uang atau kredit yang ada dan pengambilannya dilengkapi dengan
rangkaian dokumen lainnya yang disebutkan dalam syarat-syarat L/C
 Documentary L/C dengan red clause
L/C ini memberikan hak kepada penerima L/C atau beneficiary untuk menarol
sebagian dari L/C yang tersedia dengan kwitansi biasa atau penarikan wesel tanpa
dokumen lainnya. Sisanya dilakukan seperti documentary L/C
 Revolving L/C
Revolving L/C merupakan L/C yang memperboleh kredit bisa dipakai ulang tanpa
perubahan khusus pada L/C itu.
 Back to Back L/C
Penerima L/C ini bukan pemilik barang tapi hanya sebagai perantara. Karena itu,
penerima L/C harus meminta bantuan bank untuk membuka L/C yang diterima dari
luar negeri atau pemilik bank yang sebenarnya.
Term of payment L/C

Untuk mengajukan Letter of Credit, ada 2 syarat yang harus dipenuhi yakni:

 L/C yang akan dibuka merupakan commercial documentary L/C


 Pihak yang mengajukan harus menyertakan setidaknya 2 dokumen dibawah ini:
o Commercial invoice (faktur perdagangan)
o Full set of bills of lading (Konsumen)

Mekanisme untuk L/C adalah sebagai berikut:

 Importir meminta bank (bank devisa) untuk membuka L/C untuk dan atas nama pihak
eksportir. Dalam hal ini, bank bertindak sebagai opening dan importir bertindak
sebagai opener dan jika mereka sudah memenuhi ketentuan yang berlaku untuk
impor. Pembukaan L/C ini melalui koresponden bank di luar negeri. Koresponden
bank akan bertindak sebagai perantara yang disebut advising bank atau notifying
bank. Mereka memberitahukan ekspotir atas pembukaan L/C tersebut.
 Ekspotir akan menyerahkan barang kepada carrier dan Eksportir mendapatkan bill of
lading.
 Bill of Lading akan diserahkan kepada bank agar mendapatkan pembayaran. Paying
bank selanjutnya akan menyerahkan sejumlah uang agar mendapatkan bill of
lading dari eksportir dan diberikan kepada importir.
 Importir akan menyerahkan bill of lading  kepada carrier agar bisa ditukarkan dengan
barang yang telah dikirimkan eksportir.

4. Transportasi yang digunakan dalam L/C tersebut adalah Transportasi Jalur Air.
Angkutan Laut/Kapal Laut. Dan menggunakan F.O.B yang artinya Free On Board
dalam istilah hokum perdagangan internasional yang menentukan pada titik mana
kewajiban, biaya dan resiko yang terlibat dalam pengiriman barang bergeser dari
penjual ke pembeli di bawah standar incoterms yang diterbitkan oleh Kamar
Dagang Internasional . FOB hanya digunakan dalam angkutan laut non-peti kemas
atau transportasi jalur air pedalaman. Seperti semua Incoterms, FOB tidak
menentukan titik di mana kepemilikan barang dialihkan.
Istilah FOB juga digunakan dalam pengiriman domestik modern di Amerika
Serikat untuk menggambarkan titik di mana penjual tidak lagi bertanggung jawab
atas biaya pengiriman.
Kepemilikan kargo tidak tergantung pada Incoterms. Dalam perdagangan
internasional, kepemilikan kargo ditentukan oleh bill of lading atau waybill.
Jenis B/L yang digunakan adalah Short Form B/L Yang bersifat Clean Bill Of
Lading.

5. Jenis Pembayaran yang digunakkan dalam L/C tersebut ialah Irrevocable Letter Of
Credit yang artinya transaksi yang satu ini tidak bisa dibatalkan oleh satu pihak
selama masa perjanjian tersebut masih dalam masa waktu yang valid. Dalam hal
ini semua pihak yang bersangkutan adalah kedua belah pihak yang bertransaksi
dan open bank sebagai pihak ketiga. Sehingga apabila ada pihak yang
membatalkan secara sepihak, maka bisa terkena hukuman.

6. Pada L/C tersebut, pengiriman barang sebagian-sebagian tidak diizinkan, karena


irrevocable tidak bisa diubah dan dibatalkan. Wesel-wesel yang ditarik atas L/C
tetap dijamin Pembatalan tetap bisa dilakukan asalkan, kedua belah pihak setuju
untuk melakukannya.

7. Pada L/C tersebut, singgah-singgah pelabuhan tidak diperkenankan karena B/L


L/C tersebut irrevocable yang sifatnya tidak bisa berubah-ubah terkecuali dengan
kedua belah pihak tersebut setuju untuk melakukannya.

8. Diasuransikan oleh pembeli di Columbia, yang artinya yang bertanggung jawab


atas asuransi tersebut adalah pembeli.

9. Umumnya bill of lading aslinya diterbitkan dalam rangkap 3 , tetapi tidak


menutup kemungkinan diterbitkan 2, 4, atau 5 dan seterusnya Bill of lading yang
diterbitkan dalam rangkap 3 , kalau diminta full set artinya : bill of lading
diterbitkan aslinya 3 dan ketiga tiganya diminta oleh bank untuk negosiasi,
sehingga bisa disebut dengan 3/3 atau full set.

2/3 artinya : bill of lading diterbitkan 3 tapi yang diminta untuk negosiasi 2 dan
yang 1 dikirim langsung kepada importir 1/3 artinya : bill of lading diterbitkan 3
tapi yang diminta untuk negosiasi hanya 1 dan yang 2 dikirim langsung kepada
importir.

Anda mungkin juga menyukai