LP Kebdas Integritas Kulit
LP Kebdas Integritas Kulit
INTAN APRILIA
NIM : PO71201421068
INTEGRITAS KULIT
A. Konsep Kebutuhan Dasar
1. Pengertian Kulit
(Tranggono, 2107). Kulit terbagi atas dua lapisan utama, yaitu epidermis
(kulit ari) sebagai lapisan yang paling luar dan Dermis (korium, kutis, kulit
2. Anatomi Kulit
paling tebal berukuran 6 milimeter, misalnya pada telapak kaki dan telapak
tangan, dan lapisan yang tipis berukuran 0,5 milimeter terdapat pada
kelopak mata, pipi, dahi, dan perut. Karena ukurannya yang tipis, jika kita
terutama terdiri dari bahan dasar serabut kolagen dan elastin. Serabut
bebas lemak
bentuk dan fungsinya, terdiri dari folikel rambut, papila rambut, kelenjar
pembuluh darah dan serabut saraf, juga sebagian serabut lemak yang
berikut : protein sebesar 27%, Lemak sebesar 2%, Garam mineral sebesar
3. Fisiologi Kulit
Sama halnya dengan jaringan pada bagian tubuh lainnya, kulit juga
menyerap oksigen yang diambil dari aliran darah, dan hanya sebagian
kecil yang diambil langsung dari lingkungan luar (udara). Begitu pula
suhu dan infeksi. Kulit juga menjaga suhu tubuh agar tetap sesuai dengan
4. Perubahan fungsi
1. Perubahan sirkulasi
4. Penurunan mobilisasi
tinggi)
9. Kelembaban
5. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
b. Palpasi
6. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan vaskuler
b. Pemeriksaan darah
Pemeriksaan darah meliputi: GDS > 200 mb/dl, gula darah puasa >
120 mg/dl dan dua jam post prandial > 200 mg/dl.
c. Urin
perubahan warna pada urine : hijau (+), kuning (++), merah (+++), dan
7. Tindakan Penanganan
a. Pengobatan
b. Perawatan luka
- Mencuci luka
- Debridement
c. Pemberian insulin
dalam sel dan menghambat konversi glikogen dan asam amino menjadi
B. Konsep Keperawatan
1. Pengkajian Keperawatan
keperawatan,yaitu:
a. Keluhan Utama
1) Luka sukar sembuh
b. Pemeriksaan fisik
3) Sistem integumen
Pada pasien dapat ditemukan adanya kulit kurang sehat atau kurang
dan suhu kulit di daerah sekitar ulkus, kemerahan pada kulit sekitar
4) Sistem gastriointestinal
nafsu makan, banyak minum dan rasa haus meningkat (Wijaya &
Putri, 2018).
5) Sistem urinarius
6) Sistem muskuloskeletal
2016).
7) Sistem neurologis
c. Pemeriksaan diagnostik
(Dwi, 2019).
2. Diagnosa Keperawatan
00002 h: 177)
c. Resiko infeksi b.d penyakit kronis (diabetes melitus) (c: 0142 h: 304)
d. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d penurunan aliran
arteri/vena d.d warna kulit pucat dan penyembuhan luka lambat (c:
D.0009 h: 37)
e. Hambatan mobilitas fisik b.d adanya ulkus pada kaki (c: D.0054 h: 124)
3. Perencanaan Keperawatan
O
1 Ketidakseimbangan Status nutrisi Manajemen
Membaik konstipasi
Membaik diprogramkan
5.Kolaborasi
4. Bersihkan dengan
pembersih
nontoksik, sesuai
kebutuhan
5. Jelaskan tanda
6. Kolaborasi
pemberian
antibiotik
3 Resiko infeksi b.d Tingkat infeksi Pencegahan
- Bengkak 2. Berikan
- sebelum dan
sesudah kontak
dengan pasien
4. Jelaskan tanda
dan gejala
infeksi
5. Kolaborasi
pemberian
imunisasi, jika
perlu
4 Ketidakefektifan perfusi Perfusi perifer Manajemen
membaik benda-benda
yang berlebihan
suhunya (terlalu
panas atau
dingin)
4. Anjurkan
penggunaan
termometer
untuk menguji
suhu air
5. Kolaborasi
pemberian
analgetik
5 Gangguan mobilitas Mobilitas fisik Dukungan
menurun pergerakan
3. Fasilitasi
aktivitas
mobilisasi
dengan alat
bantu
4. Jelaskan tujuan
dan prosedur
mobilisasi
5. Ajarkan
mobilisasi
sederhana yang
harus dilakukan
Daftar Pustaka
Mubarak, W. I., Indrawati, L., & Susanto, J. (2016). Buku Ajar Ilmu Keperawatan Dasar