Anda di halaman 1dari 15

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/343128429

Perancangan Kontainer Berpendingin pada Sepeda Motor dengan Metoda QFD


dan TRIZ

Article  in  INVOTEK Jurnal Inovasi Vokasional dan Teknologi · February 2020


DOI: 10.24036/invotek.v20i1.752

CITATIONS READS

0 170

3 authors, including:

Ratna Sari Dewi Ahmad Rusdiansyah


Institut Teknologi Sepuluh Nopember Institut Teknologi Sepuluh Nopember
24 PUBLICATIONS   64 CITATIONS    56 PUBLICATIONS   195 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Container Yard Optimization View project

Power Plant Allocation in East Kalimantan Considering Total Cost and Emissions View project

All content following this page was uploaded by Ratna Sari Dewi on 07 October 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Volume 20 Number 1, 2020
ISSN: 1411 – 3411 (p) ISSN: 2549 – 9815 (e)
DOI: 10.24036/invotek.v20i1.752
Jurnal Inovasi Vokasional dan Teknologi

Perancangan Kontainer Berpendingin pada Sepeda Motor


dengan metoda QFD dan TRIZ

Ratna Sari Dewi1* Ahmad Rusdiansyah1 dan Farhan Herdiansyah1


1
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
*
Corresponding author, e-mail: ratna.sari.dewi80@gmail.com

Abstrak— Sayuran merupakan salah satu produk holikultura yang bersifat perisable (mudah
rusak). Penurunan kualitas kesegaran sayuran yang dapat terjadi akibat pengaruh fisik,
kimiawi, maupun fisiologis yang terjadi secara alami setelah proses pemanenan. Untuk
menjamin terjaganya kesegaran sayuran saat didistribusikan, kontainer berpendingin
dirancang dalam penelitian ini dengan mengkombinasikan metode Quality Function Deployment
(QFD) dan Teoriya Reshenia Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ). Untuk mendapatkan voice of
customer sebagai input utama dalam metode QFD dilakukan wawancara kepada para orang
produsen sayur di Indonesia sebagai calon konsumen produk kontainer berpendingin yang
dirancang. Kontradiksi yang muncul antara beberapa respon teknis dalam QFD diselesaikan
dengan metode TRIZ. Sebagai hasil akhir, penelitian ini merekomendasikan beberapa target
spesifikasi yang diimplementasikan pada prototipe kontainer berpendingin pada sepeda motor.

Kata Kunci : Distibusi sayuran, Perishable product dan Voice of customer

Abstract— Vegetables are one of the perishable horticultural products. The freshness level of
vegetables tends to be reducing due to physical, chemical, and physiological factors which happen
naturally after the harvesting process. To ensure the freshness of vegetables during distribution,
refrigerated containers were designed in this study by combining the Quality Function Deployment
(QFD) and Teoriya Reshenia Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ). To get the voice of customer as the
main input in the QFD method, interviews were conducted to several vegetable producers in
Indonesia as potential consumers of designed refrigerated container. Contradictions that arise
between several technical responses in QFD are resolved by the TRIZ method. As the result, this
study recommends some target specifications that can be implemented on the product prototype.

Keywords : Vegetable distribution, Perishable product and Voice of customer

This is an open access article distributed under the Creative Commons 4.0 Attribution License

I. PENDAHULUAN diekspor oleh Indonesia dengan total nilai ekspor


sayuran semusim pada tahun 2017 dapat mencapai
Sayur merupakan salah satu kelompok bahan
14,48 juta USD [2].
pangan yang oleh FAO diklasifikasikan sebagai
Sebagai bahan pangan pendamping makanan
bagian dari Desirable Dietary Pattern (Pola
pokok, sayuran umumnya disukai untuk
Pangan Harapan) yang berfungsi sebagai sumber
dikonsumsi atau diolah dalam kondisi segar.
vitamin dan mineral bagi tubuh [1]. Menurut
Namun tingkat kesegaran yang baik ini tidak selalu
Badan Pusat Statistik Indonesia [2], tingkat
dapat dipenuhi karena sayuran merupakan salah
produksi komoditas sayuran cenderung mengalami
satu produk holikultura yang bersifat perisable
pertambahan pada setiap tahunnya di seluruh
(mudah rusak). Penurunan kualitas kesegaran
pelosok Indonesia. Selain untuk pemenuhan
sayuran ini dapat terjadi akibat pengaruh fisik,
konsumsi dalam negeri, permintaan ekspor untuk
kimiawi, maupun fisiologis yang terjadi secara
beberapa jenis sayuran juga mengalami
alami setelah proses pemanenan [3]. Kandungan
peningkatan [2]. Dari 22 jenis tanaman sayuran
kimiawi dan aktivitas berbagai jenis enzim pada
semusim, tercatat sebanyak 17 jenis sayuran dapat
sayuran juga dapat menyebabkan penurunan nilai

Received date 24/12/2019, Revised date 2701/2020, Accepted date 28/01/2020 13


ISSN : 1411 – 3414 (p) INVOTEK ISSN : 2549 – 9815 (e)

ekonomi dan gizi [3]. Sebagai contohnya, storage agar sayuran dapat sampai di tangan
kandungan air yang tinggi pada tomat yang konsumen secepat mungkin dan memiliki daya
mencapai 94% dari total berat menyebabkan tomat jangkau yang cukup luas. Walaupun pada
relatif mudah membusuk. prinsipnya konsep home delivery sudah diterapkan
Tantangan lain dari proses penjagaan kualitas oleh tukang sayur tradisional yang umumnya
sayuran juga berupa penanganan pasca panen menggunakan gerobak dorong, namun cara
sayuran belum mendapat perhatian yang cukup [4]. tersebut kurang efisien karena selain waktu
Karena sebagian besar konsumen dari sayuran delivery yang relatif lebih lambat, juga terlalu
bertempat tinggal di luar area pertanian sayuran, bergantung dengan tenaga fisik yang dimiliki oleh
upaya penjagaan kualitas sayuran pada saat proses tukang sayur. Diantara berbagai alternatif moda
distribusi menjadi hal yang penting dilakukan. transportasi di Indonesia, sepeda motor merupakan
Pada prakteknya sampai saat ini banyak diantara moda transportasi yang optimal untuk keperluan
produsen atau distributor sayuran yang tidak penjualan dan pengiriman sayuran. Selain sepeda
memperhatikan berbagai faktor yang berpengaruh motor dapat mengirimkan sayuran dalam waktu
pada kesegaran sayuran saat didistribusikan, cepat, daya jangkau sepeda motor juga relatif luas
sehingga konsumen menerima sayuran dengan karena dapat digunakan mengantar sayuran ke
kualitas kesegaran yang sangat rendah. kompleks perumahan yang memiliki jalan
Salah satu faktor utama yang menentukan perumahan cukup lebar, maupun ke perumahan
terjaganya kesegaran sayuran saat didistribusikan padat penduduk dimana memiliki gang-gang
adalah suhu penyimpanan. Penyimpanan bersuhu sempit yang tidak bisa dilalui mobil.
rendah dinilai dapat memperlambat pembusukan Berdasarkan berbagai permasalahan dan
oleh mikroorganisme sehingga akan sangat kebutuhan di atas, penelitian ini bertujuan untuk
berguna dalam memperpanjang masa kesegaran merancang kontainer berpendingin yang dapat
sayuran, untuk menjaga kesinambungan harga diangkut dengan sepeda motor sebagai sarana
supply, menstabilkan harga dan mempertahankan penjualan dan pengiriman sayuran. Agar kontainer
kualitas [4-5]. Cold storage (kontainer berpendingin yang dirancang dalam penelitian ini
berpendingin) adalah salah satu alat yang dapat juga sesuai dengan kebutuhan pengguna, voice of
digunakan untuk menyimpan dan mempertahankan customer ditangkap sebagai input awal untuk tahap
suhu rendah sayuran selama distribusi. Secara perancangan selanjutnya.
umum, cold storage dapat didefinisikan sebagai Secara keseluruhan proses perancangan produk
suatu alat yang dilengkapi dengan sistem pendingin container berpendingin ini mengadopsi langkah-
untuk menampung berbagai jenis produk yang langkah dalam Quality Function Deployment
membutuhkan proses pendinginan dan biasanya (QFD). QFD berfokus pada Voice of Customer
digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk (VOC) dan menerjemahkannya kedalam
mendinginkan atau mengawetkan makanan seperti karakteristik engineering [7]. Sebagai sebuah
daging, sayuran, dan buah-buahan [6]. metode, QFD digunakan untuk mengembangkan
Hal lain yang juga perlu diperhatikan dalam kualitas desain yang bertujuan untuk memuaskan
delivery sayuran adalah semakin besarnya konsumen yang dilakukan dengan menerjemahkan
keinginan masyarakat untuk memperoleh sayuran permintaan konsumen menjadi target desain dan
dengan cara yang praktis dan efisien. Hal ini menjadi poin utama dalam jamian kualitas untuk
terutama terjadi di area perkotaan dimana mobilitas digunakan di seluruh tahap produksi [7-9].
masyarakat relatif tinggi dan waktu seringkali Dalam penentuan target spesifikasi dari
menjadi pertimbangan sekaligus batasan utama kontainer berpendingin seringkali ditemukan
dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari termasuk berbagai kontradiksi baik yang berasal dari
sayuran. Sebagai akibatnya, banyak diantara warga keinginan customer, kondisi material yang
perkotaan memilih penyedia produk kebutuhan digunakan, biaya produksi yang dikeluarkan
sehari-hari yang menyediakan layanan pengiriman maupun dari faktor lingkungan [10]. Oleh
ke rumah (home delivery). Ditambah lagi, dengan karenanya, metode QFD yang diimplemetasikan
berkembangnya teknologi digital melalui internet, dalam penelitian ini akan dilengkapi dengan
para konsumen dapat memesan kebutuhan menerapkan metode Teoriya Reshenia
sayurannya secara lebih mudah dengan Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) [11] untuk
mengunjungi situs-situs/aplikasi-aplikasi e- mencari solusi dari berbagai kontradiksi yang
commerse. muncul tersebut.
Tantangan lainnya adalah menentukan sarana
transportasi yang tepat untuk mengangkut cool

14 INVOTEK: Jurnal Inovasi, Vokasional dan Teknologi, Vol. 20 No. 1, 2020


ISSN : 1411 – 3414 (p) INVOTEK ISSN : 2549 – 9815 (e)

II. METODOLOGI perkembangannya, Altshuller menemukan bahwa


jika berbagai jenis invensi dicari benang merahnya,
A. Quality Function Deployment (QFD)
terdapat prinsip-prinsip umum yang diterapkan
Secara umum, Quality Fuction Deployment pada tiap invensi tersebut [14]. Teori tersebut terus
(QFD) terdiri atas lima tahap yaitu dikembangkan dengan tujuan untuk menciptakan
mengidentifikasikan kebutuhan customer suatu metode penyelesaian masalah yang kreatif
(mendefinisikan fitur produk yang diharapkan oleh [11].
customer), mendefiniskan spesifikasi desain Pada dasarnya, TRIZ adalah pendekatan yang
(keinginan customer akan diterjemahkan dalam sistematis untuk memahami dan memecahkan
bentuk spesifikasi produk), mengidentifikasikan permasalahan yang memungkinkan
karakteristik sub sistem (spesifikasi produk akan diimplementasikannya pemikiran yang jernih
didetilkan menjadi kebutuhan komponen), (berdasarka logika/ bukan intuisi) dan
menentukan spesifikasi proses manufaktur dibangkitkannya ide-ide inovatif [15]. Sebagai
(menyesuaiakan dengan berbagai mesin dan sebuah teknik pemecahan masalah, TRIZ
peralatan yang telah ada atau akan diadakan, memungkinkan seluruh anggota tim dapat bekerja
termasuk mendefiinisikan aktivitas produksi apa sama untuk memahami permasalahan dan
saja yang akan terlibat), dan menentukan membangkitkan ide-ide untuk memecahkan
spesifikasi untuk menjamin kualitas [12-13]. berbagai permasalahan tersebut [15].
Dalam implementasinya, kelima tahap dalam Salah satu konsep penting dalam TRIZ adalah
QFD tersebut dituliskan ke dalam empat matriks, bahwa masalah muncul karena adanya kontradiksi.
yaitu matrik perencanaan produk, matrik Oleh karenanya, memecahkan masalah pada
pengembangan part/subsistem, matrik perencanaan dasarnya adalah mencari jalan untuk
proses, dan matrik pengendalian proses/ kualitas menghilangkan kontradiksi. Berikut adalah
[13]. Matrik perencanaan produk menghubungkan langkah-langkah dalam TRIZ [16-17]:
antara berbagai kebutuhan yang disampaikan oleh 1. Memilih permasalahan teknis (select a
customer (customer requirements) dengan technical problem).
karakteristik kritis dari produk (critical product
Pada tahap ini permasalahan teknis dari
requirements), menganalisa kekuatan hubungan
sebuah produk diidentifikasi dan menentukan
antara masing-masing elemen di keduanya, dan
kontradiksi antara dua atau lebih
juga memberikan gambaran benchmarking antara
permasalahan teknis.
tingkat kualitas produk competitor berdasarkan
persepsi konsumen. Matrik ini juga dikenal sebagai 2. Memformulasikan kontradiksi fisik
House of Quality (HOQ). Matrik pengembangan (formulate a physical contradiction.
part/subsistem menghubungkan antara
Kontradiksi fisik diformulasikan
karakteristik kritis dari produk dan komponen kritis
berdasarkan permasalahan teknis untuk
yang terkait. Matrik perencanaan proses
kemudian dicarikan solusinya.
membandingkan karakteristik komponen kritis dan
operasi kunci dalam proses produksi (critical 3. Menformulasikan solusi ideal (formulate an
process steps). Matrik pengendalian proses/ ideal solution.
kualitas memungkinkan untuk menghubungkan Pada tahap ini, fitur-fitur produk yang
antara tahap-tahap dalam proses produksi dengan mendukung perbaikan dan yang
parameter proses dan pengendalian kualitas memperburuk keadaan diidentifikasi.
(process & quality control parameters) yang Kemudian diputuskan langkah-langkah untuk
terkait. Dari keempat matrik dalam QFD, meningkatkan faktor-faktor yang diinginkan
penelitian ini berfokus pada matrik pertama yaitu dan megurangi faktor-faktor yang tidak
matrik perencanaan produk/HOQ diinginkan untuk mencapai solusi ideal.
B. Teoriya Reshenia Izobretatelskikh Zadatch 4. Mencari berbagai teknik dan metoda untuk
(TRIZ) mendapatkan solusi dengan menggunakan
pendekatan TRIZ (find resources for the
TRIZ yang merupakan akronim dari Teoriya solution, making use of the capabilities of
Resheniya Izobreatatelskikh Zadatch atau Theory TRIZ).
of Inventive Problem Solving [11], dikembangkan
pertama kalinya di Rusia oleh Genrich Sulovich Untuk mendapatkan solusi ideal, prinsip-
Altshuller (1926-1998). Pada awal prinsip inventif harus ditentukan berdasarkan
matrik kontradiksi antara fitur-fitur produk

Perancangan Kontainer Berpendingin (Ratna Sari Dewi et al.) 15


ISSN : 1411 – 3414 (p) INVOTEK ISSN : 2549 – 9815 (e)

yang mendukung perbaikan dan yang maksimal sayuran yang diangkut dengan
memperburuk keadaan. Selain matriks menggunakan sepeda motor.
kontradiksi, metode TRIZ lainnya yang bisa Selain proses bisnis, dalam wawancara
digunakan adalah the 40 inventive principles, tersebut juga diidentifikasi kebutuhan pelanggan
the 39 Engineering Parameters, the 4 (voice of customer) atas kontainer berpendingin
Separation Principles dan lain-lain. yang dirancang dalam penelitian ini. Berdasarkan
pernyataan para calon pelanggan ini, dirumuskan
5. Menentukan kelebihan-kelebihan yang
atribut produk. Atribut produk inilah yang akan
dimiliki oleh tiap solusi dan memilih solusi
diolah dan dianalisa lebih lanjut dengan metode
yang terbaik (determine the “strength” of the
HOQ dan TRIZ.
solutions and choose the best one).
Pada tahap ini, diantara berbagai solusi
yang muncul pada tahap 4, dipilih solusi
terbaik sesuai dengan permasalahan yang
dihadapi.
6. Memprediksikan perkembangan sistem yang
dipertimbangkan dalam permasalahan
(predict the development of the system
considered within the problem).
Pada langkah ini dilakukan pengembangan
sistem yang baru dan menerapkan metode
yang sesuai untuk memecahkan masalah. Gambar 1. Metode pemecahan masalah dengan
Selain itu dikaji pula apakah sistem dan TRIZ.
metodologi baru yang dirancang akan Sumber: Stratton, Mann, & Otterson [18]
mempengaruhi sistem yang lebih besar atau
tidak.
III. HASIL DAN ANALISIS
7. Menganalisa proses implementasi solusi
untuk mencegah munculnya permasalahan Berdasarkan hasil wawancara, hampir seluruh
yang sama (analyze the solution process in produsen sayuran yang diwawancarai menyatakan
order to prevent similar problems). bahwa pernah menggunakan sepeda motor untuk
mengangkut hasil sayurannya untuk diantarkan
Pada langkah ini solusi yang didapatkan menuju konsumen. Berat maksimal sekali angkut
akan dianalisa sebagai langkah preventif agar sayuran dengan motor berkisar antara 5-10 kg.
permasalahan sejenis tidak akan muncul di Selanjutnya, sebagian besar responden
masa depan. mengantarkan hasil sayurannya menggunakan
Secara umum, keseluruhan langkah dalam kendaraan pribadi atau menggunakan jasa
TRIZ tersebut dapat diilustrasikan pengiriman baik untuk pengiriman jarak dekat
sebagaimana yang terdapat pada Gambar 1. maupun untuk luar kota. Relatif sedikit diantara
Dalam penelitian ini, metode TRIZ para produsen sayuran ini yang mengandalkan
diimplemetasikan untuk mencari solusi dalam konsumen sayuran datang sendiri ke tempat/lokasi
kontradiksi yang muncul antar respon teknis penjualan untuk melakukan transaksi.
(engineering characteristics) pada HOQ. Sebagian besar pengusaha sayuran ini
memiliki omzet berkisar antara 5 sd 10 juta per
C. Proses Pengumpulan dan Pengolahan Data bulan. Namun ada beberapa produsen sayuran yang
Pada tahap awal, penelitian ini mengumpulkan memperoleh omzet lebih dari 50 juta perbulan.
berbagai informasi mengenai bagaimana proses Tabel 1 menunjukkan voice of customer yang
bisnis yang dilakukan oleh produsen sayuran. diperoleh dari wawancara mengenai hal-hal yang
Dalam tahap ini, dilaksanakan wawancara kepada dibutuhkan oleh para produsen sayuran dalam
10 orang produsen sayur di Indonesia sebagai calon rancangan kontainer berpendingin pada sepeda
konsumen produk kontainer berpendingin. motor. Pernyataan ini kemudian diintepretasikan
Beberapa hal yang ditanyakan saat wawancara menjadi daftar kebutuhan pelanggan.
adalah bagaimana teknis pengantaran sayuran Berdasarkan hasil interpretasi kebutuhan
kepada konsumen, omzet per bulan dan berat pengguna, ditentukan atribut produk sebagai
berikut:

16 INVOTEK: Jurnal Inovasi, Vokasional dan Teknologi, Vol. 20 No. 1, 2020


ISSN : 1411 – 3414 (p) INVOTEK ISSN : 2549 – 9815 (e)

1. Keamanan score dan nilai target tiap atribut, dan menghitung


2. Kemudahan Penggunaan bobot final tiap atribut.
3. Harga Penentuan tingkat kepentingan untuk masing-
4. Kapasitas Angkut masing atribut dilakukan dengan penyebaran
5. Kekuatan dan Keandalan Produk kuisioner kepada para produsen sayuran dimana
6. Kenyamanan tingkat kepentingan akhir dari masing-masing
7. Kemudahan perawatan atribut merupakan nilai modus dari hasil penilaian
8. Desain Produk para responden tersebut. Nilai tingkat kepentingan
9. Hemat Bahan Bakar ini disebut Relative Important Index (RII). RII pada
masing-masing atribut dapat dilihat pada Tabel 2
Tabel 1. Hasil Wawancara dengan Calon berikut.
Konsumen
No. Voice of customer Customer need Tabel 2. Relative Important Index (RII)
Desain harus dibuat Produk yang aman
No Atribut RII
sesuai dengan bagi penggunanya
1 kemampuan 1 Keamanan 4
kendaraan agar aman
dalam perjalanan. 2 Kemudahan Penggunaan 3
Sayuran yang Kapasitas yang 3 Harga 3
diangkut biasanya memadai 4 Kapasitas Angkut 4
2
cukup banyak dalam
sekali angkut. Kekuatan dan Keandalan
5 4
Kesanggupan Harga produk harus Produk
konsumen (pengusaha sesuai dengan fitur 6 Kenyamanan 3
3 dan penjual sayuran) yang ditawarkan 7 Kemudahan Perawatan 4
untuk membeli
produk. 8 Desain Produk 2
Sayuran cepat layu Material yang 9 Hemat Bahan Bakar 3
apabila terkena digunakan harus
4 matahari langsung dan melindungi dari
terkena hujan. faktor cuaca Langkah selanjutnya adalah menentukan
diperjalanan. evaluation score den target value dari masing-
masing atribut. Evaluation score merupakan nilai
Produk dibuat seperti Bentuk produk harus atribut produk eksiting yang sejenis dengan
kotak motor rokok dibuat senyaman
5 yang nyaman serta mungkin sesuai
kontainer berpendingin yang akan dirancang,
muat di sisi kanan dan dengan kapasitas. sedangkan target value adalah nilai yang ingin
kiri. dicapai oleh produk yang akan dirancang.
Daya untuk Produk harus irit Improvement Ratio (IR) merupakan perbandingan
refigeratornya sumber daya. antara target value dengan evaluation score.
6 diambilkan dari motor Perhitungan nilai IR didapatkan dengan membagi
agar tidak menambah target value dengan evaluation score seperti pada
sumber daya. (1). Selanjutnya bobot (weight) didapatkan dari
Jika terjadi kerusakan Produk harus mudah perkalian antara IR dengan RII seperti pada (2).
pada mesin bingung dari segi mekanisme Karena nilai weight merupakan bobot dari masing-
7 harus diperbaiki pengoperasian masing atribut, prosentase weight untuk masing-
dimana. maupun
perawatannya.
masing atribut didapatkan dengan membagi nilai
weight pada atribut tersebut dengan total weight
dari seluruh atribut sebagaimana ditampilkan pada
Atribut-atribut produk tersebut kemudian
Tabel 3.
dianalisa lebih lanjut dengan HOQ/matrik 𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒
perencanaan (planning matrix). Langkah ini 𝐼𝑅 = 𝐸𝑣𝑎𝑙𝑢𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑆𝑐𝑜𝑟𝑒
(1)
dilakukan dengan menentukan tingkat kepentingan
dari masing-masing atribut, menetukan evaluation 𝑊𝑒𝑖𝑔ℎ𝑡 = 𝐼𝑅 𝑥 𝑅𝐼𝐼 (2)

Perancangan Kontainer Berpendingin (Ratna Sari Dewi et al.) 17


ISSN : 1411 – 3414 (p) INVOTEK ISSN : 2549 – 9815 (e)

Tabel 3. Perhitungan Bobot (weight) untuk tiap Atribut


Evaluation Target
No Atribut IR RII Weight % Weight
Score Value
1 Keamanan 3 4 1.3 4 5.3 0.13
2 Kemudahan Penggunaan 4 4 1.0 3 3.0 0.07
3 Harga 2 4 2.0 3 6.0 0.14
4 Kapasitas Angkut 3 4 1.3 4 5.3 0.13
5 Kekuatan dan Keandalan Produk 4 5 1.3 4 5.0 0.12
6 Kenyamanan 3 4 1.3 3 4.0 0.10
7 Kemudahan Perawatan 3 4 1.3 4 5.3 0.13
8 Desain Produk 4 4 1.0 2 2.0 0.05
9 Hemat Bahan Bakar 2 4 2.0 3 6.0 0.14

Bagian selanjutnya dalam HOQ adalah Tabel 5. Respon Teknis Produk


penentuan product requirements atau respon teknis
No Respon Teknis
yang terkait dengan masing-masing atribut
(ditunjukkan pada Tabel 4). Beberapa respon 1 Bentuk Produk
teknis yang redundan dapat dieleminasi untuk 2 Berat Produk
menghasilkan respon teknis final dari produk 3 Jumlah Komponen
(ditunjukkan pada Tabel 5). 4 Dimensi Produk
Tabel 4. Respon Teknis tiap Atribut
5 Modularitas
Atribut Respon Teknis
Bentuk Produk 6 Daya Angkut
Berat Produk 7 Jenis Material
Keamanan
Daya Angkut
Dimensi Produk 8 Jenis Sistem Pendingin
Modularitas 9 Durasi Set up
Kemudahan
Durasi Setup 10 Persebaran Suhu
Penggunaan
Waktu Perbaikan
11 Waktu Perbaikan
Jenis Material
Jenis Sistem Pendingin 12 Sumber Energi
Harga Dimensi Produk
Jumlah komponen Penjelasan untuk masing-masing dari 12
Sumber Energi respon teknis tersebut adalah sebagai berikut:
Dimensi Produk
Bentuk Produk
1. Bentuk Produk
Kapasitas Angkut Bentuk produk ini selain harus membuat
Daya Angkut
Modularitas pengguna (penjual dan pembeli) nyaman dalam
Jenis Material menggunakannya, bentuk produk juga harus
Bentuk Produk dapat mengoptimalkan kapasitas jumlah sayuran
Kekuatan dan Daya Angkut yang diangkut. Secara umum, bentuk kontainer
keandalan Produk Durasi Setup berpendingin ini dapat dibagi menjadi dua
Persebaran Suhu kriteria yaitu bentuk sederhana dan bentuk yang
Jenis Sistem Pendingin
kompleks. Bentuk produk dikatakan sederhana
Dimensi Produk
Berat Produk apabila bentuk produk dekat dengan bentuk
Kenyamanan bangun ruang 3 dimensi dasar yaitu bentuk
Jenis Material
Bentuk Produk seperti kubus, balok, tabung, dan prisma. Selain
Jumlah komponen dari keempat bentuk tersebut bentuk produk akan
Kemudahan
Jenis Material diklasifikasikan sebagai bentuk yang kompleks.
Jenis Sistem Pendingin Hal tersebut dimaksudkan selain proses desain
Perawatan
Modularitas dan pembuatan produk yang tidak terlalu rumit,
Waktu Perbaikan juga dapat mengalokasi dimensi dan beban
Bentuk Produk
Desain Produk komponen untuk mengoptimalkan ruang
Dimensi Produk
Jenis Sistem Pendingin penyimpanan sayuran.
Hemat Bahan Bakar Persebaran Suhu 2. Berat Produk
Sumber Energi Berat produk harus disesuaikan dengan kapasitas
yang mampu ditopang oleh sepeda motor. Ketika

18 INVOTEK: Jurnal Inovasi, Vokasional dan Teknologi, Vol. 20 No. 1, 2020


ISSN : 1411 – 3414 (p) INVOTEK ISSN : 2549 – 9815 (e)

produk semakin berat hal tersebut akan dengan definisi sistem. Mengganti satu modul
menyebabkan sepeda motor kelebihan muatan. dengan modul lainnya menciptakan varian baru
Kecepatan berkendara pun akan semakin produk [19]. Dalam konteks ini produk akan
berkurang karena beban yang besar. Selain itu hal sangat fleksibel ketika suatu komponen dipecah
tersebut akan mempengaruhi kenyamanan dan menjadi beberapa komponen tanpa
keamanan pengguna. Setiap jenis sepeda motor mempengaruhi fungsi komponen lainnya.
memiliki kapasitas beban yang berbeda, sehingga Contohnya, produk akan dibuat agar mudah
pemilihan sepeda motor juga harus dilepaskan dari sepeda motor dengan
dipertimbangkan, namun rata-rata sepeda motor menggunakan penyangga. Hal ini mengantisipasi
hanya mampu mengangkut beban dengan range ketika sepeda motor dalam keadaan rusak,
sebesar 120-150 kg. Sampai dengan saat ini, kontainer akan dengan mudah dipindahkan ke
belum ada peraturan yang mengatur beban sepeda motor lainnya. Intinya produk harus
maksimal sepeda motor. Besarnya range tersebut diciptakan semodular mungkin karena hal ini
ditentukan hanya dengan mempertimbangkan akan membuat produk akan menjadi fleksibel
jumlah maksimal orang yang mampu ditopang dalam penggunaannya dan dapat disesuaikan
adalah 2 orang dan dengan asumsi 1 orang sesuai dengan kebutuhan pengguna sehingga
memiliki berat sebesar 75 kg. Namun hal ini juga akan meningkatkan kepuasan pengguna dalam
sangat tergantung pada jenis sepeda motor yang menggunakan produk ini.
digunakan. 6. Daya Angkut
3. Jumlah Komponen Daya angkut merupakan kemampuan produk
Jumlah komponen merupakan banyaknya untuk menopang banyaknya beban yang diangkut
komponen yang digunakan untuk membentuk baik beban dari sayuran maupun beban dari
satu kesatuan produk. Banyaknya jumlah produk sistem pendingin. Banyaknya beban yang mampu
akan mempengaruhi kompleksitas desain dan diangkut oleh produk menjadi parameter
juga biaya yang dikeluarkan untuk membuat besarnya daya angkut yang dimiliki produk.
produk ini. Oleh karena itu komponen yang Material yang digunakan dalam merancang
digunakan harus seefisien mungkin untuk produk ini juga harus mampu menahan beban dari
mengurangi biaya produksi. sayuran dan melindungi sayuran dari cuaca diluar
4. Dimensi Produk sehingga menjaga sayuran tetap segar.
Semakin besar dimensi produk yang dirancang 7. Jenis Material
maka akan mampu mengangkut kapasitas Material merupakan salah satu komponen utama
sayuran dengan jumlah yang lebih besar juga. dalam perancangan produk ini. Jenis material
Namun besarnya dimensi harus disesuaikan yang digunakan harus kokoh dan tidak mudah
dengan peraturan pemerintah mengenai dimensi rusak. Selain itu pemilihan material ini penting
angkutan barang. Dimensi angkutan barang untuk menyesuaikan berat produk. Contohnya
sendiri telah ditetapkan pada Peraturan untuk melindungi sayuran dari cuaca dan
Pemerintah Republik Indonesia tahun nomer 74 menjaga suhu di dalam produk tetap terjaga
tahun 2014 tentang angkutan jalan dimana pada material yang digunakan tidak boleh dengan
pasal 10 ayat 4 menyebutkan bahwa muatan mudah menyerap panas, namun jenis material
memiliki lebar tidak melebihi stang kemudi, yang dipilih jangan sampai membuat produk
tinggi muatan tidak melebihi 900 milimeter dari menjadi terlalu berat. Pada produk ini material
atas tempat duduk pengemudi, dan barang yang diguanakan akan menyusun beberapa
muatan ditempatkan dibelakang kemudi. Selain komponen, dan harus mampu untuk menjaga
itu lalu juga disesuaikan dengan berat yang suhu didalam kontainer. Misalkan pada
mampu ditopang oleh sepeda motor dan juga komponen rangka dimana ada beberapa alternatif
penentuan dimensi produk juga harus disesuaikan material yang akan digunakan yaitu fiber glass,
dengan allowance untuk pelapis pada rangka alumunium dan stainless steel untuk lapisan luar
produk sehingga penentuan besarnya dimensi lalu polyurethane foam dan gabus untuk lapisan
akan membuat kapasitas angkut menjadi optimal. dalam yang bersifat isolator.
5. Modularitas 8. Jenis Sistem Pendingin
Modularitas adalah atribut dari sistem yang Sistem pendingin merupakan komponen utama
terkait dengan struktur dan fungsionalitas. yang akan membuat suhu sayuran dalam produk
Struktur modular adalah struktur yang terdiri dari tetap terjaga. Parameter dalam pemilihan sistem
unit-unit fungsional yang independent (modul) pendingin ini harus dilakukan untuk
dengan antarmuka dan interaksi standar sesuai mendapatkan suhu yang ideal dalam produk

Perancangan Kontainer Berpendingin (Ratna Sari Dewi et al.) 19


ISSN : 1411 – 3414 (p) INVOTEK ISSN : 2549 – 9815 (e)

dengan cepat namun dengan seefisien mungkin yang harus dikeluarkan pengguna untuk
energi yang dikeluarkan dan juga membutuhkan menjalankan sistem pendingin. Dalam hal ini
sesedikit mungkin ruang untuk sistem pendingin. menunjukkan pemilihan sumber energi harus
Salah satu alternatif jenis sistem pendingin yaitu memperhatikan karakteristik sistem pendingin
peltier yang merupakan komponen kecil yang tersebut dan juga daya yang dimiliki sumber energi
dapat mengambil panas hingga mencapai suhu harus sesuai dengan kebutuhan sistem pendingin.
yang rendah. Peltier juga biasa digunakan untuk Beberapa alternatif sumber energi yang dapat
mendinginkan prosesor pada komputer dan juga digunakan yaitu aki dan genset yang menyimpan
cool box dalam mobil untuk mendinginkan energi listrik untuk menghidupkan sistem
minuman kaleng. Selain peltier, alternatif lainnya pendingin.
yaitu menggunakan sistem yang sama dengan Tahap selanjutnya adalah penentuan hubungan
kulkas pada umumnya yaitu dengan antara atribut produk dan respon teknis produk
menggunakan kompresor, kondensor, dan serta menentukan prioritas pemenuhan masing-
evaporator. masing respon teknis. Hubungan antara masing-
9. Durasi Set up masing atribut produk dan respon teknis
Durasi set up dalam konteks produk ini adalah dinyatakan dalam 3 tingkat yaitu kuat (●) yang
lama waktu kontainer untuk dapat membuat suhu diberi skor 9, sedang (○) yang diberi skor 3, serta
dalam ruangan kontainer mencapai suhu ideal lemah (▽) yang diberi skor 1. Salah satu contohnya
sayuran. Semakin cepat waktu setup produk maka adalah antara atribut keamanan dengan respon
semakin cepat pula suhu dalam kontainer menjadi teknis dimensi produk yang memiliki hubungan
dingin dan dapat segera digunakan untuk proses kuat. Hal ini dikarenakan dimensi produk akan
pengiriman sayuran. Hal tersebut menjadi nilai sangat mempengaruhi keamanan dari pengguna.
positif bagi pelanggan karena akan mendapatkan Semakin besar dimensi dari kontainer maka akan
kepuasan tersendiri sebab tidak membutuhkan semakin berpotensi membuat pengguna menjadi
waktu yang lama untuk menunggu suhu dalam tidak seimbang dalam mengendarai sepeda motor
kontainer menjadi dingin. yang beresiko dapat menimbulkan kecelakaan.
10. Persebaran Suhu Prioritas masing-masing respon teknis diperoleh
Persebaran suhu di dalam kontainer sangat dengan mempertimbangkan baik hubungan antara
penting untuk menentukan alokasi produk apa atribut produk dan respon teknis maupun tingkat
sajakah yang harus disimpan dalam ruang kepentingan relatif masing masing atribut yang
kontainer. Suhu harus tersebar secara merata dinyatakan dalam nilai weight.
sesuai dengan temperatur ideal yang dimiliki Gambar 2 menunjukkan baik matriks
sayuran walaupun setiap sisi ruangan tidak hubungan dan nilai prioritas tiap respon teknis dari
memiliki temperatur yang sama. Misalkan pada produk kontainer berpendingin yang dirancang
sisi bawah kulkas memiliki temperatur yang dalam penelitian ini. Dalam matriks tersebut
mencapai titik beku maka jenis sayuran yang ditampilkan nilai skor terbobot yang diperoleh dari
harus diletakkan dibagian bawah yaitu sayuran mengalikan skor tingkat hubungan antara atribut
yang memiliki temperatur ideal mencapai 0℃. produk dan respon teknis (9,3, atau 1) dengan nilai
Berbeda dengan sisi ruang bagian atas yang weight dari atribut produk yang bersesuaian. Nilai
memiliki temperatur yang tidak sedingin bagian prioritas diperoleh dengan membagi masing-
bawah yaitu hanya sekitar 8-10℃. Maka jenis masing total nilai skor terbobot untuk tiap respon
sayuran yang dapat diletakkan di bagian atas teknis dengan total nilai skor terbobot untuk semua
adalah sayuran yang memiliki temperatur ideal respon teknis. Dari hasil perhitungan diperoleh dua
yang sesuai. respon teknis dengan prioritas tertinggi untuk
11. Waktu Perbaikan diperhatikan dalam rancangan adalah jenis sistem
Waktu perbaikan menjadi parameter bagaimana pendingin dan dimensi produk.
produk yang dirancang dapat dengan mudah Sebelum pada akhirnya menentukan target
dilakukan perawatan. Semakin cepat waktu spesifikasi dari kontainer berpendingin yang akan
perbaikan yang dilakukan maka akan semakin dirancang, dilakukan analisa technical correlation
mudah bagi produk yang dirancang untuk terlebih dahulu yang menunjukkan hubungan
digunakan dan dirawat oleh pengguna. korelasi antar tiap respon teknis. Setiap hubungan
12. Sumber Energi korelasi akan diberikan tanda (+) untuk hubungan
Sumber energi yang digunakan untuk menjalankan positif (saling menguatkan) dan tanda (−) untuk
sistem pendingin harus digunakan seefisien hubungan negatif (saling kontradiktif).
mungkin. Hal tersebut akan mengurangi biaya

20 INVOTEK: Jurnal Inovasi, Vokasional dan Teknologi, Vol. 20 No. 1, 2020


ISSN : 1411 – 3414 (p) INVOTEK ISSN : 2549 – 9815 (e)

Respon Teknis
Bentuk Berat Dimensi Jumlah Daya Jenis Jenis Sistem Persebaran Waktu Sumber
Modularitas Durasi Setup Weight
Produk Produk Produk Komponen Angkut Material Pendingin Suhu Perbaikan Energi
Atribut
● ● ●
Keamanan
1.14 1.14 1.14 0.13
● ●
Kemudahan Penggunaan
0.643 0.64 0.07
● ● ● ● ●
Harga
1.29 1.29 1.29 1.29 1.29 0.14
● ● ● ●
Kapasitas Angkut
1.14 1.14 1.143 1.14 0.13
● ● ● ○ ▽
Kekuatan dan Keandalan Produk
1.07 1.07 1.07 0.36 0.119 0.12
▽ ● ● ●
Kenyamanan
0.1 0.86 0.86 0.86 0.10
● ○ ▽ ● ●
Kemudahan Perawatan
1.14 0.381 0.13 1.14 1.14 0.13
● ○
Desain Produk 0.43 0.14 0.05
● ● ●
Bahan Bakar Irit 1.29 1.286 1.29 0.14
Total Skor 1.67 2.00 4.57 2.43 2.17 3.36 3.34 4.79 1.00 1.40 1.14 2.57 30.44
Prioritas 5.48% 6.57% 15.02% 7.98% 7.12% 11.03% 10.98% 15.72% 3.29% 4.62% 3.75% 8.45% 100%
Gambar 2. Matriks hubungan dan nilai prioritas tiap respon teknis.

Gambar 3. Technical correlation.

Gambar 3 menunjukan technical correlation untuk implementasi tiga tahap tersebut untuk
produk kontainer berpendingin yang dirancang menyelesaian kontradiksi antara dimensi dan berat
dalam penelitian ini. produk.
Salah satu contoh hubungan positif dalam Pada tahap pertama, specific problem yang
Gambar 3 adalah hubungan antara berat kontainer dalam hal ini adalah tiap respon teknis diubah
dengan jumlah komponen yang menyusun menjadi general problem yang merupakan salah
kontainer. Hubungan ini berkolerasi positif karena satu dari 39 parameter teknis yang
semakin banyak jumlah komponen yang terdapat direkomendasikan oleh Altshuller [11]. Seluruh 39
dalam kontainer maka akan cenderung semakin parameter teknis dapat dilihat pada Tabel 6.
berat pula kontainer tersebut. Contoh hubungan Tabel 7 menjelaskan mengenai bagaimana
negatif terdapat pada hubungan antara berat dan implementasi tahap pertama ini untuk dimensi dan
dimensi kontainer. Kontainer dengan dimensi yang berat produk. Agar ruang penyimpanan maksimal,
cukup besar akan cenderung menyebabkan berat dimensi kontainer berpendingin pada dasarnya
kontainer semakin besar sehingga akan beresiko dapat dirancang semaksimal mungkin asalkan
terhadap keselamatan pengendara motor. Untuk masih dalam batas yang telah ditentukan peraturan.
mendapatkan solusi dari semua hubungan yang Namun ketika dimensi kontainer diperbesar, berat
kontradiktif tersebut diimplementasikan metode kontainer akan semakin bertambah. Bertambahnya
Teoriya Reshenia Izobretatelkikh Zadatch (TRIZ). berat produk akan mempengaruhi kenyamanan dan
Dalam penelitian ini, secara keseluruhan TRIZ keamanan pengguna. Resiko yang akan terjadi
disederhanakan menjadi tiga tahap, yaitu salah satunya tidak seimbangnya kontainer saat
perubahan specific problem menjadi general diangkut di sepeda motor apalagi jika ditambah
problem, penyelesaian general problem menjadi dengan berbagai sayuran yang nantinya akan
general solution, dan perubahan general solution dimasukkan dalam kontainer tersebut. Oleh
menjadi specific solution. Untuk memberikan karenanya dalam hal ini general problem bagi
gambaran keseluruhan proses ini, akan dibahas dimensi produk adalah volume of stationary object,

Perancangan Kontainer Berpendingin (Ratna Sari Dewi et al.) 21


ISSN : 1411 – 3414 (p) INVOTEK ISSN : 2549 – 9815 (e)

sedangkan respon teknis berat produk memiliki Parameter to


Undesired Result
general problem stability of object. Improve
Spesific
Dimensi Produk Berat Produk
Tabel 6. Tiga Puluh Sembilan Parameter Teknis Problem
No Parameter No Parameter Prioritas 15.02% 6.57%
Weight of moving
1 21 Power Dimensi produk Meminimalkan
object memaksimalkan berat yang
Keterangan
Weight of aturan undang- ditopang oleh
2 22 Waste of energy
stationary object undang sepeda motor
Length of moving Waste of Volume of
3 23 General Stability of object
object substance stationary
Problem (2)
Length of Loss of object (8)
4 24 Semakin besarnya
stationary object Information
Area of moving volume produk
5 25 Waste of Time Volume produk
object akan semakin
Keterangan yang seoptimal
tidak seimbang
Area of stationary Amount of mungkin
6 26 saat
object substance
menggunakannya
Volume of moving
7 27 Reliability
object
Volume of Accuracy of Berbagai alternatif solusi dari tiap kontradiksi
8 28 dari parameter teknis diperoleh dari matriks
stationary object measurement
Accuracy of kontradiksi atau Altsthuller matrix [20]. Altsthuller
9 Speed 29
manufacturing matrix saat ini sudah tersedia dalam bentuk
Harmful factors software sederhana berbasis Microsoft excell yang
10 Force 30
acting on object disebut juga sebagai TRIZ interactive matrix
Tension, pressure, Harmful side sebagaimana ditampilkan pada Gambar 4. Seperti
11 31
stress effects dapat dilihat pada Gambar 4, empat alternatif solusi
12 Shape 32 Manufacturability dari volume of stationary object dan stability of
Convenience of object adalah discarding and recovering (34),
13 Stability of object 33
use mechanics substitution (28), parameter changes
14 Strength 34 Repairability (35), dan composite materials (40).
Durability of Pada langkah terakhir, dilakukan pemilihan
15 35 Adaptability
moving object diantara beberapa general solution yang diperoleh
Durability of Complexity of pada tahap sebelumnya untuk kemudian dijadikan
16 36
stationary object device spesific solution. Dalam hal kontradiksi antara
Complexity of dimensi dan berat kontainer berpendingin, dari
17 Temperature 37
control keempat alternatif general solution yang
Level of
18 Brightness 38 direkomendasikan dalam Altsthuller matrix, dipilih
automation
prisip nomer 40 yaitu “composite materials”.
Energy spent by
19 39 Productivity Prinsip ini merekomendasaikan untuk
moving object
Energy spent by menggunakan material komposit yang cenderung
20 lebih ringan. Umumnya material yang dipilih
stationary object
untuk kontainer berpendingin adalah fiber glass
Dalam langkah kedua yaitu penyelesaian untuk lapisan luar dan plat stainless steel untuk
general problem menjadi general solution akan lapisan dalam. Selain itu, styriofoam digunakan
dicari berbagai solusi atas kontradiksi yang telah sebagai lapisan isi antara lapisan dalam dan luar
digeneralisasi menjadi ide-ide baru yang kreatif. tersebut dan rangka kontainer umumnya adalah
Alternatif ide untuk menyelesaikan solusi tersebut stainless steel.
diambil berdasarkan 40 principal invention Sesuai dengan rekomendasi general solution
Altshuller [11] sebagaimana ditampilkan pada yaitu menggunakan material komposit, kontainer
Tabel 8. Selanjutnya dari berbagai alternatif dalam penelitian ini dirancang untuk menggunakan
tersebut akan dipilih satu solusi yang paling material komposit polyurethane sebagai material
memungkinkan untuk dijadikan solusi spesifik. utama yang akan diisikan diantara dua plat
Tabel 7. Dimensi Produk versus Berat Produk alumunium. Sesuai dengan rekomendasi general
solution yaitu menggunakan material komposit,

22 INVOTEK: Jurnal Inovasi, Vokasional dan Teknologi, Vol. 20 No. 1, 2020


ISSN : 1411 – 3414 (p) INVOTEK ISSN : 2549 – 9815 (e)

kontainer dalam penelitian ini dirancang untuk diimplementasikan dalam rancangan kontainer ini
menggunakan material komposit polyurethane karena tidak ada bagian dari kontainer ini yang
sebagai material utama yang akan diisikan diantara dapat dibuang atau dialihfungsikan ketika sudah
dua plat alumunium. memenuhi fungsi utamanya.
Spesific solution yang telah dipilih ini menjadi
Tabel 8. The 40 Inventive Principles dasar penentuan target spesifikasi kontainer
No Principle No Principle berpendingin yang dirancang. Target spesifikasi
1 Segmentation 21 Skipping dari masing-masing respon teknis dapat dilihat
“Blessing in
pada Tabel 9. Setelah target spesifikasi dari
Disguise”or “Turn masing-masing respon teknis ditentukan maka
2 Taking out 22 telah selesai seluruh tahapan dari analisa House of
Lemons into
Lemonade” Quality (HOQ) yang dipadukan dengan
3 Local quality 23 Feedback pendekatan TRIZ.
4 Asymetry 24 Intermediary
Merging or
5 25 Self-service
Combining
6 Universality 26 Copying
Cheap short-living
7 Nesting 27
objects
Mechanics
8 Counterweight 28
Substitution
Prior Use pneumatic or
9 29
Counteraction hydraulic systems
Flexible shells or
10 Prior action 30
thin films
Cushion in Use of porous Gambar 4. General solution volume of stationary
11 31
advance materials object vs stability of object dalam tampilan TRIZ
12 Equipotentiality 32 Changing the colour interactive matrix.
13 Inversion 33 Homogeneity
Discarding and Tabel 9. Target Spesifikasi
14 Spheroidality 34
recovering Respon Teknis Target
15 Dynamicity 35 Parameter Changes
Bentuk U terbalik dengan sudut
Partial, Bentuk Produk
masing-masing 90◦ seperti balok
overdone or
16 36 Phase transition
excessive Berat Produk < 150 Kg
action
Dimensi Produk P = 45, L = 92, T = 110 cm
Moving to a
17 37 Thermal expansion
new dimension Jumlah
5 komponen utama
Mechanical Komponen
18 38 Use strong oxidisers
Vibration
Rak modular, Produk dapat dilepas
19 Periodic action 39 Inert environment Modularitas
dari jok motor
Continuity of
20 40 Composite materials Daya Angkut 50 ─ 100 Kg
useful action

Jenis Material Alumunium, Polyurethane


Pemilihan alumunium dilatarbelakangi karena
memiliki berat yang relatif ringan dan mampu
Jenis Sistem Kompresor, Evaporator,
menjaga suhu ruangan agar tetap dingin. Pendingin Kondensor
Mechanics Substitution tidak dipilih karena terlalu
kompleks dan menambah terlalu banyak biaya. Durasi Setup < 30 menit
Parameter changes sebenarnya dapat dipilih Persebaran
0 ─ 10 ℃
karena solusi yang ditawarkan berupa perubahan Suhu
parameter bentuk fisik produk, namun solusi ini Waktu
< 7 hari
masih terlalu general untuk menyelesaikan Perbaikan
permasalahan dimensi produk. Sedangkan Sumber Energi Genset
discarding and recovering juga tidak dapat Sebagai langkah akhir dalam penelitian ini,

Perancangan Kontainer Berpendingin (Ratna Sari Dewi et al.) 23


ISSN : 1411 – 3414 (p) INVOTEK ISSN : 2549 – 9815 (e)

berdasarkan target spesifikasi yang telah keandalan produk, kenyamanan, kemudahan


ditentukan, dirancanglah prototipe dari kontainer perawatan, desain produk, dan hemat bahan bakar.
berpendingin di sepeda motor sebagaimana Atribut produk ini diterjemahkan menjadi beberapa
diilustrasikan pada Gambar 5. Secara keseluruhan respon teknis yaitu bentuk produk, berat produk,
produk dibagi menjadi dua bagian yaitu rak utama jumlah komponen, dimensi produk, modularitas,
yang digunakan sebagai tempat menyimpan daya angkut, jenis material, jenis sistem pendingin,
sayuran dan ruang kaki digunakan sebagai tempat durasi set up, persebaran suhu, waktu perbaikan,
untuk meletakkan kompresor dan juga genset. Saat dan sumber energi. Solusi dari kontradiksi yang
dinstalasikan di atas sepeda motor, ruang utama muncul antara dua respons teknis dapat diperoleh
akan berada di atas jok sebeda motor, sedangkan dengan mengimplementasikan metode TRIZ. Pada
kedua ruang kaki akan berada di samping kanan akhirnya, penelitian ini merekomendasikan target-
dan kiri jok. target spesifikasi yang diterapkan pada prototipe
Beberapa penelitian sebelumnya telah kontainer berpendingin pada sepeda motor yag
mengimplementasikan kombinasi pendekatan dirancang.
QFD dan TRIZ untuk beberapa produk baik yang
bersifat tangible maupun intangible. Sebagai DAFTAR PUSTAKA
contohnya, QFD dan TRIZ telah digunakan untuk
mendesain ulang alat bantu press tahu [21], [1] Aswatini, Noveria, M., & Fitranita. (2008).
merancang mesin hemodialisis [22], dan Konsummsi Sayur Dan Buah Di Masyarakat
meningkatkan mutu layanan jasa pendidikan [23]. Dalam Konteks Pemenuhan Gizi Seimbang. Jurnal
Kependudukan Indonesia, Ill(2), 97–119.
Dengan mengimplementasikan QFD dan TRIZ
https://doi.org/bhp270[pii]\r10.1093/cercor/bhp27
untuk merancang kontainer berpendingin pada 0
sepeda motor yang ditujukan sebagai sarana [2] BPS-Statistics Indonesia. (2017). Statistik
penjualan dan distribusi sayuran sebagaimana Tanaman Sayuran dan Buah‐ buahan Semusim
ditunjukkan dalam penelitian ini, akan melengkapi Indonesia 2017.
implementasi praktikal perpaduan dua pendekatan [3] Samad, M. Y. (2006). Pengaruh Penanganan Pasca
tersebut khusunya di bidang logistik dan distribusi Panen Terhadap Mutu Komoditas Hortikultura.
perishable produk. Hasil dari penelitian ini dapat Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia, 8(1), 31–36.
dikembangkan untuk distribusi produk perishable Diakses dari
lainnya seperti daging dan buah. https://media.neliti.com/media/publications/13129
0-ID-pengaruh-penanganan-pasca-panen-
terhadap.pdf
[4] Fauziah. (2010). Kemasan Serta Lama
Penyimpanan Terhadap Karakteristik. Teknologi
Pangan Fakultas Teknik Universitas Pasundan
rak utama Bandung, 11(30), 1–42.
[5] Wills, R. B. (2015). Low ethylene technology in
non-optimal storage temperatures. Advances in
postharvest fruit and vegetable technology, 167-
190.
ruang kaki [6] Rahmat, M. R. (2015). Perancangan Cold Storage
Untuk Produk Reagen. Jurnal Imiah Teknik Mesin
Februari Universitas Islam, 3(4516), 16–30.
[7] Akao, Y. (1990). Quality function deployment :
integrating customer requirements into product
Gambar 5. Ilustrasi produk kontainer berpendingin. design. Oregon: Productivity Press.
[8] Sullivan, L. P. (1986). Quality function
IV. KESIMPULAN deployment. Quality Progress (ASQC), 39-50.
[9] Chan, L. K., & Wu, M. L. (2002). Quality function
Kontainer berpendingin pada sepeda motor deployment: A literature review. European journal
dirancang dalam penelitian ini sebagai sarana of operational research, 143(3), 463-497.
distribusi (penjualan dan pengantaran) sayuran [10] Yeh, C. H., Huang, J. C., & Yu, C. K. (2011).
yang merupakan salah satu jenis produk Integration of four-phase QFD and TRIZ in
holtikultura yang bersifat perishable. Beberapa product R&D: a notebook case study. Research in
atribut produk penting yang berasal dari voice of Engineering Design, 22(3), 125-141.
customer adalah keamanan, kemudahan [11] Rantanen, K., Conley, D. W., & Domb, E. R.
penggunaan, harga, kapasitas angkut, kekuatan dan (2017). Simplified TRIZ: New Problem Solving

24 INVOTEK: Jurnal Inovasi, Vokasional dan Teknologi, Vol. 20 No. 1, 2020


ISSN : 1411 – 3414 (p) INVOTEK ISSN : 2549 – 9815 (e)

Applications for Technical and Business Meningkatkan Mutu Pelayanan jasa Pendidikan
Professionals. Productivity Press. (Studi Kasus SMP Swasta An-Nizam Medan).
[12] Franceschini, F., & Terzago, M. (1998). An
application of quality function deployment to Biodata Penulis
industrial training courses. International Journal of
Quality & Reliability Management. Ratna Sari Dewi, mendapatkan gelar Sarjana
[13] Marson, E., & Sartor, M. (2019). Quality Function Teknik dan Magister Teknik dari Departemen
Deployment (QFD). Quality Management: Tools,
Teknik Industri Institut Teknologi Bandung pada
Methods, and Standards, Emerald Publishing
Limited, 77-90. tahun 2003 dan 2005. Pada tahun 2017,
[14] Hipple, J. (2003). What is TRIZ and How can it be menyelesaikan program S3 dari National Taiwan
used in Problem Solving or Brainstorming? University of Science and Technology dengan
Diakses dari bidang penelitian human factors/ergonomi. Mulai
https://innovationmanagement.se/imtool- tahun 2008 sampai saat ini, bergabung sebagai staf
articles/what-is-triz-and-how-can-it-be-used-in- pengajar di Departemen Teknik Sistem dan
problem-solving-or-brainstorming/ Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember,
[15] Oxford Creativity. (2019). What is TRIZ? Diakses Surabaya. Mulai tahun 2017, menjabat sebagai
dari https://www.triz.co.uk/what-is-triz Kepala Laboratorium Ergonomi dan Perancangan
[16] Retnari, D., Velahyati, A., & Hartati. (2011).
Sistem Kerja. Bidang riset yang ditekuni adalah
Desain Backpack Berdasarkan Analisis
Biomekanika dengan Pendekatan QFD dan TRIZ perancangan dan pengembangan produk, HCI,
untuk Pendaki Wanita. Hasil Penelitian Fakultas desain sistem kerja, kesehatan dan keselamatan
Teknik, Grup Teknik Mesin, universitas kerja, serta virtual reality.
Hasanuddin, Vol. 5, pp. 1-12, 2011.
[17] Soewardi, H., & Mujahidi, M.F. (2016). Chapter 9 Ahmad Rusdiansyah, menyelesaikan program
Design of The Innovative Clothes Dryer by using sarjana pada program studi Teknik Industri, Institut
“ TRIZ ” Approach. Diakses dari Teknologi Sepuluh Nopember pada tahun 1992.
https://www.semanticscholar.org/paper/Chapter- Memperoleh gelar S2 dari Dalhousie University
9-Design-of-The-Innovative-Clothes-Dryer-by- pada tahun 1999. Menempuh program S3 di Tokyo
Soewardi-
Institute of Technology pada bidang Industrial
Mujahidi/ec9a7dea63a2f8909e7fa9194e1571be0b
10cd7d Engineering and Management (2000-2005).
[18] Stratton, R., Mann, D., & Otterson, P. (2000). The Menjadi staf pengajar di Institut Teknologi
Theory of Inventive Problem Solving (TRIZ) and Sepuluh Nopember sejak tahun 1994 sampai
Systematic Innovation-a Missing Link in dengan sekarang. Menjabat sebagai Kepala
Engineering Education?. TRIZ Journal. Laboratorium Logisctics and Supply Chain
http://www.systematic-innovation.com. Management (2016-2019) dan merupakan peneliti
[19] Miller, T. D., & Elgard, P. (1998). Defining utama pada Transportation and Distribution
modules, modularity and modularization. In Logistics (TDLog) Research Group. Bidang riset
Proceedings of the 13th IPS research seminar, yang ditekuni adalah Transportation and
Fuglsoe. Aalborg Universiy Fuglsoe.
Distribution Logistics, Supply Chain Management,
[20] Mann, D. (2018). Getting The Best Out Of The
Contradiction Matrix. The TRIZ Journal. Strategic Information Systems, Knowledge and
https://triz-journal.com/getting-the-best-out-of- Innovation Management.
the-contradiction-matrix/
[21] Sidanta, G. K., Budiawan, W., & Sriyanto, S. Farhan Herdiansyah, lahir pada 8 Juli 1996 dan
(2016). Redesain Alat Bantu Pres Tahu dengan merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.
Menggunakan Metode Quality Function Menempuh pendidikan formal di SDN Batu Ampar
Deployment (QFD) dan Teorija Rezhenija 13 Jakarta Timur (2002-2008), SMP Islam PB
Izobretatelskih Zadach (Triz)(Studi Kasus: CV. Soedirman Jakarta Timur (2008-2011), SMA
Sumber Rejeki, Lampung). Industrial Engineering Negeri 62 Jakarta Timur (2011-2014), dan
Online Journal, 5(3).
menyelesaikan pendidikan Sarjana di Prodi Teknik
[22] Siregar, K., Ginting, R., & Siregar, I. (2018).
Penyusunan Kebutuhan Perancangan Mesin Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember,
Hemodialisis Menggunakan Kansei Engineering Surabaya di tahun 2019.
Serta Aplikasi QFD dan TRIZ. Media Teknika,
12(1).
[23] Sulaiman, F. (2012). Aplikasi Quality Function
Deployment (QFD) Dan Teoriya Resheniya
Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk

Perancangan Kontainer Berpendingin (Ratna Sari Dewi et al.) 25


ISSN : 1411 – 3414 (p) INVOTEK ISSN : 2549 – 9815 (e)

26 INVOTEK: Jurnal Inovasi, Vokasional dan Teknologi, Vol. 20 No. 1, 2020

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai