OLEH:
WASKURBA
21411A0044
i
ii
iii
iv
v
MOTTO
“Yakin adalahkuncijawabandarisegalapermasalahan
Denganbermodalkanyakinmerupakanobatmujarabpenumbuhsemang
athidup”
[WASKURBA]
[21411A0044]
vi
PERSEMBAHAN
Syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT atas Rahmad dan
Hidayah-Nya hingga terselesaikannya Skripsi ini.
SKRIPSI INI SAYA PERSEMBAHKAN KEPADA :
1. Kedua orang tua saya yang tidak habis-habisnya
mendukung, memberi semangat dan mendoakan saya
sampai terselesaikannya skripsi ini.
2. Kakak saya , dan Semua keluarga besar saya yang
sudah mendukung dan mendoakan saya
3. Terima kasih juga buat kekasih saya Rina
Aryaningsih dan Rizky Wida Sasmita yang sudah
memberi semangat
4. Dan tidak Lupa terima kasih buat ibu bapak dosen
pembimbing dan temen-temen saya.
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Pengasih dan maha
Penyayang atas limpahan Rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan
Skripsi ini yang berjudul “Analisis Konsep Kearifan Lokal Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat. (Studi Kasus Pada Pasar Senin-Kamis
Kecamatan Montong Gading Kabupaten Lombok Timur)” ini tepat waktu.
Seperti kata pepatah yang mengatakan, tak ada gading yang tak retak oleh
karna itu penulis menyadari bahwa proposal skripsi yang disusun masih jauh dari
kata kesempurnaan, baik dari segi teknis dan penulisan. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi perbaikan dan
penyempurnaan berikutnya.
Dalam kesempatan ini pula, penulis tak lupa menyampaikan rasa
terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
1. Allah SWT dan Junjungan Nabi Besar Muhammad SAW yang senantiasa
melimpahkan berkah dan rahmat kepada penulis.
2. Kepada Dr. H. Muhammad Ali M.SI selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
Dan Politik Universitas Muhammadiyah Mataram, dosen pengajar dan staf
pegawai di lingkungan FISIP UMM, atas segala ilmu, bimbingn dan
bantuan yang di berikan kepada penulis selama berada di Universitas
Muhammadiyah Mataram.
3. Kepada Bapak Rahmad Hidayat, S.AP, M.AP selaku ketua Program Studi
Ilmu Administrasi Publik dan selaku pembimbing I
4. Kepada Bapak M. Taufik Rachman, SH. MH selaku dosen pembimbing II,
terimakasih atas segala keikhlasan dan kesabarnnya dalam memberikan
bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga proposal skripsi ini dapat
diselesaikan.
viii
Penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan Skripsi ini. Akhir kata, semoga proposal skripsi ini dapat
bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh
WASKURBA
21411A0044
ix
ANALISIS KONSEP KEARIFAN LOKAL TERHADAP
PERTUMBUHAN EKONOMI MASYARAKAT
(Studi Kasus Pada Pasar Senin Kamis Kecamatan Montong Gading
Kabupaten Lombok Timur)
Waskurba
Abstrak
x
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………… i
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………. ii
KATA PENGANTAR………………………………………………………. iii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………..…… 1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………. 6
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………….. 6
1.4 Manpaat Penelitian…………………………………………………… 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu…………………………………………………8
2.2 Tinjauan Teori……………………………………………………….13
2.2.1 Konsep …………………………………………………….……...13
2.2.2 Kearifan Lokal ……………………………………………………14
2.2.3 Pasar Tradisional………………………………………………….18
2.2.4 Pertumbuhan Ekonomi……………………………………….….. 20
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis penelitian ……………………………………………………..26
3.2 Lokaso Penelitian ………………………………………………..…26
3.3 Penentuan Narasumber ……………………………………………..27
3.4 Sumber Data…………………………………………………...……38
3.5 Teknik Pengumpulan Data………………………………………….38
3.6 Teknik analisis Data………………………………………………...39
3.7 Keabsahan Data……………………………………………………..31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil Lokasi Penelitian…………………………………..38
4.2 Konsep Kearifan Lokal…………………………………………..…41
4.3 Faktor Pendukung Dan Penghambat…………………………….… 44
xii
BAB V PENUTUP
5.1 kesimpulan…………………………………………………………..45
512 saran………………………………………………………………...45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
kebutuhan masyarakat ada disana, mulai dari kebutuhan sandang, pangan, dan
papan segalanya ada dipasar, kebutuhan primer, sekunder dan tersier tersedia
bebas nanti, semua pelaku usaha akan memanfaatkan ruang pasar sebagai
menjadikan pasar sebagai pusat ekonomi usaha mikro dan kecil. Sedangkan
dilepaskan dari perilaku aktor-aktor pasar yang akan dipengaruhi oleh budaya
pasar yang telah ditentukan oleh landasan aturan pasar yang berlaku pada
1
Pada pasar tradisional terdapat nilai-nilai yang berbasis tradisional
gagasan setempat yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang
menyediakan ruang untuk proses interaksi secara langsung antara penjual dan
pemerintah daerah dan aktor pasarnya lebih banyak diminati oleh pedagang
modern harga barang atau jasa sudah ditentukan sepihak, setiap barang sudah
memakai lebel harga dan disajikan secara swalayan dengan memakai jasa
terlebih pasar tradisional yang yang ada di pedesaan yang dimana sebagian
kebawah.
2
Dengan adanya pasar tradisional di pedesaan tidak serta merta kearifan
lokal yang ada di desa tersebut menjadi hilang dikarenakan di pasar tradisional
masih terdapat barang-barang lokal yang di jual. Berbeda dengan pasar modern
yang cenderung menjual barang-barang inpor baik dari daerah maupun negara
lain yang apabila dilakukan secara terus menerus akan menggeser dan bahkan
akan menghilangkan kearifan lokal yang ada di daerah atau pedesaan tempat
lebih banyak.
Berbagai kelemahan yang masih ada saat ini, bisa saja menimbulkan
pasar tradisional dan pasar modern. Bahkan, ketika terjadi perubahan perilaku
dalam merumuskan visi dan misi masih cukup banyak manajemen pasar
tradisional bahkan tidak memiliki visi dan misi, sedangkan setiap organisasi
perlu memiliki visi dan misi agar organisasi tersebut memiliki arah yang jelas
3
Selain kelemahan tersebut, pasar tradisional memiliki kelebihan
diantaranya keberadaan pasar tradisional sebagai bagian dari objek wisata pasar
tradisional berbasis kearifan lokal yang didukung sektor pertanian dalam arti
daerah setempat. Oleh karena itu diperlukan analisis yang tepat untuk dapat
yang ada disekitar pasar, terlebih pada pasar tradisional yang terdapat di
sebagai sarana berinteraksi dengan masyarakat yang ada di pasar. Oleh karena
juga menjalin hubungan sosial antar pedagang dan pembeli, dan membangun
Akan tetapi pasar senin-kamis ini masih tampak dari beberapa pasar
ini dijadikan sebagai sarana berinteraksi dengan masyarakat yang ada di pasar.
4
Oleh karena itu hubungan masyarakat terjalin erat di pasar. Kelemahan dan
Dengan pengelolaan pasar tradisional yang baik maka hal ini dapat
menciptakan keunikan spesifik yang dapat menjadi daya tarik, bukan saja bagi
para pembeli reguler melainkan juga pembeli insidental seperti para wisatawan
global. Oleh karena itu, sangat diperlukan suatu terobosan kreatif inovatif
Montong Gading.
Gading?
5
2. Apa sajakah faktor-faktor pendukung dan penghambat
Hasil yang nanti akan dicapai pada penelitian ini diharapakan memberi
1. Secara teoritis, penelitian yang akan dilakukan ini dapat dijadikan suatu bahan
pembangunan.
2. Secara praktis, hasil dari penelitian yang akan dilakukan ini yaitu dapat
menjadi suatu bahan masukan bagi Pemerintah Desa Montong Betok Kec.
6
Montong Gading dalam memberdayakan masyarakat di bidang ekonomi
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
tema yang sama guna menunjukan kualitas penelitian ini, sebagaimana yang
peneliti ketahui bahwa dalam setiap melakukan sebuah penelitian, kajian pustaka
mempunyai peran didalam menentukan tujuan dan alat penelitian dengan memilih
dalam melakukan analisis terhadap objek yang diteliti, sehingga pada dasarnya
kajian pustaka mempunyai fungsi untuk hubungan yang akan dipengaruhi untuk
menjelaskan gejala dan permasalahan yang akan diteliti. Pada bagian ini memuat
secara sistematis tentang yang akan dikaji dalam penelitian ini, adapun penelitian
Pada tahun 2016 penelitian yang dilakukan oleh Nurhayati dengan judul
Urgensi Nilai Kearifan Lokal Maja Labo Dahu Dalam Pembentukan Karakter
Anak Pada Keluarga Etnis Bima di Kel. Mangasa kec. Tamalate kota Makasar
sejauh mana peranan orang tua dalam menerapkan nilai Maja Labo Dahu dan
Faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi pembentukan karakter anak pada
keluarga etnis Bima di Kel. Mangasa Kec. Tamalate. Hasil penelitian ini
8
menunjukkan bahwa peran orang tua dalam menerapkan nilai Maja Labo Dahu
pada anak sangatlah penting menginngat orang tua yang paling dekat dengan
Yanzi tahun 2017 dengan judul Implementasi Nilai Kearifan Lokal Dalam Proses
Timur.
adat secara lengkap, adapun kendala dalam pelaksanaan ini adalah biaya, tidak
mengetahui rangkaian proseso adat serta waktu yang panjang dan tenaga.
Pada tahun 2015 penelitian yang dilakukan oleh Indriantjario dan Bambang
Adji Murtomo dengan judul Kajian Kearifan Lokal Untuk Pengembangan Wisata
Waduk. Penelitian ini dilaksanakan pada Jatibarang Kota Semarang dengan hasil
kearifan lokal dan pusaka (local wisdom & heriatge) bagi perencanaan dan
Semarang.
9
Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Agus Efendi pada tahun 2014
Kampung Kuta Sebagai Sumber Pembelajaran IPS. Penelitian ini bertujuan untuk
penelitian ini menunjukkan kearifan lingkungan sebagai salah satu nilai budaya
tetap lestari.
Yang terakhir penelitian dari Bambang Sutikno dan Jati Batoro pada tahun
Kabupaten Pasuruan.
Berikut ini adalah tabe lengkap dari penelitian terdahulu yang peneliti
sajikan guna menambah khasanah pengetahuan tentang tema penelitian ini serta
10
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Perbedaan dan
No. Hasil Persamaan dengan penelitian
Judul
sekarang
1. Regensi nilai Peran orang tua Penelitian ini meneliti
Kearifan Lokal Maja dalam menerapkan tentang pembentukan
Labo Dahu dalam nilai Maja Labo karakter anak pada keluarga
pembentukan
Dahu pada anak etnis bima sedangkan
karakter anak pada
keluarga Etnis Bima sangatlahpenting penelitian saya meneliti
diKel. Mangasa kec. menginngat orang tentang pertumbuhan
Tamalatekota tua yang paling dekat ekonomi masyarakat pada
Makasar (Pendekatan dengan anak -anak pasar senin-kamis
Sosiologi ). sejak dini. kecamatan Montong
Nurhayati (2016) Gading.
Persamaan penelitian yang
dilakukan oleh Nurhayati
dengan penelitian saya
adalah sama-sama
menggunakan jenis
penelitian kualitatif.
Meli Septiana,
Adelina Hasyim, dan
Hermi Yanzi Sebagian masyarakat Penelitian ini meneliti
2.
(2017)Implementasi Lampung Sai Batin tentang nilai kearifan lokal
Nilai Kearifan Lokal yang ada di Desa dalam proses upacara adat
Dalam Proses Umbul Buah masih pernikahan sedangkan
Upacara Pernikahan melakukan penelitian yang saya
Adat Lampung Sai pernikahan adat lakukan adalah meneliti
Batin Lampung Saibatin tentang kearifan lokal
dan paham mengenai terhadap pertumbuhan
nilai dan makna, ekonomi pada pasar senin-
namun sebagian kamis desa Montong
masyarakat dalam Kecamatan Montong
melaksanakan Gading
upacara adat sudah di Persamaan pada penelitian
sederhanakan tidak yang saya lakukan adalah
Indriantjario dan menggunakan sama-sama menggunakan
Bambang Adji upacara adat secara mjenis penelitian kualitatif
Murtomo (2015) lengkap.
11
3. Kajian Kearifan Lokal Rumah tradisional Penelitian ini meneliti
Untuk Pengembangan “Pencu kajian kearifan lokal untuk
Wisata Waduk. Gunungpati”perlu pengembangan wisata
diusulkan sebagai watuk di Jatibarang kota
bentuk arsitektur Semarang sedangkan
Bangunan rumah penelitian yang saya
tradisional yang lakukan untuk mengetahui
menjadi acuan sejauh mana implementasi
kearifan lokal dan kearifan lokal terhadap
pusaka (local pertumbuhan ekonomi
wisdom & heriatge) masyarakat.
bagi perencanaan
dan perancangan
bangunan Waduk Persamaan penelitian ini
jatibarang,
Kecamatan adalah sama-sama
Gunungpati Kota menggunakan jenis
Semarang. penelitian kualitatif.
4 Agus Efendi (2014) penelitian ini Pada penelitian ini
4. Implementasi menunjukkan menggunakan metode
Kearifan Budaya kearifan lingkungan Etnografi dan penelitian
Lokal pada sebagai salah satu tindakan kelas (PTK)
Masyarakat adat nilai budaya yang sedangkan penelitian saya
Kampung kuta berkembang dalam menggunakan jenis
sebagai sumber masyarakat mampu penelitian kualitatif.
pembelajaran IPS menjadikan Persamaannya penelitian
lingkungan alam ini dengan penelitian yang
Kuta tetap lestari. saya lakukan adalah sama-
sama bertujuan
mengetahui implementasi
kearifan local
5 Bambang Sutikno dan Penelitian ini Penelitian ini menggunakan
Jati Batoro menunjukan kearifan jenis penelitian kuantitatif
pada (2017) lokal memberikan sedangkan penelitian saya
Analisis Kearifan pengaruh yang menggunakan jenis
Lokal Terhadap signifikan sebesar penelitian kualitatif
Pembangunan 3.485 terhadap Persamaannya adalah
Ekonomi Hijau pembangunan sama-sama meneliti tentang
Dikabupaten Pasuruan kearifan lokalterhadap
kemajuan ekonomi
(sumber : Berbagai skripsi dan juranal tahun 2014-2017)
12
2.2 Tinjauan Teori
1. Konsep
yang telah dipikirkan.1 Agar segala kegiatan berjalan dengan sistematis dan
perencanaan kegiatan yang matang tersebut terdapat suatu gagasan atau ide
tertentu, perencanaan tadi bisa berbentuk ke dalam sebuah peta konsep. Pada
dasarnya konsep merupakan abstraksi dari suatu gambaran ide, atau menurut
Kant yang dikutip oleh Harifudin Cawidu yaitu gambaran yang bersifat umum
atau abstrak tentang sesuatu.2 Fungsi dari konsep sangat beragam, akan tetapi
memahami suatu hal. Karena sifat konsep sendiri adalah mudah dimengerti,
13
3. Singarimbun dan Efendi, konsep adalah suatu generalisasi dari beberapa
kelompok yang memiliki fenomena tertentu sehingga dapat digunakan
untuk penggambaran fenomena lain dalam hal yang sama.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa konsep sangat
sehingga budaya lokal dapat tetap lestari dan bernilai jual yang layak demi
2. Kearifan Lokal
luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat antara lain melindungi
dan mengelola lingkungan hidup secara lestari. Jadi kearifan lokal adalah
pandangan hidup dan ilmu pengetahuan serta berbagai strategi kehidupan yang
Kearifan lokal adalah kebenaran yang telah mentradisi atau ajeg dalam
suatu daerah. Kearifan lokal memiliki kandungan nilai kehidupan yang tinggi
dan layak terus digali, dikembangkan, serta dilestarikan sebagai antitesa atau
perubahan sosial budaya dan modernitasi. Kearifan lokal produk budaya masa
14
lalu yang runtut secara terus-menerus dijadikan pegangan hidup, meskipun
temubireng merupakan penghasil kerajinan yang terbuat dari bambu dan rotan.
Kerajinan yang terbuat dari bambu berupa anyaman dalam bentuk keranjang,
terutama keranjang, keranjang ini digunakan damam banyak hal seperti tempat
Kerajinan yang terbuat dari rotan berupa anyaman dalam bentuk tas, dompet,
piring, tempat tembakau, dan nampan. Anyaman dari rotan ini tidak hanya
sudah ada di dalam kehidupan masyarakat semenjak zaman dahulu mulai dari
yang dapat bersumber dari nilai-nilai agama, adat istiadat, petuah nenek
moyang atau budaya setempat, yang terbangun secara alamiah dalam suatu
15
perilaku ini berkembang menjadi suatu kebudayaan di suatu daerah dan akan
dari nilai luhur tradisi budaya untuk mengatur tatanan kehidupan masyarakat.
16
Kearifan lokal juga dapat didefinisikan sebagai nilai budaya lokal yang dapat
bijaksana.
serta adat kebiasaan atau etika yang menuntun perilaku manusia dalam
masyarakat adat disini adalah mereka yang secara tradisional tergantung dan
lokalnya
makhluk integral dan merupakan satu kesatuan dari alam semesta serta
perilaku penuh tanggung jawab, penuh sikap hormat dan peduli terhadap
kerarifan lokal yang terkandung dalam suatu sistem sosial masyarakat, dapat
17
3. Pasar Tradisional
pasar tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha
Milik Daerah termasuk kerjasama dengan swasta dengan tempat usaha berupa
toko, kios, los, dan tenda yang dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil,
menengah, swadaya masyarakat atau koperasi dengan usaha skala kecil, modal
kecil, dan dengan proses jual beli barang dagangan melalui tawar menawar.
Lebih lanjut menurut Perpres tersebut, pasar tradisional boleh berlokasi pada
setiap sistem jaringan jalan, termasuk sistem jaringan jalan lokal atau jalan
warung kios, pedagang kaki lima dan sebagainya. Barang yang dijual di sini
hampir sama seperti barang-barang yang dijual di pasar modern dengan variasi
18
Pasar tradisional saat ini cenderung menjual barang-barang lokal saja
dan jarang ditemui barang impor. Barang yang dijual dalam pasar tradisional
cenderung sama dengan pasar modern, maka barang yang dijual pun
persediaan barang yang jumlahnya sedikit sesuai dengan modal yang dimiliki
Dari segi harga, pasar tradisional tidak memiliki label harga yang pasti
setiap pemilik usaha sendiri-sendiri. Selain itu, harga pasar selalu berubah-
ubah, sehingga bila menggunakan label harga lebih repot karena harus
pasar.
perdagangannya pasar tradisional ini dikenal adanya pasar harian dan periodik
(pasar Legi, Kliwon, Pon, Wage, pasar Minggu, pasar Jum’at dan sebagainya)
19
sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat akan komoditas pasar yang
4. Pertumbuhan Ekonomi
perkembangan fiskal produksi barang dan jasa yang berlaku di suatu negara,
kasar mengenai pertumbuhan ekonomi yang dicapai suatu negara, ukuran yang
dicapai.
kenaikan pendapatan nasional riil atau produk domestik bruto dalam jangka
panjang yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat
20
a. Teori Pertumbuhan Ekonomi
jumlah stok barang-barang modal, luas tanah dan kekayaan alam, serta
pertumbuhan ekonomi.
21
adalah lebih tinggi daripada tingkat pendapatan per kapita. Akan tetapi
supply creates its own demand, berarti bertambahnya alat-alat modal yang
2) Teori Schumpeter
22
perubahan-perubahan dalam organisasi dengan tujuan mempertinggi
yang baru saja dijelaskan akan dapat diatasi dan pertumbuhan ekonomi
dipercepat.
kerja.
23
Dorongan lain yang timbul dari perkembangan penduduk terhadap
yang lebih tinggi, yaitu jauh lebih modern daripada kemajuan yang
barang modal yang sangat banyak jumlahnya, dan teknologi yang telah
dicapai adalah jauh lebih rendah daripada yang dicapai pada masa kini.
24
modal tidak akan mengalami perubahan dan tetap berada pada tingkat
hambatan-hambatan tersebut.
25
BAB III
METODE PENELITIAN
yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh
subjek penelitian secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-
kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Lebih
1. Lokasi penelitian
26
Kecamatan Montong Gading merupakan pasar yang menjual berbagai jenis
kerajinan berupa anyaman yang terbuat dari bambu, rotan dan tanah liat.
2. Waktu penelitian
Dalam menentukan informen, ada tiga cara dalam penelitian kualitatif, yaitu
a. Perosedur purposive
b. Prosedur kuota
awal tentang jumlah orang dengan karakteristik yang diingunkan yang akan
dijadikan informen.
Perosedur bola salju merupakan metode penetapan sampel dengan cara hanya
ditentukan kemudian.
27
3.4 Sumber Data
1. Data Primer
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang didapat secara tidak langsung dari
1. Observasi (Pengamatan)
2. Wawancara
3. Dokumentasi
28
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dokumentasi sebagai sarana untuk
mengguna kan teknik analisis data kualitatif yang dikutip dari Matthew B.
dari tiga jalur yang selalu bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data dan
1. Pengumpulan data
dari pedoman wawancara yang di buat oeh penulis, informasi yang di dapat
dari aparatur desa dan penelitian terdahulu serta buku yang berkaitan
2. Reduksi data
dengan keinginan peneliti. selain itu, reduksi data juga digunakan agar
29
3. Penyajian data
peneliti dan berisi fakta-fakta dari lapangan yang mampu menjawab rumsan
berikut:
Reduksi
Data
Kesimpulan
30
3.7. Keabsahan Data
sebagai penelitian ilmiah perlu dilakukan uji keabsahan data. Adapun uji
1. Credibility
penelitian yang disajikan oleh peneliti agar hasil penelitian yang dilakukan
a. Perpanjangan Pengamatan
pengujian terhadap data yang telah diperoleh. Data yang diperoleh setelah
dicek kembali kelapangan benar atau tidak, ada perubahan atau masih tetap.
31
Setelah dicek kembali kelapangan data yang telah diperoleh sudah dapat
diperoleh. Dengan cara demikian, maka peneliti akan semakin cermat dalam
membuat laporan yang pada akhirnya laporan yang dibuat akan smakin
berkualitas.
b. Triangulasi
Wiliam Wiersma (1986) mengatakan triangulasi dalam pengujian
1) Triangulasi Sumber
32
Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek
data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Data yang diperoleh
2) Triangulasi Teknik
data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya
3) Triangulasi Waktu
saat narasumber masih segar, akan memberikan data lebih valid sehingga
wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang
berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan
(Sugiyono, 2007:274).
33
c. Analisis Kasus Negatif
berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang telah ditemukan. Bila
tidak ada lagi data yang berbeda atau bertentangan dengan temuan, berarti
2007:275).
e. Mengadakan Membercheck
diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Jadi tujuan
dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yang dimaksud sumber data atau
1. Transferability
34
diambil (Sugiyono, 2007:276). Pertanyaan yang berkaitan dengan nilai
dipertanggungjawabkan.
2. Dependability
apa bila penelitian yang dilakukan oleh orang lain dengan proses
pengamatan.
35
3. Confirmability
penelitian. Penelitian bisa dikatakan objektif apa bila hasil penelitian telah
tidak berbeda antara data yang diperoleh oleh peneliti dengan data yang
36