Hari 2: muskuloskeletal
MMT Score
STROKE
= defisit neurologis akibat gangguan fungsional otak fokal maupun global akut >24jam, berasal dari
gangguan aliran darah otak dan bukan disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak sepintas, tumor
otak, stroke sekunder karena trauma maupun infeksi.
Etiologi
Faktor Resiko
Manifestasi Stroke kelemahan pada satu sisi tubuh, ketidakmampuan untuk berbicara, kehilangan
penglihatan, vertigo dan sakit kepala mungkin dapat terjadi
Gambaran klinis
a. Hemiparise, yaitu pasien mengalami kelemahan atau mati rasa pada salah satu bagian tubuh seperti
pada wajah, lengan, kaki pada salah satu sisi tubuh.
b. Aphasia, yaitu tidak dapat berbicara. Disatria: bicara pelo/cadel
c. Hemoanopsia, yaitu penglihatan terganggu (gelap atau ganda sesaat).
d. Vertigo, yaitu pusing yang menetap dan dapat mengakibatkan penderita tidak sadar
e. Perubahan mendadak status mental (konfusi, delirium, letargi, stupor, koma)
f. Ataksia: tungkai tidak tepat sasaran
dysdiadochochinesia: inability to perform rapid alternating movement
Kalau pada pasien dengan hemiparesis mmt ektrimitas atas 1 ektremitas bawah 4, berarti yg kena
bagian apa? kortex karena ada homonculus -> kalau ekstrimitas atas lebih jelek berarti kenanya ke
korteks yg lebih lateral
Apakah pada px stroke bisa paresis atas dan bawah dengan mmt yg sama? bisa kalau kena di subcortex
karena jaras kortikospinal dari semua trunkus+ektrimitas sdi atu sisi menyatu di bawah korteks
Stroke Iskemik
Disebabkan thrombosis akibat plak aterosklerosis atau adanya emboli yang tersangkut di arteri otak
thrombosis melekat pada permukaan plak sehinga lama kelamaan akan terbentuk thrombus
penurunan aliran darah ke otak kekurangan oksigen dan glukosa asidosis
Dibagi menjadi :
a. Transient Ischemic Attack (TIA): serangan stroke sementara < 24 jam. TIA menggambarkan
terjadinya suatu defisit neurologic secara tiba-tiba dan deficit tersebut berlangsung hanya
sementara (tidak lebih dari 24 jam).
b. Reversible Ischemic Neurologic Deficit (RIND): timbulnya gejala neurologis dalam rentang > 24
jam sampai 21 hari yang kemudian menghilang.
c. Progessing Stroke atau Stroke in evolution: kondisi penurunan neurologis ringan sampai berat.
d. Completed Stroke: kelainan neurologis menetap dan tak berkembang lagi.
Stroke Hemoragik
Disebabkan karena perdarahan pada arteri serebral darah masuk ke jaringan orak parenkima
hematom peningkatan tekanan intracranial hipertensi.
Pecahnya pembuluh darah dapat disebabkan karena peningkatan tekanan darah yg mendadak.
1. Stroke Infark:
a. Stroke Thrombosis:
o Penyebab: Atherosklerosis
o Gambaran klinis: usia pertengahan atau tua (>50)/usia muda dengan (hiperlipidemi, rokok, DM),
mendadak saat istirahat/bangun tidur, kesadaran baik, sakit kepala (-), muntah (-), tensi normal/sedikit
tinggi, defisit neurologis fokal
b. Stroke emboli
o Penyebab: Embolus
o Gambaran klinis: usia biasanya muda, FR berupa penyakit jantung/MI (ada bising jantung dan AF),
serangan sewaktu waktu, kesadaran baik/sedikit turun, tensi normal/sedikit rendah, defisit neurologis
2. Stroke Hemoragis:
a. Stroke PIS (pendarahan intraserebral)
o Penyebab: hipertensi/ mikroaneurisma
o Gambaran Klinis: Usia pertengahan >40thn, serangan mendadak, waktu aktivitas emosi/fisik, hipertensi
berat,sakit kepala ++, muntah-muntah (tanda ICP naik), kesadaran menurun, defisit neurologis fokal
berat, kejang
o PIS kecil maka gejala dapat lebih ringan
b. Stroke PSA
o Penyebab: umumnya karena anurisma/ AVM
o Gambaran klinis: Biasanya usia lebih mudah (20-30 thn), serangan mendadak, diawali sakit kepala >>
(thunderclap headache), muntah2, kesadaran menurun ringan s/d berat, kaku kuduk ++, tensi normal,
cranial bruit
Diagnosa Stroke
Batas Jaras :
UMN
- Atas : Cortex motoric cerebrum
- Bawah : cornu anterior corda spinalis atau nucleus motoric pada nervus cranialis
LMNmedula
- Atas : Cornu anterior medulla spinalis atau nucleus saraf cranial pada brainstem
- Bawah : NMJ saraf perifer pada otot ( motoric wajah, skeletal)
Contoh Penyakit
UMN : Stroke, spinal cord injury, trauma brain injury, multiple sclerosis, encephalitis, meningitis
LMN: Bells palsy, GBS, CTS, poliomyelitis, myasthenia gravis, diabetic neuropathy
Spondilitis Tb awalnya anterior vertebrae lalu terjadi cold abscess – klo mengenai saraf perifer LMN, klo
udh mendesak UMN ya UMN
- Spastik awal ada tahanan tapi akhirnya mudah spt pisau lipat (clasp knife phenomenon). hanya
pada 1 direction, velocity dependent, makin keras velocity makin keras tahanan
- Rigid seperti roda gigi gabisa langsung (cogwheel rigidity), both direction dan kakunya terus2an
Kekuatan otot berubah berapa lama? Dianjurkan mulai sejak dini dilakukan exercise. Di Frammingham
menilainya 3 bln trus 6 bln, signifikan pada 3 bulan pertama. Outcome lebih bagus bila dilakukan
exercise
Kenapa tidak
Bell’s Palsy
= paralisis fasialis idiopatik akut, unilateral tipe LMN yang secara gradual mengalami perbaikan
Foramen stylomastoideus
- Infeksi virus
- Iskemia
- Autoimun
Diagnosis
Anamnesis
o Paralisis nervus VII LMN: Kelumpuhan m. fasialis, tidak mampu menutup mata, nyeri
tajam pada telinga dan mastoid, perubahan pengecapan, hiperakusis, kesemutan pada
dagu dan mulut, epiphora, nyeri ocular, penglihatan kabur
o Onset mendadak, mencapai puncak gejala <48 jam
o Kebanyakan paralisis pada pagi hari
Pemfis
o Paralisis N VII LMN satu sisi (dahi-dagu): lipatan datar dahi dan nasolabial, merot ke sisi
yang sehat, peningkatan salivasi sisi lumpuh? penurunan ga sih harusnya
o Manifestasi ocular: lagoftalmus, corneal exposure, retraksi kelopak mata atas,
penurunan sekresi air mata, erosi kornea, infeksi, ulserasi
o Hiperakusis telinga ipsilateral karena kelumpuhan sekunder m.stapedius
o Penurunan pengecapan lidah 2/3 anterior
Pem penunjang
o Darah rutin, ureum, kreatinin, gula darah
o EMG
o MRI kepala + kontras (bila UMN)
Treatment
Prednison 1 mg/kg atau 60 mg/hari selama 6 hari, tapering off 10 hari (sediaan per tab 5 mg)
Virus: asiklovir 400 mg oral 5x/hari selama 10 hari; Varicella zoster: 800 mg 5 kali/hari
Artificial tears
Fisioterapi/akupuntur
Latihan otot wajah
Extracorporeal shockwave therapy?
Inflamasinya dikompres stlh fase akut shochwave theraphy di wajahnya di lokasi frontalis
biasanya pasien merasa tidak nyaman krn stagnansi jadinya kompres hangat. DIatermi juga
penting stlh hari ke 4
Electrical stimulation untuk kelemahan ototnya
Rata2 sembuh 2-3 bulan
Frontalis, buccinator, corrugator supercillii, orbicularis occulis, nasalis, zygomaticus mayor, orbicularis
oris , digastric, stylohyoid, yg terpengaruh
Muskulus orbikularis, frontalis dan korrugator diinervasi bilateral pada level batang otak
- Normal = N
- Kanan normal 4, kiri 3 brrti hood??
- Spare?? Huhuhuh gangerti
- Parotitis/mumps
- Trauma: kapitis -> basis cranii
ogovist? ugovist? bandingkan kanan kiri, kalau misal frontalis 4 sebelahnya 3 itu ringan?
normal (N), good fair, uno tres xero (mata sama sekali ga bisa menutup,
Pertanyaan tambahan
Osteoarthritis
Osteoarthritis adalah peradangan kronis pada sendi menahun yang mempengaruhi tulang rawan
articular, tulang subkondral, sinovium, kapsul, dan ligamen.
Faktor resiko : usia > 50 tahun, perempuan, obesitas, kelemahan otot, aktivitas fisik yang berlebihan
atau kurang, trauma/operasi sebelumnya, penurunan fungsi proprioseptif, faktor keturunan menderita
OA dan faktor mekanik
Gejala : Morning stiffnes < 30 menit, nyeri saat jalan dan berdiri, genu varus, functional limitation,
muskulus quadriceps atrofi dan lemah, ada krepitasi, monoarthritis, inflamasi jarang, pembesaran tulang
sendi
Diagnosis
X-ray
Klasifikasi Kellgren and Lawrence
Osteofit bone spur adalah tulang yang tumbuh menonjol di sekitar persendian atau tempat
pertemuan antara dua tulang
Subchondral sclerosis penebalan tulang di celah sendi
Pemlab dalam batas normal
Treatment
Rehab Medik OA
1. Exercises :
- Quadriceps & Hamstring Exercise
- Endurance Exercise
2. Physical Modalities :
- Kompres Hangat : Infra Red
- Diathermy ; Laser
- Tens
3. Orthotic :
- Knee Brace; Asisstive Device ;
4. Medicine :
- Analgesic ; Nsaid
5. Education :
- Weight Loss IMT 18,5-25
- Activity Daily Living
- Bicycle
- Avoid Jogging
- Joint Protection And Energy Convervation
Rheumatoid Arthritis
= penyakit inflamasi yang ditandai pembengkakan sendi, nyeri tekan, kerusakan sendi synovial,
menyebabkan disabilitas berat dan mortalitas premature.
Faktor resiko :
- Modifiable : Gaya Hidup, IMT (bentuk tubuh), paparan asap rokok, asupan vit D dan antioksidan
rendah, infeksi
- non modifiable : Genetik, usia, jenis kelamin perempuan (3:1)
Gejala :
Umum badan lemah, nafsu makan menurun, peningkatan panas badan yang ringan atau penurunan
berat badan.
Sendi poliartritis, morning stiffnes sekitar >1 jam, swelling, erythrma simetris bilateral
Diagnosis:
lab khas didapatkan rheumatoid factor positif, anti CCP positif, LED dan CRP meningkat.
Pem X-ray terdapat soft tissue swelling, celah sendi menyempit simetris, swan neck deformities,
marginal erosi pannus
Klasifikasi Klinis
Sendi besar adalah bahu, siku, lutut, pangkal paha dan pergelangan kaki.
Sendi kecil adalah MCP, PIP, MTP II-V, IP ibu jari dan pergelangan tangan
Treatment :
- Penyakit akut : dengan peradangan sendi yang parah, bidai aktual untuk menghasilkan
imobilisasi dengan rentang gerak pasif penuh dan lambat dua kali sehari untuk mencegah
kontraktur jaringan lunak
- Penyakit ringan : (sinovitis sedang) memerlukan program isometric
- Latihan isometrik:
Dampak kerusakan tulang periartikular dan peradangan sendi paling sedikit
Memulihkan dan mempertahankan kekuatan
Menghasilkan ketegangan otot maksimal dengan kerja minimal, kelelahan dan stress
Isotonik dan isokinetik dapat memperburuk flare dan harus dihindari
- Superficial moist heat:
Tidak boleh digunakan pada sendi yang meradang akut
Kedalaman 1 cm
Mengurangi rasa sakit dan meningkatkan ekstensibilitas kolagen
Meningkatkan aktivitas enzim kolagenase yang menyebabkan peningkatan kerusakan
sendi
- Pemanasan / heating / modalitas superfisial lainnya : parafin, fluidoterapi
- Krioterapi: Pereda nyeri pada sendi yang meradang akut, Mengurangi indikator nyeri
peradangan
- Orthosis Mengurangi rasa sakit dan peradangan, Kurangi berat badan melalui sendi, Kurangi
gerakan sendi – stabilisasi, Istirahat Bersama
- Farmakologi
NSAID, salisilat
Disease-Modifying Antirhematic Drug
Kortikosteroid
- Edukasi proteksi sendi, program home exercise (Acute phase rested), Diperlukan untuk
program yang meradang akut, jaga BB ideal
Gout Arthritis
= penyakit artritis inflamasi yang dittandai dengan deposisi Kristal MSU pada cairan sinnovial dan
jaringan lainnya
Hasil lab menunjukan hiperuricemia, LED dan CRP meningkat. Pem x-ray terdapat soft tissue swelling,
celah sendi menyempit, kristal urat, tophus, bone erosi/like-rat bite.
1. Hiperurisemia asimtomatik
2. Intermiten akut >>> Artritis gout akut
• Nyeri luar biasa, eritem, pembengkakan lembut hangat --- sendi MTP pertama (Podagra)
Monoartikular
Nyeri mencapai puncak <24 jam, resolusi <=14 hari
Situs lain: kaki tengah, pergelangan kaki, tumit, lutut
Demam, menggigil, malaise, eritema kulit, sakit kepala
Dapat berlangsung berhari-hari hingga berminggu-minggu dengan rata-rata waktu 11 bulan
antar serangan
3. Fase interkritikal: remisi spontan/dg terapi
4. Gout Tophaceous Kronis
Tophi/tofus terbentuk setelah beberapa tahun serangan krn kerusakan sendi, yaitu
akumulasi Kristal MSU di sekitar telinga, jar subkutan, dan kulit – tersusun atas material
putih spt kapur
Menyebabkan kerusakan struktural pada tulang rawan artikular dan sekitarnya tulang
Asam urat poliartikular
i. Tempat yang terkena : bursa Olecranon, pergelangan tangan, tangan, parenkim ginjal
dengan nefrolitiasis asam urat
Faktor Resiko
Radiologi
Treatment
Tujuan >>> Menghilangkan rasa sakit, mencegah serangan, tophi dan kerusakan sendi
= inflamasi shoulder joint (glenohumeral) yang menyebabkan nyeri dan restriksi gerakan sendi
Stage:
Ddx: tendinitis, impingement syndrome, tear rotator cuff, instability shoulder, apprehension test, drop
arm test, yerganson test, apley scratch test
Rehabilitasi:
Definisi Penyakit yang ditandai dengan penurunan massa tulang dan kerusakan mikroarsitektur
tulang. Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan antara pembentukan tulang dan resorpsi tulang
(pada akhirnya menyebabkan osteopenia)
Intinya Hilangnya massa tulang (bone loss) dan Kegagalan dalam mencapai massa puncak tulang (peak
bone mass)
Faktor Resiko
- Modifiable Diet tinggi Kalsium, Latihan fisik kurang, Vitamin D, Konsumsi caffein : kopi, teh,
minuman bersoda, Alkohol, Merokok, Gangguan makan : anoreksia nervosa, bullemia, steroid
jangka pjg
- Non mod Genetik , riw fraktur >30th, Jenis kelamin (Wanita), Umur/menopause, Ras
Asia/kauskasia, BB rendah
- Lain Penyakit tertentu : gagal ginjal, hepatitis kronis, hyperthyroid, Obat-obatan : steroid,
diuretik, dll
Gejala
Nyeri punggung yang tidak jelas sebabnya, hilang setelah beberapa minggu
Kifosis, bengkak
Klasifikasi
• Primer
– Idiopatik
– Involusif
• Tipe I (post menopause)
• Tipe II (senilis = penuaan)
• Sekunder
– Penyakit keturunan
– Penyakit didapat (hipotiroidisme, hipogonadisme,dll)
Diagnosis
• Penghitungan FRAX
• X-ray bila curiga fraktur
Treatment’
Sprain/Keseleo : peregangan atau robeknya ligamen yang menghubungkan satu tulang ke tulang lainnya
di persendian Anda. Lokasi yang paling umum untuk keseleo adalah di pergelangan kaki Anda.
Strain : peregangan atau robeknya otot atau tendon. Tendon adalah jaringan berserat yang
menghubungkan otot dengan tulang. Ketegangan sering terjadi di punggung bawah dan di otot
hamstring di belakang paha Anda.
Treatment :
1. Kelas 1 (Ringan)
a. Robekan sebagian ATFL (anterior talofibular ligament)
b. CFL (calcaneofibular) dan PTFL (posterior TFL) masih intak
c. Pembengkakan ringan dengan nyeri tekan lokal titik pada aspek lateral pergelangan kaki
d. Instabilitas sendi masih stabil
e. Tes stress anterior draw: Negatif, talar tilt: Negatif
2. Kelas 2 (Sedang)
a. Robekan lengkap ATFL
b. Robekan sebagian dari CFL
c. Pembengkakan difus dan ekimosis
d. Tes stressanterior drawer: Positif, Pergeseran pergelangan kaki ke anterior yang besar
atau teraba clunk, talar tilt: Negatif
3. Kelas 3 (Parah)
a. Robekan lengkap ATFL dan CFL
b. Bekak dan memar berat
c. Tes stress anterior drawer : Positif, talar tilt: Positif, Inverting the talus on the tibia
looking for a clinical asymmetry in comparison
d. Dislokasi
e. Robekan lengkap ATFL, CFL, dan PTFL
Healing pada :
Special test
- Drawer test (anterior untuk ankle, anterior + posterior untuk ACL PCL)
- Talar tilt (cek CFL -> kaki px menggantung, palantar fleksi, lalu pegang bagian kalkaneus dan
lakukan inversi telapak kaki)
- Varus (ditekan ke lateral untuk cek LCL) and valgus test (ditekan ke medial untuk cek MCL)
- Apley grind test (meniskus)
- Mc Murray test (meniskus)
= nyeri pada regio mulai inferior costovertebra angle sampai batas atas panggul/superior gluteal line –
lumbal n sekitarnya
Risk factor: overweight, kelemahan otot, overload, trauma, postur abnormal, degeneratif
Braggard, Siccard
Patrick dan Kontrapatrik :keterlibatan sendi sacroiliac/hip (acetobularfemoral joint)
Coxitis inflamasi (OA,RA,GA) dan infeksi (septic arthritis dan arthritis TB)
Schober test – ankylosing spondylitis – tarik garis, atas 10 cm, bawah 5cm - fleksi normal >20cm
*Ciri LBP karena ankylosing spondylitis: Nyeri berkurang saat excercise dan tidak berkurang saat
istirahat, nyeri pada malam hari (karena istirahat) onsetnya progresif bisa beberapa bulan, px <40
OA
RA:
-x-ray: soft tissue swelling, penyempitan celah sendi yang simeteis, swan neck deformities,
marginal erosions, osteopenia
GA:
-x-ray: kristal urat, soft tissue swelling penyermpitan celah sendi asimetris, tophus, juxta
articular bone erosion (rat bite erosion)
SA:
- lab: LED dan CRP meningkat dan pada aspirasi synovial fluid didapatkan warna kuning
kehijauan, kultur positif, leukosit > 50.000/mm3 (leukositosis) dan PMN > 90%.
Arthritis TB
- Artritis TB: - lab : CRP, ESR meningkat, leukositosis dengan limfositosis (darah lengkap diff
count, shift to the right), Gene Xpert, tuberculine purified protein derivative/PPD/mantoux test
positif. Pada kultur bta positif pada 20% kasus, sedangkan kultur cairan synovial sedangkan
kultur cairan sinovial dapat positif pada 80% kasus.
-X- Ray : Gambaran x-ray awal pada artritis TB tidak khas karena hanya menunjukkan
pembengkakan jaringan lunak. Perkembangan penyakit lebih lanjut dapat menunjukkan
gambaran osteopenia juxta-artikular, erosi di area perifer tulang, dan penyempitan celah sendi,
dikenal dengan Triad Phemister yang khas pada artritis TB. Osteopenia juxta-artikular adalah
tanda awal lainnya, terutama selama tahap inflamasi akut.
Treatment
- Konservatif
Istirahat
Nsaid, muscle relaxant
Relative test
Strengthening program: William flexion exercise, Mackenzie program
Modalitas: thermal theraphy, traksi pada HNP
Edukasi: proper back mechanic (ergonomis)
Referred pain paling sering HNP, bisa SCI, canal stenosis, spondilolistesis
Degenerative disorder:sspondilolisthesis
Mechanical disorder: herniasi diskus, lumbar spinal stenosis
Infection: Osteomyelitis, spinal epidural abcess
Spinal epidural hematoma
Inflammatory disorder: ankylosing spondilitis
Cancer: metastasis, atau multiple myeloma
Fraktur Femur
1-2 bln partial weight bearing – 20-30 persen berat badan pasien
3 bln full weight bearing, sebelumnya test dengan X-ray, harus union sebagai syarat
deskripsi fraktur:
fraktur healing
1. Sebutkan anamnesis yang perlu ditanyakan serta perbedaannya pada pasien OA, RA, GA, SA
(langsung ditanya keempatnya, klo kurang dikorek lagi sama beliau)
Anamnesis:
- Demografi (usia, gender)
- Lokalisasi (artikular/periartikular/extraarticular)
- Onset (Akut <6 minggu, kronis >6 bulan
- Progression
Migratory/fleeting:misal satu sendi sudah sembuh, mulai lagi di sendi yang lain, sembuh
lalu pindah lagi ->Joint pain reumatic fever
Intermittent: nyeri, lalu berhenti, nyeri lagi -> Gout
Additive: satu sendi, lalu belum sembuh sendi yg lain juga nyeri, belum smebuh trus.
nambah lagi -> RA, OA
- Faktor gerakan atau waktu yang memperparah?
- Faktor gerakan atau waktu yang meringankan?
- Extent: berapa sendi yang terkena (mono, poli)
- Nature: erosif (destruktif ke joint atructure/ non erosif -> Ini lewat radiologi), inflammatory/non
inflammatory
Erosif: RA, Gout, psoriasis, gout, systemic sclerosis
- Distribusi: sendi2 besar (sendi axial) atau sendi2 kecil (ex: tarsal, phalangeal), simetris atau tidak
OA
Demografi: usia menengah ke atas (>50 tahun) , perempuan >, obesitas
Karakteristik: nyeri progresif, lebih parah saat digunakan aktivitas, morning stifness <30 menit
(tidak prominen), nyeri tidak sehebat inflamasi (tanda inflamasi rubolor color dolor tumor tidak
terlalu terlihat)
Sendi yang terlibat: sendi2 besar (tulang belakang bawah, lutut, panggul, bahu), biasanya
awalnya monoarticular, asimetris
Tidak disertai gejala sistemik
RA
Demografi: peningkatan usia (memuncak pada 35-50 tahun), perempuan lebih banyak, ada
riwayat keluarga
Karakteristiknya: nyeri progresif (dapat hilang timbul), membaik apabila aktivitas, morning
stiffness 30 menit->1 jam, tanda inflamasi terlihat, dapat disertai keluhan deformitas -> swan
neck deformity, boutinnere deformity
Dapat didahului gejala sistemik: badan lemah, nafsu makan menurun, peningkatan panas,
penurunan BB
Sendi yang terlibat: polyartikular, simetris, sendi2 kecil >> (MCP, MTP, Interphalangeal (dip, pip))
GA
Demografi: laki>, usia menangah keatas >50thn, riwayat asam urat tinggi
Karakteristik: nyeri intens dan inflamasi akut mendadak -> biasanya mulai pada malam hari,
memuncak <24 jam, dan apabila tidak diobati dapat bertahan hingga 2 minggu, bisa jadi sudah
ada riwayat serangan akut seperti ini sebelumnya
sendi yang terlibat: sendi2 kecil, terutama MTP 1 (sendi lainnya: siku, pergelangan kaki/tangan)
asimetris, biasanya monoarthritis
Gejala sistemik dapat ditemukan: demam, malaise, menggigil, sakit kepala
SA
Demografi: usia muda (lebih banyak pada px <20 thn)
Karakteristik: nyeri hebat, inflamasi, pasien tidak mau menggerakkan sendi, nyeri konstan.
Sebelumnya ada riwayat infeksi (osteomyelitis, upper respiratory tract infection, gi,
genitourinary infection, std,tb lime (riwayat travel)), bisa jadi ada rash (gonococcal),
sendi yg terlibat: lower extrimity -> knee dan hip
sistemik: 2-5 hari sebelumnya: demam, menggigil
RA:
Inspeksi: Tanda inflamasi -> bengkak, eritema simetris
Palpasi: perabaan hangat
Limitasi rom, penurunan
GA
Inspeksi: tanda inflamasi hebat, bengkak
Inspeksi: bengkak, eritema
Ga
Inspeksi: pasien tampak sakit, tidak mau menggerakkan sendi, ttv nnya temperat
3. Jelaskan temuan radiologis serta perbedaannya pada pasien OA, RA, GA, SA
4. Jelaskan pemeriksaan lab serta perbedaan temuannya pada pasien OA, RA, GA, SA
5. Pengobatan farmakologis OA, RA, GA, SA
6. Tulis resep ibuprofen, meloxicam, asam mefenamat, paracetamol untuk pasien 30 tahun BB
60kg (dikasi waktu 4 menit), ada sediaan berapa aja
7. Apa efek samping NSAID yang paling umum? Gastritis. Mengapa bisa terjadi? Klo sediaan injeksi
dan oral efek sampingnya sama ga? Sama krn lewat sistemik (tapi jelasin lebih detail)
8. Apa perbedaan asam mefenamat dan paracetamol? Pct dominan antipiretik, asmef dominan
analgesik
9. Jelaskan rehabilitasi medik pada OA, RA, GA, SA
Gaenslen test: pasien posisi terlentang, satu kaki bergantung di sebelah tempat tidur
lalu yang satunya fleksi lutut dan ditekuk ke dada. Diberikan tekanan yang berlawanan
pada kedua lutut
Tujuan: sacroilliac joint provocation
- Schober test: suspect movement limitation pada px dengan ankylosing spondylitis
19. Bagaimana rehabilitasi untuk LBP akut?
Diistirahatkan
Strengthening Excercise:
o williamson excercise
1. Sit up (melatih otot abdomen)
2. pelvic tilt (mengurangi lordosis lumbal)
3. Knee to chest (mengurangi spasme paralumbar)
4. Stretching jari tangan menyentuh jari kaki (melatih otot hamstring)
5. Forward cruches/jongkok, bertumpu anterior ke tangan sementara satu kaki
ektensi ke belakang dan (melatih anggota gerak bawah)
6. Squad (melatih postur)
Modalitas: Thermal theraphy, traksi (pada hnp)
Farmako: NSAID, analgesik, muscle relaxan (benzodiazepin?)
Edukasi: proper back mechanics (posisi ergonomis)
Orthesa? mungkin tidak perlu karna akut
SEMOGA BERUNTUNG :D