Anda di halaman 1dari 30

Hari 1: stroke, bells palsy

Hari 2: muskuloskeletal

MMT Score

5: ROM full, tahanan maksimal/kuat

4: ROM full, tahanan sedang

3: ROM full, tahanan ringan

2: dapat melawan gravitasi sebagian

1: ada kontraksi otot

0: tidak ada aktivitas otot

STROKE

= defisit neurologis akibat gangguan fungsional otak fokal maupun global akut >24jam, berasal dari
gangguan aliran darah otak dan bukan disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak sepintas, tumor
otak, stroke sekunder karena trauma maupun infeksi.

Etiologi

Faktor Resiko
Manifestasi Stroke  kelemahan pada satu sisi tubuh, ketidakmampuan untuk berbicara, kehilangan
penglihatan, vertigo dan sakit kepala mungkin dapat terjadi

Gambaran klinis 
a. Hemiparise, yaitu pasien mengalami kelemahan atau mati rasa pada salah satu bagian tubuh seperti
pada wajah, lengan, kaki pada salah satu sisi tubuh.
b. Aphasia, yaitu tidak dapat berbicara. Disatria: bicara pelo/cadel
c. Hemoanopsia, yaitu penglihatan terganggu (gelap atau ganda sesaat).
d. Vertigo, yaitu pusing yang menetap dan dapat mengakibatkan penderita tidak sadar
e. Perubahan mendadak status mental (konfusi, delirium, letargi, stupor, koma)
f. Ataksia: tungkai tidak tepat sasaran
dysdiadochochinesia: inability to perform rapid alternating movement

Kalau pada pasien dengan hemiparesis mmt ektrimitas atas 1 ektremitas bawah 4, berarti yg kena
bagian apa? kortex karena ada homonculus -> kalau ekstrimitas atas lebih jelek berarti kenanya ke
korteks yg lebih lateral

Apakah pada px stroke bisa paresis atas dan bawah dengan mmt yg sama? bisa kalau kena di subcortex
karena jaras kortikospinal dari semua trunkus+ektrimitas sdi atu sisi menyatu di bawah korteks

Apa bisa lumpuh tetraparesis? bisa kalau kena di dekusasio piramidalis

Stroke Iskemik

Disebabkan thrombosis akibat plak aterosklerosis atau adanya emboli yang tersangkut di arteri otak
thrombosis melekat pada permukaan plak sehinga lama kelamaan akan terbentuk thrombus
penurunan aliran darah ke otak  kekurangan oksigen dan glukosa  asidosis

Dibagi menjadi :
a. Transient Ischemic Attack (TIA): serangan stroke sementara < 24 jam. TIA menggambarkan
terjadinya suatu defisit neurologic secara tiba-tiba dan deficit tersebut berlangsung hanya
sementara (tidak lebih dari 24 jam).
b. Reversible Ischemic Neurologic Deficit (RIND): timbulnya gejala neurologis dalam rentang > 24
jam sampai 21 hari yang kemudian menghilang.
c. Progessing Stroke atau Stroke in evolution: kondisi penurunan neurologis ringan sampai berat.
d. Completed Stroke: kelainan neurologis menetap dan tak berkembang lagi.

Stroke Hemoragik

Disebabkan karena perdarahan pada arteri serebral  darah masuk ke jaringan orak parenkima 
hematom peningkatan tekanan intracranial  hipertensi.
Pecahnya pembuluh darah dapat disebabkan karena peningkatan tekanan darah yg mendadak.

Perbedaan stroke iskemik dan hemoragik

1. Stroke Infark:
a. Stroke Thrombosis:
o Penyebab: Atherosklerosis
o Gambaran klinis: usia pertengahan atau tua (>50)/usia muda dengan (hiperlipidemi, rokok, DM),
mendadak saat istirahat/bangun tidur, kesadaran baik, sakit kepala (-), muntah (-), tensi normal/sedikit
tinggi, defisit neurologis fokal

b. Stroke emboli
o Penyebab: Embolus
o Gambaran klinis: usia biasanya muda, FR berupa penyakit jantung/MI (ada bising jantung dan AF),
serangan sewaktu waktu, kesadaran baik/sedikit turun, tensi normal/sedikit rendah, defisit neurologis

2. Stroke Hemoragis:
a. Stroke PIS (pendarahan intraserebral)
o Penyebab: hipertensi/ mikroaneurisma
o Gambaran Klinis: Usia pertengahan >40thn, serangan mendadak, waktu aktivitas emosi/fisik, hipertensi
berat,sakit kepala ++, muntah-muntah (tanda ICP naik), kesadaran menurun, defisit neurologis fokal
berat, kejang
o PIS kecil maka gejala dapat lebih ringan

b. Stroke PSA
o Penyebab: umumnya karena anurisma/ AVM
o Gambaran klinis: Biasanya usia lebih mudah (20-30 thn), serangan mendadak, diawali sakit kepala >>
(thunderclap headache), muntah2, kesadaran menurun ringan s/d berat, kaku kuduk ++, tensi normal,
cranial bruit

Diagnosa Stroke

1. Adanya defisit neurologis fokal.


2. Onset yang cepat.
3. Lebih dari 24 jam.
4. Disebabkan oleh kelainan pembuluh darah otak.
5. Lab profil lipid, gula darah
6. CT SCAN MRI
DDX : Trauma, spinal cord injury, lesi LMN
Rehabilitasi Stroke

 Fase akut : (48-72 jam)


o Proper Positioning  ganti posisi tidur dari supinasi-miring ke sisi sehat-miring ke sisi
sakit, duduk, berdiri, jalan, deconditioning dll tiap 2-3 jam
o Breathing Exercise
o Rom Exercise  Latihan pasif dan aktif AGB dan AGA dimulai dan dilakukan setiap hari
untuk meningkatkan dan mempertahankan mobilitas sendi, mencegah kontraktur,
meningkatkan sirkulasi ke ekstremitas, dan mengurangi komplikasi vaskular akibat
imobilitas.
 Passive ROM  MMT 0-1
 Active-assisted ROM  MMT 2
 Active ROM  MMT ≥ 3
o Strengthening Exercise anggota gerak yang sakit + melatih keseimbangan
 Macam-macam strengthening:
 Isometric : tanpa gerakan sendi
 Isotonic : dengan gerakan sendi
 Isokinetic : kecepatan diatur dengan alat
 Fase Pasca Akut
Thrombosis(Iskemik) 4 hari, Bleeding (hemoragik) 2-3 minggu (2 perdarahan kecil, 3 perdarahan
luas), klo hemorrhage 4 hari udh mobilisasi bisa rebleeding
o Mobilization
 Sitting & Balance Exrcise
 Standing Exercise
 Ambulation
o Speech Therapy  menggunakan gestur, menulis, menggambar, membaca
o Occupational Therapy  melatih kemandirian melakukan kegiatan sehari-hari (tata cara
makan, berpakaian, menggunakan kamar mandi, berpindah)
o Suport psikologis
 Latihan Pasif Anggota Gerak Atas Dan Bawah
o Gerak Atas : Gerakan menekuk dan meluruskan sendi bahu, Gerakan menekuk dan
meluruskan siku, Gerakan memutar pergelangan tangan, Gerakan menekuk dan
meluruskan pergelangan tangan, Gerakan memutar ibu jari.
o Gerak Bawah : Gerakan menekuk dan meluruskan pangkal paha, Gerakan menekuk dan
meluruskan lutut, Gerakan pangkal paha(abduksi dan aduksi), Gerakan memutar
pergelangan kaki

Kalau dua2nya jelek -> di capsula interna

GBS: khas paralisis flaccid

Pebedaan UMN dan LMN


LMN Flaccid paralisis, umn spastic paralysis

Patologis  Babinski dan hofman, pronator drift

Batas Jaras :

UMN
- Atas : Cortex motoric cerebrum
- Bawah : cornu anterior corda spinalis atau nucleus motoric pada nervus cranialis

LMNmedula

- Atas : Cornu anterior medulla spinalis atau nucleus saraf cranial pada brainstem
- Bawah : NMJ saraf perifer pada otot ( motoric wajah, skeletal)

Contoh Penyakit

UMN : Stroke, spinal cord injury, trauma brain injury, multiple sclerosis, encephalitis, meningitis

LMN: Bells palsy, GBS, CTS, poliomyelitis, myasthenia gravis, diabetic neuropathy

Poliomyelitis adalah infeksi virus di cornus anterior

Spondilitis Tb awalnya anterior vertebrae lalu terjadi cold abscess – klo mengenai saraf perifer LMN, klo
udh mendesak UMN ya UMN

Pengobatan stoke apa? Baik iskemik maupun hemoragik?

Apakah MMT bisa naik?


1. Neuroplasticity  kemampuan neuron otak dan sel glial untuk berubah secara fisik sebagai
respons terhadap stimulus dan aktivitas  penting padarehab medic krn bila dilakukan
stimulation akan berubah
2. Area Penumbra : area disekitar jaringa iskemik/area yang kekurangan aliran darah seperti stroke
trombolitik ataupun emboli yang belum mengalami kematian sel. Adanya penurunan aliran
darah ini bisa menyebabkan transportasi oksigen berkurang dan timbulkan hipoksi sel di dekat
lokasinya yang lama-lama bisa menyebabkan kematian sel hipoksia (infark). Tapi area penumbra
ini dapat bertahan selama beberapa jam setelah terjadi iskemik karena ada arteri kolateral yang
menyuplai area penumbra ini. Sehingga dengan memilih area penumbra ini untuk target terapi
dengan meningkatkan transportasi oksigen maka dapat membatasi kematian sel dan
meningkatkan hasil klinisnya

Bedanya spastik dan rigidity?

- Spastik awal ada tahanan tapi akhirnya mudah spt pisau lipat (clasp knife phenomenon). hanya
pada 1 direction, velocity dependent, makin keras velocity makin keras tahanan
- Rigid seperti roda gigi gabisa langsung (cogwheel rigidity), both direction dan kakunya terus2an

Kekuatan otot berubah berapa lama? Dianjurkan mulai sejak dini dilakukan exercise. Di Frammingham
menilainya 3 bln trus 6 bln, signifikan pada 3 bulan pertama. Outcome lebih bagus bila dilakukan
exercise

Kenapa tidak

Bell’s Palsy

= paralisis fasialis idiopatik akut, unilateral tipe LMN yang secara gradual mengalami perbaikan

Peningkatan kejadian pada HSV tipe I dan reaktivasi herpes zoster

Foramen stylomastoideus

Karena terjadi inflamasi. Ada 3 teori

- Infeksi virus
- Iskemia
- Autoimun

Diagnosis

 Anamnesis
o Paralisis nervus VII LMN: Kelumpuhan m. fasialis, tidak mampu menutup mata, nyeri
tajam pada telinga dan mastoid, perubahan pengecapan, hiperakusis, kesemutan pada
dagu dan mulut, epiphora, nyeri ocular, penglihatan kabur
o Onset mendadak, mencapai puncak gejala <48 jam
o Kebanyakan paralisis pada pagi hari
 Pemfis
o Paralisis N VII LMN satu sisi (dahi-dagu): lipatan datar dahi dan nasolabial, merot ke sisi
yang sehat, peningkatan salivasi sisi lumpuh? penurunan ga sih harusnya
o Manifestasi ocular: lagoftalmus, corneal exposure, retraksi kelopak mata atas,
penurunan sekresi air mata, erosi kornea, infeksi, ulserasi
o Hiperakusis telinga ipsilateral karena kelumpuhan sekunder m.stapedius
o Penurunan pengecapan lidah 2/3 anterior

 Pem penunjang
o Darah rutin, ureum, kreatinin, gula darah
o EMG
o MRI kepala + kontras (bila UMN)

Treatment

 Prednison 1 mg/kg atau 60 mg/hari selama 6 hari, tapering off 10 hari (sediaan per tab 5 mg)
 Virus: asiklovir 400 mg oral 5x/hari selama 10 hari; Varicella zoster: 800 mg 5 kali/hari
 Artificial tears
 Fisioterapi/akupuntur
 Latihan otot wajah
 Extracorporeal shockwave therapy?
 Inflamasinya dikompres stlh fase akut shochwave theraphy di wajahnya di lokasi frontalis 
biasanya pasien merasa tidak nyaman krn stagnansi jadinya kompres hangat. DIatermi juga
penting stlh hari ke 4
 Electrical stimulation untuk kelemahan ototnya
Rata2 sembuh 2-3 bulan

Excercise, farmako, modalitas, edukasi, protesa/ortesa

Frontalis, buccinator, corrugator supercillii, orbicularis occulis, nasalis, zygomaticus mayor, orbicularis
oris , digastric, stylohyoid, yg terpengaruh

Muskulus orbikularis, frontalis dan korrugator diinervasi bilateral pada level batang otak

Skala kelemahan m. facialis apa? Ovokis??? Maap ga denger

- Normal = N
- Kanan normal 4, kiri 3 brrti hood??
- Spare?? Huhuhuh gangerti

Ddx Bells Palsy?

- Ramsay hunt syndrome


- Lesi UMN: stroke hemoragis/stroke iskemi, lesi cerebellopontine
- otitis media. trauma basis cranii

- Parotitis/mumps
- Trauma: kapitis -> basis cranii

20% ada sequelae

ogovist? ugovist? bandingkan kanan kiri, kalau misal frontalis 4 sebelahnya 3 itu ringan?

normal (N), good fair, uno tres xero (mata sama sekali ga bisa menutup,

Pertanyaan tambahan
Osteoarthritis

Osteoarthritis adalah peradangan kronis pada sendi menahun yang mempengaruhi tulang rawan
articular, tulang subkondral, sinovium, kapsul, dan ligamen.

Faktor resiko : usia > 50 tahun, perempuan, obesitas, kelemahan otot, aktivitas fisik yang berlebihan
atau kurang, trauma/operasi sebelumnya, penurunan fungsi proprioseptif, faktor keturunan menderita
OA dan faktor mekanik

Gejala : Morning stiffnes < 30 menit, nyeri saat jalan dan berdiri, genu varus, functional limitation,
muskulus quadriceps atrofi dan lemah, ada krepitasi, monoarthritis, inflamasi jarang, pembesaran tulang
sendi

Diagnosis

 X-ray
Klasifikasi Kellgren and Lawrence

Osteofit  bone spur adalah tulang yang tumbuh menonjol di sekitar persendian atau tempat
pertemuan antara dua tulang
Subchondral sclerosis  penebalan tulang di celah sendi
 Pemlab dalam batas normal

Treatment

- Utama: non-farmakologi: program olahraga, penurunan BB, intervensi psikososial, program


manajemen diri, terapi fisik, bantuan berjalan jika diperlukan
- Natrium Diklofenak : sediaan 25,50,75,100mg, 2-3mg/kgBB, max : 100 mg
- Prednison : 5mg, 1mg/kgBB, max :60mg
- Ibuprofen : sediaan tablet 200mg, kaplet 400mg 4-10mg/kgBB, Max : 3200mg
- Meloxicam : 7.5mg dan 15mg, 0.125-0.25mg/kgBB , Max: 7.5mg

Rehab Medik OA

1. Exercises :
- Quadriceps & Hamstring Exercise
- Endurance Exercise
2. Physical Modalities :
- Kompres Hangat : Infra Red
- Diathermy ; Laser
- Tens
3. Orthotic :
- Knee Brace; Asisstive Device ;
4. Medicine :
- Analgesic ; Nsaid
5. Education :
- Weight Loss  IMT 18,5-25
- Activity Daily Living
- Bicycle
- Avoid Jogging
- Joint Protection And Energy Convervation

Rheumatoid Arthritis

= penyakit inflamasi yang ditandai pembengkakan sendi, nyeri tekan, kerusakan sendi synovial,
menyebabkan disabilitas berat dan mortalitas premature.

Faktor resiko :

- Modifiable : Gaya Hidup, IMT (bentuk tubuh), paparan asap rokok, asupan vit D dan antioksidan
rendah, infeksi
- non modifiable : Genetik, usia, jenis kelamin perempuan (3:1)

Gejala :

Umum  badan lemah, nafsu makan menurun, peningkatan panas badan yang ringan atau penurunan
berat badan.

Sendi  poliartritis, morning stiffnes sekitar >1 jam, swelling, erythrma simetris bilateral

Deformitas: swan neck, bouttonniere, Z-thumb, hallux valgus

Diagnosis:

lab khas didapatkan rheumatoid factor positif, anti CCP positif, LED dan CRP meningkat.

Pem X-ray terdapat soft tissue swelling, celah sendi menyempit simetris, swan neck deformities,
marginal erosi pannus

Klasifikasi Klinis

Skor >6 dikatakan RA

Sendi besar adalah bahu, siku, lutut, pangkal paha dan pergelangan kaki.
Sendi kecil adalah MCP, PIP, MTP II-V, IP ibu jari dan pergelangan tangan
Treatment :

- Penyakit akut : dengan peradangan sendi yang parah, bidai aktual untuk menghasilkan
imobilisasi dengan rentang gerak pasif penuh dan lambat dua kali sehari untuk mencegah
kontraktur jaringan lunak
- Penyakit ringan : (sinovitis sedang) memerlukan program isometric
- Latihan isometrik:
 Dampak kerusakan tulang periartikular dan peradangan sendi paling sedikit
 Memulihkan dan mempertahankan kekuatan
 Menghasilkan ketegangan otot maksimal dengan kerja minimal, kelelahan dan stress
 Isotonik dan isokinetik dapat memperburuk flare dan harus dihindari
- Superficial moist heat:
 Tidak boleh digunakan pada sendi yang meradang akut
 Kedalaman 1 cm
 Mengurangi rasa sakit dan meningkatkan ekstensibilitas kolagen
 Meningkatkan aktivitas enzim kolagenase yang menyebabkan peningkatan kerusakan
sendi
- Pemanasan / heating / modalitas superfisial lainnya : parafin, fluidoterapi
- Krioterapi: Pereda nyeri pada sendi yang meradang akut, Mengurangi indikator nyeri
peradangan
- Orthosis  Mengurangi rasa sakit dan peradangan, Kurangi berat badan melalui sendi, Kurangi
gerakan sendi – stabilisasi, Istirahat Bersama
- Farmakologi
 NSAID, salisilat
 Disease-Modifying Antirhematic Drug

 Kortikosteroid
- Edukasi  proteksi sendi, program home exercise (Acute phase rested), Diperlukan untuk
program yang meradang akut, jaga BB ideal

Gout Arthritis

= penyakit artritis inflamasi yang dittandai dengan deposisi Kristal MSU pada cairan sinnovial dan
jaringan lainnya

Hasil lab menunjukan hiperuricemia, LED dan CRP meningkat. Pem x-ray terdapat soft tissue swelling,
celah sendi menyempit, kristal urat, tophus, bone erosi/like-rat bite.

Gejala menurut fase:

1. Hiperurisemia asimtomatik
2. Intermiten akut >>> Artritis gout akut
• Nyeri luar biasa, eritem, pembengkakan lembut hangat --- sendi MTP pertama (Podagra)
 Monoartikular
 Nyeri mencapai puncak <24 jam, resolusi <=14 hari
 Situs lain: kaki tengah, pergelangan kaki, tumit, lutut
 Demam, menggigil, malaise, eritema kulit, sakit kepala
 Dapat berlangsung berhari-hari hingga berminggu-minggu dengan rata-rata waktu 11 bulan
antar serangan
3. Fase interkritikal: remisi spontan/dg terapi
4. Gout Tophaceous Kronis
 Tophi/tofus terbentuk setelah beberapa tahun serangan krn kerusakan sendi, yaitu
akumulasi Kristal MSU di sekitar telinga, jar subkutan, dan kulit – tersusun atas material
putih spt kapur
 Menyebabkan kerusakan struktural pada tulang rawan artikular dan sekitarnya tulang
Asam urat poliartikular
i. Tempat yang terkena : bursa Olecranon, pergelangan tangan, tangan, parenkim ginjal
dengan nefrolitiasis asam urat

Faktor Resiko

 Trauma --- Masuknya produksi urat cairan sinovial


 Alkohol --- Meningkatkan produksi asam urat
 Obat-obatan --- Tiazid
 Keturunan

Pemlab: Hiperuricemia (>6,8 mg/dL) lebih tinggi laki”

Radiologi

 Double contour sign positif pada USG/DECT = deposisi urat


 Erosi pada foto polos
 Artritis Gout Akut
- Pembengkakan jaringan lunak di sekitar sendi yang terkena
- Asimetris
- Sendi yang paling sering terkena MTP
- Lainnya : jari, pergelangan tangan, siku
b. Tofaseus kronis
i. Tofi muncul sebagai nodul pada massa jaringan lunak berlobus
ii. Erosi tulang terjadi di dekat tofi yang hanya sedikit terangkat dari permukaan
periartikular, menimbulkan margin yang berubah-ubah

Joint space dipertahankan  Tidak ada osteopenia

Treatment

Tujuan >>> Menghilangkan rasa sakit, mencegah serangan, tophi dan kerusakan sendi

- Diet rendah purin


- Minum air min 8-16 gelas/hari
- Latfis 3-5x/mgg selama 30-60’’
- Pada asimtomatik tidak disarankan obat penurun asam urat
- Serangan akut
 Kolkisin --- menghambat fagositosis kristal urat
 NSAID --- Indocin
 Kortikosteroid
iii. Kronis
- Allopurinol --- menurunkan sintesis urat
- Febuxostat
- Probenesid --- urikosurik meningkatkan ekskresi urat ginjal

Frozen Shoulder (ga ditanya)

= inflamasi shoulder joint (glenohumeral) yang menyebabkan nyeri dan restriksi gerakan sendi

Etiologi: tidak diketahui, mungkin autoimun, trauma, inflamasi

Stage:

1. Painful stages: nyeri progresif kurang lebih 8 bulan


2. Stiffening stage: ROM menurun 8 bulan, baik aktif maupun pasif
3. Thawing stage: peningkatan ROM dengan penurunan shoulder pain

Lebih sering pada wanita >40th

Ddx: tendinitis, impingement syndrome, tear rotator cuff, instability shoulder, apprehension test, drop
arm test, yerganson test, apley scratch test

Imaging: x-ray tidak tampak kecuali ada pengapuran

Rehabilitasi:

- Stretching: ROM exercise


- Meredakan nyeri
- Modalitasi: ultrasound dan electrical stimulation
- Home program: stretching

Osteoporosis (ga ditanya)

Definisi  Penyakit yang ditandai dengan penurunan massa tulang dan kerusakan mikroarsitektur
tulang. Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan antara pembentukan tulang dan resorpsi tulang
(pada akhirnya menyebabkan osteopenia)

Intinya Hilangnya massa tulang (bone loss) dan Kegagalan dalam mencapai massa puncak tulang (peak
bone mass)

Faktor Resiko

- Modifiable  Diet tinggi Kalsium, Latihan fisik kurang, Vitamin D, Konsumsi caffein : kopi, teh,
minuman bersoda, Alkohol, Merokok, Gangguan makan : anoreksia nervosa, bullemia, steroid
jangka pjg
- Non mod Genetik , riw fraktur >30th, Jenis kelamin (Wanita), Umur/menopause, Ras
Asia/kauskasia, BB rendah
- Lain  Penyakit tertentu : gagal ginjal, hepatitis kronis, hyperthyroid, Obat-obatan : steroid,
diuretik, dll

Gejala

 Umumnya tidak khaskcuali meningkatnya resio fraktur

 Nyeri punggung yang tidak jelas sebabnya, hilang setelah beberapa minggu

 Kifosis, bengkak

 Badan tambah pendek

 Riwayat patah tulang pada orang dewasa

Klasifikasi

• Primer
– Idiopatik
– Involusif
• Tipe I (post menopause)
• Tipe II (senilis = penuaan)
• Sekunder
– Penyakit keturunan
– Penyakit didapat (hipotiroidisme, hipogonadisme,dll)
Diagnosis

• Biasanya karena fraktur


- Fraktur femur proksimal, lengan bawah distal
o Biasanya berhubungan dengan trauma minimal
o Nyeri biasanya hadir
- Fraktur tulang belakang
o Biasanya berhubungan dengan trauma minimal
o Nyeri atau asimtomatik
• Gold standard (WHO) : Dual X-ray Absorbtiometry (DXA)
• BMD  bone mineral densitometri  mengukur kepadatan masa tulang di daerah
tulang belakang, panggul, dan lengan bawah.

• Penghitungan FRAX
• X-ray bila curiga fraktur

Treatment’

- Calcium 1000-1500 mg/hari


- Vitamin D 400-1200 IU/hari
- Estrogen
- Calcitonin (salmon)
- Bisphosphonate
- Selective Estrogen Receptor Modulators (SERMs)
- Hindari rokok, alcohol
- Hindari aktivitas yg meningkatkan resiko jatuh
Latihan Terapi (prinsip strengthening dan weight beraing sesuai kemampuan)
- Disesuaikan dengan tingkat kebugaran dan kecenderungan yang diantisipasi untuk patah atau
patah tulang saat ini
- Mengurangi keropos tulang, meningkatkan kekuatan dan keseimbangan untuk mencegah jatuh
dan menghindari patah tulang
- Goal
a. Jangka Pendek – Pendidikan: postur tubuh yang benar, mekanika tubuh, peningkatan
kekuatan dan kapasitas aerobic
b. Jangka Panjang – Pencegahan jatuh dan patah tulang: nutrisi yang tepat, kekuatan,
kapasitas aerobik dengan dukungan tulang belakang yang memadai, manajemen nyeri,
dukungan psikologis
- Latihan
 Pectoral stretching, back extension
 Strengthening – back extension, isometric exercise to strengthen the abdomen, upper and
lower extremities
 Deep breathing exercise
 Weight-bearing exercise – walking, low impact aerobics, jogging, stair-climbing (weight-
bearing exercise improve bone density)
 Balance and transfer training
 Proper lifting techniques, body mechanics
 Posture correction – avoid kyphotic posture
 Avoid spine flexion exercises in spinal osteoporosis, which may predispose to vertebral
compression fracture
Ggn keseimbangan: ortesis/korset

SPRAIN AND STRAIN

Sprain/Keseleo : peregangan atau robeknya ligamen yang menghubungkan satu tulang ke tulang lainnya
di persendian Anda. Lokasi yang paling umum untuk keseleo adalah di pergelangan kaki Anda.

Strain : peregangan atau robeknya otot atau tendon. Tendon adalah jaringan berserat yang
menghubungkan otot dengan tulang. Ketegangan sering terjadi di punggung bawah dan di otot
hamstring di belakang paha Anda.

Treatment :

 PRICE/PRICES : ( 1 – 3 days ) POLICE


1. PROTECTION cegah robekan ulang dilokasi cedera dengan mengistirahatkan selama
bebrapa hari atau bisa menggynakan brace protection
2. Optimal Loading  Latihan pergerakan ringan untuk mencegah kekakuan otot dan sendi ->
isomteric exercise
3. ICING
a. Es memberikan kontraksi lokal pembuluh darah sehingga aliran darah berkurang ke
daerah yang terluka.
b. Pengurangan pembengkakan meningkatkan penyembuhan
c. Es memberikan sedikit pereda nyeri
d. Oleskan es 20 menit awalnya setiap jam, lalu 3 hingga 4 kali setiap 24 jam selama 72
jam
4. COMPRESSION  Mengurangi area bengkak, Gunakan perban elastis, Berbagai pembalut
kompresi dikombinasikan dengan es mengurangi pembengkakan pada inflamasi akut acute
5. ELEVATION  elevasi pada daerah yang mengalami cedera dengan bantal sampai daerah
cedera berada diatas jantung untuk mengurangi bengkak
 Modalitas : infrared, hot pack, cold pack, microwave diathermy, ultrasound dan TENS
swelling stiffness (isometric exercise,ROM,) kalau sudah bisa bergerak stretching

Grading robekan ligament

1. Kelas 1 (Ringan)
a. Robekan sebagian ATFL (anterior talofibular ligament)
b. CFL (calcaneofibular) dan PTFL (posterior TFL) masih intak
c. Pembengkakan ringan dengan nyeri tekan lokal titik pada aspek lateral pergelangan kaki
d. Instabilitas sendi masih stabil
e. Tes stress anterior draw: Negatif, talar tilt: Negatif
2. Kelas 2 (Sedang)
a. Robekan lengkap ATFL
b. Robekan sebagian dari CFL
c. Pembengkakan difus dan ekimosis
d. Tes stressanterior drawer: Positif, Pergeseran pergelangan kaki ke anterior yang besar
atau teraba clunk, talar tilt: Negatif
3. Kelas 3 (Parah)
a. Robekan lengkap ATFL dan CFL
b. Bekak dan memar berat
c. Tes stress anterior drawer : Positif, talar tilt: Positif, Inverting the talus on the tibia
looking for a clinical asymmetry in comparison
d. Dislokasi
e. Robekan lengkap ATFL, CFL, dan PTFL

Healing pada :

- Robekan tendon >12 weeks


- Robekan ligament > 6 weeks
- Robekan otot midl : 3-6 weeks
- Fraktur tulang 3 bulan

Special test

- Drawer test (anterior untuk ankle, anterior + posterior untuk ACL PCL)
- Talar tilt (cek CFL -> kaki px menggantung, palantar fleksi, lalu pegang bagian kalkaneus dan
lakukan inversi telapak kaki)
- Varus (ditekan ke lateral untuk cek LCL) and valgus test (ditekan ke medial untuk cek MCL)
- Apley grind test (meniskus)
- Mc Murray test (meniskus)

Low Back Pain

= nyeri pada regio mulai inferior costovertebra angle sampai batas atas panggul/superior gluteal line –
lumbal n sekitarnya

Etiologi: 90% mechanical, rheumatologic, neoplastic, infeksi, vascular dan hematologic,


endokrin/metabolic, reffered pain, psikologis

Risk factor: overweight, kelemahan otot, overload, trauma, postur abnormal, degeneratif

Laseque Tes/SLR positif: (provokasi n. ischiadicus)

1. Sudut Laseque 30 -< 60 (Hopenfeld) atau <70 drjt


2. Menjalar sampai tungkai bawah/ nyeri pinggang radikuler

Braggard, Siccard
Patrick dan Kontrapatrik :keterlibatan sendi sacroiliac/hip (acetobularfemoral joint)

 Coxitis  inflamasi (OA,RA,GA) dan infeksi (septic arthritis dan arthritis TB)

Gaenslen test -> sacroilliac joint

Schober test – ankylosing spondylitis – tarik garis, atas 10 cm, bawah 5cm - fleksi normal >20cm

*Ciri LBP karena ankylosing spondylitis: Nyeri berkurang saat excercise dan tidak berkurang saat
istirahat, nyeri pada malam hari (karena istirahat) onsetnya progresif bisa beberapa bulan, px <40

Hasil Lab dan Xray

OA

- lab: masih dalam batas normal

- x-ray: penyempitan celah sendi, osteofit, subchondral sclerosis, subchondral cyst

RA:

- lab: rheumatoid factor positif, antiCCP positif, LED dan CRP

-x-ray: soft tissue swelling, penyempitan celah sendi yang simeteis, swan neck deformities,
marginal erosions, osteopenia

GA:

- lab: hiperuricemia, LED dan CRP meningkat

-x-ray: kristal urat, soft tissue swelling penyermpitan celah sendi asimetris, tophus, juxta
articular bone erosion (rat bite erosion)

SA:

- lab: LED dan CRP meningkat dan pada aspirasi synovial fluid didapatkan warna kuning
kehijauan, kultur positif, leukosit > 50.000/mm3 (leukositosis) dan PMN > 90%.

-x-ray soft tissue swelling, juxta articular osteoporosis karena hyperemia

Arthritis TB

- Artritis TB: - lab : CRP, ESR meningkat, leukositosis dengan limfositosis (darah lengkap diff
count, shift to the right), Gene Xpert, tuberculine purified protein derivative/PPD/mantoux test
positif. Pada kultur bta positif pada 20% kasus, sedangkan kultur cairan synovial sedangkan
kultur cairan sinovial dapat positif pada 80% kasus.

-X- Ray : Gambaran x-ray awal pada artritis TB tidak khas karena hanya menunjukkan
pembengkakan jaringan lunak. Perkembangan penyakit lebih lanjut dapat menunjukkan
gambaran osteopenia juxta-artikular, erosi di area perifer tulang, dan penyempitan celah sendi,
dikenal dengan Triad Phemister yang khas pada artritis TB. Osteopenia juxta-artikular adalah
tanda awal lainnya, terutama selama tahap inflamasi akut.

Treatment
- Konservatif
 Istirahat
 Nsaid, muscle relaxant
 Relative test
 Strengthening program: William flexion exercise, Mackenzie program
 Modalitas: thermal theraphy, traksi pada HNP
 Edukasi: proper back mechanic (ergonomis)

Referred pain paling sering HNP, bisa SCI, canal stenosis, spondilolistesis

 Degenerative disorder:sspondilolisthesis
 Mechanical disorder: herniasi diskus, lumbar spinal stenosis
 Infection: Osteomyelitis, spinal epidural abcess
 Spinal epidural hematoma
 Inflammatory disorder: ankylosing spondilitis
 Cancer: metastasis, atau multiple myeloma
 

Fraktur Femur

Crutch bilateral karena muda, klo 60 th walker

1-2 bln partial weight bearing – 20-30 persen berat badan pasien

3 bln full weight bearing, sebelumnya test dengan X-ray, harus union sebagai syarat

Supaya sesuai perkiraan 3 bln, maka harus isometric exercise

Sebelum partial weight bearing perlu X-ray

deskripsi fraktur:

 berapa jumlah fragmen, complete/incomplete


 open/close
 frakturnya mencapai celah sendi atau tidak: intra atau extra artricular
 direksi: longitudinal, transver, oblique, spiral
 posisi fraktur terhadap segmen fraktur lainnya, apakah displaced, angulasi, shortening

fraktur healing

1-2 minggu:Inflamasi, hematoma

2-4 minggu: soft calluses

4-12 minggu: hard calluses

>3 bulan: remodelling phase


Contoh pertanyaan musculoskeletal dari beliau:

1. Sebutkan anamnesis yang perlu ditanyakan serta perbedaannya pada pasien OA, RA, GA, SA
(langsung ditanya keempatnya, klo kurang dikorek lagi sama beliau)
Anamnesis:
- Demografi (usia, gender)
- Lokalisasi (artikular/periartikular/extraarticular)
- Onset (Akut <6 minggu, kronis >6 bulan
- Progression
 Migratory/fleeting:misal satu sendi sudah sembuh, mulai lagi di sendi yang lain, sembuh
lalu pindah lagi ->Joint pain reumatic fever
 Intermittent: nyeri, lalu berhenti, nyeri lagi -> Gout
 Additive: satu sendi, lalu belum sembuh sendi yg lain juga nyeri, belum smebuh trus.
nambah lagi -> RA, OA
- Faktor gerakan atau waktu yang memperparah?
- Faktor gerakan atau waktu yang meringankan?
- Extent: berapa sendi yang terkena (mono, poli)
- Nature: erosif (destruktif ke joint atructure/ non erosif -> Ini lewat radiologi), inflammatory/non

inflammatory
Erosif: RA, Gout, psoriasis, gout, systemic sclerosis
- Distribusi: sendi2 besar (sendi axial) atau sendi2 kecil (ex: tarsal, phalangeal), simetris atau tidak

OA
Demografi: usia menengah ke atas (>50 tahun) , perempuan >, obesitas
Karakteristik: nyeri progresif, lebih parah saat digunakan aktivitas, morning stifness <30 menit
(tidak prominen), nyeri tidak sehebat inflamasi (tanda inflamasi rubolor color dolor tumor tidak
terlalu terlihat)
Sendi yang terlibat: sendi2 besar (tulang belakang bawah, lutut, panggul, bahu), biasanya
awalnya monoarticular, asimetris
Tidak disertai gejala sistemik
RA
Demografi: peningkatan usia (memuncak pada 35-50 tahun), perempuan lebih banyak, ada
riwayat keluarga
Karakteristiknya: nyeri progresif (dapat hilang timbul), membaik apabila aktivitas, morning
stiffness 30 menit->1 jam, tanda inflamasi terlihat, dapat disertai keluhan deformitas -> swan
neck deformity, boutinnere deformity
Dapat didahului gejala sistemik: badan lemah, nafsu makan menurun, peningkatan panas,
penurunan BB
Sendi yang terlibat: polyartikular, simetris, sendi2 kecil >> (MCP, MTP, Interphalangeal (dip, pip))

GA
Demografi: laki>, usia menangah keatas >50thn, riwayat asam urat tinggi
Karakteristik: nyeri intens dan inflamasi akut mendadak -> biasanya mulai pada malam hari,
memuncak <24 jam, dan apabila tidak diobati dapat bertahan hingga 2 minggu, bisa jadi sudah
ada riwayat serangan akut seperti ini sebelumnya
sendi yang terlibat: sendi2 kecil, terutama MTP 1 (sendi lainnya: siku, pergelangan kaki/tangan)
asimetris, biasanya monoarthritis
Gejala sistemik dapat ditemukan: demam, malaise, menggigil, sakit kepala

SA
Demografi: usia muda (lebih banyak pada px <20 thn)
Karakteristik: nyeri hebat, inflamasi, pasien tidak mau menggerakkan sendi, nyeri konstan.
Sebelumnya ada riwayat infeksi (osteomyelitis, upper respiratory tract infection, gi,
genitourinary infection, std,tb lime (riwayat travel)), bisa jadi ada rash (gonococcal),
sendi yg terlibat: lower extrimity -> knee dan hip
sistemik: 2-5 hari sebelumnya: demam, menggigil

2. Jelaskan pemfis serta perbedaannya pada pasien OA, RA, GA, SA


OA:
Inspeksi: tanda inflamasi minimal
Palpasi: ada krepitasi
limitasi rom, penurunan fungsi

RA:
Inspeksi: Tanda inflamasi -> bengkak, eritema simetris
Palpasi: perabaan hangat
Limitasi rom, penurunan

GA
Inspeksi: tanda inflamasi hebat, bengkak
Inspeksi: bengkak, eritema
Ga
Inspeksi: pasien tampak sakit, tidak mau menggerakkan sendi, ttv nnya temperat

3. Jelaskan temuan radiologis serta perbedaannya pada pasien OA, RA, GA, SA
4. Jelaskan pemeriksaan lab serta perbedaan temuannya pada pasien OA, RA, GA, SA
5. Pengobatan farmakologis OA, RA, GA, SA
6. Tulis resep ibuprofen, meloxicam, asam mefenamat, paracetamol untuk pasien 30 tahun BB
60kg (dikasi waktu 4 menit), ada sediaan berapa aja
7. Apa efek samping NSAID yang paling umum? Gastritis. Mengapa bisa terjadi? Klo sediaan injeksi
dan oral efek sampingnya sama ga? Sama krn lewat sistemik (tapi jelasin lebih detail)
8. Apa perbedaan asam mefenamat dan paracetamol? Pct dominan antipiretik, asmef dominan
analgesik
9. Jelaskan rehabilitasi medik pada OA, RA, GA, SA

10. Sebutkan jenis” trauma musculoskeletal


Sprain, Strain, fraktur, dislokasi
11. Definisi strain sprain, treatmentnya
Sprain: Regangan atau ruptur ligamen
strain: Regangan atau ruptur otot/tendon
12. Kasus Fr femur rehabnya apa
- Crutch bilateral karena muda, klo 60 th walker
- 1-2 bln partial weight bearing – 20-30 persen berat badan pasien
- 3 bln full weight bearing, sebelumnya test dengan X-ray, harus union sebagai syarat
- Supaya sesuai perkiraan 3 bln, maka harus isometric exercise

13. LBP dikasi kasus usia 30 th Ddx nya apa aja


o Lumbosacral strain
o HNP lumbar
o Stenosis spinal -> lebih ke usia tua ya
o Inflammatory back pain
o Vertebral compression fracture -> kalau oa dan usia tua juga, atau steroid use dan
trauma berat karena usia masih 30 thn
o spondylosis, spondilolisthesis (kalau usia tua)

Tambahan hnp: nyeri


14. Apa saja yg perlu ditanyakan pada anamnesis LBP
o Onsetnya kapan? apakah baru saja atau sudah lama namun semakin lama makin
parah?
o Durasinya bagaimana?
o Lokasinya dimana, apakah menjalar ke kaki
o krakteristik nyeri seperti apa? (pegal biasa atau ada sensasi
tersetrum/kesemutan)?
o Apakah ada faktor gerakan yang memperparah atau waktu dimana sakitnya
lebih dirasakan? -> faktor yang memicu (mungkin ada riwayat trauma atau
amtivitas fisik yg abnormal sebelum nyeri mulai)
o Apakah ada faktor yang memicu redanya nyeri? mungkin gerakan2 tertentu
o Apakah ada keluhan lain? apakah ada keluhan neurologis?
 Kelemahan kaki, sciatica (mengarah ke hnp)
 Loss of sensation pada bagian perineal (saddle anesthesia)
 Retensi urin (bowel disfunction -> cauda equina
syndrome)/bladder/sexual dysfunction
o Apakah suah pernah minum obat untuk nyerinya sebelumnya? apakah yeri
berkurang?
o Keluhan sistemik: mengarah ke kanker/infeksi
Penurunan bb -> kanker
Demam, disuria -> infeksi
abdominal pain ->Pancreatitis
o Past medical history: riwayat kanker, bakteremia, imunosupresi
o Social History: IV drug use, alkohol (kalau pankreatitis),
Red Flag Kanker: usia >50 tahun, riwayat kanker sebelumnya, penurunan BB,
Terapi konservatif tidak berhasil
Red flag infeksi: demam, imunosupresi, tenderness fokal pada midline spinal,
suspek bakteremia,penggunaan kateter vena, iv drug use

15. Indikasi OP?


Red flag
Back pain persisten > 6 bulan sesudah treatment konservatif
Radiculat pain/leg pain persisten > 3 bulan
16. Definisi LBP?
Nyeri pada punggung bagian bawah (daerah costovertebral hingga superior gluetal line,
menjalar maupun tidak menjalar)
17. Bagaimana pemeriksaan fisik pada LBP?
Pemeriksaan tanda2 vital
Inspeksi: Skoliosis, Kifosis
Palpasi: spinal dan paraspinal -> look for tenderness atau tanda2 muscle sprain
Pemeriksaan neurologis:
L4: jongkok (squat), L5: jalan dengan tumit, s1, jalan jinjit
Indikasi tes radiologi: suspek fraktur, skoliosis, inflammatory back pain
18. Special test untuk LBP? Cara melakukannya? Positif bila? Untuk ddx apa?
Tes untuk mencari penyebab rediculopathy
 SLR: Pasien telentang lalu kaki diangkat pada tumit -> memprovokasi nervus ischiadicus.
+: Kalau nyeri neurologis (tingling, burning) saat sudut 30-60 derajat (kalau lebih dari
derajat ini nyerinya kemungkinan fisiologis karena terlalu ekstensi)
Lumbar radiculopathy
 Braggard: SLR, lalu apabila pasien mengeluhkan sakit pada sudut tertentu turunkan kaki
5-15 derajat hingga nyeri menghilang lalu dorsofleksikan pergelangan kaki -> konfirmasi
SLR
+: nyeri neurologis
 Siccard: seperti braggard namun yg di drosofleksikan (atau diekstensikan?) hanya ibu jari
Tes untuk melihat keterlibatan sendi panggul
 Patrick: lutut pasien di fleksikan >abduksi > external rotasi sehingga kaki yang sakit
berada diatas kaki yang sehat, kemudian diberikan dorongan ke posterior/lateral.
Tujuan: provokasi nyeri pada panggul, lumbar spine, atau regio sacroilliaca
 Kontrapatric: Lutut fleksi >adduksi> internal rotasi

 Gaenslen test: pasien posisi terlentang, satu kaki bergantung di sebelah tempat tidur
lalu yang satunya fleksi lutut dan ditekuk ke dada. Diberikan tekanan yang berlawanan
pada kedua lutut
Tujuan: sacroilliac joint provocation
- Schober test: suspect movement limitation pada px dengan ankylosing spondylitis
19. Bagaimana rehabilitasi untuk LBP akut?
 Diistirahatkan
 Strengthening Excercise:
o williamson excercise
1. Sit up (melatih otot abdomen)
2. pelvic tilt (mengurangi lordosis lumbal)
3. Knee to chest (mengurangi spasme paralumbar)
4. Stretching jari tangan menyentuh jari kaki (melatih otot hamstring)
5. Forward cruches/jongkok, bertumpu anterior ke tangan sementara satu kaki
ektensi ke belakang dan (melatih anggota gerak bawah)
6. Squad (melatih postur)
 Modalitas: Thermal theraphy, traksi (pada hnp)
 Farmako: NSAID, analgesik, muscle relaxan (benzodiazepin?)
 Edukasi: proper back mechanics (posisi ergonomis)
 Orthesa? mungkin tidak perlu karna akut

SEMOGA BERUNTUNG :D

Ps: Di akhir beliau suka minta ditanya balik

Anda mungkin juga menyukai