Oleh :
KELAS A
PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM
FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON
2021
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Persentuhan Kebudayaan Islam dan Jawa ini
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas bapak Dr. Yayat
Suryatna,M.Ag pada mata kuliah Metodologi Studi Islam. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Persentuhan Kebudayaan Islam dan Jawa bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Yayat Suryatna,M.Ag selaku dosen Metodologi
Studi Islam yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Alin Mujijah
ii
Daftar Isi
Kata Pengantar.............................................................................................................................................. ii
Daftar Isi ....................................................................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................................................ iv
1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................................................................... iv
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................................................. iv
1.3 Tujuan Masalah .................................................................................................................................. iv
BAB 2 PEMBAHASAN ............................................................................................................................... 1
A. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN .......................................................................................................... 1
B. ISLAM DAN KEBUDAYAAN INDONESIA ............................................................................................. 1
C. ISLAM DAN KEBUDAYAAN JAWA ...................................................................................................... 2
D. ISLAM DAN KEBUDAYAAN MELAYU ................................................................................................. 2
PENGARUH ISLAM DALAM SENI, SASTRA, ARSITEKTUR ........................................................................... 3
A. INOVASI DAN PENGARUH ISLAM DALAM SENI, SASTRA, DAN ARSITEKTUR .................................... 3
ISLAM DAN ADAT MELAYU DI SULAWESI SELATAN DAN ACEH ................................................................ 4
A. PROSES ISLAMISASI SULAWESI SELATAN.......................................................................................... 4
B. PROSES ISLAMISASI ACEH ................................................................................................................. 4
BAB 3 PENUTUP ....................................................................................................................................... 6
A. KESIMPULAN ..................................................................................................................................... 6
B. SARAN ............................................................................................................................................... 6
BAB 4 Daftar Pustaka ............................................................................................................................... 7
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Islam sebagai agama yang diturunkan oleh Allah SWT. untuk semua umat manusia telah
memainkan perannya di dalam mengisi kehidupan umat manusia di muka bumi ini. Kehadiran
Islam di tengah-tengah masyarakat yang sudah memiliki kebudayaan tersendiri, menjadikan Islam
dengan budaya setempat mengalami akulturasi, yang pada akhirnya tata pelaksanaan ajaran Islam
menjadi beragam.
iv
BAB 2
PEMBAHASAN
A. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Kebudayaan setiap masyarakat atau suku bangsa terdiri atas unsur-unsur besar maupun
unsur-unsur kecil yang merupakan bagian dari suatu kebudayaan yang bersifat sebagai kesatuan.
Ada beberapa unsur yang terdapat dalam kebudayaan, di mana kita sebut sebagai cultural
universals, yang meliputi: peralatan dan perlengkapan hidup manusia, mata pencaharian hidup
dan sistem-sistem ekonomi, sistem kemasyarakatan, bahasa (lisan dan tulisan), kesenian, sistem
pengetahuan, religi (sistem kepercayaan).
Selanjutnya, ketika memahami unsur-unsur kebudayaan tersebut, maka kita bisa mengetahui
tentang terdapatnya unsur-unsur kebudayaan yang mudah berubah dan ada pula unsur-unsur
kebudayaan yang sulit berubah. Adapun unsur-unsur budaya yang mudah berubah meliputi; seni,
bahasa, teknologi. Sedangkan unsur-unsur budaya yang sulit berubah meliputi: agama (sistem
kepercayaan), sistem sosial, dan sistem pengetahuan.
Budaya juga dibedakan menjadi dua, yaitu budaya kecil (little culture), dan budaya besar
(great culture). Budaya kecil adalah budaya yang berada pada suatu masyarakat yang lingkupnya
kecil (dianut oleh beberapa orang saja) atau juga disebut local culture. Sedangkan budaya besar
adalah budaya yang dianut oleh banyak orang dengan jumlah penganutnya yang luas. Ketika
budaya kecil dan budaya besar saling berhubungan melalui proses asimilasi, maka
kemungkinannya budaya kecil tersebut akan tersisihkan.
Lebih jauh lagi hal ini sudah terjadi pada jaman kerajaan dahulu, dimana sunan-sunan dan ulama
mensyiarkan islam dengan mengingat dan tanpa melepaskan aspek budaya dimana mereka berada.
Banyak contohnya seperti Sunan Kalijaga yang menggunakan pakaian daerah selama masa
hidupnya, atau Sunan yang berada di Jawa yang terkenal dengan Gong nya dalam mensyiarkan
islam.
1
C. ISLAM DAN KEBUDAYAAN JAWA
Kebudayaan jawa telah ada sejak zaman prasejarah, datangnya Hindu dengan kebudayaannya
dipulau jawa melahirkan kebudayaan Hindu-Jawa, dan dengan masuknya islam, maka kebudayaan
jawa menjadi sifat sinkretis yang memadukan unsur-unsur asli jawa, Hindu Jawa, dan Islam dalam
satu kebudayaan Jawa.
2
PENGARUH ISLAM DALAM SENI, SASTRA, ARSITEKTUR
Seni islam tidak harus berbicara tentang islam atau hanya dalam bentuk kaligrafi ayat-ayat al-
quran. Seni adalah ekspresi ruh yang mengandung dan mengungkap keindahan. Syair, nyanyian,
tarian, dan peragaan di pentas, semuanya adalah seni, selama terpenuhi unsur keindahan.
Sastra menempati posisi yang terbilang penting dalam sejarah peradaban Islam. Sejarah sastra
Islam dan sastra tak lepas dari perkembangan sastra Arab. Sebab, bahasa Arab merupakan bahasa
suci Islam dan Alquran. Bahasa Arab dalam bentuk klasiknya atau bentuk Qurani mampu
memenuhi kebutuhan religius, sastra, artistik dan bentuk formal lainnya.
• sastra Arab mulai berkembang sejak abad ke-6 M, yakni ketika masyarakat Arab masih
berada dalam peradaban jahiliyah.
• ada dua karya sastra penting yang terkemuka yang ditulis sastrawan Arab di era pra-Islam.
Keduanya adalah Mu’allaqat dan Mufaddaliyat.
• Orang pertama yang mengenalkan dunia Barat dengan sastra Arab jahili adalah William
Jones (1746 M -1794 M), dengan bukunya Poaseos Asiaticae Commen tarii Libri Sex atau
penjelasan Mu’allaqaat As-Sab’a yang diterbitkan tahun 1774 M.
• Sastra Arab memasuki babak baru sejak agama Islam diturunkan di Jazirah Arab yang
ajarannya disampaikan melalui Alquran. Kitab suci umat Islam itu telah memberi pengaruh
yang amat besar dan signifikan terhadap bahasa Arab. Bahkan, Alquran tak hanya memberi
pengaruh terhadap sastra Arab, namun juga terhadap kebudayaan secara keseluruhan.
Arsitektur Islam merupakan wujud perpaduan antara kebudayaan manusia dan proses penghambaan diri
kepada Tuhannya. Genre arsitektur ini mengungkapkan hubungan geometris yang kompleks, hierarki
bentuk dan ornamen, serta makna simbolis yang sangat dalam. Bentuk-bentuk prinsip arsitektur Islam
terentang mulai dari masjid, makam, istana, dan benteng. Ka’bah (Baitullah) kerap disebut sebagai
arsitektur Islam paling awal. Monumen primordial ini dibangun oleh Nabi Adam AS dan direnovasi oleh
Ibrahim AS.Geometri, bentuk dan ukuran Ka’bah memainkan peranan penting dalam kemunculan
arsitektur Islam selanjutnya. Konsep dasar bangunan arsitektur Islam adalah cara membangun sebagaimana
yang ditentukan dalam hukum syariah tanpa batasan terhadap tempat dan fungsi bangunan. Setiap
detailnya mengandung unsur simbolisme nan mendalam.
3
ISLAM DAN ADAT MELAYU DI SULAWESI SELATAN DAN ACEH
Masuknya Islam di Sulsel termasuk agak terlambat dibandingkan kawasan di sekitarnya, seperti
Maluku,Kalimantan Selatan, dan Pesisir Utara Jawa. Walaupun hubungan perdagagan dengan
negeri-negeri Islam di seberang telah terjalin sejak lama. Menurut D.G.E. Hall dalam Mappangara
dan Abbas (2003:9) terlambatnya pengIslaman di Sulsel disebabkan kesetiaan dan ketaatan yang
kuat dari rakyat kepada adat dan keyakinan mereka.
Tentang sejarah perkembangan Islam di daerah Aceh pada zaman-zaman permulaan itu
petunjuk yang ada pada naskah-naskah yang berasal dari dalam negeri sendiri seperti Kitab
Sejarah Melayu, Hikayat Raja-Raja Pasai. Menurut kedua kitab tersebut, seorang mubaligh yang
bernama Syekh Ismail telah datang dari Mekkah sengaja menuju Samudera untuk mengislamkan
penduduk di sana. Sesudah menyebarkan agama Islam seperlunya, Svekh Ismail pun pulang
kembali ke Mekkah.
1. Sarana Perdagangan
Saluran awal Islamisasi di Aceh adalah melalui sarana perdagangan. Hal ini dikarenakan Aceh
merupakan wilayah yang sangat strategis yang banyak dilalui oleh kapal-kapal dari negara lain.
Mereka singgah di Aceh untuk berdagang sekaligus menyebarkan Agama Islam.
4
2. Sarana Perkawinan
Sarana perkawinan ini yaitu perkawinan antara pedagang Muslim, mubalig, dengan anak
bangsawan Indonesia. Hal ini akan mempercepat terbentuknya inti sosial, yaitu keluarga Muslim
dan masyarakat Muslim.
3. Sarana Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu saluran Islamisasi yang sangat penting, dengan adanya
pendidikan para penyebar Islam dapat menyebarluaskan ajaran Islam kepada para santrinya.
Masjid tertua di Aceh adalah Masjid Jami Baitu al-Rahman yang didirikan oleh Sultan Alaidin
Mahmud Syah I tahun 691 H/ 1292 M. Selain sebagai tempat beribadah, masjid ini juga sebagai
pusat pendidikan dan banyak mencetak kader-kader dalam mendakwahkan Agama Islam.
4. Sarana Kesenian
b. Seni Bangunan.
c. Seni Sastra.
5. Sarana Tasawuf
Tasawuf adalah cara hidup manusia yang semata-mata hanya untuk mencari kasih sayang
Allah dan Rasul-Nya. Tujuannya adalah agar manusia dapat mendekatkan diri pada Allah dan
bersatu dengan-Nya.Tasawuf dapat juga dikatakan sebagai suatu bentuk spiritualitas dalam Islam
dan merupakan perjuangan kejiwaan dalam melawan setiap keinginan yang dapat membelokkan
dan menjauhkan manusia dari jalan Tuhan.
5
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kebudayaan setiap masyarakat atau suku bangsa terdiri atas unsur-unsur besar maupun unsur-
unsur kecil yang merupakan bagian dari suatu kebudayaan yang bersifat sebagai kesatuan.
Adapun unsur-unsur kebudayaan dibagi menjadi dua yaitu unsur-unsur kebudayaan yang mudah
diubah dan sulit diubah. Budaya juga dibedakan menjadi dua yaitu budaya kecil dan budaya
besar.
B. SARAN
Demikian makalah ini kami buat dan semoga dengan dibuatnya makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca. Apabila memiliki saran atau kritik untuk disampaikan, Silahkan sampaikan
kepada kami. Kami akan sangat berterimakasih karna kami dapat mereferensi diri dari saran dan
kritik pembaca.
Apabila terdapat kesalahan dan kekurangan, dimohon untuk dimaafkan dan dimaklumi. Kami
juga adalah hamba allah, maka dari itu kami juga tidak luput dari kesalahan. Kemudian kita juga
sudah tau bahwa setiap sesama manusia itu harus saling memaafkan.
6
BAB 4
Daftar Pustaka
Miftahcculamien,2014
Kompasiana.com
Badri Yatim, Sejarah peradaban Islam; Dirasah Islamiyah II (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada,2008),h. 1
Ibid.,h.2
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,1990) h.193
Journal.unnes.ac.id
Id.wikipedia.org.
http://digilib.uinsby.ac.id