Anda di halaman 1dari 4

PENYIMPANAN VAKSIN DAN

PELARUT VAKSIN
No. Dokumen
No. Revisi
SOP Tanggal Terbit
Halaman
UPT Puskesmas Jambon ANDI MUHADI, SST. MSI
Kota Ponorogo NIP. 19700122 199103 1 005
PENGERTIAN Vaksin adalah antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati, masih hidup
lagi tapi dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, yang telah diolah, berupa toksin
mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid, protein rekombinan yang bila
diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif
terhadap penyakit infeksi tertentu.
TUJUAN Sebagai acuan petugas dalam proses penyimpanan vaksin dan pelarut vaksin
sehingga dapat menjamin kualitas dan mutu vaksin dan pelarut vaksin.
KEBIJAKAN 1. SK Kepala Puskesmas Jambon Tentang penetapan pemegang program
Imunisasi di Puskesmas Jambon
2. SK Kepala Puskesmas Jambon tentang penetapan Penanggung Jawab
pengelola vaksin (cold chain) di Puskesmas Jambon.
REFERENSI Permenkes Nomor 42 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi
ALAT DAN BAHAN 1. Alat pemantau paparan suhu beku
2. Alat pemantau paparan suhu panas
3. Cool Pack atau kotak dingin cair
4. Grafik Catatan Suhu
5. Lemari Es
6. Petunjuk Pembacaan VVM
7. Thermometer
PROSEDUR 1. Pastikan lemari es buka atas dalam kondisi baik dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Lemari es dalam posisi datar
b. Terlindung dari sinar matahari langsung
c. Terdapat stabilisator pada setiap lemari es
d. Satu stop kontak untuk setiap lemari es
e. Jarak antara lemari es dengan dinding 15-20 cm
f. Jarak antara lemari es dengan yang lain 15-20 cm
g. Tidak terdapat bunga es yang tebal pada evaporator
2. Letakkan grafik catatan suhu pada bagian atas lemari es
3. Letakkan coolpack pada bagian dasar lemari es
4. Pastikan bahwa semua vaksin berada dalam dus vaksin
5. Letakkan vaksin sesuai dengan sensitifitasnya:
a. Sensitif panas (BCG, Campak dan Polio) dekat evaporator
b. Sensitif beku (Hepatitis B, DPT-HB-Hib, TT, DT, dan TD) jauh
evaporator
6. Pelarut disimpan pada suhu ruang terlindung dari sinar matahari langsung
7. Vaksin dengan masa kadaluarsa pendek atau VVM B diletakkan bagian atas
8. Beri jarak antar dus vaksin 1-2 cm untuk sirkulasi udara
9. Letakkan 1 buah thermometer pada bagian tengah diantara vaksin
10. Letakkan 1 buah alat pemantau paparan beku diantara vaksin yang sensitif
beku
11. Periksa suhu lemari es 2 kali sehari pagi dan sore kemudian catat pada grafik
suhu
12. Jangan ada barang lain selain vaksin di dalam lemari es, vaksin yang rusak
atau kadaluarsa jangan disimpan dalam lemari es
DIAGRAM ALUR

Lemari es dalam Coolpack pada bagian


Grafik diatas kulkas
kondisi baik dasar

Pelarut disimpan pada Letakkan vaksin sesuai Vaksin berada dalam


suhu ruang sensitifitas dus

Vaksin dgn kadaluarsa Termometer diantara


Beri jarak antar dus
pendek dibag atas vaksin

Jangan ada barang lain Periksa suhu pagi dan Alat paparan beku di
selain vaksin sore vaksin yg sensitif beku

UNIT TERKAIT Ruang Vaksin

DOKUMEN Kartu Pencatatatn Suhu

PENYIMPANAN VAKSIN -20˚C DAN


-70˚ C
No. Dokumen
No. Revisi
SOP Tanggal Terbit
Halaman
UPT Puskesmas Jambon ANDI MUHADI, SST. MSI
Kota Ponorogo NIP. 19701022 199103 1 005
PENGERTIAN Vaksin adalah antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati, masih hidup
lagi tapi dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, yang telah diolah, berupa toksin
mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid, protein rekombinan yang bila
diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif
terhadap penyakit infeksi tertentu.
TUJUAN Sebagai acuan petugas dalam proses penyimpanan vaksin dan pelarut vaksin
sehingga dapat menjamin kualitas dan mutu vaksin dan pelarut vaksin.
KEBIJAKAN 1. SK Kepala Puskesmas Jambon Tentang penetapan pemegang program
Imunisasi di Puskesmas Jambon
2. SK Kepala Puskesmas Jambon tentang penetapan Penanggung Jawab
pengelola vaksin (cold chain) di Puskesmas Jambon.
REFERENSI Permenkes Nomor 42 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi
ALAT DAN BAHAN 1. Alat pemantau paparan suhu beku
2. Alat pemantau paparan suhu panas
3. Cool Pack atau kotak dingin cair
4. Grafik Catatan Suhu
5. Lemari Es
6. Petunjuk Pembacaan VVM
7. Thermometer
PROSEDUR 1. Pastikan lemari es buka atas dalam kondisi baik dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Lemari es dalam posisi datar
b. Terlindung dari sinar matahari langsung
c. Terdapat stabilisator pada setiap lemari es
d. Satu stop kontak untuk setiap lemari es
e. Jarak antara lemari es dengan dinding 15-20 cm
f. Jarak antara lemari es dengan yang lain 15-20 cm
g. Tidak terdapat bunga es yang tebal pada evaporator
2. Letakkan grafik catatan suhu pada bagian atas lemari es
3. Letakkan coolpack pada bagian dasar lemari es
4. Pastikan bahwa semua vaksin berada dalam dus vaksin
5. Letakkan vaksin sesuai dengan sensitifitasnya menggunakan sarung tangan:
a. Sensitif panas (P FIZER) disimpan pada suhu -20˚C dan -70˚C
6. Vaksin dengan masa kadaluarsa pendek atau VVM B diletakkan bagian atas
7. Beri jarak antar dus vaksin 1-2 cm untuk sirkulasi udara
8. Letakkan 1 buah thermometer pada bagian tengah diantara vaksin
9. Letakkan 1 buah alat pemantau paparan beku diantara vaksin yang sensitif
beku
10. Periksa suhu lemari es 2 kali sehari pagi dan sore kemudian catat pada grafik
suhu
11. Jangan ada barang lain selain vaksin di dalam lemari es, vaksin yang rusak
atau kadaluarsa jangan disimpan dalam lemari es
DIAGRAM ALUR

UNIT TERKAIT Ruang Vaksin

DOKUMEN Kartu Pencatatatn Suhu

Anda mungkin juga menyukai