PENDAHULUAN
1
atau perpindahan dari status tetap (statis) menjadi status yang bersifat dinamis. Artinya
dapat menyesuaikan diri dari lingkungan yang ada atau beranjak untuk mencapai
kesehatan yang optimal.
Suatu perubahan dan sistem pelayanan kesehatan yang ada dalam masyarakat sangat
penting dan sangat berpengaruh dalam kehidupan mereka, apalagi bila seorang perawat
berhasil menerapkan praktek kesehatan yang baik dalam masyarakat. Karena itu akan
memudahkan seorang perawat dalam menyelesaikan tugas sebagai seorang perawat, dan
nantinya dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit, seorang perawat akan merasa bangga
karena bisa melakukan praktek kesehatan apapun jenisnya dan akan merasa bahwa inilah
seorang perawat yang profesional karena dapat memberikan pelayanan yang terbaik dari
yang lainnya.
1.2 Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya,
yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses
kehidupan (Soenarjo, 2000).
Menurut Rock CL (2004), nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia
menggunakan makanan untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan,
pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ baik antara asupan
nutrisi dengan kebutuhan nutrisi. Sedangkam menurut Supariasa (2001), nutrisi adalah
suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui
proses degesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat
yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi
normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
Kebutuhan nutrisi bagi tubuh merupakan suatu kebutuhan dasar manusia yang
sangat penting. Dilihat dari kegunaannya nutrisi merupakan sumber energi untuk segala
aktivitas dalam sistem tubuh. Sumber nutrisi dalam tubuh berasal dari dalam tubuh
sendiri seperti glikogen yang terdapat dalam otot dan hati ataupun protein dan lemak
dalam jaringan dan sumber lain yang berasal dari luar tubuh seperti yang sehari- hari
dimakan oleh manusia (Hidayat, 2006).
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh
yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh (Hidayat,
2006). Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan unsur-unsur
ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang bergunan bila
dimasukan ke dalam tubuh. Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan
memberikan semua gizi yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Sebaliknya, bila
makanan tidak dipilih dengan baik, tubuh akan mengalami kekurangan zat-zat gizi
esensial tertentu (Almatsier, 2009).
Pemenuhan kebutuhan nutrisi bukan hanya sekedar untuk menghilangkan rasa
lapar melainkan mempunyai banyak fungsi. Adapun fungsi umum dari nutrisi diantaranya
adalah sebagai sumber energi, memelihara jaringan tubuh, mengganti sel tubuh yang
rusak, mempertahankan vitalitas tubuh, dan lain-lain. Oleh Karena itu, dalam memenuhi
3
kebutuhan nutrisi perlu diperhatikan zat gizinya (Asmadi, 2008). Zat-zat gizi yang dapat
memberikan energi tertentu adalah karbohidrat, lemak, dan protein. Oksidasi zat-zat gizi
ini menghasilkan energi yang diperlukan oleh tubuh untuk melakukan kegiatan/aktivitas
(Almatsier, 2009).
Masalah kurang gizi masih tersebar luas di negara-negara berkembang, termasuk
di Indonesia. Penyuluhan gizi secara luas perlu digerakan bagi masyarakat guna
perubahan untuk meningkatkan keadaan gizinya. Gangguan gizi disebabkan oleh faktor
primer atau sekunder. Faktor primer adalah bila susunan makanan seseorang salah dalam
kuantitas atau kualitas yang disebabkan oleh kurangnya penyediaan pangan, kurang
baiknya distribusi pangan, kemiskinan, ketidaktahuan, kebiasaan makan yang salah, dan
sebagainya. Faktor sekunder meliputi semua faktor yang menyebabkan zat-zat gizi yang
tidak sampai di sel-sel tubuh setelah makanan dikomsumsi. Akibat kurang gizi terhadap
proses tubuh bergantung pada zat-zat gizi apa yang kurang. Kekurangan gizi secara
umum (makan kurang dalam kuantitas dan kualitas) menyebabkan gangguan pada proses-
proses antara lain ; Pertumbuhan, Produksi tenaga, pertahanan tubuh, struktur dan fungsi
otak, serta prilaku (Almatsier, 2009).
Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam membantu
proses pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan anak, karena manfaat nutrisi dalam
tubuh dapat membantu proses tumbuh dengan cepat sesuai dengan usia tumbuh kembang
dan dapat meningkatkan hidup anak, serta mencegah terjadinya penyakit akibat kurang
nutrisi dalam tubuh dan juga mencagah terjadinya mordibitas dan mortalitas (Hidayat,
2005).
Pada tahun 2012, Indonesia adalah Negara dengan kekurangan gizi nomor 5 di
dunia. Peringkat kelima karena jumlah penduduk Indonesia juga di urutan empat terbesar
dunia, Jumlah balita yang kekurangan gizi di Indonesia saat ini sekitar 900 ribu jiwa.
Jumlah tersebut merupakan 4,5 persen dari jumlah balita Indonesia, yakni 23 juta jiwa.
Daerah yang kekurangan gizi tersebar di seluruh Indonesia, tidak hanya daerah bagian
timur Indonesia. Hingga hari ini Indonesia masih dihantui kasus gizi buruk. Menurut
Global Nutrition Report (GNR) 2014 yang diluncurkan Pemerintah bersama UNICEF dan
mitra lainnya pada hari Senin (9/02/2015), Indonesia hampir tidak mengalami kemajuan
sama sekali dalam menurunkan tingkat kurang gizi anak sejak tahun 2007. Laporan ini
menilai berbagai pencapaian di bidang gizi. GNR 2014 menemukan bahwa 37 persen
anak Indonesia di bawah usia lima tahun menderita stunting, yaitu pertumbuhan fisik
yang lebih pendek untuk usia mereka. Anak dari keluarga miskin di Indonesia memiliki
4
kemungkinan terkena stunting 50 persen lebih tinggi dibandingkan mereka yang berada
pada tingkat ekonomi lebih tinggi. Namun 30% dari anak-anak yang berada juga
berdampak oleh stunting. (Unicef Indonesia, 2014)
Indonesia adalah satu dari 31 negara yang memiliki risiko tidak memenuhi target
World Health Assembly di bidang gizi untuk tahun 2025, khususnya dalam pengurangan
stunting, wasting (di mana berat tubuh seorang anak terlalu ringan untuk tinggi badan
mereka). Angka kasus Gizi buruk ditahun 2013 masih tinggi di sejumlah daerah. Di Aceh
sepanjang tahun 2013 sebanyak 1.034 bayi meninggal dunia akibat kekurangan gizi.
Angka ini mengalami kenaikan sebesar lima persen jika dibandingkan tahun 2012 yang
hanya 985 balita. Fenomena kasus gizi buruk ini sudah seperti gunung es. Bahkan menteri
kesehatan Nafsiah Mboi pesimis jumlah balita penderita gizi buruk menurun mencapai
target yang ditentukan dalam Millenium Development Goals (MDGs) 2015. Menurut
Nafsiah, prevalensi gizi kurang pada balita masih 17,9 persen dan dikhawatirkan target
MDGs tidak tercapai. (Unicef Indonesia, 2014)
Tunjangan nutrisi yang tepat dan akurat pada anak sakit kritis dapat menurunkan
angka kematian. Terdapat dua tujuan dasar dari tunjangan nutrisi yaitu:
a. Mengurangi konsekuensi respon berkepanjangan terhadap jejas yaitu starvation dan
infrastruktur.
b. Mengatur respon inflamasi, penentuan status nutrisi pada anak sakit kritis
hendaknya dilakukan berulang ulang untuk menentukan kecukupan nutrisi dan
untuk menentukan tunjangan nutrisi selanjutnya. Pemeriksaan yang berulang ulang
ini penting karena 16-20% anak yang dirawat di ruang Intensif mengalami defisiensi
makronutrien 48jam setelah anak dirawat. Disamping itu disfungsi/gagal organ
multiple dapat terjadi sesudah trauma, sepsis atau gagal nafas yang berhubungan
dengan hipermetabolisme yang berlangsung lama(Setiati,2000).
1. Karbohidrat
Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energy utama tubuh. Tiap 1 gram
karbohidrat yang dikonsumsi menghasilkan energy sebesar 4 kalori. Angka
kebutuhan Gizi untuk karbohidrat 300 gram per hari, atau 1200 kalori. Komposisi
konsumsi karbohidrat yang ideal adalah 45 – 60% dari total kalori harian. Menu
makanan orang Asia termasuk orang Indonesia, umumnya tinggi karbohidrat, sekitar
70-80% total kalori harian. Karbohidrat berlebihan akan diubah dan disimpan
5
menjadi lemak. Dalam memilih karbohidrat, perhatikan. Indeks Glikemik (IG) yaitu
angka yang menunjukkan potensi suatu makanan meningkatkan kadar gula darah.
Karbohidrat dengan IG tinggi seperti roti, jagung, dan kentang cepat meningkatkan
gula darah sebaiknya dibatasi. Karbohidrat dengan IG rendah seperti kacang-
kacangan, nasi merah, dan gandum meningkatkan gula darah perlahan dan
memberikan rasa kenyang lebih lama hingga mencegah asupan kalori berlebihan.
2. Protein
Protein adalah komponen terbesar dari tubuh manusia setelah air. Beratnya 1/6
dari berat tubuh manusia. Protein diperlukan sebagai sumber energi, pertumbuhan,
proses regenerasi sel, penyembuhan luka, menjaga kesehatan tubuh dengan
memproduksi antibodi, hemoglobin, dan mengatur kerja hormon dan enzim dalam
tubuh.
a. Satu gram protein setara dengan 4 kalori.
b. Secara umum kebutuhan protein harian orang dewasa adalah 1 gram/kg
berat badan.
c. Kekurangan protein berakibat gangguan pertumbuhan, berkurangnya
kepadatan tulang bahkan kerontokan rambut.
d. Sumber protein: hewani (daging sapi, ayam, ikan telur, dan susu) dan
protein nabati (kacang-kacangan seperti kedelai, kacang polong, kacang
merah).
Protein hewani adalah sumber protein yang memberikan asam amino esensial
lebih lengkap dibandingkan protein nabati. Untuk memperoleh manfaat protein,
perhatikan cara memasaknya. Panggang (grilling) dan kukus (steam) adalah cara
terbaik untuk protein hewani. Tumis (panfry), gunakan minyak zaitun yang baik bagi
jantung. Hindari memasak cara deep fry karena menggunakan banyak minyak dan
suhu tinggi.
3. Lemak
Lemak diperlukan sebagai cadangan energy dan pelindung organ tubuh. Satu
gram lemak menghasilkan 9 kalori. Angka Kebutuhan Gizi harian untuk lemak
sebesar 62 gram, sekitar 20-30% dari total kebutuhan kalori harian. Lemak juga
membantu menjaga kesehatan kulit dan rambut, suhu tubuh, metabolisme sel tubuh,
dan membantu melarutkan vitamin A, D, E, dan K. Ada dua jenis sumber lemak,
yaitu sumber lemak “baik” dan lemak “jahat”:
6
1) Lemak “Baik”
Lemak tidak jenuh (unsaturated fat), baik tunggal maupun ganda
seperti asam lemak Omega-3 bermanfaat untuk kesehatan jantung,
menurunkan tekanan darah dan risiko penyakit jantung koroner. Lemak “baik”
bisa diperoleh dari olive oil, canolaoil, minyak sayur, kedelai, kacang-
kacangan, biji-bijian, kenari, alpukat. Sedangkan asam lemak Omega-3
banyak terdapat di ikan salmon dan mackerel.
2) Lemak “Jahat”
Lemak jenuh (saturated fat) dan lemak trans (trans fat) jika
dikonsumsi berlebih dapat meningkatkan risiko penyakit jantung karena kadar
kolesterol total dan kolesterol jahat LDL meningkat. Lemak jenuh terdapat
pada hewani seperti daging, jerohan, sedangkan lemak trans terdapat pada
minyak sayur yang dihidrogenasi, margarin, serta makanan yang digoreng.
Berdasarkan rekomendasi dari U.S. Department of Agriculture
(USDA) dan the Department of Health and Human Services (HHS), asupan
lemak tidak boleh melebihi 35%dari total kalori harian Anda. Yang juga
harus diingat, konsumsi lemak ini sebaiknya berasal dari lemak tidak jenuh
tunggal dan ganda. Pilihlah lebih banyak makanan mengandung lemak tidak
jenuh dengan cara:
a. Ganti mentega dengan olive oil
b. Gunakan olive oil saat membuat salad dan canola oil saat
memanggang.
c. Ganti snack favorit dengan segenggam penuh kacang sebagai
camilan.
d. Kurangi daging. Ganti dengan ikan salmon yang kaya omega-3.
4. Vitamin & Mineral
Vitamin dan mineral diperlukan setiap hari untuk mengatur berbagai proses
dalam tubuh, membantu pembentukan energi serta proses berpikir. Disarankan
mengonsumsi 5–9 porsi buah dan sayur setiap hari. Satu porsi buah dan sayur setara
dengan 40 kalori. Buah dan sayur juga memberikan serat dan fitonutrisi untuk
kesehatan optimal.
5. Serat
Mencukupi kebutuhan serat pangan (dietary fiber) setiap hari adalah cara mudah
untuk hidup sehat. Fungsi serat antara lain:
7
a. Membuat sisa makanan yang tidak terserap cepat keluar dari usus, sehingga
mengurangi penyerapan racun yang ada di sisa makanan.
b. Memperlancar buang air besar sehingga mencegah konstipasi dan penyakit
wasir.
c. Wanita yang mengonsumsi sedikitnya 25gram serat per hari, memiliki risiko
40% lebih rendah akan serangan jantung.
d. Membantu menjaga berat badan ideal. Serat menghambat proses penyerapan
lemak dan menciptakan rasa kenyang lebih cepat.
e. Mencegah risiko diabetes. Penderita diabetes tipe 2 dapat memperbaiki
tingkat gula darah dan kolesterol melalui penerapan pola makan tinggi serat.
Penuhi kebutuhan serat harian anda dengan buah-buahan, sayuran, kacang-
kacangan, dan serealia. Buah yang berserat tinggi antaralain: jeruk, sirsak,
apel dan pepaya. Sedangkan sayuran: kacang panjang, buncis, tauge,
brokoli, wortel, tomat dan kangkung mengandung 2-5gram serat per 100
gram. Kacang-kacangan dan serealia mengandung 4-10gram serat per 100
gram.
12
Penderita busung lapar biasanya menderita penyakit
penyerta. Misalnya dari 12 anak balita di Kabupaten Cirebon, tiga
di antaranya menderita tuberkulosis, satu hydrocephalus (kepala
besar), dan satu meningitis (radang selaput otak).
Dari data tersebut, jumlah penderita busung lapar terbanyak
ada di Kabupaten Cianjur, yaitu 70 orang, lalu Kabupaten Cirebon
dan Majalengka masing-masing 12 orang dan lima orang.
Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilakukan perawat dengan
memeperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui
pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan
sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar bias direncakan dan
dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia,
kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya. Pemberian asuhan keperawatan
ini dilakukan dari yang sederhana sampai yang kompleks.
13
Peran Sebagai Koordinator
Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta
mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemeberian
pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien.
Peran Sebagai Kolaborator
Perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang
terdiri dari dokter fisioterapis, ahli gizi, dan lain-lain dengan berupaya
mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau
tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.
Peran disini adlah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan
keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien
terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.
14
Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang ber sifat saling ketergantungan
di antara tam satu dengan lainya fungsa ini dapat terjadi apa bila bentuk pelayanan
membutuhkan kerjasama tim dalam pemberian pelayanan seperti dalam memberikan
asuhan keperawatan pada penderaita yang mempunyai penyskit kompleks keadaan
ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan juga dari dokter ataupun
lainya, seperti dokter dalam memberikan tanda pengobatan bekerjasama dengan
perawat dalam pemantauan reaksi obat yang telah di berikan
15
BAB III
STUDY KASUS
3.1 Skenario kasus
Seorang perawat dari puskesmas X melakukan kunjungan rumah di Desa Y. Dari
hasil kunjungan didapatkan satu kepala keluarga Tn. Z, yang memiliki seorang anak
berusia 4 tahun, dari pengkajian diperoleh BB anak 10,5 kg, TB 94 cm, LILA 13 cm.
keluarga mengatakan nafsu makan anak menurun sejak 5 bulann yang lalu, anak
Nampak kurus dan lemah, lemak subkutan menghilang, kulit keriput, otot atrofi, turgor
kulit jelek, rambut nampak kemerahan dan rontok, perut nampak cekung dengan
gambaran iga yang jelas. Berdasarkan keterangan keluarga anak tidak pernah dibawah
ke pusat pelayanan kesehatan Karena jarak dari tempat tinggal ke puskesmas cukup
jauh dan ekonomi yang tidak mendukung. Rumah keluarga Tn. Z tidak permanen
berukuran 10x5 m, dengan berlantaikan tanah, keadaan didalam rumah kurang
pencahayaan Karena tidak memiliki ventilasi.
Keluarga mengatakan memiliki kartu aminan kesehatan dari pemerintah setempat
tapi tidak mengetahui cara penggunaannya.
1. Analisa kasus di atas berdasarkan kebutuhan yang terganggu?
2. Bagaimana peran sebagai perawat menghadapi situasi pada kasus di atas?
3.2 Lembar kerja
Kata Kunci
a. BB Anak 10,5 Kg
b. TB 94 Cm
c. LILA 13 Cm
d. Nafsu makan menurun
e. Kurus dan lemah
f. Lemak subkutan menghilng
g. Kulit keriput
h. Otot atrofi
i. Turgor kulit jelek
j. Rambut kemerahan dan mudah rontok
k. Perut cekung dengan iga yang jelas
l. Tidak pernah dibawa ke pusat pelayanan kesehatan dengan alasan jarak yang
jauh dan ekonomi yang tidak mendukung
16
m. Rumah permanen dengan ukuran 10 x 5 M
n. Keadaan rumah hanya berlantaikan tanah
o. Kurang pencahayaan dan tidak terdapatnya ventilasi
Pertanyaan penting
1. Apa yang menyebabkan turgor kulit menjadi jelek ?
2. Apa saja sistem dan standar pencahayaan yang sebaiknya dibutuhkan?
3. Apa hubungan kekurangan nutrisi dengan rambut kemerahan dan rontok pada
marasmus kwashiorkor?
4. Nutrisi apa yang baik untuk meningkatkan kekebalan tubuh pada anak agar ia
terlindungi dari penyakit?
5. Apakah rumah berlantaikan tanah dapat mengganggu kesehatan pada anak?
Jawaban pertanyaan
1. Turgor kulit bukan penyakit. Turgor kulit merupakan kelenturan kulit.
Menilai apakah turgor kulit cukup baik atau tidak adalah untuk menilai
tingkat kecukupan cairan dalam tubuh. Seseorang menderita kekurangan ciran
atau dehidrasi berat (misalnya penderita diare akut) memiliki turgor kulit yang
jelek, dimana kulit (biasanya yang dinilai kulit perut) tidak segera kembali ke
posisi semula bila dicubit. Turgor kulit yang jelek merupakan salah satu tanda
bahwa seseorang mengalami kekurangan cairan (dehidrasi) yang cukup berat,
harus segera dilakukan rehidrasi dengan memberikan cairan (infus atau
banyak minum), bila tidak dilakukan segera dapat mengancam nyawa.
2. Sistem dan standar pencahayaan yang di butuhkan
a. Teras, tinkat tingkat pencahayaan 60 lux, kategori warna 1-2
b. Ruang tamu, tingkat pencahayaan 120-150 lux kategori warna 1-2
c. Ruang makan, tingkat pencahayaan 120-150 lux kategori wana 1-2
d. Ruang kerja, tingkat pencahayaan 120-150 lux kategori warna 1
e. Kamar tidur, tingkat pencahayaan 120-150 lux kategori warna1-2
f. Kamar mandi, tingkat pencahayaan 250 lux kategori warna 1-2
17
g. Dapur, tingkat pencahayaan 250 lux kategori warnan1-2
h. Garasi, tingkat pencahayaan 60 lux kategori warna 3-4
3. Protein adalah salah satu nutrisi paling penting yang dibutuhkan dengan
jumlah kecil asal sesuai dengan kebutuhan, dan berguna untuk melaksanakan
fungsi yang bermacam-macam dari tubuh. Protein juga merupakan fondasi
tubuh karena membantu dalam pembentukan dan perbaikan sel. Pada saat
yang sama, protein juga menjadi hal yang penting untuk pertumbuhan dan
kelestarian rambut. Rambut manusia terdiri dari protein. Bahkan rambut
mengandung hingga 90% dari protein. Protein juga penting untuk
memperbaiki sel rambut. Oleh karena itu, kekurangan protein pada tubuh
dapat menyebabkan rambut rontok. Perlu dipahami bahwa di antara gejala
yang berbeda dari kekurangan protein, rambut rontok menjadi salah satu
akibat kekurangan protein yang paling menonjol.
4. Nutrisi yang dapat melindungi daya tahan tubuhnya, seperti kombinasi
probiotik dan prebiotik untuk menjaga kesehatan saluran cerna, serta vitamin
A, C, E, Zink dan Selenium yang berperan sebagai antioksidan untuk
melawan bakteri dan virus penyebab penyakit.
5. Pada saat musim hujan, udara yang lembab, rumah yang berlantaikan tanah,
pengetahuan sanitasi kesehatan yang rendah merupakan faktor penyebab
tingginya kejadian penyakit. Rumah yang berlantaikan tanah juga bisa
menginfeksi anak melalui cacing yang dapat menyebabkan anak kekurangan
nafsu makan dan kurang gizi.
Informasi Tambahan
Cara alami penambah nafsu makan
Seperti mobil yang membutuhkan bensin untuk pembakaran mesin, Manusia
membutuhkan makanan sebagai energi yang akan digunakan melakukan segala
aktifitas tubuhnya. Makanan mengandung nutrisi yang diperlukan tubuh, tanpa
makanan manusia dapat mengalami kesulitan dalam menjalankan aktifitasnya.
Nafsu makan yang kurang banyak dialami oleh orang orang disekitar kita. Hal ini
18
tentu tidak bagus secara kesehatan, kurangnya nafsu makan dapat menyebabkan
kita kekurangan gizi, menurunnya energi serta membuat tubuh menjadi lemas.
Ada beberapa tips yang kami sarankan supaya nafsu makan meningkat.
a. Makanlah makanan yang kaya akan zat besi, magnesium, dan kalium.
Makanan seperti ini dapat dikonsumsi oleh orang yang tidak mempunyai
nafsu makan lebih dari dua minggu. Selain itu, perlu ditambahkan
konsumsi makanan yang mengandung vitamin B dan C. Mengonsumsi
pare, pisang, jeruk sebagai contoh dapat meningkatkan nafsu makan.
b. Mencoba mengonsumsi porsi kecil setiap harinya misalnya enam porsi
kecil setiap hari. Porsi kecil akan membuat seseorang tidak terlalu bosan.
Frekuensi merupakan hal penting dalam mengurangi kekurangan nafsu
makanan. Usahakan setiap kali makan menu berbeda untuk
menghilangkan rasa bosan.
c. Mengkonsumsi ramuan tradisional seperti temulawak. Ramuan lain yaitu
mengonsi daun alfalfa. Daun ini digunakan orang China untuk mengatasi
gangguan pencernaan dan selera makan buruk.
d. Konsumsilah suplemen penambah berat badan terbaik. Kami sangat
menyarankan anda untuk menggunakan vitamin penambah berat badan
Zinc Capsules dari Tiens. Produk ini telah terjamin secara keamanan dan
kualitas. Produk zinc capsules ini telah terbukti secara keamanan dan
kualitas. Produk ini telah terdaftar di badan POM RI serta halal MUI. Bagi
anda yang ingin menambah berat badan 2-5 kg sebulan kami sarankan
untuk menggunakan vitamin ini.
Tujuan Pembelajaran
Diharapkan mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan konsep
pemenuhan kebutuhan dasar manusia serta gangguan- ganguan pada pemenuhan
kebutuhan dasar tersebutdan menjadi suatu acuan dalam proses keperawatan.
Selain itu juga mahasiswa dapat membedakan dan mengambil pilihan kondisi mana
yang harus didahulukan pada gangguan pemenuhan kebutuhan dasar manusia.
Khususnya pada pasien yang mengalami gangguan pada Kebutuhan nutrisi
19
Informasi Baru
TEORI KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
Kebutuhan dasar menurut Gardner Murphy
Gardner Murphy menggambarkan kebutuhan itu atas empat kategori, yang terdiri
dari:
1. Kebutuhan dasar yang berkaitan bagian-bagian penting tubuh misalnya,
kebutuhan untuk makan, minum, udara dan sejenisnya.
2. Kebutuhan akan kegiatan, meliputi kebutuhan untuk tetap bergerak.
3. Kebutuhan sensorik yang meliputi kebutuhan untuk warna, suara, ritme kebutuhan
yang berorientasi terhadap lingkungan dan sejenisnya.
4. Kebutuhan untuk menolak sesuatu yang tidak mengenakkan, seperti rasa sakit,
ancaman, ketakutan dan sejenisnya.
Kebutuhan dasar menurut Erich Fromm
Erich Fromm mengidentifikasi kebutuhan manusia itu berasal dari kondisi
keadaan, yang meliputi:
1. Keterhubungan versus narcissisme
2. Transenden-creativitas versus penghancuran
3. Keluargaan versus non kekeluargaan
4. Rasa identitas-individualitas versus konformitas kelompok
5. Kebutuhan pengabdian rasional versus irrasional
Kebutuhan dasar menurut Knowles
Kebutuhan dasar manusia menurut Knowles yang dapat dijadikan konsep dasar
untuk pengembangan program pembelajaran pendidikan non formal, dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Kebutuhan fisik, kebutuhan ini adalah kebutuhan yang paling mudah dilihat.
Dalam hubungan dengan pendidikan, maka kebutuhan itu meliputi kebutuhan
untuk melihat, mendengar, beristirahat.
2. Kebutuhan bertumbuh, menurut para ahli psikologi dan psikiatri kebutuhan untuk
pertumbuhan dan perkembangan merupaskan kebutuhan yang paling dasar dan
universal. Hal ini terlihat pada anak-anak adanya dorongan untuk belajar
berbicara, merangkak, berjalan dan tumbuh dengan berbagai cara.
Kebutahan menurut Henry Murray
20
Murray mengklasifikasikan need sebagai berikut
1. Primary needs (yang dasarnya bisa didasarkan oleh kebutuhan biologis):
makanan, air, udara, seks, dan penghindaran rasa sakit.
2. Secondary needs (yang dasarnya bisa didasarkan oleh kebutuhan biologis maupun
perilaku yang diwarisi dalam lingkungan psikologis orang tersebut)
Analisa Sintesa
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Analisa Kasus Berdasarkan Gangguan Kebutuhan Nutrisi
Dari kasus ini dapat dilihat bahwa anak dari Tn. Z mengalami gangguan kebutuhan
nutrisi. Data tersebut berdasarkan data subjektif yang mana keluarga pasien mengatakan
21
bahwa nafsu makan anak menurun sejak 5 bulan yang lalu dan data objektif dapat dilihat
bahwa anak nampak kurus dan lemah, lemak subkutan menghilang, kulit keriput, otot
atrofi, turgor kulit jelek, rambut nampak kemerahan dan rontok, perut cekung dengan iga
nampak jelas. Selain dari tanda dan gejala faktor lingkungan juga dapat mempengaruhi
timbulnya penyakit ini misalnya, rumah yang kurang akan pencahayaan dan tidak
memiliki ventilasi.
Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal seperti makanan, air, keamanan dan cinta
yang merupakan hal yang penting untuk bertahan hidup dan kesehatan. Hierarki
kebutuhan manusia menurut Maslow adalah sebuah teori yang dapat digunakan perawat
untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia pada saat memberikan
perawatan.
Hierarki kebutuhan manusia mengatur kebutuhan dasar dalam lima tingkatan
prioritas. Tingkatan yang paling dasar, atau yang pertama meliputi kebutuhan fisiologis
seperti: udara, air dan makanan. Tingkatan yang kedua meliputi kebutuhan keselamatan
dan keamanan, yang melibatkan keamanan fisik dan psikologis. Tingkatan yang ketiga
mencakup kebutuhan cinta dan rasa memiliki, termasuk persahabatan, hubungan sosial
dan cinta seksual. Tingkatan yang keempat meliputi kebutuhan rasa berharga dan harga
diri, yang melibatkan percaya diri, merasa berguna, penerimaan dan kepuasan diri.
Tingkatan yang terakhir adalah kebutuhan aktualisasi diri.
Menurut teori Maslow seseorang yang seluruh kebutuhannya terpenuhi merupakan
orang yang sehat, dan sesorang dengan satu atau lebih kebutuhan yang tidak terpenuhi
merupakan orang yang berisiko untuk sakit atau mungkin tidak sehat pada satu atau
lebih dimensi manusia.
4.2 Peran Perawat Dalam Pemenuhan Kebutuhan
Tugas seorang perawat diantaranya sebagai care giver, client advocate, conselor,
educator, coordinator, collaborator, consultan dan change agen.
Mengkaji kebutuhan pasien, keluarga, kelompok dan masyarakat serta sumber yang
tersedia dan potensi untuk memenuhi kebutuhan tsb. Mengumpul data, menganilisis dan
menginterpetasikan data.
Merencanakan tindakan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat berdasarkan diagnosis keperawatan mengmbangkan rencana tindakan
keperawatan.
Melaksanakan rencana keperawatan yang meliputi upaya peningkatan kesehatan,
pencegah penyakit, penyembuhan, pemulihan dan pemeliharaan kesehatan termasuk
22
pelayanan klien dan keadaan terminal menggunakan dan menerapkan konsep-konsep
dan prinsip-prinsip ilmu prilaku, sosial budaya, ilmu biomedik dalam melaksanakan
asuhan keperawatan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia
Mengevaluasi hasil asuhan keperawatan menentukan kriteria yang dapat diukur
dalam menilai rencana keperawatan, menilai tingkat pencapaian tujuan dan
mengidentifikasi perubahamn-perubahan yang diperlukan.
Mengdokumnetasi proses keperawatan mengevaluasi data permasalahan
keperawatan, mencatat data dalam proses keperawatan, menggunakan catatan klien
untuk memonitor asuhan keperawatan.
Mengidentifikasi hal-hal yang perlu diteliti atau dipelajari serta merncanakan studi
kasus guna meningkatkan pengetahuan dan mengembangakan keterampilan dalam
praktek keperawatan mengidentifikasi masalah-masalah penelitian dalam bidang
keperawatan, membuat ususlan rencana penelitian keperawatan dan menerapkan hasil
penelitian dalam praktek keperawatan.
Berperan serta dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan kepada klien keluarga
kelompok serta masyarakat mengidentifikasi kebutuhan pendidikan kesehatan, membuat
rencana penyuluhan kesehatan, melaksanakan penyuluhan kesehatan dan mengevaluasi
hasil penyuluhan kesehatan.
Bekerja sama dengan disiplin ilmu terkait dalam memberikan pelayanan kesehatan
kepada klien, keluarga, kelompok, dan masyarakat berperan serta dalam pelayanan
kesehatan kepada individu, keluarga kelompok dan masyarakat, menciptakan
komunikasi yang efektif baik dengan tim keperawatan maupun tim kesehatan lain.
Mengelola perawatan klien dan berperan sebagai ketua tim dalam melaksanakan
kegiatan keperawatan,menerapkan ketrampilan manajemen dalam keperawatan klien
secara menyeluruh.
23
c. Perawat sebagai pemberi asuahan keperawatan yakni mampu melakukan
pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi,
sehingga dalam masalah nutrisi maupun sebagai pemenuhan nutrisi pada
anak bisa teratasi.
4.3 Patofisiologi
Perumbuhan yang kurang atau terhenti disertai atrofi otot dan menghilangnya lemak
di bawah kulit. Pada mulanya kelainan demikian merupakan proses fisiologis. Untuk
kelangsungan hidup jaringan tubuh memerlukan energy, namun tidak didapat sendiri dan
cadangan protein digunakan juga untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut.
Penghancuran jaringan pada defisiensi kalori tidak saja membantu memenuhi kebutuhan
energi, tetapi juga untuk memungkinkan sintesis glukosa dan metabolit esensial lainnya
seperti asam amino untuk komponen homeostatic. Oleh karena itu, pada marasmus berat
kadang-kadang masih ditemukan asam amino yang normal, sehingga hati masih dapat
membentuk cukup albumin. (Ngastiyah, 2005:259)
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting (Nancy Nuwer
Konstantinides). Dengan kata lain nutrisi adalah apa yang manusia makan dan
bagaimana tubuh menggunakannya. Masyarakat memperoleh makanan atau nutrien
esensial untuk pertumbuhan dan pertahanan dari seluruh jaringan tubuh dan
24
menormalkan fungsi dari semua proses tubuh. Nutrien adalah zat kimia organik dan
anorganik yang ditemukan dalam makanan dan diperoleh untuk penggunaan fungsi
tubuh.
Pada kasus diatas kita dapat menyimpulkan bahwa klien mengalami gangguan
dalam pemenuhan kebutuhan yaitu gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi.
5.2 Saran
Mempelajari tentang kebutuhan dasar manusia sangat penting untuk diterapkan
dalam praktik keperawatan. Sebagai perawat, kita harus mengetahui kebutuhan dasar
dari pasien, karena ini merupakan hal yang mendasar yang harus dipenuhi. Kita juga
seharusnya bisa memprioritas kebutuhan mana yang harus dipenuhi terlebih dahulu
disamping kebutuhan-kebutuhan dasar lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
25