Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MASALAH PEMBANGUNAN DI TINGKAT NASIONAL, KOTA PALU


PROVINSI SULAWESI TENGAH

DI SUSUN OLEH :

SITTI NURHALIZAH
B10120172
ADMINISTRASI PUBLIK C

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabbarakatuh.


Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kepada Allah Swt karena atas limpahan
rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Makalah ini dibuat
sebagai tugas dari Dosen Mata Kuliah administrasi pembangunan . Selain itu tujuan dari
makalah ini dibuat yaitu agar pembaca dapat mengetahui segala sesuatu yang berkaitan
dengan sistem birokrasi dan manajemen pemerintah.

Selanjutnya penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak terutama
kepada dosen pengampu Mata Kuliah administrasi pembangunan yang telah memberikan
beberapa materi yang dapat dijadikan sebagai referensi penulis dalam menyusun makalah ini
sehingga makalah ini dapat selesai dengan tepat waktu, dan apabila ada kesalahan dalam
penulisan makalah ini penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis sadar bahwa makalah yang telah disusun masih jauh dari kata sempurna,
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca
apabila ada kesalahan dalam makalah ini, sehingga menjadi alasan bagi penulis dalam
membuat karya yang lainnya.

Palu, 11 Desember 2021

Penulis
DAFTAR ISI
Halaman judul

Kata pengantar

Daftar isi

BAB I Pendahuluan
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan

BAB II Pembahasan
A. Pengertian permasalahan pembangunan di tingkat nasional dan lima masalah
pembangunan di tingkat nasional

B. Pengertian masalah pembangunan di tingkat kota palu & provinsi sulawesi tengah
dan lima masalah pembangunan di tingkat kota palu dan di tingkat provinsi sulawesi
tengah

BAB III Penutup


A. Kesimpulan

Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pembangunan nasional harus dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah


Indonesia bersama seluruh tingkat pemerintahan dari pusat sampai dengan pemerintah
daerah dengan cara yang lebih terpadu, efisien, efektif serta memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya bagi seluruh masyarakat. Dayagunaan sumber daya yang optimal
diharapkan mampu mendudukung pertumbuhan ekonomi nasional dan pemerataan
pembangunan di daerah, penciptaan lapangan kerja dan penanggulangan kemiskinan
dengan tetap menjaga daya dukung lingkungan.
Secara faktual, pertumbuhan dan perkembangan permukiman secara fisik, sosial, maupun
ekonomi dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan yang cukup pesat, salah satu
faktor utama pendorong perkembangan permukiman yang terjadi adalah adanya
peningkatan jumlah penduduk serta pertumbuhan ekonomi dan sektor lainnya. Dalam
proses pembangunan nasional tersebut didahului oleh adanya suatu perencanaan yang
dilakukan dengan suatu cara tertentu. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan
tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan
sumber daya yang tersedia. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu
kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana
pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, 2 dan tahunan yang dilaksanakan
oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah.
Perencanaan pembangunan nasional disusun secara sistematis, terarah, terpadu,
menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan. Perencanaan Pembangunan Nasional
mencakup penyelenggaraan perencanaan makro semua fungsi pemerintahan yang
meliputi semua bidang kehidupan secara terpadu dalam Wilayah Negara Republik
Indonesia. Perencanaan Pembangunan Nasional terdiri atas perencanaan pembangunan
yang disusun secara terpadu oleh Kementerian/Lembaga dan Perencanaan Pembangunan
oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya. Perencanaan Pembangunan
Nasional menghasilkan rencana pembangunan jangka panjang, rencana pembangunan
jangka menengah, dan rencana pembangunan tahunan. Tahapan Perencanaan
Pembangunan Nasional meliputi penyusunan rencana, penetapan rencana, pengendalian
pelaksanaan rencana, dan evaluasi pelaksanaan rencana, salah satu sektor penting
pembangunan di Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah.
1). Apa pengertian dari masalah pembangunan di tingkat nasional?

2). Apa masalah pembangunan di tingkat kota palu/ sulawesi tengah

3). Apa saja masalah pembangunan di tingkat nasional

1.3 Tujuan Masalah

1). Agar mengetahui pengertian dari masalah pembangunan di tingkat nasioanal

2). Agar mengetahui masalah pembangunan di tingkat kota palu/ sulawesi tengah

3). Agar mengetahui apa saja masalah pembangunan di tingkat nasional


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian permasalahan pembangunan di tingkat nasional dan lima masalah


pembangunan di tingkat nasioanl
Pembangunan Nasional merupakan pencerminan kehendak untuk terus menerus
meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Pembangunan Nasional
diarahkan untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan lahir batin, termasuk
terpenuhinya rasa aman, rasa tentram, dan rasa keadilan. Permasalahan pembangunan
dan pengembangan Indonesia sangat kompleks baik di bidang spasial, sosial maupun
ekonomi. Berikut lima permasalahan dalam pembangunan di Indonesia antara lain:  

1. Pengangguran

Tingginya angka pengagguran pada umunya di sebabkan karena jumlah angkatan


kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada
yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam
perekonomian, karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan
masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya masalah masalah
sosial lainnya.

2. Kemiskinan

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi


kebutuhan dasar kehidupan seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan dan
kesehatan. Kemiskinan disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuhuan dasar dan
sulitnya akses untuk mendapatakan pendidikan dan pekerjaan. Tingkat kemiskinan
yang cenderung tinggi. Jumlah kemiskinan tinggi akan menjadi beban bagi
pemerintah. Anggaran yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan wilayah
akhirnya digunakan untuk membantu warga miskin.  

3. Jumlah penduduk

Jumlah penduduk adalah jumlah manusia yang bertempat tinggal/berdomisili pada


suatu wilayah atau daerah dan memiliki mata pencaharian tetap di daerah itu serta
tercatat secara sah berdasarkan peraturan yang berlaku di daerah tersebut.Tingginya
jumlah penduduk dan persebarannya tidak merata. Jumlah penduduk Indonesia
menempati urutan ke empat terbanyak di dunia. Namun jumlah ini tersebar tidak
merata di Indonesia. Sebagian besar jumlah penduduk tersebut terpusat di pulau Jawa
dan Sumatera.  

4. Kesenjangan ekonomi

Kesenjangan ekonomi adalah terjadinya ketimpangan dalam distribusi pendapatan


antara kelompok masyarakat berpenghasilan tinggi dan kelompok masyarakat
berpenghasilan rendah. Perputaran modal, tingkat pendapatan di kawasan perkotaan
sangat tinggi jika dibandingkan pedesaan. Hal ini mengakibatkan pedesaan sulit
berkembang, sehingga diperlukan adanya pemerataan.

5. Sistem pembangunan belum merata

Sistem pembangunan yang belum merata dan bersifat sektoral pada umumnya di
Indonesia pembangunan gencar terjadi pada daerah yang memiliki penduduk yang
padat seperti di pulau Jawa. Perlu dilakukan pembangunan yang merata di segala
sektor agar wilayah lain juga dapat berkembang.
B. Pengerian permasalahan pembangunan di tingkat kota/provinsi dan lima masalah
pembangunan di tingkat kota palu dan di tingkat provinsi sulawesi tengah
Pembangunan daerah merupakan bagian integral dan merupakan penjabaran dari
pembangunan nasional dalam rangka pencapaian sasaran pembangunan yang disesuaikan
dengan potensi, aspirasi, dan permasalahan pembangunan di daerah. Pembangunan
daerah mencakup semua kegiatan pembangunan daerah dan sektoral yang berlangsung di
daerah dan sektoral yang berlangsung di daerah, yang dilakukan oleh pemerintah dan
masyarakat. Dan berikut lima masalah pembangunan di tingkat kota palu dan provinsi
sulawesi tengah yaitu :
 Lima masalah pembangunan di tingkat kota palu
1. Pendidikan
Masalah pendidikan di kota palu yaitu terdapat anak yang putus sekolah karena
karena faktor ekonomi. Faktor ini menyebabkan siswa putus sekolah karena orang tua
memaksa anaknya untuk menikah muda, serta membantunya mencari usaha yang
lain. Dan masih kurang tenaga pendidikan dan tenaga guru yang perlu di perbaiki dan
peningkatan proses belajar mengajar agar lulusan lebih berkualitas.

2. Lahan
Setelah gempa pada 28 September 2018 yang mengakibatkan puluhan korban jiwa
yang meninggal dan kerusakan rumah warga. Akibat dari peristiwa tersebut banyak
warga yang merasa rugi dan kehilangan tempat tinggal. Dan sementara pemerintah
kota palu memberikan bantuan untuk korban yang kehilangan tempat tinggal yang
berupa bahan material dan hunian sementara atau yang di singkat huntara. Setelah 3
tahun pasca bencana tersebut masih banyak warga yang belum memiliki hunian
sementara akibat dari proses pengerjaan yang berbelit dan anggaran dari pemerintah
belum di keluarkan. Banyak masyarakat berdemo ke pemerintah kota palu agar
permasalahan proses hunian sementara ini dapat di teruskan lagi dan berjalan dengan
lancar serta anggaran harus di keluarkan.

3. Kemiskinan
Masalah kemiskinan di kota palu masih banyak akibatnya adalah tidak adanya sumber
penghasilan atau tidak mempunyai sumber mata pencaharian atau tidak mempunyai
kemampuan memenuhi kebutuhan dasar.

4. Kesehatan
Masalah kesehatan di kota palu yaitu angka harapan hidup, peningkatan resiko
penyakit akibat kerja dan lingkungan kerja. Dan masih kurang tenaga dokter spesialis
serta rasio tenaga kesehatan. Sarana prasarana kesehatan puskesmas belum sesuai
standar.

5. Ketentraman dan perlindungan masyarakat


Dimana masih banyak terjadinya konflik antar kelurahan yang mengakibatkan banyak
kerusakan. Dan kurangnya kesadaran masyarakat untuk mewujudkan keamanan
lingkungan sendiri. Serta meningkatnya kejahatan yang di lakukan oleh sekolompok
orang yang mengendarai motor (begal).
 Lima masalah pembangunan di tingkat provinsi sulawesi tengah
1. Pendidikan
Tingkat pendidikan di Sulawesi Tengah belum berkembang, karena hal ini
menggambarkan masih kurangnya partisipasi masyarakat untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Pendidikan dasar di Sulawesi Tengah belum
terpenuhi karena kekurangan tenaga pendidik dan layanan pendidikan lainnya. Jumlah
tenaga guru pada seluruh tingkatan pendidikan di Provinsi Sulawesi Tengah masih
kurang sehingga mempengaruhi perbaikan mutu dan kualitas anak didik yang ada di
daerah. Jumlah tenaga guru dari semua tingkatan di Sulawesi Tengah masih sedikit
dan tersebar di seluruh kabupaten. Di Provinsi Sulawesi Tengah antara lain
disebabkan kondisi Sulawesi Tengah dengan aksesibilitas yang belum lancar sehingga
pertumbuhan pencapaian berjalan lambat. Selain itu masalah pendidikan di Sulawesi
Tengah adalah kekurangan tenaga pengajar dan sarana pendidikan yang menunjang
proses belajar mengajar itu sendiri.

2. Pengangguran
Demikian tingginya tingkat pengangguran di Sulawesi Tengah dipengaruhi oleh
pandemi Covid-19, sehingga banyak penduduk usia kerja yang menganggur
ataupun berhenti bekerja karena covid-19. Mengindikasikan bahwa pengangguran
tersebut kemungkinan besar merupakan tenaga yang tidak terdidik karena tidak
berimbas langsung pada rendahnya produktivitas pekerja di tingkat daerah.

3. Kesehatan
Provinsi Sulawesi Tengah adalah salah satu daerah yang bermasalah dengan
kesehatan. Yaitu adanya peningkatan resiko penyakit berbaris lingkungan. Serta
penyakit stunting. Dan rasio dokter spesialis yang masih kurang.

4. Kemiskinan
Tingginya pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sulawesi Tengah tingkat kemiskinan di
wilayah ini. Penduduk miskin di Provinsi Sulawesi Tengah di wilayah ini masih
berada di atas rata-rata kemiskinan di tingkat nasional. Untuk mengurangi
kemiskinan di perdesaan diperlukan upaya dalam menciptakan lapangan kerja dan
peningkatan pendapatan bagi rakyat miskin.
5. Kesenjangan antar wilayah
Penyebab kesenjangan ekonomi dan sosial di Sulawesi Tengah adalah rendahnya
aksesibilitas pelayanan sarana dan prasarana ekonomi dan sosial terutama untuk
masyarakat di perdesaan. Ketimpangan antara masyarakat perkotaan dan perdesaan
juga ditunjukkan oleh rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat desa.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Jumlah penduduk adalah jumlah manusia yang bertempat tinggal/berdomisili pada suatu
wilayah atau daerah dan memiliki mata pencaharian tetap di daerah itu serta tercatat
secara sah berdasarkan peraturan yang berlaku di daerah tersebut.Tingginya jumlah
penduduk dan persebarannya tidak merata. Sistem pembangunan yang belum merata dan
bersifat sektoral pada umumnya di Indonesia pembangunan gencar terjadi pada daerah
yang memiliki penduduk yang padat seperti di pulau Jawa. Pengertian permasalahan
pembangunan di tingkat kota/provinsi dan lima masalah pembangunan di tingkat kota
palu dan di tingkat provinsi sulawesi tengah. Pembangunan daerah merupakan bagian
integral dan merupakan penjabaran dari pembangunan nasional dalam rangka
pencapaian sasaran pembangunan yang disesuaikan dengan potensi, aspirasi, dan
permasalahan pembangunan di daerah.Pembangunan daerah mencakup semua kegiatan
pembangunan daerah dan sektoral yang berlangsung di daerah dan sektoral yang
berlangsung di daerah, yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

https://m.mediaindonesia.com/ekonomi/287920/pengangguran-masih-jadi-masalah-
pembangunan-di-indonesia

https://economy.okezone.com/read/2016/11/01/320/1529885/pengangguran-jadi-masalah-
utama-pembangunan-ekonomi-ri

https://radarsulteng.id/upaya-pengentasan-kemiskinan-di-kota-palu/

https://www.gatra.com/detail/news/403782-Tingkat-Kemiskinan-di-Sulawesi-Tengah-
Masih-Tinggi

https://metrosulawesi.id/2019/05/07/pengangguran-di-sulteng-naik/

Anda mungkin juga menyukai