Anda di halaman 1dari 2

Fungsi dan Jenis Bendungan

1) Bendungan untuk persediaan air dan irigasi, menampung air dalam waduk. Air ini kemudian
dialirkan ke kota – kota atau pertanian dengan menggunakan pipa atau saluran besar.
2) Bendungan Hydropower, menggunakan air untuk menggerakkan turbin untuk membangkitkan
listrik. Setelah melewati turbin air kemudian dilepaskan kembali ke sungai yang terletak di bawah
bendungan.
3) Bendungan pengendali banjir, menampung air selama hujan deras untuk mengurangi banjir
pada hilir sungai.
4) Bendungan Navigasi, menampung air dan melepaskannya saat air dalam sungai sedang rendah.
Bendungan ini biasanya digunakan untuk memindahkan kapal – kapal yang sedang berlayar yang
melewati bendungan.
5) Bendungan pembagi aliran air, membagi air ke saluran – saluran lain.
6) Bendungan untuk rekreasi, bendungan dibuat sebagai tempat rekreasi untuk menikmati
keindahan alam.

Sebuah bendungan berbeda dari bangunan-bangunan teknik sipil lainnya.


1) Bendungan adalah suatu massa material bangunan dalam jumlah besar di atas sebuah tempat
yang luasnya terbatas, sehingga karenanya akan terjadi tekanan beban yang sangat besar terhadap
bawah tanah.
2) Dampak destruktif dari air dalam reservoir terhadap pondasi dan tehadap bendungan itu
sendiri, sehingga bisa timbul kebocoran, erosi, dan bahkan ambruknya struktur bersangkutan.
3) Sebuah bendungan selalu dibangun di sebuah lembah.
Sebuah bendungan yang dibuat dari beton menurut beberapa persyaratan mengenai massa tanah,
karena massa tanah akan memikul hampir semua tegangan – geser yang timbul, dan tidak boleh
menunjukkan penurunan diferensial yang berarti, karena struktur bangunan yang kokoh itu bisa
ambruk.

Jenis-Jenis Bendungan
Pembagian type bendungan dapat dibagi menjadi 7 keadaan yaitu :
1) Type bendungan berdasarkan ukurannya, ada 2 type yaitu :
a) Bendungan besar (Large Dams).
Berdasarkan klasifikasi :
 Ketinggian bendungan.
 Panjang puncak bendungan tidak kurang dari 500 meter.
 Kapasitas waduk yang terbentuk tidak kurang dari 1juta meter kubik
 Debit banjir maksimum yang diperhitungkan tidak tidak kurang dari 2000 M3/detik
b) Bendungan keeil (Small Dam)
Semua bendungan yang tidak termasuk sebagai bendungan besar.
2) Tipe bendungan berdasar tujuan pembangunannya.
Ada 2 (dua) tipe yaitu :
a) Bendungan dengan tujuan tunggal (Single purpose dam). Adalah bendungan yang dibangun
untuk memenuhi satu tujuan saja, misalnya untuk PLTA, irigasi, pengendalian banjir dan
kebutuhan lain. .
b) Bendungan serba guna (multi purpose) adalah bendungan yang dibangun untuk memenuhi
beberapa tujuan, misalnya PLTA dan irigasi, Irigasi dan pengendalian banjir dll.
3) Tipe bendungan berdasar penggunaannya.
Ada 3 (tiga) tipe yaitu :
a) Bendungan untuk membentuk waduk (storage dam) adalah bendungan yang dibangun untuk
membentuk waduk guna menyimpan air waktu kelebihan agar dapat dipakai pada waktu
diperlukan.
b) Bendungan penangkap/pembelok air (diversion dam) bendungan yang dibangun agar
permukaan airnya lebih tinggi sehingga dapat mengalir masuk kedalam saluran air atau
terowongan air.
c) Bendungan untuk rnernperlarnbat jalannya air (detention dam) adalah bendungan yang
dibangun untuk rnernperlambat jalannya air, sehingga dapat rnencegah banjir besar.
Masih dapat dibagi lagi menjadi 2 (dua) bagian
 – Untuk rnenyirnpan air sernentara dan dialirkan kedalam saluran alam dibagian hilir.
 – Untuk rnenyirnpanair selama rnungkin agar dapat rneresap didaerah sekitarnya.
4) Tipe bendungan berdasarkan jalannya air.
Ada 2 (dua) tipe yaitu :
a) Bendungan untuk dilewati air(overflow dams) adalah bendungan yang dibangun untuk
dilewati air misalnya pada bangunan pelirnpah.
b) Bendungan untuk rnenahan air (non overflow dam) adalah bendungan yang sarna sekali tidak
boleh dilewati air.
5) Tipe bendungan berdasarkan konstruksinya.
Keterangan
Apabila 80% dari seluruh bahan pembentuk tubuh bendungan terdiri dari bahan yang bergradasi
hampir sarna. Apabila bahan pembentuk tubuh bendungan terdiri dari bahan yang lulus air, tetapi
dilengkapi dengan tirai kedap air di udiknya.
Apabila bahan pembentuk tubuh bendungan terdiri dari bahan yang lulus air, tetapi dilengkapi
dengan inti kedap air yang berkedudukan miring ke hilir. Apabila bahan pembentuk tubuh
bendungan terdiri dari bahan yang lulus air, tetapi dilengkapi dengan inti kedap air yang
berkedudukan vertikal. Apabila bahan pembentuk tubuh bendungan terdiri dati bahan yang lulus
air, tetapi dilengkapi dengan dinding tidak lulus air di lereng udiknya, yang biasanya terbuat dati
lembaran baja tahan karat, lembaran beton bertulang, aspal beton, lembaran plastik, dll.

Anda mungkin juga menyukai