Anda di halaman 1dari 12

Biodata Charles Darwin

Nama Charles Robert Darwin

Lahir Shrewsbury, Inggris, 12 Februari 1809

Meninggal Inggris, 19 April 1882

Orang Tua Robert Darwin (Ayah), Susannah Darwin (Ibu)

Istri Emma Darwin

Anak Anne Darwin, George Darwin, Francis Darwin, William Erasmus Darwin, Henrietta Emma
Litchfield, Horace Darwin, Charles Waring, Mary Eleanor Darwin, Elizabeth Darwin.

Dikenal Penemu Teori Evolusi, Ahli Biologi

Biografi Charles Darwin

Charles Darwin lahir dengan nama lengkap Charles Robert Darwin pada tanggal 12 Februari 1809 di
Inggris. Ayahnya bernama Robert Darwin dan ibunya bernama Susannah Darwin.

Pada masa mudanya Charles Darwin pindah ke Cambridge belajar unsur administrasi perkantoran.
Walau begitu, berburu dan naik kuda di Cambridge jauh lebih digemarinya ketimbang belajar ilmu itu.

Mulai Melakukan Ekspedisi

Dan walaupun begitu, dia toh masih bisa memikat perhatian salah satu mahagurunya yang
mendorongnya supaya ikut dalam pelayaran penyelidikan di atas kapal H.M.S. Beagle sebagai seorang
naturalis.

Mula-mula ayahnya keberatan dengan penunjukan ini. Pikirnya, perjalanan macam itu hanyalah dalih
saja buat Darwin yang enggan dengan pekerjaan serius.

Untungnya, belakangan sang ayah bisa dibujuk dan merestui perjalanan itu yang akhirnya ternyata
merupakan perjalanan yang paling berharga dalam sejarah ilmu pengetahuan Eropa.

Dalam Biografi Charles Darwin diketahui bahwa ia mulai berangkat berlayar di atas kapal Beagle tahun
1831. Waktu itu umurnya baru dua puluh dua tahun.
Dalam masa pelayaran lima tahun, kapal Beagle mengarungi dunia, menyelusuri pantai Amerika Selatan
dalam kecepatan yang mengasyikkan. Ia menyelidiki kepulauan Galapagos yang sunyi terpencil,
mengambah pulau-pulau di Pacifik, di Samudera Indonesia dan di selatan Samudera Atlantik.

Dalam perkelanaan itu, Darwin menyaksikan banyak keajaiban-keajaiban alam, mengunjungi suku-suku
primitif, menemukan jumlah besar fosil-fosil, meneliti pelbagai macam tetumbuhan dan jenis binatang.
Lebih jauh dari itu, dia membuat banyak catatan tentang apa saja yang lewat di depan matanya.

Catatan-catatan ini merupakan bahan dasar bagi hampir seluruh karyanya di kemudian hari. Dari
catatan-catatan inilah berasal ide-ide pokoknya, dan kejadian-kejadian serta pengalamannya jadi
penunjang teori-teorinya.

Perjalanan dengan Kapal Beagle

Survei Beagle berlangsung lima tahun. Dalam Biografi Charles Darwin seperti yang dikutip dari
Ensiklopeida Britanica diketahui bahwa melakukan perjalanan dengan kapal Beagle. Ia menghabiskan
dua pertiga dari waktunya ini untuk menjelajani daratan.

Ia menyelidiki beraneka ragam penampilan geologis, fosil dan organisme hidup, dan menjumpai
beraneka ragam manusia, baik masyarakat pribumi maupun kolonial.

Secara metodik ia mengumpulkan sejumlah besar spesimen, banyak di antaranya baru bagi ilmu
pengetahuan. Hal ini mengukuhkan reputasinya sebagai seorang naturalis dan menjadikannya salah
seorang perintis dalam bidang ekologi, khususnya pemahaman tentang biokoenosis.

Catatan-catatan terincinya yang panjang lebar memperlihatkan karunianya untuk membangun teori dan
membentuk dasar bagi pekerjaannya di kemudian hari, serta memberikan pemahaman antropologis
sosial, politik yang mendalam tentang daerah-daerah yang dikunjunginya.

BACA JUGA :  Biografi Gordon Moore - Pendiri Intel Corp

Dalam pelayaran itu, Darwin membaca buku Charles Lyell, Principles of Geology (Prinsip-prinsip
Geologi), yang menjelaskan penampilan geologis sebagai akibat dari proses bertahap selama berbagai
periode yang panjang.
Darwin juga  menulis surat kepada keluarganya bahwa ia menyaksikan bentuk-bentuk tanah “seolah-
olah ia mempunyai mata Lyell”: ia melihat dataran-dataran dari lapisan tipis (shingle) yang terjal dan
kerang-kerang di Patagonia sebagai pantai-pantai yang menaik.

Di Chile, ia mengalami gempa bumi dan mencatat dasar-dasar laut dengan kerang yang terdampar di
atas pasang yang tinggi yang memperlihatkan bahwa tanah itu telah menaik; dan bahkan pada tempat-
tempat yang tinggi di Andes, ia dapat mengumpulkan kerang-kerang laut.

Charles Darwin membuat teori bahwa atol-atol karang membentuk pada gunung-gunung vulkanik yang
tenggelam, sebuah gagasan yang ia lihat dikukuhkan ketika Beagle menyelidiki Kepulauan Cocos
(Keeling).

Di Amerika Selatan ia menemukan fosil-fosil mamalia raksasa yang telah punah, teermasuk megatheria
dan gliptodon dalam lapisan-lapisan yang tidak memperlihatkan tanda-tanda katastrofi ataupun
perubahan iklim.

Sesekali ia mengangggap mereka serupa dengan spesies-spesies di Afrika, tetapi setelah pelayaran
Richard Owen memperlihatkan bahwa sisa-sisa itu berasal dari binatang-binatang yang terkait dengan
makhluk-makhluk hidup di tempat yang sama. Di Argentina dua spesies dari rhea mempunyai wilayah-
wilayah yang terpisah namun bertumpang tindih.

Tiba di Kepulauan Galapagos

Dalam Biografi Charles Darwin dijelaskan bahwa ia mendarat di Kepulauan Galápagos. Darwin
menemukan bahwa mockingbird berbeda dari satu pulau ke pulau lainnya.

Dan ketika kembali ke Britania diperlihatkan bahwa kura-kura Galápagos tortoise dan burung-burung
finch juga berbeda-beda spesiesnya tergantung pada masing-masing pulau yang mereka huni.

Binatang berkantung Australia kanguru tikus dan platipus adalah binatang-binatang yang sangat aneh
sehingga ia berpikir “Orang yang tidak percaya … mungkin akan berkata ‘Pastilah dua Pencipta yang
berbeda telah bekerja’.”

Ia dibingungkan oleh apa yang dilihatnya, dan ssementara dalam edisi pertama dari The Voyage of the
Beagle (Pelayaran di Beagle) ia menjelaskan distribusi spesies berdasarkan gagasan Charles Lyell tentang
“pusat-pusat ciptaan”, dalam edisi-edisi yang belakangan dari Jurnal ini, ia mulai membayangkan
penggunaan fauna Kepulauan Galápagos sebagai bukti untuk evolusi.

Tiga orang misionaris pribumi dikembalikan oleh Beagle ke Tierra del Fuego. Mereka telah diberadabkan
di Inggris selama dua tahun, namun sanak keluarga mereka di mata Darwin tampak “liar”, sedikit di atas
binatang.

Dalam waktu setahun, para misionaris itu telah kembali ke kehidupan mereka yang keras dan primitif,
namun mereka lebih menyukainya dan tidak ingin kembali ke dunia yang beradab. Pengalaman dan
penolakan Darwin terhadap perbudakan dan berbagai perlakuan yang tidak manusiawi lainnya yang
dilihatnya di tempat-tempat lain.

Seperti misalnya perlakuan buruk terhadap kaum pribumi oleh para kolonis Inggris di Tasmania
meyakinkannya bahwa tidak ada pembenaran moral apapun untuk memperlakukan orang lain dengan
buruk berdasarkan konsep ras.

Kini ia berpendapat bahwa umat manusia tidaklah terlalu jauh dari binatang, berbeda dengan apa yang
diyakini oleh teman-temannya kaum agamawan.

Sementara di kapal, Darwin mengalami mabuk laut. Pada Oktober 1833 ia mendapat demam di
Argentina, dan pada Juli 1834, ketika kembali dari pegunungan Andes ke Valparaíso, ia jatuh sakit dan
terpaksa tinggal di tempat tidur selama sebulan.

Sejak 1837 Darwin berulang-ulang menderita sakit perut, muntah-muntah, bisul yang parah, jantung
berdebar-debar, gemetaran dan berbagai gejala lainnya.

Semua gejala ini khususnya mempengaruhinya pada saat-saat ia merasa tertekan, seperti misalnya
ketika menghadiri pertemuan-pertemuan atau berhadapan dengan pertikaian mengenai teorinya.
Penyebab penyakit Darwin tidak diketahui pada masa hidupnya, dan berbagai upaya untuk merawatnya
tidak banyak berhasil.

BACA JUGA :  Biografi Malcom X - Pendakwah Islam dari Amerika

Spekulasi baru-baru ini menyebutkan bahwa di Amerika Selatan ia terkena penyakit Chagas karena
gigitan serangga, yang menyebabkan berbagai masalah belakangan. Penyebab lainnya yang mungkin
antara lain adalah masalah-masalah psiko-biologis dan penyakit Ménière.
Charles Darwin dan Teori Evolusi

Ketika masih dalam pelayaran, Henslow dengan hati-hati memperkuat reputasi bekas muridnya dengan
memberikan kepada sejumlah naturalis terpilh akses kepada contoh-contoh fosil dan salinan-salinan
tercetak tulisan-tulisan geologis Darwin.

Ketika Beagle kembali pada 2 Oktober 1836, Darwin telah menjadi terkenal di kalangan ilmiah. Darwin
mengunjungi keluarganya di Shrewsbury dan ayahnya mengembangkan tabungan agar Darwin dapat
menjadi seorang ilmuwan yang didukung dengan dananya sendiri.

Kemudian Darwin pergi ke Cambridge dan membujuk Henslow agar mengerjakan deskripsi botanis
tentang tanaman-tanaman modern yang telah dikumpulkannya.

Setelah itu Darwin berkeliling ke lembaga-lembaga di London untuk mencari naturalis terbaik yang ada
untuk menggambarkan koleksi-koleksinya yang lain untuk penerbitan pada waktu yang tepat. Charles
Lyell yang sangat bersemangat menemui Darwin pada 29 Oktober dan memperkenalkannya kepada
Richard Owen seorang ahli anatomi yang sedang naik daun.

Setelah mengerjakan koleksi tulang-tulang fosil Darwin pada Perhimpunan Ahli Bedah Kerajaan-nya,
Owen menimbulkan kejutan besar dengan mengungkapkan bahwa sebagian daripadanya berasal dari
tikus-tikus dan sejenis binatang merayap raksasa yang telah musnah. Hal ini meningkatkan reputasi
Darwin.

Penemuan Charles Darwin

Dengan dukungan Lyell yang antusias, Darwin menyampaikan makalahnya yang pertama kepada
Perhimpunan Geologis London pada 4 Januari 1837, dan mengatakan bahwa tanah Amerika Selatan
pelan-pelan sedang menaik.

Pada hari yang sama Darwin menyajikan contoh-contoh mamalia dan burungnya kepada Perhimpunan
Zoologis London. Binatang-binatang mamalia itu diambil oleh George R. Waterhouse.
Meskipun burung-burung itu kelihatannya seperti pemikiran yang baru muncul belakangan, John Gould,
seorang ahli burung mengungkapkan bahwa apa yang disangka Darwin sebagai “wren”, burung-burung
hitam, dan finch yang agak berbeda-beda dari Galápagos semuanya adalah finch, tetapi masing-masing
merupakan spesies yang berbeda.

Yang lainnya di Beagle termasuk FitzRoy juga telah mengumpulkan burung-burung ini dan lebih cermat
dengan catatan-catatan mereka, hingga memungkinkan Darwin menemukan dari pulau mana masing-
masing spesies itu berasal.

Di London Charles tinggal dengan saudaranya, Erasmus, seorang pemikir bebas. Pada pesta-pesta
jamuan makan ia berjumpa dengan sejumlah savant yang berpendapat bahwa Tuhan telah menetapkan
kehidupan sebelumnya dengan hukum-hukum alam, ketimbang dengan ciptaan-ciptaan yang ajaib
untuk sementara.

Sahabat saudaranya, Nn. Harriet Martineau adalah seorang penulis yang cerita-ceritanya
mempromosikan pembaruan-pembaruan Hukum orang miskin Whig Malthusian. Kalangan ilmiah heboh
dengan gagasan-gagasan tentang transmutasi spesies yang secara kontroversial dikaitkan dengan
kehebohan Radikal.

Darwin lebih suka akan teman-temannya yang terhormat, para profesor Cambridge, meskipun gagasan-
gagasannya melampaui keyakinan mereka bahwa sejarah alam harus membenarkan agama dan tatanan
sosial.

Pada 17 Februari 1837, Lyell menggunakan pidato kepresidenannya di Perhimpunan Geografis untuk
menyajikan temuan-temuan Owen untuk menentukan tanggal fosil-fosil Darwin, dan menunjukkan
inferensi bahwa spesies-spesies dari binatang-binatang yang telah pu nah itu terkait dengan spesies-
spesies dari yang ada sekarang di tempat yang sama.

Pada pertemuan yang sama Darwin terpilih menjadi anggota Dewan Perhimpunan itu. Ia sudah
diundang oleh FitzRoy untuk menyumbangkan tulisan dalam Journal berdasarkan catatan-catatan
lapangannya sebagai bagian sejarah alam tentang laporan kapten dari pelayaran Beagle.

BACA JUGA :  Biografi Bunda Teresa

Kini ia tenggelam dalam penulisan buku mengenai geologi Amerika Selatan. Pada saat yang sama ia
berspekulasi tentang transmutasi dalam Buku Catatan Merah-nya yang dimulainya di atas Beagle.
Buku The Origin of Species Karya Darwin

Sebuah proyek lain yang dimulainya mendapatkan laporan-laporan para ahli tentang koleksinya yang
diterbitkan sebagai rangkaian terbitan Zoology of the Voyage of H.M.S. Beagle (Zoologi dari Pelayaran
H.M.S. Beagle), dan Henslow menggunakan kontak-kontaknya untuk mengatur pemberian sebesar
£1,000 dari Perbendaharaan untuk mensponsorinya.

Buku The Origin of Species

Darwin menyelesaikan penulisan Journal-nya sekitar 20 Juni ketika Raja William IV meninggal dunia dan
zaman Victoria dimulai. Pada pertengahan Juli ia memulai buku catatan “B”-nya yang rahasia tentang
transmutasi, dan mengembangkan hipotesis bahwa di mana setiap pulau dari Kepulauan Galápagos
mempunyai jenis kura-kuranya sendiri.

Semuanya itu berasal dari satu spesies kura-kura dan telah menyesuaikan diri dengan pulau-pulau yang
berlainan dalam cara yang berbeda-beda.

Teori Charles Darwin

Kesimpulan dari teori Darwin adalah mahluk hidup berevolusi akibat seleksi alam yang terjadi. Darwin
juga percaya bahwa Manusia berevolusi dari kera dan percaya bahwa kera merupaj nenek moyang dari
manusia.

Namun Layak dicatat, teori Darwin dirumuskan tanpa sandaran teori genetik apa pun atau bahkan dia
tak tahu-menahu mengenai pengetahuan itu. Di masa Darwin, tak seorang pun faham ihwal khusus
bagaimana suatu generasi berikutnya.

Meskipun Gregor Mendel sedang merampungkan hukum-hukum keturunan pada tahun-tahun


berbarengan dengan saat Darwin menulis dan menerbitkan bukunya yang membikin sejarah.

Hasil karya Mendel yang menunjang teori Darwin begitu sempurnanya, Mendel nyaris sepenuhnya tak
diacuhkan orang sampai tahun 1900, saat teori Darwin sudah begitu mapan dan mantap.

Jadi, pengertian modern kita perihal evolusi –yang merupakan gabungan antara ilmu genetik keturunan
dengan hukum seleksi alamiah– lebih lengkap ketimbang teori yang disodorkan Darwin.
Pengaruh Darwin terhadap pemikiran manusia dalam sekah. Dalam kaitan dengan ilmu pengetahuan
murni, tentu saja, dia sudah melakukan tindak revolusioner semua aspek bidang biologi.

Seleksi alamiah betul-betul punya prinsip yang teramat luas serta mendasar, dan pelbagai percobaan
sudah dilakukan penerapannya di pelbagai bidang-seperti antropologi, sosiologi, ilmu politik dan
ekonomi.

Bahkan barangkali pengaruh Darwin lebih penting terhadap pemikiran agama ketimbang terhadap segi
ilmu pengetahuan atau sosiologi.

Pada masa Darwin dan bertahun-tahun sesudahnya, banyak penganut setia Nasrani percaya bahwa
menerima teori Darwin berarti menurunkan derajat kepercayaan terhadap agama.

Kekhawatiran mereka ini barangkali ada dasarnya biarpun jelas banyak sebab faktor lain yang jadi
lantaran lunturnya kepercayaan beragama. (Darwin sendiri menjadi seorang sekuler).

Bahkan atas dasar sekuler, teori Darwin mengakibatkan perubahan besar pada cara manusia dalam hal
mereka memikirkan ihwal dunia mereka (bangsa manusia itu tampaknya) secara keseluruhan tidak lagi
menduduki posisi sentral dalam skema alamiah alam makhluk sebagaimana tadinya mereka akukan.

Kini kita harus memandang diri kita sebagai salah satu bagian saja dari sekian banyak makhluk dan kita
mengakui adanya kemungkinan bahwa sekali tempo akan tergeser. Akibat dari hasil penyelidikan
Darwin, pandangan Heraclitus yang berkata, “Tak ada yang permanen kecuali perubahan” menjadi
diterima secara lebih luas.

Sukses teori evolusi sebagai penjelasan umum mengenai asal-usul manusia telah lebih mengokohkan
kepercayaan terhadap kemampuan ilmu pengetahuan menjawab segala pertanyaan dunia fisik
(walaupun tidak semua persoalan manusia dan kemanusiaan). Istilah Darwin, “Yang kuat mengalahkan
yang lemah” dan “Pergulatan untuk hidup” telah masuk menjadi bagian kamus kita.

Artikel diambil dari Biografiku.com. Silahkan di copy sebagai bahan referensi, Mohon cantumkan sumber
: https://www.biografiku.com/biografi-charles-darwin-penemu-teori-evolusi.
Biografi Gregory Pincus – Penemu Pil Kontrasepsi

By Nurdyansa - 31 Maret 2009 Edited 5 Mei 2018 816

0 ()

Biografiku.com.  Gregory Pincus lahir tahun 1903 di Woodbine, New Jersey, putera peranakan Rusia-
Yahudi. Dia lulus dari Cornell tahun 1924, dan peroleh gelar doktor dari Harvard tahun 1927. Sesudah itu
dia melibatkan diri dalam kerja penyelidikan di pelbagai lembaga, termasuk di Harvard dan Cambridge
dan menjadi mahaguru di Clark selama beberapa tahun. Tahun 1944 dia bantu Worcester Foundation
untuk penyelidikan biologi, dan bertahun-tahun sesudah itu memimpin laboratoriumnya. Dia penulis
lebih dari 250 kertas kerja ilmiah begitu juga sebuah buku The Conquest of Fertility, tentang penaklukan
kesuburan, terbit tahun 1965.

Pil kontrasepsi, dan biolog Amerika Gregory Pincus pegang rol penting dalam soal ini. Pil itu punya dua
segi arti penting. Di dunia yang kelabakan melihat bahaya pesatnya pertumbuhan penduduk, pil itu
berfungsi sebagai alat pencegah. Walaupun kurang langsung, tetapi tak kurang revolusionernya, pil itu
punya akibat dalam hal perubahan hasrat seksual. Sudahlah diketahui secara meluas bahwa lebih dari
lima belas tahun atau sekitar masa itu, telah terjadi “revolusi” dalam sikap hubungan kelamin di Amerika
Serikat. Tak syak lagi, banyak faktor politik, ekonomi dan sosial telah mempengaruhi revolusi itu, tetapi
faktor utama yang terbesar jelaslah disebabkan karena pil itu. Tadinya, ketakutan terhadap bunting yang
tidak diharapkan, merupakan faktor yang mempengaruhi banyak wanita dalam hal melakukan hubungan
kelamin sebelum nikah, atau bahkan sesudah nikah. Tiba-tiba, wanita disuguhi suatu kesempatan
melakukan hubungan seksual tanpa takut jadi bunting. Dengan sendirinya, keadaan ini membawa
perubahan sikap dan tingkah laku kedua belah pihak.

Mungkin ada keberatan terhadap pengembangan “Enovid” (pil pertama pencegah bunting) bahwa itu
tidaklah sepenting yang dikira orang, karena pencegahan kehamilan sudah dikenal orang sebelumnya.
Argumen itu mengesampingkan beda antara metode kontrasepsi dengan teknik yang efektif dan yang
secara psikologis bisa diterima. Sebelum ada perkembangan pil, kontrasepsi yang paling dianjurkan oleh
para ahli adalah “diaphragm.” Memang, diaphragm aman dan dapat dipercaya, tetapi prakteknya
mayoritas kaum wanita malas-malasan menggunakannya. Amat mengherankan, tatkala pil untuk
pertama kalinya dicoba, beribu wanita siap ambil resiko menempuh cara yang belum pernah dicoba
(dan mungkin mengandung bahaya) untuk cegah bunting ketimbang “diaphragm” yang jelas jelas
amannya.

BACA JUGA :  Biografi Septinus George Saa, Kisah Sang Jenius dari Tanah Papua

Dan bisa pula orang anggap pengembangan “Enovid” bukanlah suatu kemenangan yang betul-betul
mengesankan karena telan pil menyangkut risiko terhadap kesehatan dan mungkin dalam waktu tak
lama lagi di masa depan metode pil itu akan diganti dengan cara yang lebih baru dan lewat alat atau
obat yang lebih sip. Tetapi, secara alamiah metode kontrasepsi masa depan hanya akan memberi sedikit
saja perbaikan karena pil sudah diterima secara meluas dan sudah memuaskan pihak-pihak yang
bersangkutan. (Dapat dicatat, dalam masa lebih lima belas tahun ini –masa berjuta-juta orang Amerika
Serikat biasa menelan pil secara teratur– gairah hidup mereka meningkat secara menyolok. Fakta ini saja
sudah menunjukkan bahwa pil bukanlah sumber pokok dari gangguan kesehatan). Sejarah akan dan
harus mencatat perkembangan “Enovid” di tahun 1950-an merupakan pendobrak metode pembatasan
kelahiran yang ruwet itu.

Banyak orang sudah memberikan sumbangan pikirannya buat perkembangan pil kontrasepsi yang
ditelan lewat mulut. Memang, masalah ini sudah jadi bahan perbincangan lama sekali; kesulitannya
adalah tak seorang pun tahu persis unsur kimiawi apa yang mesti dimasukkan ke dalam pil. Menariknya,
kunci penemuan sudah diketemukan sejak tahun 1937. Di tahun itu. A.W. Makepeace, G.L. Weinstein,
dan M.H. Friedman sudah memperagakan bahwa suntikan “progesterone” (salah satu dari hormon seks
wanita) dapat mencegah pembuahan pada binatang di laboratorium. Tetapi-mungkin karena
penyuntikan di bawah kulit tidak menarik keadaannya untuk cara-cara pencegahan kehamilan, atau
mungkin karena “progesterone” saat itu merupakan bahan kimia yang mahal harganya-penemuan itu
tidak banyak menarik perhatian umum. Tidak mendorong.

Perkembangan utama pil baru mulai sekitar tahun 1950 tatkala seorang biolog Amerika Serikat, Gregory
Pincus, mulai menggarap masalah ini. Jelas, adalah Margaret Sanger, seorang penganjur pembatasan
kelahiran kawakan yang memberi dorongan moril kepada Pincus. Dia akan sukar memilih orang lain yang
lebih baik dari Gregory Pincus, karena Pincus ahli dalam bidang “steroid metabolisme” dan di bidang
fisiologi pembiakan makhluk pemamah biak dan juga direktur laboratorium Worcester Foundation for
Experimental Biology di Shrewsbury, Massachusetts, laboratorium percobaan biologi.

BACA JUGA :  Biografi Niels Bohr - Penemu Teori Struktur Atom

Jelaslah, Pincus dengan dia punya gabungan luar biasa dari kepandaian teknis dan naluri ilmiah, mampu
memecahkan masalah secara garis besar dengan cekatan. Segera dia mendapat pembantu Dr. Min-
Chueh Chang, seorang penyelidik di Worcester Foundation, melakukan percobaan “progesteron”
terhadap binatang-binatang laboratorium, untuk melihat apakah hal itu dapat menekan pembuahan
meskipun ditelan lewat mulut. Percobaan Chang ternyata sukses. Ini betul-betul suatu permulaan yang
memberi harapan, khusus dari sudut kenyataan bahwa beberapa tahun sebelumnya seorang ahli kimia
bernama Russel Marker sudah menemukan cara untuk membuat “progesterone” sintetis yang lebih
murah harganya.

Penyumbang pikiran lainnya adalah Dr. John Rock, seorang gyneacolog yang atas anjuran Pincus
melakukan percobaan. Percobaan ini menunjukkan bahwa “progesterone” yang ditelan dapat mencegah
pembuahan pada wanita. Tetapi, penyelidikan Rock juga memecahkan dua kesulitan serius akibat
penggunaan “progesterone” sebagai kontrasepsi yang ditelan. Pertama, hanya menekan sekitar 85%
pembuahan. Kedua, diperlukan dosis yang tak layak besarnya untuk mengatasi soal itu.

Tetapi Pincus, yang yakin betul bahwa dia berada di atas jalur yang tepat, siap dengan cara
menanggulanginya. Dia sadar, mestinya ada bagian lain yang secara kimiawi serupa dengan
“progesterone” tetapi tanpa hambatan-hambatan. Bulan Desember 1953 dia tanya pelbagai perusahaan
bahan kimia agar mengirim contoh “steroids” sintetis yang mereka produsir, yang serupa secara kimiawi
dengan “progesterone.” Pincus mencoba bahan-bahan kimia yang diterimanya, dan salah satu
daripadanya “norethynodrel” bikinan G.D. Searle ternyata efektif.

Ini merupakan jalan keluar yang menguntungkan buat Pincus, karena tatkala dia mulai penyelidikannya,
sejak tahun 1950, norethynodrel bahkan tak pernah ada! Ini sudah disintetiskan tahun 1952 oleh Dr.
Frank B. Colton, seorang ahli biokimia yang bekerja di laboratorium Searle, dan kemudian mempatenkan
atas namanya. Tetapi, baik Colton ataupun para pengawasnya di G.D. Searle tidak bermaksud mencoba
menciptakan alat kontrasepsi yang ditelan, bahkan tidak pada saat mereka sadar bahwa mereka
sebenarnya sudah berhasil membuatnya.

Percobaan-percobaan berikutnya yang dilakukan oleh kelompok penyelidik yang sudah dihimpun oleh
Pincus menunjukkan bahwa “norethynodrel” itu masih bisa lebih efektif bilamana ditambah dengan
sedikit campuran kimia yang disebut “mestranol.” Kombinasi obat inilah yang kemudian dilempar ke
pasar oleh G.D. Searle dan perusahaannya yang disebut “Enovid.”

BACA JUGA :  Biografi James Watson - Penemu DNA (Dioxyribo Nucleic Acid)

Menjelang tahun 1955 Pincus dapat mencium bahwa saatnya sudah tiba untuk melakukan percobaan pil
secara besar-besaran. Percobaan dimulai bulan April tahun 1956, di kota San Yuan, Puerto Rico, di
bawah pengawasan Dr. Edris Rice-Wray. Dalam tempo sembilan bulan, percobaannya menunjukkan
betapa hebatnya pil kontrasepsi yang ditelan. Tetapi, percobaan diteruskan lagi hingga tiga tahun
sebelum “Food and Drug Administration” (semacam dinas pengawasan makanan dan obat-obatan)
menyetujui pemasaran “Enovid” pada bulan Mei 1960.

Dari kemenangan itu jelaslah sudah Gregory Pincus tidaklah mengembangkan pil kontrasepsi sendirian.
Adalah Frank Colton yang sesungguhnya menciptakan “norethynodrel”; jelas, Colton dan pelbagai ahli
kimia yang merintis jalan untuk hasil karyanya layaklah jasa-jasanya diperhitungkan. Begitu pula banyak
orang yang bekerja bersama dalam kelompok Pincus, termasuk John Rock, Min-Chueh Chang, dan Dr.
Celso-Ramon Garcia kesemuanya ini tak bisa dikesampingkan sumbangan pikirannya. Untuk hal,itu, Dr.
Edris Rice-Wray, Margaret Sanger, dan banyak lagi yang tak bisa saya sebut, mereka masing-masing
pegang peranan dalam keseluruhan hasil kerja. Tetapi, tampaknya tak bisa diragukan lagi bahwa
Gregory Pincus merupakan tokoh terpenting dan tenaga penggerak utama dari seluruh proyek.

Dia seorang ilmuwan yang tak berkeputusan mengabdikan segenap waktu dan usahanya dalam
perjuangan penyelidikan kontrasepsi lewat mulut; dia adalah orang yang memiliki kemampuan ilmiah
dan pengorganisasian yang memungkinkan berhasilnya proyek itu; dia menelaah gagasan dasar,
mengusahakan dana untuk biaya penyelidikan, dan mengajak orang-orang berbakat bekerja sama dalam
proyeknya. Dia punya pandangan dan kepastian mendorong proyek hingga rampung dan rapi, dan dialah
seorang yang terima penghargaan utama dari hasil kerja besar ini.

Artikel diambil dari Biografiku.com. Silahkan di copy sebagai bahan referensi, Mohon cantumkan sumber
: https://www.biografiku.com/biografi-gregory-pincus-1903-1967.

Anda mungkin juga menyukai