Makalah PKN (Individu)
Makalah PKN (Individu)
Oleh:
M Raihan Ramdhan M
(11210340000198)
KELAS 1/D
1
JURUSAN ILMU AL QUR’AN DAN TAFSIR
FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH Jakarta 2021
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Dialah yang
telah menganugerahkan Al-Quran sebagai petunjuk bagi seluruh manusia dan
Rahmat bagi seluruh alam. Sholawat serta salam selalu tercurah limpahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukan kita ke jalan yang
benar.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB I : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang .......………………………………………………………4
1.2 Runusan Masalah ..........................................................................5
1.3 Tujuan Masalah ............…………………………………………... 5
BAB II : Pembahasan
1 Pengertian Politik ……………………………………………….…6-9
2 Strategi Nasional …………………………………………………..........11
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1
Ramlan Subakti, Memahami Ilmu Politik, (Jakarta: Grasindo, 2010), 2.
2
Ibid, 7.
4
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGETIAN POLITIK
Kata” politik”secara etimologis berasal dari bahasa Yunani politeia, yang
akar katanya dadalah polis, berarti satuan kesatuan masyarakat yang berdiri
sendiri, yaitu negara dan teia, berarti urusan. Dalam bahasa indonesia, poloitik
dalam arti politics mempunyai kepentingan umum warga negara satuan
bangsa.Politik merupakan suatu rangkaian asas, prinsip, keadaan, jalan, cara , dan
alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang di kehendaki.
Dalam Agama Islam pun kita di anjurkan untuk berpolitik, karna setelah
kita tahu bahwa makna politik bisa kita artikan dengan Siyasah (Mengurus
segenap kepentingan umum) maka pada zaman nabi pun para nabi berpolitik,
seperti yang kita tahu bahwa para nabi mementingkan kepentingan umum dahulu
lalu mementingkan diri sendiri, seperti yang kita tahu pada perjanjian
Hudaibiyyah disana banyak point-point penting Islam yang terpaksa di hapus atas
dasar tidak setujunya kaum kafir, dan pada waktu itu ada tujuh point yang di
hapus kaum muslim atas keinginan kaum kafir.
Dalam bahasa inggris, politics adalah suatu rangkaian asas (prisip),
keadaan, cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai cita-cita atau tujuan
tertentu.Sedangkan policy, yang dalam bahasa indonesia diterjemahkan sebagai
kebijaksanana, adalah pertimbangan-pertimbangan yang di anggap dapat
menjamin terlaksananya suatu usaha, cita-cita atau tujuan yang di kehendaki.
Dengan demikian, politik membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan negara,
kekuasaan, pengambilan keputusan,kebijakan (policy), dan distribusi atau alokasi
sumber daya.
6
A. NEGARA
Negara merupakan suatu organisasi dalam sutu wilayah yang memiliki
kekuasaan tertinggi yang di taati oleh rakyatnya.Boleh di katakan negara
merupakan bentuk memasyarakat dan organisasi politik yang paling utama dalam
suatu wilayah yang berdaulat.
Adapun bentuk kenegaraan meliputi bentuk-bentuk Negara yang
pernahada antara lain sebagai berikut:
B) NEGARA DOMONION:
Negara domonion ini ialah suatu negara yangtadinya daerah jajahan
Inggris, yang telah merdeka dan berdaulat, yangmengakui raja Inggris sebagai
rajanya, sebagai lambang persatuanmereka.
C) NEGARA PROTEKTORAT:
suatu negara yang berada di bawah lindungannegara lain. Biasanya soal
hubungan luar negeri dan pertahanan darinegara protektorat itu dengan
persetujuan diserahkan kepada negarapelindung. Contoh negara protektorat;Mesir,
protektorat dari Turki (1917)Zanzibar, protektorat dari Inggris (1890) Albania,
protektorat dari Italia (1936)
F) NEGARA MANDAT:
Yaitu bentuk negara bekas jajahan negara yang kalah dalam Perang Dunia
I, yang diletakkan dalam pemerintahan mandatdari negara
negara yang menang perang di bawah pengawasan DewanMandat Liga Bangsa
7
Bangsa. Contoh : Kamerun bekas jajahan Jermanmenjadi Mandat Perancis.
G) NEGARA UNI:
bentuk gabungan dua negara atau lebih yang dikepalai seorang raja.
Ada 2 (dua) macam uni :
Uni Personil: Uni yang terjadi apabila dua negara yang tergabung secarakebetulan
mempunyai kepala negara yang sama. Contoh : Uni Belanda
Uni Riil: Uni yang terjadi apabila Negara negara yang tergabung memiliki
kelengkapan Negara yang sama untuk menyelenggarakan kepentingan bersama,
yang dibentuk melalui perjanjian.
B. KEKUASAAN
kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau Lembaga untuk
mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan
keinginannya. Dalam politik yang perlu di perhatikan adalah bagaimana
kekuasaan itu di peroleh, bagaimana mempertahankannya, dan bagaimana
melaksanakannya. Dalam pembagian nya di dalam suatu Negara Kekuasaan di
bagi menjadi 3 Yaitu :
8
Robson adalah salahsatu seorang yang mengembangkan pandangan
tentang kekuasaan ini. Dirumuskan, ilmu politik sebagai ilmu yang memusatkan
perhatian pada perjuangan untuk memperoleh dan mempertahankan kekuasaan,
mempengaruhi pihak lain, atau pun menentang pelaksanaan kekuasaan. Ilmu
politik mempelajari hal ihwal yang berkaitan dengan kekuasaan dalam
masyarakat, yakni sifat, hakikat, dasar, proses-proses, ruang lingkup, dan hasil
hasil kekuasaan.3
9
Kebijakan (policy) merupakan suatu kumpulan yang diambil oleh
seseorang atau kelompok politik dalam memilih tujuan dan cara mencapai tujuan
itu. Dalam pemikirannya adalah bahwa masyarakat memilih beberapa tujuan
bersama yang ingin dicapai secara bersama pula, sehingga perlu rencana yang
mengikat yang dirumuskan dalam kebijakan-kebijakanoleh pihak yang
berwenang.
E. DISTRIBUSI
Yang dimaksud distribusi ialah pembagian dan pengalokasian nilai-nilai
(values) dalam masyarakat. Nilai adalah suatu yang diinginkan dan penting.Ia
harus membagi secara adil.Politik membicarakan bagaimana pembagian dan
pengalokasian nilai-nilai secara mengikat.
4
Robert Dahl. 1963 . Modern political analysis. New York: Englewood Cliffs Prentice Hall. Hlm. 5
10
berhenti dan mengurusi urusannya sendiri, urusan orang lain yang menjadi
tanggung jawabnya, urusan bangsanya, ideologi dan pemikiran-pemikirannya.
Oleh karena itu setiap individu, kelompok, organisasi ataupun negara yang
memperhatikan urusan umat (dalam lingkup negara dan wilayah-wilayah mereka)
bisa disebut sebagai politikus. Kita bisa mengenali hal ini dari tabiat aktivitasnya,
kehidupan yang mereka hadapi serta tanggung jawabnya.5
Islam sebagai agama yang juga dianut oleh mayoritas umat di Indonesia
selain sebagai aqidah ruhiyah (yang mengatur hubungan manusia dengan Rabb-
nya), juga merupakan aqidah siyasiyah (yang mengatur hubungan antara sesama
manusia dan dirinya sendiri). Oleh karena itu Islam tidak bisa dilepaskan dari
aturan yang mengatur urusan masyarakat dan negara. Islam bukanlah agama yang
mengurusi ibadah mahdloh individu saja.
Berpolitik adalah hal yang sangat penting bagi kaum muslimin. Ini kalau
kita memahami betapa pentingnya mengurusi urusan umat agar tetap berjalan
sesuai dengan syari’at Islam. Terlebih lagi ‘memikirkan/memperhatikan urusan
umat Islam’ hukumnya fardlu (wajib)sebagaimana Rasulullah bersabda :
"Barangsiapa di pagi hari perhatiannya kepada selain Allah, maka Allah akan
berlepas dari orang itu. Dan barangsiapa di pagi hari tidak memperhatikan
kepentingan kaum muslimin maka ia tidak termasuk golongan mereka (kaum
muslimin)".
Oleh karena itu setiap saat kaum muslimin harus senantiasa memikirkan urusan
umat, termasuk menjaga agar seluruh urusan ini terlaksana sesuai dengan hukum
syari’at Islam. Sebab umat Islam telah diperintahkan untuk berhukum (dalam
urusan apapun) kepada apa yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya, yakni
Risalah Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad Shollallahu Alaihi Wasallam.
Firman Allah SWT:
ق ۚ لِ ُك ٍّل َج َع ْلنَا
ِّ ك ِمنَ ْٱل َح
َ فَٱحْ ُكم بَ ْينَهُم بِ َمٓا أَنزَ َل ٱهَّلل ُ ۖ َواَل تَتَّبِ ْع أَ ْه َوٓا َءهُ ْم َع َّما َجٓا َء
ِمن ُك ْم...
"….maka putuskanlah (perkara) mereka menurut apa yang Allah turunkan dan
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran
yang telah datang kepadamu….." 6
ٓ
َ َِو َمن لَّ ْم يَحْ ُكم بِ َمٓا أَن َز َل ٱهَّلل ُ فَأ ُ ۟و ٰلَئ
َك هُ ُم ْٱل ٰ َكفِرُون
11
Dua ayat di atas dan beberapa ayat lain yang senada, seperti surat Al-Maidah ayat
44,45, 47 dan 49 serta An-Nisaa’ ayat 65 menjelaskan bahwa kaum muslimin
harus (wajib) mendasarkan segala keputusan tentang urusan apapun kepada
ketentuan Allah, yakni hukum syari’at Islam.
Terlaksananya urusan umat sesuai dengan hukum syari’at Islam tidak
hanya meliputi urusan dalam negerinya saja, melainkan juga urusan luar negeri.
Hal ini karena kaum muslimin juga melakukan interaksi dengan negara-negara
lain, yang dalam setiap pelaksanaannya harus selalu terikat dengan syari’at Islam.
2.PENGERTIAN STRATEGI
Strategi berasal dari bahasa yunani strategia yang diartikan sebagai “the art
of the general” atau seni seseorang panglima yang biasanya digunakan dalam
peperangan.Karl von Clausewitz (1780-1831) berpendapat bahwa strategi adalah
pengetahuan tentang penggunaan tempuran untuk memenangkan
peperangan.Sedangkan perang itu sendiri merupakan kelanjutan dari perang.
12
pengendalian) serta penggunaan kekuatan nasional untuk mencapai tujuan
nasional.
13
politik dan strategi nasional yang bersifat pelaksanaan .
Salah satu wujud pengapilikasian politik dan strategi nasional dalam
pemerintahan adalah sebagai berikut :
OTONOMI DAERAH
Undang-undang No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang
merupakan salah satu wujud politik dan strategi nasional secara teoritis telah
memberikan dua bentuk otonomi kepada dua daerah, yaitu otonomi terbatas bagi
daerah propinsi dan otonomi luas bagi daerah Kabupaten/Kota. Perbedaan
Undang-undang yang lama dan yang baru ialah:
KEWENANGAN DAERAH
1. Dengan berlakunya UU No. 22 tahun 1999tenang Otonomi Daerah, kewenagan
daerah mencakup seluruh kewenangan bidang pemerintahan, kecuali
kewenangan dalam bidang politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan,
moneter dan fiskal, agama, serta kewenangan bidang lain.
2. Kewenagnan bidang lain, meliputi kebijakan tentang perencanaan nasional dan
pengendalian pembangunan secara makro.
3. Bentuk dan susunan pemerintahan daerah,
a. DPRD sebagai badan legislatif daerah dan pemerintah daerah sebagai
eksekutif daerah
dibentuk di daerah.
b. DPRD sebagai lwmbaga perwakilan rakyat di daerah merupakan wahana
untuk
melaksanakan demokrasi.
14
1). Memilih Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati, dan
Walikota/Wakil
2). Memilih anggota Majelis Permusawartan Prakyat dari urusan Daerah.
3). Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Gubernur/ Wakil Gubernur,
BAB III
15
PENUTUP
3.1. Kesimpulam
16
DAFTAR PUSTAKA
17