Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

POLITIK DAN STRATEGI


NASIONAL
Mata kuliah:
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Dosen Pengampu:
Bapak Lebba, S.Ag. M.Si, Dr

Oleh:
M Raihan Ramdhan M
(11210340000198)
KELAS 1/D

1
JURUSAN ILMU AL QUR’AN DAN TAFSIR
FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH Jakarta 2021

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Dialah yang
telah menganugerahkan Al-Quran sebagai petunjuk bagi seluruh manusia dan
Rahmat bagi seluruh alam. Sholawat serta salam selalu tercurah limpahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukan kita ke jalan yang
benar.

Kami bersyukur mendapatkan kesempatan untuk menyelesaikan makalah


ini dalam Mata Kuliah PKN. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Dosen
Pengampu kami yaitu Bapak Lebba, S.Ag. M.Si, Dr dan teman-teman semua yang
telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah serta tidak luput juga
saya mendapatkan bantuan dari beberapa jurnal, buku, artikel yang kami baca.

Makalah ini disusun sebagai bentuk proses belajar untuk mengembangkan


kemampuan. Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak agar bisa menjadi bekal dalam pembuatan
makalah saya dikemudian hari dengan lebih baik lagi. Kami berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Cirebon, Desember 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Judul Halaman ……………………………………………………1


Kata Pengantar ……………………………………………………2
Daftar Isi ……………………………………………………3

BAB I  : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang .......………………………………………………………4
1.2 Runusan Masalah ..........................................................................5
1.3 Tujuan Masalah ............…………………………………………... 5

BAB II : Pembahasan  
1 Pengertian Politik ……………………………………………….…6-9
2 Strategi Nasional …………………………………………………..........11

3. Dasar Pemikiran Penyusunan Politik dan Strategi Nasional...………………...11-13

BAB III : Penutup


3.1. Kesimpulan …………………………………………………………….………….14

Daftar Pustaka …………………………………………………………….………….15

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Islam menyebut politik dengan kata Siyasah. Jika yang di maksud


politik adalah siyasah mengatur urusan masyarakat maka dalam islam
sangat menganjurkan untuk pentingnya belajar dan memahami siyasah,
karna untuk bisa mengatur suatu kaum atau golongan kita perlu politik
Strategi adalah rencana jangka panjang dengan di ikuti tindakan
tindakan jangka panjang untuk mencapai suatu tujuan tertentu atau yang
bisa kita sebut dengan kemenangan. Dengan adanya rancangan-rancangan
yang baik dan benar maka kita akan lebih mudah untuk menuju ke tujuan
yang kita inginkan
Menurut perkembangan tentang politik dari awal hingga saat ini,
ada lima sudut pandang terkait politik. Yang pertama adalah usaha-usaha
yang ditempuh warga negara untuk membicarakan dan mewujudkan
kebaikan bersama, kemudian yang kedua adalah segala hal yang berkaitan
dengan penyelenggaraan negara dan pemerintahan. Lalu yang ketiga
adalah segala kegiatan yang diarahkan untuk mencari dan
mempertahankan kekuasaan dalam masyarakat. kemudian yang keempat
politik sebagai kegiatan yang berkaitan dengan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan umum, kemudian yang terakhir adalah politik
sebagai konflik dalam rangka mencari dan mempertahankan sumber-
sumber yang dianggap penting.1
Pada sudut pandang ketiga ini, menyebutkan bahwa politik adalah
mencari dan mempertahankan kekuasaan dalam masyarakat. Robson
adalah satu dari sekian banyak orang yang mengembangkan sudut
pandang terkait kekuasaan ini. Robson menjelaskan bahwa ilmu politik
sebagai ilmu yang memusatkan perhatian pada perjuangan untuk
memperoleh dan mempertahankan kekuasaan, melaksanakan kekuasaan,
mempengaruhi pihak lain, ataupun menentang pelaksanaan kekuasaan.2

1
Ramlan Subakti, Memahami Ilmu Politik, (Jakarta: Grasindo, 2010), 2.
2
Ibid, 7.

4
1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa Definisi politik


2. Apa itu Strategi politik
3. Bagaimana pelaksanaan politik dan strategi nasional
4. Bagaimana keberhasilan politik dan strategi nasional

1.3 TUJUAN

1. Memahami definisi politik


2. Memahami strategi politik
3. Untuk mengetahui bagaimana kaidah pelaksanaan politik dan strategi
nasional;
4. Untuk mengetahui bagaimana keberhasilan politik dan strategi
nasional Indonesia.

5
BAB II
PEMBAHASAN
 

2.1 PENGERTIAN POLITIK , STRATEGI NASIONAL

1. PENGETIAN POLITIK
            Kata” politik”secara etimologis berasal dari bahasa Yunani politeia, yang
akar katanya dadalah polis, berarti satuan kesatuan masyarakat yang berdiri
sendiri, yaitu negara dan teia, berarti urusan. Dalam bahasa indonesia, poloitik
dalam arti politics mempunyai kepentingan umum warga negara satuan
bangsa.Politik merupakan suatu  rangkaian asas, prinsip, keadaan, jalan, cara , dan
alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang di kehendaki.
Dalam Agama Islam pun kita di anjurkan untuk berpolitik, karna setelah
kita tahu bahwa makna politik bisa kita artikan dengan Siyasah (Mengurus
segenap kepentingan umum) maka pada zaman nabi pun para nabi berpolitik,
seperti yang kita tahu bahwa para nabi mementingkan kepentingan umum dahulu
lalu mementingkan diri sendiri, seperti yang kita tahu pada perjanjian
Hudaibiyyah disana banyak point-point penting Islam yang terpaksa di hapus atas
dasar tidak setujunya kaum kafir, dan pada waktu itu ada tujuh point yang di
hapus kaum muslim atas keinginan kaum kafir.
           Dalam bahasa inggris, politics adalah suatu rangkaian asas (prisip),
keadaan, cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai cita-cita atau tujuan
tertentu.Sedangkan policy, yang dalam bahasa indonesia diterjemahkan sebagai
kebijaksanana, adalah pertimbangan-pertimbangan yang di anggap dapat
menjamin terlaksananya suatu usaha, cita-cita atau tujuan yang di kehendaki.
Dengan demikian, politik membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan negara,
kekuasaan, pengambilan keputusan,kebijakan (policy), dan distribusi atau alokasi
sumber daya.

6
A.  NEGARA
Negara merupakan suatu organisasi dalam sutu wilayah yang memiliki
kekuasaan tertinggi yang di taati oleh rakyatnya.Boleh di katakan negara
merupakan bentuk memasyarakat dan organisasi politik yang paling utama dalam
suatu wilayah yang berdaulat.
Adapun bentuk kenegaraan meliputi bentuk-bentuk Negara yang
pernahada antara lain sebagai berikut:

A) SERIKAT NEGARA (KONFEDARASI):


Adalah perserikatan beberapa negarayang merdeka dan berdaulat penuh
baik ke dalam maupun ke luar. Padaumumnya Konfederasi dibentuk berdasarkan
perjanjian untukmengadakan kerjasama dalam bidang tertentu, misalnya

B) NEGARA DOMONION:
Negara domonion ini ialah suatu negara yangtadinya daerah jajahan
Inggris, yang telah merdeka dan berdaulat, yangmengakui raja Inggris sebagai
rajanya, sebagai lambang persatuanmereka.

C) NEGARA PROTEKTORAT:
suatu negara yang berada di bawah lindungannegara lain. Biasanya soal
hubungan luar negeri dan pertahanan darinegara protektorat itu dengan
persetujuan diserahkan kepada negarapelindung. Contoh negara protektorat;Mesir,
protektorat dari Turki (1917)Zanzibar, protektorat dari Inggris (1890) Albania,
protektorat dari Italia (1936)

D) NEGARAN TRUSTEE (PERWALIAN):


bentuk negara yang pemerintahannyaberada di bawah pengawasan Dewan
Perwalian PBB. Munculnya Trusteemerupakan hasil perjanjian San Francisco
sesudah perang dunia

E) NEGARA KOLONI ATAU JAJAHAN:


bentuk negara yang berada di bawah kekuasaan negara lain. Contoh:
Indonesia sebelum 17 Agustus 1945.

F) NEGARA MANDAT:
Yaitu bentuk negara bekas jajahan negara yang kalah dalam Perang Dunia
I, yang diletakkan dalam pemerintahan mandatdari negara
negara yang menang perang di bawah pengawasan DewanMandat Liga Bangsa

7
Bangsa. Contoh : Kamerun bekas jajahan Jermanmenjadi Mandat Perancis.

G) NEGARA UNI:
bentuk gabungan dua negara atau lebih yang dikepalai seorang raja.
Ada 2 (dua) macam uni :

Uni Personil: Uni yang terjadi apabila dua negara yang tergabung secarakebetulan
mempunyai kepala negara yang sama. Contoh : Uni Belanda

Uni Riil: Uni yang terjadi apabila Negara negara yang tergabung memiliki
kelengkapan Negara yang sama untuk menyelenggarakan kepentingan bersama,
yang dibentuk melalui perjanjian.

B.  KEKUASAAN
kekuasaan  adalah kemampuan seseorang atau Lembaga untuk
mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan
keinginannya. Dalam politik yang perlu di perhatikan adalah bagaimana
kekuasaan itu di peroleh, bagaimana mempertahankannya, dan bagaimana
melaksanakannya. Dalam pembagian nya di dalam suatu Negara Kekuasaan di
bagi menjadi 3 Yaitu :

1. Eksekutif yaitu kekuasaan yang dipegang oleh pemerintah selaku pelaksana


negara,pengatur.
2. legislatif yaitu kekusaan yang berwenang membuat kebijakan dan perundang
undangan yaitu DPR dan MPR
3. Yudikatif yaitu kekusaan yang berwenang dalam kekusaan keadilan
pengaturan uu dan menjaga peradilan dalam negeri

Pandangan ketiga melihat politik sebagai kegiatan mencari dan


mempertahankan kekuasaan dalam masyarakat. Oleh karna itu, ilmu politik
dirumuskan sebagai ilmu yang mempelajari hakikat, kedudukan, dan penggunaan
kekuasaan di manapun kekuasaan itu di temukan.

8
Robson adalah salahsatu seorang yang mengembangkan pandangan
tentang kekuasaan ini. Dirumuskan, ilmu politik sebagai ilmu yang memusatkan
perhatian pada perjuangan untuk memperoleh dan mempertahankan kekuasaan,
mempengaruhi pihak lain, atau pun menentang pelaksanaan kekuasaan. Ilmu
politik mempelajari hal ihwal yang berkaitan dengan kekuasaan dalam
masyarakat, yakni sifat, hakikat, dasar, proses-proses, ruang lingkup, dan hasil
hasil kekuasaan.3

C.  PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Pengambilan keputusan adalah aspek utama politik.Dalam pengambilan
keputusan perlu di perhatikan siapa pengambil keputusan itu dan untuk siapa
keputusan itu dibuat.Jadi, politik adalah pengambilan keputusan melalui sarana
umum. Keputusan yang diambil menyangkut sektor publik dari suatu Negara.
Proses Pengambilan Keputusan ada beberapa tahap pengambilan keputusan,
disebutkan olehnya proses pengambilan keputusan ada 4 tahapan yakni :

1. Intelligence: PENGUMPULAN informasi untuk mengindetifikasikan


permasalahan
2. Desig: tahap PERANCANGAN solusi dalam bentuk alternative pemecahan
masalah
3. Choice: tahap MEMILIH dari solusi dari alternative-alternativeyang disediakan
4. Implementation : tahap MELAKSANAKAN KEPUTUSAN dan melaporkan
hasilnya

D.  KEBIJAKAN UMUM


3
William Robson. 1954. The University Teaching of social sciences politik sciences paris UNISCO.,
hlm. 17-18

9
Kebijakan (policy) merupakan suatu kumpulan yang diambil oleh
seseorang atau kelompok politik dalam memilih tujuan dan cara mencapai tujuan
itu. Dalam pemikirannya adalah bahwa masyarakat memilih beberapa tujuan
bersama yang ingin dicapai secara bersama pula, sehingga perlu rencana yang
mengikat yang dirumuskan dalam kebijakan-kebijakanoleh pihak yang
berwenang.

Politik merupakan proses pembuatan, pelaksanaan, dan penegakkan


keputusan untuk kepentingan umum. Kata “POLITIK” mengandung pengertian
publik. Secara historis politik diartikan sebagai usaha membicarakan apa yang
menjadi kebaikan bersama bagi para warga negara yang hidup dalam polis. Selain
itu, politik dikemukakan merupakan keputusan yang mengikat seluruh
masyarakat, keputusan yang hanya mengikat, menyangkut, dan mempengaruhi
sebagai masyarakat setidak-tidaknya secara normatif tidak dapat dikategorikan
sebagai kepurtusan politik. Sehubungan dengan itu, pendapat yang dikemukakan
oleh Robert Dahl bahwa politik menyangkut power, rule, and authorty tidak dapat
diterima4

E.  DISTRIBUSI
Yang dimaksud distribusi ialah pembagian dan pengalokasian nilai-nilai
(values) dalam masyarakat.  Nilai adalah suatu yang diinginkan dan penting.Ia
harus membagi secara adil.Politik membicarakan bagaimana pembagian dan
pengalokasian nilai-nilai secara mengikat.

2.2 MANFAAT BERPOLITIK


Politik senantiasa diperlukan oleh masyarakat manapun. Ia merupakan
upaya untuk memelihara urusan umat di dalam dan di luar negeri. Kalau kita
memandang seseorang dalam sosoknya sebagai manusia (sifat manusiawinya),
ataupun sebagai individu yang hidup dalam komunitas tertentu, maka sebenarnya
ia bisa disebut sebagai seorang politikus. Di dalam hidupnya manusia tidak pernah

4
Robert Dahl. 1963 . Modern political analysis. New York: Englewood Cliffs Prentice Hall. Hlm. 5

10
berhenti dan mengurusi urusannya sendiri, urusan orang lain yang menjadi
tanggung jawabnya, urusan bangsanya, ideologi dan pemikiran-pemikirannya.
Oleh karena itu setiap individu, kelompok, organisasi ataupun negara yang
memperhatikan urusan umat (dalam lingkup negara dan wilayah-wilayah mereka)
bisa disebut sebagai politikus. Kita bisa mengenali hal ini dari tabiat aktivitasnya,
kehidupan yang mereka hadapi serta tanggung jawabnya.5
Islam sebagai agama yang juga dianut oleh mayoritas umat di Indonesia
selain sebagai aqidah ruhiyah (yang mengatur hubungan manusia dengan Rabb-
nya), juga merupakan aqidah siyasiyah (yang mengatur hubungan antara sesama
manusia dan dirinya sendiri). Oleh karena itu Islam tidak bisa dilepaskan dari
aturan yang mengatur urusan masyarakat dan negara. Islam bukanlah agama yang
mengurusi ibadah mahdloh individu saja.
Berpolitik adalah hal yang sangat penting bagi kaum muslimin. Ini kalau
kita memahami betapa pentingnya mengurusi urusan umat agar tetap berjalan
sesuai dengan syari’at Islam. Terlebih lagi ‘memikirkan/memperhatikan urusan
umat Islam’ hukumnya fardlu (wajib)sebagaimana Rasulullah bersabda :
"Barangsiapa di pagi hari perhatiannya kepada selain Allah, maka Allah akan
berlepas dari orang itu. Dan barangsiapa di pagi hari tidak memperhatikan
kepentingan kaum muslimin maka ia tidak termasuk golongan mereka (kaum
muslimin)".
Oleh karena itu setiap saat kaum muslimin harus senantiasa memikirkan urusan
umat, termasuk menjaga agar seluruh urusan ini terlaksana sesuai dengan hukum
syari’at Islam. Sebab umat Islam telah diperintahkan untuk berhukum (dalam
urusan apapun) kepada apa yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya, yakni
Risalah Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad Shollallahu Alaihi Wasallam.
Firman Allah SWT:

‫ق ۚ لِ ُك ٍّل َج َع ْلنَا‬
ِّ ‫ك ِمنَ ْٱل َح‬
َ ‫فَٱحْ ُكم بَ ْينَهُم بِ َمٓا أَنزَ َل ٱهَّلل ُ ۖ َواَل تَتَّبِ ْع أَ ْه َوٓا َءهُ ْم َع َّما َجٓا َء‬
‫ ِمن ُك ْم‬...
"….maka putuskanlah (perkara) mereka menurut apa yang Allah turunkan dan
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran
yang telah datang kepadamu….." 6
ٓ
َ ِ‫َو َمن لَّ ْم يَحْ ُكم بِ َمٓا أَن َز َل ٱهَّلل ُ فَأ ُ ۟و ٰلَئ‬
َ‫ك هُ ُم ْٱل ٰ َكفِرُون‬

"…Barangsiapa yang tidak memutuskan (perkara) menurut apa yang diturunkan


Allah, maka mereka itu adalah orang-orang kafir ". 7
5
https://m.kumparan.com/aan-fatih/politik-dalam-islam
6
Q.S almaidah:48
7
Q.S almaidah:44

11
Dua ayat di atas dan beberapa ayat lain yang senada, seperti surat Al-Maidah ayat
44,45, 47 dan 49 serta An-Nisaa’ ayat 65 menjelaskan bahwa kaum muslimin
harus (wajib) mendasarkan segala keputusan tentang urusan apapun kepada
ketentuan Allah, yakni hukum syari’at Islam.
Terlaksananya urusan umat sesuai dengan hukum syari’at Islam tidak
hanya meliputi urusan dalam negerinya saja, melainkan juga urusan luar negeri.
Hal ini karena kaum muslimin juga melakukan interaksi dengan negara-negara
lain, yang dalam setiap pelaksanaannya harus selalu terikat dengan syari’at Islam.

2.PENGERTIAN STRATEGI
Strategi berasal dari bahasa yunani strategia yang diartikan sebagai “the art
of the general” atau seni seseorang panglima yang biasanya digunakan dalam
peperangan.Karl von Clausewitz (1780-1831) berpendapat bahwa strategi adalah
pengetahuan tentang penggunaan tempuran untuk memenangkan
peperangan.Sedangkan perang itu sendiri merupakan kelanjutan dari perang.

Dalam pengertian umum, strategi adalah cara untuk mencapatkan


kemenangan atau pencapaian tujuan. Strategi pada dasarnya merupakan seni dan
ilmu menggunakan dan mengembangkan kekuatan ( ideologi, politik, ekonomi,
sosial-budaya dan hankam) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

3. POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL


   Politik nasional diartikan sebagai kebijakan umum dan pengambilan
kebijakan untuk mencapai tujuan suatu cita-cita dan tujuan nasional.Dengan
demikian definisi politik nasional adalah asas, haluan, usaha serta kebijakan
negara tentang pembinaan (perencanaan, pengembangan, pemeliharaan, dan

12
pengendalian) serta penggunaan kekuatan nasional untuk mencapai tujuan
nasional.

STRATEGI NASIONAL adalah cara melaksanakan politik nasional


dalam mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional. Strategi
nasional disusun untuk melaksanakan politik nasional, misalnya strategi jangka
pendek, jangka menengah dan jangka panjang untuk mencapai sebuah tujuan atau
target yang kita inginkan tentu masih didalam urusan mnsejahterakan rakyat

2.2 DASAR PEMIKIRAN PENYUSUNAN POLITIK DAN STRATEGI


NASIONAL
Penyusunan politik dan strategi nasional perlu memahami pokok-pokok
pikiran yang terkandung dalam sistem manajemen nasional yang berlandaskan
ideologi Pancasila, UUD 1945, Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional .
Politik dan strategi nasional yang telah berlangsung selama ini disusun
berdasarkan sistem kenegaraaan menurut UUD 1945 . sejak tahun 1985 telah
berkembang pendapat yang mengatakan bahwa jajaran pemerintah dan lembaga-
lembaga yang tersebut dalam UUD 1945 merupakan “suprastruktur politik”
Lembaga-lembaga tersebut adalah MPR, DPR, Presiden, DPA, BPK, MA
.Sedangkan badan-badan yang ada dalam masyarakat disebut sebagai
“infrastruktur politik”, yang mencakup pranata politik yang ada dalam
masyarakat, seperti partai politik, organisasi kemasyarakatan, media massa,
kelompok kepentingan (interest group), dan kelompok penekan (pressure group) .
Suprastruktur dan infrastruktur politik harus dapat bekerja sama dan memiliki
kekuatan yang seimbang . Mekanisme penyusunan politik dan strategi nasional di
tingkat suprastruktur politik diatur oleh presiden/mandataris MPR . Sedangkan
proses penyusunan politik dan strategi nasional di tingkat suprastruktur politk
dilakukan setelah presiden menerima GBHN .Strategi nasional dilaksanakan oleh
para menteri dan pimpinan lembaga pemerintah non departemen berdasarkan
petunjuk presiden, yang dilaksanakan oleh presiden sesungguhnya merupakan

13
politik dan strategi nasional yang bersifat pelaksanaan .
Salah satu wujud pengapilikasian politik dan strategi nasional dalam
pemerintahan adalah sebagai berikut :

OTONOMI DAERAH
Undang-undang No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang
merupakan salah satu wujud politik dan strategi nasional secara teoritis telah
memberikan dua bentuk otonomi kepada dua daerah, yaitu otonomi terbatas bagi
daerah propinsi dan otonomi luas bagi daerah Kabupaten/Kota. Perbedaan
Undang-undang yang lama dan yang baru ialah:

1. Undang-undang yang lama, titik pandang kewenangannya dimulai dari pusat


(central government looking).
2. Undang-undang yang baru, titik pandang kewenangannya dimulai dari daerah
(local government looking).

KEWENANGAN DAERAH
1. Dengan berlakunya UU No. 22 tahun 1999tenang Otonomi Daerah, kewenagan
daerah mencakup seluruh kewenangan bidang pemerintahan, kecuali
kewenangan dalam bidang politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan,
moneter dan fiskal, agama, serta kewenangan bidang lain.
2. Kewenagnan bidang lain, meliputi kebijakan tentang perencanaan nasional dan
pengendalian pembangunan secara makro.
3. Bentuk dan susunan pemerintahan daerah,
a. DPRD sebagai badan legislatif daerah dan pemerintah daerah sebagai
eksekutif daerah
dibentuk di daerah.
b. DPRD sebagai lwmbaga perwakilan rakyat di daerah merupakan wahana
untuk
melaksanakan demokrasi.

14
1). Memilih Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati, dan
Walikota/Wakil
2). Memilih anggota Majelis Permusawartan Prakyat dari urusan Daerah.
3). Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Gubernur/ Wakil Gubernur,

Bupati/Wakil Bupati, dan Walikota/Wakil Walikota.


4. Membentuk peraturan daerah bersama gubernur, Bupati atas Wali Kota.
5. Menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) bersama
gubernur,
Bupati, Walikota.
6. Mengawasi pelaksanaan keputusan Gubernur, Bupati, dan Walikota,
pelaksanaan
APBD, kebijakan daerah, pelaksanaan kerja sama internasional di daerah, dan
menampung serta menindak-lanjuti aspirasi daerah dan masyarakat.

BAB III

15
PENUTUP

3.1.  Kesimpulam

Dapat disimpulkan bahwa berpolitik adalah sesuatu yang penting karna


kalau politik kita artikan Siyasah atau mengurus segenap urusan masyarakat berati
agama kita sendiri Agama Islam sangat menganjurkan kita dalam berpolitik dan
para Nabi pun dulu menggunakan metode politik dalam mengurus umatnya.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa politik dan strategi nasional Indonesia


dilaksanakan di segala bidang. Hal itu dilakukan untuk memajukan seluruh aspek
kehidupan di Indonesia.

Kemudian, Garis-Garis Besar Haluan Negara tahun 1999-2004 yang


ditetapkan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat dalam Sidang Umum Majelis
Permusyawaratan Rakyat 1999 harus menjadi arah penyelenggaraan negara bagi
lembaga-lembaga tinggi negara dan segenap rakyat Indonesia. Selain itu
pelaksanaan politik dan strategi nasional di Indonesia di tentukan oleh tujuh unsur
pokok yang telah tertulis dalam pembahasan diatas.

16
DAFTAR PUSTAKA

S. Sumarsono, H. Mansyur, dkk, Pendidikan Kewarganegaraan, PT. Gramedia


Pustaka Utama, Jakarta, 2001.
http://darmaprasajawahyudi2.blogspot.com/2013/06/dasar-pemikiran-
penyusunan-politik-dan.html
https://ahmadjurnaidi.wordpress.com/2014/01/02/101/
http://happyberseri.blogspot.com/2013/02/makalah-pendidikan-
kewarganegaraan_3313.html
Robert Dahl. 1963 . Modern political analysis. New York: Englewood Cliffs
Prentice Hall. Hlm. 5
S. Ramlan Mwmahami Ilmu Politik, PT. Grasindo

17

Anda mungkin juga menyukai