Anda di halaman 1dari 6

PROBLEM HIPOTESIS MEKANISME MORE IDK LI

(case title: ANDI) INFO


-An. A 15 bln dibawa - Kejang 1. Identifikasi problem
orang tuanya ke pusat Demam 2. Hipotesa
kesmas dengan - Epilepsi 3. Episode movement yang berhubungan
kejang. - Encephalitis dengan kejang (bagaimana cara
RPS :30 menit - Status membedakan ini kejang atau bukan?)
sebelum ke rs, ibu Epilepsi e.c 4. Kapan pasien harus dirujuk ke RS?
melihat andi kejang 5. Definisi status epilepsi
badannya goyang demam dan 6. Klasifikasi status epilepsi
dengan jerking kedua resp tract inf. 7. Epidemiologi
tangan dan kaki. 8. Etiologi status epilepticus
Matanya menatap 9. Patofisiol status epilepsy
lurus kedepan. 10. Cara DX Status Epilepsi
Tangan pasien 11. Algoritma tatalaksana status epilepsi
mengepal dan kedua 12. Manajemen medis dan stabilisasi
lengan atas dan kaki neurologi status epilepticus
bergetar seperti orang 13. Farmakologi fenitoin dan diazepam
menggigil. Mulut 14. Efek samping dan interaksi diazepam
menyeringai, tidak setelah pemberian melalui rectal
ada busa dari mulut 15. Komplikasi status epilepsy
dan lidah tidak 16. Mortality dan morbidity rate dari status
tergigit. Gerak ritmik. epilepsi
Kejang selama 30 17. Ketentuan EEG pada status epilepsy
detik dan bayi tertidur 18. Prognosis status epilepsy
selama 5 menit 19. Ketentuan penanganan setelah pasien KRS
kemudian menangis. 20. Resep
Kejang berhenti tanpa 21. Hubungan pemeriksaan lumbal punksi
intervensi dari orang pada pemeriksaan status epileptikus
tua. Anak pertama
mereka pernah
kejang- takut anaknya
sekarang akan kejang
seperti anak pertama
maka dibawa ke
puskesmas.
RPS :dokter yang
menerima melihat
kejang dengan gejala
yang sama. Diberi
obat diazepam 2 kali
tidak berhenti dan
diberi prolonged
seizure drug. Kejang
selama 15 menit.
RPS :malam
sebelumnya demam
tinggi dengan sedikit
batuk dan hidung
mampet. Tidak ada
riwayat penyakit lain.
-RPD tidak ada
riwayat penyakit lain,
alergi atau operasi.
-RPK tidak ada
riwayat penyakit
metabolic atau
keterlambatan
perkembangan.
Saudara andi
memiliki riwayat
kejang demam saat
usia 3 dan 4 tahun.
-R.OBAT tidak
ada konsum si obat
ataupun ada alergi
obat.
-R. nutrisi,
pertumbuhan dan
perkembangan
anak kedua dari orang
tua sehat. Usia khmln
39 mgg, bb normal
3650, pb 51 cm, lika
35 cm, periode
perinatal lancer untuk
fisik dan neurological
developmentnya,
imunisasi update
terus. Rutin ke
posyandu dan kata
bidan berat badannya
bagus.
-R.SOSEK ortu
bekerja sebagai
pekerja sipil, anak
dititipkan di penitipan
anak. Punya satu
saudara laki2 usia 9
tahun. Hidup di
lingkungan yang baik
dan sehat.
-PEMFIS:
Anak tampak sakit,
tidak sadar setelah
kejang lama. Bb 10
kg, pb 82 cm, lika 47
cm. status nutrisi
bagus.
a. Vital sign
GCS: tidak diketahui
Temp 38 derajat c, hr
140xpm, rr 40xpm,
SO2 89%.
Head : lain normal
kecuali hidung: rinore
dan nasal flaring
(hidung melebar);
mulut: tampak
sianosis karena
kejang.
Neck: dbn
Cor: dbn
Pulmo: dispneu,
lainnya dbn.
Abdomen : dbn
Ekstremitas : dbn

Pemeriksaan Neuro
-dokter melakukan
pemeriksaan
neurologis tidak ada
reflex patologis,
reflex fisiologis
normal. 1 jam setelah
pasien bangun dan
mulai menangis, tidak
ada rekuren seizure.
Gcs dievaluasi
kembali dan hasilnya
normal (4-5-6).
PEMNUNJANG
-CBC normal,
leucopenia, plt
normal.
-Urinalysis  oke
-Gula darah normal

(2nd sesh)
Dokter dipuskesmas
merujuk ke rsal.
Setelah pasien
menerima fenitoin
loading dose 100 mg
kejang berhenti.
Dokter kasih 02
6lpm, D51/4 NS iv
1000 cc/24 jam,
Diazepam inj 3 mg
jika ada kejang
berulang.
Paracetamol 100 mg
bila perlu. Reevaluasi
vs sebelum rujuk. Vs
membaik. Hr 100, rr
45, so2 98% dengan
mask o2. Sianosis
bibir mereda dan
nasal flaring
berkurang.

-di RSAL , dokter


memeriksa pasien.
VS baik. Diberi o2
2lpm, D51/4 NS iv
1000cc/24 jam,
fenitoin iv 25 mg 2x1
(5mg/kgbb/hari), inj
diazepam 3 mg jika
pasien kejang
berulang. 100 mg
parasetamol bila
dibutuhkan.
-pem. Elektrolit
dilakukan
-dikirim ke PICU.

-setelah dirawat di Rs
5 hari , px membaik,
obat antiepilepsi
berhenti dan diganti
dengan oral fenitoin.
Px juga dilakukan
pemeriksaan eeg
sebelum pulang ke
rumah.

Anda mungkin juga menyukai