Anda di halaman 1dari 42

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Alat Pelindung Diri (APD) adalah suatu alat yang mempunyai
kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi
sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja. Saat
ini, APD ini adalah kelengkapan wajib yang harus disediakan tempat
kerja serta digunakan oleh pekerja, termasuk pekerja dalam bidang
kesehatan sesuai dengan bahaya dan resiko kerja yang dihadapi
untuk menjaga keselamatan pekerja sekaligus pasien.
Menurut keputusan Menteri Kesehatan No HK.01.07 tahun
2020 tentang pedoman pencegahan dan pengendalian Covid 19,
keselamatan pasien dan tenaga kesehatan perlu menjadi perhatian.
Oleh karena itu, prosedur pencegahan dan pengendalian infeksi perlu
diterapkan baik itu di puskesmas, rumah sakit, bahkan di tempat
pemberian pelayanan berbasis masyarakat seperti posyandu.
Pengaturan jarak, kebersihan tangan, penggunaan APD yang tepat
bagi tenaga kesehatan, serta pembersihan dan disinfeksi permukaan
dan lingkungan perlu diterapkan setiap saat.
Petugas medis yang menerapkan penggunaan APD tentu
memiliki resiko yang lebih rendah terpajan penyakit dibandingkan
dengan petugas medis yang sama sekali tidak menggunakan APD
sebelum memberikan intervensi kepada pasien. Kesadaran yang
tinggi akan keselamatan diri turut memotivasi petugas medis untuk
memperlengkapi diri dengan APD sebelum bersentuhan dengan
pasien. Dengan kata lain APD berperan penting dalam mengendalikan
dan mencegah penyebaran penyakit menular seperti yang sedang
terjadi saat ini yakni pandemi covid-19. COVID-19 (Corona Virus
Disease 2019) sendiri pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China
2

pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat
dan telah menyebar ke semua negara, termasuk Indonesia.
Memasuki era digital, media massa turut berkembang dengan
dinamika masyarakat yang modern. Masyarakat semakin kompleks
dengan kebutuhan informasi yang semakin meningkat. Pemberitaan
melalui media online kini dianggap lebih cepat dibandingkan dengan
media cetak atau penyiaran. Kelebihannya sebagai multimedia
capability di mana bisa menampilkan teks, audio, dan video juga
membantu kebanyakan orang saat ini yang cenderung berpikir praktis
dalam mencari informasi yang dibutuhkan.
Maka dari itu media massa menjadi penting di era dewasa ini.
Mengingat kondisi pandemi saat ini, peran media sebagai kontrol dan
sumber informasi dalam penyampaian informasi termasuk penyuluhan
kepada khalayak umum bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja,
tanpa perlu mengumpulkan massa dan tanpa perlu bertatap muka. Di
sisi lain hal ini sesuai dengan program kemenkes dalam upaya
mencegah penyebaran covid-19 dengan melakukan 5M. Yakni dalam
hal menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
Puskesmas Takisung merupakan salah satu pusat layanan
Kesehatan primer yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama di
kecamatan Takisung, Kabupaten Tanah Laut. Puskesmas Takisung
telah berupaya melakukan beberapa tindakan terkait mencegah
penyebaran covid 19, seperti edukasi mengenai protokol kesehatan,
koordinasi lintas sektor terkait tracking, pemantauan penderita covid-
19 yang melakukan isolasi mandiri, dan penggunaan APD pada
tenaga kesehatan yang bertugas guna mencegah penyebaran covid
19. Namun penggunaan APD pada tenaga kesehatan di Puskesmas
Takisung belum sepenuhnya benar. Masih ada beberapa petugas si
Puskesmas Takisung yang memakai APD belum sesuai dengan
standart yang ada. Adapun faktor yang mempengaruhi perilaku
3

pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) saat bekerja salah satunya


adalah kurangnya pengetahuan. Salah satu cara untuk meningkatkan
pengetahuan yaitu dengan memberi penyuluhan. Selama pandemi
penyuluhan tentang APD belum optimal. Hal ini dikarenakan di era
pandemi ini mengharuskan adanya pembatasan aktifitas fisik, maupun
penerapan 5M untuk mencegah laju penularan virus Covid-19.
Tenaga kesehatan sebagai salah satu Aparatur Sipil Negara
juga dapat membentuk karakter dari dalam dirinya sendiri untuk
menjadi ASN yang berkompeten, profesional, berintegritas, dan
berkomitmen baik atas tugas dan fungsi yang diembannya. Menurut
UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, ASN (Aparatur
Sipil Negara) adalah Profesi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang diangkat oleh
pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam
suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya
dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Untuk membentuk ASN yang berkualitas yang berlandaskan pada
nilai-nilai dasar ASN yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etikas
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) maka
dilaksanakan Pelatihan Dasar (LATSAR) berdasarkan Peraturan
Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) No.12 Tahun 2018
Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil dan Peraturan
Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) No. 93 Tahun 2021
Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis memutuskan
untuk melakukan rancangan aktualisasi agar pemakaian APD oleh
petugas di Puskesmas Takisung lebih optimal salah satunya dengan
meningkatkan pengetahuan petugas tentang pemakaian APD melalui
penyuluhan. Selain itu penulis juga memanfaatkan perkembangan
zaman, yakni media digital untuk melakukan penyuluhan mengingat
4

saat ini hampir semua orang bisa mengakses media sosial/ internet
dengan mudah dimana saja dan kapan saja. Oleh karenanya,
penulis memutuskan membuat rancanan aktualisasi dengan judul
“OPTIMALISASI PENYULUHAN MEDIK PEMAKAIAN ALAT
PELINDUNG DIRI DENGAN METODE LANGSUNG DAN DIGITAL DI
PUSKESMAS TAKISUNG KABUPATEN TANAH LAUT”

B. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi


1. Tujuan Umum
Peserta pelatihan dasar golongan III Angkatan II diharapkan
mampu mengimplementasikan rencana aktualisasi dengan
menerapkan nilai-nilai profesi pegawai dalam keterkaitan mata
pelatihan agenda 2 yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) serta mata pelatihan
agenda 3 yaitu manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole of
Government (WOG) sehingga terwujudnya pelayanan dan
penyelenggaraan pemerintahan yang profesional, transparan,
efektif dan efesien.

2. Tujuan Khusus
Peserta pelatihan dasar CPNS golongan III Angkatan
II diharapkan mampu:
a. Meningkatkan pemahaman petugas Puskesmas Takisung
mengenai pemakaian Alat Pelindung Diri (APD)
b. Menjaga mutu pelayanan petugas Takisung terutama dalam
menjaga keamanan dan kenyaman baik terhadap pasien
maupun terhadap sesama petugas dengan menggunakan APD
sesuai standart.
c. Membantu mencegah laju penyebaran Covid-19 dan infeksi
penyakit menular lain di wilayah kerja Puskesmas Takisung.
5

d. Menggunakan media digital secara baik dan bijak. Yakni


sebagai media untuk menambah ilmu terutama di bidang
kesehatan.

3. Manfaat
Manfaat yang akan diperoleh dalam rancangan aktualisasi yaitu:
a. Bagi Diri Sendiri
1) Disiplin dalam pemakaian APD saat bertugas
2) Meningkatkan rasa tanggung jawab untuk menjaga mutu
pelayanan di unit tempat bekerja
3) Dapat memanfaatkan media digital secara optimal sehingga
meningkatkan kreatifitas.
b. Bagi Unit Kerja
1) Pemakaian APD oleh seluruh petugas Puskesmas Takisung
lebih optimal.
2) Seluruh karyawan bisa mengakses informasi terutama
tentang APD dengan cepat dan mudah melalui media digital.
3) Membantu tercapainya visi dan misi Puskesmas Takisung
c. Bagi Masyarakat
1) Meningkatkan pelayanan kesehatan yang aman dan nyaman
2) Mencegah terjadinya resiko infeksi nosocomial kepada
pasien.
3) Menambah pengetahuan yang berhubungan dengan medis.

C. Isu Aktual
Secara sederhana isu dapat diartikan sebagai sebuah
persoalan, atau isu dapat juga dikatakan sebagai sebuah masalah,
sesuatu yang sedang menjadi perhatian atau pokok persoalan. Isu
dapat berupa masalah, perubahan, peristiwa, situasi, kebijakan,
atau nilai yang tengah berlangsung dalam kehidupan masyarakat.
6

Munculnya sebuah isu dapat disebabkan oleh ketidakpuasan


sekelompok masyarakat, terjadinya peristiwa dramatis, perubahan
sosial, atau kurang optimalnya kekuatan pemimpin. Isu aktual
berarti isu yang sedang terjadi atau sedang dalam proses, sedang
hangat dibicarakan di kalangan masyarakat.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai unsur utama Aparatur
Negara memegang peranan penting dalam rangka mewujudkan
masyarakat madani, masyarakat teknologi, dan masyarakat
terbuka. Untuk itu dibutuhkan sosok PNS sebagai pimpinan yang
memiliki kompetensi, pengetahuan, sikap dan perilaku patut dan
memadai, sadar akan tanggung jawab sebagai pelayan publik,
memiliki wawasan yang luas, peka dan dapat menangkap
persoalan. Aparatur Sipil Negara (ASN) harus memiliki pemahaman
(internalisasi) dan mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN.
Setiap ASN yang professional harus memiliki integritas untuk
menginternalisasi nilai-nilai dasar ASN dalam menjalankan tugas
dan kewajiban sehari-hari.
Identifikasi isu dalam rancangan aktualisasi ini diperoleh dari
penemuan masalah atau problematika yang terjadi pada instansi
penulis yakni di Puskesmas Takisung Kabupaten Tanah Laut,
Provinsi Kalimantan Selatan. Dengan mencermati kondisi, tugas pokok
dan fungsi sebagai dokter umum di puskesmas Takisung , diperoleh
beberapa isu aktual yang menjadi permasalahan dan perlu dilakukan
analisis yaitu :
a. Belum optimalnya penyuluhan pemakaian APD petugas di
Puskesmas Takisung
b. Belum optimalnya capaian vaksinasi covid-19
c. Tingginya angka ODGJ di wilayah Takisung
d. Masih adanya Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang
tidak kontrol secara rutin
e. Masih terdapatnya pengunjung puskesmas Takisung yang
7

belum mentaati protokol kesehatan

Dari beberapa isu yang ada, langkah selanjutnya adalah


menyeleksi isu tersebut menggunakan metode AKPL. Metode ini
digunakan untuk mengetahui bahwa isu tersebut benar terjadi yang
telah menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab
dan pemecahannya. Jika diperbaiki, dapat memberikan nilai
kekhalayakan yang baik untuk semua orang serta isu tersebut logis
dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan
tanggung jawab. Metode APKL didasarkan pada:
a. Aktual, artinya isu atau pokok persoalan sedang terjadi atau
akan terjadi dan sedang menjadi pembicaraan orang banyak.
b. Problematik, artinya isu yang menyimpang dari kondisi yang
seharusnya, standar ketentuan yang menimbulkan kegelisahan
yang perlu dicari penyebab dan pemecahannya.
c. Kekhalayakan, artinya isu yang secara langsung menyangkut
hajat hidup orang banyak.
d. Kelayakan, artinya isu bersifat logis dan patut dibahas sesuai
dengan tugas dan tanggung jawab.

Analisis APKL dilakukan dengan memberikan nilai positif atau


negatif pada masing-masing kriteria aktual, problematik, kelayakan,
dan kekhalayan. Jika isu yang ditemukan memenuhi kriteria maka
diberi nilai positif, sebaliknya jika tidak memenuhi kriteria diberi nilai
negatif. Jika semua kriteria memiliki nilai positif, maka isu
dinyatakan memenuhi persyaratan dan berkualitas. Jika tidak, maka
isu dinyatakan tidak memenuhi persyaratan dan kurang berkualitas.
Hasil analisis APKL terkait isu-isu di Puskesmas Takisung disajikan
dalam tabel 1.1 di bawah ini
8

Tabel 1.1 Analisis isu dengan Metode APKL

No ISU A P K L Keterangan

Belum optimalnya penyuluhan memenuhi p


1. pemakaian APD petugas di Puskesmas + + + + ersyarata
Takisung n
memenuhi p
Belum optimalnya capaian vaksinasi covi
2. + + + + ersyarata
d-19
n
memenuhi p
Tingginya angka ODGJ di wilayah Takisu
3. + + + + ersyarata
ng
n
Masih adanya Orang Dengan Gangguan  tidak meme
4. Jiwa (ODGJ) yang tidak kontrol secara r + + - + nuhi persy
utin aratan
tidak meme
Masih terdapatnya pengunjung puskesm nuhi persy
5. as Takisung yang belum mentaati protok + + - + aratan
ol Kesehatan

Keterangan:+ (memenuhi kriteria),– (tidak memenuhi kriteria)

Berdasarkan Analisis APKL yang telah dilaksanakan pada table


1.1 diatas menjelaskan bahwa terdapat tiga isu yang memenuhi
kriteria. Isu yang pertama yaitu belum optimalnya penyuluhan
pemakaian APD petugas di Puskesmas Takisung. Isu yang kedua
yaitu Belum optimalnya capaian vaksinasi covid-19. Dan isu yang
ketiga yaitu Tingginya angka ODGJ di wilayahTakisung.
Untuk keterkaitan ketiga isu tersebut terhadap tugas pokok dan
fungsi penulis sebagai dokter ahli pertama berdasarkan Kepmenpan
No. 139 tahun 2003 tentang Jabatan Fungsional Dokter, dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
9

Tabel 1.2 Keterkaitan Isu dengan Tupoksi


No. Isu Keterkaitan dengan Tupoksi
Dokter ahli Pertama
1. Belum optimalnya penyuluhan melakukan penyuluhan medik
pemakaian APD petugas di
Puskesmas Takisung
2. Belum optimalnya capaian melakukan pelayanan
vaksinasi covid-19 imunisasi
3. Tingginya angka ODGJ di melakukan pemulihan mental
wilayah Takisung tingkat sederhana

Langkah selanjutnya setelah didapatkan tiga isu yang


memenuhi kriteria dengan menggunakan teknik AKPL, kemudian
ketiga isu tersebut dipertimbangkan kembali untuk dijadikan isu
prioritas. Ketiga isu tersebut kembali diidentifikasi dengan
menggunakan teknik U (Urgency), S (Seriousness), dan G (Growth).
Analisis menggunakan metode USG berbeda dengan metode APKL.
Analisis metode USG memuat rentang skor 1-5 . Indikator analisis
metode USG dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 1.3 Indikator Metode USG


10

N Komponen Keterangan
o
1 Urgency Seberapa mendesak isu tersebut dibahas dikaitkan
dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras
tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah
yang menyebabkan isu
2 Seriousnes Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan
s dengan akibat yang timbul dengan penundaan
pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut
atau akibat yang ditimbulkan masalah-masalah lain
kalu masalah penyebab isu tidak dipecahkan (bisa
mengakibatkan masalah lain)
3 Growth Seberapa kemungkinan isu tersebut menjadi
berkembang dikaitkan kemungkinan masalah
penyebab isu akan semakin memburuk jika dibiarkan.

Isu yang telah memenuhi syarat pada metode APKL kemudian


dianalisis kembali menggunakan metode USG.Isu-isu tersebut diberikan
skor berdasarkan parameter USG, kemudian diurutkan berdasarkan skor
yang tertinggi. Analisis isu-isu menggunakan metode USG dapat dilihat
pada tabel berikut.

Tabel 1.4 Anlisis Isu dengan Metode USG

TOTA PERIN
No ISU U S G
L GKAT

1. Belum optimalnya penyuluhan 5 5 4 14 I


pemakaian APD petugas di
Puskesmas Takisung
2. Belum optimalnya capaian vaksinasi  5 4 4 13 II
covid-19
3. Tingginya angka ODGJ di wilayah T 4 4 4 12 III
akisung
11

Berdasarkan hasil analisis menggunakan metode USG,


didapatkan hasil isu utama, yaitu “Belum optimalnya penyuluhan
pemakaian APD petugas di Puskesmas Takisung”. Isu ini
menjadi prioritas utama untuk diselesaikan. Hal ini dikarenakan jika
isu tersebut tidak dilakukan penyelesaikan maka akan berdampak
pada perilaku petugas dalam memakai APD sehingga bisa terjadi
infeksi nosokomial sangat tinggi, terutama penyebaran virus Covid-
19, sehingga dapat menyebabkan peningkatan angka kasus Covid-
19 di Kabupaten Tanah Laut pada umumnya, dan di wilayah
Takisung pada khususnya.

D. Ruang Lingkup
1. Tempat Kegiatan
Kegiatan aktualisasi ini dilakukan di Puskesmas Takisung,
Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan.

2. Fokus Kegiatan
Fokus rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi
dilaksanakan dengan menerapan Nilai ANEKA khususnya dalam
upaya mengoptimalkan penyuluhan pemakaian APD di Puskesmas
Takisung
a. Meminta izin kepada Kepala Puskesmas untuk melakukan kegiatan
aktualisasi dan habituasi.
b. Membuat materi penyuluhan tentang APD
c. Mengadakan penyuluhan kepada petugas mengenai penggunaan APD
berdasarkan tingkat perlindungan.
d. Membuat design gambar/ leaflet tentang pemakaian APD
e. Membuat video bergambar tentang APD
f. Memperbaiki form Check list tentang pemakaian APD di Puskemas
Takisung
g. Melakukan monitoring dan Evaluasi tentang pemakaian APD oleh
12

petugas Puskesmas Takisung berdasarkan check list

3. Waktu kegiatan
Waktu pelaksanaan aktualisasi dilaksanakan pada tanggal
02 September 2021 sampai dengan 13 Oktober 2021.
13

BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Profil Organisasi
1. Identitas Organisasi
Puskesmas Takisung didirikan pada tahun 1970 dengan
luas tanah 450 m2. Puskesmas Takisung terletak di Jalan Jenderal
Sudirman Desa Benua Tengah Kecamatan Takisung dengan Kode
Pos 70861.
Wilayah Puskesmas Takisung berada di wilayah Kecamatan
Takisung , dengan luas wilayah seluruhnya mencapai 343 km2.
Dengan batas-batas wilayah antara lain :
b. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Kurau
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Panyipatan
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Jawa
e. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pelaihari

Gambar 2.1 Peta Kecamatan Takisung


14

Keadaan tanah di Kecamatan Takisung sebagian tanah


dataran, pegunungan dan sebagian lainnya daerah pantai. Dengan
jarak 17 Km dari ibukota Kabupaten Tanah Laut dan sekitar 85 Km
dari ibukota propinsi. Iklim yang berpengaruh terhadap Puskesmas
Takisung adalah iklim tropis.
Tabel 2.1 Keadaan wilayah dan tipologi Desa

No Nama Desa Keadaan Wilayah Tipologi Desa


1 Batilai Dataran Swasembada
2 Ranggang Dalam Dataran Swasembada
3 Ranggang Pegunungan Swasembada
4 Benua Lawas Dataran Swasembada
5 Benua Tengah Pegunungan Swasembada
6 Gunung Makmur Pegunungan Swasembada
7 Takisung Daerah Pantai Swasembada
8 Pagatan Besar Daerah Pantai Swasembada
9 Tabanio Daerah Pantai Swasembada
10 Telaga Langsat Dataran Swasembada
11 Kuala Tambangan Daerah Pantai Swasembada
12 Sumber Makmur Dataran Swasembada

Puskesmas Takisung memiliki 10 (sepuluh) buah Puskesmas


Pembantu (Pustu), yaitu:
1) Pustu Ranggang
2) Pustu Ranggang Dalam
3) Pustu Benua Lawas
4) Pustu Gunung Makmur
5) Pustu Sumber Makmur
6) Pustu Telaga Langsat
7) Pustu Kuala Tambangan
8) Pustu Takisung
9) Pustu Pagatan Besar
10) Pustu Tabanio
15

Puskesmas Takisung memiliki 12 (dua belas) buah Pondok


bersalin desa (Polindes), yaitu:
1) Polindes Batilai
2) Polindes Ranggang
3) Polindes Ranggang Dalam
4) Polindes Benua Lawas
5) Polindes Benua Tengah
6) Polindes Gunung Makmur
7) Polindes Sumber Makmur
8) Polindes Telaga Langsat
9) Polindes Kuala Tambangan
10) Polindes Takisung
11) Polindes Pagatan Besar
12) Polindes Tabanio

Untuk struktur organisasi di Puskesmas Takisung dapat dilihat


dalam bagan berikut

Kepala Puskesmas
dr Agustina Maria

Penanggungjawab Mutu
dr Eric Robhets Lovin

Pengendali Dokumen
Agung Prasetyo, Amd
A. Syaib Hidayat, AMK

Pokja PPI Pokja KP Pokja AI Pokja K3 Pokja Admen Pokja UKM Pokja UKP
drg. Karina Ika PS M. Risky, AMK Rusmayanti, Am. Farm FX. Budiyono, AMK Agus Widodo, S. Gz Ahmad Gafuri, S.Gz dr Mutya Yulinda
Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota
Burhanuddin, AMK Onny Anggraini, AM.Keb M. Riyan Saputra, S.Kep.Ners Ray Sanjaya, AMK Titin Suhartini, AMK PROMKES Siti Ngatminah, AM.Keb
Dewi Aprilia, AM.Keb Dewi Noor Permatasari, SKM Erni Nadiyah, AMK Risna Riyanti, AMK Nurhidayani, AMK PTM Anita Fahriani, AM.Keb
Lilis Widiasih, Am. Farm Linda Onny Anggraini, AM.Keb Istiyana Mirandari, AMK IMUNISASI Sholikhatun Munawaroh, AM.Keb
FX. Budiyono, AMK Sutanti, SST KIA Pahliyani, SST
Ahmad Syaib Hidayat, AMK Widya Mardiyah, AMK P2 Supardi, AMK
Agung Prasetyo, Amd Irmalia, AM.Kl KESLING Nisa Hestiana, AMK
Noor Aiba, SE Emelia, AM.Keb PS PK Apt. Luvita, S. Farm
Susanti Ramadani, AM.Keb Dewi Noor Permatasari, SKM (PROMKES) Rupi Tjahjani, AM.Keb
Rahmadani Azhar, S.Kep.Ners M. Hassanal Rasyid, S.Gz Yeni Noperianti, AM.AK
Tri Lestari, SST Hikmah Arijah, S.Kep.Ners drg. Karina Ika Putri Sukarno
Pandu Eky Arum Kusuma, AM.Keb M. Fajerin, AMK Muhammad Rahmat, AM.Kes
Eni Purwanti, SST Dadang Ariwibowo
Radiah Meilana, AM.Keb Linda
Cahaya Rosadina, AMd.Gz
Siti Rahmah, AMK
Devi Nopitasari, AM.Keb
PPI UKM PPI UKP Tri Wahyuni, AM.Keb
Dewi Noor Permatasari, SKM Dr Feba Palguna Wardhani
Pendataan Poli Umum
Emelia, AM.Keb Titin Suhartini, AMK
Penjaringan Poli Gigi
Istiyana Mirandari, AMK drg. Karina Ika PS
Distribusi Obat, PMT UGD
M. Hassanal Rasyid, S.Gz Supardi, AMK
Pelatihan, Penyuluhan, Ruang Persalinan
Konseling, Pemantauan, Siti Ngatminah, AM.Keb
Pembinaan, Pemberdayaan Laboratorium
Hikmah Arijah, S.Kep.Ners Annisa Ulfa, AM.AK
Kunjungan Rumah Farmasi
Irmalia, AM.Kl Apt. Luvita, S. Farm
Koordinator Pelaksanaan
Rapat
Bahriani, AM.Keb
Anggota
Ahdiyatna.P, AM.Keb
Ari Yuliana, AM.Keb
Ngatiman

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Puskesmas Takisung


Aditia Saputra
Renasari

2. Data Kepegawaian
16

Untuk data kepegawaian yang dimiliki Puskesmas Takisung


dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 2.2 Data Kepegawaian

NO
NAMA PANGKAT/ GOLONGAN/ JABATAN
.
19820304 201101 2 002 / Penata Tk.I / III d / Kepala
1 dr. Agustina Maria Puskesmas
Agus Widodo, S. 19720818 199403 1 010 / Penata Tk.I / III d /
2 Gz Kasubbag Tata Usaha
Siti Ngatminah, 19711214 199103 2 004 / Penata Tk.I / III d /
3 AM.Keb Koordinator program Ibu, Ruang Tindakan Persalinan
Tri Wahyuni, 19710420 199102 2 003 / Penata Tk.I / III d /
4 AM.Keb Koordinator program Keluarga Berencana
19691004 198903 1 006 / Penata Tk.I / III d /
Koordinator Ruang Tindakan Gawat Darurat,
5 Supardi, AMK Koordinator P3K
19650120 198603 2 012 / Penata Tk.I / III d Staf
6 Renasari Puskesmas
19650816 198603 1 025 / Penata Tk.I / III d / Staf
7 Agus Supriady Puskesmas
19640303 198703 1 018 / Penata Tk.I / III d / Staf
8 H.Ardiansyah, AMK Puskesmas
19661011 198903 1 008 / Penata Tk.I / III d / Staf
9 Burhanuddin, AMK Puskesmas
19741105 199403 1 007 / Penata Tk.I / III d /
Koordinator Pustu Kuala Tambangan, Koordinator
10 FX. Budiyono, AMK program Kesehatan Olahraga, Koordinator program K3
Muhammad 19690520 199303 1 010 / Penata Tk.I / III d / Staf
11 Rahmat, AM.Kes Puskesmas
drg. Karina Ika 19850627 201411 1 001 / Penata Tk.I / III d /
12 Putri Sukarno Koordinator Poli gigi, Koordinator UKGS & UKGMD
13 Sutanti, SST 19821028 200604 2 019 / Penata / III c / Koordinator
Kesehatan Ibu dan Anak, Bendahara Pengeluaran
17

BLUD
Ahmad Gafuri, 19821116 200501 1 005 / Penata / III c / Koordinator
14 S.Gz program Promkes
19881203 201001 2 003 / Penata / III c / Koordinator
15 Nurhidayani, AMK program PTM, Bendahara Barang BLUD
19871127 201001 2 004 / Penata Muda Tk.I / III b /
16 Pahliyani, SST Staf Puskesmas
19880601 201001 1 002 / Penata Muda Tk.I / III b /
17 Ray Sanjaya, AMK Koordinator program TB, Koordinator program Kusta
19870816 201001 2 008 / Penata Muda Tk.I / III b /
Onny Anggraini, Koordinator program Hepatitis, Bendahara
18 AM.Keb Penerimaan BLUD
Apt. Luvita, S. 19931216 202012 2 023 / Penata Muda Tk.I / III b /
19 Farm Apoteker, Koordinator Pelayanan Kefarmasian
Rupi Tjahjani, 19740105 200501 2 010 / Penata Muda Tk.I / III b /
20 AM.Keb Koordinator program Anak
dr. Feba Palguna 19890224 202012 2 013 / Penata Muda / III a /
21 Wardhani Koordinator program Kesehatan Jiwa
19741205 200501 2 010 / Penata Muda / III a /
22 Bahriani, AM.Keb Koordinator Polindes Benua Lawas
19770701 200701 2 012 / Penata Muda / III a /
23 Eni Purwanti, SST Koordinator Polindes Sumber Makmur
Ahdiyatna.P, 19750715 200701 2 025 / Penata Muda / III a /
24 AM.Keb Koordinator Polindes Takisung
Istiyana Mirandari, 19811017 200501 2 009 / Penata Muda / III a /
25 AMK Koordinator Imunisasi, Koordinator PKPR
19830325 201101 2 008 / Penata Muda / III a / Staf
26 Umi Amiati, A.Md Puskesmas
19850409 201502 1 001 / Pengatur Tk.I / II d /
Agung Prasetyo, Pembantu Bendahara Pengeluaran, Koordinator
27 A.Md SDMK, Koordinator program BOK
Ari Yuliana, 19871002 201704 2 006 / Pengatur Tk.I / II d /
28 AM.Keb Koordinator Polindes Ranggang
29 Emelia, AM.Keb 19880216 201704 2 004 / Pengatur Tk.I / II d /
Koordinator Polindes Tabanio, Koordinator program
18

PIS-PK
Rusmayanti, Am. 19850318 201406 2 003 / Pengatur / II c / Asisten
30 Farm Apoteker / Koordinator Yankestrad
Cahaya Rosadina, 03.7.2015.3.07 / PTT Provinsi / Tenaga Ahli Gizi Desa
31 AMd.Gz Takisung, Pagatan Besar, dan Tabanio
Ahmad Syaib 03.7.2015.2.4.07 / PTT Provinsi / Koordinator Pustu
32 Hidayat, AMK Takisung, Koordinator program Perkesmas
03.5.2016.3.3.10 / PTT Provinsi / Tenaga Ahli Gizi
Desa Benua Lawas, Benua Tengah, dan Sumber
M. Hassanal Makmur, Koordinator program UKS, Koordinator
33 Rasyid, S.Gz program gizi
Rahmadani Azhar, 03.5.2016.2.4.12 / PTT Provinsi / Koordinator Pustu
34 S.Kep.Ners Ranggang, Koordinator program Lansia
Hikmah Arijah, 03.5.2016.2.4.03 / PTT Provinsi / Koordinator Pustu
35 S.Kep.Ners Benua Lawas, Koordinator program Malaria
Widya Mardiyah, 03.5.2016.2.4.10 / PTT Provinsi / Koordinator Pustu
36 AMK Telaga Langsat, Koordinator program ISPA
102122014040184 / PTT Daerah / Koordinator Pustu
37 Risna Riyanti, AMK Pagatan Besar, Koordinator program Rabies
102112012010190 / PTT Daerah / Koordinator Cold
38 M. Risky, AMK Chain, Koordinator program Kecacingan
102112007010175 / PTT Daerah / Koordinator Pcare
39 Dadang Ariwibowo dan rujukan
40 Ngatiman 102112010010192 / PTT Daerah / Petugas kebersihan
Dewi Aprilia, 102122018030197 / PTT Daerah / Koordinator
41 AM.Keb Polindes Pagatan Besar
Lilis Widiasih, Am.
42 Farm 102122018030187 / PTT Daerah / Asisten Apoteker
102122018030188 / PTT Daerah / Staf Tata Usaha,
43 Irmalia, AM.Kl Surveilans, Koordinator program Kesling
102112018020176 / PTT Daerah / Koordinator
dr. Eric Robhets program DBD, Penanggungjawab ruang tindakan dan
44 Lovin UGD, Koordinator P2P
102122018040185 / PTT Daerah / Koordinator Pustu
45 Siti Rahmah, AMK
Tabanio, Koordinator program Indera
19

Anita Fahriani,
46 AM.Keb PTT Daerah / Koordinator Polindes Gunung Makmur
PTT Daerah / Koordinator program HIV AIDS,
47 dr. Mutya Yulinda Penanggungjawab Ruang Tindakan Persalinan
Yeni Noperianti,
48 Am.AK PTT Daerah / Koordinator Laboratorium
Radiah Meilana,
49 AM.Keb PTT Daerah / Koordinator Polindes Kuala Tambangan
Sholikhatun PTT Daerah / Koordinator Polindes Ranggang Dalam,
Munawaroh, Koordinator loket, Koordinator Survey Kepuasan,
50 AM.Keb Koordinator Simpus
Devi Nopitasari,
51 AM.Keb PTT Daerah / Koordinator Polindes Batilai
PTT Daerah / Koordinator Pustu Gunung Makmur,
52 Erni Nadiyah, AMK Koordinator program Diare
Susanti Ramadani,
53 AM.Keb PTT Daerah / Koordinator Polindes Benua Tengah
M. Riyan Saputra,
54 S.Kep.Ners PTT Daerah / Koordinator Pustu Ranggang Dalam
55 M. Fajerin, AMK PTT Daerah / Koordinator Pustu Batilai
Nisa Hestiana,
56 AMK PTT Daerah / Koordinator Pustu Sumber Makmur
Tenaga dengan perjanjian kerja / Tenaga Ahli
57 Annisa Ulfa, Am.AK Teknologi Laboratorium
Dewi Noor Tenaga dengan perjanjian kerja / Tenaga Promkes,
58 Permatasari, SKM Koordinator posyandu
Tenaga dengan perjanjian kerja / Tenaga Administrasi
59 Nor Aiba, SE Keuangan
60 Tri Lestari, SST Tenaga Honorer / Koordinator RTK
61 Linda TKS / Petugas loket
Pandu Eky Arum
62 Kusuma, AM.Keb TKS / Petugas loket
63 Aditia Saputra TKS / Staf Puskesmas
20

3. Sarana dan Prasarana


Untuk Sarana transportasi yang dimiliki Puskesmas Takisung
hanya terdapat satu buah mobil ambulan.

B. Visi, Misi, Struktur, motto dan tata nilai Puskesmas Takisung


1. Visi Puskesmas Takisung
Puskesmas dengan pelayanan bermutu untuk masyarakat
Takisung yang sehat, maju dan mandiri.
2. Misi Puskesmas Takisung
a. Meningkatkan mutu pelayanan dengan meningkatkan
kompetensi sumber daya manusia.
b. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam berperlaku hidup
sehat.
c. Pelaksanan manajemen puskesmas yang terpadu dan
profesional.
3. Tata Nilai Puskesmas Takisung
Tata nilai dalam menyediakan pelayanan baik UKP maupun
UKM disepakati bersama dan menjadi acuan dalam pemberian
pelayanan kepada masyarakat.
“ BUNGAS”
(Berkompeten, santUN, luGAS)
1. Berkompeten
Semua petugas bekerja sesuai standar kompetensi masing-
masing.
2. Santun
Santun terhadap masyarakat dan rekan kerja.
3. Lugas
Memberikan informasi yang actual dan inovatif.

C. Tugas Pokok dan Fungsi


21

Pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan


Reformasi Birokrasi Nomor 139 Tahun 2003 tentang Jabatan
Fungsional Dokter dan Angka Kreditnya, pengertian dari jabatan
tersebut disebutkan dalam Pasal 1 Angka 1 adalah jabatan yang
memiliki tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh
untuk melakukan kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
pada sarana pelayananan kesehatan.
Jabatan fungsional Dokter termasuk dalam rumpun kesehatan
sehingga berkedudukan sebagai pelaksana teknis di bidang
pelayanan kesehatan di sarana pelayanan kesehatan di lingkungan
kementerian kesehatan dan instansi di luar kementerian kesehatan.
Berikut merupakan uraian kegiatan Dokter Ahli Pertama berdasarkan
Kepmenpan No. 139 tahun 2003, yaitu :
1. melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama
2. melakukan pelayanan spesialistik rawat jalan tingkat pertama
3. melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh Dokter umum
4. melakukan tindakan khusus tingkat sedang oleh Dokter umum
5. melakukan tindakan spesialistik tingkat sederhana
6. melakukan tindakan spesialistik tingkat sedang
7. melakukan tindakan darurat medik/pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K) tingkat sederhana
8. melakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap
9. melakukan pemulihan mental tingkat sederhana
10. melakukan pemulihan mental kompleks tingkat I
11. melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana
12. melakukan pemulihan fisik kompleks tingkat I
13. melakukan pemeliharaan kesehatan ibu
14. melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita
15. melakukan pemeliharaan kesehatan anak
16. melakukan pelayanan keluarga berencana
17. melakukan pelayanan imunisasi
22

18. melakukan pelayanan gizi


19. mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi
penyakit
20. melakukan penyuluhan medik
21. membuat catatan medik rawat jalan
22. membuat catatan medik rawat inap
23. melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar
24. melayani atau menerima konsultasi dari dalam
25. menguji kesehatan individu
26. menjadi Tim Penguji Kesehatan
27. melakukan visum et repertum tingkat sederhana
28. melakukan visum et repertum kompleks tingkat I
29. menjadi saksi ahli
30. mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan
31. melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium
32. melakukan tugas jaga panggilan/on call
33. melakukan tugas jaga di tempat/rumah sakit
34. melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien
35. melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat
sederhana

D. Sasaran Kinerja Pegawai


Sasaran Kerja Pegawai adalah rencana dan target kinerja yang
harus dicapai oleh pegawai dalam kurun waktu penilaian yang bersifat
nyata dan dapat diukur serta disepakati pegawai dan atasannya.

Berikut merupakan SKP tahunan yang penulis capai selaku


dokter ahli pertama dalam kurun waktu 1 tahun di Puskesmas
Takisung berdasar Kepmenpan No. 139 tahun 2003 tentang Jabatan
Fungsional Dokter :

1. melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama


23

2. melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh Dokter umum


3. melakukan tindakan spesialistik tingkat sederhana
4. melakukan tindakan darurat medik/pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K) tingkat sederhana
5. melakukan pemulihan mental tingkat sederhana
6. melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana
7. melakukan pemeliharaan kesehatan ibu
8. melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita
9. melakukan pemeliharaan kesehatan anak
10. melakukan pelayanan keluarga berencana
11. melakukan pelayanan imunisasi
12. melakukan pelayanan gizi
13. melakukan penyuluhan medik
14. membuat catatan medik rawat jalan
15. melayani atau menerima konsultasi dari dalam
16. menguji kesehatan individu

BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. LANDASAN TEORI
1. Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN)
24

Nilai-nilai dasar PNS merupakan landasan dalam


menjalankan profesi ASN. Berdasarkan peraturan perundang-
undangan No. 5 Tahun 2014 Tentang ASN, Aparatur Sipil Negara
(ASN) harus mampu mengaktualisasikan lima nilai dasar ASN
yang terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi atau dikenal dengan nama
ANEKA (Puspitapuri, 2017). Berikut ini penjelasan mengenai
masing-masing nilai dari ANEKA yaitu:
a. Akuntabilitas
Menurut Penny Kusumastuti (2014), akuntabilitas
adalah bentuk kewajiban penyedia penyelenggaraan kegiatan
publik untuk dapat menjelaskan dan menjawab segala hal
menyangkut langkah dari seluruh keputusan dan proses yang
dilakukan, serta pertanggungjawaban terhadap hasil
kinerjanya. Sedangkan menurut Kartika, dkk (2016)
Akuntabilitas merupakan sebuah sikap pertanggungjawaban
individu atau sekelompok individu berkaitan dengan sebuah
pengelolaan kegiatan dengan tujuan bersama yang didasari
oleh tanggung jawab dan dengan kewenangan serta
perundang- undangan yang berlaku demi menegakan
keterbukaan, integritas, dan mempertanggungjawabkan
kegiatan yang telah direncanakan dan dijalankan demi
kesejahteraan bersama.
Akuntabilitas terkait erat dengan instrumen untuk
kegiatan kontrol terutama dalam hal pencapaian pada
pelayanan publik dan menyampaikannya secara transparan
kepada masyarakat (Afriyadi, 2008). Akuntabilitas publik yang
harus dilakukan oleh sektor publik terdiri dari beberapa
dimensi. Mardiasmo (2004) menjelaskan terdapat empat
dimensi akuntabilitas yang harus dipenuhi oleh sektor publik
yaitu: akuntabilitas kejujuran dan akuntabilitas hukum,
25

akuntabilitas proses, akuntabilitas program dan akuntabilitas


kebijakan.

b. Nasionalisme

Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap


yang meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak
menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya, sedangkan
dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang
rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, sekaligus
menghormati bangsa lain. Kita tidak boleh memiliki semangat
nasionalisme yang berlebihan (chauvinisme) tetapi kita harus
mengembangkan sikap saling menghormati, menghargai dan
bekerja sama dengan bangsa-bangsa lain (Latif, dkk. 2015).
menurut Sindhunata (2000), nasionalisme lebih menekankan
pada identitas yang lebih konkrit seperti negara modern,
pemerintah yang bersih, demokrasi dan perlindungan hak
asasi manusia. Oleh karena itu, kebanggaan terhadap
identitas suatu bangsa menjadi hal yang mustahil bila
seseorang warga negara tidak menemukan kebanggaan
tersebut dalam dirinya. Orang tersebut bukan hanya malu
terhadap identitas bangsanya bahkan orang tersebut tidak
mengakui kebangsaan yang dimilikinya. Sedangkan menurut
Sarman (1995), nasionalisme adalah kecintaan terhadap
tanah air, yang merupakan simbol patriotism heroic semata
sebagai bentuk perjuangan yang seolah- olah menghalalkan
segala cara demi negara yang dicintai, yang tidak lagi
bergelut dengan persoalan penjajahan dan merebut
kemerdekaan dari tangan kolonialis.

c. Etika Publik
26

Dalam pelayanan publik, etika diartikan sebagai filsafat


moral atau nilai dan disebut juga kode etik atau aturan prilaku
yang benar yang seharusnya dipatuhi oleh pemberi
pelayanan publik (Denhardt, 1998). Prinsip etika pelayanan
publik yang dikembangkan oleh Institute Josephson America
yang dikutip oleh The Liang Gie (2006), dapat digunakan
sebagai rujukan dalam memberikan pelayanan, antara lain:
jujur, integritas, memegang janji, setia, adil, perhatian,
hormat, kewarganegaraan dan keunggulan.
Menurut Bertens (2000) Etika adalah seperangkat nilai-
nilai dan norma- norma moral yang menjadi pegangan dari
seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah
lakunya. Etika pelayanan publik adalah suatu tata cara dalam
melayani publik dengan menggunakan kebiasaan yang
mengandung nilai-nilai hidup dan hukum atau norma yang
mengatur tingkah laku manusia yang dianggap baik (Bisri &
Asmoro, 2019).

d. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan
publik dengan berorientasi pada kualitas hasil, dipersepsikan
oleh individu terhadap produk/jasa berupa ukuran baik/buruk.
Target utama kinerja aparatur yang berbabasis komitmen
mutu adalah mewujudkan kepuasan masyarakat yang
menerima layanan (Yuniarsih & Taufiq, 2015). Goetsch and
Davis dalam Karaka (2016) berpendapat bahwa mutu adalah
“Quality is a dynamic state associated with products,
services, people, processes, and environments that meets or
exceeds expectation.” Menurut definisi yang dirumuskan
Goets dan Davis tersebut, mutu merupakan suatu kondisi
dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan
lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan
27

konsumen atau pengguna.


Komitmen mutu terdiri dari konsep efektifitas, efisiensi
dan inovatif. Efektifitas adalah tingkat ketercapaian target
yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun
mutu hasil kerja. Konsep efisiensi adalah tingkat ketepatan
realisasi penggunaan sumber daya dan bagaiman pekerjaan
dilaksanakan, sehingga tidak terjadi pemborosan sumber
daya, penyalahgunaan alokasi, penyalahgunaan prosedur
dan mekanisme yang keluar alur. Sementara inovatif dalam
penyelenggaraan layanan pemerintah merupakan suatu cara
untuk beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi guna
meningkatkan kepuasan publik atas layanan aparatur
(Gusman, 2020).

e. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio
yang artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Selaras
dengan kata asalnya, korupsi sering dikatakan sebagai
kejahatan luar biasa, salah satu alasannya adalah karena
dampaknya yang luar biasa menyebabkan kerusakan baik
dalam ruang lingkup, pribadi, keluarga, masyarakat dan
kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tersebut tidak hanya
terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat
berdampak secara jangka panjang (Tim KPK, 2014).
Sedangkan menurut Puspito, dkk (2011) korupsi adalah
perbuatan yang bersifat amoral, sifat dan keadaan yang
busuk, menyangkut jabatan instansi atau aparatur
pemerintah, penyelewengan kekuasaan dalam jabatan karna
pemberian, menyangkut faktor ekonomi dan politik dan
penempatan keluarga atau golongan ke dalam kedinasan di
bawah kekuasaan jabatan.
Aparatur Sipil Negara perlu dibekali nilai dasar anti
28

korupsi agar bisa menghindari dan mencegah terjadinya


tindak pidana korupsi. Indikator nilai dasar anti korupsi
adalah jujur, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana,
mandiri, adil dan berani serta peduli (Tim KPK, 2015).

2. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI

a. Manajemen ASN
Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh
pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam
suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara
lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-
undangan. Untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme, pengelolaan ASN diatur dalam Manajemen ASN.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan
profesi pegawai sehingga diharapkan akan tersedia sumber
daya ASN yang unggul dan selaras dengan perkembangan
jaman.
Manajemen ASN selalu mengedepankan pengaturan
pada pegawai agar selalu ada sumber daya ASN yang
unggul dengan perkembangan jaman. Asas kesatuan dan
persatuan merupakan bagian dari penyelenggaraan dan
kebijakan manajemen ASN yang termuat dalam peraturan
pemerintah nomor 11 tahun 2017 tentang manajemen
Pegawai Negeri Sipil. Manajemen ASN merupakan
keseluruhan upaya untuk meningkatkan profesionalisme
penyelenggaraan tugas, efektivitas serta efesiensi, kewajiban
dan fungsi kepegawaian (Laksmi, 2014).
29

b. Whole Of Government (WOG)


WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan
pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai
pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan
sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan
yang relevan (Suwarno & Sejati, 2017).
Dalam pengertian USIP (United States Institute of
Peace), WoG ditekankan pada pengintegrasian upaya-upaya
kementerian atau lembaga pemerintah dalam mencapai
tujuan-tujuan bersama. WoG juga dipandang sebagai bentuk
kerjasama antar seluruh aktor, pemerintah dan sebaliknya.
Pengertian dari USIP ini menunjukkan bahwa WoG tidak
hanya merupakan pendekatan yang mencoba mengurangi
sekat-sekat sektor, tetapi juga penekanan pada kerjasama
guna mencapai tujuan-tujuan bersama. Dari dua pengertian di
atas, dapat diketahui bahwa karakteristik pendekatan WoG
dapat dirumuskan dalam prinsip-prinsip kolaborasi,
kebersamaan, kesatuan, tujuan bersama, dan mencakup
keseluruhan aktor dari seluruh sektor dalam pemerintahan.

c. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah “Sebagai segala bentuk
kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi
Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan
BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan atau jasa, baik
dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Sementara Departemen Dalam Negeri menyebutkan
30

bahwa Pelayanan publik adalah suatu proses bantuan


kepada orang laindengan cara-cara tertentu yang
memerlukan kepekaan dan hubungan interpersonal tercipta
kepuasan dan keberhasilan. Setiap pelayanan menghasilkan
produk, baik berupa barang dan jasa
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik, dijelaskan bahwa pelayanan publik
adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Di
dalam pelayanan publik terdapat beberapa asas yaitu
kesederhanaan, kejelasan, kepastian waktu, keamanan,
kelengkapan sarana dan prasarana, kemudahan akses,
disiplin/ sapa/ ramah, dan kenyamanan (Purwanto, dkk. 2017)

3. Substanstif
Alat pelindung diri atau lebih dikenal dengan APD sangat
dibutuhkan tenaga medis terutama dalam menghadapi wabah
virus corona saat ini. Tidak sembarangan APD bisa dipakai oleh
tenaga medis karena ada tingkatan penggunaan yang harus
disesuaikan dengan tempat layanan kesehatan, provesi, dan
aktivitas tenaga medis.
APD dirancang untuk jadi penghalang terhadap penetrasi zat
partikel bebas, cair, atau udara dan melindungi penggunanya
terhadap penyebaran infeksi. Pemakaian APD yang baik jadi
penghalang terhadap infeksi yang dihasilkan oleh virus dan
bakteri.
31

Berdasarkan tingkat perlingdungan terutama selama musim


pandemi covid-19, pemakaian APD dibedakan menjadi tiga
tingkatan (gugus tugas pengendalian covid-19, 2020), antara lain :

a. Tingkat pertama untuk petugas/ tenaga kesehatan yang


bekerja di tempat praktik umum dimana kegiatannya tidak
menimbulkan risiko tinggi, tidak menimbulkan aerosol. Seperti
pada triase pra-pemeriksaan bagian rawat jalan umum, atau
supir ambulan yang mengantar pasien secara langsung
dengan kabin terpisah. APD yang dipakai terdiri dari masker
bedah, baju kerja/ gown, dan sarung tangan sekali pakai.
b. Tingkat kedua dimana petugas/ tenaga kesehatan, dokter,
perawat, dan petugas laboratorium yang bekerja di ruang
perawatan pasien, di ruang itu juga dilakukan pengambilan
sampel non pernapasan atau di laboratorium. Atau petugas
medis / paramedis yang mengantar pasien yang dicurigai
covid-19, maka APD yang dibutuhkan adalah penutup kepala,
pelindung mata, masker bedah, gown, dan sarung tangan
sekali pakai.
c. Tingkat ketiga bagi tenaga kesehatan yang bekerja kontak
langsung dengan pasien yang dicurigai atau sudah konfirmasi
Covid-19 dan melakukan tindakan bedah yang menimbulkan
aerosol, atau petugas kesehatan yang mengambil sampel
pemeriksaaan di jalur pernafasan (nasofaring/ orofaring).
Maka APD yang dipakai harus lebih lengkap yaitu penutup
kepala, pengaman muka, pengaman mata atau google,
masker N95, gown cover all dan apron, sarung tangan bedah
dan sepatu boots anti air.

B. RANCANGAN AKTUALISASI
32

Berdasarkan list isu yang diuji dengan menggunakan


pendekatan teknik AKPL dan USG, maka dapat diperoleh isu prioritas
yang harus ditangani terlebih dahulu, yaitu “Belum optimalnya
pemakaian APD berdasarkan tingkat perlindungan oleh petugas
Puskesmas Takisung”. Maka dalam rangka untuk menyelesaikan isu
prioritas tersebut, rancangan aktualisasi ini kami beri judul
“OPTIMALISASI PEMAKAIAN APD BERDASARKAN TINGKAT
PERLINDUNGAN DENGAN PENYULUHAN SECARA LANGSUNG
MAUPUN SECARA DIGITAL DI PUSKESMAS TAKISUNG”.

Untuk rancangan aktualisasi dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut


ini.
33

Tabel 3.1 Rancangan Aktualisasi

UNIT KERJA Puskesmas Takisung

ISU YANG DIANGKAT Belum optimalnya penyuluhan pemakaian APD oleh petugas Puskesmas Takisung

GAGASAN PEMECAHAN ISU OPTIMALISASI PENYULUHAN MEDIK PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI DENGAN METODE LANGSUNG
DAN DIGITAL DI PUSKESMAS TAKISUNG KABUPATEN TANAH LAUT

Output/Hasil Kriteria Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan


No Kegiatan Tahapan Kegiatan Kegiatan Pelatihan Visi-Misi Organisasi Nilai-Nilai
Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

1. Melakukan a. Menghubungi dan Melakukan - Dokumentasi hasil Akuntabilitas (kejelasan) saya akan Kegiatan tersebut Kegiatan ini menguatkan
Konsultasi dengan konsultasi dengan mentor dan konsultasi menjelaskan kepada mentor dan coach memberikan kontribusi nilai Puskesmas
Mentor dan coach coach terkait isu dan solusi - Catatan hasil tentang rancangan kegiatan aktualisasi terhadap visi Takisung, yaitu
untuk diangkat menjadi konsultasi yang akan saya lakukan secara jelas. Puskesmas Takisung Berkompten, Santun dan
mengenai
rancangan rancangan aktualisasi. yaitu Puskesmas Lugas.
b. Memaparkan rancangan Nasionalisme (sopan, santun) Dalam dengan pelayanan
aktualisasi berkonsultasi saya menggunakan
aktualisasi, mengumpulkan bermutu untuk
masukan dan saran perbaikan bahasan yang sopan dan santun. masyarakat Takisung
yang sehat, maju dan
Etika Publik (Cermat, Disiplin) mandiri.
Dalam melakukan konsultasi saya Dan juga Misi :
disiplin sesuai waktu yang dijanjikan, Meningkatkan mutu
dan secara cermat mendengarkan pelayanan dengan
segala masukan dan arahan. meningkatkan
kompetensi sumber
Komitmen Mutu (Responsif)
daya manusia.
Saya selalu responsif menanggapi
setiap arahan dan masukan yang
diberikan oleh mentor dan coach.
34

Anti Korupsi (Tanggung jawab) Saya


akan bertanggung jawab terhadap
rancangan aktualisasi yang saya
paparkan.

2. Meminta izin 1. Menghubungi Kepala Adanya dokumentasi hasil Akuntabilitas (kejelasan) saya akan Kegiatan tersebut Kegiatan ini
kepada Kepala Puskesmas untuk meminta pertemuan dengan Kepala menjelaskan kepada Kepala Puskesmas memberikan kontribusi menguatkan nilai
ketersediaan waktu untuk Puskesmas tentang rancangan kegiatan aktualisasi terhadap visi Puskesmas Takisung,
Puskesmas untuk
bertemu. yang akan saya lakukan secara jelas. Puskesmas Takisung yaitu Berkompten,
melakukan
2. Meminta izin kepada Kepala yaitu Puskesmas Santun dan Lugas.
kegiatan Nasionalisme (sopan, santun) Dalam dengan pelayanan
Puskesmas terkait rencana
aktualisasi dan kegiatan aktualisasi yang akan meminta izin saya menggunakan bermutu untuk
habituasi dilakukan di Puskesmas bahasan yang sopan dan santun. masyarakat Takisung
Takisung yang sehat, maju dan
Etika Publik (Disiplin) Saat menemui mandiri.
Kepala Puskes disiplin dan tepat waktu, Dan juga Misi
sesuai dengan perjanjian waktu yang :Pelaksanaan
telah disepakati. manajemen
puskesmas yang
Komitmen Mutu (Respon) terpadu dan
Menanggapi setiap arahan dan masukan
profesional.
yang diberikan oleh Kepala Puskesmas

Anti Korupsi (Disiplin) Jujur dalam


menjelaskan rancangan aktualisasi.

3. Membuat materi a. Mengumpulkan referensi dan - Adanya referensi daftar Akuntabilitas (tanggung jawab) Kegiatan tersebut Kegiatan ini
penyuluhan pedoman tentang APD pustaka tentang APD Saya akan bertanggung jawab dalam memberikan kontribusi menguatkan nilai
b. Menyusun materi penyuluhan - Materi Penyuluhan membuat materi penyuluhan terhadap visi Puskesmas Takisung,
tentang APD
c. Berkoordinasi dengan rekan - Dokumentasi Puskesmas Takisung yaitu Berkompten,
sejawat dan ketua PPI Nasionalisme (Mau mendengar yaitu Puskesmas Santun dan Lugas.
d. Berkonsultasi dengan mentor pendapat orang lain) dengan pelayanan
Saat berkoordinasi dan berkonsultasi bermutu untuk
35

saya mendengarkan pendapat dan masyarakat Takisung


saran dari orang lain yang sehat, maju dan
mandiri.
Etika Publik (Cermat) Cermat Dan juga Misi :
dalam menyiapkan materi dan dalam Meningkatkan mutu
mengumpulkan informasi. pelayanan dengan
meningkatkan
Komitmen Mutu (Efisiensi dan kompetensi sumber
Efektifitas) daya manusia.
Efisien dalam mengumpulkan
referensi dan pedoman yang ada
sehingga hasil yang dicapai dapat
efektif.

Anti Korupsi (Kerja keraas) Saya


akan bekerja leras mencurahkan
tenaga dan pikiran dalam membuat
materi penyuluhan.
4. Mengadakan 1. Membuat jadwal penyuluhan - Undangan Akuntabilitas (Jelas) Memberikan Kegiatan tersebut Kegiatan ini
Penyuluhan 2. Berkoordinasi dengan Ketua - Daftar hadir materi secara jelas dan sesuai denganmemberikan kontribusi menguatkan nilai
PPI - Dokumentasi pedoman yang ada. terhadap visi Puskesmas Takisung,
langsung kepada
3. Melakukan penyuluhan Puskesmas Takisung yaitu Berkompten,
petugas Nasionalisme (Tepat waktu)
mengenai pemakaian APD yaitu Puskesmas Santun dan Lugas.
Puskesmas Penyuluhan dilakukan tepat wajtu dengan pelayanan
sesuai standart
mengenai sesuai jadwal yang sudah ditentukan bermutu untuk
pemakaian APD masyarakat Takisung
sesuai standart Etika Publik (Memberikan yang sehat, maju dan
informasi secara benar) mandiri.
Memberikan materi secara benar dan Dan juga Misi :
tidak menyesatkan Meningkatkan mutu
pelayanan dengan
Komitmen Mutu (Kerjasama) meningkatkan
Bekerjasama selama proses kompetensi sumber
penyuluhan agar berjalan dengan baik
daya manusia.
dan lancar.

Anti Korupsi (Peduli) Ikut sertanya


36

petugas medis dalam kegiatan


pelatihan merupakan bentuk
kepedulian akan upaya untuk
meningkatkan kualitas pelayanan.

5. Membuat design 1. Membuat design gambar/ - Design gambar atau Akuntabilitas (tanggung jawab) Kegiatan tersebut Kegiatan ini
gambar/ leaflet leaflet tentang pemakaian leaflet saya membuat design gambar/ leaflet memberikan kontribusi menguatkan nilai
APD - Hasil konsultasi dengan dengan penuh tanggung jawab terhadap visi Puskesmas Takisung,
tentang
Puskesmas Takisung yaitu Berkompten,
pemakaian APD 2. Mengkonsultasikan dengan mentor
Nasionalisme (Mendengarkan
mentor tentang hasil design - Screenshoot halaman yaitu Puskesmas Santun dan Lugas.
dan mengunggah pendapat) dengan pelayanan
3. Berkoordinasi dengan admin media sosial instagram
di media sosial pemegang akun instagram dan facebook Mau mendengarkan pendapat mentor/ bermutu untuk
Media Sosial dan facebook Puskesmas Puskesmas Takisung pejabat terkait dalam proses masyarakat Takisung
pembuatan design. yang sehat, maju dan
Takisung untuk mengupload
design. mandiri.
Etika Publik (Tidak menimbulkan Dan juga Misi :
konflik) Dalam proses koordinasi dan Meningkatkan mutu
konsultasi harus mendengarkan saran pelayanan dengan
dan masukan, saya tidak meningkatkan
menimbulkan konflik. kompetensi sumber
daya manusia.
Komitmen Mutu (Inovasi)
Saya memanfaatkan media sosial
sebagai perantara memberikan
informasi tanpa perlu ada tatap muka
atau kerumunan.

Anti Korupsi (kerjakeras) saya


membuat design dengan mencurahkan
tenaga dan pikiran.

6. Membuat video 1. Membuat video tentang - Link video tentang Akuntabilitas (tanggung jawab) Kegiatan tersebut Kegiatan ini
bergambar tentang pemakaian APD APD saya akan membuat video tentang memberikan kontribusi menguatkan nilai
2. Berkoordinasi dengan ketua - Hasil konsultasi APD dengan penuh tanggung jawab terhadap visi Puskesmas Takisung,
APD
PPI dan rekan sejawat dengan mentor Puskesmas Takisung yaitu Berkompten,
3. Mengkonsultasikan dengan - Dokumentasi Nasionalisme (Mendengarkan yaitu Puskesmas Santun dan Lugas.
mentor tentang hasil video pendapat) dengan pelayanan
37

4. Berkoordinasi dengan admin Saya mendengarkan pendapat bermutu untuk


pemegang akun instagram mentor/ pejabat terkait dalam prosesmasyarakat Takisung
dan facebook Puskesmas pembuatan design. yang sehat, maju dan
Takisung untuk mengupload mandiri.
design Etika Publik (Tidak menimbulkan Dan juga Misi :
konflik) Meningkatkan mutu
Dalam proses koordinasi dan pelayanan dengan
konsultasi harus mendengarkan saran meningkatkan
dan masukan, tidak menimbulkan kompetensi sumber
konflik. daya manusia.
Komitmen Mutu (Inovasi)
Memanfaatkan media sosial sebagai
perantara memberikan informasi
tanpa perlu ada tatap muka atau
kerumunan.

Anti Korupsi (kerjakeras) membuat


video dengan mencurahkan tenaga
dan pikiran.

7. Memperbaharui 1. Membuat form check list - Dokumentasi check list Akuntabilitas (tanggung jawab) Kegiatan tersebut Kegiatan ini
Check list tentang baru tentang APD yang Membuat form Check List dengan memberikan kontribusi menguatkan nilai
penuh tanggung jawab terhadap visi Puskesmas Takisung,
pemakaian APD di 2. Melakukan konsultasi dengan lama
mentor dan pejabat terkait - Form check list baru Puskesmas Takisung yaitu Berkompten,
Puskemas Nasionalisme (Rukun dan damai)
3. Mencetak Form Check List - Dokumentasi yaitu Puskesmas Santun dan Lugas.
Takisung Sekama proses kegiatan menjaga dengan pelayanan
4. Mendistribusikan form check
list ke semua unit dan suasana rukun dan damai agar bermutu untuk
meminta masing-masing unit kegiatan berlangsung dengan nyaman. masyarakat Takisung
untuk mengisi form setiap yang sehat, maju dan
Etika Publik (Hormat, sopan, mandiri.
harinya.
santun) melakukan konsultasi Dan juga Misi :
dilakukan dengan sikap hormat, sopan Meningkatkan mutu
dan santun pelayanan dengan
meningkatkan
Komitmen Mutu (Inovasi) kompetensi sumber
Membuat inovasi checklist APD
daya manusia.
38

berdasarkan topik yang diangkat,


yang sebelumnya belum ada di
puskesmas Takisung.

Anti Korupsi (Mandiri, tidak


plagiat) Dalam membuat form
dilakukan secara mandiri dan tidak
menjiplak karya orang lain

8. Melakukan 1. Melakukan monitoring - Laporan Monev tentang Akuntabilitas (tanggung jawab) Kegiatan tersebut Kegiatan ini
monitoring dan terhadap petugas terkait APD melakukan monitoring terhadap memberikan kontribusi menguatkan nilai
pemakaian APD dan - Dokumentasi seluruh petugas Puskesmas dengan terhadap visi Puskesmas Takisung,
Evaluasi tentang
pengisian form check list penuh rasa tanggung jawab. Puskesmas Takisung yaitu Berkompten,
pemakaian APD
2. Mengumpulkan form check yaitu Puskesmas Santun dan Lugas.
oleh petugas Nasionalisme (Jujur) dengan pelayanan
list di semua unit
Puskesmas 3. Membuat Laporan Monev Jujur dalam mengolah data untuk bermutu untuk
Takisung 4. Melaporkan ke pihak atasan monitoring dan Evaluasi berdasarkan masyarakat Takisung
berdasarkan check check list. yang sehat, maju dan
list mandiri.
Etika Publik (Hormat, sopan, Dan juga Misi :
santun) dalam melaporkan hasil Meningkatkan mutu
monitoring dan evaluasi kepada pelayanan dengan
atasan dengan sikap hormat, sopan meningkatkan
dan santun kompetensi sumber
daya manusia.
Komitmen Mutu (dapat dipercaya)
menjaga sikap dan mutu sehinggap
dapat dipercaya

Anti Korupsi (Mandiri) Dalam


membuat laporan monitoring dan
evaluasi dilakukan secara mandiri
39

C. Rancangan Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

Dalam melaksanakan rencana aktualisasi akan dijadwalkan pada


waktu tertentu dan mempunyai output yang jelas agar dapat memudahkan
Calon Pegawai Negeri Sipil membuat laporan hasil aktualisasi. Berikut
merupakan jadwal rencana aktualisasi yang akan dilaksanakan di Puskesmas
Takisung:
Tabel 3.2 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
N
Kegiatan Pelaksanaan Tempat
o
Persiapan
Melakukan Koordinasi dan Konsultasi BPSDMD Provinsi Kalsel (daring),
1 2 September - 13 Oktober 2021
dengan coach dan mentor Puskesmas Takisung
Pelaksanaan
Meminta izin kepada Kepala
1. Puskesmas untuk melakukan kegiatan 2 September 2021 Puskesmas Takisung
aktualisasi dan habituasi

Membuat materi penyuluhan tentang


2 3 - 5 September 2021 Puskesmas Takisung
APD

Mengadakan Penyuluhan langsung


3 kepada petugas Puskesmas mengenai 6-7 September 2021 Puskesmas Takisung
pemakaian APD sesuai standart

Membuat design gambar/ leaflet


tentang pemakaian APD dan
4 8-10 dan 23-25 September 2021 Puskesmas Takisung
mengunggah di media sosial Media
Sosial

Membuat video bergambar tentang


5. 11-14 September 2021 Puskesmas Takisung
APD

Memperbaharui Check list tentang


6. pemakaian APD di Puskemas 15-17 September 2021 Puskesmas Takisung
Takisung

Melakukan monitoring dan Evaluasi


tentang pemakaian APD oleh petugas
7. 17 September - 9 Oktober 2021 Puskesmas Takisung
Puskesmas Takisung berdasarkan
check list
Evaluasi
Evaluasi pelaksanaan aktualisas dan
1. 11-13 Oktober Balai DIklat BKPSDM Kab. Tanah Laut
habituasi

D. Rancangan Matrik Aktualisasi

Untuk matrik aktualisasi yang akan penulis lakukan, dapat diliat di tabel 3.3
berikut.
40

Tabel 3.3 Rancangan Matrik Aktualisasi

September Oktober
Minggu II Minggu III Minggu IV Minggu V Minggu I Minggu II
No Kegiatan
K J S M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M S S R
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Persiapan
1 Melakukan Koordinasi dan Konsultasi dengan coach dan mentor
Pelaksanaan
Meminta izin kepada Kepala Puskesmas untuk melakukan kegiatan
1.
aktualisasi dan habituasi

2 Membuat materi penyuluhan tentang APD

Mengadakan Penyuluhan langsung kepada petugas Puskesmas


3
mengenai pemakaian APD sesuai standart
Membuat design gambar/ leaflet tentang pemakaian APD dan
4
mengunggah di media sosial Media Sosial

5. Membuat video bergambar tentang APD

Memperbaharui Check list tentang pemakaian APD di Puskemas


6.
Takisung
Melakukan monitoring dan Evaluasi tentang pemakaian APD oleh
7.
petugas Puskesmas Takisung berdasarkan check list
Evaluasi
1. Evaluasi pelaksanaan aktualisas dan habituasi
41

DAFTAR PUSTAKA

Bisri, Mashur Hasan dan Asmoro, Bramantyo Tri. 2019. Etika Pelayanan
Publik di Indonesia. Journal of Governance Innovation Volume 1
Denhardt, Kathryn. 1998. The Ethics of Public Service. Wesport,
Connecticut: Greenwood Press
Gusman. 2020. Komitmen Mutu Pelayanan. Palembang: Balai Diktat
Keagamaan.
Karaka, A. 2016. Komitmen Mutu Penyelenggaraan Pemerintahan Negara
Sebagai Wujud Karakter Aparatur Sipil Negara. Makasar
Kartika, A, dkk. (2016) Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa Tahun 2016.
Bali : Universitas Udayana
Kepmenkes HK.01.07/MENKES/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan
Dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)
Kepmenpan 139 Thn 2003 Tentang Jabatan Fungsional Dokter Dan
Angka Kredit
Penny Kusumawati (2014) Akuntabilitas Dalam Pengelolaan Dana Desa,
pustaka pelajar : yogyakarta.
Puspitapuri, W. (2017). Pegawai Negeri Sipil: Pola Karir Sesuai Perspektif
Undang Undang Aparatur Sipil Negara Nomor 5 Tahun 2014.
Jurnal Administrasi Publik
Puspito, dkk. 2011. Pendidikan Anti Korupsi Untuk Perguruan Tinggi.
Jakarta: kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI
Laksmi, N. 2005. Penyelenggaraan Manajemen ASN Berdasarkan Sistem
Merit Menurut Pasal 51 Undang- Undang No 5 Tahun 2014
Tentang Aparatur Sipil Negara. Bali: Universitas Udayana
Latif, dkk. 2015. Nasionalisme: Modul Pendidikan dan pelatihan
Prajabatan. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Sarman, M. Memaknai Kembali Nasionalisme. Kompas, 19 Mei 1995.
42

Sindhunata. 2000. Politik Kebangsaan dan Keadilan Sosial. Kompas, Juli


2000.
Suwarno & Sejati. 2017. WHOLE OF GOVERNMENT: Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
The Liang Gie. 2006. Etika Administrasi Pemerintahan. Jakarta:
Universitas Terbuka
Tim Penyusun Gugus Tugas Penangan Covid-19. 2020. Standar Alat
Pelindun Diri (APD) Untuk Penanganan Covid-19 di Indonesia.
Jakarta : Gugus Tugas Penanganan Covid-19
Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi. 2014. Anti Korupsi: Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan I II, dan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Undang-Undang Republik Indonesi No. 5 tahun 2014 Tentang Aparatur
Sipil Negara.
Yuniarsih & Taufiq. 2015. Komitmen Mutu: Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai