Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. SW PADA NY.

SC DENGAN
HIPERTENSI DI DESA PENDUNGAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS IV
DENPASAR SELATAN TANGGAL 24 S/D 26 DESEMBER 2013

A. Pengkajian (tanggal 24 desember 2013)


I. Data umum
1. Identitas keluarga
a. Nama kepala keluarga :
b. Umur :
c. Jenis kelamin :
d. Pekerjaan :
e. Agama :
f. Suku/bangsa :
g. Pendidikan :
h. Alamat :
2. Komposisi keluarga
N Nam J umu Hub.K pendidika pekerjaa imunisas kesehata
o a K r K n n i n

3. Genogram
4. Tipe keluarga
5. Suku
6. Agama
7. Status sosial ekonomi kaluarga
No Nama pekerjaan Pendapatan per Pengeluaran/bulan keterangan
bulan

8. Aktivitas rekreasi keluarga/waktu keluarga


II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
3. Riwayat keluarga sebelumnya
III. Data lingkungan
1. Karakteristik rumah
a. Luas perkembangan
b. Type rumah
c. Atap rumah
d. Kepemilikan
e. Kamar mandi/wc
f. Kebersihan lingkungan
g. Ventilasi/jendela
h. Sirkulasi
i. Sumber air minum
j. Pencahayaan
k. Pelembaban
l. Gudang
m. Pembuangan limbah
n. Lantai
o. Septic tank
p. Pembuangan sampah
2. Karakteristik tetangga dan komunitas
Keluarga tn.AM bertetangga dengan pekerja swasta, didaerah keluarga Tn.AM
tinggal merupakan daerah mayoritas penduduk kampar.
3. Mobilitas geografis keluarga
Semenjak menikah sampai sekarang Tn.AM dan Ny.N pernah tinggal dengan
orang tua lalu tinggal di rumah milik sendiri.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Biasanya pada malam hari Tn.AM dan Ny.N berkumpul dengan keluarganya,
selalu meluangkan waktu untuk berkumpul. Keluarga Ny.N dan anak-anaknya
juga berinteraksi sangat baik dengan masyarakat sekitar.
5. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Tn. AM mengatakan jika ada masalah mendiskusikannya dengan
keluarga inti dan keluarga besar dengan komunikassi terbuka satu sama lain.
Ny.N mengatakan jika ada keluarga yang sakit di bawa ke puskesmas atau doker
praktek swasta. Tn.AM mengatakan jika Ny.N sakit sampai di rawat inap atau
mempunyai acara di rumah saudara-saudara nya ikut membantu menyumbangkan
dananya.
IV. Struktur keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Dalam keluarga saling terbuka satu sama lain dan dalam keluarga bebas
menyatakan pendapat tetapi pengambil keputusan adalah Tn.AM sebagai kepala
keluarga.
2. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga Tn.AM saling menghargai satu sama lain, saling membantu serta
mendukung. Tn.AM dan Ny.N mampu merawat diri sendiri dan memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Apabila ada masalah Ny.N diskusi dengan suami dan juga
minta nasehat kepada saudara-saudaranya.
3. Struktur peran
 Tn.AM adalah kepala keluarga, berperan sebagai sumai dan pencari suami
yang utama.
 Ny.N adalah seorang ibu rumah tangga
 An.F dan An.W adalah seorang anak berperan sebgai anak dan tugas
utamanya merupakan belajar.
4. Nilai atau norma budaya
Keluarga Tn.AM menerapkan aturan-aturan sesuai dengan ajaran agama islam
dengan mengharapkan kedua anaknya nanti menjadi anak yang taat dalam
menjalankan ajaran agama. Nilai dan Norma Tn.AM sesuai dengan kebiasaan adat
kampar serta ikut serta jika ada di wilayah nya ada gotong rotong. Dikeluarga
diterapkan hidup bersih serta mencuci tangan sebelum dan sesudah makan,
berpamitan, bertutur kata sopan dan santun.
V. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
Semua anggota keluarga Tn.AM saling menyayangi satu sama lain. Tempat tinggal
saudara ada yang dekat dan ada juga yang jauh. Namun jika ada kesusahan dakam
keluarga Tn.AM saudara-saudara nya sangat membantu.
2.fungsi sosialisasi
Keluarga Tn.AM menekankan perlunya berhubungan dengan orang lain. Mereka
membiasakan anak-anak mereka bermain dengan teman-temannya dan menekan kan
juga anaknya untuk selalu belajar
3.fungsi perawatan kesehatan
a. keyakinan, nilai, dan perilaku kesehatan
keluarga Tn.AM mengatakan kesehatan adalah hal yang penting dimana lebih
baik mencegah daripada mengobati. Tn.AM mengatakan apabila ada keluarga yang sakit
setelah di obatai di rumah tidak ada perubahan segera di bawa ke pelayanan kesehatan.
b. definisi keluarga tentang sehat dan sakit
keluarga Tn.AM mengatakan sehat adalah dapat melalukan aktifitas sehari-hari
tanpa gangguan. Tn.AM mengatakan istrinya sedangkan sakit Hipertensi.
c. status kesehatan dan kerentanan sakit yang di rasakan keluarga
Keluarga Tn.AM mengatakan jarang sakit, hanya saja istrinya ( Ny.N ) sering
mengalami pusing dan kelelahan
d. praktik di keluarga
Ny.N mengatakan memiliki pantangan makan garam berlebihan dan minum kopi,
selain dirinya keluarga makan sembarangan.
e. kebiasaan tidur dan istirahat
keluarga Tn.AM biasanya tidur dari pukul 22.00 dan bangun pada pukul 06.00
wib
VI. Lima tugas kesehatan keluarga
1. Mengenal masalah kesehatan
Tn.AM mengatakan sering pusing,kaku pada lehernya,dan terlihat lemas. Tn.AM
mengatakan pusingnya disebabkan karena tensinya tinggi,dan Tn.AM mengetahui
kalau ia terkena tekanan darah tinggi karena pernah diinformasikan sebelumnya
oleh petugas kesehatan dirumah sakit.
2. Mengambil keputusan terkait masalah kesehatan
Tn.AM mengatakan jika ia mengalami pusing dan kelelahan,tidak harus pergi
kepuskesmas.
3. Merawat anggota keluarga yang sakit
Tn.AM mengatakan apabila pusing ia mengkonsumsi obat amlodipine. Keluarga
belum mengetahui tentang obat tradisional untuk menurunkan darah tinggi.
4. Memodifikasi lingkungan kesehatan
Tn.AM mengetahui dan sudah melakukan pantangan tidak boleh minum
kopi,makan makanan yang banyak garam,namun Tn.AM tidak sering berolah
raga,selalu berpikir keras,sering marah-marah,sedikit minum air dan Tn.AM
mengatakan selain dirinya,keluarganya tetap makan seperti biasa,tidak terkontrol
dan sulit dikasi tahu.
5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
Tn.AM mengatakan jarang sekali pergi kepuskesmas,biasanya kalau obat
amlodipine sudah habis Tn.AM langsung membeli obat diapotik sesuai dengan
resep dokter (resep ditebus ulang) atau membawa ke praktek dokter jika ada
anggota keluarga yang sakit.
VII. Stress dan koping keluarga
1. Stressor jangka panjang dan pendek
Bahwa stressor jangka pendek :
Keluarga Tn.AM mempunyai harapan supaya Ny.N sembuh dari hipertensinya
Sterssor jangka panjang :
Ny.N mengatakan ingin membuka usaha untuk menambah ekonomi keluarga
2. Respon terhadap stressor
Jika ada masalah dalam keluarga biasanya didiskusikan dengan suami,apabila
perlu nasehat biasanya keluarga Tn.AM minta nasehat kepada orang tua atua
saudara-saudaranya.
3. Strategi koping
Keluarga mengatakan jika ada masalah selalu mendiskusikan dalam keluarga
sehingga masukan keluarga dapat membantu menyelesaikan masalahnya.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Dari hasil pengkajian didapatkan adanya cara-cara keluarga dalam mengatasi
masalah maladative
VIII. Harapan keluarga
Keluarga mengatakan merasa sangat senang dengan kehadiran perawat dan berharap bisa
sangat membantu keluarga mencegah penyakit yang ada pada keluarganya
IX. Data tambahan
1. Nutrisi
Keluarga mengkonsumsi makanan 3x sehari,menu makanan nasi,sayuran seperti
bayam,sayur paku,lauk pauk seperti ikan laut,telur,tempe,juga kadang-kadang
buah. Minuman yang dikonsumsi air putih,teh manis dan es. Cara pengolahan
makanan dicuci dulu baru dipotong. Porsi makanan setiap anggota keluarga sudah
memenuhi kebutuhan.
2. Eliminasi
Dalam keluarga tidak ada keluhan BAK dan BAB
3. Istirahat tidur
Dalam keluarga tidak ada keluhan dalam istirahat tidur
4. Aktivitas sehari-hari
Tn.AM bekerja dari pagi sampai malam. Ny.N bekerja diwarung depan rumahnya
dan anak-anak (Tn.F dan Ny.W) setiap pagi pergi kuliah kecuali hari libur dan
minggu.
5. Merokok
Dalam keluarga Tn.AM tidak ada yang merokok
X. Pemeriksaan fisik keluarga
Pemeriksaaan Tn. AM Ny. N An. F An. w
fisik
Kepala

TTV

BB/TB

Mata

Hidung
Mulut

Leher

Dada

Abdomen

Tangan

Kaki

Keadaan umum

Analisa data
No Sign dan symptom Etiologi Promblem
1
2
Diagnosa keperawatan keluarga dan scoring
1. Kurang pengetahuan tentang kondisi dan rencana pengobatan hipertensi b/d
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah hipertensi
no Kriteria Nilai skor Pembenaran
1 Sifat masalah (aktual) 3/3 x 1 1 Ketidakmampuan keluarga untuk
merawat Ny. N dengan penyakit
hipertensi merupakan ancaman
terjadinya penyakit
2 Kemungkinan masalah ½ x 2 1 Lamanya penyakit +- 19 tahun yang lalu
dapat diubah:
(sebagian)
3 Potensial masalah untuk 3/3 x 1 1 Penyakit hipertensi terjadi bisa diobati
dicegah: (tinggi) dan dicegah dengan pola makan yang
sehat dan perilaku yang sehat
4 Menonjolnya masalah 2/2 x 1 1 Bila tidak segera ditangani maka bisa
(tidak segera ditangani) terjadi hipertensi berlanjut
Total skor 4

2. Resiko terjadinya komplikasi dari hipertensi b/d ketidakmampuan keluarga merawat


anggota keluarga yang menderita hipertensi
No Kriteria Nilai Skor Pembenaran
1 Sifat masalah (resiko) 2/3 x 1=2/3 2/3 Memerlukan penanganan yang
secepatnya untuk mencegah komplikasi
sumber dan tindakan. Dapat dijangkau
keluarga
2 Kemungkinan masalah ½ x 2=1 1 Terjadinya penyakit
dapat diubah (mudah)
3 Potensial masalah 2/3 x 1=2/3 2/3 Komplikasi dapat dicegah bila segera
untuk dicegah (cukup) ditangani
4 Menonjolnya masalah 2/2 x 1=1 1 Akan mengakibatkan stroke, gagal
(segera ditangani) jantung
Total skor 3 1/3

Prioritas diganosis keperawatan


1. Kurang pengetahuan tentang kondisi dan rencana pengobatan hipertensi b/d
ketidakmampuan kelurga mengenal masalah hipertensi
2. Resiko terjadinya komplikasi dan hipertensi b/d ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang menderita hipertensi. \

Rencana asuhan keperawatan Tn. AM


Hari/ Tanggal No Tujuan Kriteria Standar Intervensi
DX
Rabu, 1 Setelah
28-09-2021 dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 1-2 x
kunjungan
rumah
diharapkan
pengetahuan
keluarga tentang
hipertensi
meningkat

Tupen I : Verbal -Mampu - Kajian


Mampu menjelaskan pengetahuan
mengebal arti hipertesi keluarga
masalah -Mampu tentang
hipertensi pada menjelaskan hipertensi
anggota penyebab o Pengertian
keluarga. hipertensi hipertensi
-Mampu o Penyebab
menjelaskan hipertensi
tanda dan o Tanda dan
gejala gejala
hipertensi hipertensi
-Mampu o Pencegahan
menyebutkan hipertensi
cara o Komplikasi
pencegahan hipertensi
hipertensi - Berikan
-Mampu penyuluhan
menyebutkan tentang
salah satu hipertensi
komplikasi - Diskusikan
dari hipertensi adanya tanda
dan gejala
hipertensi serta
faktor yang
memperburuk
kondisi
- Bimbingan
keluarga untuk
mengulangi apa
yang telah
diajarkan
- Jelaskan akibat
lanjut dari
penyakit
hipertensi jika
tidak segera
ditangani
- Bimbingan
untuk
mengatasi
resiko penyakit
hipertensi

- Jelaskan
petunjuk
perawatan
hipertensi
dengan
Tupen II : Verbal - Keluarga melakukan
Keluarga dapat mampu untuk control secara
memutuskan memutuskan rutin
tindakan yang tindakan yang
tepat untuk tepat untuk
mengatasi mengatasi
masalah masalah
hipertensi hipertensi
dengan
membawa
anggota
keluarga yang
sakit berobat - Jelaskan
ke RS atau manfaat gizi
puskesmas seimbang
- Demonstrasikan
Tupen III : Psikomotor - Keluarga cara menyusun
Keluarga mampu menu yang
mampu merawat benar untuk
melakukan anggota nutrisi yang di
perawatan pada keluarga yang anjurkan dan
anggota sedang sakit yang tidak di
keluarga yang - Keluarga anjurkan
sakit mampu - Anjurkan klien
menentukan untuk
status menghindari
nutrisi /gizi stress
sesuai dengan - Anjurkan klien
standar menata stress
kesehatan
yang
mengalami
hipertensi
- Keluarga
mampu
mengontrol
emosi dan - Jelaskan pada
menata stress keluarga
Tupen IV : Psikomotor pelayanan yang
Keluarga dapat - Keluarga cepat
menggunakan membawa dimanfaatkan
fasilitas yankes anggota - Anjurkan klien
secara tepat keluarga yang untuk control
untuk sakit ketempat secara rutin
mengetahui pelayanan - Anjurkan
komplikasi kesehatan keluarga untuk
terdekat menggunakan
yankes
Implementasi dan Evaluasi
Hari/ Tanggal No Implementasi Evaluasi Paraf
DX

Anda mungkin juga menyukai