Anda di halaman 1dari 6

Tanah longsor juga sering disebut sebagai gerakan tanah.

Tanah longsor merupakan salah satu peristiwa


geologi yang terjadi akibat adanya pergerakan massa batuan atau tanah dengan berbagai macam tipe
dan jenis tanah, misalnya jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah.

Penyebab Tanah Longsor


Peristiwa tanah longsor yang terjadi dimana saja pasti mempunyai alasan atau penyebab. Adanya tanah
longsor karena disebabkan oleh beberapa hal tertentu. Hal- hal yang menyebabkan terjadinya tanah
longsor bisa dikarenakan peristiwa alami maupun hal- hal yang disebabkan oleh manusia. Beberapa
penyebab terjadinya tanah longsor antara lain adalah:

1. Erosi tanah

Penyebab terjadinya tanah longsor salah satunya disebabkan oleh erosi tanah. Erosi tanah bisa
disebabkan karena berbagai hal seperti aliran air yang terlalu deras, sungai- sungai maupun gelombang
laut. Erosi tanah ini bisa menyerang bagian kaki- kaki lereng sehingga bertambah curam. Ketika ini
dibiarkan terus menerus maka hal ini bisa menyebabkan tanah longsor, karena tidak ada penopang yang
kuat di bagian kaki lerengnya.

2. Gempa bumi

Selanjutnya hal yang menyebabkan tanah longsor adalah gempa bumi (baca: akibat gempa bumi).
Gempa bumi berupa getaran yang ada di dalam bumi atau tanah. Getaran yang berasal dari gempa bumi
bisa merupakan getaran yang kuat, sedang maupun ringan. Namun getaran yang berasal dari dalam
tanah ini mampu menimbulkan tekanan pada partikel- partikel mineral dan bidang lemah pada massa
batuan dan tanah yang dapat mengakibatkan longsornya lereng- lereng tersebut.

3. Gunung meletus

Penyebab tanah longsor selanjutnya adalah gunung meletus. Gunung meletus (baca: ciri gunung
meletus) juga dapat menimbulkan getaran yang dapat memicu terjadinya tanah longsor. Selain itu,
gunung berapi yang meletus atau erupsi mengeluarkan material- material seperti debu dan juga lahar
dingin. Apabila material- material ini bertumpuk terlalu berat maka ada kemungkinan tanah atau lereng
yang menopangnya tidak akan kuat sehingga menyebabkan terjadinya tanah longsor.

4. Getaran

Seperti halnya gempa bumi dan juga gunung meletus, pada dasarnya tanah longsor ini disebabkan oleh
getaran. Selain gempa bumi dan gunung meletus, getaran ini juga ditimbulkan oleh berbagai hal seperti
mesin, lalu lintas, penggunaan bahan- bahan peledak hingga petir.

5. Tingginya curah hujan

Di Indonesia, terjadinya tanah longsor kebanyakan disebabkan oleh curah hujan (baca: proses terjadinya
hujan) yang meninggi. Hal ini terbukti bahwa tanah longsor sering terjadi ketika musim hujan
(baca: pembagian musim di Indonesia). Ketika curah hujan ini deras maka aliran air hujan akan
menghantam tanah yang ada di permukaan Bumi. Hal ini jika terjadi secara terus menerus maka tanah
yang tidak kuat (tanah yang miring dan berada di lereng) akan tidak dapat menahan aliran air dan
terpaan air hujan, sehingga lama kelamaan hal ini akan menyebabkan tanah longsor. Bagian tanah yang
sering longsor apabila hujan deras adalah tanah yang bentuknya miring, seperti lereng gunung.
6. Hancurnya bebatuan

Bebatuan yang hancur juga bisa menyebabkan terjadinya longsor. Longsor yang disebabkan karena
hancurnya bebatuan lebih sering terjadi pada batuan yang ada di lereng gunung. Jenis batuan yang
sering longsor adalah jenis batuan sedimenkecil dan batuan endapan yang berasal dari gunung berapi.
Biasanya batu yang ada di lereng bersofat lapuk atau tidak memiliki kekuatan dan mudah hancur menjadi
tanah. Hal inilah yang memicu terjadinya tanah longsor.

7. Tumpukan sampah

Siapa sangka ternyata sampah yang telah menumpuk juga dapat menyebabkan tanah longsor. Sampah
akan bisa menjadi pemicu tanah longsor ketika sampah tersebut sudah menumpuk hingga menggunung.
Hal ini apabila ditambah dengan hujan deras maka dapat mengakibatkan longsornya gunungan sampah
beserta tanah yang telah melapuk di bawah sampah tersebut.

8. Hutan gundul

Salah satu fungsi dari pepohonan adalah memperkuat struktur tanah. Akar pohon tidak hanya dapat
menyimpan air namun juga dapat memperkuat struktur tanah. Apabila hutan yang banyak pohonnya
ditebangi secara liar maka hal ini menjadikan tanah lemah strukturnya sehingga ketika hujan lebat akan
sangat mudah bagi tanah tersebut longsor. Hal ini sudah banyak terjadi di Indonesia.

9. Bendungan susut

Tanah longsor juga dapat disebabkan karena susutnya bendungan. Turunnya permukaan tanah dan
timbulnya retakan dapat diakibatkan oleh penyusutan muka air danau atau bendungan dengan cepat.
Penyusutan ini akan berdampak juga pada hilangnya gaya penahan lereng. Waduk yang mempunyai
kemiringan sebesar 220 derajat memiliki potensi untuk longsor.

10. Lereng dan tebing yang terjal

Bagi masyarakat yang bertempat tinggal di daerah yang memiliki lereng dan tebing yang terjal, maka
harus lebih waspada karena tanah longsor dapat mengintai kapan saja. Proses pembentukan lereng
maupun tebing yang terjal adalah melalui angin dan juga air yang berada di sekitar lereng. Hal ini
berdampak pada pengikisan lereng tersebut. Dengan pengikisan ini maka sangat mudah bagi tanah
untuk mengalami longsor.

11. Lahan pertanian di lereng

Adanya lahan pertanian yang ada di lerang gunung menjadi salah satu penyebab terjadinya tanah
longsor. Penataan lahan pertanian maupun perkebunan yang buruk akan berdampak pada timbulnya
bencana longsor. Tanaman pertanian dan juga perkebunan mempunyai akar yang kecil dan tidak cukup
kokoh untuk mnejaga struktur tanah agar tetap kuat. Pepohonan yang ditebangi untuk dibuat lahan
pertanian dan perkebunan tanpa mempertimbangkan efek sampingnya. Dengan menyusutnya jumlah
pepohonan yang ada di lereng maka akan sangat memudahkan lereng tersebut untuk terserang tanah
longsor.

12. Tanah tidak padat

Bencana tanah longsor juga dapat terjadi akibat tanah mempunyai struktur yang tidak padat. Tanah yang
mempunyai struktur yang tidak padat contohnya adalah tanah liat. Sifat tanah yang pecah ketika musim
kemarau dan akan lembek ketika musim penghujan tiba. Melembeknya tanah ketika diterpa hujan akan
berpotensi longsor jika hujan yang yang turun sangat deras. Tanah yang ketebalannya sekitar 2,5 meter
akan berpotensi longsor jika terdapat di kemiringan lereng 220 derajat.

13. Kelebihan beban

Adanya beban yang berlebihan pada tanah juga akan memicu tanah mudah mengalami longsor. Adanya
beban yang berlebihan akan memberikan tekanan pada tanah, sehingga tanah tersebut akan mudah
longsor. Contoh beban yang dapat memicu terjadinya tanah longsor adalah adanya rumah atau
pemukiman di lereng, kendaraan yang berlalu lalang di tikungan lembah.

14. Longsoran lama

Tanah yang sudah pernah mengalami longsor sebelumnya (longsoran lama), maka tanah tersebut rawan
terkena longsor lagi. Maka dari itulah ketika memilih daerah tempat tinggal, kita harus menghindari
daerah yang pernah mengalami tanah longsor.

15. Menumpuknya material

Tanah dari hasil tumpukan material akan lebih mudah mengalami longsor. Banyak orang yang ingin
melakukab perluasan pemukiman dengan cara menimbun lembah atau memotong tebing. Tanah yang
digunakan untuk menimbun lembah belum benar padat strukturnya, jadi ketika ada hujan yang turun
maka dapat menimbulkan retakan dan permukaan tanah yang turun.

Itulah beberapa hal yang menjadi penyebab terjadinya tanah longsor. Sehingga jika salah satu tempat
memiliki beberapa kriteria di atas, maka masyarakat harus mewaspadai akan terjadinya tanah longor.

Jenis Tanah Longsor


Tanah longsor merupakan bencana yang berupa merongsotnya tanah yang miring atau dari atas lalu
turun ke bawah. Meski sudah dipastikan kejadiannya, namun tahukah Anda bahwa yang namanya tanah
longsor ini ternyata jenisnya ada bermacam- macam. Setidaknya ada 6 jenis tanah longsor yang perlu
kita ketahui. Jenis- jenis tanah longsor adalah sebagai berikut:

1. Longsoran Translasi

Longsoran translasi merupakan longsoran yang terjadi pada tanah yang mempunyai bentuk topografi rata
atau bergelombang landai. Tanah longsor translasi ini merupakan kondisi dimana meterial tanah pada
tanah bertopografi datar atau bergelombang landai ini bergerak. Longsor yang satu ini membuktikan pada
kita bahwa tanah yang datar pun bisan mengalami longsor, sehingga kita harus ekstra waspada.

2. Pergerakan Blok

Pergerakan blok merupakan pergerakan batuan yang berada di dalam tanah yang terjadi pada bidang
yang datar atau landai. Kondisi ini juga sering dinamakan sebagai longsoran blok batu dengan jumlah
batu yang pada umumnya sangat banyak atau tidak sedikit. Karena sebagian besar materialnya berupa
batuan, maka akan sangat berbahaya bagi kita jika sampai terkena longsoran ini.

3. Longsoran Rotasi

Jenis longoran yang lainnya adalah longsoran rotasi. Dinamakan sebagai longsoran rotasi karena
longsoran ini merupakan pergerakan material tanah yang terjadi di dalam bidang yang berbentuk cekung
sehingga seringkali terjadi perputaran atau rotasi dalam bidang cekung tersebut. Pada bidang cekung
yang terkena longsoran dapat menjadi hal yang sangat berbahaya, terlebih jika ada pemukiman yang
berada di atasnya, karena rawan tertimbun dan dapat mengakibatkan korban jiwa.

4. Runtuhan Batu

Runtuhan batu merupakan kondisi dimana terjadi runtuhan batu secara langsung dan juga terjun bebas
dari atas ke bawah. Hal ini dapat terjadi pada bukit yang terjal dan mempunyai lereng yang curam.
Kondisi seperti ini sering ditemui di tebing pantai. Hal ini akan menjadi sangat berbahaya ketika dibawah
tebing ini terdapat pemukiman masyarakat, karena material yang jatuh biasa berupa batuan besar yang
dapat menimbulkan kerusakan benda yang dijatuhinya.

5. Rayapan Tanah

Rayapan berarti pergerakan yang sangat halus atau lambat. Sehingga dapat kita sebut bahwa rayapan
tanah merupakan tanah longsor yang terjadi karena adanya rayapan atau pergerakan lambat dan halus
pada tanah. Rayapan tanah biasa terjadi pada tanah yang mempunyai butiran kecil halus dan namun
memiliki struktur yang agak kasar. Rayapan tanah merupakan jenis longsor yang susah dikenal dalam
waktu dekat. Longsor jenis ini baru bisa dikenali setelah terjadi dalam waktu yang cukup lama, seperti
ketika kita menemukan tiang- tiang listrik miring. Jika kita menemui longsor jenis ini ataupun longsor ini
menyerang daerah kita maka kita harus berhati- hati dan menggunakan pondasi yang kuat untuk dapat
menahan longsir tersebut.

6. Aliran Bahan Rombakan

Longsor jenis ini merupakan longsor yang terjadi karena disebabkan oleh dorongan air yang sangat kuat.
Kecepatan air ini tergantung pada kemiringan lereng, volume air, tekanan air, kecepatan air dan jenis
material tanah itu sendiri apakah mudah terangkat air ataupun tidak.gerakan longsor jenis ini lumayan
cepat, bahkan dapat mencapai seluruh lembah dengan jarak ratusan meter. Longsor ini dapat merusak
apapun yang dilewatinya, termasuk juga pemukiman, maka bisa hanyut terbawa. Longsor jenis ini banyak
terjadi di kawasan lereng gunung berapi (baca: erupsi gunung berapi) dan banyak menimbulkan korban
jiwa.

Nah, itulah beberapa jenis dari tanah longsor, sekarang sudah paham bukan? selain itu kita juga perlu
mengetahui dampak dari tanah lonsir bagi manusia dan lingkungan.

Dampak Tanah Longsor


Bencana alam merupakan peristiwa yang merugikan. Dikatakan sebagai peristiwa yang merugikan
karena menimbulkan banyak sekali dampak negatif. Hal inilah yang membuat bencana alam sebagai
momentum yang menyedihkan. Salah satu bencana yang dapat menimbulkan banyak dampak negatif
adalah tanah lonsor. Berikut ini merupakan beberapa akibat atau dampak tanah longsor:

1. Menimbulkan korban jiwa

Tanah longsor merupakan jenis bencana alam yang berpotensi menimbulkan korban jiwa. Hal ini terlebih
jika tanah longsor terjadi ketika malam hari atau waktu- waktu dimana masyarakat sedang tertidur. Tanpa
mengetahui akan terjadinya tanah longsor, masyarakat terlelap dan bisa tertimbun. Di Indonesia sendiri
peristiwa tanah longsor sudah banyak menimbulkan korban jiwa.

2. Banyak insfrastruktur rusak


Rusaknya insfrastuktur juga merupakan salah satu dampak yang pasti terjadi ketika tanah longsor.
Infrtastruktur  yang rusak ini boleh dibilang yang berada di atas tanah yang longsor maupun yang berada
di bawah (tertimbun).

3. Timbulnya berbagai macam bibit penyakit

Tanah longsor juga berpotensi menimbulkan berbagai macam bibit penyekit. Timbulnya bibit penyakit
sebenarnya tidak hanya terjadi pada tanah longsor saja, namun juga berbagai macam bencana alam.
Ketika pemukiman warga terkena bencana, maka mereka akan mengungsi. Ah, ditempat pengungsian
tersebut biasanya muncul banyak penyakit.

4. Mengganggu sumber mata pencaharian

Tanah longsor juga dapat mengganggu sumber mata pencaharian masyarakat, khususnya bagi mereka
yang bercocok tanam. Ladang atau sawah mereka yang tertimbun tanah pasti tidak bisa diolah dalam
beberapa jangka waktu, sehingga akan menjadikan masyarakat terganggu.

5. Memburuknya sanitasi lingkungan

Ketika tanah longsor datang, maka saluran air akan menjadi terputus. Jika air bersih saja tidak ada, maka
bisa dipastikan sanitasi lingkungan menjadi buruk.

Itulah beberapa dampak atau akibat dari tanah longsor. Setelah mengetahui akibatnya, maka kita
berkewajiban untuk mencegah terjadinya tanah longsor.

Upaya Pencegahan Tanah Longsor


Tanah longsor dapat dicegah apabila kita melakukan beberapa upaya diantaranya sebagai berikut:

1. Tidak membuat sawah di lereng


2. Tidak mendirikan bangunan di tebing
3. Tidak menebang pohon di lereng
4. Tidak memotong tebing secara tegak lurus
5. Tidak mendirikan bangunan di sekitar sungai
6. Melakukan upaya preventif
7. Membuat terasering
8. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat

Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud


mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya
dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia.

Anda mungkin juga menyukai