Anda di halaman 1dari 4

PENTINGNYA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

pendidikan kewarganegaraan sangat diperlukan oleh mahasiswa yang ada di Perguruan Tinggi, hal ini
karena mahasiswa mempunyai peranan penting sebagai generasi penerus bangsa. Masa depan bangsa
ditentukan oleh para generasi muda sehingga baik buruknya suatu negara dapat dinilai dai kualitas
pemudanya. Oleh karena itu, perlunya generasi muda memiliki rasa cinta tanah air dan tanggung jawab
untuk menjadi warga negara yang cerdas dan baik, serta mampu mendukung keberlangsungan bangsa
dan negara. Maka dari itu, upaya yang dapat dilakukan mahasiswa sebagai generasi muda untuk
menumbuhkan nilai-nilai kebangsaan yaitu dengan mempelajari dan mengimplementasikan pendidikan
kewarganegaraan di kehidupan sehari-hari. Selain generasi muda, wawasan kebangsaan juga diperlukan
oleh kaum profesional. Dengan menjadi kaum profesional nilai-nilai kebangsaan yang melekat pada diri
sudah sepatutnya lebih baik dibandingkan generasi muda, karena kaum profesional merupakan generasi
yang sedang menjadi pemimpin-pemimpin bangsa saat ini. Kemajuan dan kemunduran bangsa di masa
yang akan datang ditentukan oleh sikap dan tindakan yang dilakukan kaum profesional saat ini. Apabila
saat ini, kaum profesional sudah tidak mementingkan nasionalismenya dengan merelakan hilangnya
kebanggaan, kecintaan, dan kesetiaan terhadap bangsa dan negaranya, serta melakukan tindakan yang
melawan cita-cita luhur bangsa, maka disitulah titik kemunduran bangsa dimulai. Oleh karena itu,
memiliki dan mengamalkan nilai-nilai kebangsaan merupakan hal yang penting.

PON PAPUA

Pemerintah belum menentukan keterlibatan penonton pada PON dan Peparnas nanti karena hingga kini
Indonesia masih menghadapi pandemi Covid-19. Pekan Olahraga Nasional atau PON XX akan
diselenggarakan di Papua pada 2-15 Oktober 2021. Mengingat saat ini masih dalam suasana pandemi
Covid-19, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupaya agar pelaksanaan PON bisa diselenggarakan
dengan aman dan sehat. Kemenkes pun telah melakukan sejumlah persiapan, salah satunya menyusun
protokol kesehatan dari prakegiatan, saat kegiatan berlangsung hingga pascakegiatan. “RTM yang
dilakukan ini bertujuan mengkonfirmasi kembali dan memastikan seluruh dukungan kementerian dan
lembaga terhadap penyelenggaraan PON dan Peparnas Papua 2021, khususnya pada bidang kesehatan
terkait Covid-19, antisipasi gangguan keamanan, dan persiapan dukungan penyelenggaraan seperti
transportasi, akomodasi, dan telekomunikasi semua berjalan seperti yang diharapkan,” ujar Menko
PMK.

Ia menegaskan bahwa seluruh K/L sudah menindaklanjuti dan menyelesaikan amanah yang tercantum
dalam Inpres No. 10/2017 tentang Dukungan Penyelenggaraan PON XX dan Peparnas XVI Tahun 2020 di
Provinsi Papua, Inpres No. 1/2020 tentang Percepatan Dukungan Penyelenggaraan PON XX dan
Peparnas XVI Tahun 2020 di Provinsi Papua, dan Inpres No. 4/2021 tentang Dukungan Penyelenggaraan
PON XX dan Peparnas XVI Papua.

Menurut Menko PMK, dari aspek keamanan perlu antisipasi terjadinya kerumunan penonton khusus
pada pertandingan tim tuan rumah. Di samping itu juga perlu dilakukan pengamanan infrastruktur dan
pengamanan konten informasi.
Sementara itu, menyangkut penyelesaian tanah yang disengketakan yang ditempati beberapa venue
akan diselesaikan oleh Kementerian ATR bersama pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota
setelah penyelenggaraan PON dan Peparnas Papua 2021.

“Penyelesaian itu nantinya akan dilakukan sesuai dengan pendekatan-pendekatan yang seharusnya di
lokasi di mana masalah masih terjadi,” tandas Muhadjir.

Lebih lanjut, Menko PMK meminta kepada seluruh K/L agar berkoordinasi dengan PB PON terkait
seluruh tambahan dukungan yang akan disediakan seperti rencana penambahan hotel terapung, tempat
kuliner, dan sebagainya.

*Percepatan Vaksinasi*

Dari sisi kesehatan, pemerintah akan kembali melakukan sinkronisasi aturan Menteri Dalam Negeri
terkait keputusan pertandingan yang dapat dihadiri oleh 25% dari kapasitas venue dan harus sudah
mendapatkan vaksin tahap 2.

“Saat ini, Kemenkes bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Polri, dan TNI sedang
melakukan percepatan pelaksanaan jangkauan vaksin dengan target di atas 70% di akhir bulan
September. Percepatan vaksinasi khususnya dilakukan di lokasi tempat berlangsungnya
penyelenggaraan PON XX Papua,” ucap Menko PMK.

Seraya menanggapi, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi G Sadikin menyatakan bahwa mengacu pada
aturan Mendagri dipersyaratkan bagi kota/kabupaten yang akan melaksanakan pertandingan PON XX
dan Peparnas XVI diharapkan 60% sudah melakukan vaksinasi tahap pertama.

Sebagai laporan, total vaksinasi untuk kelima kota/kabupaten penyelenggara PON XX Papua sudah
mencapai 648.622 dengan jumlah vaksinasi dosis pertama 406.531 atau 62,7%. Sedangkan vaksin kedua
sudah dilakukan terhadap 253.474 orang atau 39%

“Dari kelima kota yang menyelenggarakan PON, Merauke, Jayapura, dan Mimika sudah di atas 60%
sedangkan Kabupaten Jayapura sudah 57% dan Kabupaten Keroom 54%. Kita mengejar agar Kabupaten
Jayapura dan Keroom bisa segera meningkat mencapai target 60% bersama TNI/Polri dan seluruh vaksin
dosis 1 dan 2 sudah sampai di Papua, tinggal menunggu vaksinasinya saja,” tandas pria yang akrab
disapa BGS.

Terkait protokol kesehatan, jelasnya, Kemenkes bekerja sama dengan Satgas Provinsi, Dinas Kesehatan,
dan panitia penyelenggara PON supaya penggunaan PeduliLindungi atau alat screening lainnya dapat
dimanfaatkan guna memastikan agar kesehatan penonton yang dibatasi 25% benar-benar aman dan
tidak membuat kluster baru di acara PON XX Papua.

Selain K/L terkait, pada rapat tersebut juga hadir para pimpinan daerah yakni Bupati Kabupaten/Kota
yang menjadi penyelenggara kegiatan cabang olahraga PON XX dan Peparnas XVI Papua Tahun 2021. (*)

PERAN KEWARGANEGARAAN 4.0

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran dengan visi utama sebagai pendidikan
demokrasi yang bersifat multidimensional. PKn merupakan pendidikan nilai demokrasi,
pendidikan moral, pendidikan sosial, dan masalah pendidikanpolitik. Namun yang paling menonjol
adalah sebagai pendidikan nilai dan pendidikan moral.

Industri 4.0 adalah transformasi komprehensif dari keseluruhan aspek produksi di industry melalui
penggabungan teknologi digital dan internet dengan industry konvensional. Hal tersebut sangat
ditentukan oleh kecepatan dari ketersediaan informasi, yaitu sebuah lingkungan industri di mana
seluruh entitasnya selalu terhubung dan mampu berbagi informasi satu dengan yang lain.

Pendidikan Kewarganegaraan memiliki peran strategis dalam mempersiapkan warga negara yang
cerdas, bertanggung jawab dan berkeadilan. Pendidikan demokrasi penting bagi pertumbuhan ‘’Civic
Culture’’ untuk keberhasilan pengem-bangandan pemeliharaan pemerintahan. Dalah satu tujuan
penting ‘’Civic’’ maupun ‘’Citizenship’’ untuk mengatasi politicalapatism demokrasi.2.Munculnya
revolusi industri keempat (Industri 4.0) yang dimulai pada per-mulaan abad ke-21. Teknologi dan pen-
dekatan baru yang menggabungkan dunia fisik, digital, dan biologi dengan cara yang fundamental akan
mengubah umat manusia. ada banyak pendapat bahwa sektor kesehatan dan bioteknologi sangat
diuntungkan oleh transformasi ini, baik bidang sosial, ekonomi maupun politik.

Tujuan dan fungsi Negara Indonesia

Dasar negara Indonesia adalah pancasila dan UUD 1945 sebagai hukum dasar. UUD 1945 sebagai
pengatur kewajiban warga negara terhadap negaranya dan kewajiban negara terhadap warganya.
Indonesia adalah negara yang sangat besar. Mulai dari jumlah penduduk, luas wilayah, sumber daya
alam hingga seni budaya dan adat istiadatnya. Dilihat dari jumlah penduduk, Indonesia merupakan yang
keempat terbesar di dunia, setelah Cina, India, dan Amerika. Dari 250 juta penduduk Indonesia,
terdapat berbagai perbedaan mulai dari agama, budaya, bentang alam, dll. Perbedaan-perbedaan itu
menjadi kekayaan bangsa Indonesia dengan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan pemersatu bangsa
Indonesia.

Tujuan suatu negara merupakan hal yang penting dalam kehidupan bernegara. Setiap negara memiliki
tujuan negara yang hendak dicapai. Pada dasarnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
diselenggarakan untuk melaksanakan pemerintahan negara, sebagaimana tertuang dalam pembukaan
UUD 1945 alinea keempat.

Fungsi negara Indonesia tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat, antara lain :

Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;

Memajukan kesejahteraan umum;

Mencerdaskan kehidupan bangsa;

Mewujudkan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Produk hukum yang dibuat oleh pemerintah haruslah sesuai dengan tujuan negara Indonesia seperti
tercantum pada pembukaan UUD 1945 alinea keempat diatas, yaitu tujuan perlindungan, kesejahteraan,
pencerdasan, dan ketertiban atau perdamaian.
Tujuan perlindungan

Tujuan perlindungan terdapat dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat yang berbunyi: “ kemudian
daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia“

Parameter atau ukuran subyek hukum (warga negara) sudah terlindungi adalah jika hak-haknya
terpenuhi, berdasarkan hukum negara. Hak warga negara Indonesia telah tercantum dalam UUD 1945,
antara lain : hak asasi manusia, hak mendapatkan pekerjaan, hak perlindungan hukum yang sama, dll.

Tujuan kesejahteraan

Tujuan kesejahteraan terdapat dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat yang berbunyi: “dan untuk
memajukan kesejahteraan umum” Ukuran kesejahteraan di Indonesia memiliki 3 unsur dan merupakan
syarat yang paling minimal dan subjektif. Apabila ketiganya terpenuhi, maka masyarakat sudah merasa
sejahtera. Unsur-unsur tersebut adalah sandang (pakaian), pangan (makan), dan papan (tempat tinggal).

Tujuan pencerdasan

Tujuan pencerdasan terdapat dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat yang berbunyi: “…
mencerdaskan kehidupan bangsa…” Bebas buta huruf untuk rakyat Indonesia telah diproklamirkan sejak
negara Indonesia merdeka. Tujuan pencerdasan ini benar adanya agar masyarakat Indonesia yang
jumlahnya sangat banyak dapat memiliki kualitas yang baik dari segi pendidikan.

Tujuan ketertiban atau perdamaian

Tujuan ketertiban dan perdamaian terdapat dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat yang
berbunyi: “… dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial …” Perdamaian merupakan cita-cita semua negara. Istilah “damai” dalam ilmu
politik terdapat 2 macam, yaitu damai internal (dalam negeri) dan damai eksternal (hubungan dengan
luar negeri). Sebagai contoh lepasnya Timor Timur dari NKRI adalah akibat dari kurangnya ketertiban
dan perdamaian di dalam negeri. Sedangkan dasar politik luar negeri Indonesia adalah politik bebas-
aktif. (Baca juga : Politik Luar Negeri Indonesia).

Tujuan negara yang tercantum dalam UUD 1945 diharapkan dapat diterapkan dalam pelaksanaan
pemerintahan Indonesia. Pemerintah dapat membuat kebijakan-kebijakan yang pro rakyat. Sehingga
rakyat Indonesia dapat merasakan kesejahteraan di Negara Indonesia dan benar-benar tercipta
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Anda mungkin juga menyukai