id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Nyeri
emosi dan psikologis. Respon nyeri ini dapat bervariasi antara satu orang
dengan yang lainnya (Morgan, 2006). Nyeri terjadi bersama banyak proses
dari jaringan. Respon sel terhadap nyeri dan kerusakan jaringan menyebabkan
commit to user
5
perpustakaan.uns.ac.id 6
digilib.uns.ac.id
a. Transduksi
b. Transmisi
listrik melalui sistem saraf ke area otak. Proses transmisi melibatkan saraf
aferen.
c. Modulasi
pusat, transmisi nyeri akan dikontrol oleh sistem saraf pusat dan
d. Persepsi
Persepsi adalah proses yang subjective. Proses persepsi ini tidak hanya
berkaitan dengan proses fisiologis atau proses anatomis saja namun juga
2007).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 7
digilib.uns.ac.id
2. Analgetika
dengan anestetika umum) (Tjay dan Rahardja, 2007). Obat analgetik dibagi
ke dalam dua kelompok, yaitu obat golongan opioid dan NSAID (Non Steroid
Anti Inflammatory Drugs). Golongan opioid bekerja pada sistem saraf pusat,
2007).
sistem susunan saraf pusat. Obat-obatan golongan ini memiliki target aksi
sistem saraf pusat secara selektif, mempunyai daya penghalang nyeri yang
sangat kuat dengan titik kerja terletak pada susunan saraf pusat (SSP).
Terdapat 4 jenis reseptor opioid yang terbukti terdapat pada SSP yaitu μ (mu),
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 8
digilib.uns.ac.id
2011).
efek analgetik melalui 3 mekanisme atau proses yang berbeda, yaitu berikatan
commit to user
Gambar 1. Struktur Kimia Tramadol (Gunawan, 2012)
perpustakaan.uns.ac.id 9
digilib.uns.ac.id
operasi sebanding dengan petidin, dan khasiat analgetik tramadol dapat lebih
kardiopulmoner yang lemah, setelah operasi thorax atau perut bagian atas dan
yang efektif dan baik ditoleransi untuk mengurangi rasa sakit akibat trauma,
kolik ginjal atau empedu dan persalinan, dan juga untuk manajemen nyeri
kronis yang ganas atau tidak ganas, terutama nyeri neuropatik (Grond dan
Sablotzki, 2004).
sebagian besar tergantung dari bentuk dari metabolit aktif. Seperti codein dan
CYP2D6 yang disebabkan karena obat lain atau variasi genetik (Horn dan
oleh ginjal dengan masa paruh eliminasi 6 jam untuk tramadol dan 7,5 jam
oral dan mencapai puncak dalam 2-3 jam. Lama analgesia sekitar 6 jam dan
dosis maksimum per hari yang dianjurkan adalah 400mg (Gunawan, 2012).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 10
digilib.uns.ac.id
pH isi lumen turun sampai serendah 2 akibat sekresi HCl. Ion Hidrogen (H+)
dan ion klorida (Cl-) secara aktif ditransportasikan oleh pompa yang berbeda
secara aktif, tetapi melawan gradien konsentrasi yang jauh lebih kecil. Ion H+
yang disekresikan tidak dipindahkan dari plasma tetapi berasal dari proses-
sebagai hasil pemecahan dari molekul H2O menjadi H+ dan OH-. Di sel
membran luminal sel parietal. Transport aktif primer ini memompa K+ masuk
ke dalam sel dari lumen. Ion K+ yang telah ditransportkan, secara pasif balik
H+. Sel-sel parietal memiliki banyak enzim karbonat anhidrase (Ca). Dengan
diproduksi oleh sel parietal. Kombinasi antara H2O dan CO2 menghasilkan
H2CO3 yang secara parsial terurai menjadi H+ dan HCO3-. HCO3- dipindahkan
ke plasma oleh antiporter Cl- - HCO3- pada membran basolateral dari sel
parietal dan mengangkat Cl- dari plasma ke lumen lambung. Pertukaran Cl-
(Sherwood, 2010).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 11
digilib.uns.ac.id
4. Dispepsia
Dispepsia berasal dari bahasa Yunani yaitu dys- (buruk) dan –peptein
klinis yang sering dijumpai. Keluhan atau kumpulan gejala (sindrom) terdiri
dari nyeri atau rasa tidak nyaman di epigastrium, mual, muntah, kembung,
cepat kenyang, rasa penuh, sendawa, regurgitasi, dan rasa panas yang
menjalar di dada. Sindrom atau keluhan ini dapat disebabkan atau didasari
2009).
syndrom merupakan rasa nyeri yang lebih konstan dirasakan dan tidak begitu
c. Merokok
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 12
digilib.uns.ac.id
5. Pengobatan Dispepsia
untuk mengobati dispepsia organik atau esensial seperti tukak peptik. Saat ini,
tersedia empat jenis obat golongan ini yaitu simetidin, ranitidin, famotidin,
dan nizatidin (Katzung, 2007). Simetidin memiliki kelarutan yang baik yaitu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 13
digilib.uns.ac.id
larut dalam air. Artinya, setiap 1 bagian simetidin akan larut dalam 10 sampai
bagian usus dan juga dapat mencegah kerusakan usus oleh asam lambung
ginekomastia dan impotensi pada pria. Efek yang lebih penting adalah efek
oral simetidin adalah sekitar 70% dan ikatan protein plasmanya hanya 20%.
(Gunawan, 2012).
6. Metabolisme Obat
mengubah obat yang non polar (larut lemak) menjadi polar (larut air) agar
dapat diekskresikan melalui ginjal atau empedu. Dengan perubahan ini, obat
commit to user
aktif umumnya diubah menjadi inaktif namun sebagian menjadi lebih aktif
perpustakaan.uns.ac.id 14
digilib.uns.ac.id
(jika asalnya prodrug), kurang aktif, atau menjadi toksik. Reaksi metabolisme
terdiri dari reaksi fase I dan reaksi fase II. Reaksi fase I terdiri dari oksidasi,
reduksi, dan hidrolisis yang mengubah obat menjadi lebih polar. Sedangkan
asam glukuronat, asam sulfat, asam asetat, atau asam amino yang hasilnya
menjadi sangat polar dan dengan demikian obat hampir selalu tidak aktif.
Obat dapat mengalami reaksi fase I saja, reaksi fase II saja, atau reakse fase I
a. Induksi enzim
b. Inhibisi enzim
c. Polimorfisme genetik
e. Pseudokolinesterase plasma
7. Interaksi Obat
Interaksi obat adalah adanya pengaruh suatu obat terhadap obat lain di
interaksi yang menyebabkan efek yang berlawanan atau efek aditif (Suprapti,
peningkatan kadar plasma obat indeks sehingga terjadi toksisitas. Selain itu
interaksi antar obat dapat menurunkan efikasi obat. Interaksi obat demikian
tergolong sebagai interaksi obat "yang tidak dikehendaki" atau Adverse Drug
(Gitawati, 2008).
klinis jika: (1) obat indeks memiliki batas keamanan sempit; (2) mula kerja
(onset of action) obat cepat, terjadi dalam waktu 24 jam; (3) dampak ADIs
bersifat serius atau berpotensi fatal dan mengancam kehidupan; (4) indeks
dan obat presipitan lazim digunakan dalam praktek klinik secara bersamaan
bermakna secara klinik, antara lain faktor usia, faktor penyakit, genetik, dan
enzim mikrosom hati sitokrom P450 (CYP). Isoenzim CYP yang penting
9. Isonzim CYP2D6
Isoenzim merupakan enzim yang memiliki fungsi sama tetapi secara struktur
genetik yang tinggi. Polimorfisme genetik pada enzim yang digunakan untuk
(Wahyono, 2005).
menyebabkan efek enzim menjadi tidak aktif atau tidak ada enzim yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 18
digilib.uns.ac.id
CYP:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 19
digilib.uns.ac.id
metode induksi cara kimia, metode penapisan analgetik untuk nyeri sendi,
dan metode induksi cara panas (Marlyne, 2012). Metode induksi kimia dibagi
a. Metode geliat
Rasa nyeri mencit diperlihatkan dalam bentuk respon gerakan geliat kedua
pasang kaki ke depan dan ke belakang serta perut yang menekan lantai
digunakan juga zat lain seperti asetilkolin, asam asetat, dan adrenalin (Le
b. Metode Randall-Selitto
yang diinjeksikan secara subkutan pada permukaan kaki atau tangan tikus.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 20
digilib.uns.ac.id
c. Metode Formalin
Metode ini digunakan untuk mengetahui efek analgesik obat pada nyeri
tertentu dapat mengurangi atau meniadakan rasa nyeri sendi. Tipe nyeri
larutan AgNO3 1%. Setelah diinduksi, tiap tikus dilakukan gerakan fleksi
pada sendi sebanyak 3 kali dengan interval 10 detik. Sediaan uji dinyatakan
bersifat analgesik untuk nyeri sendi jika hewan tidak mencicit kesakitan oleh
di atas plat panas dengan suhu tetap sebagai stimulus nyeri. Respon yang
panas atau yang sering dikenal dengan nama hot plate ini dikembangkan oleh
Woolfe dan Mac Donald pada tahun 1944 yang selanjutnya banyak
Metode ini cepat, sederhana, dan telah terbukti cocok (Raina, 2013).
terhadap panas, namun tidak merusak kulit. Respon terhadap panas yang
kaki. Waktu yang dibutuhkan hingga respon ini terjadi umumnya hanya dapat
B. Hipotesis
commit to user