Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TEORI YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU

OLEH :
ISNIA SAFITRI
NIM : 20250034

Dosen Psikologi :
Ns. Dilfera Hermiati, S.Kep.,M.Kep

PRODI DII KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU


KESEHATAN (FIKES) UNIVERSITAS DEHASEN
BENGKULU TAHUN 2020

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah Nya lah,
saya dapat menyelesaikan makalah dengan tepat waktu.
Saya menyadari bahwa bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak, dan juga arahan dari dosen psikologi kita yaitu ibu Ns. Dilfera Hermiati,
S.Kep.,M.Kep.
Saya sangat menyadari bahwa makalah yang saya tulis ini sangat jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu mohon kira nya, bapak/ibu, teman-teman, pembaca lain nya
unuk memberikan saran kepada saya, agar kedepannya saya dalam membuat makalah dapat
memperbaikinya..

Bengkulu, 15 september 2020

Isnia safitri

DAFTAR ISI COVER KATA


PENGANTAR.............................................
.................................................................ii
DAFTAR
2
ISI.................................................................
...........................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN ........................
B. Teori – teori Perilaku..................................................................................................... 2
C. Perilaku menurut para ahli.............................................................................................4
D. Bentuk perilaku..............................................................................................................6

A. Latar Belakang ..............................................................................................................1


BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian perilaku.........................................................................................................2
E. Proses pembentukan pelaku...........................................................................................7
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang


Kehidupan dan ragam tingkah laku manusia membentuk kehidupan itu sendiri,
Kehidupan tercipta dari interaksi sosial yang terjalin dan juga dipengaruhi oleh faktor-faktor
yang mempengaruhi proses interaksi sosial tersebut serta berbagai pembentukan pandangan
individu dalam membangun konstruk realitas sosial mereka

3
Aktivitas yang dilakukan oleh individu dalam kehidupannya sehari-hari baik yang dapat
diamati secara langsung maupun tidak, seperti: berjalan, berbicara, menangis, tertawa,
menulis, membaca, dan sebagainya. Pada dasarnya perilaku yang dimiliki oleh manusia
dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor bawaan
yang diwariskan oleh orang tua, sedangkan faktor eksternal dapat berupa stimulus-stimulus
yang didapatkan dari lingkungannya, baik lingkungan keluarga, sekolah maupun lingkungan
masyarakat. Sehingga menyebabkan setiap orang memiliki perilaku yang berbeda-beda
sebagai akibat dari kedua faktor tersebut.
Perilaku manusia dibentuk berdasarkan hasil dari segenap pengalamannya berupa
interaksi individu dengan lingkungan sekitarnya. Perilaku menjadi kuat jika mendapat
ganjaran, atau sebaliknya, melemah jika mendapat hukuman. Kecenderungan tingkah laku
tertentu akan selalu terkait dalam hubungannya dengan ganjaran dan hukuman

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian


perilaku
Perilaku adalah serangkaian tindakan yang dibuat oleh individu, organisme, sistem, atau
entitas buatan dalam hubungannya dengan dirinya sendiri atau lingkungan nya, yang
mencangkup sistem atau organisme lain disekitarnya serta lingkungan fisik ( mati ). Perilaku
adalah respons yang dikomputasi dari sebuah sistem atau organisme terhadap bebagai
rangsangan atau input, baik internal atau eksternal, sadar atau bawah sadar, terbuka atau
rahasia, dan sukarela atau tidak sukarela.

4
B. Teori – Teori Perilaku
1. teori insting
Teori ini dikemukakan oleh McDougall, sebagai pelopor dari psikologi sosial, yang
menerbitkan buku psikologi sosial pertama kali.Menurutnya, perilaku itu disebabkan karena
insting. Insting merupakan perilaku innate, yaitu perilaku bawaan, dan insting akan
mengalami perubahan karena pengalaman. Pendapat ini mendapat tanggapan yang cukup
tajam dari Allport yang berpendapat bahwa perilaku manusia itu disebabkan karena banyak
faktor, termasuk orang-orang yang ada disekitarnya dengan perilakunya.
Dan juga insting merupakan kecenderungan paling dasar untuk bertingkah laku,yang
berasal dari bawaan biologis dan sebagai perwujudan psikologis dari sumber rangsangan
somatik dalam yang dibawa sejak lahir.Perwujudan psikologisnya disebut hasrat, sedangkan
rangsangan jasmaniahnya disebut kebutuhan.
2. teori dorongan (drive theory)
Teori ini bertitik tolak pada pandangan bahwa organisme itu mempunyai
dorongandorongan atau drive tertentu.Dorongan-dorongan itu berkaitan dengan kebutuhan-
kebutuhan organisme yang mendorong organisme berperilaku. Bila organisme itu mempunyai
kebutuhan, dan organisme ingin memenuhi kebutuhannya maka akan terjadi ketegangan
dalam diri organisme itu. Bila organisme berperilaku dan dapat memenuhi kebutuhan itu,
maka akan terjadi pengurangan atau reduksi dari dorongan-dorongan tersebut. Oleh karena
itu, menurut Hull, teori ini disebut juga teori drive reduction.Teori dorongan dapat juga
didefinisikan yaitu sebagai energi yang memunculkan perilaku yang diarahkan kepada jenis
tujuan yang spesifik,biasanya untuk memuaskan kebutuhan dasar.
Hull mempostulasikan dua macam dorongan. Yang pertama adalah dorongan primer,
yang diasosiasikan dengan keadaan kebutuhan biologis bawaan dan bersifat vital bagi
kelangsungan hidup organisme.
3. teori atribusi
Teori ini ingin menjelaskan tentang sebab-sebab perilaku orang. Apakah perilaku itu
disebabkan oleh disposisi internal (misal motif, sikap, dan sebagainya) atau oleh keadaan
eksternal. Teori ini dikemukan oleh Fritz Heider dan teori ini menyangkut lapangan psikologi
sosial. Pada dasarnya perilaku manusia itu dapat atribusi internal, tetapi juga dapat atribusi
eksternal. 4. teori kognitif
Pendekatan Kognitif menyatakan, bahwa perilaku kita dipengaruhi oleh
reinforcement, proses imitasi, dan proses kognisi. Pendekatan kognitif kontemporer
memandang manusia sebagai agen aktif dalam menerima, menggunakan, memanipulasi, dan

5
mentransformasi informasi. Fokus utama pendekatan kognitif kontemporer adalah bagaimana
kita secara mental menstruktur dan memproses informasi yang datang dari lingkungan. Kita
tidak dapat memahami perilaku sosial, jika tanpa mendapatkan informasi dan memprosesnya
dalam kognisi.
Apabila seseorang harus memilih perilaku mana yang mesti dilakukan, maka pada
umumnya yang bersangkutan akan mnemilih alternatif perilaku yang akan membwa manfaat
yang sebesar-besarnya bagi yang bersangkutan. Ini yang disebut sebagai model subjective
expected utility (SEU). Dengan kemampuan memilih ini berarti faktor berpikir berperan
dalam mementukan pilihannya.
Dengan kemampuan berpikir seseorang akan dapat melihat apa yang telah terjadi
sebagai bahan pertimbangannya di samping melihat apa yang dihadapi pada waktu sekarang
dan juga dapat melihat ke depan apa yang akan terjadi dalam seseorang bertindak.

5. Teori Empiris
Teori Empirisme Tokoh dari teori ini adalah John Lock dari Inggris dan Francis
Balcon yang dikenal juga dengan istilah “Tabula Rasa”. Teori ini menyatakan bahwa
lingkungan adalah factor yang sangat menentukan perilaku manusia. Contoh, batu pualam
yang semula putih, bersih tanpa coretan, dengan perjalanan waktu, batu pualam itu akan
ditulis sesuai dengan kehendak lingkungan sekitar (orang tua, sekolah, masyarakat, dan lain
sebagainya).
Jadi lingkungan sangat berpengaruh terhadap perilaku individu.
3. Teori Nativisme
Teori Nativisme Tokoh dari teori ini adalah JJ Rousseau yang menyatakan bahwa
perilaku manusia sangat dipengaruhi oleh factor pembawaan/herediter. Lingkungan tidak
memiliki peran sama sekali dalam menentukan perilaku manusia, karena setiap individu telah
membawa bakat sejak lahir, dan factor bawaan itulah yang mewarnai kehidupannya. Teori ini
bertolak belakang dengan teori empirisme yang dikemukakan oleh John Lock dan Francis
Bacon yang lebih menitik beratkan pada aspek lingkungan.
4. Teori konvergensi/Rasionalisme
Teori Konvergensi/Rasionalisme Teori ini menggabungkan antara teori nativisme dan
empirisme, dimana perilaku individu dapat dipengaruhi oleh factor bawaan maupun factor
lingkungan sesuai dengan tingkat kematangan dari tugas perkembangan masing-masing
individu. 5. Teori fungsi
Teori Fungsi Perubahan perilaku individu itu tergantung kepada kebutuhan. Perilaku itu
memiliki fungsi instrumental, artinya dapat berfungsi dan memberikan pelayanan terhadap
6
kebutuhan. Perilaku dapat berfungsi sebagai defence mecanism atau sebagai pertahanan diri
dalam menghadapi lingkungannya. Artinya dengan perilakunya, dengan tindakan-
tindakannya, manusia dapat melindungi ancaman- ancaman yang datang dari luar. Perilaku
berfungsi sebagai penerima objek dan memberikan arti.
6.Teori Dissonance
Dissonance Theory Teori ini menyatakan bahwa Cossonance (Keseimbangan psikologis)
akan terjadi setelah melalui Cognitive Dissonance (Ketidakseimbangan psikologis).
Dissonance dapat terjadi karena adanya dua elemen cognisi yang bertentangan, misalnya:
pengetahuan, pendapat, keyakinan.

C. Perilaku Menurut para ahli


1. Menurut Ensiklopedi Amerika perilaku diartikan sebagai suatu aksi dan reaksi
organisme terhadap lingkungannya, hal ini berarti bahwa perilaku baru akan terwujud bila ada
sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan tanggapan yang disebut rangsangan, dengan
demikian maka suatu rangsangan tertentu akan menghasilkan perilaku tertentu pula.

1. Robert Y. Kwick (1972) menyatakan bahwa perilaku adalah tindakan atau perbuatan
suatu organisme yang dapat
diamati dan bahkan dipelajari. 2.

Menurut Skinner

seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003), merumuskan bahwa perilaku merupakan
respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh karena
perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian
organisme tersebut merespons, maka teori Skinner ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus –
Organisme – Respon.

3. Menurut HERI PURWANTO


perilaku adalah pandangan-pandangan atau perasaan yang disertai kecendrungan untuk
bertindak sesuai sikap objek tadi.

4. Menurut PETTY COCOPIO


perilaku adalah evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap dirinya sendiri, obyek atau
issue.

7
5. Menurut CHIEF, BOGARDUS, LAPIERRE, MEAD dan GORDON ALLPORT

menurut kelompok pemikiran ini sikap merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi
terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu. Dapat dikatakan bahwa kesiapan yang
dimaksudkan merupakan kecendrungan yang potensial untuk bereaksi dengan cara tertentu
apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya respon.

6. Menurut LOUIS THURSTONE, RENSIS LIKERT dan CHARLES OSGOOD

menurut mereka perilaku adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Berarti sikap
seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak (favorable)
maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada objek tersebut.

7. Menurut ELTON MAYO Studi Hawthorne di Western Electric Company,


Chicago pada tahun 1927-1932 merupakan awal munculnya studi perilaku dalam
organisasi Mayo seorang psikolog bersama Fritz Roetthlisberger dari Harvard University
memandu penelitian tentang rancang ulang pekerjaan, perubahan panjang hari kerja dan
waktu kerja dalam seminggu, pengenalan waktu istirahat, dan rencana upah individu
dibandingkan dengan upah kelompok.
8. Menurut REWARD dan REINFORCEMENT

menurut pendapat mereka tingkah laku seseorang senantiasa didasarkan pada kondisi,
yaitu tindakan mengenal atau memikirkan seseorang terlibat langsung dalam situasi itu dan
memperoleh insight untuk pemecahan masalah.

9. Menurut CHESTER BARNARD

Barnard dalam karyanya The Functions of The Executive menekankan agar organisasi
dan individu dapat berhasil, organisasi atau individu tersebut harus mengembangkan kerja
sama. Barnard menekankan pentingnya pengakuan terhadap adanya organisasi formal,
Barnard merupakan orang pertama yang memperlakukan organisasi sebagai suatu system.

10. Menurut PARKER FOLLET

keduanya memfokuskan studinya pada hubungan antara atasan dan bawahan, Follet
meletakkan kelompok diatas individu. Melalui kelompok kemampuan individu dapat
dimaksimalkan, organisasi ditentukan oleh kerjasama atasan dengan bawahan dengan
meningkatkan partisipasi, komunikasi, kooordinasi, dan pembagian wewenang.

11. Menurut FREDERICK HERZBERG

sama halnya seperti Maslow, Herzbeg dalam studinya juga mengembangkan konsep
konsep motivasi yang mana merupakan penentu utama munculnya motivasi yaitu kondisi

8
tempat kerja, upah kualitas pengawasan dan pengakuan, promosi dan peningkatan
profesionalisme.

D. Bentuk Perilaku
Pada dasarnya bentuk perilaku dapat diamati, melalui sikap dan tindakan, namun
demikian tidak berarti bahwa bentuk perilaku itu hanya dapat dilihat dari sikap dan
tindakannya saja, perilaku dapat pula bersifat potensial, yakni dalam bentuk pengetahuan,
motivasi dan persepsi. Bloom (1956), membedakannya menjadi 3 macam bentuk perilaku,
yakni Coqnitive, Affective dan Psikomotor, Ahli lain menyebut Pengetahuan, Sikap dan
Tindakan, Sedangkan Ki Hajar Dewantara, menyebutnya Cipta, Rasa, Karsa atau Peri akal,
Peri rasa, Peri tindakan.
Bentuk perilaku dilihat dari sudut pandang respon terhadap stimulus, maka perilaku dapat
dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Perilaku tertutup, Perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk
terselubung atau tertutup. Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada
perhatian, persepsi, pengetahuan/kesadaran, dan sikap yang terjadi belum bisa diamati secara
jelas oleh orang lain.
2. Perilaku terbuka, Perilaku terbuka adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk
tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam
bentuk tindakan atau praktek (practice).
E. Proses Pembentukan Perilaku
Proses pembentukan perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam
diri individu itu sendiri, faktor-faktor tersebut antara lain :

❖ Persepsi, Persepsi adalah sebagai pengalaman yang dihasilkan melalui indera penglihatan,
pendengaran, penciuman, dan sebagainya.

❖ Motivasi, Motivasi diartikan sebagai dorongan untuk bertindak untuk mencapai sutau tujuan
tertentu, hasil dari pada dorongan dan gerakan ini diwujudkan dalam bentuk perilaku.

❖ Emosi, Perilaku juga dapat timbul karena emosi, Aspek psikologis yang mempengaruhi emosi
berhubungan erat dengan keadaan jasmani, sedangkan keadaan jasmani merupakan hasil
keturunan (bawaan), Manusia dalam mencapai kedewasaan semua aspek yang berhubungan
dengan keturunan dan emosi akan berkembang sesuai dengan hukum perkembangan, oleh
karena itu perilaku yang timbul karena emosi merupakan perilaku bawaan.

9
❖ Belajar, Belajar diartikan sebagai suatu pembentukan perilaku dihasilkan dari praktekpraktek
dalam lingkungan kehidupan. Barelson (1964) mengatakan bahwa belajar adalah suatu
perubahan perilaku yang dihasilkan dari perilaku terdahulu.

Perilaku manusia terjadi melalui suatu proses yang berurutan. Penelitian Rogers (1974)
mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru), di
dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yaitu:

▪ Awareness (kesadaran), yaitu orang tersebut menyadari atau mengetahui stimulus (objek)
terlebih dahulu.

▪ Interest (tertarik), yaitu orang mulai tertarik kepada stimulus.

▪ Evaluation (menimbang baik dan tidaknya stimulus bagi dirinya). Hal ini berarti sikap
responden sudah lebih baik lagi.

▪ Trial, orang telah mulai mencoba perilaku baru


▪ Adoption, subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya
terhadap stimulus.

Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini didasari
oleh pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang positif maka perilaku tersebut akan menjadi
kebiasaan atau bersifat langgeng.

10
BAB III PENETUP
A. Kesimpulan perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik
yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar. Perilaku manusia
tidak dapat lepas dari keadaan individu itu sendiri dan lingkungannya. Perilaku itu didorong
oleh motif tertentu sehingga manusia itu berperilaku. Dalam hal ini ada beberapa teori yaitu
teori insting, teori dorongan, teori insentif, teori atribusi, dan teori kognitif.
Teori insting merupakan kecenderungan paling dasar untuk bertingkah laku,yang berasal
dari bawaan biologis dan sebagai perwujudan psikologis dari sumber rangsangan somatik
dalam yang dibawa sejak lahir. Teori dorongan dapat juga didefinisikan yaitu sebagai energi
yang memunculkan perilaku yang diarahkan kepada jenis tujuan yang spesifik,biasanya untuk
memuaskan kebutuhan dasar.
Teori insentif teori ini melihat bahwa perilku individu berdasarkan keputusan rasional yag
dibuat orang yang mempertinmbangkan kerugian dan keuntungan.Teori Atribusi adalah
Memahami perilaku diri sendiri atau orang lain dengan menarik kesimpulan tentang , apa
yang mendasari atau melatar belakangi perilaku tersebut.Teori kognitif bahwa perilaku kita
dipengaruhi oleh reinforcement, proses imitasi, dan proses kognisi.

11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.dictio.id/t/apa-saja-macam-macam-perilaku-manusia/116748/2
http://digilib.uinsby.ac.id/15872/6/Paket%202.pdf
http://sepotongsenja23.blogspot.com/2016/08/teori-teori-perilaku.html
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/102/jtptunimus-gdl-mariskaama-5089-
3bab2.pdf
(di setting Selasa dan rabu, 14,15, september 2020, pukul :07.00-20.00wib)

12

Anda mungkin juga menyukai