Kelompok 2:
1. Fina Sabila Amanah
2. Tazkia Nur Rizki
3. Ani Dhorifah
KELAS B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPS
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya sehingga Makalah Sosiologi yang bertema “interaksi sosial dimasa pandemi covid-19 di
kota Malang” ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat serta salam semoga tetap
terlimpahkan kepada junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan
kepada kita selaku umatnya. Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas mata kuliah
Sosiologi. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Makalah ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan
referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan
makalah. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah Sosiologi ini
sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan
makalah ini. Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan
kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Sosiologi ini dapat bermanfaat
bagi kita semuanya.
ii
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULIUAN……………………………………………………………………1
1. Latar Belakang………………………………………………………………………1
2. Rumusan Masalah…………………………………………………………………..3
3. Tujuan……………………………………………………………………………….3
4. Metode Penulisan……………………………………………………………………3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA………………………………………………………………….4
1. Kajian Teoritis………………………………………………………………………4
2. Kajian Penelitian…………………………………………………………………….4
BAB III
PEMBAHASAN……………………………………………………………………….6
1. Metode Penulisan……………………………………………………………………6
2. a. Interaksi Sosial Dimasa Covid-19 di Kota Malang……………………………….6
3. b. Cara mengatasi problematika interaksi sosial yang terjadi di masyarakat kota
Malang………………………………………………………………………………8
4. c. Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Perilaku Sosial di kota Malang…………10
BAB IV
PENUTUP
1. Analisa………………………………………………………………………………13
2. Kesimpulan………………………………………………………………………….14
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Malang adalah salah satu kabupaten dan kota di Jawa Timur yang terletak di dataran
tinggi, berjarak 90 Km dari Kota Surabaya. Karena letaknya yang tinggi, kota ini memiliki
udara yang sejuk dan nyaman untuk dikunjungi. Malang merupakan kota terbesar kedua di
Jawa Timur setelah Surabaya, dan dikenal dengan julukan kota pelajar, atau banyak juga
yang menjuluki sebagai Kota Bunga. Tidak bisa dipungkiri, karena lokasi alam yang dingin
serta banyak lahan yang masih hijau, kota Malang pantas pula di juluki sebagai Kota Bunga.
Disamping itu, beberapa obyek dengan tema agrowisata banyak dijumpai di Malang.
Penerapan kebijakan physical distancing ini menjadi pilihan yang berat di indonesia
terkhusus di Malang Jawa Timur. Karena pembatasan interaksi sosial dapat menghambat laju
pertumbuhan dan kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan. Masalah perekonomian yang
sangat terasa dampaknya, karena hal ini menyentuh langsung ke berbagai lapisan
masyarakat. Sebelum di zaman kita ada musibah yang bernama COVID-19 dizaman
Rasullulah sudah ada yaitu Tha’un dan penyakit wabah lainnya , Tha’un adalah sebuah
penyakit sejenis wabah yang menyerang masyarakat secara umum di suatu daerah tertentu
yang mana hampir sama dengan wabah penyakit COVID-19.
Rasulullah SAW sebagaimana pada riwayat Bukhari memerintahkan masyarakat untuk
menahan diri rumah masing-masing di tengah penyebaran wabah pada riwayat Ahmad
berikut ini:
عن عائشة زوج النبي صلى هللا عليه وسلم أنها أخبرتنا أنها سألت رسول هللا ص>لى هللا علي>ه وس>لم عن الط>اعون فأخبره>ا
نبي هللا صلى هللا عليه وسلم أنه كان عذابا يبعثه هللا على من يشاء فجعله هللا رحم>>ة للمؤم>>نين فليس من عب>>د يق>>ع الط>>اعون
فيمكث في بل>>>>>>ده ص>>>>>>ابرا يعلم أن>>>>>>ه لن يص>>>>>>يبه إال م>>>>>>ا كتب هللا ل>>>>>>ه إال ك>>>>>>ان ل>>>>>>ه مث>>>>>>ل أج>>>>>>ر الش>>>>>>هيد
Artinya, “Dari Siti Aisyah RA, ia berkata, ‘Ia bertanya kepada Rasulullah SAW perihal
tha‘un, lalu Rasulullah SAW memberitahukanku, Zaman dulu tha’un adalah azab yang
dikirimkan Allah kepada siapa saja yang dikehendaki oleh-Nya, tetapi Allah menjadikannya
1
sebagai rahmat bagi orang beriman. Tiada seseorang yang sedang tertimpa tha’un, kemudian
menahan diri di rumahnya dengan bersabar serta mengharapkan ridha ilahi seraya menyadari
bahwa tha’un tidak akan mengenainya selain karena telah menjadi ketentuan Allah untuknya,
niscaya ia akan memperoleh ganjaran seperti pahala orang yang mati syahid,’’ (HR. Bukhari,
Nasa’i dan Ahmad).
Pandemi Covid-19 telah merubah tatanan peradaban kehidupan sosial
manusia.“Perubahan tersebut terlihat pada perubahan pola perilaku manusia itu sendiri,
ketika mereka melakukan suatu aktivitas yang tidak biasanya mereka lakukan tetapi sudah
menjadi hal yang biasa dilakukakan, maka hal tersebut akan menjadi suatu kebiasaan yang
baru dalam kehidupan mereka. Begitu juga, akibat pandemi ini terjadi perubahan sosial yang
tidak direncanakan dan tidak dikehendaki oleh seluruh masyarakat karena menyebabkan
disorganisasi disegala bidang kehidupan manusia. Disorganisasi pada masyarakat nantinya
akan mengarah pada situasi sosial yang tidak menentu. Sehingga dapat berpengaruh pada
tatanan sosial di masyarakat. Terlihat pada sikap dan perilaku masyarakat di saat pandemi
sekarang mereka cenderung berprasangka atau memiliki rasa takut dan juga diskriminasi.
Sehingga seseorang tidak dapat secara leluasa menjalankan perannya di masyarakat karena
gangguan dan masalah sosial yang ada selama masa pandemi Covid-19. Berkaitan dengan
pandemi Covid-19, pemerintah harus memberikan perlindungan kepada masyarakat dalam
pencegahan maupun penanganan kasus Covid-19. Dalam meminimalisir Covid-19, aktor
pemerintah membuat regulasi interaksi sosial yakni menetapkan dan memberlakukan
Kebijakan PPKM. Kebijakan PPKM dalam masa pandemi ini juga menyebabkan terjadinya
perubahan sosial yang terlihat dalam bentuk perubahan interaksi sosial pedagang yang mana
mencakup segala aktivitas-aktivitas mereka dalam berdagang. Terjadinya perubahan ini
mengakibatkan terganggunya proses interaksi yang berlangsung diantara masyarakat
khususnya para pedagang dan pembeli. Dimana, mereka tidak leluasa dalam berkomunikasi
dan melakukan kontak secara langsung antar individunya. Hal tersebut merupakan salah satu
akibat dari adanya aturan social distancing yang diberlakukan dalam Kebijakan PPKM oleh
pemerintah.
2
2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana interaksi sosial dimasa covid-19 di kota Malang?
b. Bagaimana cara mengatasi problematika interaksi sosial yang terjadi di masyarakat kota
Malang?
c. Apa faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku sosial di kota Malang?
3. Tujuan
a. Untuk mengetahui interaksi sosial dimasa covid-19 di kota Malang
b. Untuk mengetahui cara mengatasi problematika interaksi sosial yang terjadi di
masyarakat kota Malang
c. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku sosial di kota Malang
4. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan oleh penulis dalam makalah ini adalah metode
kepustakaan dimana metode kepustakaan dilaksanakan dengan mencari bahan dari sumber-
sumber yang menunjang dan berkaitan dengan materi dari makalah ini. Seperti mempelajari
buku-buku, mencari jurnal yang berkaitan dengan materi Interaksi Sosial di masyarakat, dan
sumber lain untuk mendapatkan data dalam penyusunan makalah ini.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Kajian Teoritis
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat melepaskan diri dari hubungan
dengan sesamanya, sehingga manusia harus berinteraksi langsung antara individu
dengan individu, individu dengan kelompok, ataupun kelompok dengan kelompok.
Darinya, kemudian lahirlah interaksi sosial yang menjadi kunci kesatuan umat
masyarakat Muslim maupun non-Muslim. Namun, Interaksi sosial Muslim dan non-
Muslim yang masih menyisakan problem tertentu, khususnya di Indonesia. Relasi antara
Muslim dan non-Muslim masih mengalami ketegangan dalam kehidupan sehari-hari
yang kerap diwarnai dengan isu-isu negatif, semisal sekelompok Muslim yang
berpandangan bahwa seorang Muslim tidak boleh bergaul dengan non-Muslim apapun
alasannya, yang didasarkan pada ayat al-Qur’an. Bahkan ada sebagian dari kalangan
Muslim dan non-Muslim yang bersikap eksklusif atau menutup diri dari kelompok
lainnya. Lebih ekstrim lagi, ada golongan sesama Muslim yang acuh tak acuh
berinteraksi karena berbeda pendapat dalam hal furu’iyyah. Sikap anti-interaksi sosial
terhadap gologan lain bukanlah cerminan dari ajaran Islam yang mengajarkan
perdamaian, kesejahteraan, dan persaudaraan baik dengan sesama Muslim maupun
Non-Muslim. Sejarah mencatat bahwa Islam lahir di tengah-tengah masyarakat yang
multi agama dan meniscayakan untuk beradaptasi serta berinteraksi terhadap pemeluk
agama lain.
2. Kajian Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh Suanda (2016) dengan judul Pola Interaksi
Masyarakat yaitu Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pola
interaksi yang terjadi antara masyarakat pendatang dengan masyarakat lokal dalam
keragaman etnis, serta gambaran asimilasi. Adapun hasil dari penelitian yang telah
4
dilakukan penulisan yakni terjalinnya Interaksi yang berjalan baik. penelitian oleh
Halikin (2014) dengan judul Analisis Pola Interaksi Masyarakat Pendatang Terhadap
Masyarakat Lokal. Penulis mempunyai tujuan untuk mengetahui pola dan bentuk
hubungan yang terjalin antara masyarakat pendatang dan lokal. Adapun hasil yang
dicapai dari penelitian terlihat bahwa interaksi yang terjadi pada masyarakat berjalan
dengan baik. Hubungan baik ini karena adanya antusias warga pendatang untuk ikut
serta dalam kegiatan keagaamaan seperti hari besar islam.
5
BAB III
PEMBAHASAN
1. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan oleh penulis dalam makalah ini adalah metode
kepustakaan dimana metode kepustakaan dilaksanakan dengan mencari bahan dari
sumber-sumber yang menunjang dan berkaitan dengan materi dari makalah ini.
Seperti mempelajari buku-buku, mencari jurnal yang berkaitan dengan materi
Interaksi Sosial di masyarakat, dan sumber lain untuk mendapatkan data dalam
penyusunan makalah ini.
6
Upaya membatasi interaksi sosial secara fisik menjadi suatu hal
penting karena dinilai sebagai strategi yang tepat untuk meminimalisir
transmisi infeksi virus ini. Dengan menjalani seluruh tahapan dalam
physical distancing tersebut, sesungguhnya manfaatnya tidak saja membatasi
penyebaran virus corona ini, tetapi juga mampu mengidentifikasi siapa saja
masyarakat yang perlu dibantu secara medias, terutama jika mereka telah
memiliki kontak atau terpapar dengan orang-orang yang telah positif
mengidap COVID-19. Namun demikian, walaupun physical distancing ini
dipercaya merupakan strategi yang efektif untuk memutus rantai virus
corona sehingga diharapkan bisa menekan pertumbuhan jumlah kasus positif,
hal ini tentu memunculkan beragam dampak. Salah satu dampak yang
mungkin muncul adalah terkait dengan sisi psikologis seseorang, secara
lebih spesifik adalah gangguan mental.
7
berubah. WHO bahkan mengeluarkan imbauan untuk menjaga jarak fisik yang
dikenal dengan istilah physical distancing. Salah satu hal yang mengalami
perubahan karena pandemi COVID-19 ini adalah interaksi sosial antar manusia
yang harus beralih dari interaksi langsung menjadi interaksi tak langsung, yaitu
dengan melakukan komunikasi online.
Langkah pertama agar konflik sosial yang terjadi bisa segera teratasi
adalah harus fokus pada penyelesaian konflik itu sendiri, dan jangan memikirkan
bagaimana adu argumen dengan lawan atau siapa pihak yang paling benar di
8
antara diri sendiri dengan orang tersebut. Dengan fokus pada penyelesaian konflik
ini, maka bisa mengetahui dengan cepat apa yang menjadi inti permasalahan,
sehingga bisa dicari penyelesaian terbaik dan masalah pun akan lebih cepat
selesai.
9
menyela ucapan lawan bicara dan dengarkan dia sampai ia selesai berbicara. Jika
ingin mendengarkan dari sisinya maka kita akan terhubung secara emosi dengan
lawan bicara tersebut, dan bisa merasakan apa yang ia rasakan. Dengarkan untuk
memahami lebih dulu. Jangan mendengarkan lawan bicara hanya sekedar untuk
membalas omongan, dengan begitu pemahaman terhadap konflik yang terjadi bisa
lebih baik. Konflik memang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kita. Langkah
terbaik yang bisa dilakukan adalah meminimalisir agar potensi konflik tidak
menjadi muncul. Jika konflik yang sedang dialami berada dalam fase yang berat
hingga berdampak pada kesehatan mental, bisa berkonsultasi dengan ahli seperti
psikolog. Dengan begitu, potensi dampak konflik terhadap mental bisa
diminimalisir sekecil mungkin.
a) Sikap
Sikap sering diperoleh dari pengalaman sendiri maupun orang lain yang paling
dekat. Sikap positif terhadap nilai-nilai yang terwujud dalam tindakan. Teori
tindakan beralasan (theory of reasoned action) oleh Icek Ajzen dan Martin
Fishbein( Azwar S,2011) mengemukakan bahwa sikap mempengaruhi perilaku
lewat suatu pengambilan keputusan yang teliti dan beralasan serta dampaknya
terbatas, yaitu: Pertama, perilaku tidak banyak ditentukan oleh sikap umum tetapi
sikap positif terhadap sesuatu. Kedua, perilaku dipengaruhi tidak hanya oleh sikap
tetapi juga oleh norma-norma subjektif ( subjektive norms) . Ketiga, sikap terhadap
suatu perilaku bersama norma-norma subjektif membentuk suatu internsi atau niat
untuk berperilaku tertentu. Dari hasil observasi sesuai dengan teknik pengumpulan
peneliti menemukan bahwa faktor penyebab perubahan perilaku salah satunya
sebabkan oleh sikap setiap individu itu sendiri. Di kelurahan semarang sikap rasa
solidaritas serta interaksi di dalam lingkungan berkurang di masyarakat sejak masa
pandemi covid-19. Pada masa pandemi masyarakat saat ini banyaknya individu-
10
individu mementingkan keperluannya atau mencukupi kebutuhnnya dibandingkan
membantu masyarakat yang lebih membutuhkan. Hal ini berdampak pada
masyarakat memiliki pekerjaan buru tani yang sulit memenuhi keperluan serta
kebutuhannya, hal ini bisa menyebabkan perubahan perilaku sosial di dalam
masyarakat.
b) Kebiasaan
Menurut kamus besar bahasa indonesia kebiasaan adalah sesuatu yang biasa
dikerjakan dan sebagainya, pola untuk melakukan tanggapan terhadap situasi
tertentu yang dipelajari oleh seseorang individu dan yang dilakukannya secara
berulang-ulang untuk hal yang sama. Kebiasaaan adalah serangkaian perbuatan
seseorang secara berulang-ulang untuk hal yang sana dan berlangsung tanpa proses
berfikir lagi (Siagian, 2012). Karena kebiasaan pada umumnya sudah melekat pada
diri tiap individu. Berdasarkan hasil penelitian faktor penyebab perubahan perilaku
sosial disebabkan adanya perubahan kebiasaan individu di dalam masyarakat.
Kebiasaan merupakan faktor dari perilaku sosial dalam berinteraksi sosial di
masyarakat. kebiasaan pada umumnya sudah melekat pada diri tiap individu, pada
masa pandemi covid-19 kebiasaan bisa berubah menjadi acuh tak acuh jika
individu terus membiarkan kebiasaan tersebut terus berulang-ulang dan
membiarkan terus terjadi.
c) Kemauan
Kemauan merupakan dorongan keinginan pada setiap manusia untuk membentuk
dan merealisasikan diri serta perubahan yang didahului oleh kesadaran yang
tergantung dengan sesuai dengan segala kemungkinan yang ada apa diri setiap
individu-individu. Berdasarkan hasil penelitian faktor penyebab perubahan
perilaku sosial pada masa pandemi covid-19 disebabkan adanya kemauan dari
individu itu sendiri, kemauan merupakan proses dimana tiap individu mentingkan
sebuah perubahan dengan keinginanya, perubahan bisa saja berdampak positif dan
juga negatif jika tiap individu bisa mengkaji mana yang baik untuk dipertahankan
tanpa harus meninggalkan sikap yang dulu.
d) Faktor Sosial
11
Faktor sosial merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya perubahan perilaku
sosial di kalangan masyarakat. Di mana pada hasil observasi dan pengamatan
faktor sosial merupakan hal yang bisa menyebabkan perubahan perilaku sosial
antar masyarakat menurun, dapat di lihat pada masa pandemi pada masyarakat
mampan lebih cenderung hidup bermewah-mewah sedangkan yang masyarakat
yang kurang mampu sulit memenuhi kebutuhan hidup pada masa pandemi covid-
19 ini apa lagi adanya PHK yang berdampak pada pengurangan karyawan yang
berdampak tingginya angka pengangguran yang membuat masyarakat sebagian
terhilangan mata pencarian untuk memenuhi kebutuhan hidup dan selama pandemi
masyarakat melakukan kegiataan harus dipaksa sesuai dengan standar protokol
kesehatan yang menyebabkan adanya pembatasan sosial.
e) Faktor Teknologi
Berdasarkan hasil dari penelitian faktor penyebab perubahan perilaku sosial
disebabkan adanya faktor teknologi yang dimana teknologi merupakan suatu hal
untuk mempermudah serta membantu manusia dalam meringkan pekerjaan salah
satunya alat komunikasi Handphone, tetapi hal tersebut juga bisa berdampak
negatif, seperti saat pandemi covid-19 lebih sering menggunakan alat komunikasi
menggunakan handphone tanpa berbicara langsung, berbeda dengan yang
berbicara langsung atau berbicara bertatap muka langsung hal tersebut berdampak
berkurangnya komunikasi langsung antar masyarakat ataupun antar suatu individu
dengan yang lainnya merupakan salah satu penyebab menurunya interaksi sosial
baik di dalam masyarakat maupun di lingkungan keluarga . Dari penjelasan di atas
dapat disimpulkan bahwa masyarakat harus lebih pintar-pintar memanfaatkan
teknologi jangan sampai dengan teknologi komunikasi malah membuat hubungan
sosial antar masyarakat malah menurun bahkan menyebabkan terjadinya
perubahan perilaku sosial di tengah masyarakat.
f) Faktor lingkungan
Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terhadap
pembentukan dan perkembangan perilaku individu, baik lingkungan fisik maupun
maupun lingkungan sosial-psikologis. Berdasarkan hasil penelitian faktor
penyebab perubahan perilaku sosial disebabkan adanya faktor lingkungan, karena
12
pada dasarnya manusia tidak bisa melepaskan diri secara mutlak dari pengaruh
lingkungan. Selama pandemi covid-19 di dalam lingkungan masyarakat sikap
perduli terhadap keadaan masyarakat sekitar berkurang dikarena masyarakat sangat
berhati-hati saat pandemi ini yang menyebabkan masyarakat lebih menjaga jarak.
BAB IV
PENUTUP
1. Analisa
a) Pengetahuan tentang Interaksi Sosial dan Proses Sosial merupakan hal yang dapat
membuat seseorang memperoleh pandangan yang dinamis tentang kehidupan
masyarakat baik secara pribadi dan kelompok. Tidak dapat disangkal kedua hal tersebut
memiliki aspek structural dan prosesual. Dimana ada kelompok-kelompok sosial,
kebudayaan, lembaga sosial, stratafikasi, kekuasaan yang mempunyai suatu derajat
dinamika tertentu yang melahirkan pola-pola perilaku dan kehidupan berbeda, terlebih
pada situasi dan keadaan yang semakin lama memberikan dampak dan pengaruh yang
besar kehidupan nyata masyarakat. Dewasa ini masyarakat dihadapkan pada situasi
dimana secara strukural dan prosesual mengalami perubahan yang berdampak pada
pola kehidupan. Pandemi Virus Covid 19 secara nyata mampu menggeser peradaban
kehidupan masyarakat di kota Malang yang berpengaruh kepada interaksi sosial dan
proses sosialnya. Baik itu segi kebudayaan, roda organisasi lembaga sosial, pola
kepeminpinan dalam mengendalikan kekuasaan semua berpengaruh akibat pandemic
wabah virus covid 19 ini.
13
warganya sepanjang masa kooperatif. . Maka tidak berlebihan jika sebagian pakar
mengatakan bahwa sejarah manusia adalah sejarah konflik. Namun bukan berarti
bahwa konflik dibiarkan begitu saja tanpa adanya upaya untuk mengelola dan
meredamnya. Maka tulisan ini mencoba menggali spirit dalam mengelola dan meredam
konflik dan solusi dalam perspektif al-Quran.
2. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan berupa hasil dari pembahasan data
dari informan yang telah diperoleh di lokasi penelitian, maka dapat disimpulkan beberapa
hal sebagai berikut:
1. Bentuk - bentuk perubahan perilaku sosial masyarakat akibat adanya pandemi
covid19 di Kelurahan Semarang Kota Bengkulu di sebabkan oleh antara lain:
a. Perubahan Alamiah Perubahan alamiah merupakan perubahan pada lingkungan
fisik, sosial, budaya ataupun ekonomi dimana di hidup dan beraktifitas. Perilaku
tiap individu-individu selalu mengalami berubah sebagai perubahan itu
disebabkan karena kejadian alamiah atau dari kesadaran perilaku dari individu.
Perubahan alamiah bisa mengakibatkan munculnya kebiasaan baru serta dapat
memudarnya kebiasaan lama. mengalami perubahan kesadaran serta keinginan
untuk perubahan, perubahan perilaku terjadi merupakan dari keinginan untuk
menjaga kesehataan selama pandemi covid-19 yang membuat masyarakat
maupun individu bersedia untuk perduli tentang pola hidup sehat. Masyarakat
hanya berusaha menyesuaikan dengan keperluan, keadaan, dan kondisi baru yang
ditimbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat.
14
program yang telah di tetapkan, perubahan tersebut membuat masyarakat lebih
perduli akan kesehataan diri sejak masa pandemi covid-19 akan tetapi rasa
keperdulian terhadap masyarakat bisa saja berkurang jika masyarakat tidak ada
bersoliasisasi antar individu maupun masyarakat.
15