BAB 23
Dibuat Olek :
Kelompok 1:
1. Siti Ratna Dewi : 02042011012
2. Novina Junaid : 02042011022
3. Novi Andini : 02042011025
Kelas : 2A Manajemen
Semester : II
Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Makro
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2021
DAFTAR ISI
JUDUL BUKU: PENGANTAR EKONOMI MAKRO
Penulis : N. Gregory Mankiw, Euston Quah, dan Wilson
Penerbit : Selemba Empat
Tahun Terbit: -
Nama Mahasiswa: Siti Ratna Dewi
Novina Junaid
Novi Andini
Kelas : 2A
Prodi : Manajemen
Semester : II (Dua)
Bab 23
Mengukur Pendapatan Suatu Negara
Pendapatan Dan Pengeluaran Dalam Perekonomian
Pengukuran produk domestik Bruto
Komponen-komponen PDB
Konsumsi
Investasi
Belanja Pemerintah
Ekspor neto
Studi Kasus
Komponen PDB sejumlah negara asia
PDB riil versus PDB normal
Deflator PDB
PDB riil di singapura selama beberapa kurun waktu tertentu
PDB dan kesehatan perekonomian
Perbedaan internasional dalam hal PDB dan kualitas hidup
Negara mana yang memenangkan olimpiade?
Kesimpulan
Rangkuman
Istilah-istilah penting
Pertanyaan
Soal dan Aplikasi
BAB 23 “ MENGUKUR PENDAPATAN SUATU NEGARA”
Apabila anda lulus dari universitas dan mulai mencari pekerjaan tetap, pengalaman Anda
Sebagian besar akan dipengaruhi oleh kondisi perekonomian yang sedang berjalan. Pada tahun
tahun tertentu, perusahaan dalam perekonomian sedang memperluas produksi barang dan jasa
mereka sehingga meningkatkan lapangan pekerjaan dan pekerjaan mudah diperoleh. Pada
tahun-tahun lain, perusahaan-perusahaan memangkas produksi mereka sehingga lapangan
pekerjaan berkurang dan pekerjaan sulit diperoleh. Tidak mengherangkan jika semua lulusan
universitas lebih memilih untuk memasuki bursa tenaga kerja pada masa ekspansi ekonomi
daripada pada masa resesi ekonomi.
Karena kondisi perekonomian secara keseluruhan berpengaruh sangat besar terhadap kita
semua, perubahan kondisi perekonomian dilaporkan secara meluas oleh media, bahkan sulit
untuk membaca surat kabar tanpa melihat laporan terbaru tentang statistik perekonomian.
Statistik tersebut kemungkinan mengukur pendapatan total semua orang dalam perekonomian
(Gross Domestic Products – GDP atau Produk Domestik Bruto – PDB), tingkat kenaikan harga
rata-rata (inflasi), presentase tenaga kerja yang kehilangan pekerjaan (penangguran), jumkah
pembelajaan di tokoh-tokoh (penjualan ritel), atau ketidakseimbangan perdagangan antara
negara anda dengan negara-negara lain di dunia (deficit perdangangan). Semua statistik ini
disebut dengan makro.statistik statistic ini tidak memberikan informasi kepada tentang rumah
tanggan atau perusahaan tertentu, tetapi tentang perkonomian secara keseluruhan.
Seperti anda ingat pada bab 2, ilmu ekonomi di bagi ke dalam dua cabang, yaitu ilmu
ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro. Ilmu ekonomi mikro (microeconomics) adalah ilmu
tentang bagimana rumah tangga atu perusahaan individual membuat keputusan dan bagimana
keduanya berinteraksi dengan rumah tangga atau perusahaan lain di pasar. Ilmi ekonomi makro
(macroeconomics) adalah ilmu tentang perkonomian secara keseluruhan. Tujan ekonomi makro
adalah menjelaskan perubahan perkonomian yang memengaruhi semua rumah tangga,
perusahaan dan pasar secara bersamaan. Parah ahli ekonomi makro bergrlut dengan beragam
pertanyaan: mengapa pendapatan rata-rata di suatu negara lebih tinggi dari pada di negara negara
lain? Mengapa produksi dan pekerjaan berekspansi pada tahun-tahaun tertentu dan mengalami
resei pada tahun-tahun lain? Apa yang dapat dilakukan oleh pemerintah,jika ada, untuk
mendorong laju pertumbuhan pendapatan, inflasi yang rendah, dan pekerjaan yang
stabil? Semua pertanyaan ini termasuk kedalam ilmu ekonomi makro karena berkenaan dengan
jalannya perekonomian secara keseluruhan.
Karena perekonomian secara keseluruhan hanya berupa kumpulan banyak rumah tangga
dan perusahaan yang berinteraksi di berbagai pasar, ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi
makro terkait erat. Alat dasar penawaran dan permintaan, misalnya, sama pentingnya bagi
analisis ekonomi makro seperti bagi analisis ekonomi mikro. Namun, mempelajari
perekonomian secara keseluruhan memiliki sejumlah tantangan baru dan sulit.
Pada bab ini dan bab berikutnya, kita membahas sejumlah data yang digunakan oleh para
ekonom dan pembuat kebijakan untuk memonitor kinerja perekonomian secara keseluruhan.
Data ini mencerminkan perubahan perekonomian yang coba dijelaskan oleh para ahli ilmu
ekonomi makro. Bab ini mengkaji PDP , yang mengukur pendapatan total sebuah negara ukuran
paling tepat tentang Kesehatan perekonomian suatu masyarakat.
Jika anda hendak menilai prestasi ekonomi seorang, anda kemungkinan memeriksa
pendapatannya terlebih dahulu. Orang berpenghasilan besar dapat lebih mudah mengjangkau
kebutuhan dan kemewahan hidup. Tidak mengherangkan jika orang berpenghasilan besar
menikmati standar hidup yang lebih tinggi rumah yang lebih bagus, perawatan dan Kesehatan
yang lebih baik, mobil yang lebih mewah, liburang yang lebih mahal, dan sebagainya.
Logika yang sama berlaku untuk perekonomian suatu negara secara keseluruhan. Dalam
menilai apakah perekonomian berjalan dengan baik atau buruk, merupakan hal alamiah untuk
melihat pendapatan total yang diperoleh semua orang dalam perekonomian tersebut. Inilah
fungsi dari Produk Domestic Bruto (PDB).
PDB mengukur 2 hal sekaligus , yaitu pendapatan total semua orang dalam perekonomian
dan jumlah untuk pembelanjaan untuk membeli barang dan jasa hasil dari perekonomian.
Alasan PDB dapat mengukur pendapatan total dan pengeluaran secara bersamaan adalah kedua
hal ini pada dasarnya sama saja. Untuk suatu perekonomian secara keseluruhan, pendapatan
total harus sama dengan pengeluaran total.
perekonomian dan pengeluarannya. PDB, baik diukur dalam pendapatan total, maupun
pengeluaran total meningkat sebesar $10.
Cara lain untuk memandang persamaan pendapatan dan pengeluaran adalah dengan
diagram arus lingkar pada Figur 1. (Anda dapat melihat bahwa diagram arus lingkar ini diambil
dari Bab 2) Diagram ini menggambarkan semua transaksi yang dilakukan oleh rumah tangga
dan perusahaan dalam suatu perekonomian sederhana. Dalam perekonomian ini, rumah tangga
membeli barang dan jasa dari perusahaan; Pengeluaran ini mengalir melalui pasar barang dan
jasa. Sebaliknya, perusahaan menggunakan uang yang mereka peroleh dari penjualan untuk
membayar upah pegawai, sewa pemilik tanah, dan keuntungan pemilik perusahaan. Semua
pendapatan ini mengalir melalui pasar faktor produksi. Dalam perekonomian ini, uang mengalir
dari rumah tangga ke perusahaan kemudian kembali ke rumah tangga.
Kita dapat menghitung PDB perekonomian ini melalui satu dari dua cara, yaitu dengan
menjumlahkan pengeluaran rumah tangga atau menjumlahkan pendapatan (upah, sewa, dan
keuntungan) yang dibayar oleh perusahaan. Karena seluruh pengeluaran dalam perekonomian
pada akhirnya menjadi pendapatan bagi seseorang, PDB selalu sama tanpa memandang cara
perhitungannya.
Perekonomian nyata, tentu saja, jauh lebih rumit daripada perekonomian yang
diilustrasikan pada Figur 1. Secara spesifik, rumah tangga tidak membelanjakan seluruh
pendapatannya. Mereka memberikan sebagian pendapatan mereka kepada pemerintah dalam
bentuk pajak dan mereka menyimpan sebagian pendapatan mereka untuk digunakan pada masa
depan. Selain itu, rumah tangga tidak membeli seluruh barang dan jasa yang diproduksi dalam
perekonomian. Sebagian barang dan jasa dibeli oleh pemerintah dan sebagian lain dibeli oleh
perusahaan yang berencana untuk menggunakannya pada masa depan untuk memproduksi
produk mereka sendiri. Namun, tanpa memandang apakah rumah tangga, pemerintah, atau
perusahaan yang membeli barang atau jasa, transaksi tersebut melibatkan penjual dan pembeli.
Dengan demikian, dalam perekonomian secara keseluruhan, pengeluaran dan pendapatan selalu
sama.
Kuis Sebutkan dua hal yang diukur oleh PDB. Bagaimana PDB dapat mengukur dua hal
tersebut sekaligus?
Setelah membahas pengertian umum Produk Domestik Bruto, mari kita bahas pengukuran
statistik ini secara lebih terperinci. Berikut adalah definisi PDB.
Produk Domestik Bruto (PDB) adalah nilai pasar dari seluruh barang dan jasa jadi
yang diproduksi di suatu negara pada periode tertentu.
Definisi ini mungkin terlihat cukup sederhana. Namun, sebenarnya banyak persoalan rumit yang
muncul dalam perhitungan PDB suatu perekonomian. Oleh karena itu, mari kita kaji setiap frase
dalam definisi ini secara saksama.
Anda mungkin pernah mendengar ungkapan, "Kita tidak bisa membandingkan apel dengan
jeruk." Namun, itulah yang dilakukan oleh PDB. PDB menjumlahkan berbagai jenis produk
menjadi satu ukuran nilai kegiatan ekonomi. Untuk melakukan hal ini, PDB menggunakan harga
pasar. Karena mengukur jumlah yang bersedia dibayarkan oleh orang untuk membeli berbagai
barang, harga pasar mencerminkan nilai barang-barang tersebut. Jika harga sebuah apel dua kali
lebih mahal daripada harga jeruk maka sebuah apel berkontribusi terhadap PDB dua kali lebih
besar daripada sebuah jeruk.
"...Dari Semua..."
PDB dibuat agar komprehensif. PDB mencakup seluruh barang yang diproduksi dalam
perekonomian dan dijual secara legal di pasar. PDB tidak hanya mengukur nilai pasar apel dan
jeruk, tetapi juga buah pir dan anggur, buku dan film, model rambut dan layanan kesehatan, dan
sebagainya.
PDB juga mencakup nilai pasar jasa perumahan yang disediakan oleh stok perumahan
dalam perekonomian. Untuk sewa rumah, nilainya dapat dihitung dengan mudah-harga sewa
sama dengan pengeluaran penyewa dan pendapatan pemilik rumah. Namun, banyak orang
memiliki sendiri rumah yang mereka huni sehingga tidak membayar sewa. Pemerintah
memasukkan perumahan milik sendiri ini dalam PDB dengan mengestimasi nilai sewanya.
Artinya, PDB dibuat berdasarkan asumsi bahwa pemilik rumah, pada dasarnya, membayar sewa
kepada dirinya sendiri, sehingga biaya sewa tersebut termasuk, baik ke dalam pengeluaran
maupun pendapatannya.
Namun, ada sebagian produk yang tidak dimasukkan ke dalam PDB karena sulit diukur.
PDB tidak memasukkan sebagian besar barang yang diproduksi dan dijual secara tidak sah,
misalnya obat-obatan terlarang. PDB juga tidak memasukkan sebagian besar barang yang
diproduksi dan dikonsumsi di rumah sehingga tidak pernah memasuki pasar. Sayuran yang Anda
beli di minimarket adalah bagian dari PDB; sayuran yang Anda tanam sendiri di rumah bukan
bagian dari PDB.
Pengecualian beberapa barang dari PDB terkadang dapat memberikan hasil yang bertolak
belakang. Contohnya adalah apabila Ms. Tan membayar Mr. Lee untuk memotong rumput di
halaman rumahnya, transaksi itu termasuk ke dalam PDB. Jika Ms. Tan akan menikah dengan
Mr. Lee maka situasinya pun berubah. Meskipun Mr. Lee tetap memotong rumput di halaman
rumah Ms. Tan, nilai jasa pemotongan rumput itu kini dikecualikan dari PDB karena jasa Mr.
Lee tidak lagi dijual di pasar. Dengan demikian, apabila Ms. Tan dan Mr. Lee menikah, PDB
mengalami penurunan.
"...Akhir..."
Apabila International Paper memproduksi kertas yang kemudian digunakan oleh Hallmark untuk
membuat kartu ucapan maka kertas itu disebut barang antara dan kartu ucapan itu disebut
barang jadi. PDB hanya memasukkan nilai barang jadi. Alasannya adalah nilai barang antara
sudah termasuk ke dalam harga barang jadi. Menambahkan nilai pasar kertas ke dalam nilai
pasar kartu ucapan berarti perhitungan ganda. Artinya, nilai kertas akan dihitung (secara tidak
tepat) sebanyak dua kali.
Pengecualian penting untuk prinsip ini timbul apabila suatu barang antara diproduksi,
bukan digunakan kemudian dimasukkan ke dalam persedian barang perusahaan untuk
digunakan atau dijual kemudian hari. Dalam kasus ini, barang antara tersebut untuk sementara
dianggap sebagai barang jadi," dan nilainya sebagai investasi persediaan dimasukkan ke dalam
PDB. Apabila persediaan barang antara digunakan atau dijual pada kemudian hari maka
investasi persediaan perusahaan itu menjadi nol dan PDB pada periode tersebut berkurang
sesuai jumlah barang antara yang digunakan atau dijual tersebut.
PDB mencakup, baik barang berwujud (makanan, pakaian, mobil) maupun jasa tidak berwujud
(pangkas rambut, membersihkan rumah, kunjungan dokter). Ketika membeli CD band favorit
Anda, Anda membeli barang, dan harga pembelian CD tersebut termasuk ke dalam PDB. Ketika
Anda membayar tiket konser band yang sama, Anda membeli jasa dan harga tiket itu juga
termasuk ke dalam PDB.
"...Yang Diproduksi..."
PDB mencakup barang dan jasa yang sedang diproduksi. PDB tidak termasuk transaksi yang
melibatkan barang-barang yang diproduksi pada masa lalu. Ketika Toyota memproduksi dan
menjual sebuah mobil baru, nilai mobil itu dimasukkan ke dalam PDB. Apabila seseorang
menjual mobil bekas kepada orang lain, nilai mobil bekas itu tidak dimasukkan ke dalam PDB.
PDB mengukur nilai produksi di dalam batas-batas wilayah geografis suatu negara. Apabila
seorang warga Malaysia bekerja untuk sementara waktu di Indonesia, produksi yang ia hasilkan
menjadi bagian dari PDB Indonesia. Apabila seorang warga Singapura memiliki sebuah pabrik
di Filipina, produksi pabriknya bukan merupakan bagian dari PDB Singapura (Produksi
pabriknya merupakan bagian dari PDB Filipina.) Dengan demikian, barang-barang dimasukkan
ke dalam PDB suatu negara jika diproduksi secara domestik tanpa memandang kewarganegaraan
produsennya.
"...Pada suatu Periode..."
PDB mengukur nilai produksi yang dilakukan dalam rentang waktu tertentu. Rentang waktu
tersebut biasanya selama satu tahun atau satu triwulan (tiga bulan). PDB mengukur arlu
pendapatan dan pengeluaran perekonomian selama rentang waktu tersebut.
Ketika melaporkan PDB untuk satu triwulan, pemerintah biasanya menyajikan PDR
“pada tingkat tahunan" Ini berarti bahwa angka PDB triwulanan yang dilaporkan adalah
pendapatan total dan pengeluaran selama satu triwulan dikali 4. Pemerintah menggunakan
konvensi ini agar angka PDB triwulanan dan tahunan dapat dibandingkan dengan mudah.
Selain itu, ketika melaporkan PDB triwulanan, pemerintah menyajikan data yang telah
dimodifikasi melalui suatu prosedur statistik yang disebut dengan penyesuaian musiman. Data
yang belum disesuaikan memperlihatkan dengan jelas bahwa perekonomian memproduksi lebih
banyak barang dan jasa selama waktu tertentu pada tahun berjalan daripada waktu.
Produk Domestik Bruto (PDB) adalah nilai pasar dari seluruh barang dan jasa jadi
yang diproduksi di suatu negara pada periode tertentu.
Jelas bahwa PDB merupakan pengukuran yang canggih terhadap nilai kegiatan ekonomi. Dalam
perkuliahan ekonomi makro tingkat lanjut, Anda akan mempelajari seluk-beluk perhitungan
PDB secara lebih mendalam. Namun, sekarang pun Anda dapat melihat bahwa masing-masing
frase dalam definisi PDB sarat terhadap makna.
Kuis Mana yang lebih banyak berkontribusi untuk PDB-produksi satu kilogram ayam goreng
atau produksi satu kilogram sarang burung? Mengapa?
KOMPONEN-KOMPONEN PDB
Pembelanjaan dalam perekonomian bervariasi bentuknya. Saat ini, keluarga Lee mungkin tengah
bersantap siang di sebuah restoran sushi; Hyundai mungkin sedang membangun sebuah pabrik
mobil, Angkatan Laut AS mungkin sedang membeli sebuah kapal selam; dan Air Asia mungkin
sedang membeli sebuah pesawat terbang dari Boeing. PDB memasukkan semua bentuk
pembelanjaan ini ke dalam barang dan jasa yang diproduksi secara domestik.
Y=C+I+G + NX.
Persamaan ini merupakan persamaan identitas-persamaan yang kebenarannya
ditentukan oleh definisi variabel-variabel di dalamnya. Dalam kasus ini, karena setiap unit
pengeluaran yang dimasukkan ke dalam PDB merupakan satu dari empat komponen PDB maka
jumlah keempat komponen tersebut harus sama dengan PDB. Mari kita pelajari masing-masing
keempat komponen tersebut secara lebih mendalam.
Konsumsi
Konsumsi (consumption) adalah pembelanjaan rumah tangga untuk barang dan jasa konsumsi
(consumption) “Barang meliputi pembelanjaan rumah tangga untuk barang awet, seperti mobil
dan alat pembelanjaan barang dan jasa oleh rumah tangga rumah tangga, dan barang tidak awet,
seperti makanan dan pakaian. "Jasa” meliputi barang dengan pengecualian barang tidak kasat
mata, seperti potong rambut dan layanan kesehatan. Pembelanjaan pembelian rumah baru
rumah tangga untuk pendidikan juga termasuk ke dalam konsumsi jasa (meskipun kita dapat
berpendapat bahwa pembelanjaan untuk pendidikan lebih cocok dikelompokkan ke dalam
komponen berikutnya).
Investasi
Investasi (investment) adalah pembelian barang yang akan digunakan pada masa depan untuk
menghasilkan barang dan jasa yang lebih banyak. Investasi adalah jumlah pembelian peralatan
modal, persediaan, dan bangunan atau struktur. Investasi pada bangunan meliputi pengeluaran
untuk rumah baru. Sesuai kesepakatan bersama, pembelian rumah baru adalah satu bentuk
pembelanjaan rumah tangga yang dikategorikan sebagai investasi, bukan konsumsi.
Seperti telah disinggung sebelumnya pada bab ini, perlakuan terhadap akumulasi
persediaan perlu diperhatikan. Ketika Toshiba memproduksi sebuah komputer dan
memasukkannya ke dalam persediaan, bukan menjualnya, Toshiba dianggap telah membeli
komputer itu untuk dirinya sendiri. Artinya, akuntan pendapatan nasional
memperlakukan komputer sebagai bagian dari pengeluaran investasi Toshiba. (Jika Toshiba
kemudian menjual komputer itu dari persediaan maka investasi persediaan Toshiba menjadi
negatif sehingga saling menghapuskan pengeluaran pembeli yang menjadi positif.) Persediaan
diperlakukan seperti ini karena salah satu tujuan PDB adalah untuk mengukur nilai produksi
ekonomi dan barang yang ditambahkan ke dalam persediaan merupakan bagian dari produksi
pada periode tersebut.
Belanja Pemerintah
Belanja pemerintah (government purchases) meliputi pengeluaran untuk barang dan jasa yang
dilakukan oleh pemerintah. Belanja pemerintah mencakup upah pegawai negeri dan pengeluaran
untuk pekerjaan umum.
Arti "belanja pemerintah” perlu diperjelas. Apabila pemerintah membayar upah seorang
jenderal upah tersebut merupakan bagian dari belanja pemerintah. Namun, bagaimana jika
pemerintah membayar uang pensiun bagi warga lanjut usia? Pengeluaran pemerintah seperti itu
disebut dengan pembayaran transfer karena tidak untuk ditukar dengan barang atau jasa yang
diproduksi pada saat itu. Pembayaran transfer memengaruhi pendapatan rumah tangga, namun
tidak mencerminkan produksi ekonomi. (Dari sudut pandang ekonomi makro, pembayaran
transfer sama seperti pajak negatif.) Karena PDB bertujuan untuk mengukur pendapatan dan
pengeluaran untuk produksi barang dan jasa, pembayaran transfer tidak dihitung sebagai bagian
dari belanja pemerintah.
Ekspor Neto
Ekspor neto (net exports) sama dengan pembelian barang produksi domestik oleh warga asing
(ekspor) dikurangi dengan pembelian barang asing oleh warga (impor). Penjualan yang
dilakukan oleh perusahaan domestik kepada pembeli luar negeri, seperti penjualan Boeing
kepada Air Asia, meningkatkan ekspor neto.
Kata neto dalam istilah "ekspor neto" berarti bahwa impor dikurangi dari ekspor.
Pengurangan ini dilakukan karena impor barang dan jasa termasuk ke dalam komponen PDB
lainnya. Sebagai contoh, anggap bahwa sebuah rumah tangga membeli mobil dari Hyundai,
produsen mobil Korea. Transaksi tersebut meningkatkan konsumsi dalam jumlah tertentu karena
mobil tersebut merupakan barang impor. Dengan kata lain, ekspor neto mencakup barang dan
jasa yang diproduksi di luar negeri (dengan tanda minus) karena barang dan jasa ini termasuk ke
dalam konsumsi, investasi, dan belanja pemerintah (dengan tanda plus). Dengan demikian,
apabila rumah tangga, perusahaan, atau pemerintah membeli barang atau jasa dari luar negeri,
pembelian tersebut mengurangi ekspor--namun karena meningkatkankonsumsi, investasi, atau
belanja pemerintah, pembelian itu tidak memengaruhi PDB.
Studi Kasus
KOMPONEN PDB SEJUMLAH NEGARA ASIA
Tabel 1 memperlihatkan komposisi PDB beberapa negara Asia pada 2005. Pada tahun tersebut,
PDB Singapura, misalnya, berjumlah sekitar US$118 miliar. Apabila dibagi dengan Singapura
pada 2005 anyak 4,3 juta jiwa, jumlah ini menghasilkan PDB per orang (terkadang disebut
dengan PDB per kapita). Kita melihat bahwa pada 2005 pendapatan dan pengeluaran rata-rata
warga Singapura adalah sebesar US$27.301.
TABEL
PBD Per
(dalam orang Persenta Investa Belanja Ekspor PDB dan
Komponennya
miliar (dalam se Total, si, Negara, Neto,
dolar dolar C I G NX
Tabel berikut
AS), Y AS)
menunjukkan jumlah
PDB sejumlah
$27.30
negara Asia pada
Singapura $118 1 41% 18 11 30
2005 dan
Hong pembagian PDB ke
Kong 177 25.246 58 21 9 12 dalam empat
komponennya.
Malaysia 131 5.168 44 20 13 23 Ketika membaca
tabel ini, perhatikan
Thailand 174 2.717 58 32 12 -2
persamaan identitas
Filipina 88 1.063 77 17 11 -5 Y = C + G + NX
Sumber: IMF
International Financial
Status
Konsumsi berjumlah sekitar dua perlima dari PDB atau US$11.193 per orang. Investasi
berjumlah sebesar US$4.914 per orang. Belanja pemerintah sebesar US$3.003 per orang. Ekspor
neto sebesar US$8.190 per orang. Jumlah ini positif karena penjualan kepada warga asing lebih
besar dari pada pengeluaran untuk barang dari luar negeri.
Kuis Sebutkan empat komponen pengeluaran. Komponen pengeluaran mana yang terbesar di
Singapura ?
Seperti telah kita lihat, PDB mengukur jumlah pembelanjaan untuk barang dan jasa di seluruh
pasar dalam perekonomian. Jika jumlah pembelanjaan meningkat dari tahun ke tahun, salah satu
dari dua kemungkinan berikut bernilai benar, yaitu (1) perekonomian memproduksi barang dan
jasa dalam jumlah lebih banyak atau (2) barang dan jasa dijual dengan harga lebih tinggi. Dalam
mempelajari perubahan perekonomian seiring berjalannya waktu, para ekonom ingin
memisahkan kedua pengaruh ini. Secara khusus, mereka ingin mengukur jumlah barang dan jasa
yang diproduksi oleh perekonomian yang tidak dipengaruhi oleh perubahan harga barang dan
jasa.
Untuk melakukan hal tersebut, para ekonom menggunakan ukuran yang disebut dengan
“PDB riil”. PDB riil menjawab satu pertanyaan hipotesis, yakni Berapa nilai barang dan jasa
yang diproduksi pada tahun ini jika kita menilai barang dan jasa tersebut dengan harga yang
berlaku pada tahun tertentu pada masa lampau? Dengan mengevaluasi produksi yang berjalan
dengan menggunakan harga yang ditetapkan pada tingkat pada masa lampau. PDB riil
memperlihatkan bagaimana produksi barang dan jasa dalam perekonomian berubah seiring
berjalannya waktu.
Untuk melihat konstruksi PDB secara lebih akurat, amati contoh berikut.
Contoh Numerik
Tabel 2 memperlihatkan sejumlah data tentang perekonomian yang hanya memproduksi dua
barang-ayam dan burger. Tabel tersebut memperlihatkan jumlah kedua barang yang diproduksi
dan masing-masing harganya tahun 2007, 2008, dan 2009.
Untuk menghitung jumlah pembelanjaan dalam perekonomian ini, kita harus mengalikan
jumlah ayam dan burger dengan harga keduanya. Pada 2007, 100 potong ayam dijual dengan
harga $1 per potong sehingga pengeluaran untuk ayam sama dengan $100. Pada tahun yang
TABEL 2
Sama, 50 burger dijual dengan harga $2 per burger sehingga pengeluaran untuk burger juga
sama dengan $100. Pengeluaran total dalam perekonomian ini-pengeluaran total untuk ayam dan
burger-adalah sebesar $200. Jumlah ini, yaitu produksi barang dan jasa yang dinilai pada harga
terkini disebut dengan PDB nominal (nominal GDP).
Tabel 2 memperlihatkan perhitungan PDB nominal pada ketiga tahun tersebut. jumlah
pembelanjaan meningkat dari $200 pada 2007 menjadi $600 pada 2008 kemudian menjadi
$1.200 pada 2009. Peningkatan ini salah satunya disebabkan oleh peningkatan jumlah ayam dan
burger. Selain itu, juga disebabkan oleh kenaikan harga ayam dan burger.
Untuk memperoleh ukuran jumlah produksi yang tidak dipengaruhi oleh perubahan
harga, kita menggunakan PDB riil (real GDP), yaitu produksi barang dan jasa yang dinilai pada
harga tetap. Kita menghitung PDB riil pertama-tama dengan memilih suatu tahun sebagai tahun
basis. Kita kemudian menggunakan harga ayam dan burger pada tahun basis untuk menghitung
nilai barang dan jasa pada semua tahun. Dengan kata lain, harga pada tahun basis menjadi dasar
perbandingan kualitas pada tahun-tahun yang berbeda.
Diasumsikan bahwa kita memilih tahun 2007 sebagai tahun basis pada contoh kita. Kita
kemudian dapat menggunakan harga ayam dan burger tahun 2007 untuk menghitung nilai barang
dan jasa yang diproduksi pada 2007, 2008, dan 2009. Tabel 2 memperlihatkan perhitungan ini.
Untuk menghasilkan PDB riil tahun 2007, kita menggunaka harga ayam dan burger tahun 2007
(tahun basis) dan jumlah ayam dan burger yang diproduksi pada 2007. (Oleh karena itu, untuk
tahun basis, PDB riil selalu sama dengan PDB nominal.) Untuk menghitung PDB riil tahun
2008, kita menggunakan harga ayam dan burger tahun 2007 (tahun basis) dan jumlah ayam dan
burger yang diproduksi tahun 2008. Serupa dengan hal itu, untuk menghitung PDB riil tahun
2009, kita menggunakan tahun 2007 dan jumlah tahun 2009. Setelah melihat bahwa PDB riil
naik dari $200 pada 2007 menjadi $350 pada 2008, kemudian menjadi $500 pada 2009, kita
mengetahui bahwa kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan jumlah yang diproduksi, karena harga
ditetapkan di tingkat harga pada tahun basis.
Kesimpulannya: PBD nominal menggunakan harga saat ini untuk menilai produksi
barang dan jasa dalam perekonomian. PBD riil menggunakan harga tahun basis untuk menilai
produksi barang dan jasa dalam perekonomian. Karena PBD riil tidak dipengaruhi oleh
perubahan harga, perubahan riil hanya mencerminkan perubahan jumlah yang diproduksi. Oleh
karena itu, PBD riil merupakan ukuran produksi barang dan jasa dalam perekonomian.
Tujuan kita menghitung PBB adalah untuk mengukur jalannya perekonomian secara
keseluruhan. Karena PDB rill produksi Barang dan jasa dalam perekonomian, PDB riil
mencerminkan kemampuan perekonomian untuk memenuhi kebutuhan dan hasrat orang
sehingga PDB riil menjadi ukuran kesehatan ekonomi yang lebih baik dari pada PDB nominal.
Apabila Para ekonom membicarakan PBD suatu perekonomian, Yang mereka maksud biasanya
adalah PB Deril, bukan PBB nominal. Apabila mereka membicarakan pertumbuhan ekonomi,
mereka mengukur pertumbuhan tersebut sebagai persentase perubahan PDB riil dari suatu
periode ke periode lainnya.
Deflator PDB
Seperti telah kita lihat, PDB nominal mencerminkan, baik harga barang dan jasa maupun jumlah
barang dan jasa yang diproduksi dalam perekonomian. sebaliknya, Dengan menetapkan harga
pada tingkat tahun basis, Hanya mencerminkan jumlah yang diproduksi. Dari kedua status info
mah kita dapat menghitung status yang disebut dengan deflator PDB yang mencerminkan harga
barang dan jasa yang diproduksi.
PDB Nominal
Deflator PDB= × 100
PDB Riil
Karena besar PDB nominal dan PDB riil pada tahun baru harus sama, deflator PDB pada tahun
basis selalu sama dengan 100. Deflator PDB pada tahun-tahun berikutnya mengukur perubahan
PDB nominal dari tahun basis yang semestinya tidak disebabkan oleh perubahan PDB riil.
Deflator PDB mengukur tingkat harga kini relatif dengan tingkat harga pada tahun basis.
Untuk melihat melihat kebenaran dari pernyataan ini, amatilah sejumlah contoh berikut. Pertama,
Bayangkan bahwa jumlah yang di produksi dalam perekonomian meningkat seiring berjalannya
waktu, namun harga tidak berubah. Disini ,baik PBD nominal maupun PDB riil sama-sama
mengalami kenaikan sehingga deflator PDB tidak berubah. Namun, Sekarang bayangkan apabila
harga mengalami kenaikan Seiring berjalannya waktu, namun jumlah yang diproduksi tidak
berubah. Disini, PDB nominal mengalami kenaikan, namun PDB riil tidak berubah. Sehingga
deflator PDB pun mengalami kenaikan. Perlu diperhatikan bahwa dalam kedua kasus tersebut,
deflator PDB mencerminkan apa yang terjadi dengan harga,bukan dengan jumlah.
Mari kita beralih kembali pada Contoh angka pada Tabel 2. Deflator PDB di hitung di
bagian bawah Tabel. Pada 2007, PDB nominal adalah sebesar $200 dan PDB riil sebesar $200
sehingga deflator PDB pada tahun basis selalu sebesar 100. pada 2008, PDB nominalnya sebesar
$600 dan PDB riil nya sebesar $350 sehingga deflator PDB-nya adalah 171. karena deflator PDB
mengalami kenaikan pada 2008 dari 100 menjadi 171, kita dapat mengatakan bahwa tingkat
harga naik sebesar 71 persen.
Deflator PDB merupakan satu ukuran yang digunakan oleh para ekonom untuk
memonitor tingkat harga rata-rata dalam perekonomian. kita mengkaji ukuran lain-indeks harga
konsumen-pada bab selanjutnya, selain mengkaji perbedaan antara kedua ukuran tersebut.
Studi Kasus
Setelah mengetahui defenisi dan cara mengukur PDB rill, mari kita melihat informasi yang
diberikan oleh variabel ekonomi makro ini tentang rekam jejak negara tertentu, misalnya
Singapura. Figur 2 memperlihatkan data PDB riil triwulanan dalam perekonimian Singapura
sejak tahun 1975.
Karakteristik yang paling jelas diperlihatkan oleh data tersebut adalah bahwa PDB riil
mengalami pertumbuhan seiring berjalannya waktu. PDB riil Singapura tahun 2006 lebih dari
delapan kali lipat PDB riilnya tahun 1975. Dengan kata lain, jumlah barang dan jasa yang
diproduksi di Singapura mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 7 persen per tahun sejak
tahun 1975. Pertumbuhan pesat PDB riil ini menyebabkan sebagian besar warga Singapura
dapat menikmati kesejahteraan ekonomi yang lebih tinggi dari pada nenek moyangnya.
Karakteristik kedua dari data PDB ini adalah bahwa pertumbuhan tersebut tidak konstan.
Peningkatan PDB riil terkadang diselingi oleh periode penurunan PDB yang disebut dengan
resesi. Figur 2 memperlihatkan resesi dengan batang vertikal yang diarsir. (Tidak ada aturan
mutlak untuk mengetahui terjadinya resesi, namun aturan yang cukup tepat adalah
penurunanPDB riil selama dua triwulan secara berturut-turut.) Resesi tidak hanya dikaitkan
dengan merosotnya pendapatan, tetapi juga dengan bentuk kesulitan ekonomi lainnya, yaitu
maraknya pengangguran, merosotnya keuntungan, maraknya kebangkrutan, dan sebagainya.
Kuis Sebutkan definisi PDB riil dan PDB nominal. Mana yang merupakan ukuran yang lebih
baik untuk mengetahui kesehatan perekonomian? Mengapa?
Pada awal bab ini, PDB disebut sebagai satu-satunya ukuran terbaik untuk mengetahui kesehatan
perekonomian suatu masyarakat. Kini, setelah mengetahui definisi PDB, kita dapat mengevaluasi
pernyataan ini.
Seperti telah kita lihat, PDB mengukur pendapatan total dalam perekonomian ataupun
pengeluaran total barang dan jasa dalam perekonomian. Oleh karena itu, PDB per kapita
memberi informasi tentang pendapatan dan pengeluaran warga rata-rata dalam perekonomian.
Karena sebagian besar akan memilih untuk memperoleh pendapatan lebih besar dan menikmati
pengeluaran lebih banyak, PDB per kapita kelihatannya menjadi ukuran alamiah untuk
mengetahui kesehatan perekonomian warga rata-rata.
[Produk Domestik Bruto] tidak memperhitungkan kesehatan anak-anak kita, mutu pendidikan
mereka, atau kesenangan bermain mereka. PDB tidak mencakup keindahan puisi kita atau
keharmonisan pernikahan kita, kecerdasan perdebatan publik kita atau integritas pejabat negara
kita. PDB tidak mengukur keberanian kita, atau kebijaksanaan kita, atau bakti kita kepada
negara. Pendeknya, PDB mengukur segala hal kecuali hal-hal yang membuat hidup kita berarti,
dan PDB dapat memberitahukan segala hal tentang Amerika kecuali mengapa kita merasa
bangga sebagai orang Amerika.
Banyak dari pernyataan Robert Kennedy tersebut benar. Lalu, mengapa kita peduli
dengan PDB?
Jawabannya adalah PDB tinggi memang membantu kita dalam menjalani kehidupan yang baik.
PDB tidak mengukur kesehatan anak-anak kita, namun negara dengan PDB lebih tinggi dapat
menyediakan layanan kesehatan yang lebih baik bagi anak-anak mereka. PDB tidak mengukur
mutu pendidikan, namun negara dengan PDB lebih tinggi dapat menyediakan sistem pendidikan
yang lebih baik. PDB tidak mengukur keindahan puisi kita, namun negara dengan PDB lebih
tinggi dapat lebih mampu mengajarkan warga mereka untuk membaca dan menikmati puisi. PDB
tidak memperhitungkan kecerdasan, integritas, keberanian, kebijaksanaan , atau bakti kita kepada
negara, namun seluruh atribut terpuji ini lebih mudah ditanamkan apabila orang-orang tidak
begitu khawatir apabila mereka tidak dapat menikmati kebutuhan material. Singkatnya, PDB
tidak secara langsung mengukur hal-hal yang membuat hidup berarti, namun PDB mengukur
kemampuan kita untuk memperoleh sarana yang membuat hidup kita berarti.
Namun, PDB bukan merupakan ukuran sempurna untuk kesejahteraan. Sebagian hal yang
menentukan hidup yang baik tidak diperhitungkan oleh PDB. Salah satunya adalah waktu luang.
Anggap, misalnya,bahwa semua orang dalam perekonomian tiba-tiba mulai bekerja setiap hari
selama seminggu, dan tidak menikmati waktu luang pada akhir pekan. Barang dan jasa yang
diproduksi semakin banyak dan PDB mengalami kenaikan. Meskipun PDB mengalami kenaikan,
kita tidak dapat menyimpulkan bahwa semua orang akan memperoleh keuntungan. Kerugian
akibat berkurangnya waktu luang akan menghapus keuntungan dari produksi dan konsumsi
barang dan jasa dalam jumlah yang lebih besar.
Karena menggunakan harga pasar untuk menilai barang dan jasa, PDB mengecualikan
hampir semua kegiatan yang dilakukan di luar pasar. Secara spesifik, PDB mengabaikan nilai
barang dan jasa yang diproduksi di rumah dan di sektor pertanian di negara-negara miskin
apabila makanan diproduksi untuk kebutuhan rumah tangga (pertanian subsistens) atau
didistribusikan untuk keluarga dan kerabat, namun tidak dijual di pasar konvensional. Apabila
seorang juru masak membuat makanan yang lezat dan menjualnya di restoran yang ia miliki,
nilai makanan tersebut menjadi nilai dari PDB. Namun, jika juru masak tersebut membuat
masakan serupa di rumahnya, nilai yang ia tambahkan ke dalam bahan masakan tersebut tidak
termasuk ke dalam PDB. Serupa dengan hal itu, jasa penitipan anak yang diberikan oleh tempat
penitipan anak merupakan bagian dari PDB, namun pengasuhan oleh orang tua di rumah bukan
merupakan bagian dari PDB. Pelayanan sukarela juga menyumbang kesejahteraan anggota
masyarakat, namun PDB tidak mencerminkan sumbangan ini.
Hal ini yang dikecualikan oleh PDB adalah mutu lingkungan. Bayangkan apabila
pemerintah mengahapuskan semua peraturan tentang lingkungan. Perusahaan-perusahaan pun
dapat memproduksi barang dan jasa tanpa memperhitungkan polusi yang mereka timbulkan dan
PDB dapat mengalami kenaikan. Namun, kesejahteraan besar kemungkinan tidak akan tercapai.
Penurunan mutu udara dan air akan lebih dari sekedar menghapuskan keuntungan dari produksi
yang lebih besar.
PDB juga mengabaikan distribusi pendapatan. Suatu masyarakat yang keseratus orang
penduduknya memiliki penghasilan tahunan sebesar $50.000 memiliki PDB sebesar $5 juta dan
tidak mengherankan apabila PDB per kapitanya sebesar $50.000. Begitu pula masyarakat yang
ke-10 orang penduduknya berpenghasilan sebesar $500.000, sedangkan ke-90 orang penduduk
lainnya sama sekali tidak berpenghasilan. Hanya segelintir orang saja yang melihat kedua situasi
tersebut dan menganggap keduanya sama. PDB per kapita memberikan informasi tentang
kondisi warga rata-rata, namun di balik kondisi rata-rata tersebut terdapat keanekaragaman
pengalaman personal.
Pada akhirnya, kita dapat menyimpulkan bahwa PDB merupakan ukuran yang baik untuk
kesejahteraan ekonomi untuk sebagian besar-namun tidak semua-tujuan. Penting bagi kita untuk
memperhatikan apa yang termasuk ke dalam PDB dan apa yang dikecualikan dari PDB.
Studi Kasus
Salah satu cara untuk mengukur kegunaan PDB sebagai ukuran kesejahteraan ekonomi adalah
dengan mengkaji data internasional. Negara-negara kaya dan miskin memiliki tingkat PDB per
kapita yang sangat berbeda. Jika PDB tinggi menyebabkan standar hidup yang lebih tinggi maka
seharusnya kita melihat bahwa PDB sangat berkolerasi dengan ukuran kualitas hidup.
Kenyataannya memang demikian.
Tabel 3 memperlihatkan 12 negara yang diurutkan menurut PDB per kapita. Tabel
tersebut juga memperlihatkan harapan hidup (perkiraan umur pada waktu kelahiran) dan melek
huruf/literasi (persentasi populasi dewasa yang dapat membaca). Data tersebut memperlihatkan
pola yang jelas. Di negara-negara kaya, seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Jerman,
penduduknya dapat mencapai usia hingga tujuh puluh tahun, dan hampir seluruh populasi dapat
membaca. Di negara-negara miskin, seperti Kamboja dan Nepal, penduduknya kebanyakan
hanya mencapai usia lima puluh atau enam puluh tahun, dan hanya segelintir saja penduduk
yang melek aksara.
Meskipun kurang lengkap, data tentang aspek kualitas hidup lain memperhatikan
gambaran serupa. Negara-negara dengan PDB per kapita rendah cenderung memiliki bayi
dengan berat rendah, tingkat kematian bayi yang lebih tinggi, dan kurangnya akses bersama
terhadap air yang aman diminum. Di negara-negara dengan PDB per kapita rendah, jumlah
anak usia sekolah yang bersekolah sangat sedikit dan mereka yang bersekolah harus belajar
dengan jumlah guru per siswa yang sedikit. Negara-negara ini juga cenderung memiliki lebih
sedikit televise, lebih sedikit telepon, lebih sedikit jalan yang diaspal,dan lebih sedikit rumah
tangga yang memiliki listrik. Data internasional menunjukkan bahwa PDB suatu negara terkait
erat dengan standar hidup penduduknya.
Studi Kasus
Ekonom Andrew Bernard dan Meghan Busse telah mengkaji faktor penentu kesuksesan
dalam ajang Olimpiade. Faktor yang paling jelas adalah populasi: Apabila faktor-faktor lain
seragam, negara-negara dengan penduduk lebih banyak akan memiliki lebih banyak atlet
unggulan. Namun, hal ini bukan akhir cerita. Jumlah penduduk India, Indonesia, dan Bangladesh
termasuk yang terbanyak di dunia, namun ketiga negara tersebut biasanya hanya memenangkan
sedikit jumlah mendali. Alasannya adalah ketiga negara ini termasuk negara miskin: meskipun
populasinya besar, PDB ketiga negara tersebut hanya sebagian kecil saja dari jumlah PDB
seluruh dunia. Kemiskinan ketiganya menghambat para atlet berbakat mereka untuk
mewujudkan potensi mereka secara penuh.
Bernard dan Busse menemukan bahwa ukuran terbaik kemampuan suatu negara dalam
menghasilkan atlet kelas dunia adalah jumlah PDB. PDB tinggi berarti lebih banyak mendali,
tanpa memandang apakah jumlah tersebut berasal dari PDB per kapita atau PDB dari banyak
penduduk. Dengan kata lain, jika dua negara memiliki PDB sama, keduanya diperkirakan
memenangkan jumlah mendali yang sama, bahkan jika salah satu negara (misalnya India)
memiliki banyak penduduk dan PDB per kapita yang rendah, dan negara lain (misalnya Belanda)
memiliki sedikit penduduk dan PDB kapita yang tinggi.
Selain PDB, terdapat dua faktor lain yang menentukan jumlah mendali yang
dimenangkan. Negara tuan rumah biasanya memenangkan mendali tambahan yang
mencerminkan keuntungan yang diperoleh para atlet jika mereka bertanding di negara sendiri. Di
samping itu, negara-negara bekas komunis di Eropa Timur (Uni Soviet, Rumania, Jerman Timur,
dan lain-lain) memenangkan lebih banyak mendali daripada negara-negara lain dengan PDB
yang sama. Negara-negara dengan perekonomian terpusat ini mengalokasikan lebih banyak
sumber daya negara untuk melatih para atlet Olimpiade dari pada negara-negara dengan
perekonomian padar bebas, di mana orang-orang memiliki lebih banyak kontrol terhadap
kehidupan mereka.
Bab ini membahas bagaimana para ekonom mengukur pendapatan total sebuah negara. Tentu
saja, pengukuran hanya merupakan langkah pertama ekonomi makro sebagian besar bertujuan
untuk mengungkap faktor penentu Produk Domestik Bruto jangka panjang dan jangka pendek
sebuah negara. Sebagai contoh, mengapa PDB Singapura dan Hong Kong lebih tinggi dari pada
PDB Indonesia dan Filipina? Apa yang dapat dilakukan oleh pemerintah negara-negara miskin
untuk mendorong pesatnya pertumbuhan PDB? Mengapa PDB meningkat pesat pada periode
tertentu dan merosot pada periode lain? Apa yang dapat dilakukan oleh para pembuat kebijakan
untuk mengurangi kerugian akibat fluktuasi PDB? Semua pertanyaan ini akan segera kita jawab.
Di titik ini, penting bagi kita untuk sekedar mengakui pentingnya mengukur PDB. Kita
mengetahui secara sekilas jalannya perekonomian dalam menjalani kehidupan kita. Namun, para
ekonom yang mempelajari perubahan ekonomi dan para pembuat kebiijakan yang memutuskan
kebijakan ekonomi memerlukan lebih dari sekedar informasi sekilas ini-mereka memerlukan
data konkret sebagai dasar penilaian mereka. Oleh karena itu, kuantifikasi perilaku ekonomi
dengan statistik seperti PDB merupakan langkah pertama dalam mengembangkan ilmu ekonomi
makro.
RANGKUMAN
Karena setiap transaksi melibatkan dan jasa yang baru diproduksi dalam
penjual dan pembeli, pengeluaran suatu perekonomian dan pendapatan
total dalam suatu perekonomian total yang diperoleh dari produksi
harus sama dengan pendapatan barang dan jasa tersebut. Lebih
totalnya. spesifik lagi, PDB adalah nilai pasar
Produk Domestik Bruto (PDB) dari seluruh barang dan jasa jadi
mengukur pengeluaran total barang
yang diproduksi di dalam negeri PDB nominal menggunakan harga
pada periode tertentu. saat ini untuk menilai produksi
PDB terdiri atas empat komponen barang dan jasa dalam
pengeluaran, yaitu konsumsi, perekonomian. PDB menggunakan
investasi, belanja pemerintah, dan harga konstan tahun basis untuk
ekspor neto. Konsumsi meliputi menilai produksi barang dan jasa
pembelanjaan barang dan jasa oleh dalam perekonomian. Deflator PDB-
rumah tangga dengan pengecualian yang dihitung dengan menggunakan
pembelian rumah baru. Investasi rasio PDB nominal dan PDB riil-
meliputi pembelanjaan peralatan dan mengukur tingkat harga dalam
struktur baru, termasuk pembelian perekonomian.
rumah baru oleh rumah tangga. PDB merupakan ukuran
Belanja pemerintah meliputi kesejahteraan yang tepat karena
pembelanjaan barang dan jasa oleh orang lebih memilih pendapatan
pemerintah. Ekspor neto sama tinggi daripada pendapatan rendah.
dengan nilai barang dan jasa yang Namun, PDB bukan ukuran
diproduksi di dalam negeri dan dijual sempurna untuk kesejahteraan.
di luar negeri (ekspor) di kurangi Contohnya saja, PDB mengecualikan
dengan nilai barang dan jasa yang nilai waktu luang dan nilai
diproduksi di luar negeri dan dijual lingkungan yang bersih.
di dalam negeri (impor).
ISTILAH-ISTILAH PENTING
1. Komponen PDB apa (jika ada) yang pembelian rumah baru oleh rumah
dapat terpengaruh oleh transaksi- tangga juga harus dimasukkan ke
transaksi berikut? Jelaskan. dalam investasi dan bukan
a. Sebuah keluarga membeli lemari konsumsi? Untuk barang-barang
es baru konsumsi apa lagi logika ini berlaku?
b. Bibi Santhi membeli rumah baru
4. Sebagaimana telah dibahas pada bab
c. Toyota menjual sebuah Corolla
ini, PDB tidak mencakup nilai
dari persediaannya.
barang bekas yang dijual kembali.
d. Anda membeli semangkuk mie
Mengapa apabila transaksi semacam
e. Pemerintah membangun jalan
itu dimasukkan ke dalam PDB dapat
bebas hambatan baru
menyebabkan PDB kurang
f. Orang tua anda membeli sebotol
informative sebagai ukuran
parfum Prancis.
kesehatan perekonomian?
g. Honda membangun pabrik baru
di Thailand Selatan. 5. Berikut ini adalah cuplikan data dari
sektor susu dan madu.
2. Komponen PDB “belanja
pemerintah” tidak mencakup
pembayaran transfer seperti dana
Jumlah Jumlah
pensiun. Dengan mengingat definisi Harga Harga
Tahun Susu Madu
PDB, jelaskan mengapa pembayaran Susu Madu
(liter) (liter)
transfer tidak dimasukkan ke dalam
PDB. 2007 $1 100 $2 50