Aktivitas membangun tim dapat menciptakan lingkungan yang tepat bagi semua orang untuk belajar
berkolaborasi. Game pembelajaran berdasarkan pengalaman mensimulasikan skenario kolaborasi, di
mana seluruh anggota tim harus berkontribusi dalam situasi yang menyenangkan dan tenang.
Hasilnya, para peserta membuktikan pentingnya pengalaman membangun tim selama beberapa
tahun ke depan ketika mereka sendiri berkolaborasi dalam proyek nyata di tempat kerja.
ekerja sama sebagai tim tidak hanya mendorong produktivitas yang lebih besar, tetapi juga membina
hubungan yang sehat antara karyawan. Manfaat lainnya dari kolaborasi adalah sebagai berikut
seperti dilansir dari indeed.com.
Kolaborasi memungkinkan hasil yang lebih maksimal karena melibatkan berbagai profesional dengan
keterampilan dan pengetahuan yang beragam. Hal ini membuatmu dapat melihat dari berbagai
perspektif. Ketika kamu dapat memanfaatkan keahlian banyak orang, kemungkinan besar kamu juga
akan menyelesaikan masalah lebih cepat dan mendorong hasil yang lebih baik dalam jangka panjang.
Bekerja secara kolaboratif dapat membantumu lebih sadar akan kekuatan dan juga kelemahan yang
dimiliki. Kolaborasi akan membantu meningkatkan keterampilan terbaikmu dan mengidentifikasi
bagian mana yang memerlukan bantuan dari orang-orang dengan keahlian berbeda. Hasilnya, kamu
dan rekan tim dapat bekerja sama lebih baik untuk mengisi kesenjangan kompetensi.
Kamu dapat belajar banyak hal dari anggota tim lain setiap kali berkumpul untuk berkolaborasi.
Sebuah perusahaan yang menghargai kolaborasi akan dengan terbuka mendorong karyawannya
untuk saling berbagi ilmu. Karyawan merasa aman mengetahui tempat kerja menghargai peluang
untuk tumbuh dan berkembang, dan kamu juga akan merasa termotivasi untuk memperluas
keahlianmu di luar tugas pekerjaan saat ini.
Lebih mudah bekerja sama untuk menyelesaikan proyek dan memenuhi tenggat waktu ketika
mendapat dukungan dari tim kamu. Beberapa orang yang bekerja bersama dapat membagi tugas
dengan cara memanfaatkan kekuatan terbesar masing-masing individu. Alih-alih berjuang
menyelesaikan tugas-tugas yang tidak nyaman dilakukan, kamu dapat memfokuskan energimu di
bidang yang kamu kuasai dan mendapatkan umpan balik langsung dari anggota tim lainnya.
Kolaborasi sendiri berarti bekerjasama dengan berbagai pihak untuk mencapai tujuan yang sama.
Jika kamu perhatikan, kolaborasi juga sering kali menjadi salah satu skill yang perusahaan cari saat
merekrut seorang pegawai. Mengapa? Pertama, kolaborasi dapat membuat karyawan saling
membagi kemampuan yang mereka miliki dan memupuk relasi antar karyawan yang erat. Bahkan,
jika kolaborasi berlangsung dengan baik, kolaborasi dapat meningkatkan tingkat engagement antar
karyawan sehingga menjadi semakin loyal terhadap tim.
Selain itu, kolaborasi juga akan sangat menguntungkan bagi perusahaan. Pasalnya, jika kolaborasi
berlangsung efektif, maka biaya yang dikeluarkan perusahaan juga semakin efektif, menciptakan
produk perusahaan yang kompetitif dan kreatif. Selain itu, juga dapat menurunkan angka karyawan
yang resign.
Definisi Kolaborasi merupakan proses partisipasi beberapa orang, kelompok, dan organisasi yang
bekerja sama untuk mencapai hasil yang diinginkan. Kolaborasi menyelesaikan visi bersama,
mencapai hasil positif bagi khalayak yang mereka layani, dan membangun sistem yang saling terkait
untuk mengatasi masalah dan peluang. Kolaborasi juga melibatkan berbagi sumber daya dan
tanggung jawab untuk secara bersama merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program-
program untuk mencapai tujuan bersama. Anggota kolaborasi harus bersedia untuk berbagi visi,
misi, kekuatan, sumber daya dan tujuan [1].
Definisi Umum: Bentuk penataan yang kooperatif diantara dua pihak atau lebih (yang mungkin atau
mungkin tidak memiliki hubungan sebelumnya) yang bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan
bersama.
Knowledge Management (KM): Metode Efektif mentransfer ‘KNOW HOW‘ antar individu, sehingga
penting untuk menciptakan dan mempertahankan keunggulan kompetitif. Kolaborasi merupakan
ajaran utama dari KM.
Negosiasi: Resolusi konflik strategi yang menggunakan kedua ketegasan dan kerjasama untuk
mencari solusi yang menguntungkan bagi semua pihak. Ini berhasil biasanya di mana tujuan peserta
yang kompatibel, dan interaksi di antara mereka adalah penting dalam mencapai tujuan-tujuan
tersebut.
Pada dasarnya, dalam kolaborasi perusahaan adalah model alami (karena kolaborasi adalah inti dari
organisasi). Kolaborasi antar-perusahaan adalah perdagangan untuk kepentingan semua pihak yang
terlibat. Ada banyak skenario untuk berkolaborasi. Dalam konteks bisnis, beberapa situasi berulang:
orang-orang dalam proyek bekerja sama, mencari inovasi di luar perusahaan, dua perusahaan
menciptakan proposal bersama-sama, atau beberapa perusahaan bermitra untuk membentuk rantai
pasokan
Tujuan Kolaborasi
Tujuan dari kolaborasi adalah untuk membawa individu, lembaga, organisasi, dan masyarakat itu
sendiri bersama-sama dalam suasana mendukung secara sistematis memecahkan masalah yang ada
dan muncul yang tidak bisa dengan mudah diselesaikan oleh satu kelompok saja. Kolaborasi harus
fokus pada peningkatan, komunikasi kapasitas dan efisiensi sekaligus meningkatkan hasil.
Prinsip-prinsip Kolaborasi
2. Menciptakan, memelihara dan melihat kembali Misi dan pernyataan Visi. Visi merupakan
gambaran masa depan dan harus ditulis dalam konteks masa sekarang. Misi menjelaskan
tujuan dari kerjasama – ini adalah alasan mendasar untuk keberadaan kolaborasi itu.
4. Tetapkan harapan yang tinggi – mengharapkan yang terbaik dari orang-orang yang
dengannya Anda bekerja.
5. Sebagai kelompok, identifikasi pemimpin untuk kolaborasi yang berpikiran terbuka, bersedia
untuk berbagi kepemimpinan dan memberdayakan orang lain.
7. Mengembangkan komunikasi yang terbuka dan jujur - ingatlah bahwa setiap orang perlu
didengarkan.
Manfaat kolaborasi
Manfaat kolaborasi mungkin langsung atau jangka panjang, langsung atau tidak langsung. Penting
untuk dicatat bahwa beberapa anggota kolaborasi mungkin akan mendapat keuntungan lebih dari
yang lain. Manfaat meliputi:
4. Peningkatan penggunaan program dan sumber daya yang tersedia dalam komunitas;
5. Penghapusan duplikasi;
6. Datang dalam berbagai bentuk, ukuran dan durasi yang bervariasi – satu ukuran tidak cocok
untuk semua
11. Benturan dengan fokus dan prioritas organisasi antara kolaborasi dan anggotanya;
14. Terbatasnya sumber daya atau kurangnya keinginan untuk berbagi sumber daya yang ada;
15. Posisi pernyataan yang tidak sesuai dengan kebijakan dari anggota koalisi individu;
16. Penarikan dukungan sebagai akibat dari tekanan luar dari individu atau kelompok;
Hambatan kolaborasi
Benturan dengan fokus dan prioritas organisasi antara kolaborasi dan anggotanya;
Terbatasnya sumber daya atau kurangnya keinginan untuk berbagi sumber daya yang ada;
Posisi pernyataan yang tidak sesuai dengan kebijakan dari anggota koalisi individu;
Penarikan dukungan sebagai akibat dari tekanan luar dari individu atau kelompok;