Anda di halaman 1dari 30

1

DAMPAK PERNIKAHAN PADA USIA DINI TERHADAP


KEHARMONISAN RUMAH TANGGA DI DESA
TEGALYOSO KECAMATAN KLATEN SELATAN
KABUPATEN KLATEN

SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar


Sarjana Strata Satu Kependidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Disusun oleh :

NAMA : JELANG RAMADHAN

NIM : 1712100001

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN
2021
i

DAMPAK PERNIKAHAN PADA USIA DINI TERHADAP


KEHARMONISAN RUMAH TANGGA DI DESA
TEGALYOSO KECAMATAN KLATEN SELATAN
KABUPATEN KLATEN

SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar


Sarjana Strata Satu Kependidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Disusun oleh :

NAMA : JELANG RAMADHAN

NIM : 1712100001

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN
2021
ii

ii
iii

iii
iv

iv
v

MOTTO

“If you’re afraid to fail, then you’re probably going to fail”


-Kobe Bryant-

“If you don’t fall, how are you going to know what getting up is like”
-Stephen Curry-

“Menuju tak terbatas dan melampauinya”


-Buzz Lightyear-

v
vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Tersusunnya skripsi ini tidak hanya berasal dari kerja saya sebagai penulis,

namun didukung oleh banyak pihak yang sangat membantu kelancaran

penulisannya. Untuk itu saya ingin menghaturkan terimakasih yang tak

terhingga dan mempersembahkan skripsi ini kepada:

Allah SWT, puji dan syukur penulis haturkan atas segala karunia,

kesehatan, dan limpahan berkat-Nya.

Mamah, Endang Sri Muryani. Mah, terimakasih masih selalu mendoakan

Rama di setiap Doa mu. Semoga Mamah masih selalu bangga sama Rama.

Terimakasih atas semua cinta dan rasa sayang yang menguatkan Rama sampai

saat ini. Terimakasih. Rama sayang mamah.

Bapak, Kusmiyanto, Pah, terimakasih masih selalu mendoakan Rama di

setiap Doa mu. Semoga Bapak masih selalu bangga sama Rama. Terimakasih

atas semua cinta dan rasa sayang yang menguatkan Rama sampai saat ini.

Terimakasih. Rama sayang Bapak.

Kakak yang ku sayangi, Perdani Kusuma Putri. Terimakasih atas semua

dukungan, kasih sayang, waktu dan semua yang sudah mbak berikan buat Rama.

Teman dekatku, Athala Lutvi Sepnando, Yogie Adam Permana, Sesilia

Fanny Octavia. Terimakasih sudah selalu mendampingiku selama ini, selalu

vi
vii

memberikan semangat, terimakasih semua waktu yang sudah kalian luangkan

untuk selalu menemani. Tetap semangat ya teman-teman.

Teman-teman Geografi 2017, Yovita Yolanda Daniarti, Sulistiyorini, Siti

Rohmawati, Dian Nitami, Bambang Tri Prasetya, Sri Arta, teman-teman HMP

Geografi, teman-teman UKM PIK-R, teman-teman Stand Up Comedy Klaten

dan teman-temanku Dewi Kurnia Puspa Ningrum, Vika Windyasih, Tifany

Harsono, Meylani Fatimah, Anding Oditianto, Ivan Ramanda, Mahendra Putra

Ramanda, Dimas Tegar Pratama, Benny Iyan, Bagus Anggir, Anwar Budi

Raharja, Maskuri.

Terimakasih juga untuk semua keluarga, teman dan saudara yang tidak
dapat saya sebutkan satu-satu.

vii
viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi

dengan baik. Skripsi ini disusun untuk melengkapi syarat memperoleh gelar

sarjana pendidikan bagi mahasiswa program S-1 pada Program Studi Pendidikan

Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Widya Dharma

Klaten.

Selama dalam penulisan skripsi ini banyak kendala yang dihadapi penulis,

namun semuanya dapat teratasi berkat bantuan dan dukungan dari berbagai

pihak. Bantuan tesebut sangat berarti bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi

ini.Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan

terima kasih yang sebesar-sebesarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr.H.Triyono M.Pd, selaku Rektor Universitas Widya Dharma

Klaten.

2. Bapak Dr. H. Ronggo Warsito, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Widya Dharma Klaten.

3. Bapak Drs.H.Jajang Susatya, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Geografi Universitas Widya Dharma Klaten sekaligus Dosen pembimbing I

yang telah memberikan petunjuk, arahan, bimbingan dan motivasi dalam

penyusunan skripsi ini

viii
ix

4. Ibu Kunthum Ria Anggraheny,M.Sc Dosen pembimbing II yang telah

memberikan petunjuk, arahan, pembimbing dan motivasi dalam penyusunan

skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Geografi yang telah memberikan bekal

ilmu yang tak ternilai hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Kepala Desa Kalurahan Tegalyoso beserta stafnya yang telah memberi

kemudahan selama peneliti melakukan penelitian.

7. Orang-orang terkasih yang telah memberikan doa dan dukungan: orang

tuaku, kakak dan keluarga besarku.

8. Teman-teman Geografi, khususnya angkatan 2017 yang telah menjadi rekan

seperjuangan selama kuliah.

9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas

segala kebaikan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi

ini. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.

Klaten,
Penulis,

Jelang Ramadhan

ix
x

x
xi

DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………………… ii

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………. .. iii

PERNYATAAN…………………………………………………………. ... iv

MOTTO………………………………………………………………… ..... v

PERSEMBAHAN………………………………………………………… . vi

KATA PENGANTAR…………………………………………………… ... viii

DAFTAR ISI……………………………………………………………. .... x

ABSTRAK……………………………………………………………… .... xii

ABSTRACT……………………………………………………………… .... xiii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………… .... 1

A. Latar Belakang…………………………………………………….. ...... 1


B. Identifikasi Masalah………………………………………………. ....... 7
C. Batasan Masalah…………………………………………………… ...... 7
D. Rumusan Masalah…………………………………………………. ...... 7
E. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 8
F. Manfaat Penelitian ................................................................................... 8

BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 8

A. Pengertian Perkawinan ............................................................................ 10


B. Tujuan Perkawinan .................................................................................. 12
C. Syarat Perkawinan ................................................................................... 13
D. Pengertian Pernikahan Dini ..................................................................... 13
E. Faktor Penyebab Pernikahan Dini ........................................................... 15
F. Akibat Perkawinan Dini .......................................................................... 18
G. Penelitian Yang Relevan ......................................................................... 30
H. Kerangka Berpikir ................................................................................... 32

xi
xii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.................................................. 34

A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 34


B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 34
C. Populasi dan Sampel ............................................................................... 34
D. Variabel Penelitian .................................................................................. 36
E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 36
F. Teknik Analisis Data ............................................................................... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 41

A. Deskripsi Daerah Penelitian .................................................................... 41


B. Hasil Penelitian ....................................................................................... 53
C. Pembahasan………………………………………………………… ..... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .............................................................................................. 81
B. Saran ........................................................................................................ 82

DAFTAR PUSTAKA

LMPIRAN

xii
xiii

ABSTRAK

JELANG RAMADHAN, NIM: 1712100001. Program Studi Pendidikan


Geografi, Jurusan Ilmu Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Widya Dharma, Klaten, 2017. Skripsi: DAMPAK PERNIKAHAN
PADA USIA DINI TERHADAP KEHARMONISAN RUMAH TANGGA
DI DESA TEGALYOSO KECAMATAN KLATEN SELATAN
KABUPATEN KLATEN

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dampak pernikahan pada usia
dini terhadap keharmonisan rumah tangga di Desa Tegalyoso Kecamatan Klaten
Selatan Kabupaten Klaten. Penelitian ini dilakukan di Desa Tegalyoso
Kecamatan Klaten Selatan Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah. Bentuk
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif
dengan metode triangulasi data. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pelaku pernikahan dini di Desa Tegalyoso Kecamatan Klaten Selatan
Kabupaten Klaten. Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
sebanyak 6 responden yang melakukan pernikahan dini.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dampak pernikahan usia dini terhadap
keharmonisan rumah tangga di Desa Tegalyoso Kecamatan Klaten Selatan
yaitu: secara sosial rentan terhadap konflik keluarga yang dilihat dari faktor
ekonomi dimana pendapatan masih dibawah standar kemiskinan, faktor
pendidikan yang rendah menunjukkan tingkat pengetahuan dan emosinya juga
rendah, faktor budaya pernikahan dini di masyarakat yang masih kental, dan
faktor lingkungan negatif yang lebih mengarah ke pergaulan bebas.
Dampak negatif pernikahan dini dari pelaku pernikahan dini dalam
penelitian ini mayoritas mengalami konflik dalam rumah tangganya, hal tersebut
yang mengakibatkan tidak harmonisnya rumah tangga yang berujung pada
perceraian, KDRT, serta konflik dengan orang tua pasangan. Sedangkan dampak
positif yang tidak begitu dominan yaitu menambah ilmu pengetahuan berumah
tangga, meringankan beban ekonomi keluarga dimana orang tua sudah memiliki
anak yang mandiri perekonomiannya.

Kata kunci : Pernikahan Dini, Keharmonisan Rumah Tangga

xiii
xiv

ABSTRACT

JELANG RAMADHAN, NIM: 1712100001. Geography Education Study


Program, Department of Social Sciences, Faculty of Teacher Training and
Education, Widya Dharma University, Klaten, 2017. Thesis: IMPACT OF
MARRIAGE AT EARLY AGE ON HOUSEHOLD HARMONY IN
TEGALYOSO VILLAGE, KLATEN SELATAN DISTRICT, KLATEN
DISTRICT

The purpose of this study is to determine the impact of early marriage on


household harmony in Tegalyoso Village, South Klaten District, Klaten
Regency.

This research was conducted in Tegalyoso Village, South Klaten District,


Klaten Regency, Central Java Province. The form of research used in this
research is qualitative research with data triangulation method. The population
used in this study is the perpetrators of early marriage in Tegalyoso Village,
South Klaten District, Klaten Regency. The sample used in this study were 6
respondents who did early marriage.

The results showed that the impact of early marriage on household


harmony in Tegalyoso Village, South Klaten District, namely: socially
vulnerable to family conflicts seen from economic factors where income is still
below the poverty standard, low education factors indicate low levels of
knowledge and emotions, cultural factors of early marriage in society are still
thick, and negative environmental factors that are more directed to promiscuity.

The negative impact of early marriage from the perpetrators of early


marriage in this study the majority experienced conflict in their household, this
resulted in disharmony in the household which led to divorce, domestic violence,
and even children as victims. While the positive impact that is not so dominant is
easing the family's economic burden where parents already have children who
are economically independent.

Keywords: Early Marriage, Household Harmony

xiv
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Menurut Undang-undang perkawinan No.1 tahun 1974 ayat (1)

menyatakan bahwa pernikahan dilakukan apabila laki-laki sudah mencapai

umur 19 tahun dan wanita 16 tahun. Maka pada tahun 2019 ada perubahan

undang-undang yang didasari undang-undang perkawinan di atas menjadi

Undang-undang perkawinan No. 16 Tahun 2019, perubahan ini pada

batasan usia, jika di UU perkawinan No. 1 batas wanita menikah mencapai

16 tahun, pada perubahan ini laki-laki dan wanita batas capaian umur

perkawinan adalah 19 tahun, jika kurang dari umur tersebut maka dimaksud

dengan pernikahan anak. Namun apabila ada suatu hal yang menyimpang

dari undang-undang di atas, contoh halnya adalah pergaulan bebas seorang

wanita yang menyebabkan hamil di luar pernikahan dan wanita serta laki-

laki tersebut usianya belum mencapai 19 tahun sesuai dengan rujukan dari

UU No. 16 tahun 2019 yaitu UU perkawinan No. 1 tahun 1974 masih dapat

memberikan kemungkinan dari batas umur yang telah ditetapkan yaitu

dengan meminta dispensasi kepada pengadilan atau pejabat lain yang

ditunjuk oleh kedua orang tua/keluarga dari pihak laki-laki maupun

perempuan, hal ini didasarkan dari pasal 7 ayat 2 Undang-undang

Perkawinan No. 1 tahun 1974.


2

Dua manusia dengan jenis kelamin yang berlainan yaitu seorang

laki-laki dan perempuan sudah menjadi kodrat alam jika memiliki daya

saling

tarik menarik satu dengan yang lain


1 untuk memutuskan hidup bersama.

Hubungan antara laki-laki dan perempuan yang bermaksud untuk kejenjang

pernikahan baik atas keinginan sendiri maupun kehendak orang tua, atau

keluarga diantara mereka. Pernikahan bukan hanya sekedar untuk

penyaluran kebutuhan biologis secara sah namun juga menciptakan

keluarga yang harmonis sehingga dibutuhkan persiapan-persiapan yang

matang untuk memasuki jenjang pernikahan tidak hanya kematangan fisik

namun juga kematang psikis.

Pernikahan menunjukkan sejauh mana seseorang mampu

merundingkan berbagai hal dan beberapa keterampilan mampu

menyelesaikan konfik. Dan orang mendapati bahwa hal-hal yang berjalan

dengan baik pada tahap-tahap awal pernikaha tak dapat berfungsi dengan

baik tahap-tahap berikutnya, yakni ketika pasangan suami istri

menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan baru dalam

berhubungan.

Melakukan pernikahan hendaklah terpikir secara matang. Dalam hal

ini, Luthfii Hakim (2010), mengatakan bahwa suami istri perlu memiliki

kesiapan yang matang, baik fisik maupun psikis. Perkawinan tidak boleh

coba-coba, perkawinan merupakan perbuatan sakral, hormat, dan

2
3

berdasarkan hukum baik pemerintah maupun agama. Oleh karena itu

perkawinan harus benar-benar dipikirkan secara matang.

Perkawinan adalah pertautan hidup dua individu, pernikahan yang

merupakan bagian yang normal dari kehidupan manusia itu dibenarkan

hukum dan disetujui Tuhan. Itu adalah salah satu ikatan yang paling

mesra dan paling indah di dunia lebih utama daripada hubungan antara

orang tua dengan anak. Lebih mulia dari macam ikatan antar manusia.

Pembinaan kebahagiaan dalam rumah tangga tidaklah dialaskan di atas

rupiah atau harta benda, melainkan di atas cinta, kesetiaan, ketulusan

budi pekerti, dan keberhasilan dalam menyesuaikan diri antara suami

istri.

Pernikahan dini sangat berpengaruh terhadap kehidupan suami istri

muda, dengan permasalahan-permasalahan yang cukup kompleks yang

sulit untuk dipecahkan. Terutama pernikahan dini dengan usia yang

relatif muda dan tidak jauh berbeda antara dua individu. Secara

psikologis mereka masih memiiki tingkat emosi yang lebih tinggi

dibanding dengan pasangan yang telah mencapai usia dewasa. Zulkifli

Ahmad (2011), menjelaskan bahwa pernikahan dini mempunyai dampak

negatif, baik bagi ibu maupun anak yang dilahirkan, dari sisi sosial,

pernikahan dini dapat mengurangi harmonisasi keluarga karena emosi

yang masih labil dan cara berpikir yang belum matang.


4

Pernikahan pada usia dini umumnya dua individu tidak berpikir

matang, belum mempersiapkan fisik secara baik misalnya kesehatan

tubuh, pekerjaan dan penghasilan, dan rumah tempat tinggal, persiapan

mental hanya sebatas berani, tidak memikirkan efek samping jika terjadi

sesuatu yang tidak dikehendaki misalnya perubahan atau penambahan

peran, memberi dan melayani, kemauan untuk berubah dan

menyesuaikan diri. Menerima hal-hal yang tidak diharapkan, kesiapan

untuk ditinggalkan sementara waktu oleh salah satu pasangan karena

tugas kantor, atau studi lanjut ke luar kota. Belum siap bersosialisasi

misalnya. Kematangan secara emosional, kemampuan bergaul dengan

banyak orang, kemampuan membina hubungan yang intim, mempunyai

minat dan perhatian pada orang lain, kemampuan mengkomunikasikan

pendapat, perasaan, keinginan-keinginannya. Dapat menerima pendapat

orang lain, kepekaan terhadap perasaan orang lain, dapat menerima

keterbatasan orang lain, dan tanggung jawab (Tim, 2004: 38).

Bahkan hasil penelitian Fatkhuri (2011), menjelaskan bahwa

dampak pernikahan dini adalah membawa penderitaan, kecenderungan

berakhir pada perceraian, persaudaraan menjadi pecah dan anak-anak

menanggung beban psikologis, sulit mendapat keturunan yang baik dan

sehat, dampaknya yaitu anak rentan dengan penyakit, dan

mengakibatkan laju pertumbuhan penduduk sangat cepat.

Pernikahan dini dapat terjadi karena pergaulan bebas, hal ini dapat

diamati dari kehidupan modern saat ini secara global antara kota dan
5

pedesaan telah membentuk komunitas anak muda yang sulit diawasi

maupun diatur oeh orang tua, lingkungan yang heterogen banyak terjadi

hamil sebelum nikah, antara lain siswa sekolah, di samping itu,

dampaknya teknologi, gambar pornografi, film-film porno, sarana

komunikasi HP atau smartphone saat ini mudah sekali untuk

menipu/membohongi orang tua, keterpaksaan karena akibat dari coba-

coba terjadi karena perkosaan. Dari beberapa pengamatan baik melalui

dunia maya maupun di lingkungan jelas sangat mendukung terjadinya

pernikahan dini.

Berbeda pernikahan dini dengan selisih usia jauh minimal 3 tahun

ke atas. Segi positifnya, jika laki-laki lebih tua akan memberikan dampak

yang positif, disamping terlihat laki-laki dewasa juga dapat membimbing

atau membina dalam keluarga dan fungsi laki-laki sebagaimana mestinya

menjadi kepala keluarga. Dari sisi negatifnya hal ini juga dapat

dimungkinkan karena keterpaksaan dari pihak wanita. Adanya tekanan-

tekanan dari pihak orang tua wanita, disebabkan tergiur kehartaan,

jabatan, dan kekayan tetapi ada dasar saling menyukai.

Perkawinan dalam memilih partner harus diihat dari segi pertanyaan

“Apakah partner itu dicintai atau sebaliknya partner tersebut

mencintai”. Perkawinan dini bukanlah percintaan dan perkawinan untuk

memenangkan diri dalam permintaan tapi sebagaimana Ortega Y Gasset

menegaskan dalam (Rozali, 1983: 27), Perkawinan adalah untuk

memperbaiki kehidupan. Memilih partner adalah sesuatu pekerjaan yang


6

sulit. Memilih partner dengan tergesa-gesa sangat berbahaya, lebih baik

partner diuji bertahun-tahun, sedikit-sedikitnya dua tahun. Sebab dengan

adanya waktu lama dalam memilih partner perlu mempelajari sifat-sifat

calon pasangan, yang mencakup keinginan, kesenangan, kebiasaan, serta

menangguhkan beberapa lamanya malahan dengan sadar sekali

melangsungkan perkawinannya. Berkaitan dengan hal tersebut Rohmat

(2009), berpendapat bahwa batas minimum dalam perkawinan sangat

penting, karena secara tidak langsung mempengaruhi kualitas dalam

kehidupan berumah tangga.

Pernikahan dini sepanjang hidup pernikahannya, semua pasangan

akan menghadapi tekanan-tekanan baru, tekanan-tekanan tersebut dapat

berasal dari luar pernikahan, mungkin juga dari dalam pernikahan itu

sendiri, atau bahkan dari hal-hal yang sudah lama terpendam jauh di

dalam diri mereka masing-masing. Bahkan Pratama (2014), berpendapat

bahwa akibat pernikahan dini, selamanya berumah tangga, kedua

pasangan tidak bisa memenuhi tanggung jawabnya masing-masing,

lantas memicu berbagai pertengkaran bahwa tindakan kekersan dalam

rumah tangga baik kekerasan kepada pasangan maupun kepada anak,

dalam dalam perkembangannya, pernikahan dini akan membawa

masalah psikologis yang besar dikemudian hari. Menyesuaikan hidup

harmonis dengan seseorang, menyeimbangkan tugas-tugas karier yang

sedang menanjak, membesarkan anak-anak, dan memberi dukungan satu

sama lain adalah tugas yang sangat kompleks.


7

Dari uraian di atas dampak dari perkawinan dini akan

menumbuhkan permasalahan yang sangat kompleks, dan ini menarik

untuk diteliti lebih lanjut, sehingga dalam penelitian ini dapat digunakan

untuk kepentingan bagi calon pasangan untuk melakukan pernikahan

dini maupun telah menjalani pernikahan dini.

B. Identifikasi Masalah

Uraian yang terdapat dalam latar belakang masalah di atas, terdapat

permasalahan yang dapat diidentifikasi permasalahannya antara lain:

1. Permasalahan pada pernikahan usia dini akan semakin kompleks

2. Pasangan usia dini belum matang akan sangat berpengaruh terhadap

keluarga

3. Pernikahan usia dini tidak berpikir dampaknya

4. Benarkah pernikahan usia dini akibat dari pergaulan bebas

5. Apakah perkawinan usia dini akibat dari tekanan-tekanan pihak

orang tua wanita

6. Perkawaninan adalah untuk memperbaiki kehidupan

7. Bagaimana dampak dari perkawinan usia dini dalam kehidupan

keluarga?

C. Batasan Masalah

Dengan melihat pada identifikasi masalah di atas, maka pada

penelitian ini permasalahan dibatasi hanya pada dampak dari


8

dilakukannya pernikahan pada usia dini terhadap keharmonisan rumah

tangga para pasangan tersebut, baik positif maupun negatif.

D. Rumusan Masalah

Dengan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: bagaimanakah

dampak pernikahan pada usia dini terhadap keharmonisan rumah tangga

di Desa Tegalyoso Kecamatan Klaten Selatan Kabupaten Klaten?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah ditentukan di atas, maka

tujuan penelitian ini adalah mengetahui dampak pernikahan pada usia

dini terhadap keharmonisan rumah tangga di Desa Tegalyoso Kecamatan

Klaten Selatan Kabupaten Klaten.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian dengan judul : Dampak Pernikahan Pada Usia Dini

Terhadap Keharmonisan Rumah Tangga di Desa Tegalyoso, Kecamatan

Klaten Selatan, Kabupaten Klaten ini diharapkan memberikan manfaat

baik secara praktis maupun teoritis.

1. Manfaat Praktis

Penelitian yang masih sederhana ini diharapkan dapat

memberikan manfaat bagi pasangan dengan melakukan pernikahan

usia dini untuk memberikan gambaran kepada siapa saja tentang


9

dampak yang terjadi. Bagi masyarakat agar dapat mengambil

baiknya untuk tidak melakukan pernikahan dini. Dengan usia yang

cukup akan memberikan dampak yang positif pula.

2. Manfaat Teoritis

Penelitian ini berdasarkan pada observasi langsung terhadap

pasangan yang telah melakukan perkawinan usia dini. Oleh karena

itu dianalisis sesuai dengan teori yang relevan dengan permasalahan.

Pandangan, wawasan akan menjadi konsep, prinsip serta teori yang

dapat digunakan sebagai tindak lanjut untuk mengadakan penelitian

dari sudut lain.


83

Namun beberapa responden peneliti menemukan informasi

tentang keharmonisan keluarga yang dibentuk karena adanya

pernikahan dini, seperti informasi yang diberikan responden kepada

peneliti;

“Semenjak menikah aku dan suami bagi tugas, ya meskipun


kadang ribut itu wajar kami menyadari masih muda ego masih
tinggi, tapi kami udah nikah karena pilihan kita sendiri, keputusan
sendiri yow akhir e kita harus bertanggung jawab agar tidak
merepotkan orang tua kita, pokok e tiap ribut harus ingat kalo
nikah sekali seumur hidup” (Hn, 23 tahun)

“Pas pacaran pengen banget nikah kayak e enak gitu kemana


mana berdua, setelah nikah waduh banyak godaan tapi yow iku
tadi namanya nikah mesti ngk mulus jalan e, dinikmati wae toh itu
pilihan sendiri untuk menikah” (Sn, 23 Tahun)

Menikah justru mengajarkan pasangan untuk saling melengkapi,

saling bertanggung jawab dengan tugas masing-masing. Selain itu

dengan menikah menghindari perbuatan zina yang melanggar norma

masyarakat dan agama. Saling mengalah sebenarnya bukan jalan

untuk mempertahankan keharmonisan rumah tangga, ada cara untuk

tetap menjadi keluarga yang harmonis adalah dengan mengerti,

tanggung jawab, dan saling pengertian.

BAB V

PENUTUP
84

A. Kesimpulan

Sesuai dengan tujuan penelitian adalah mencari jawaban atas

rumusan masalah yang telah dijadikan pedoman dalam penelitian ini.

Oleh karena itu, sesuai dengan uraian di atas maka penelitian ini dapat

disimpulkan sebagai berikut: Dampak pernikahan usia dini terhadap

keharmonisan rumah tangga di Desa Tegalyoso Kecamatan Klaten

Selatan yaitu: secara sosial rentan terhadap konflik keluarga yang dilihat

dari faktor ekonomi dimana pendapatan masih dibawah standar

kemiskinan, faktor pendidikan yang rendah menunjukkan tingkat

pengetahuan dan emosinya juga rendah, faktor budaya pernikahan dini di

masayarakat yang masih kental, dan faktor lingkungan negatif yang lebih

mengarah ke pergaulan bebas.

Dampak negatif pernikahan dini dari pelaku pernikahan dini

dalam penelitian ini mayoritas mengalami konflik dalam rumah

tangganya, hal tersebut yang mengakibatkan tidak harmonisnya rumah

tangga yang berujung pada perceraian, KDRT, serta konflik dengan

orang tua pasangan. Sedangkan dampak positif yang tidak begitu

dominan yaitu menambah ilmu pengetahuan berumah tangga,

menimbulkan rasa tanggung jawab, dan meringankan beban ekonomi

keluarga dimana orang tua sudah memiliki anak yang mandiri

perekonomiannya.
81
85

B. Saran-saran

Perkawinan usia muda memang banyak negatifnya jika dibanding

positifnya, namun demikian dalam penelitian ini peneliti mengajukan

saran-saran sebagai berikut:

1. Perkawinan usia dini di Kecamatan Klaten Selatan Klaten kurang

mendapatkan suatu perhatian agar masyarakat memahami dampak

dari perkawinan tersebut kurang baik, maka apa yang telah terjadi

jadikanlah suatu pembelajaran bagi generasi yang akan datang untuk

lebih memahami dari dampak negatif yang menuju pada kepositifan

demi kemajuan bangsa ini berkualitas.

2. Pihak pemerintah desa agar memberikan suatu penyuluhan, agar

masyarakat memahami arti perkawinan yang benar, jangan sampai

memberikan rekomendasi kemudahan dengan merubah status usia

bagi calon pasangan pernikahan usia dini dengan mudah. Sebab

dengan tindakan tersebut mengadakan penipuan data terhadap diri

sendiri maupun dengan pemerintah. Dengan demikian membangun

manusia seutuhnya yang berarti memberi pengertian terhadap

masyarakat luas.

3. Penelitian ini masih sederhana, apa yang disajikan masih belum

sempurna, sehingga apa yang dilakukan masih jauh dari

kesempurnaan, oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan bagi


86

siapa saja yang akan memberi masukan, kritikan yang sifatnya

membangun untuk kesempurnaan penelitian ini.


87

DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Perkawinan Nomor | Tahun 1974. Yogyakarta: Rona


Publishing.
Achmanto. 2005. Mengerti Cinta dari Dasar hingga Relung-relung. Yogyakana:
Pustaka Pelajar.
Afiah, Fiandari Nor dan Santi ksterlita Pumamasan. Hubungan antara
Keharmonisan Keluarga dengan Sikap terhadap Seks Pranikah Pada
Remaja. Jural.
Ahmad, Zulkifli. 2011. Dampak Sosial Pernikahan Usia Dini, Studi Kasus di
Desa Gunung Sindur-Bogor. Fakultas Dakwah dan Komunikasi.
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulloh. Jakarta.
Ali, Muhammad. 1993. Penelitian Pendidikan Prosedur Dan Strategi. Bandung:
Angkasa.
Anshary. 2015. Hukum Perkawinan di Indonesia, Masalah-masalah Krusial.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Basri, Hasan. 2002. Keluarga Sakinah Tinjauan Psikologi dan Agama.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Basri, Hasan. 2004. Keluarga Sakinah, Tinjauan Psikologi dan Agama.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Daradjat, Zakiah, 1995, IImu Fiqh, jilid 2, Dana Bhakti Wakaf, Yogyakarta.
Fatkhuri. 2011. Pernikahan Dini; Permasalahan, Dampak dan Solusinya dalam
Perspektif Bimbingan Konseling Keluarga Islami (Studi Kasus di Desa
Kluwih Kec. Bandar Kab. Batang Tahun 2008 - 2010). Jurnal.
Gunarsa, Y.D.S & Gunarsa, S.D. 1986. Psikologi untuk Keluarga. Jakarta:
Gunung Mulia.
Gunarsa, Y.D.S & Gunarsa, S.D. 2001. Psikologi Perkembangan Anak dan
Remaja. Jakarta: BPH Gunung Mulia.
Hadikusuma, Hilman. 2007. Hukwn Perkawinan Indonesia menurut
Perundangan, Hukum Adat, dan Hukum Agama. Bandung: Mandar Maju.
Hawari, Dadang, 2006, Marriage Counseling (Konsultasi Perkawinan), Jakana:
Fakultas Kedokteran UI.
88

Hawari, D. 2004. Al-Qur'an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatapt Jiwa.


Yogyakarta : Dan Bhakti Prima Yasa.
Helmawati. 2014. Pendidkan keluarga, Teoretis dan Praktis. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Husain, Mazhani. 2004. Membangun Surga Dalam Rumah Tangga. Bogor
Cahaya.
Luthfil Hakim. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pernikahan Usia Dini
Perspektif Hukum Islam. Fakultas Syari’ah dan Hukum, Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Pratama, Bintang. 2014. Perspektif Remaja Tentang Pernikahan Dini (Study
Kasus di SMA Negeri 04 Kota Bengkulu) Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu
Politik, Universitas Bengkulu.
Rohmat. 2009. Pernikahan Dini dan Dampaknya terhkadap Keutuhan Rumah
Tangga, Studi Kasus di Desa Cikadu, Kecamatan Cijambe, Kab. Subang.
Fakultas Syari’ah. Universitas Negeri Islam Kalijaga, Yogyakarta.
Rozali.1983. Remaja Cinta dan Tanggung Jawab Masa Depan. Semarang: CV.
Ramdhani.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kualitatif dan
Kuantitatif, R & D. Bandung: Alfabeta.
Sutopo, HB. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif, Dasar Teori dan
Terapannya dalam Penelitian. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Tim. 2000. Kala Cinta Menyatu dalam Pernikahan. Jakarta: Binawarga.
Yunus, Mahmud, 1990, Hukum Perkawinan dalam Islam, Jakarta: PT Hidakarya
Agung, Cet. 12.
Wahyurini & Ma’shum. 2001. Perilaku Seks Remaja. http://www .kompas.com.
Walgito, B. 1991. Psikologi Sosial: Suatu Pengantar. Yogyakarta: Andi Offset

Anda mungkin juga menyukai