Bab Ii
Bab Ii
KAJIAN PUSTAKA
A. Penilaian
teknik penilaian sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai siswa, baik
berkesinambungan.
untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik. Penilaian
komprehensif mulai dari awal, proses, dan akhir pembelajaran secara terus-
atau lebih dikenal dengan minute by minute assessment, maka akan semakin
dan teknik pembelajaran agar lebih aktif, kreatif, efektif, menyenangkan, dan
6
7
sesuai dengan kebutuhan dan posisi peserta didik. Dalam konteks ini,
penilaian tidak hanya berasal dari pendidik, tetapi siswa diberikan ruang dan
waktu yang cukup untuk melakukan penilaian diri secara reflektif untuk
mengetahui posisi dirinya terhadap acuan kriteria yang ditetapkan. Selain itu,
penilaian diri dapat memberikan informasi yang berguna sebagai umpan balik
memotivasi siswa dan pendidik. Teknik dan instrumen penilaian oleh pendidik
Penilaian kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan.
kinerja dalam bentuk tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Selain itu,
Kompetensi Dasa (KD) atau lebih. Ulangan tengah semester dilakukan untuk
dan program penguatan penilaian internal. Selain itu, pemerintah perlu segera
menyusun petunjuk teknis penilaian hasil belajar oleh pendidik untuk seluruh
mata pelajaran.
tingkat tinggi (HOTS) (Coffman, 2013). Menurut Lewis & Smith (1993)
perbedaan antara lower dan higher order thinking yaitu apabila keduanya
berupa pemikiran tingkat rendah yang hanya menuntut aplikasi rutin atau
untuk menciptakan sesuatu yang baru dari sesuatu yang telah ada
merupakan bagian dari langkah tindakan, (2) berpikir secara kompleks, (3)
dalam situasi membingungkan (Lewis & Smith, 1993). HOTS terdiri dari
kreatif. Secara lebih lanjut Lewis & Smith (1993) mengatakan setiap
berpikir kreatif yang dapat diaplikasikan pada empat konten yaitu fakta,
mengkritisi suatu hal yang dirasa kurang tepat atau tidak pada tempatnya.
banyak solusi (Barak & Dori, 2009). King et al (2010) menjelaskan bahwa
3 tingkat teratas taksonomi Bloom, baik versi asli maupun yang telah
tingkat tinggi (HOTS). Pada setiap definisi yang diutarakan oleh para ahli
evaluasi berupa soal yang memiliki karakteristik HOTS meliputi C4, C5,
teori HOTS dari Anderson & Krathwohl (2001) maka penelitian ini
berikut:
menghubungkan (attributing).
terjadi ketika peserta didik membedakan mana yang relevan atau yang
untuk menentukan apa yang relevan dan apa yang tidak (Anderson &
pada materi (seperti garis besar, tabel, matriks, atau diagram hierarki).
terstuktur atau soal pilihan. Pada respon terstuktur, peserta didik dapat
tersaji dalam matrik, diagram ataupun tabel. Pada soal pilihan, peserta
didik dapat diminta memilih hirarki grafis alternatif yang paling sesuai
seorang peserta didik mencatat sisi positif dan negatif dari suatu
produk dan membuat penilaian. Mengkritik terletak pada inti dari apa
pemikiran kreatif dari peserta didik, hal ini tidak sepenuhnya ekspresi
kreatif bebas yang tidak dibatasi oleh tuntutan tugas atau situasi
itu melibatkan pemikiran yang berbeda dan membentuk inti dari apa
soal HOTS yang dapat menjadi panduan pengajar dalam menulis soal.
sulit. Tingkat kesukaran soal berbeda dengan tipe soal, sehingga soal
yang sulit belum tentu merupakan soal HOTS. Sehingga soal HOTS
terlebih dahulu.
budaya. Soal HOTS dapat menjadi alat untuk melatih peserta didik
objekif sesuai dengan kunci jawaban atau rubrik penskoran yang telah
baik untuk menilai kemampuan peserta tes. Berbagai bentuk soal yang
1) Pengertian Bimbingan
22
dilakukan oleh seorang ahli yang telah mendapat latihan khusus untuk
masyarakat.
kesejahteraan masyarakat.
2).Tujuan Bimbingan
datang.
seoptimal mungkin
lingkungan kerja.