Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

"PEMBERDAYAAN APARATUR
PEMERINTAH TERHADAP
PRESTASI KERJA PEGAWAI"
Disusun untuk memenuhi tugas

Oleh:
NAMA : ALBERTH MAINAKE
JURUSAN : ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN


ILMU POLITIK (ISIP)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
PEMBERDAYAAN APARATUR PEMERINTAH
TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI ini tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas pada jurusan administrasi publik.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang [topik makalah] bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh


dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Jayapura, 3 September 2021

ALBERTH MAINAKE
DAFTAR ISI

JUDUL .............................................................. i
KATA PENGANTAR .......................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A...Latar Belakang Masalah ........................ 1
B...Rumusan Masalah .................................. 1
C...Tujuan Penulisan ..................................... 2
D...Manfaat Penulisan .................................. 5
BAB II LANDASAN TEORI
BAB III PEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP

A...Kesimpulan .............................................. 9
B...Saran ...................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan
pelaksanaan pembangunan nasional tergantung dari
kesempurnaan aparatur negara. Pegawai negeri
merupakan aparatur negara sehingga kalau kita berbicara
mengenai kedudukan pegawai negeri dalam Negara
Republik Indonesia berarti kita bicara mengenai
kedudukan aparatur negara secara umum. Dalam posisi
aparatur negara sebagai alat untuk melaksanakan
pembangunan, diperlukan adanya pegawai yang benar-
benar mampu, berdaya guna, berkualitas tinggi, dan sadar
akan tanggung jawabnya sebagai abdi negara dan abdi
masyarakat.
Pemberdayaan aparatur merupakan suatu hal yang
sangat penting untuk meningkatkan kapasitas atau
kemampuan aparatur, baik kapasitas secara
fungsional maupun secara konseptual. Diharapkan
dengan adanya peningkatan kinerja mereka dalam
mengerjakan tugas-tugas rutin juga meningkatkan
daya kreasi dan inovasi dalam melaksanakan
pekerjaan. Kinerja yang baik yang dilakukan oleh
aparatur akan memberikan kontribusi positif
terhadap pencapaian tujuan organisasi, dan bahkan
dapat dikatakan bahwa kinerja yang baik merupakan
suatu langkah untuk menuju tercapainya tujuan.
Bahwa pengembangan kompetensi dalam konteks
mikro terkait dengan peningkatan kinerja sangat
diperlukan sehingga ada keseimbangan antara
kompetensi dan bidang tugasnya. Sedangkan dalam
konteks makro bahwa pengembangan diarahkan
sebagai asset organisasi dan untuk mengatasi
persoalan ke depan yang semakin komplek. Usaha
pemberdayaan aparatur harus ditingkatkan demi
tercapainya tujuan organisasi/pemerintah.
Pemberdayaan yang dilakukan terhadap aparatur
pada akhirnya akan meningkatkan prestasi kerja
yang lebih baik. Untuk meningkatkan prestasi kerja
maka perlu diadakan peningkatan sumber daya
manusia selaku tenaga kerja melalui usaha-usaha
pemberdayaan. Berkaitan dengan hal itu maka
seorang aparatur perlu mendapatkan pemberdayaan.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas
maka perumusan masalah adalah :
"Adakah pengaruh pemberdayaan aparatur
pemerintah terhadap prestasi kerja".

C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan ini adalah :
1. Untuk menginformasikan, menganalisis, dan
membujuk dengan cara yang lugas dan
memungkinkan pembaca untuk terlibat secara kritis.
2. Untuk mengetahui pengaruh pemberdayaan
aparatur pemerintah terhadap prestasi kerja.
3. Untuk mengetahui prestasi kerja.

D. MANFAAT PENULISAN
Yang menjadi manfaat dari penulisan ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan kemampuan berpikir melalui
penulisan karya ilmiah dan untuk menerapkan teori-
teori yang telah saya terima selama perkuliahan di
Departemen Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Yapis Papua.
2. Penulisan ini dapat dijadikan sebagai bahan
masukan untuk meningkatkan pelaksanaan
pemberdayaan aparatur pemerintah terhadap prestasi
kerja.
BAB II
LANDASAN TEORI

1. Pengertian Pemberdayaan
Menurut Shardlow (dalam Rukminto,2003:55),
menyatakan bahwa pemberdayaan pada intinya
membahas tentang bagaimana individu, kelompok, atau
komunitas mengontrol kehidupan mereka sendiri dan
memperoleh kekuatan untuk membentuk masa depan
mereka sendiri.
2. Pemberdayaan Aparatur Pemerintah
Pemberdayaan aparatur pemerintah berarti peningkatan
efektivitas, menghendaki dilakukannya perubahan
administrasi (birokrasi) atau reformasi kinerja aparatur
pemerintah.(Wibowo, 2001:200). Pemberdayaan aparatur
pemerintah adalah segala usaha untuk lebih meningkatkan
kemampuan dalam melaksanakan tugas umum
pemerintahan dan pembangunan.(Widjaja,1995:60).
3. Pengertian Prestasi Kerja
Telah kita ketahui setiap organisasi diciptakan hanyalah
untuk menghasilkan sesuatu yang diperlukan dengan kata
lain berupa prestasi. Menurut P. Sondang Siagian
(1994:54), prestasi kerja adalah kemampuan untuk
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana
dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan
keluaran (output) yang optimal, bahkan kalau mungkin
yang maksimal.

BAB III
PEMBAHASAN

1. Pengertian Pemberdayaan
Secara harfiah, kata pemberdayaan dapat diartikan
sebagai upaya memajukan dan mengembangkan
sesuatu.Pemberdayaan aparatur pemerintah daerah
merupakan bagian dari pembangunan aparatur pemerintah
daerah yang meliputi lembaga, tata kerja dan aparatur
pemerintah daerah yang semata-mata diarahkan pada
penyelenggaraan pemerintahan yang bersifat efektif,
efisien, serta tanggap terhadap kondisi wilayah dan
perubahan-perubahan yang terjadi pada daerah
tersebut.Demikian pula aparatur pemerintah daerah harus
mampu memahami aspirasi yang berkembang di dalam
masyarakat dan mampu melakukan pembangunan
diberbagai bidang.Menurut shardlow, pengertian
pemberdayaan adalah: “Pemberdayaan pada intinya
membahas tentang bagaimana individu, kelompok, atau
komunitas mengontrol kehidupan mereka sendiri dan
memperoleh kekuatan untuk mebentuk masa depan
mereka sendiri”. Pengertian yang lebih spesifik mengenai
pemberdayaan yang dikemukakan oleh Deepa Narayan
(2002:14-15), yaitu:“Empowerment is the expansion of
assets and capabilities of people to participate in,
negotiatie with influence, control, and hold accountable
institutions that affaect their lives”.

2. KONSEP APARATUR PEMERINTAH


Pegawai Negeri merupakan unsur aparatur
negara.Berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang
1945, yang dimaksud dengan aparatur negara adalah alat-
alat perlengkapan negara yang meliputi aparatur legislatif,
aparatur eksekutif, aparatur yudikatif, aparatur konsultatif,
dan aparatur pemeriksaan.Pegawai Negeri terdapat pada
setiap aparatur negara tersebut.Oleh karena itu tepat sekali
bila dikatakan Pegawai Negeri merupakan salah satu
unsur aparatur negara di antara unsur-unsur aparatur
negara lainnya. Pengertian Pegawai Negeri menurut
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor43 Tahun 1999
Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian pasal 1 ayat 1,
adalah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam peraturan perundang-undangan diangkat
oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam
suatu jabatan negeri atau diserahi tugas negara lainnya
yang ditetapkan berdasarkan suatu peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Adapun jenis-jenis Pegawai
Negeri dalam Undang-Undang Nomor5 Tahun 2014,
pasal 2 yaitu:
1. Pegawai Negeri terdiri atas :
a. Pegawai Negeri Sipil;
b. Anggota Tentara Nasional; dan
c. Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
2. Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksudkan dalam
ayat (1) huruf a, terdiri dari :
a. Pegawai Negeri Sipil Pusat; dan
b. Pegawai Negeri Sipil Daerah.
3. Di samping Pegawai Negeri sebagaimana dimaksudkan
dalam ayat (1), pejabat yang berwenang dapat
mengangkat pegawai tetap.
3. Pemberdayaan Aparatur pemerintah daerah
Menurut Wibowo (2000:200), menyatakan
bahwa:“Pemberdayaan aparatur pemerintah berarti
peningkatan efektivitas, menghendaki dilakukannya
perubahan administrasi (birokrasi) atau reformasi kinerja
aparatur pemerintah”.
Menurut Widjaja (1995:60), menyatakan
bahwa:“Pemberdayaan aparatur pemerintah adalah segala
usaha untuk lebih meningkatkan kemampuan dalam
melaksanakan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan”.
Menurut Sarundajang (1997:214), menyatakan
bahwa:“Pemberdayaan aparatur pemerintah adalah usaha
untuk meningkatkan kemampuan melalui pengadaan,
pembinaan karier, diklat, sistem penggajian serta
pengelolaan administrasi yang dipergunakan kepada
pegawai negeri sehingga unsur aparatur negara diserahi
tugas dalam suatu jabatan”.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa untuk
meningkatkan prestasi kerja maka perlu diadakan
peningkatan sumber daya manusia selaku tenaga kerja
melalui usaha-usaha pemberdayaan.
B. SARAN
Berdasarkan penulis dapat memberikan beberapa saran
yang dapat dijadikan sebagai masukan, yang diantaranya
sebagai berikut:
1. Hendaknya pemberdayaan yang telah dilakukan harus
tetap dipertahankan dan ditingkatkan agar kemampuan
dan keahlian para pegawai dapat bertambah lebih baik.
Seperti melakukan seleksi yang ketat dalam pengadaan
serta penempatan pegawai, melaksanakan diklat yang
harus diikuti oleh setiap pegawai yang dapat
meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam
melaksanakan tugas dan pekerjaan.
2. Memberikan kesempatan kepada setiap pegawai yang
memiliki kemampuan dan keterampilan yang baik untuk
mendapatkan promosi sehingga dapat memacu semangat
pegawai dalam bekerja.
3. Sebaiknya para pegawai yang telah memiliki
kemampuan yang baik harus tetap dipertahankan agar
prestasi kerja yang telah diraih akan tetap ada dan dapat
ditingkatkan dengan lebih baik lagi.
4. Gaji dan tunjangan kesejahteraan pegawai hendaknya
disesuaikan dengan beban kerja serta standar kebutuhan
hidup pada saat sekarang ini. Karena harga kebutuhan
hidup pada saat ini sering tidak stabil dan cenderung
berada pada tingkat yang tinggi.

DAFTAR PUSTAKA
Bungin Burhan, Metode Penelitian Kualitatif, Rajawali Pers, Jakarta.
Buchari Zainun, 1985. Manajemen dan Motivasi, Balai Pustaka, Jakarta.
Hasibuan, Malayu. 1990. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Bumi Aksara.
Koswara, E, 2000. Otonomi Daerah : Untuk Demokrasi dan
Kemandirian Rakyat, PT. Sembrani Aksara Nusantara, Jakarta
Kanshil dan Christine, 1903-2001.Pemerintah Daerah Di
Indonesia :Hukum Administrasi daerah.
Notoadmodjo, 1998.Pengembangan Sumber Daya Manusia, Rineka
Cipta, Jakarta.
Onny S. Prijono dan Pranarka, 1996. Pemberdayaan : Konsep,
Kebijakan dan Implementasi, CSIS, Jakarta
Rukminto, Adi Isbandi. 2003. Pemberdayaan, Pegembangan Masyarakat,
dan Intervensi Komunitas (Pengantar pada Pemikiran dan Pendekatan
Praktis).
Jakarta : LPFE UI
Rasyid, M, Ryaas, 1987. Kajian Awal Birokrasi Pemerintahan dan
Politik Orde Baru, Yasrif Watampone, Jakarta
Siagian, 1985.Pengembangan Sumber Daya Insani, Gunung Agung,
Jakarta.
Supriatna, Tjahya, 1993. Sistem Administrasi Pemerintahan Di Daerah,
Bina Aksara, Jakarta.
Syafiie, Inu Kencana, 2007. Pengantar Ilmu Pemerintahan, Refika
Aditama, Bandung.
Toha Miftah, 1999. Kepemimpinan dalam Manajemen, Rajawali Pers,
Jakarta.
Wajong, J, 1975. Azas dan Tujuan Pemerintahan Daerah. Jembatan,
Jakarta.
Yudoyono, Bambang, 2001. Otonomi Daerah, Desentralisasi dan
Pengembangan
Sumber Daya Manusia aparatur Pemerintah Daerah dan Anggota DPRD,
Pustaka Sinar Harapan, Jakarta
Zainun, Buahari, 1985. Manajemen dan Motivasi, Balai Pustaka, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai