Anda di halaman 1dari 2

A.

    PENCEGAHAN INFEKSI


Menurut Dewi (2015) pencegahan infeksi merupakan bagian terpenting dari setiap komponen
perawatan pada bayi baru lahir (BBL) yang sangat rentan terhadap infeksi karena sistem
imunitasnya yang masih belum sempurna.
Menurut Muslihatun (2017), pencegahan infeksi merupakan penatalaksanaan awal yang harus
dilakukan pada bayi baru lahir (BBL) karena BBL sangat rentan terhadap infeksi. Pada saat
penanganan BBL, pastikan penolong untuk melakukan tindakan pencegahan infeksi.
1.      Kewaspadaan Pencegahan Infeksi
Berikut ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan untuk mencegah penyebaran infeksi (Sudarti
dan Khoirunnisa, 2016):
a. Anggaplah setiap orang (pasien atau karyawan) berpotensi menularkan infeksi.
b.   Cuci tangan atau gunakan cairan cuci tangan dengan basis alcohol sebelum dan sesudah
merawat bayi.
c.    Gunakan sarung tangan bila melakukan tindakan.
d. Pakai pakaian pelindung (misalnya celemek atau gaun dan lain-lain) bila diperkirakan
akan terjadi kontak dengan darah dan cairan tubuh lainnya.
e. Bersihkan dan bila perlu lakukan disinfeksi peralatan dan barang yang digunakan
sebelum didaur ulang.
f. Bersihkan ruang perawatan pasien.
g. Letakkan bayi yang mungkin dapat mengkontaminasi lingkungan (misal bayi dengan
diare yang infeksius) di dalam ruang khusus.

2.      Perlengkapan Perlindungan Diri


a. Bila mungkin pakai sepatu tertutup, jangan telanjang kaki.
b. Bila sarung tangan diperlukan untuk melakukan tindakan, gunakan sepasang sarung tangan
setelah digunakan
c. Sarung tangan sekali pakai sangat dianjurkan dibeberapa tempat karena keterbatasan sarana.
Sarung tangna untuk tindakan bedah dapat dipakai tindakan ulang setelah :
1. Dilakukan kontaminasi dengan merendam di dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
2. Disterilkan dengan autoklaf untuk membunuh organism atau DTT dengan direbus atau
dikukus.
3. Tidak boleh lebih dari 3 kali karena dikhawatirkan terjadi robekan yang tidak dilihat
(Sudarti dan Khoirunnisa, 2016).

3.      Perwatan Umum


a. Gunakan sarung tangan atau celemek plastic atau karet waktu memegang bayi baru lahir
sampai dengan kulit bayi bersih dari darah dan mekonium dan cairan.
b. Bersihkan darah dan cairan tubuh bayi lainnya dengan menggunakan kapas yang direndam
dalam air hangat kemudian keringkan.
c. Bershkan pantat dan daerah sekitar anus bayi setiap selesai mengganti popok atau setiap
diperlukan dengan menggunakan kapas yang direndam air hangat, air larutan sabun dan
kemudian dikeringkan dengan hati-hati.
d. Gunakan sarung tangan waktu merawat tali pusat.
e. Ajari ibu merawat payudara dan cara mengurangi trauma pada payudara dan putting susu
agar tidak terjadi mastitis (Sudarti dan Khoirunnisa, 2016).

DAFTAR PUSTAKA
Dewi.Vivian Nanny Lia. 2017. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta : Salemba
Medika.

Anda mungkin juga menyukai