TEORI KEPRIBADIAN
Disusun oleh
1. Munifah (21106011204)
2. Muhammad Ali Faizin (21106011036)
3. Makhafatallah (21106011041)
4. Uud Mahmudah (31106011328)
Segala puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas
pertolongannya kami bisa menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Teori
Kepribadian” ini yang merupakan tugas mata kuliah Pengantar Psikologi.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, saya tidak menutup diri dari para pembaca akan saran dan kritik
yang sifatnya membangun demi perbaikan dan peningkatan kualitas penyusunan
makalah di masa yang akan datang.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah tentang Teori Kepribadian dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……………………………………………………… i
Daftar Isi …………………………………………………………..... ii
BAB I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang ……………………………………. 1
1.2. Rumusan Masalah ………………………………… 1
1.3. Tujuan ………….………………………………….. 1
BAB II Pembahasan
A. Teori Kepribadian …………………………………. 2
1. Pengertian Teori Kepribadian …………………. 2
2. Macam-macam Teori Kepribadian …………… 9
3. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kepribadian… 15
BAB III Penutup
Kesimpulan ………………………………………………. 17
Saran …………………………………………………….. 17
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………….... 18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari Teori Kepribadian ?
2. Apa saja macam Teori Kepribadian?
C. TUJUAN
1. Agar pembaca dapat memahami apa pengertian dari Teori Kepribadian.
2. Agar pembaca mengetahui dan memahami apa saja Teori Kepribadian
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. TEORI KEPRIBADIAN
1. Pengertian Teori Kepribadian
Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi dan dalil yang
saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis
mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antarvariabel, dengan
maksud menjelaskan fenomena alamiah.(wikipedia)
Menurut KBBI teori adalah pendapat yang didasarkan pada penelitian
dan penemuan, didukung oleh data dan argumentasi. Berikut adalah definisi
teori menurut beberapa ahli :
1) JONATHAN H. TURNER
Teori adalah sebuah proses mengembangkan ide-ide yang membantu
kita menjelaskan bagaimana dan mengapa suatu peristiwa terjadi.
2) LITTLE JOHN & KAREN FOSS
Teori merupakan sebuah sistem konsep yang abstrak dan hubungan-
hubungan konsep tersebut yang membantu kita untuk memahami
sebuah fenomena
3) KERLINGER
Teori adalah konsep-konsep yang berhubungan satu sama lainnya
yang mengandung suatu pandangan sistematis dari suatu fenomena
4) NAZIR
Teori adalah pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan
mengenai suatu peristiwa atau kejadian
sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar
variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah
2
5) STEVENS
Teori adalah suatu pernyataan yang isinya menyebabkan atau
mengkarakteristikkan beberapa fenomena
6) FAWCETT
Teori adalah suatu deskripsi fenomena tertentu, suatu penjelasan
tentang hubungan antar fenomena atau ramalan tentang sebab akibat
satu fenomena pada fenomena yang lain
7) TRAVERS
Teori terdiri dari generalisasi yang dimaksudkan untuk menjelaskan
dan memprediksi sebuah fenomena
8) EMORY – COOPER
Teori merupakan suatu kumpulan konsep, definisi, proposisi, dan
variable yang berkaitan satu sama lain secara sistematis dan telah
digeneralisasikan, sehingga dapat menjelaskan dan memprediksi suatu
fenomena (fakta-fakta) tertentu
9) CALVIN S. HALL & GARDNER LINZEY
Teori adalah hipotesis (dugaan sementara) yang belum terbukti atau
spekulasi tentang kenyataan yang belum diketahui secara pasti
10) KING
Teori adalah sekumpulan konsep yang ketika dijelaskan memiliki
hubungan dan dapat diamati dalam dunia nyata
11) MANNING
Teori adalah seperangkat asumsi dan kesimpulan logis yang
mengaitkan seperangkat variabel satu sama lain. Teori akan
menghasilkan ramalan-ramalan yang dapat dibandingkan dengan
pola-pola yang diamati
12) John W Creswell
Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang
saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan
13) Karl Popper
3
Teori adalah jaringan untuk menangkap apa yang kita sebut sebagai
“dunia”. Teori membantu kita memahami kenyataan
14) William Doherty
Teori adalah proses sistematik dalam merumuskan dan
mengorganisasi ide menjadi sebuah fenomena tertentu yang dapat
dipahami
4
terbentuk pada tingkah laku sehingga seorang individu yang
mempunyai identitas khusus akan berbeda dengan orang lain.
4) Robert Sutherland
Kepribadian merupakan abstraksi individu serta perilaku sama pada
lingkungan masyarakat dan budaya. Oleh sebab itu, kepribadian
digambarkan bisa saling berkaitan untuk mempengaruhi ketiga aspek
tersebut.
5) Yinger
Kepribadian atau konsep diri dalam psikologis adalah semua tingkah
laku dari individu dengan sebuah sistem kecenderungan tertentu yang
berinteraksi dengan serangkaian situasi.
6) M.A.W. Brower
Kepribadian merupakan corak tingkah laku sosial individu yang
meliputi keinginan, opini, kekuatan dan juga dorongan serta perilaku
seseorang
7) Theodore M. Newcomb
kepribadian ialah suatu kelompok sikap yang dimiliki seseorang
sebagai latar belakang dari perilakunya
8) Atkinson
kepribadian ialah pola perilaku dan cara berfikir yang khas yang
menentukan penyesuaian diri individu terhadap lingkungan,
kepribadian mencakup kepribadian umum yang dapat diamati oleh
orang lain dan kepribadian dari pikiran dan pengalaman yang jarang
diungkapkan
9) Carl Gustav Jung
Kepribadian adalah suatu Totalitas segala peristiwa psikis yang
disadari atau pun yang tidak disadari.
5
lainnya saling berkaitan sehingga dapat menjelaskan dan memprediksi suatu
fenomena atau fakta-fakta mengenai tingkah laku manusia.
Untuk menjelaskan tentang kepribadian individu, terdapat beberapa
teori kepribadian yang sudah banyak dikenal, diantaranya : teori
Psikoanalisa dari Sigmund Freud, teori Analitik dari Carl Gustav Jung, teori
Sosial Psikologis dari Adler, Fromm, Horney dan Sullivan, teori
Personologi dari Murray, teori Medan dari Kurt Lewin, teori Psikologi
Individual dari Allport, teori Stimulus-Respons dari Throndike, Hull,
Watson, teori The Self dari Carl Rogers dan sebagainya.
Setiap individu memiliki ciri-ciri kepribadian tersendiri, mulai dari
yang menunjukkan kepribadian yang sehat atau justru yang tidak sehat.
Dalam hal ini, Elizabeth (Syamsu Yusuf, 2003) mengemukakan ciri-ciri
kepribadian yang sehat dan tidak sehat, sebagai berikut :
a. Kepribadian yang sehat
1) Mampu menilai diri sendiri secara realisitik; mampu menilai diri apa
adanya tentang kelebihan dan kekurangannya, secara fisik,
pengetahuan, keterampilan dan sebagainya.
2) Mampu menilai situasi secara realistik; dapat menghadapi situasi
atau kondisi kehidupan yang dialaminya secara realistik dan mau
menerima secara wajar, tidak mengharapkan kondisi kehidupan itu
sebagai sesuatu yang sempurna.
3) Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik; dapat
menilai keberhasilan yang diperolehnya dan meraksinya secara
rasional, tidak menjadi sombong, angkuh atau mengalami
superiority complex, apabila memperoleh prestasi yang tinggi atau
kesuksesan hidup. Jika mengalami kegagalan, dia tidak mereaksinya
dengan frustrasi, tetapi dengan sikap optimistik.
4) Menerima tanggung jawab; dia mempunyai keyakinan terhadap
kemampuannya untuk mengatasi masalah-masalah kehidupan yang
dihadapinya.
6
5) Kemandirian; memiliki sifat mandiri dalam cara berfikir, dan
bertindak, mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan
mengembangkan diri serta menyesuaikan diri dengan norma yang
berlaku di lingkungannya.
6) Dapat mengontrol emosi; merasa nyaman dengan emosinya, dapat
menghadapi situasi frustrasi, depresi, atau stress secara positif atau
konstruktif , tidak destruktif (merusak)
7) Berorientasi tujuan; dapat merumuskan tujuan-tujuan dalam setiap
aktivitas dan kehidupannya berdasarkan pertimbangan secara
matang (rasional), tidak atas dasar paksaan dari luar, dan berupaya
mencapai tujuan dengan cara mengembangkan kepribadian
(wawasan), pengetahuan dan keterampilan.
8) Berorientasi keluar (ekstrovert); bersifat respek, empati terhadap
orang lain, memiliki kepedulian terhadap situasi atau masalah-
masalah lingkungannya dan bersifat fleksibel dalam berfikir,
menghargai dan menilai orang lain seperti dirinya, merasa nyaman
dan terbuka terhadap orang lain, tidak membiarkan dirinya
dimanfaatkan untuk menjadi korban orang lain dan mengorbankan
orang lain, karena kekecewaan dirinya.
9) Penerimaan sosial; mau berpartsipasi aktif dalam kegiatan sosial dan
memiliki sikap bersahabat dalam berhubungan dengan orang lain.
10) Memiliki filsafat hidup; mengarahkan hidupnya berdasarkan filsafat
hidup yang berakar dari keyakinan agama yang dianutnya.
11) Berbahagia; situasi kehidupannya diwarnai kebahagiaan, yang
didukung oleh faktor-faktor achievement (prestasi), acceptance
(penerimaan), dan affection (kasih sayang).
7
4) Bersikap kejam atau senang mengganggu orang lain yang usianya
lebih muda atau terhadap binatang
5) Ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku menyimpang
meskipun sudah diperingati atau dihukum
6) Kebiasaan berbohong
7) Hiperaktif
8) Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas
9) Senang mengkritik/mencemooh orang lain
10) Sulit tidur
11) Kurang memiliki rasa tanggung jawab
12) Sering mengalami pusing kepala (meskipun penyebabnya bukan
faktor yang bersifat organis)
13) Kurang memiliki kesadaran untuk mentaati ajaran agama
14) Pesimis dalam menghadapi kehidupan
15) Kurang bergairah (bermuram durja) dalam menjalani kehidupan
8
2. Macam-macam Teori Kepribadian
a. Teori Sigmun Freud (Psikoanalisis Klasik)
Psikoanalisis dapat diartikan sebagai analisa jiwa. Teori psikoanalisis
klasik pertama kalinya ditemukan oleh Sigmun Freud di tahun 1986, yang
mana pada masa itu teori psikoanalisis merupakan teori baru yang meninjau
tentang manusia yang menganggap bahwa ketidaksadaran menjadi peran
penting untuk memahami perilaku dan kepribadian manusia. Freud
mengartikan psikoanalisis dalam tiga arti, antara lain adalah:
a. Psikoanalisis digunakan untuk menunjukkan sebuah metode penelitian
terhadap proses psikis, misalnya saja seperti mimpi. Hal ini tak pernah
dijangkau oleh penelitian ilmiah sebelumnya.
b. Psikoanalisis dapat ditunjukkan sebagai salah satu teknik yang
digunakan untuk mengobati gangguan-gangguan psikis yang dialami
oleh klien neorotis.
c. Psikoanalisis digunakan untuk menunjukkan seluruh pengetahuan
mengenai psikologis baik yang di dapatkan melalui metode atau teknik.
Teori psikoanalisis menjadi salah satu teori psikologi kepribadian
yang paling komprehensif dibandingkan teori lainnya. Freud
mendeskripsikan kepribadian ke dalam 3 pokok bahasa, yaitu struktur
kepribadian, perkembangan keperibadian, serta dinamika kepribadian.
9
untuk selalu menjadi sukses dan terbaik. Bila mereka mau bekerja keras,
maka mereka dapat sukses, begitupun sebaliknya.
Adler juga menerapkan teori urutan lahir untuk memprediksi
kepribadian seseorang. Adler yakin bahwa keturunan, lingkungan, dan
kreatifitas di dalam lingkungan mampu membentuk kepribadian seseorang.
Berikut ini penggambaran sifat anak yang didasarkan pada urutan lahir:
a. Anak pertama: Lebih bersifat menjaga, mengatur dengan baik, memiliki
kecemasan yang tinggi, pengkritik, serta mampu melindungi.
b. Anak kedua: memiliki motivasi yang tinggi, senang bersaing,
pemberontak, mudah putus asa, serta dapat bekerja sama.
c. Anak bungsu: realistis, manja, tergantung dengan yang lain, serta
ambisius.
d. Anak tunggal: manja, takut bersaing, berusaha menjadi pusat perhatian,
namun dewasa secara sosial.
10
c. Kebutuhan dalam membatasi hidup pada batas-batas yang sempit.
d. Kebutuhan akan kekuasaan.
e. Kebutuhan mengeksploitasi orang lain.
f. Kebutuhan akan prestise.
g. Kebutuhan untuk dikagumi.
h. Kebutuhan akan prestasi.
i. Kebutuhan akan kemandirian dan kecukupan.
j. Kebutuhan akan kesempurnaan.
11
e. Teori Erich Fromm
Teori kepribadian lainnya berasal dari Erich Fromm, keunikan dari
teori ini adalah penggabungan dari teori Freud dan Mark. Pada teori Freud,
lebih memfokuskan pada alam bawah sadar, kebutuhan biologis, dan
lainnya. Freud menyatakan bahwa karakter manusia sangat ditentukan pada
aspek biologisnya.
Sedangkan di dalam teori Mark, karakter manusia terbentuk dari
lingkungan serta manusia yang berada di dalam lingkungannya. Fromm
melengkapi kedua teori ini dengan sistem deterministik yaitu mengenai
kebebasan. Menurutnya, orang-orang dapat melampaui determinisme yang
ditentukan oleh Marx dan Freud. Fromm menjadikan ide kebebasan ini
sebagai karakter utama dari manusia.
Fromm juga mengemukakan pendapatnya mengenai kepribadian yang
sehat. Menurut Fromm, kepribadian yang sehat yaitu:
a. Orang-orang tersebut mencintai diri mereka sepenuhnya,
b. Kreatif,
c. Memiliki kemampuan pikiran untuk dapat berkembang,
d. Dapat mengamati dunia serta dirinya sendiri secara objektif,
e. Dapat berhubungan dengan dunia,
f. Bebas dari ikatan-ikatan yang sumbang,
g. Menjadi subjek dari diri sendiri dan takdir.
Kepribadian yang sehat merupakan konsep yang hampir sama dengan
konsep kepribadian matang yang diungkapkan oleh Allport dan Maslow.
12
Individu dengan kepribadian introvert memiliki karakteristik yang
menonjol yaitu menutup diri dari dunia luar dan cenderung
menghabiskan sebagian besar waktu dengan kegiatan soliter. Individu
dengan kepribadian introvert cenderung melakukan analisa sebelum
mulai berbicara. Individu dengan kepribadian ini juga kurang nyaman
dengan keterlibatan sosial, menjalani terlalu banyak pertemuan serta
lebih nyaman untuk bekerja sendiri.
▪ Ekstrovert
Individu dengan kepribadian ekstrovert cenderung lebih terbuka
pada dunia luar dan menjadi kebalikan dari kepribadian introvert.
Individu dengan kepribadian ekstrovert menyukai aktivitas sosial,
banyak berinteraksi dan nyaman dengan keramaian.
▪ Ambivert
Kepribadian ambivert dapat dikatakan sebagai kepribadian
gabungan antara ekstrovert dan introvert. Individu dengan kepribadian
ambivert rileks dengan kesendirian namun juga menyukai aktivitas
sosial dan suka berada di tengah keramaian.
Di dalam teori kepribadian yang diungkapkannya, beliau membahas
hal-hal penting termasuk tentang ego, ketidaksadaran kolektif, serta
ketidaksadaran personal. Menurut Jung, manusia penuh pengaruh dari
warisan generasi terdahulu, kemudian kepribadian dibentuk secara tak
sadar. Kepribadian seseorang akan terbentuk melalui perjalanan proses yang
panjang turun temurun dari generasi ke generasi yang ada.
13
c. Karya-karyanya mengutamakan untuk masalah-masalah empiris, bukan
ditujukan untuk kesatuan teori dan metodologi.
d. Penggunaan teorinya tidak terbatas.
e. Sangat mengutamakan Trait, sehingga banyak menyebutnya teorinya
sebagai Trait Psychology.
Menurut Gordon, kerpibadian merupakan sesuatu hal yang unik dan
dimiliki oleh manusia pribadi masing-masing.
14
3. Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Kepribadian
Perubahan dalam kepribadian tidak terjadi secara spontan, tetapi
merupakan hasil pematangan, pengalaman, tekanan dari lingkungan sosial
budaya, dan faktor-faktor dari individu.
1. Pengalaman Awal
Sigmund Freud menekankan tentang pentingnya pengalaman awal (masa
kanak-kanak) dalam perkembangan kepribadian. Trauma kelahiran,
pemisahan dari ibu adalah pengalaman yang sulit dihapus dari ingatan.
2. Pengaruh Budaya.
Dalam menerima budaya anak mengalami tekanan untuk mengembangkan
pola kepribadian yang sesuai dengan standar yang ditentukan budayanya.
3. Kondisi Fisik.
Kondisi fisik berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap
kepribadian seseorang. Kondisi tubuh menentukan apa yang dapat
dilakukan dan apa yang tidak dapat dilakukan seseorang. Secara tidak
langsung seseorang akan merasakan tentang tubuhnya yang juga
dipengaruhi oleh perasaan orang lain terhadap tubuhnya. Kondisi fisik yang
mempengaruhi kepribadian antara lain adalah kelelahan, malnutrisi,
gangguan fisik, penyakit menahun dan gangguan kelenjar endokrin ke
kelenjar tiroid (membuat gelisah, pemarah, hiperaktif, depresi, tidak puas,
curiga dan sebagainya).
4. Daya Tarik.
Orang yang dinilai oleh lingkungannya menarik biasanya memiliki lebih
banyak karakteristik kepribadian yang diinginkan daripada orang yang
dinilai kurang menarik, dan bagi mereka yang memiliki karakteristik
menarik akan memperkuat sikap sosial yang menguntungkan.
5. Perhatian
Perhatian yang berlebihan terhadap anak yang pandai dapat menjadikan ia
sombong, dan anak yang kurang pandai merasa bodoh apabila berdekatan
dengan orang yang pandai tersebut, dan tidak jarang memberikan perlakuan
yang kurang baik.
15
6. Emosi
Ledakan emosional tanpa sebab yang tinggi dinilai sebagai orang yang tidak
matang. Penekanan ekspresi emosional membuat seseorang murung dan
cenderung kasar, tidak mau bekerja sama dan sibuk sendiri.
7. Nama
Walaupun hanya sekedar nama, tetapi memiliki sedikit pengaruh terhadap
konsep diri, namun pengaruh itu hanya terasa apabila anak menyadari
bagaimana nama itu mempengaruhi orang yang berarti dalam hidupnya.
Nama yang dipakai memanggil mereka (karena nama itu mempunyai
asosiasi yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dalam pikiran orang
lain) akan mewarnai penilaian orang terhadap dirinya.
8. Keberhasilan dan Kegagalan.
Keberhasilan dan kegagalan akan mempengaruhi konsep diri, kegagalan
dapat merusak konsep diri, sedangkan keberhasilan akan menunjang konsep
diri itu..
9. Penerimaan Sosial.
Anak yang diterima dalam kelompok sosialnya dapat mengembangkan rasa
percaya diri dan kepandaiannya. Sebaliknya anak yang tidak diterima dalam
lingkungan sosialnya akan membenci orang lain, cemberut dan mudah
tersinggung.
10. Pengaruh Keluarga.
Pengaruh keluarga sangat mempengaruhi kepribadian anak, sebab waktu
terbanyak anak adalah keluarga dan di dalam keluarga itulah diletakkan
sendi-sendi dasar kepribadian.
11. Perubahan Fisik.
Perubahan kepribadian dapat disebabkan oleh adanya perubahan
kematangan fisik yang mengarah kepada perbaikan kepribadian. Akan
tetapi perubahan fisik yang mengarah pada klimakterium dengan
meningkatnya usia dianggap sebagai suatu kemunduran menuju ke arah
yang lebih buruk.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap manusia memiliki kepribadian yang berbeda antara satu dengan yang
lainnya,,itulah yang membuat setiap individu itu unik. Dalam interaksi manusia
timbul berbagai macam variasi keunikan, salah satunya selalu ingin diperhatikan dan
dimengerti. Karena tidak setiap individu paham dan peka akan kebutuhan individu
lain dan ketidaksesuaian dengan kepribadian yang dirasakan, maka timbulah konflik
sosial. Untuk memahami kepribadian orang lain, maka munculah Teori Kepribadian.
Dengan Teori Kepribadian, manusia akan saling memaklumi perbedaan satu sama
lain dalam taraf wajar dapat menyesuaikan keadaan dan tidak melanggar norma
norma, lalu keharmonisan dalam kehidupan bersosial akan segera terwujud walau
hidup dengan berbagai perbedaan.
B. Saran
Dengan mengetahui materi tersebut, kita mampu menjelaskan perilaku dan
macam macam sifat manusia serta memahami perbedaan perilaku yang dimiliki oleh
manusia. Semuanya ini berguna untuk memahami dan juga memprediksi mengenai
perilaku manusia. Sehingga memudahkan kita dalam menanggapi ataupun merespon
apa yang harus dan yang tidak harus kita lakukan dalam menghadapi situasi dan
kondisi tertentu.
17
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, Usman. 2016. Psikologi Konsumen. Jakarta: Raja Wali Persada. 286.
19