Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Widya Laksana, Vol. 9, No.

2, Agustus 2020

PENINGKATAN KAPASITAS DAN EFISIENSI PEMBERIAN


PAKAN IKAN MELALUI TEKNOLOGI FISH FEEDER PADA
MASYARAKAT DUSUN PAITON DESA PARIJATAH KULON
1 2 3
N. Lusi , A. Afandi , S.W. Utami

1,2
Jurusan Teknik mesin, Politeknik Negeri Banyuwangi
3
Program Studi Agribisnis, Politeknik Negeri Banyuwangi

e-mail: nurainilusi@poliwangi.ac.id, fandi@poliwangi.ac.id,


sariwijiutami@poliwangi.ac.id

Abstrak
UD.Tahta Khatulistiwa berlokasi di desa Parijatah Kulon Kecamatan Srono
yang membudidayakan berbagai jenis ikan seperti nila, koi, dan sidat.
Permasalahan yang dihadapai mitra adalah cara pemberian pakan dua kali
sehari yaitu pada pukul 07.00 dan 16.00 setiap pagi dan sore yang dilakukan
secara konvensional yang kurang efektif karena keterbatasan pembudidaya
dalam menentukan jarak pelemparan. Metode yang digunakan dalam kegiatan
Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini adalah merancang alat berupa
mesin pelempar pakan ikan dengan kapasitas 30-40 kg dengan teknologi
automatic fish feeder, selain itu mitra juga diberi pelatihan cara penggunaan
alat, perawatan dan perbaikan alat. Hasil dari kegiatan yaitu mitra dapat
mengontrol pemberian pakan secara otomatis melalu timer yang ada pada
mesin dan menentukan jarak pelemparan secara otomatis.

Kata kunci: efesiensi, pakan ikan, fish feeder

Abstract
UD.Tahta Khatulistiwa is located in Parijatah Kulon village, Srono sub-district
which cultivates various types of fish such as tilapia, koi and eel. The problem
faced by partners is how to provide feed twice a day, namely at 07.00 and
16.00 every morning and evening which is done conventionally which is less
effective because of the limitations of cultivators in determining the throwing
distance. The method used in this Community Service (PKM) activity is to
design appropriate technology in the form of a fish feeder with a capacity of
30-40 kg. In addition, partners are also given training on how to operarate,
maintain and repair machine. The result of this activity is that partners can
control the feeding automatically through the timer on the machine and
determine the throw distance automatically.

Keywords : efficiency, fish feeder.

PENDAHULUAN pemenuhan kebutuhan hidup manusia


Peningkatan pertumbuhan penduduk untuk mencapai kesejahteraan
selalu diikuti dengan peningkatan hidupnya. Berbagai upaya peningkatan

125
Jurnal Widya Laksana, Vol. 9, No. 2, Agustus 2020

kesejahteraan masyarakat banyak juga memiliki potensi sumber daya air


dilakukan untuk mengimbangi tawar yang berlimpah. Untuk mengatasi
kecepatan kemajuan peradaban dan hal tersebut, pemerintah kabupaten
modernisasi. Politeknik Negeri Banyuwangi melakukan suatu gagasan
Banyuwangi sebagai salah satu melalui program Gerakan 10.000
perguruan tinggi negeri di kabupaten Kolam Ikan yang telah dimulai sejak
Banyuwangi mendapatkan tahun 2012. Dukungan pemerintah
kepercayaan untuk dapat berkontribusi kabupaten Banyuwangi memberikan
nyata dalam penyelesaian berbagai respon yang positif bagi masyarakat.
permasalahan di masyarakat melalui Hal itu terbukti dengan semakin
implementasi ilmu pengetahuan dan banyaknya masyarakat yang beralih
teknologi mengembangkan program profesi menjadi pembudidaya ikan air
pembelajaran dan pemberdayaan tawar karena prospek dari jenis ikan air
masyarakat yang diwujudkan dalam tawar cukup menjanjikan. Potensi
program Pengabdian Kepada sumber daya air yang melimpah di
Masyarakat (PKM). Salah satu lokasi Banyuwangi, memicu dicanangkannya
sasaran program hibah program PKM Program Gerakan 10.000 Kolam Ikan
tahun 2019 adalah dusun Paiton, desa pada tahun 2017. Pemerintah
Parijatah Kulon, kecamatan Srono, kabupaten Banyuwangi berharap
kabupaten Banyuwangi. program ini akan menjadi sumber
Kabupaten Banyuwangi ketahanan pangan keluarga, sekaligus
memiliki keanekaragaman plasma juga sumber penghasilan bagi
nutfah dikarenakan memiliki kondisi keluarga.
geografis dan kultur sosial ekonomi, Desa Parijatah Kulon adalah
serta sumber daya yang sangat sebuah desa di kabupaten Banyuwangi
mendukung kelangsungan usaha yang berada di wilayah bagian selatan,
pertanian, peternakan, perikanan, dan tepatnya kurang lebih 35 km dari pusat
berbagai sektor lainnya. Beberapa pemerintahan kabupaten Banyuwangi
kawasan pedesaan di kabupaten ke arah selatan jalur menuju ke
Banyuwangi memiliki potensi yang kecamatan Cluring. Secara
besar untuk dikembangkan sebagai administratif, desa Parijatah Kulon
daerah sentra perikanan air tawar yang masuk wilayah kecamatan Srono,
merupakan sumber pertumbuhan dengan batas-batas antara lain bagian
ekonomi rakyat (Arsyad, 2012). Potensi utara berbatasan dengan desa Gambor
Banyuwangi dalam bidang perikanan kecamatan Singojuruh, bagian timur
merupakan salah satu sektor ekonomi berbatasan dengan desa Parijatah
yang diharapkan dapat meningkatkan Wetan kecamatan Srono, bagian
perekonomian masyarakat Banyuwangi selatan berbatasan dengan desa
Untuk meningkatkan sektor perikanan, Sumbersari kecamatan Srono, dan
Banyuwangi tidak bisa terus-menerus bagian barat berbatasan dengan desa
mengandalkan perikanan tangkap (laut) Karangsari kecamatan Sempu. Desa
karena populasi ikan yang semakin Parijatah Kulon terdiri dari lima dusun
berkurang, sementara jumlah nelayan yakni dusun Melik, dusun Kertosono,
juga terus bertambah. Banyuwangi dusun Paiton, dusun Krajan, dan dusun

126
Jurnal Widya Laksana, Vol. 9, No. 2, Agustus 2020

Rayud. Desa Parijatah Kulon terdiri dari milik kelompok budidaya Tahta
46 RT dan 15 RW. Khatulistiwa ditunjukkan pada Gambar
Desa Parijatah Kulon 2.
merupakan desa yang tidak terlalu
cukup luas wilayahnya di Kabupaten
Banyuwangi dengan luas wilayah
582,397 Ha. Berdasarkan luas wilayah
tersebut terbagi menjadi beberapa
bagian yaitu 5.28% berupa jalan,
23.20% berupa pemukiman penduduk,
58.00% berupa area persawahan,
37.66% berupa area lahan/ladang, dan
23.00% berupa tempat rekreasi dan Gambar 1. Pakan Ikan Milik Mitra (Sumber:
tempat olahraga (Web Desa kabupaten Dokumentasi, 2019)
Banyuwangi, 2019).
Salah satu masyarakat yang
mengelola tambak ikan di dusun Paiton
selaku mitra adalah Bapak Daniel
Amrulloh sebagai pengelola UD. Tahta
Khatulistiwa. Tambak ikan yang
dikelolanya membudidayakan berbagai
jenis ikan seperti nila, koi, dan sidat.
Luas tambak yang dikelolanya adalah
2
3500 m . Berdasarkan survei awal
yang telah dilakukan oleh tim, diketahui
bahwa salah satu aktivitas yang rutin
dilakukan adalah memberikan pakan
dua kali sehari yaitu pada pukul 07.00 Gambar 2. Kondisi tambak ikan milik
dan 16.00 setiap pagi dan sore. Pakan kelompok budidaya Tahta Khatulistiwa
yang diberikan kepada ikan dapat (Sumber: Dokumentasi, 2019)
dilihat pada Gambar 1.
Bapak Daniel Amrulloh Sistem pemberian pakan secara
memberikan pakan ikan secara manual konvensional memiliki beberapa
karena budidaya yang dilakukan adalah kekurangan yaitu jumlah pakan yang
bersifat mandiri/perseorangan, dan diberi tidak seragam, pakan tidak
belum dapat membayar pekerja untuk menyebar secara merata dan
meringankan pekerjannya. Dampaknya, menyeluruh, sedangkan mitra harus
dibutuhkan tenaga yang lebih banyak mengembangkan hasil produksi
dan membutuhkan waktu dalam proses budidaya ikan, sehingga mampu
pemberikan pakan. Pemberian pakan memberikan hasil yang diharapkan.
umumnya dilakukan secara Metode pemberian pakan dilakukan
konvensional oleh mitra dengan cara dengan metode konvensional yaitu
menebar pakar dari satu sisi ke sisi dengan metode sebar pakan ke
tambak yang lain. Kondisi tambak ikan masing-masing kolam. Hal tersebut
menyebabkan adanya sisa-sisa pakan

127
Jurnal Widya Laksana, Vol. 9, No. 2, Agustus 2020

yang nantinya akan mengendap di Khatulistiwa, yaitu merancang dan


dasar perairan, sehingga dapat mengembangkan mesin pakan ikan
menimbulkan kotoran. Salah satu faktor “fish feeder”, melalui beberapa
dalam meningkatkan produktivitas dan tahapan, antara lain:
kualitas hasil tambak adalah 1. Survei Lokasi Program
tersedianya kualitas air tambak yang Pengabdian kepada Masyarakat
layak bagi kehidupan ikan. Peningkatan Kegiatan survei lokasi dilakukan di
kualitas air tambak dapat diatur denga dusun Paiton di desa Parijatah Kulon,
pemberian pakan secara teratur kecamatan Srono bersama kelompok
dengan dosis yang tepat (Rusdi dkk, pembudidaya ikan air tawar Tahta
2009). Khatulistiwa dengan melihat kondisi
Penggunaan tenaga manusia lapang, masyarakat sekitar, serta
dalam pemberian pakan ikan tidak berbagai potensi sumber daya perairan
menjadi solusi dalam perkembangan yang ada.
budidaya ikan dan udang, untuk itu 2. Sosialisasi Program Pengabdian
diperlukan sebuah teknologi tepat guna kepada Masyarakat
yang dapat membantu untuk mengatasi Program PKM ini adalah kegiatan
masalah tersebut. Dengan adanya pemberdayaan masyarakat yang
program Pengabdian Kepada dilakukan tenaga pendidik yang
Masyarakat (PKM) ini, diharapkan bekerjasama dengan mitra. Melalui
dusun Paiton di desa Parijatah Kulon program ini dosen diharapkan mampu
dapat menjadi salah satu sentra mentransfer ilmu pengetahuan dan
penghasil perikanan air tawar melalui teknologi agar bisa berkontribusi
dan menjadi lokasi percontohan bagi kepada masyarakat di desa mitra
kawasan lain di kecamatan Srono. tempat melakukan pengabdian.
Selain itu, kegiatan PKM ini diharapkan 3. Penyusunan Program Rencana
dapat mewujudkan masyarakat yang Kerja
mandiri secara ekonomi dan sosial, Tahap selanjutnya adalah
meningkatkan keterampilan masyarakat penyusunan program rencana kerja
untuk berwirausaha dan mengolah yang meliputi perancangan teknologi
produk hasil perikanan yang “fish feeder”, penyuluhan tentang
dibudidayakan, serta meningkatkan sistem kerja mesin serta menjelaskan
kesejahteraan melalui teknologi “Fish setiap komponen dan fungsi komponen
Feeder”. masing-masing, penyuluhan tentang
menghitung biaya pengadaan alat dan
keuntungan ekonomis dari alat
METODE tersebut, melakukan demonstrasi dan
Pada kegiatan Pengabdian Kepada praktek penggunaan alat oleh mitra di
Masyarakat (PKM) ini, metode lokasi tambak mitra, serta penyuluhan
pelaksanaan yang digunakan didasari tentang pengolahan dan pemasaran
dari permasalahan yang ada di dusun hasil perikanan.
Paiton di desa Parijatah Kulon, 4. Pelaksanaan Program Kerja
kecamatan Srono, terutama pada Setelah tahap penyusunan program
kelompok pembudidaya Tahta kerja selanjutnya adalah pelaksanaan

128
Jurnal Widya Laksana, Vol. 9, No. 2, Agustus 2020

program rencana kerja yang meliputi dan meningkatkan nilai praktis dalam
perancangan, pembuatan, dan usaha budidaya ikan. Setiap
pengujian perangkat fish feeder, perancangan dan pembuatan mesin
penyuluhan kepada masyarakat dan pasti memiliki keunggulan dan
kelompok pembudidaya Tahta kelemahan tertentu. Adapun
Khatulistiwa tentang perancangan keunggulan disain dan rancang bangun
teknologi “fish feeder”, penyuluhan mesin pelempar pakan ikan otomatis
tentang sistem kerja mesin serta adalah sebagai berikut:
menjelaskan setiap komponen dan 1. Menggunakan kontrol otomatis.
fungsi dari komponen masing-masing, 2. Komponen rangka yang
penyuluhan tentang menghitung biaya sederhana.
pengadaan alat dan keuntungan 3. Dimensi mesin yang cukup simpel.
ekonomis dari alat tersebut, melakukan 4. Tidak memakan banyak tempat
demonstrasi dan praktek penggunaan dalam penempatannya.
alat oleh mitra di lokasi tambak mitra, Selain itu juga akan dilakukan suatu
serta penyuluhan tentang pengolahan disain elektronika dengan spesifikasi
dan pemasaran hasil perikanan. kegunaan yang mana berfungsi
5. Perancangan, Pembuatan, dan sebagai pegendali dari perangkat
Pengujian Perangkat pengontrol waktu.
Tahap perancangan perangkat ini
bertujuan agar fish feeder yang akan
dibuat dapat berjalan dengan baik
sesuai dengan kebutuhan. Proses yang
akan dilakukan pada tahapan ini adalah
merancang disain dimensi fisik bentuk
perangkat mesin seperti ditunjukkan
pada Gambar 3.1. Mesin pelempar
pakan ikan otomatis merupakan mesin
yang dibuat untuk membantu para
pengusaha budidaya ikan kolam dalam
proses pemberian pakan, yang rata-
rata masih dilakukan secara manual
dengan menggunakan tenaga manusia.
Mesin ini dirancang dengan Gambar 3. Rancangan Mesin Pelempar
menggunakan kontrol otomatis dalam Pakan Ikan
penggerakan motornya, sehingga
waktu hidup dan matinya mesin bisa Keterangan:
diatur pada timer-nya. Karena 1. Tutup
pergerakannya dikontrol otomatis, 2. Wadah pakan ikan
maka pemberian pakan pada ikan bisa 3. Kerangka mesin
teratur dan tepat waktu.
Mesin ini sangat bermanfaat dalam Pada tahapan pembuatan perangkat
perkembangan teknologi yang fish feeder akan dibuat di Politeknik
memudahkan manusia dalam bekerja Negeri Banyuwangi dengan cara tetap

129
Jurnal Widya Laksana, Vol. 9, No. 2, Agustus 2020

akan berkoordinasi dengan mitra. Pada HASIL DAN PEMBAHASAN


tahapan pengujian perangkat fish Berdasarkan permasalahan yang
feeder merupakan tahapan untuk terjadi pada pembudidaya ikan Tahta
mengetahui fungsi dan kehandalan khatulistiwa, maka tim kegiatan
mesin. Pengujian akan dilakukan pada melaksanakan beberapa kegiatan
kondisi yang sebenarnya dari proses pengabdian dengan rincian kegiatan
pelemparan : yang telah dilaksanakan selama 4
 Pengujian sistem pelemparan. (empat) bulan adalah sebagai berikut:
 Pengujian jarak pelemparan (1) Dilakukan pendekatan kepada mitra
untuk mendapatkan informasi dan
6. Penyuluhan Kepada Masyarakat mengidentifikasi permasalahan mitra.
dan Kelompok Pembudidaya (2) Berdasarkan permasalahan yang
Tahta Khatulistiwa terjadi, tim PKM mendesain konsep
Penyuluhan ini diberikan kepada awal yang selanjutnya dilakukan
masyarakat dan kelompok pembahasan bersama dengan
pembudidaya Tahta Khatulistiwa di pembudidaya. (3) Membuat desain
dusun Paiton desa Parijatah Kulon awal yang berupa draft, spesifikasi
kecamatan Srono yang meliputi bahan dan alat serta membuat konsep
pemaparan dan penjelasan mengenai jadi, sehingga bisa dijadikan patokan
proses yang akan dilaksanakan, pembuatan mesin. (4) Membuat
meliputi: kesepakatan dengan pihak
a. Penyuluhan tentang pembudidaya (5) Membuat mesin
perancangan teknologi “fish sesuai dengan spesifikasi yang
feeder”. dibutuhkan UKM dan dilakukan
b. Penyuluhan tentang sistem kerja pengujian alat (kapasitas produksi,
mesin serta menjelaskan setiap pengoperasian, perawatan). (6)
komponen dan fungsi dari Pelaksanaan sosialisasi, pelatihan
komponen masing-masing. dalam pengoperasian dan perawatan
c. Penyuluhan tentang menghitung mesin tersebut. (7) Penyerahan alat
biaya pengadaan alat dan kepada pembudidaya ikan Tahta
keuntungan ekonomis dari alat khatulistiwa..
tersebut, melakukan demonstrasi
dan praktik penggunaan alat oleh a) Perancangan dan Pembuatan
mitra di lokasi tambak mitra. Mesin Fish Feeder
Mesin ini dirancang dengan
7. Monitoring dan evaluasi menggunakan kontrol otomatis dalam
berdasarkan indikator penggerakan motornya, sehingga
keberhasilan program waktu hidup dan matinya mesin bisa
Kegiatan ini dilaksanakan secara diatur pada timer, karena
internal oleh P3M Politeknik Negeri pergerakannya dikontrol otomatis,
Banyuwangi untuk menilai dan
mengevaluasi tingkat efektivitas
program yang dilaksanakan.

130
Jurnal Widya Laksana, Vol. 9, No. 2, Agustus 2020

maka pemberian pakan pada ikan bisa


teratur dan tepat waktu. Mekanisme
kerja dari mesin ini adalah degan
meletakkan pakan ikan pada wadah
kerucut yang posisinya paling atas
dengan kapasitas 30-40 kg, kemudian
pakan – pakan tersebut akan jatuh
kebawah karena adanya gravitasi.
Pakan yang jatuh ini akan masuk dan
mengisi impeller, impeller ini langsung
terhubung dengan motor penggerak.
Metode pelemparannya adalah ketika Gambar 4. Mesin Pelempar pakan otomatis
motor dihidupkan akan memutar
impeller, kemudian pakan yang ada Setelah dirancang, mesin fish feeder
didalam impeller akan terlempar keluar kemudian diuji coba terlebih dahulu.
melalui lubang – lubang impeller karena Dalam hal ini pengujian dilakukan di
kolam ikan Politeknik Negeri
adanya gaya sentrifugal yang
Banyuwangi. Pengujian dilakukan
didapatkan dari gerakan motor. Adapun
untuk mengetahui seberapa besar
cara untuk mengoperasikan mesin
putaran motor yang dibutuhkan oleh
pelempar pakan ikan otomatis adalah
mesin untuk dapat melempar pakan
sebagai berikut :
ikan pada jarak yang telah ditentukan.
1. Periksa komponen mesin baik dari
penggerak maupun yang
digerakkan, mur baut, motor
penggerak, dan sistem kontrolnya.
2. Masukkan pakan ikan kedalam
wadah kerucut.
3. Atur sistem kontrolnya, kemudian
hidupkan motor.
4. Jika sudah selesai, matikan mesin
pelempar paka otomatis.
Wadah pakan dibuat dengan
material stainless steel, penggunaan
bahan plat steinless 0,8 mm dalam
pembuatan mesin tersebut memiliki
banyak keuntungan diantaranya adalah Gambar 5. Pengujian Mesin Fish Feeder
tahan korosi, kokoh dengan kekuatan
tarik yang cukup besar serta mudah
untuk dibersihkan. Tabel 1. Menjelaskan hasil
pengujian mesin fish feeder, dari hasil
pengujian didaptkan bahwa
pelemparan terjauh dihasilkan ketika
putaran mesin sebesar 1800 rpm.

131
Jurnal Widya Laksana, Vol. 9, No. 2, Agustus 2020
Tabel 1. Hasil Uji Coba Pengujian Mesin Fish Feeder
Putaran Motor Jarak Pelemparan Pakan Ikan
No
(RPM) Jari-Jari Diameter
1 600 4 meter 8 meter
2 1200 7 meter 14 meter
3 1800 10 meter 20 eter

b) Sosialisasi Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan di UD. Tahta
Khatulistiwa, Desa Parijatah Kulon RT
1 RW 1 yang dihadiri oleh pemilik
usaha yaitu Bapak Daniel Amrulloh,
hasil dari kegiatan ini yaitu informasi
yang diberikan oleh pemilik usaha
tentang proses pemberian pakan yang
dilakukan sehari-hari. Ada beberapa
kolam yang dimiliki dan digunakan
untuk budidaya ikan yang berbeda jenis
dan ukuran yang berbeda-beda, dan
informasi tentang ukuran pakan yang
juga berbeda-beda. Bapak Daniel
menjelaskan bahwa kolamnya memiliki
ukuran 10x30 meter dan kedalaman
kolam 1-2 meter. Pada kegiatan ini juga
ditentukan lokasi kolam yang akan
diletakkan mesin fish feeder. Kolam Gambar 6. Pakan ikan (atas) dan
yang dipilih yaitu yang digunakan untuk sosialisasi bersama mitra (bawah)
budidaya ikan koi yang telah mencapai
panjang 3-5 cm. c) Pelatihan Operasional Alat
Pada kegiatan ini juga dilakukan diskusi Beberapa hal yang perlu dipahami
untuk penentuan jadwal pelaksanaan dan diketahui oleh mitra terkait dengan
pelatihan operasional alat dan penggunaan mesin di berikan melalui
persiapan yang dibutuhkan oleh tim pelatihan operasional mesin. Kegiatan
PKM dan mitra untuk kelancaran ini dilaksanakan pada hari Jum’at,
kegiatan selanjutnya. tanggal 4 Oktober 2019 di UD. Tahta
Khatulistiwa, Desa Parijatah Kulon
Pelatihan penggunaan alat meliputi:
1. Paparan SOP mesin fish feeder.
2. Demonstrasi penggunaan Alat oleh
tim PKM.
3. Pelatihan kepada mitra.
4. Diskusi tentang evaluasi alat oleh
mitra dan tim.

132
Jurnal Widya Laksana, Vol. 9, No. 2, Agustus 2020

Hasil dari Kegiatan ini adalah


transfer teknologi dan transfer informasi
berupa penerapan teknologi tepat guna
dalam proses pemberian pakan ikan.
Pentingnya uji coba dan pelatihan
pengoperasian alat ini mengingat mitra
adalah pembudidayayang melakukan
proses pemberian pakan secara
manual pada awalnya, oleh sebab itu
perlu pemahaman lebih detail tentang
fungsi dan prinsip kerja mesin. Pada
kegiatan ini dijelaskan secara detail
tentang prinsip timer untuk mengatur
waktu pemberian pakan, mitra sangat
antusias untuk dapat mengaplikasikan Gambar 8. Mitra mencoba alat dalam
mesin tersebut, hal itu ditunjukkan pada Pelatihan operasional alat oleh Tim
saat uji coba yang dilakukan, mitra
sangat tertarik untuk mencoba sendiri Pada kegiatan ini juga dilaksanakan
dan mengatur sendiri metode serah terima mesin fish feeder kepada
pelmparan pakan yaitu dengan cara UD. Tahta Khatulistiwa dari ketua tim
manual ataupun dengan pengaturan PKM dengan disaksikan oleh anggota tim
timer yang disetting selama 4 jam serta beberapa anggota UD. Tahta
sekali. Khatulistiwa. Setelah mesin diserahkan,
dilakukan diskusi tentang feed back dari
kegiatan yang telah dilakukan. Bapak
Daniel Amrulloh menyampaikan
beberapa saran serta harapan untuk
kegiatan selanjutnya, seperti keinginan
untuk melanjutkan kegiatan yang sama
tetapi untuk menyelesaikan masalah
yang ada dalam hal ini beliau
menjelaskan bahwa ingin membuat
pakan secara mandiri melalui mesin
pencetak pakan sistem extruder. Hal
tersebut menjadi catatan tim pelaksana
PKM bahwa kegiatan yang diinginkan
Gambar 7. Proses Instalasi mesin oleh Tim oleh mitra tidak hanya sampai
berakhirnya kegiatan ini, dan
memungkinkan bahwa kegiatan akan
berlanjut di tahun selanjutnya.

133
Jurnal Widya Laksana, Vol. 9, No. 2, Agustus 2020

DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, F. 2012. Peran budidaya ikan
nila dalam rangka peningkatan
pendapatan masyarakat di
kabupaten Klaten (Studi kasus
di kecamatan Polanharjo,
Klaten). [skripsi]. Surakarta:
Fakultas Ekonomi, Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Rusdi, N. dan Syahruddin, R. 2010.
Pengembangan dan Sosialisasi
Mesin Penebar Pakan Ikan
Terpadu dengan Aerator Jenis
Kincir Air Pada Petani Tambak.
SINERGI. 1(8).
Web Desa Kabupaten Banyuwangi.
2019. Potensi Desa Parijatah
Kulon.
http://parijatahkulon.desa.id/
[internet]. Diakses pada 15 April
2019.

Gambar 9. Diskusi dan serah terima alat


oleh ketua tim kegiatan

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pelaksanaan
kegiatan pengabdian masyarakat
pembudidaya ikan UD. Tahta
Khatulistiwa di Desa Parijatah Kulon,
Kecamatan srono Kabupaten
Banyuwangi, maka dapat disimpulkan
antara lain:
1) Kegiatan ini secara umum telah
mampu meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan mitra tentang
teknologi fish feeder.
2) Masyarakat sasaran memberikan
tanggapan yang sangat baik
terhadap pelaksanaan kegiatan
dengan berpartisipasi dan mengikuti
kegiatan dengan sebaik-baiknya.

134

Anda mungkin juga menyukai