Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PRAKTIKUM

BENGKEL PEMROGRAMAN WEB 1


Pertemuan 2
“Modul 4 – Servlet (1)”

Disusun oleh :
Nama : Ardiah Pramesty Cahyani
Nim : 2055301016
Dosen : Khairul Umam Syaliman, S.T.,M.Kom.
Ail : Hazima Fatin Bachrum, S.S.T.

Program Studi D4-Teknik Informatika


Jurusan Teknologi Informasi
Politeknik Caltex Riau
T.A. 2021/2022
ISI LAPORAN

4.1. Capaian/Kompetensi Dasar


Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan:
1) Mampu mempelajari dan menjelaskan tentang servlet, life cycle servlet dan cara kerja servlet
dalam merespons permintaan client
2) Mampu menerapkan, mengkode dan menguji servlet
3) Mampu menjalankan (deploy) servlet dan menampilkannya di web browser

4.2. Pendahuluan Servlet


Sebuah servlet adalah sebuah class dalam bahasa pemrograman Java yang digunakan untuk
memperluas kemampuan server untuk menampung aplikasi yang diakses melalui model request-
respons. Servlet ditujukan untuk melayani permintaan (request) dari client dan memberikan
tanggapan (response) secara dinamis. Servlet biasanya dipakai bersama dengan beberapa helper
class dan komponen web (seperti JSP dan EJB), namun memungkinkan jika servlet berdiri sendiri
di dalam server untuk melayani client.
Meskipun servlet dapat menanggapi semua jenis permintaan (request) yang dilakukan oleh
client, namun umumnya servlet digunakan untuk memperluas aplikasi yang di-host oleh server
web. Untuk aplikasi semacam itu, teknologi Java Servlet mendefinisikan class servlet khusus yakni
HTTP. Servlets adalah kelas Java yang melayani permintaan HTTP dan mengimplementasikan
antarmuka (interface) javax.servlet.Servlet. Pengembang aplikasi web biasanya menulis servlet
yang memperluas antarmuka (interface) javax.servlet.http.HttpServlet, kelas abstrak yang
mengimplementasikan antarmuka Servlet dan dirancang khusus untuk menangani permintaan
HTTP.

4.3. Life Cycle Servlet


Life cycle dari sebuah servlet dikontrol oleh container, dimana container adalah tempat
sebuah servlet di deploy. Ketika ada permintaan (request) dari client terhadap sebuah file servlet,
container akan menjalankan beberapa langkah (deploy).
Gambar 4.1. berikut ini merupakan ilustrasi terkait sistem request-response dari client
kepada servlet (life cycle). Adapun interfaceyang digunakan adalah javax.servlet.Servlet: init(),
service() dan destroy().

Adapun life cycle servlet yakni:


1) Jika objek (instance) servlet tidak ada, maka web container akan melakukan:
a. Loading servlet class.
b. Pembuatan objek (instance) dari class servlet, dilakukan dalam constructor dari class
servlet.
c. Inisialisasi dilakukan dalam method init().
2) Penanganan permintaan (request) dan response terhadap objek (instance) dilakukan oleh
method service().
3) Selanjutnya jika container membutuhkan untuk menghapus (remove) servlet, hal ini ditangani
oleh method destroy().

4.3.1. Method init()


Method init() hanya sekali dijalankan, yaitu ketika servlet pertama kali dibuat.
Sehingga setiap user melakukan request, method init() tidak akan dijalankan berulang-
ulang.
4.3.2. Method service()
Method service() adalah method utama yang melakukan actual task. Web server
ataupun servlet container akan memanggil method service() untuk menghandle request
yang dilakukan oleh client.
Method service() dipanggil oleh container dan method service() akan memanggil
method doPost(), doGet(), doPut(), doDelete() sesuai dengan request yang diminta oleh
client. Kita tidak perlu melakukan inisialisasi untuk method service(), hanya perlu
melakukan override terhadap method doGet() dan doPost().

4.3.3. Method destroy()


Method destroy dipanggil hanya sekali ketika servlet life cycle berakhir. Setelah
method destroy() dipanggil, object di servlet akan dikirim ke garbage collector.

4.4. Cara Kerja Servlet


Pengguna mengirimkan permintaan untuk servlet dengan meng-klik tautan yang memiliki
URL ke servlet.
Container menemukan servlet yang dimaksud dengan menggunakan deployment descriptor, dan
membuat dua objek:
1. HttpServletRequest
2. HttpServletResponse

Kemudian container akan membuat atau mengalokasikan sebuah thread untuk permintaan dan
memanggil method service() dan melewati permintaan. objek akan merespon sebagai arguments.

Method service() akan melakukan pengecekan permintaan HTTP yang dikirimkan oleh client,
service() yang dipanggil method doGet() atau doPost().

Kemudian servlet menggunakan objek respons untuk menulis respons kembali ke clien.
Setelah method service () telah lengkap (completed), thread akan mati, kemudian objek request
dan response telah siap di garbage collection.

4.5. Kebutuhan Praktikum


1. Seperangkat komputer dengan oS Windows
2. NetBeans IDE
3. Web Browser
4.6. Latihan
4.6.1. Latihan 1: Membuat Servlet Pertama
1. Buatlah sebuah java package untuk menyimpan file servlet yang anda buat. Caranya
adalah klik kanan Source Package → New → Java Package.

2. Kemudian beri nama package tersebut dengan nama ServletPertama.


3. Buatlah sebuah servlet, dengan cara klik kanan ServletPertama, New → Servlet,
kemudian beri nama servlet dengan HalloWorldServlet.
4. Setelah berhasil anda akan diperlihatkan servlet pertama yang telah anda buat tersebut.

Anda dapat menambahkan perintah di dalam kalang try- finally, untuk penambahan
tag html dimasukkan pada perintah out.println();
5. Tambahkan perintah sebagai berikut:

/getContextPath() merupakan method yang digunakan untuk memanggil nama


website anda. Context-path merupakan bagian dari request-URI (Uniform Resource
Identifier). Request URI sendiri terdiri dari context- path, servlet-path dan path-info.
Konteks dari aplikasi web akan mempengaruhi URL dari web-content. Bentuk umum
dari namespace URL untuk mengakses context dari aplikasi web (melalui protocol
HTTP) adalah sebagai berikut:
http://hostname:port/context/servlet_atau_jsp
contoh:
host name = “localhost”
port = “8080”
context-path = “/WebPemesanan”
komponen web = class servlet bernama “HalloWorldServlet”
selanjutnya ketika file servlet tersebut anda deploy, akan muncul pada URL anda
http://localhost:8080/WebPemesanan/ServletPertama
6. Selanjutnya anda dapat menjalankan servlet pertama anda dengan cara klik kanan di
lembar kerja Run File atau Shift+F6.

7. Anda dapat mengganti web browser dengan cara pilih icon web browser di bagian
menu, seperti berikut ini
8. Perhatikan bahwa ketika anda membuat servlet untuk pertama kalinya, maka secara
otomatis file configuration (web.xml) juga akan terbentuk.

9. Selanjutnya klik dua kali pada file web.xml untuk melihat isi dari file tersebut. File
Configuration (web.xml)

Web.xml terletak di dalam folder WEB-INF. Folder ini berisikan deployment


descriptor yang berupa informasi yang diperlukan oleh web server ketika aplikasi di
deploy. Informasi ini disimpan dalam bentuk file-file deployment descriptor berupa
file XML. Selain itu file ini juga dapat berisikan sub direktori classes, lib dan tags, sub
direktori lain dan file-file lainnya. File web.xml merupakan file wajib yang harus ada
di dalam sebuah aplikasi web. File ini akan dipakai oleh setiap web server yang
mendukung teknologi java servlet. Informasi di dalam file web.xml akan menunjukkan
bagaimana melakukan deployment terhadap komponen-komponen yang ada di dalam
aplikasi web.
4.6.2. Latihan 2: Form Inputan
Form merupakan formulir yang diisikan oleh user, yang berisi informasi sesuai
dengan nilai yang diberikan oleh user. Berikut ini kita akan membuat sebuah form inputan
sederhana yang pengolahannya dilakukan di dalam file servlet.
1. Buatlah sebuah file HTML dengan nama FormInput.html

2. Buatlah sebuah file servlet di dalam package ServletPertama dengan nama


OlahFormInput1.
3. Jalankan program tersebut, jika benar tampilannya sebagai berikut
4.6.3. Latihan 3: Method pada Interface HttpServletRequest
Interface javax.servlet.http.HttpServletRequest dipakai untuk membuat sebuah
objek request yang dikirimkan oleh client melalui web browser. Object ini dibuat oleh
servlet-container, kemudian oleh method service() akan dikirimkan sebagai parameter
kepada method doGet(), doPost() dan lainnya. Beberapa method yang sering digunakan di
dalam interface HttpServletRequest adalah sebagai berikut:
1. Method getParameter()
Method getParameter() merupakan method pada interface HttpServletRequest yang
berguna untuk menangani permintaan parameter dari HTML form. Fungsinya adalah
untuk mengambil nilai parameter yang dikirimkan oleh client ke servlet.
2. Method getParameterName()
Fungsi method getParameterName() adalah untuk mengambil nama dari semua
parameter yang dikirimkan oleh client.
3. Method getparameterValues()
Fungsi method getParameterName() adalah untuk mengambil nama dari semua
parameter yang dikirimkan oleh client.
Lebih lanjut terkait penerapan dari masing-masing method,dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Buatlah sebuah file HTML dengan nama FormInput2.html
2. Selanjutnya buatlah sebuah file servlet dengan nama OlahFormInput2.

3. Deploy program di atas, dengan cara klik kanan Run File atau Shift+F6. Jika program
yang anda buat benar, maka hasil yang akan ditampilkan adalah sebagai berikut.
4.6.4. Latihan 4: Form Hidden
1. Buatlah sebuah file HTML, kemudian namakan dengan “FormHidden.html”.
Kemudian ketikkan program berikut ini

2. Kemudian buatlah sebuah file servlet, beri nama “OlahFormHidden”, kemudian


ketikkan program berikut ini
3. Buat sebuah form servlet baru, beri nama “OlahFormHidden2”, kemudian ketikkan
program berikut ini
4. Jalankan file FormHidden.html, kemudian pelajari mekanisme hidden bekerja.
Apakah anda sudah memahaminya?
4.7.1. Tugas 1
Buatlah sebuah program servlet, ketika di deploy akan menampilkan tampilan
sebagai berikut:

Output yang dihasilkan adalah sebagai berikut:


Jawab:
4.7.2. Tugas 2
Modifikasi latihan 4 tentang form hidden, dengan menambahkan jalur masuk ke
Politeknik Caltex Riau, yakni PSUD, UMPCR, CBT. Jika jalur masuknya adalah PSUD,
maka siswa dari SMA-IPS hanya boleh masuk ke program studi Sistem Informasi dan
Akuntansi saja. Namun jika jalur masuknya UMPCR dan CBT dapat memilih semua
program studi.
Jawab:

Anda mungkin juga menyukai