Hydraulics Ass1 Febriansyah F11120051
Hydraulics Ass1 Febriansyah F11120051
Febriansyah
ABSTRAK
Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan dalam kehidupan bagi semua
makhluk hidup. Semakin meningkatnya kebutuhan air dalam rangka intensifikasi
dan perluasan areal pertanian, serta terbatasnya persediaan air untuk irigasi dan
keperluan-keperluan lainnya, terutama pada musim kemarau, maka penyaluran
dan pemakaian irigasi harus dilaksanakan secara lebih efisien dan efektif Untuk
meningkatkan hasil pertanian diperlukan teknologi terkait pendistribusian air yang
efektif di samping mengembangkan jenis atau mutu tanaman. Kehilangan air
irigasi yang umum terjadi pada suatu areal pertanian selama pemberian air yaitu
pada aliran permukaan terlebih pada saat musim kemarau dan juga masih banyak
daerah-daerah di Indonesia di dataran tinggi yang masih kesulitan sumber air yang
mana pada daerah seperti ini mereka banyak memiliki sumber air bersih di dataran
rendah.sehingga untuk lebih mempermudah masyarakat dalam mendapatkan air
bersih maka harus menemukan sebuah solusi yang bisa membantu masyarakat
dimana penerapaan Teknologi Jaringan Irigasi Perpipaan, sebagai upaya
mengatasi permasalahan air akibat dari penggunaan air yang tidak berimbang dan
mengantisipasi konflik apabila suatu saat terjadi kelangkaan air. Dan dengan
adanya teknologi ini juga bisa mengalirkan air dari dataran rendah ke dataran
tinggi untuk keperluan pertanian ataupun sumber air bersih bagi masyarakat.
Memasuki keadaan seperti sekarang ini, petani mulai mengeluh tentang minimnya
ketersediaan air di lahan sawahnya khususnya petani-petani daerah jawa. Atas
keluhan tersebut berimbas pada kurangnya minat petani untuk menanam padi lagi.
Masalah besar pun jelas terjadi, ketersediaan beras sebagai makanan utama bangsa
Indonesia ini pun jadi mulai dikhawatirkan tidak tersedia. Mencapai swasembada
beras pun kini dirasa hanyalah mimpi, keberhasilan era orde baru dianggap
hanyalah masa lalu yang tak mungkin terulang lagi.
Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian
yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa
dan irigasi rawa. Irigasi juga berarti mengalirkan air secara buatan dari sumber air
yang tersedia kepada sebidang lahan untuk memenuhi kebutuhan tanaman.
Sumber Irigasi Dalam praktek sehari-hari sumber air dalam irigasi dapat
digolongkan dalam tiga golongan yaitu :
• Mata air, merupakan air yang terdapat didalam tanah, seperti sumur, air
artesis, dan air tanah. Air tersebut banyak mengandung zat terlarut
sehingga mineral bahan makan tanaman sangat kurang dan pada umumnya
konstan.
• Air sungai, merupakan air yang terdapat diatas permukaan tanah. Air
banyak mengandung lumpur yang mengandung mineral sebagai bahan
makanan tanaman, sehingga sangat baik pemupukan dan juga suhunya
lebih rendah daripada suhu atmosfer.
• Air waduk, merupakan air yang terdapat di permukaan tanah, seperti pada
sungai. Tapi air waduk sedikit mengandung lumpur, sedangkan zat
terlarutnya sama banyaknya dengan air sungai. Air waduk disini dapat
dibedakan dua macam, yaitu waduk alami dan waduk buatan manusia.air
waduk juga dibedakan dalam dua macam, yaitu waduk multi purpose atau
waduk dengan keuntungan yang diperoleh lebih dari satu. Misalnya air
waduk selain untuk pertanian juga untuk perikanan, penanggulangan
banjir, pembangkit listrik dan pariwisata. Tetapi ada juga waduk yang
hanya digunakan untuk pertanian saja.
Saluran tertutup adalah saluran yang alirannya tidak dipengaruhi oleh tekanan
udara secara langsung kecuali oleh tekanan hydraulic. Pipa banyak digunakan
oleh perusahaan sebagai pendistribusian gas ,air minum dan minyak .di samping
itu penggunaan pipa juga dapat kita temui dalam pemenuhan air pada rumah
tangga. di samping harganya relatif murah pipa juga memiliki berbagai ukuran
dan bentuk penampang. Dari muali persegi sampai lingkaran yang sering kita
temui dengan berbagai macam material dalam pembuatannya. Perbedaan saluran
terbuka dengan saluran tertutup adalah pada saluran terbuka terdapat rongga
disalurannya yang tidak terisi air (terisi oleh udara). Sedangkan pada kondisi
saluran tertutup saluran tidak terisi oleh udara. Perbedaan yang lainnya adalah
saluran terbuka mempunyai kedalaman air (y), sedangkan pipa pada kedalaman
air tersebut ditransformasikan berupa (P/y). Oleh karena itu, konsep aliran pada
pipa harus terisi penuh dengan air. Adanya perbedaan tinggi tekanan dikedua
tempat menyebabkan air dapat mengalir sedangkan perbedaan elevasi muka air
dapat menimbulkan adanya tekanan pada pipa, hal ini juga dapat timbul akibat
penggunaan pompa, penggunaan pompa juga bertujuan untuk mengurangi faktor
gesekan air dengan dinding basah pipa yang timbul disepanjang saluran pipa .
(Sumber: Bambang Triatmodjo, Hidraulika)
Jaringan irigasi adalah satu kesatuan saluran dan bangunan yang diperlukan
untuk pengaturan air irigasi, mulai dari penyediaan, pengambilan, pembagian,
pemberian dan penggunaannya. Secara hierarki jaringan irigasi dibagi dalam
jaringan utama dan jaringan tersier. Jaringan utama meliputi bangunan, saluran
primer dan saluran sekunder. Sedangkan jaringan tersier terdiri dari bangunan dan
saluran yang berada dipetak tersier. Dalam irigasi air tanah, jaringan irigasi
berbentuk skema jaringan pipa dengan sistem saluran tertutup yang bercabang ke
berbagai arah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi areal layanan.
Air irigasi yang hilang terjadi pada tanaman padi biasanya disebabkan oleh
Efisiensi pada pemakaian air merupakan perbandingan antara jumlah air yang
sampai pada suatu inlet dengan air yang dibutuhkan tanaman untuk
evapotranspirasi. agar mendapatkan gambaran efisiensi irigasi secara menyeluruh
maka dibutuhkan gambaran secara menyeluruh dari gabungan saluran irigasi serta
drainase mulai dari bending (saluran irigasi primer, sekunder, tersier dan kuarter)
dan petak tersier dan jaringan drainase/irigasi dalam petak tersier.
Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan dalam kehidupan bagi semua
makhluk hidup. Semakin meningkatnya kebutuhan air dalam rangka intensifikasi
dan perluasan areal pertanian, serta terbatasnya persediaan air untuk irigasi dan
keperluan-keperluan lainnya, terutama pada musim kemarau, maka penyaluran dan
pemakaian irigasi harus dilaksanakan secara lebih efisien dan efektif Untuk
meningkatkan hasil pertanian diperlukan teknologi terkait pendistribusian air yang
efektif di samping mengembangkan jenis atau mutu tanaman. Kehilangan air irigasi
yang umum terjadi pada suatu areal pertanian selama pemberian air yaitu pada
aliran permukaan. Ketersediaan air menjadi faktor penting bagi petani untuk
keberhasilan kembang tumbuh tanaman yang ditanam.Namun akan menjadi
kesulitan tersendiri ketika posisi tanah lebih tinggi dari sumber air atau aliran sungai
sehingga diperlukan teknik tersendiri untuk memenuhi kebutuhan air bagi tanaman.
Irigasi merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan usaha tanidalam
arti luas. Sejalan dengan era reformasi dan otonomi daerah, maka saat ini telah
ada pengaturan baru yang mengatur tentang irigasi, yaitu pengelolaan diserahkan
kepada petani. Namun demikian pemerintah tetap berkewajiban untuk membantu
petani terutama dalam bimbingan teknis dan keuangan sampai mampu
mengelolanya secara mandiri. Irigasi didefinisikan sebagai suatu cara pemberian
air, baik secara alamiah ataupun buatan kepada tanah dengan tujuan untuk
memberi kelembaban yang berguna bagi pertumbuhan tanaman.
Secara garis besar, tujuan irigasi dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu:
Sesuai dengan definisi irigasinya, maka tujuan irigasi pada suatu daerah adalah
upaya rekayasa teknis untuk penyediaaan dan pengaturan air dalam menunjang
proses produksi pertanian, dari sumber air ke daerah yang memerlukan serta
mendistribusikan secara teknis dan sistematis.
Dimana Salah satu misi Indonesia adalah bisa menjadi lumbung pangan. Terkait hal
itu, demi meningkatkan sekaligus mempermudah produksi pertanian, Kementerian
Pertanian (Kementan) melakukan optimalisasi irigasi.
Jenis irigasi yang saat dikembangkan Kementan adalah irigasi perpompaan dan
perpipaan. Prinsip kerja Kegiatan Irigasi Perpompaan dan Perpipaan, dengan
mengambil air dari sumber (diverting), membawa atau mengalirkan air dari
sumber ke lahan pertanian (conveying), mendistribusikan air kepada
tanaman (distributing), dan mengatur dan mengukur aliran air (regulating and
measuring),Dimana teknologi irigasi seperti ini biasa kita temukan di daerah-
daerah dataran tinggi.
Kunci utama dari jenis irigasi perpompaan adalah terdapatnya sumber air.
Walaupun posisi air di bawah permukaan lahan pertanian tidak masalah. Itu
karena menggunakan pompa untuk pemanfaatannya.Dengan demikian lahan
pertanian yang tidak terjangkau dengan irigasi waduk dan bendung yang
umumnya secara grafitasi masih bisa mendapatkan air irigasi.
Output yang dapat dirasakan dari kegiatan Irigasi Perpompaan dan Perpipaan
yakni tersedianya sumber air yang dapat dimanfaatkan oleh petani, baik sebagai
suplesi atau conjunctive use di daerah irigasi maupun sebagai irigasi utama di non
daerah irigasi (tail end).
Ide kreatif ini telah dilakukan oleh orang-orang terdahulu yang setelah dianalisa
lebih lanjut, untuk mengalirkan air ke dataran yang lebih lebih tinggi harus dengan
elevansi atau titik tertinggi sekitar 6 meter dari titik permukaan air.Ini solusi yang
murah dan sangat bermanfaat, dengan adanya system ini bisa memangkas biaya
operasional dan bisa menjadi solusi bagi daerah lain yang memilikii masalah yang
sama.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
-Kesimpulan
Teknologi jaringan irigasi perpompaan dan perpipaan ini sangat di perlukan untuk
petani-petani di Indonesia karena banyak lahan pertanian di Indonesia kurang
memanfaatkan sumber air permukaan seperti sungai,karena beberapa faktor yakni
salah satunya jauhnya sumber mata air dengan lahan pertanian dan juga banyak
wilayah pertanian di Indonesia berada di dataran yang tinggi,sehingga dengan
adanya sistem irigasi perpipaan ini para petani tidak lagi bergantung pada sumber
air yang asalnya dari air hujan,namun dengan teknologi ini mereka akan lebih
mudah lagi mangakses air dari irigasi konvensional maupun waduk walaupun
jarak lahan meraka jauh terlebih pada lahan yang berada di dataran tinggi,dimana
ini akan otomatis berdampak langsung dengan kegiatan pertanian mereka dengan
lebih produktif lagi dan bisa membawa kesejahteraan bagi para petani. Dan sistem
ini juga tidak hanya berdampak pada pertanian namun juga pada kehidupan
masyarakat dimana daerah yang kesulitan air bersih mereka bisa mengakses
dengan teknologi jaringan irigasi perpipaan tersebut.
-Rekomendasi
Jika anggaran bisa disinergikan maka areal pertanian yang kering yang ada di
Indonesia akan dapat diairi dan jumlah tanamnya akan lebih banyak serta hasilnya
akan mensejahterakan warga.
Dimana pemerintah harus fokus dengan hal seperti ini karena hal ini adalah salah
satu faktor pokok yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kesejahteraan
warga.
LITERATUR