OBJEK 6
PEMERIKSAAN KEHAMILAN
Oleh :
NO.BP : 1811011017
I. Tujuan
Untuk melakukan pemeriksaan kehamilan dengan urin pagi, Kit Neo
Planotest Duocion
II. Teori
Tujuan pemeriksaan kehamilan adalah untuk mengetahui dan mencegah
sedini mungkin kelainan yang dapat timbul, meningkatkan dan menjaga kondisi
badan ibu dalam menghadapi kehamilan, persalinan, dan menyusui, serta
menanamkan penertian pada ibu tentang pentingnya penyuluhan yang diperlukan
bagi wanita hamil.Pemeriksaan kehamilan dilakukan dengan beberapa cara,
meliputi anamnesis, inspeksi, dan palpasi. Pada anamnesis yang perlu diketahui
adalah informasi mengenai pekawinan, keluhan, amenore, dan riwayat kehamilan
sebelumnya. Inspeksi dilakukan untuk mengetahui keadaan yang berhubungan
dengan kehamilan, mulai dari kepala sampai kaki.Tes kehamilan plano-test yaitu
tes kehamilan dengan menggunakan urin pagi wanita hamil dengan mereaksikan
kit neo planotest duoclon. Dengan melihat ada atau tidaknya aglutinasi saat
pencampuran. Hasil positif ditandai dengan adanya aglutinasi.[1]
Metode dengan menggunakan test urin ada yang bisa dilakukan sendiri
atau di laboratorium. Biasanya tes urin dirumah dilakukan lebih dahulu oleh para
calon ibu untuk mengetahui kehamilannya. Baru kemudian tes urin di
laboratorium untuk memastikan lagi kehamilannya. Pada saat ini, telah banyak
dijual bebas tes kehamilan dengan berbagai cara dan bentuk. Semua alat
mempunyai cara kerja yang sama, yakni melihat kadar hCG dalam urin.[2]
HCG adalah hormon yang mendukung perkembangan telur dalam ovarium
dan merangsang telur dalam pelepasan telur dalam ovulasi. Hormon HCG
tersusun atas glikoprotein yang dihasilkan oleh protoblast dan bakal plasenta.
Pembentukan HCG maksimal pada 60-90 hari, kemudian turun ke kadar rendah
yang menetap selama kehamilan. Kadar HCG yang terus menerus rendah
berkaitan dengan gangguan perkembangan plasenta atau kehamilan. Kadar HCG
memiliki struktur yang sangat mirip dengan yang bekerja pada reseptor LH
sehingga usia korpus luteum memanjang. HCG mula-mula di produksi oleh sel
lapisan luar blastokista. Sel ini berdiferensiasi menjadi sel tropoblast,
sinsitiotropoblast yang berkembang dari tropoblast, terus menghasilkan HCG
yang disekresikan dan dapat dideteksi disekresi vagina sebelum inplantasi.
biasanya HCG dapat dideteksi di darah ibu 8-10 minggu.[3]
HCG ( Human Chorionic Gonadotropin ) merupakan suatu hormon yang
dihasilkan oleh jaringan plasenta yang masih muda dan dikeluarkan lewat urin.
Hormon ini juga dihasilkan bila terdapat proliferasi yang abnormal dari jaringan
epitel korion seperti molahidatidosa atau suatu chorio carsinoma. Kehamilan akan
ditandai dengan meningkatnya kadar HCG dalam urin pada trimester I, HCG
disekresikan 7 hari setelah ovulasi. Pemeriksaan HCG dengan metode
immunokromatograp merupakan cara yang paling efektif untuk mendeteksi
kehamilan dini.[4]
Alat uji kehamilan untuk dipakai di rumah ( home pregnancy test , HPT)
yang biasa dikenal dengan test pack merupakan alat praktis yang cukup akurat
untuk mendeteksi kehamilan pada tahap awal yang menggunakan urin. Urin yang
digunakan yaitu air seni pertama setelah bangun pagi, karena konsentrasi hormon
HCG tinggi pada saat itu. Bentuk alat tes kehamilan ( test pack) ada dua macam,
yaitu strip dan compact. Bedanya, bentuk strip harus dicelupkan ke urin yang
telah ditampung atau disentuhkan pada urin waktu buang air kecil sedangkan
compact sudah ada tempat untuk menampung urin yang akan diteteskan. Test
slide ini sangat tergantung pada kerja sama antibodi dan antigen. Antibodi ini zat
kimia yang dihasilkan oleh limfosit dan struktur lain di dalam tubuh. Sedangkan
antigen, zat asing yang masuk dan merangsang reaksi kimia tubuh. Jika antigen
masuk ke dalam jaringan tubuh, antibodi bereaksi sehingga antigen tidak
berbahaya lagi. Tiap antibodi hanya bereaksi terhadap antigen tertentu. Antibodi-
antibodi itulah yang “ditambatkan” pada media test, yang mempunyai dua strip
(garis) indicator.[4]
Penggunaan strip HCG urine test merupakan suatu metode immunoassay
untuk memastikan secara kualitatif adanya Human Chorionic Gonadotropin
(HCG) didalam urine sebagai deteksi dini adanya kehamilan. Human Chorionic
Gonadotropin merupakan sebuah hormon glikopeptida yang dihasilkan oleh
plasenta selama kehamilan. Adanya HCG dan peningkatan konsentrasinya secara
cepat didalam urin ibu membuatnya sebagai penanda untuk memastikan
kehamilan.[5]
Hormon kehamilan hanya ditemukan pada tubuh seorang wanita hamil
yang dibuat oleh embrio segera setelah pembuahan dan karena pertumbuhan
jaringan plasenta. Hormon kehamilan yang dihasilkan oleh villi choriales ini
berdampak pada meningkatnya produksi progesteron oleh indung telur sehingga
menekan menstruasi dan menjaga kehamilan. Produksi HCG akan meningkat
hingga sekitar hari ke 70 dan akan menurun selama sisa kehamilan. Hormon
kehamilan HCG mungkin mempunyai fungsi tambahan, sebagai contoh
diperkirakan HCG mempengaruhi toleransi imunitas pada kehamilan. Hormon ini
merupakan indikator yang dideteksi oleh alat test kehamilan yang melalui air seni.
Jika, alat test kehamilan mendeteksi adanya peningkatan kadar hormon HCG
dalam urin, maka alat test kehamilan akan mengindikasikan sebagai terjadinya
kehamilan atau hasil test positif. Dampak kadar HCG yang tinggi dalam darah
menyebabkan mual-muntah (morning sickness).[6]
Tingkat sekresi HCG meningkat dengan cepat selama kehamilan awal
untuk menyelamatkan korpus luteum dari kematian. Sekresi puncak HCG
berlangsung sekitar 60 hari setelah periode haid terakhir. Pada minggu kesepuluh
kehamilan, pengeluaran HCG menurun sehingga tingkat sekresinya rendah yang
kemudian dipertahankan selama kehamilan. Turunnya HCG terjadi pada saat
korpus luteum tidak lagi diperlukan untuk menghasilkan hormon-hormon steroid
karena plasenta sudah mulai mengeluarkan estrogen dan progesterone dalam
jumlah bermakna. Korpus luteum kehamilan mengalami regresi parsial seiring
dengan turunnya sekresi HCG.[7]
Pengumpulan dan penyimpanan urin sebaiknya menggunakan urin pagi
hari karena berisi konsentrasi HCG yang paling tinggi sehingga baik untuk
pemeriksaan sampel urin. Meskipun demikian, urin sewaktu dapat juga
digunakan. Urin spesimen dikumpulkan pada gelas atau penampung plastik yang
bersih. Jika spesimen tidak digunakan segera maka harus disimpan pada suhu 2 -
8 C dan letakkan pada suhu temperatur sebelum digunakan, tetapi penyimpanan
ini tidak boleh lebih dari 48 jam.[7]
Pemeriksaan HCG ini berdasarkan reaksi aglutinasi yang terjadi antara
partikel lateks yang dilapisi antibodi anti-HCG dengan HCG yang terkandung
dalam sampel.[8]
Kehadiran HCG dalam sampel akan menunjukkan pembentukan matriks
aglutinasi yang secara visual dapat dibedakan dengan mudah dari kontrol negatif.
Dibutuhkan konsentrasi HCG urin yang lebih tinggi dari 200 mlU/ml untuk
mendapatkan hasil positif.[9]
III.Prosedur kerja
3.1 Alat dan Bahan
Alat : Glaas slide, piper tetes, vial, dan stop wacth.
Bahan : Urin pagi, Kit Neo Planotest Duoclon,
3.2 Cara kerja
1. Letakkan glas slide (objek glas) pada bidang datar.
2. Botol reagen dibalik beberapa kali sehingga suspense latek menjadi
homogeny.
3. Isap reagen latek danteteskan 1 tetes penuh ( 25 mikronliter) diatas test
area (objek glas).
4. Kembalikan sisa latek ke dalam botol.
5. Dengan menggunak pipet yang sama isap urin sampel dan letakkan 2
tetes penuh diatas test area dan urin sisa langsung dibuang.
6. Aduk reagen latek dengan menggunakan spatula plastic dan campuran
tersebar merata dalam seluruh test area, spatula dibuang.
7. Goyang glas slide perlahan-lahan sehingga cairan mengalir di dalam test
area sampai 3 menit.
Bila terlihat aglutinasi pada test area maka hasil dinyatakan positif
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL
[9] Burtis, C.A., Ashwood, E. R., Saunders, W.B. TIetz Text Book Of Clinical
Chemistry. USA: JHB; 1999