ID Plagiarisme Runtuhnya Tembok Kejujuran A
ID Plagiarisme Runtuhnya Tembok Kejujuran A
Herqutanto
1
Suwita & Sungkar
Herqutanto eJKI
Selain itu dikenal pula istilah autoplagiarisme atau sesungguhnya telah menipu orang lain dan dirinya
self-plagiarism (vide infra). sendiri. Menipu orang lain karena tindakannya
tersebut seolah-olah ia, dengan upaya yang
Penyebab Tindakan Plagiarisme keras, telah melaksanakan tugasnya dengan baik,
Pada umumnya, plagiator menyatakan tidak padahal pada kenyataannya ia mencuri hasil karya
mengetahui bahwa tindakan yang dilakukannya orang lain. Ia juga menipu dirinya sendiri, karena
adalah plagiat. Mereka beranggapan jika sudah seolah-olah ia telah mencari dan menguasai
memberikan kepustakaan, maka sudah cukup pengetahuan yang ditulisnya, padahal ia tidak
walaupun kalimat sama sekali tidak diubah. menguasainya sama sekali. Bila nanti nilai yang
Alasan lainnya adalah tidak sengaja melakukan didapat baik, berarti ia telah menipu dirinya dengan
plagiarisme karena terpengaruh oleh apa yang anggapan bahwa nilai tersebut adalah hasil
mereka baca sehingga tanpa sadar menyalin apa kerja kerasnya, yang sesungguhnya tidak benar
yang dibacanya.1 demikian.
Di dunia akademik, kadang terjadi plagiarisme Belum lagi secara perlahan dapat timbul
oleh karena beban yang diterima peserta didik keyakinan dalam dirinya bahwa ‘mencuri itu
amat berlebihan dan tidak sesuai dengan waktu dibenarkan’, sehingga di masa depan lahirlah
yang tersedia, sehingga terjadilah “gunting tempel” individu-individu yang menghalalkan segala cara
apalagi bila penulis yang dalam hal ini peserta didik untuk mencapai tujuannya. Jelas bila hal tersebut
tidak mengetahui cara melakukan sitasi/perujukan terjadi, runtuhlah moral negara dan bangsa kita.
dengan benar.2 Tugas kelompok juga memicu
plagiarisme. Peraturan dan Sanksi terhadap Plagiarisme
Telah banyak upaya yang ditujukan untuk
Plagiarisme di Dunia Akademik mendeteksi dan mencegah plagiarisme, salah
Di dunia akademik, plagiarisme sangat satunya melalui peraturan dan pemberian sanksi
rawan terjadi. Dalam kesehariannya, seorang yang berat. Rektor Universitas Indonesia telah
mahasiswa seringkali harus menulis lembar tugas mengeluarkan Surat Keputusan Rektor Universitas
mahasiswa sebagai bagian dari proses diskusi Indonesia no 208/20095 yang isinya menyatakan
kelompok. Mahasiswa membagi tugas sesuai bahwa plagiarisme adalah “tindakan seseorang
topik yang sedang didiskusikan dan mencari yang mencuri ide atau pikiran yang telah dituangkan
sumber literatur yang sesuai dengan tugasnya. dalam bentuk tertulis dan/atau tulisan orang lain
Selanjutnya mahasiswa tersebut menuliskan dan dan yang digunakannya dalam tulisannya seolah-
mempresentasikan tugasnya kepada teman satu olah ide atau tulisan orang lain tersebut adalah ide,
kelompok serta fasilitatornya. Kerawanan terjadi pikiran dan/atau tulisan sendiri sehingga merugikan
karena banyak kelompok dengan tugas yang orang lain baik material maupun non material.
kurang lebih sama. Dapat saja terjadi tindakan copy Plagiarisme tersebut dapat berupa pencurian
and paste terhadap tugas mahasiswa di kelompok sebuah kata, frasa, kalimat, paragraf, atau bahkan
lain dan yang lebih ekstrim adalah mengganti pencurian bab dari tulisan atau buku seseorang,
nama dan nomor mahasiswa tanpa sedikit pun tanpa menyebut sumbernya”.
mengubah isi tugas. Ancaman berat telah menanti bagi seorang
Kejadian yang sama dapat terjadi pada civitas akademika yang terbukti melakukan
tingkat pendidikan dokter spesialis. Peserta didik plagiarisme, mulai dari teguran tertulis sampai
diharuskan menuliskan referat tentang kasus yang diberhentikannya proses pendidikan seorang
sedang ditanganinya. Kasus tersebut tentu saja mahasiswa, dan pencabutan gelar akademik bagi
berulang dari waktu ke waktu dan laporan peserta seorang yang terbukti melakukan plagiarisme.
didik pada periode sebelumnya rawan ‘dicuri’
oleh peserta pada periode berikutnya. ‘Pencurian’ Bagaimana Menghindari Plagiarisme
tersebut dapat berupa sebagian kecil isi referat Sebenarnya faktor utama dalam pencegahan
(misalnya sub-bab) atau bahkan sebagian besar plagiarisme adalah niat yang tulus. Bila seorang
isinya karena kasus yang ditangani sangat mirip. civitas akademika berniat mendalami suatu
Pendek kata, di dunia akademik kerawanan akan ilmu, ia akan berusaha sangat keras untuk
plagiarisme sangat besar. melakukannya. Tidak akan ada sedikitpun niat
Dampak tindakan plagiarisme sangat dalam hatinya untuk mencuri hasil karya orang
besar. Mahasiswa yang melakukan plagiarisme lain. Ia akan menghormati karya tersebut, karena
2
Vol. 1, No. 1, April 2013 Efektivitas Bacillus thuringiensisPlagiarisme
israelensis
yakin pada satu saat nanti orang lain juga akan makalah yang sudah pernah diajukan sebelumnya
menghormati hasil karyanya. harus dinyatakan bahwa makalah sudah diajukan
Untuk mencegah plagiarisme, pelatihan atau dipublikasi sebelumnya.
penulisan ilmiah perlu diberikan sedini mungkin ke
dalam kurikulum pendidikan menengah ke bawah. Penutup
Dengan demikian calon penulis akan terlatih cara Benteng terakhir dunia akademik adalah
melakukan perujukan yang efektif dan benar serta kejujuran akademik, itulah yang akan menjaga
mengetahui teknik menyarikan dan parafrase.1 tetap luhur dan terpeliharanya mutu dan hasil
Untuk pendidikan tinggi, pelatihan penulisan karya seorang civitas akademika. Selayaknya kita
makalah ilmiah perlu dimasukkan dalam kurikulum. menghormati dan menjaga hal tersebut dengan
Saat ini telah dikembangkan perangkat lunak tidak melakukan plagiarisme.
yang dapat membandingkan karya tulis dengan
database yang berisi bermilyar artikel.2 Dengan Daftar Pustaka
perangkat lunak tersebut dapat diketahui apakah
1. Merriam-Webster’s collegiate dictionary. 11th ed.
seseorang melakukan plagiarism atau tidak. Secara
Springfield: Merriam-Webster Inc; 2008. Plagiarism;
teknis strategi untuk mencegah plagiarism antara
p.1020.
lain:4 1) Hasil karya orang lain dirangkum lalu ditulis
2. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi on line versi 1.3.
dengan kalimat sendiri atau menggunakan kata
diunduh dari: http://ebsoft.web.id pada 20 April 2012.
atau kalimat lain untuk menyatakan maksud yang
3. Suryono IAS.Plagiarisme dalam penulisan ilmiah. Maj
sama (paraphrasing). 2) Bila menggunakan ide
Kedokt Indon. 2011;61(5):1.
orang lain disebutkan sumbernya. 3) Memberi
4. Sastroasmoro S. Beberapa catatan tentang
tanda kutip untuk semua sitasi yang mengambil
plagiarisme. Maj Kedokt Indon. 2006;56(1):1-6.
kata demi kata hasil karya/buah pikiran orang lain
5. Universitas Indonesia. Surat Keputusan Rektor
tanpa melakukan parafrase. 4) Bila kita mengajukan
Universitas Indonesia no 208 tahun 2009.