Kel 11 Sosiologi Kom
Kel 11 Sosiologi Kom
Nama :
Hanna Sajidah 0603202052
Jaya Reza Pranata 0603202048
Dwi Israfi Perangin-angin 0603202047
Assalamualaikum wr.wb
Wassalammualaikum wr.wb
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut Anwar Arifin arti komunikasi adalah jenis proses sosial yang erat
kaitannya dengan aktivitas manusia serta sarat akan pesan maupun perilaku. Secara
umum komunikasi dapat dilakukan secara verbal serta dapat dipahami oleh kedua
belah pihak berkaitan. komunikasi penting guna menghindarkan diri dari
kesalahpahaman. Salah satu media yang bisa digunakan untuk komunikasi adalah
blog. Sedangkan Perubahan sosial adalah bentuk peralihan yang mengubah tata
kehidupan masyarakat yang berlangsung terus menerus karena sifat sosial yang
dinamis dan bisa terus berubah. Setiap insan manusia memiliki sifat dasar yang
selalu tidak puas, jadi wajar jika manusia terus berkembang dan melakukan banyak
perubahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Makalah ini disusun guna memahami definisi dari komunikasi dan perubahan
sosial, mengetahui faktor penyebab, faktor pendorong, dan faktor penghambat dari
perubahan sosial, mengetahui bentuk-bentuk serta contoh dari perubahan sosial,
serta mengetahui teknik-teknik komunikasi dalam perubahan sosial.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Ali Alamsyah Kusumadinata, Pengantar Komunikasi Perubahan Sosial (Yogyakarta: Deepublish
Publisher), hal. 1
2
model komunikasi sebagai berikut: Source, Encoder, Pesan, Channel, decoder,
Reciever.
Beberapa definisi perubahan sosial yang dikemukakan oleh para ahli, antara
lain: William F Ogburn mengemukakan bahwa ruang lingkup perubahan-
perubahan sosial meliputi berbagai unsur kebudayaan, baik bersifat material
maupun imaterial. Dalam pandangan William, perubahan sosial tidak terlepas dari
tekanan pengaruh (impact pressure) kedua unsur kebudayaan tersebut sebagai
simbol peradaban manusia.3 Kingsley Davis menerjemahkan bahwa perubahan
sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan. Perubahan dalam kebudayaan
mencakup semua bagiannya; kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat
2
Ibid., hal. 2-3
3
Abd Rasyid, Perubahan Sosial dan Strategi Komunikasi (Efektifitas Dakwah Dalam
Pembangunan Sosial), (Makasar: Wade Group, 2018), hal. 3
3
bahkan perubahan dalam bentuk serta aturan-aturan organisasi sosial, misalnya
perubahan logat bahasa Aria setelah terpisah dari induknya akan tetapi perubahan
tersebut tidak mempengaruhi organisasi sosial masyarakatnya. Perubahan-
perubahan tersebut lebih merupakan perubahan kebudadayaan ketimbang
perubahan sosial.
4
Ibid., hal. 4
4
adalah sebuah keadaan yang berubah atau beralih dalam sesuatu hal yang ada dalam
masyarakat. Dan menurut Soerjono Soekanto, (2004) pengertian perubahan sosial
merupakan segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam
suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, di dalamnya termasuk
nilai-nilai, sikap-sikap, dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam
masyarakat. Perubahan sosial dalam masyarakat berkaitan dengan; nilai-nilai
sosial, pola-pola perilaku, organisasi, lembaga kemasyarakatan, lapisan
masyarakat, kekuasaan, wewenang.5
1. Faktor Intern
5
Ibid.
6
Agus Suryono, Teori dan Strategi Perubahan Sosial (Jakarta Timur: PT Bumi Aksara, 2019) hal.
5-6
5
invention yang dikaitkan dengan pemecahan masalah. Invention ini merupakan
inovasi jika dalam penerapannya di masyarakat, pengguna memberikan dampak
pembaharuan atau terjadi perubahan-perubahan dari kondisi sebelumnya. Jadi,
inovasi sangat berpengaruh terhadap perkembangan di dalam masyarakat,
khususnya inovasi-inovasi dalam bidang teknologi yang banyak berpengaruh
terhadap perkembangan di dalam masyarakat.
Ada beberapa faktor yang mendorong timbulnya gerakan sosial baru, yakni
sebagai berikut.
7
Ibid., hal. 6-7
6
3) Timbulnya keresahan dan kegelisahan sosial dalam masyarakat yang
ditampakkan dalam pendapat umum atau opini publik (misalnya melalui
media sosial).
4) Adanya peluang untuk membentuk suatu institusi baru atau suatu tatanan
baru, yang dianggap mampu memenuhi harapan masyarakat ke depannya.
2. Faktor Ekstern
b. Adanya Peperangan8
8
Ibid., hal. 7-8
7
antara dua kebudayaan tersebut akan menimbulkan terjadinya akulturasi budaya,
yang pada akhirnya akan menimbulkan kebudayaan baru dalam masyarakat.
9
Ibid., hal. 8-9
8
disebut faktor pendorong. Sedangkan faktor yang memperlambat proses perubahan
sosial sering disebut faktor penghambat perubahan sosial. Berikut penjelasannya
lebih lanjut.
10
Ibid., hal. 35-37
9
Toleransi atau pembiaran terhadap penyimpangan-penyimpangan perilaku
(deliquency) dalam masyarakat, akan mengakibatkan berbagai penguatan terhadap
kebiasaan baru walaupun bertentangan (kontras) dengan tradisi lama. Kebebasan
dan penentangan terhadap nilai-nilai dan norma-norma lama, akan mudah masuk
dalam kehidupan masyarakat sebagai nilai dan norma baru. Dengan demikian,
secara langsung atau tidak langsung, dan cepat atau lambat akan memengaruhi
kehidupan masyarakat itu sendiri. Dengan demikian, hal itu juga akan
memengaruhi terjadinya proses perubahan sosial dalam masyarakat.
Dalam keadaan masyarakat semacam ini maka sanksi sosial dan sanksi
hukum dalam masyarakat menjadi semakin lemah dan semakin sulit untuk
ditegakkan. Masyarakat menjadi liar tak terkendali untuk bebas menyebarluaskan
berita-berita bohong (hoax) dalam masyarakat, yang menyebabkan harmonisasi
sosial dalam masyarakat terganggu dan masyarakat sulit diatur (disruption).
11
Ibid., hal. 37-38
10
g. Ketidakpuasan Masyarakat terhadap Bidang-Bidang Kehidupan
Tertentu
Dalam banyak hal, cara berpikir yang berorientasi pada masa depan ada
hubungannya dengan visi yang ingin dicapai, oleh suatu institusi dan masyarakat.
Untuk mewujudkan harapan ke depan dari institusi dan masyarakat tersebut tidak
ada jalan lain kecuali harus melakukan gerakan perubahan (restorasi), ke arah
kondisi yang lebih baik dan lebih maju dibandingkan keadaan sebelumnya.
12
Ibid., hal. 38-39
11
b. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang Lambat
Sikap chauvinisme dan eksklusif (cara berpikir sempit dan tertutup) akan
menghambat jalannya proses perubahan. Keadaan itu akan lebih parah jika dalam
masyarakat tersebut dikuasai oleh golongan konservatif atau kelompok ortodoks
yang tidak menyukai adanya perubahan.
13
Ibid., hal. 39-40
12
Prasangka negatif ini muncul akibat adanya traumatik yang ditimbulkan
oleh masyarakat luar terhadap masyarakat tersebut. Hal ini kemudian
mengakibatkan masyarakat tersebut akan berperilaku lebih tertutup, atau tidak
mudah percaya dengan nilai-nilai baru dari masyarakat luar. Hal ini terutama pada
masyarakat yang telah menimbulkan efek traumatik tersebut. Keadaan ini yang
pada akhirnya akan menghambat terjadinya perubahan dalam kehidupan
masyarakat tersebut.
g. Hambatan Ideologis
14
Ibid., hal. 40-41
13
yang selalu berubah ubah dari waktu ke waktu. Bentuk perubahan sosial, di
antaranya sebagai berikut.
Perubahan yang tidak direncanakan terjadi di luar rencana atau per kiraan
masyarakat. Perubahan ini dapat menimbulkan dampak-dampak yang merugikan
masyarakat. Terkadang perubahan yang tidak direncanakan mengiringi perubahan
yang direncanakan. Sebagai contoh, perubahan yang tidak direncanakan adalah
kemunculan internet yang diharapkan dapat mempermudah penyampaian informasi
secara menyeluruh, tetapi disalahgunakan oleh beberapa pihak-pihak tertentu untuk
kegiatan negatif. Oleh karena itu, perubahan yang tidak direncanakan ini ada yang
menyebut sebagai perubahan alami (natural change), atau ada pula yang menyebut
sebagai perubahan yang sifatnya tiba-tiba (accidental change).15
15
Ibid., hal. 31-32
14
2. Perubahan Sosial Berdasarkan Waktunya
Perubahan secara cepat disebut revolusi, yaitu perubahan sosial yang terjadi
dalam waktu singkat, cepat, dan mendasar. Disebut sebagai perubahan secara cepat
dan mendasar, karena perubahan ini tentunya menyangkut hal-hal yang berkaitan
dengan pranata sosial yang sulit diubah. Secara sosiologis, sebuah perubahan
dikatakan revolusi apabila ada keinginan umum dalam masyarakat, ada pemimpin,
ada tujuan yang ingin dicapai, serta momentum (waktu yang tepat).
16
Ibid., hal. 32-33
15
b. Perubahan Besar (Comprehensive Change)
Perubahan besar memiliki pengaruh besar terhadap struktur sosial yang ada
dalam masyarakat. Perubahan ini berakibat langsung dalam masyarakat. Contoh
perubahan besar adalah perkembangan modernisasi yang mengakibatkan
perubahan pada lembaga keluarga. Fungsi fungsi sosialisasi dalam keluarga tidak
dapat dipenuhi oleh kedua orang tua akibat sibuk bekerja. Akibatnya, anak-anak
kurang mendapat perhatian dan kasih sayang orang tua.
Berdasarkan caranya perubahan sosial dapat dibedakan menjadi per ubahan dengan
kekerasan dan tanpa kekerasan.
Apabila dilihat dan sisi kemajuan dan kemunduran arahnya, per ubahan sosial dapat
dibedakan sebagai berikut.
17
Ibid., hal. 33-35
16
progres adalah tentang gender. Adanya kesamaan hak serta kewajiban antara laki-
laki dan perempuan, serta hilangnya stereotip jenis kelamin tertentu berdasarkan
budaya merupakan contoh per ubahan yang membawa pada kemajuan.
18
Ibid., hal. 35
M. Nasor, “Teknik Komunikasi Dalam Perubahan Sosial”. Jurnal Pengembangan Masyarakat.
19
17
atau menggunakan informasi secara bersama dengan merumuskan komunikasi
sebagai interaksi sosial antara para peserta dalam proses informasi. Merumuskan
komunikasi dalam era perubahan memerlukan pemahaman yang serius, mengingat
sifat perubahan sangat pluralitas dan heterogenitas secara sosial, budaya, agama,
dan lainnya. Untuk itu dapat dikemukakan rumusan komunikasi dalam era
perubahan setidaknya harus mempertimbangkan dua hal sebagai berikut yaitu:
pertama, melihat atau memperhatikan keragaman akar budaya masyarakat; kedua,
mengacu pada misi masyarakat yang hendak dicapai secara keseluruhan.
20
Ibid., hal. 70-71
18
komunikasi untuk pengembangan masyarakat ke arah yang lebih baik. Era
perubahan sosial diperlukan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan,
keahlian atau kompetensi di bidangnya masing-masing. Perubahan Sosial adalah
proses sosial yang dialami oleh anggota masyarakat serta semua unsur-unsur
budaya dan sistem-sistem sosial, di mana semua tingkat kehidupan masyarakat
secara sukarela atau dipengaruhi oleh unsur-unsur eksternal meninggalkan pola-
pola kehidupan, budaya, dan sistem sosial lama kemudian menyesuaikan diri atau
menggunakan pola-pola kehidupan, budaya, dan sistem sosial yang baru.
21
Ibid., hal. 71
19
Demikian pula dalam proses perubahan sosial harus diupayakan adanya
proses penyesuaian bersama antara ide/pesan yang dimiliki komunikator dengan
penerima informasi. Hal ini berarti para penentu kebijakan memberikan informasi,
pikiran, ide, dan gagasan; bukan saja sekedar mengerti apa yang dikatakan, tetapi
harus benar-benar memahami kondisi atau latar belakang budaya penerima
kebijakan.22
Perubahan sosial bisa muncul karena pengaruh alami maupun oleh faktor
yang dibuat oleh manusia. Faktor yang kedua ini terkait erat dengan adanya
interaksi sosial, seperti yang diindikasikan oleh Soekanto (1990) penyebaran dan
masuknya budaya lain serta stratifikasi masyarakat yang terbuka merupakan dua
hal yang memudahkan terjadinya perubahan.
22
Ibid., hal. 73
23
Ali Alamsyah Kusumadinata, Op.Cit,. hal. 3-4
20
pesan (M) yang disampaikan dari sumber (S) kepada penerima (R) melalui media
atau saluran. tertentu (C). Jika ditambahkan dengan model komunikasi dari Rogers,
maka unsur efek (E) yaitu berupa perubahan perilaku penerima (R) atas pesan yang
disampaikan oleh sumber (S).
Rogers meyakini bahwa proses penerimaan atau adopsi inovasi baik dalam
skala individu (mikro) maupun makro atau yang terjadi dalam sistem sosial akan
mengakibatkan perubahan sosial. Perubahan yang terjadi dalam individu dimana
seseorang bertindak sebagai individu yang menerima atau menolak inovasi.
Perubahan pada individu ini disebut difusi, adopsi, modernisasi. akulturasi, belajar
atau sosialisasi. Sedangkan perubahan dalam sistem sosial sering disebut sebagai
pembangunan, spesialisasi, integrasi atau adaptasi.24
24
Ibid., hal. 4
25
M Nasor, Loc.it., hal. 76
21
Berikut ini akan dibahas secara berturut-turut mengenai teknik-teknik
komunikasi yang akan diterapkan dalam perubahan sosial. Menurut Onong Uhjana
Effendy dalam Lihap Sari menjelaskan berdasarkan ketrampilan berkomunikasi
yang dapat dilakukan oleh komunikator teknik komunikasi dapat digolongkan
antara lain:
26
Ibid., hal. 77
22
Teknik komunikasi persuasif adalah cara menyampaikan pesan pada orang lain
dengan memperhatikan aspek psikologis, cara ini mendasarkan pada kesadaran
pribadi dan menjauhi adanya paksaan. Menyampaikan pesan seperti ini merupakan
hal yang mendasarkan pada kesesuaian kondisi atau latar belakang yang dihadapi.
Yang penting untuk dipahami bahwa komunikasi persuasif yang dilakukan
memperoleh hasil yang diinginkan sesuai dengan pengalaman yang ada.
Komunikasi persuasif akan terjadi umpan balik tanya jawab mengenai persoalan
perubahan sosial. Dengan demikian masyarakat akan memperoleh gambaran yang
utuh atau menyeluruh mengenai arti pentingnya perubahan sosial dalam kehidupan
manusia.
Teknik komunikasi pervasive adalah cara menyampaikan pesan pada orang lain
dengan berulang-ulang, sehingga sedikit demi sedikit akan merember pada bawh
sadar yang pada akhirnya akan membentuk sikap dan kepribadiannya. Melalui
teknik ini seseorang akan memperoleh pemahaman tentang perubahan sosial
dimaknakan sebagai pemahaman yang akurat, karena diinformasikannya secara
berulng-ulang.
27
Ibid., 77-78
23
Teknik komunikasi instruktif adalah penyampaian pesan komunikasi dikemas
sedemikian rupa sehingga pesan itu dipahami sebagai perintah yang harus
dilaksanakan. Teknik ini agar dilaksanakan oleh audien terlebih dahulu
dikondisikan agar segala sesuatu itu diperlukan. Komunikasi jenis ini diterapkan
karena sifatnya sseegera mungkin harus dilaksanakan dan manakala tidak segera
dilakukan akan membawa efek buruk bagi kehidupan. Manakala manusia ingin
mengalami kejauan maka dengan segera mengikuti dan mentaati adanya perubahan
social pembangunan.
28
Ibid., hal. 78-79
24
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perubahan sosial pada dasarnya adalah perubahan yang terjadi dalam struktur
dan pola hubungan dalam suatu masyarakat. Sedangkan pola hubungan itu sendiri
terbentuk melalui interaksi atau komunikasi, sehingga disini menjadi jelas bahwa
perubahan yang terjadi dalam masyarakat berarti pula terjadi perubahan dalam
komunikasi atau interaksinya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
komunikasi dan perubahan sosial sangat berhubungan erat.
3.2 Saran
25
Daftar Pustaka
Suryono, Agus. 2019. Teori dan Strategi Perubahan Sosial. Jakarta Timur: PT
Bumi Aksara.
26