Anda di halaman 1dari 5

1.

Perubahan Nilai Budaya Dalam Paradigma Administrasi Publik


A. Tinjauan Budaya Terhadap Administrasi

Menurut Prof. Dr. Koentaraningrat: kebudayaan adalah keseluruhan sistem


gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat,
yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar. Menurut Dr. Moh.Hatta
kebudayaan adalah ciptaan hidup dari suatubangsa.

Berbicara tentang kebudayaan indonesia, tentu sulit sekali, tetapi sebenarnya


inilah yang merupakan kepribadian bangsa indonesia yang diwarisi sejak zaman
dahulu kala. Indonesia sebagai sebuah bagian dari satu budaya terdiri dari
subculture dimana sebagai suatu bangsa yang majemuk terdiri dari beberapa
budaya bangsa yang berbeda. Untuk itu perlu dikaji sub-sub kultur yang
terdapat ditanahair republik indonesia.
Budaya kedaerahan yang mempengaruhi masing- masing suku dalam khazanah
budaya indonesia yang kaya ini dapat dirumuskan yang disebut ’’bhinneka
tunggal ika tan hanna mangrwa yang oleh Mpu Prapanca sudah sebutkan
beberapa abad yang lalu.

Budaya yang terdapat di Indonesia yang beraneka ragam dan banyak jumlahnya
mempengaruhi penyelenggaraan administrasi negara di indonesia. Seperti
budaya politik kawula gusti yang sebenarnya dapat dikaji dari etika jawa yang
terkenal tabah tetapi ulet. Memang halini sudah terpatri dalam kromo inggil
yang bernukil dalam falsafah hidup. misalnya dalam kepasrahan menghadapi
tantangan hidup, mereka sebut ’’nrimo’’ (menerima dengan pasrah) sebaliknya
meniadakan kesombongan bila memperoleh keberuntungan, mereka memakai
istilah ’’ojo dumeh’’ (jangan mentang-mentang).
Sementara budaya minangkabau dalam administrasi publik adalah dimana
budaya politik partisan sebanarnya dapat dikaji dari ranah minangkabau, orang
padang terkenal dengan ulet bersilat lidah dan tidak mau mengalah dan hal itu
sudah mereka miliki semenjak nenek moyang mereka. Dalam mempertahankan
gengsi, kewibawaan dan persamaan derajat, mereka mengatakan ’’togak samo
tinggi, duduak samo rendah’’ (duduk sama tinggi duduk sama rendah).
B. TinjauanSejarah
1. Periode sebelum kemerdekaan
Sejarah indonesia mencatat bahwa ada tiga kerajaan besar yang timbul dan
berkembang sebagai leluhur bangsa indonesia yaitu: sriwijaya, majapahit dan
mataram islam. Kerajaan-kerajaan lain juga melahirkanbudaya yang berurat dan
berakar sampai saat ini, seperti pajajaran, buleleng, melayu, deli.

Bendera nasional indonesia adalah sang merah putih yang semenjak zaman
majapahir telah dikibarkan. Bahkan mahapatih majapahit gajahmada telah
mengibarkannya di sorong papua. Lagu indonesia raya yang diciptakan wage
rudolf supratman, yang untuk pertama kali diperdengarkan di hari sumpah
pemuda tanggal 28 oktober 1928 di jakarta sebelum indonesia. Melalui sumpah
pemuda lahirlah suatu tekad yang bulat bahwa indonesia adalah satu tanah air,
satu bangsa da satu bahasa.
Dari sini indonesia berhasil menyatukan negaranya dalam suatu bahasa nasional
yang sama dari sabang sampai merauke, tidak seperti beberapa negara yang
belum berhasil menjadi suatu bangsa dan tidak punya bahasa yang sama seperti,
swiss yang bahasa ada tiga dan ikatan sosialnya terfragmentasi kedalam tiga
budaya dimana sangat tergantung kepada tiga bangsa yaitu perancis, italia, dan
german.

Begitu juga dengan belgia yang terframentasi kedalam bebeerapa bahasa yang
belum berhasil mentatukan diri sebagai bangsa dan tidak punya satu bangsa
sebagai bahasa nasional, dimana wilayah bergia yang dekat dengan belanda
mempunyai akar budaya dan bahasa belanda begitu juga mereka yang bagian
wilayahnya dekat perancis tidaka telepas dari karakter perancis. Negara ini baru
berhasil membentuk suatu negara karena ikatan politik dimana mereka ada
ikatan karena ada dan terbentuk dalam suatu negara tertentu.

2. Periode sesudahkemerdekaan
A. periode 18 Agustus 1945 s/d 27 Desember 1949 tanggal 18 agustus PPKI
mengadakan sidang dan berhasil merumuskan UUD 1945 yang terdiri dari
pembukaan, batang tubuh dan penjelasan dan juga memilih presiden dan wakil
presiden. Dalam periode ini ini yangmenjadi rujukan berbangsa dan bernegara
adalah UUD 1945. pada tanggal 2 september 1945 menteri menetapkan
menteri-menteri yang berjumlah 12 dan juga 8 gubernur. Pada periode ini masih
terjadi agresi militer belanda yang masih ingin bermaksud untuk kembali
mendudukiIndonesia.
B. periode 27 Desember 1949 s/d 17 Agustus 195 0
bpada periode ini Indonesia menjadi Negara federal atau lebih dikenal RIS
(republic Indonesiaserikat).
C. periode 17 Agustus 1950 s/d 5 Juli1959
pada periode ini kembali ke UUDS yang kemudian berakhir dengan adanya
dekrit presiden soekarno yang mengatakan kembali ke UUD 1945. dimana
kemudian yang berlaku adalah nasakom dan kekuasaan ada ditangan soekarno
sepenuhnya
D. Ordelama
Adminstrasi berjalan di bawah demokrasi terpimpin yang dikembangkan Bung
Karno, beliau memperkenalkan musyawarah mufakat, ekonomi terpimpin yang
mengarah keetatisme.
E. Ordebaru
Pada masa ini muncul istilah administrasi pembangunan yang sifatnya
sentralistik dimana kekuasaan pusat mendominasi sistem adminitrasi daerah.
F Administrasi di erareformasi
Administrasi berjalan di era transisi yang sedang mencari bentuk atau format
terbaiknya guna mensikapi tuntutan perkembangunan regional atau global yang
begitu cepat.

1. Lembaga- Lembaga TinggiNegara


Lembaga-lembaga tinggi negara adalah cabang-cabang kekuasaan dalam suatu
negara seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK.
2. OrganisasiDepartemen
Organisasi pemerintah (eksekutif) yang dipimpin oleh seorang menteri yang
bertanggungjawab kepada presiden.
3. OrganisasiNon-Departemen
BPPT
Bappenas
BIN
BATAN
danlain-lain
4. Menteri Koordinator dan MenteriNegara
Menko Bidang Politik danKeamanan
Menko BidangEkonomi
Menko Bidang KesejahteraanRakyat
5. Administrasi PemerintahDaerah
Pemerintah DaerahProvinsi
Pemerintah DaerahKabupaten/Kota
6. AdministrasiDaerah
Kelurahan
Desa
7. Prinsip GoodGovernance
Mungkin sudah banyak yang tahu, tapi tak ada salahnya saya ingin menuliskan
kembali disini tentang 10 Prinsip Good Governance, dengan link yang diklik
jika ingin mengetahui lebih jauh, sekedar mengingatkan di akhir pekan:
-. Partisipasi
-. PenegakanHukum
-. Transparasi
-. Kesetaraan
-. Daya Tanggap
-. WawasanKedepan
-. Akuntabilitas
-. Pengawasan
-. Efesiensi &Efektifitas
-. Profesionalism

Good Governance dan Independensi Birokrasi


Government, in the last analysis is organized opinion Where there is little or no
public opinion there is likely to be bad government, which sooner or later
becomes autocratic government…. ( William Lyon Mackenzie King)

Anda mungkin juga menyukai