Oleh :
RINA
NIM. 837289667
NIM : 837289667
UPBJJ-UT : SAMARINDA
ALAMAT EMAIL : runirina28@gmail.com
Abstrak
Pembelajaran adalah perubahan dalam kemampuan sikap atau prilaku siswa yang relatif
permanen dari pengalaman atau pelatihan. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang
tersusun meliputi unsur-unsur manusia, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang
saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Bersasarkan rumusan masalah
yang dikembangkan pada pelaksanaan PTK ini, maka tujuan perbaikan pembelajaran ini
adalah sebagai berikut : Meningkatkan Keterampilan Menulis Dengan Menanfaatkan Media
Cerita Bergambar
Pelaksanaan perbaikan dilakukan di kelas II SDN 008 Kecamatan Batu Engau Kabupaten
Paser, dengan jumlah siswa 16 orang terdiri dari 6 orang siswa laki-laki dan 10 orang siswa
perempuan. Dengan materi “Keterampilan Menulis
Hasil analisis dan perumusan masalah tersebut di atas menunjukan bahwa program perbaikan
pembelajaran dilakukan oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi
pelajaran Bahasa Indonesia. Penerapan metode latihan dan penggunaan media gambar dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hasil yang dicapai
siswa setelah menerapkan metode latihan. Perubahan nilai hasil belajar siswa setelah
menggunakan metode latihan.
Kata kunci : Metode Latihan, Hasil Belajar Siswa, Partisifasi Siswa
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa Indonesia merupakan salah satu bidang studi yang diberikan kepada semua
jenjang pendidikan, karena Bahasa Indonesia merupakan pengetahuan yang sangat penting bagi
peserta didik. Bahasa Indonesia merupakan bekal pengetahuan dasar dan pembentukkan sikap
serta pola pikir mereka selanjutnya.Selain itu dalam perkembangan Bahasa Indonesia juga
berkaitan erat dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pada kurikulum 2013 yang berorientasi pada pengembangan kompetensi yang dimiliki
peserta didik, keaktifan peserta didik dan guru sebagai fasilitator saja.Sehingga bertujuan agar
peserta didik dapat mengembangkan keterampilan berhitung yang dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari bersikap logis, kritis, cermat, kreatif dan disiplin.
Khususnya untuk Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar, mata pelajaran Bahasa Indonesia
berguna untuk membekali peserta didik dengan melatih sikap kritis dan kreatif. Seperti apa yang
dikemukakan dalam kurikulum 2013 bahwa tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia adalah :
1. Memahami konsep Bahasa Indonesia, menjelaskan keterkaitan antar huruf ,
mengaflikasikan konsep, secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan
masalah.
2. Menggunakan penaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi Bahasa
Indonesia dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, menjelaskan gagasan dan
pernyataan.
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang
model, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
Kondisi pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas II Sekolah Dasar Negeri 008 Kerang
Dayo dengan materi pokok mengurutkan Huruf, peserta didik mengalami kesulitan dalam
memahami Tulisan dan Huruf Sehingga nilai evaluasinya rendah (nilai 55 dari skala 100). Hal
ini dikarenakan guru hanya menggunakan metode ekspositori dan tidak menggunakan media
dalam pembelajaran.
Dalam kegiatan belajar mengajar, peserta didik dan pendidik mempunyai peranan
penting, pendidik harus melaksanakan proses dan peserta didik harus mengikuti proses belajar. :
“Belajar adalah mengalami sesuatu. Proses belajar adalah berbuat, bereaksi, mengalami dan
menghayati”.
Kebanyakan peserta didik mengalami kesulitan dalam mengaplikasi Bahasa Indonesia ke dalam
situasi kehidupan yang real. Hal lain yang menyebabkan Bahasa Indonesia sulit bagi Peserta
Didik adalah karena pembelajaran Bahasa Indonesia banyak mengandung isi bacaan. bahwa
“Kegiatan mengajar perlu menyediakan pengalaman belajar bermakna yang mampu mendorong
tindakan refleksi pada diri peserta didik”. Pendidik dalam pembelajaran di kelas tidak mengaitkan
dengan skema yang dimiliki oleh Peserta didik. “Kegiatan mengajar perlu menyediakan
pengalaman belajar yang dikaitkan dengan pengetahuan peserta didik serta disesuaikan dengan
keterampilan Berdasarkan permasalahan di atas, dalam penelitian ini kami memilih judul
“Meningkatkan Keterampilan Menulis Dengan Memanfaatkan Media Cerita Bergambar”( Studi
Pemantapan Kemampuan Profesional di Kelas II SD Negeri 008 Kerang Dayo Kecamatan Batu
Engau Kabupaten Paser).
1. Identifikasi Masalah
Pada pembelajaran Bahasa Indonesia dalam ulangan ditemukan bahwa masih banyak siswa
yang hasil ulangan nya belum sesuai dengan yang diharapkan,yaitu dengan hasil
keterampilan menulis. Hanya 50% mendapatkan nilai di atas standar kelulusan minimal
(SKM).Ini berarti dari hal tersebut dapat dinyatakan bahwa hasil pembelajaran Bahasa
Indonesia belum sesuai dengan standar yang di harapkan,
2. Analisis Masalah
Melalui dengan teman sejawat dan supervisor diketahui bahwa faktor penyebab menurunnya
penguasaan materi pembelajaran yang di ajarkan adalah :
a. Penyampaian materi pembelajaran terlalu cepat sehingga anak-anak masih bingung dalam
mencerna pelajaran yang guru sampaikan.
b. Menurunnya perhatian siswa ,anak-anak lebih sering bermain dan mengobrol sesame
teman-temannya.
c. Menyampaikan materi pelajaran kurang rinci sehingga apa yang disampaikan sulit di
pahami siswa.
b. Metode kelompok dapat memberikan kesempatan kepada para siswa untuk lebih insentif
mengadakan menyelidiki mengenai suatu kasus atau masalah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, secara umum permasalahan yang akan diteliti adalah
bagaimana dapat meningkatkan Menungkatkan Keterampilan Menulis Dengan
Memanfaatkan Media Cerita Bergambar.
pemahaman peserta didik tentang nilai tempat di kelas II di SD Negeri 008 Kerang Dayo.
Masalah tersebut dijabarkan dalam rumusan:
1. Bagi Pendidik
Memperoleh keterampilan dalam merencanakan dan mengelola pelaksanaan pembalajaran
tentang nilai tempat di SD dengan menggunakan media gambar.
3. Bagi Sekolah
Sebagai bahan masukan dalam usaha penyediaan dan pengelolaan media pembelajaran untuk
meningkatkan efektivitas proses pembelajaran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Media adalah alat yang digunakan oleh pendidik pada saat mengajar untuk
memperjelas materi pelajaran dan mencegah terjadinya verbalisme pada peserta didik
(Gunawan, 1996: 36). Pengajaran verbalisme tentu akan segera membosankan,
sebaliknya pengajaran dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat akan lebih
menarik dan membuat peserta didik senang.
Memperhatikan pengertian-pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa media
adalah alat bantu pengajaran yang digunakan oleh pendidik dalam menerangkan materi
pelajaran dan berkomunikasi dengan peserta didik, sehingga mudah memberi kepada
peserta didik tentang konsep materi yang diajarkan.
A. Subyek penelitian
Pelaksaan perbaikan dilakukan dikelas II SDN 008 Kerang Dayo Kecamatan Batu
Engau Kabupaten Paser dengan jumlah siswa 15 orang terdiri dari 9 orang laki-laki
dan 6 orang perempuan. Dengan materi Meningkatkan Keterampilan Menulis Dengan
Memanfaatkan Media Cerita Bergambar. Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
1. Tingkat kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas II SD
Negeri 008 Kerang Dayo.
2. Mata pelajaran yang menjadi penelitian adalah Bahasa Indonesia tentang
nilai tempat .
3. Jumlah Peserta Didik yang mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia
sebanyak jumlah Peserta Didik kelas II yaitu terdiri dari Peserta Didik
laki-laki sebanyak 6 orang dan Peserta didik perempuan sebanyak 9 orang.
4. Jadwal penelitian mengacu pada jadwal pelajaran yang berlaku di kelas II
SD Negeri 008 Kerang Dayo.
5. Untuk melihat efektifitas pembelajaran minta bantuan kepada
Pendidik lain atau teman sejawat sebagai observer untuk mengamati
proses penelitian yang dilakukan.
6. Tempat duduk diatur satu bangku satu orang. Pengaturan tempat duduk
demikian diharapkan semua siswa lebih berkonsentrasi pada proses
pembelajaran.
7. Tingkat kemampuan siswa dapat dipetakan sebagai berikut:
a. 10 orang dalam kategori di atas rata-rata
b. 2 orang memiliki tingkat kemampuan sedang
c. 3 orang berada pada tingkat pemahaman rendah
1. Tempat Penelitian
Lokasi tempat penulis melaksanakan Pemantapan Kemanpuan
Profesional ( PKP ) adalah SD Negeri 008 Kerang Dayo yang beralamat di
Desa Jl.Propinsi Desa Kerang Dayo Kecamatan Batu Engau Kabupaten
Paser.
3. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilakukan 2 siklus, yaitu siklus
1 dilaksanakan pada tanggal 03 November 2021 dan siklus 2 dilaksanakan
pada tanggal 09 November 2021, dengan waktu pelaksanaan sebagai tertera
dalam tabel 3.1
Tabel 3.1
Langkah-langkah dalam melakukan PKP pada program PKP dapat digambarkan pada Gambar 3.1
Gambar 3.1
Perencanaan Pelaksanaan
Permasalahan
Tindakan I Tindakan I
SIKLUS I
Refleksi I Observasi I
Permasalahan Baru
Hasil Refleksi
Perencanaan
Pelaksanaan
Tindakan II
Tindakan II
SIKLUS II
Penyimpulan
dan Pemaknaan
Hasil
Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
1. Siklus 1
a. Perencanaan
Hasil analisis dan perumusan masalah tersebut di atas menunjukan bahwa program
perbaikan pembelajaran dilakukan oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam
materi pelajaran Bahasa Indonesia.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal berikut ini adalah langkah-
langkah persiapan yang perlu dilakukan sebelum memulai proses pembelajaran :
a. Menepatkan supervisor 1 daru UT UPBJJ Samarinda yaitu Bapak
Dr.H.Kasrani.S.Pd.I.,M.Pd sebagai dosen pembimbing.
b. Menetapkan supervisor 2 sebagai pengamat, yaitu Ibu Emy Erlina,S.Pd.SD
Sesuai dengan kesepakatan antara pengamat (supervisor 2) dan peneliti (mahasiswa),
maka tugas supervisor 2 antara lain adalah mengumpulkan data dari proses perbaikan
pembelajaran dengan menggunakan lembar pengamatan (APKG).
c. Membuat skenario pembelajaran.
d. Kegiatan pembelajaran pada siklus 1 dilakukan penulis sesuai dengan rencana perbaikan
pembelajaran adalah dengan menggunakan metode latihan.
e. Mempersiapkan sarana dan fasilitas yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan
tindakan.
f. Mempersiapkan format dan cara observasi baik bagi guru maupun bagi siswa serta
membuat kesepakatan dengan supervisor 1 dan supervisor 2 mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan observasi.
g. Melaksanakan simulasi rencana perbaikan pembelajaran siklus 1.
Sebelum melaksanakan perbaikan, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
b. Pelaksanaan
1. Tahap perencanaan
2. Tahap pelaksanaan
3. Tahap pelaksanaan dan pengumpulan data
4. Tahap refleksi
Siklus 1 dilakukan pada tanggal 03 November 2021 dengan kompetensi Karya Tulis.
Pada tahapan inilah guru melaksanakan langkah-langkah kegiatan :
Teknik dan alat yang digunakan dalam pengumpulan data sebagai berikut :
a) Observasi
observasi adalah pengamatan dengan tujuan mengumpulkan data yang valid dan
akurat yang diperlukan untuk menjawab masalah tertentu yang timbul dalam penelitian.
Observasi ini bertumpu pada proses dan hasil serta pengaruh pembelajaran yang dilakukan
sebagai tindakan perbaikan terhadap siswa. Pengaruh serta proses yang telah diamati,
diidentifikasai kemudian hasilnya akan digunakan untuk menyususn kembali langkah-
langkah perbaikan.
d. Refleksi
1. Kekuatan
Berdasarkan pengamatan supervisor 2 dan hasil renungan penelitian setelah
melaksanakan perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siklus 1,
tentang “Meningkatkan Keterampilan Menulis Dengan Menanfaatkan Media Gambar”
dengan menggunakan metode latihan yaitu tahap aspek yang diobservasi, yaitu 9 tahap
aspek yang telah diobservasi, 6 tahap aspek sudah menunjukan baik/terlaksanan
sedangkan 3 tahap yang masih harus diperbaiki.
Dengan mengunakan metode latihan, maka berhasil untuk meningkatkan penguasaan
konsep siswa terhadap materi pembelajaran tentang “Meningkatkan Keterampilan
Menulis Dengan Menanfaatkan Media Gambar”.
2. Kelemahan
Siswa masih bingung dalam mengerjakan soal latihan.
Masih ada siswa yang ragu-ragu dalam bertanya atau menjawab pertanyaan yang
dilakukan guru.
Refleksi Guru
Setelah perbaikan pembelajaran dilaksanakan, berhasil menemukan kekuatan dan
kelemahan guru dalam proses pembelajaran sebagai berikut :
1. Kekuatan
Melakukan hal-hal yang harus dilakukan dan diperhatikan dalam pembelajaran yang
berguna untuk meningkatkan keprofesionalan guru dalam mengajar serta melaksanakan
siklus berikutnya.
2. Kelemahan
Target mengerjakan soal-soal latihan melalui bimbingan guru belum tercapai.
Guru masih mendominasi siswa dalam latihan.
2. Siklus 2
a. Perencanaan
Hasil analisis dan perumusan masalah tersebut di atas menunjukan bahwa program
perbaikan pembelajaran dilakukan oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam
materi pembelajaran Bahasa Indonesia.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal berikut ini adalah langkah-
langkah persiapan yang perlu dilakukan sebelum memulai proses pembelajaran :
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran melalui PKP dilakukan saat proses pembelajaran
berlangsung. Pelaksanaan perbaikan mata pelajaran Bahasa Indonesia siklus 2 dilakukan
melalui empat tahapan kegiatan yaitu :
1. Tahap perencanaan
2. Tahap pelaksanaan
4. Tahap refleksi
Teknik dan alat yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut :
a) Observasi
Secara umum observasi adalah pengamatan dengan tujuan mengumpulkan data yang
valid dan akurat yang diperlukan untuk menjawab masalah tertentu yang timbul dalam
penelitian. Observasi ini bertumpu pada froses dan hasil serta pengaruh pembelajaran yang
dilakukan sebagai tindakan perbaikan terhadap siswa. Pengaruh seta froses yang telah
diamati, dicatat perubahan yang terjadi dalam pelaksanaan pembelajaran.
X 100
Jumlah siswa
BAB IV
pada tahap awal guru seperti biasa mengondisikan siswa pada pembelajaran yang
kondusif dengna cara berdoa, mengabsen bernyanyi dan menyuruh siswa untuk
mempersiapkan alat tulis. Dilanjutkan dengan apersepsi kemudian menjelaskan materi
pembelajaran sehingga perhatian siswa lebih terfokus kepada kegiatan pembelajaran
memotivasi siswa dengan mengadakan tanya jawab supaya kegiatan pembelajaran menjadi
hidup siswa aktif dan ikut berpartisifasi dalam kegiatan pembelajaran, siswa secara
berkelompok mengerjakan soal latihan pada lembar kerja siswa (LKS), guru bersama siswa
membahas hasil pekerjaan seluruh kelompok, menyimpulkan materi secara bersama-sama,
mengadakan ecaluasi/latihan per individu, sebagai tindak lanjut guru memberikan pesan
moral kepada siswa sebagai pemahaman supaya siswa rajin belajar di rumah.
b. Pengamatan
Adapun hasil perolehan nilai hasil evaluasi pada pembelajaran Pra Siklus, dan Siklus
1 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1
Ketarangan :
Tabel 4.2
b. Keberhasilan
Setelah memperbaiki kegiatan pembelajaran yang ada di siklus 1 maka pelaksanaan pada
siklus 2 sudah membuat rancangan yang lebih baik sehingga mengalami kemajuan dan
peningkatan. Hal ini terbukti dengan perbandingan nilai evaluasi pada siklus 1 dan siklus 2.
Adapun perolehan nilai evaluasi pada siklus 1 yang dibandingkan dengan perolehan
nilai evaluasi siklus 2, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.3
Perolehan Nilai Evaluasi Siklus 1 dan Siklus 2
Nilai
No Nama Siswa
Siklus 1 Siklus 2
1. Abidah Daniah 70 80
2. Agustina 80 85
3. Ahmad Rafiandra Saputra 60 70
4. Ainun Zariyah 50 63
5. Ahmad Luhfy 60 60
6. Alphin Sulistiyo 80 90
7. Bagus Cahyo Bawono 70 70
8. Hanifah Nor Mila Sari 60 60
9. Muhammad Nur Alfata 80 80
10 Muhammad Nazril Ramadhani 20 40
11. Muhammad Rangga Pratama 50 70
12. Muhammad Ridwan 80 90
13. Fatimah 50 60
14. Muhammad Salimi 60 80
15. Nufal Azka Fadilah 60 60
Rata-rata 70,50 73,50
Nilai di Atas KKM 6 Orang (40%) 9 Orang (60%)
Nilai di Bawah KKM 9 Orang (60%) 6 Orang (40%)
Ketarangan :
Dari hasil perolehan siklus 1, ada 8 orang siswa yang belum mencapai KKM dari
jumlah 15 siswa, atau 40%. Sedangkan siswa yang telah mencapai KKM sebanyak 12 siswa,
atau 60%. Setelah diadakan tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus 2, ternyata ada
peningkatan nilai evaluasi siswa hanya 2 orang siswa yang belum mencapai KKM atau (10%)
dari jumlah 15 siswa. Sedangkan siswa yang telah mencapai KKM sebanyak 18 siswa atau
(90%). Maka persentase kenaikan dari nilai evaluasi siklus 1 ke siklus 2 yaitu 30%.
Untuk lebih jelasnya, persentase perolehan nilai evaluasi pada siklus 1 dan 2 dapat
dilihat dari tebel di bawah ini :
Tabel 4.4
Siklus 1 Siklus 2
No Nilai
Jumlah Siswa Persentase (%) Jumlah Siswa Persentase (%)
1 100 3 15 5 25
2 90 2 10 1 5
3 80 4 20 2 35
4 70 3 15 5 25
5 60 2 35 2 10
6 50 - - - -
7 40 1 5 - -
8 30 - - - -
9 20 - 2,5 - -
10 10 - - - -
Jumlah 15 100 15 100
Adapun perbandingan perolehan nilai evaluasi mulia dari pra siklus, siklus 1, siklus 2
dapat dilihat dari tabel di bawah ini.
Ketarangan :
Adapun grafik perolehan nilai evaluasi mulai dari pra siklus, siklus 1, siklus 2 dapat dilihat pada
grafik di bawah ini :
Grafik 4.1
Grafik Perolehan Nilai Evaluasi pada Pra Siklus, Siklus 1, Siklus 2
90
80
70
60
50
Siklus 2
Siklus 1
40
Pra Siklus
30
20
10
0
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
Grafik 4.2
Grafik Persentase Pencapaian KKM Pra Siklus, Siklus 1, Siklus 2
100
90
80
70
60
Siklus 2
50
Siklus 1
40 Pra Siklius
30
20
10
0
Pra Siklius Siklus 1 Siklus 2
Berdasarkan hasil diskusi dengan supervaisor 2 dan teman sejawat, dalam perbaikan
pembelajaran yang dilaksanakan sudah menunjukan peningkatan nilai hasil evaluasi siswa
mulai dari pra siklus, siklus 1, dan siklus 2. Terbukti nilai evaluasi pada pra siklus ada 8
orang dari 15 orang siswa yang menempuh KKM. Setelah diadakan perbaikan pada siklus 1,
siswa yang mencapai KKM menjadi 10 orang. Kemudian pada pelaksanaan perbaikan siklus
2 hasil evaluasi siswa bertambah menjadi 5 orang siswa yang mencapai KKM. Ini
menunjukan adanya hasil belajar yang merupakan kulminasi dari suatu proses yang dilakukan
dalam belajar.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Simpulan
Hasil belajar siswa di kelas II SDN 008 Kerang Dayo Kecamatan Batu Engau
Kabupaten Paser terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia tentang “Meningkatkan
Keterampilan Menulis Dengan Memanfaatkan Media Cerita Bergambar” mencapai
peningkatan yang signifikan dilihat dari nilai evaluasi siswa dari mulai Pra Siklus, Siklus 1,
sampai Siklus 2.
1. Bagi Siswa
a. Siswa perlu memberdayakan semua sumber belajar maupun media belajar yang mampu
meningkatkan minat siswa dalam membangun pemahaman konsep melalui alat peraga,
gambar-gambar dam media lainnya.
b. Perlu kesungguhan dalam mengikuti aktifitas pembelajaran di kelas agar dapat melatih
kemampuan berfikir kritis terhadap materi pembelajaran yang diterimanya.
2. Bagi Guru
a. Sebaiknya dapat memilih alat peraga media pembelajaran yang tepat dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia sesuai dengan karakteristik tujuan dan karakteristik
siswa.
b. Perlu direncanakan secara cermat dalam memilih metode pembelajaran yang tepat dan
sesuai dengan materi pembelajaran.
3. Bagi Sekolah
a. Perlunya sekolah memfasilitasi segala kebutuhan sarana dan prasarana pembelajaran
agar dapat membantu terciptanya pembelajaran yang berkualitas.
b. Perlunya sekolah memberi ruang dan kebebasan bagi guru untuk melakukan inovasi
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Wardani I. G. A. K, Siti Julaeha, Ngadi Marsinah, (2007),
Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta :
Universitas Terbuka