Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN

KARYA ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


(DGK4560 )
JUDUL :

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DENGAN


MEMANFAATKAN MEDIA CERITA BERGAMBAR UNTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN PESERTA
DIDIK KELAS II SD NEGERI 008 KERANG DAYO
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Oleh :
RINA
NIM. 837289667

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ-UT SAMARINDA
POKJAR TANAH GROGOT
TAHUN 2021.2
NAMA : RINA

NIM : 837289667

UPBJJ-UT : SAMARINDA
ALAMAT EMAIL : runirina28@gmail.com

Abstrak

Pembelajaran adalah perubahan dalam kemampuan sikap atau prilaku siswa yang relatif
permanen dari pengalaman atau pelatihan. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang
tersusun meliputi unsur-unsur manusia, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang
saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Bersasarkan rumusan masalah
yang dikembangkan pada pelaksanaan PTK ini, maka tujuan perbaikan pembelajaran ini
adalah sebagai berikut : Meningkatkan Keterampilan Menulis Dengan Menanfaatkan Media
Cerita Bergambar
Pelaksanaan perbaikan dilakukan di kelas II SDN 008 Kecamatan Batu Engau Kabupaten
Paser, dengan jumlah siswa 16 orang terdiri dari 6 orang siswa laki-laki dan 10 orang siswa
perempuan. Dengan materi “Keterampilan Menulis
Hasil analisis dan perumusan masalah tersebut di atas menunjukan bahwa program perbaikan
pembelajaran dilakukan oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi
pelajaran Bahasa Indonesia. Penerapan metode latihan dan penggunaan media gambar dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hasil yang dicapai
siswa setelah menerapkan metode latihan. Perubahan nilai hasil belajar siswa setelah
menggunakan metode latihan.
Kata kunci : Metode Latihan, Hasil Belajar Siswa, Partisifasi Siswa
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa Indonesia merupakan salah satu bidang studi yang diberikan kepada semua
jenjang pendidikan, karena Bahasa Indonesia merupakan pengetahuan yang sangat penting bagi
peserta didik. Bahasa Indonesia merupakan bekal pengetahuan dasar dan pembentukkan sikap
serta pola pikir mereka selanjutnya.Selain itu dalam perkembangan Bahasa Indonesia juga
berkaitan erat dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pada kurikulum 2013 yang berorientasi pada pengembangan kompetensi yang dimiliki
peserta didik, keaktifan peserta didik dan guru sebagai fasilitator saja.Sehingga bertujuan agar
peserta didik dapat mengembangkan keterampilan berhitung yang dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari bersikap logis, kritis, cermat, kreatif dan disiplin.
Khususnya untuk Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar, mata pelajaran Bahasa Indonesia
berguna untuk membekali peserta didik dengan melatih sikap kritis dan kreatif. Seperti apa yang
dikemukakan dalam kurikulum 2013 bahwa tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia adalah :
1. Memahami konsep Bahasa Indonesia, menjelaskan keterkaitan antar huruf ,
mengaflikasikan konsep, secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan
masalah.
2. Menggunakan penaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi Bahasa
Indonesia dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, menjelaskan gagasan dan
pernyataan.
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang
model, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
Kondisi pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas II Sekolah Dasar Negeri 008 Kerang
Dayo dengan materi pokok mengurutkan Huruf, peserta didik mengalami kesulitan dalam
memahami Tulisan dan Huruf Sehingga nilai evaluasinya rendah (nilai 55 dari skala 100). Hal
ini dikarenakan guru hanya menggunakan metode ekspositori dan tidak menggunakan media
dalam pembelajaran.
Dalam kegiatan belajar mengajar, peserta didik dan pendidik mempunyai peranan
penting, pendidik harus melaksanakan proses dan peserta didik harus mengikuti proses belajar. :
“Belajar adalah mengalami sesuatu. Proses belajar adalah berbuat, bereaksi, mengalami dan
menghayati”.
Kebanyakan peserta didik mengalami kesulitan dalam mengaplikasi Bahasa Indonesia ke dalam
situasi kehidupan yang real. Hal lain yang menyebabkan Bahasa Indonesia sulit bagi Peserta
Didik adalah karena pembelajaran Bahasa Indonesia banyak mengandung isi bacaan. bahwa
“Kegiatan mengajar perlu menyediakan pengalaman belajar bermakna yang mampu mendorong
tindakan refleksi pada diri peserta didik”. Pendidik dalam pembelajaran di kelas tidak mengaitkan
dengan skema yang dimiliki oleh Peserta didik. “Kegiatan mengajar perlu menyediakan
pengalaman belajar yang dikaitkan dengan pengetahuan peserta didik serta disesuaikan dengan
keterampilan Berdasarkan permasalahan di atas, dalam penelitian ini kami memilih judul
“Meningkatkan Keterampilan Menulis Dengan Memanfaatkan Media Cerita Bergambar”( Studi
Pemantapan Kemampuan Profesional di Kelas II SD Negeri 008 Kerang Dayo Kecamatan Batu
Engau Kabupaten Paser).

1. Identifikasi Masalah
Pada pembelajaran Bahasa Indonesia dalam ulangan ditemukan bahwa masih banyak siswa
yang hasil ulangan nya belum sesuai dengan yang diharapkan,yaitu dengan hasil
keterampilan menulis. Hanya 50% mendapatkan nilai di atas standar kelulusan minimal
(SKM).Ini berarti dari hal tersebut dapat dinyatakan bahwa hasil pembelajaran Bahasa
Indonesia belum sesuai dengan standar yang di harapkan,

Berdasarkan dengan hal tersebut peneliti mengidentifikasikan permasalahan yang di alami


oleh siswa dari beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran yaitu :

a. Hanya sebagian siswa yang dapat menjawab pertanyaan dari guru.

b. Tingkat pemahaman siswa dari guru kurang di mengerti.

2. Analisis Masalah

Melalui dengan teman sejawat dan supervisor diketahui bahwa faktor penyebab menurunnya
penguasaan materi pembelajaran yang di ajarkan adalah :

a. Penyampaian materi pembelajaran terlalu cepat sehingga anak-anak masih bingung dalam
mencerna pelajaran yang guru sampaikan.

b. Menurunnya perhatian siswa ,anak-anak lebih sering bermain dan mengobrol sesame
teman-temannya.

c. Menyampaikan materi pelajaran kurang rinci sehingga apa yang disampaikan sulit di
pahami siswa.

3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah

Penulis memprioritaskan pemecahan masalah perbaikan pembelajaran ini dengan


penggunaan metode kelompok dengan beberapa pertimbangan-pertimbangan kelebihan
metode kelompok yaitu :

a. Metode kelompok dapat memberikan kesempatan para siswa untuk menggunakan


keterampilan bertanya dan membahas suatu masalah.

b. Metode kelompok dapat memberikan kesempatan kepada para siswa untuk lebih insentif
mengadakan menyelidiki mengenai suatu kasus atau masalah.

c. Metode kelompok dapat bakat kepemimpinan dan mengajarkan keterampilan


berkelompok.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, secara umum permasalahan yang akan diteliti adalah
bagaimana dapat meningkatkan Menungkatkan Keterampilan Menulis Dengan
Memanfaatkan Media Cerita Bergambar.

pemahaman peserta didik tentang nilai tempat di kelas II di SD Negeri 008 Kerang Dayo.
Masalah tersebut dijabarkan dalam rumusan:

1. Apakah pembelajaran dengan menggunakan media gambar huruf dapat meningkatkan


pemahaman peserta didik tentang nilai tempat?

2. Bagaimanakah pendidik mengkondisikan proses pembelajaran menggunakan media


gambar huruf untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang nilai tempat?

3. Bagaimanakah hasil pembelajaran Bahasa Indonesia tentang nilai tempat dengan


menggunakan media gambar?

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Penelitian ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan hal-hal yang
berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran tentang nilai tempat di kelas II SD Negeri 008
Kerang Dayo Kecamatan Batu Engau Kabupaten Paser dengan menggunakan media Gambar
Huruf dan pengaruhnya terhadap kemampuan pemahaman konsep. Adapun tujuan penelitian
adalah sebagai berikut:

1. Meningkatnya pemahaman peserta didik kelas II khususnya mata pelajaran Bahasa


Indonesia tentang nilai tempat.

2. Meningkatnya efektifitas pembelajaran guru dengan menggunakan media gambar.

3. Meningkatnya hasil belajar Bahasa Indonesia.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak berikut:

1. Bagi Pendidik
Memperoleh keterampilan dalam merencanakan dan mengelola pelaksanaan pembalajaran
tentang nilai tempat di SD dengan menggunakan media gambar.

2. Bagi Peserta didik


Memperoleh kemampuan dan keterampilan melalui pengalaman langsung memanipulasi
Media gambar dalam menentukan nilai tempat.

3. Bagi Sekolah
Sebagai bahan masukan dalam usaha penyediaan dan pengelolaan media pembelajaran untuk
meningkatkan efektivitas proses pembelajaran.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Media adalah alat yang digunakan oleh pendidik pada saat mengajar untuk
memperjelas materi pelajaran dan mencegah terjadinya verbalisme pada peserta didik
(Gunawan, 1996: 36). Pengajaran verbalisme tentu akan segera membosankan,
sebaliknya pengajaran dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat akan lebih
menarik dan membuat peserta didik senang.
Memperhatikan pengertian-pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa media
adalah alat bantu pengajaran yang digunakan oleh pendidik dalam menerangkan materi
pelajaran dan berkomunikasi dengan peserta didik, sehingga mudah memberi kepada
peserta didik tentang konsep materi yang diajarkan.

2. Jenis Media Pembelajaran


Media pembelajaran banyak jenis dan macamnya. Dari yang paling sederhana dan
murah hingga yang canggih dan mahal. Ada yang dapat dibuat oleh pendidik sendiri dan
ada yang diproduksi pabrik. Ada yang sudah tersedia di lingkungan untuk langsung
dimanfaatkan dan ada yang sengaja dirancang.

3. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran


Fungsi dari media yaitu untuk menerangkan atau mewujudkan konsep Bahasa
Indonesia, yang dapat berupa benda nyata dan dapat pula berupa gambar atau
diagram. Ada beberapa paedah atau manfaat media seperti yang dinyatakan oleh
Suherman dan Winataputra (1993:274). Beberapa paedah penggunaan media
diantaranya adalah membantu pendidik dalam:

1. Memberikan penjelasan konsep


2. Merumuskan atau membentuk konsep.
3. Melatih peserta didik dalam keterampilan
4. Memberi penguatan konsep pada siswa.
5. Melatih peserta didik dalam pemecahan masalah
6. Mendorong peserta didik untuk berfikir kritis dan analitik
7. Mendorong peserta didik untuk melakukan pengamatan terhadap
suatu objek secara sendiri.
8. Melatih peserta didik untuk belajar menemukan ide-ide baru dan relasinya
dengan konsep-konsep yang telah diketahuinya.
9. Melatih peserta didik dalam melakukan pengukuran.

Manfaat dari pemakaian media pembelajaran dalam pengajaran


Bahasa Indonesia diantaranya adalah:

1. Dapat membantu meningkatkan minat peserta didik


2. Membantu daya tilik ruang
3. Dapat melihat hubungan antara ilmu yang dipelajari dengan
lingkungan alam sekitar.
4. Mengundang berdiskusi, berfikir, berpartisifasi aktif, memecahkan
masalah dan sebagainya.
5. Anak belajar melalui dunia nyata dan memanifulasi benda nyata pula.
6. Anak akan lebih berhasil belajar bila banyak melibatkan inderanya.
7. Memanifulasikan media pembelajaran yang cocok dapat
menimbulkan sikap kreatif.
BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subyek penelitian
Pelaksaan perbaikan dilakukan dikelas II SDN 008 Kerang Dayo Kecamatan Batu
Engau Kabupaten Paser dengan jumlah siswa 15 orang terdiri dari 9 orang laki-laki
dan 6 orang perempuan. Dengan materi Meningkatkan Keterampilan Menulis Dengan
Memanfaatkan Media Cerita Bergambar. Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
1. Tingkat kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas II SD
Negeri 008 Kerang Dayo.
2. Mata pelajaran yang menjadi penelitian adalah Bahasa Indonesia tentang
nilai tempat .
3. Jumlah Peserta Didik yang mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia
sebanyak jumlah Peserta Didik kelas II yaitu terdiri dari Peserta Didik
laki-laki sebanyak 6 orang dan Peserta didik perempuan sebanyak 9 orang.
4. Jadwal penelitian mengacu pada jadwal pelajaran yang berlaku di kelas II
SD Negeri 008 Kerang Dayo.
5. Untuk melihat efektifitas pembelajaran minta bantuan kepada
Pendidik lain atau teman sejawat sebagai observer untuk mengamati
proses penelitian yang dilakukan.
6. Tempat duduk diatur satu bangku satu orang. Pengaturan tempat duduk
demikian diharapkan semua siswa lebih berkonsentrasi pada proses
pembelajaran.
7. Tingkat kemampuan siswa dapat dipetakan sebagai berikut:
a. 10 orang dalam kategori di atas rata-rata
b. 2 orang memiliki tingkat kemampuan sedang
c. 3 orang berada pada tingkat pemahaman rendah

1. Tempat Penelitian
Lokasi tempat penulis melaksanakan Pemantapan Kemanpuan
Profesional ( PKP ) adalah SD Negeri 008 Kerang Dayo yang beralamat di
Desa Jl.Propinsi Desa Kerang Dayo Kecamatan Batu Engau Kabupaten
Paser.

2. Pihak yang Membantu penelitian perbaikan pembelajaran.


Pihak yang terlibat pada penelitian Pemantapan Kemampuan Profesional
ini yaitu penelitian sendiri dibantu oleh :
- Suverpisor 2
Nama : EMY ERLINA,S.Pd.SD
NIP : 19880219 201001 2 018
- Teman Sejawat
Nama : Emy Erlina,S.Pd.SD
NIP :
- Kepala Sekolah
Nama : SUHARDIMAN,S.Pd
NIP : 19760202 199807 1 001
- Dosen Pembimbing sebagai
Supervisor 1
Nama :
Dr.H.Kasrani,S.Pd.I,M.Pd
NIP 19750715 199903 1 008

3. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilakukan 2 siklus, yaitu siklus
1 dilaksanakan pada tanggal 03 November 2021 dan siklus 2 dilaksanakan
pada tanggal 09 November 2021, dengan waktu pelaksanaan sebagai tertera
dalam tabel 3.1

Tabel 3.1

Jadwal Pelaksanaan Perbaikan

No Hari/Tanggal Mata Pelajaran Keterangan


1. Rabu, 03 November 2021 Bahasa Indonesia Siklus I
2. Selasa, 09 November 2021 Bahasa Indonesia Siklus II

Langkah-langkah dalam melakukan PKP pada program PKP dapat digambarkan pada Gambar 3.1
Gambar 3.1

Diagram Siklus Pelaksanaan Tindakan Kelas

Perencanaan Pelaksanaan
Permasalahan
Tindakan I Tindakan I

SIKLUS I

Refleksi I Observasi I

Permasalahan Baru

Hasil Refleksi

Perencanaan
Pelaksanaan
Tindakan II
Tindakan II

SIKLUS II

Penyimpulan

dan Pemaknaan
Hasil
Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

1. Siklus 1
a. Perencanaan
Hasil analisis dan perumusan masalah tersebut di atas menunjukan bahwa program
perbaikan pembelajaran dilakukan oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam
materi pelajaran Bahasa Indonesia.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal berikut ini adalah langkah-
langkah persiapan yang perlu dilakukan sebelum memulai proses pembelajaran :
a. Menepatkan supervisor 1 daru UT UPBJJ Samarinda yaitu Bapak
Dr.H.Kasrani.S.Pd.I.,M.Pd sebagai dosen pembimbing.
b. Menetapkan supervisor 2 sebagai pengamat, yaitu Ibu Emy Erlina,S.Pd.SD
Sesuai dengan kesepakatan antara pengamat (supervisor 2) dan peneliti (mahasiswa),
maka tugas supervisor 2 antara lain adalah mengumpulkan data dari proses perbaikan
pembelajaran dengan menggunakan lembar pengamatan (APKG).
c. Membuat skenario pembelajaran.
d. Kegiatan pembelajaran pada siklus 1 dilakukan penulis sesuai dengan rencana perbaikan
pembelajaran adalah dengan menggunakan metode latihan.
e. Mempersiapkan sarana dan fasilitas yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan
tindakan.
f. Mempersiapkan format dan cara observasi baik bagi guru maupun bagi siswa serta
membuat kesepakatan dengan supervisor 1 dan supervisor 2 mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan observasi.
g. Melaksanakan simulasi rencana perbaikan pembelajaran siklus 1.
Sebelum melaksanakan perbaikan, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menentukan teman sejawat.


Teman sejawat berperan membantu mengobservasi jalannya proses perbaikan
pembelajaran dari setiap siklus, yang sekaligus sebagai teman berdiskusi. Sedangkan identitas
teman sejawat yang menjadi pilihan penulis adalah :
Nama : Emy Erlina,S.Pd.SD
Jabatan : Guru SDN 008 Kerang Dayo
Pendidikan : S.1

b. Menentukan kegiatan yang akan dilaksanakan dengan teman sejawat :


1) Mengadakan pertemuan jika menemukan masalah.
2) Menentukan sasaran yang akan diobservasi sesuai dengan fokus perbaikan.
3) Mengobservasi jalannya proses perbaiakan pembelajaran
4) Melaporkan hasil pengamatan selama pembelajaran.
c. Menyusun skenario pembelajaran sebanyak 2 siklus
d. Mempersiapkan sarana dan prasarana yang menunjang perbaikan pembelajaran.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran melalui PKP dilakukan saat proses pembelajaran


berlangsung. Pelaksanaan perbaikan mata pelajaran Bahasa Indonesia Siklus 1

dilakukan melalui empat tahapan kegiatan yaitu :

1. Tahap perencanaan
2. Tahap pelaksanaan
3. Tahap pelaksanaan dan pengumpulan data
4. Tahap refleksi
Siklus 1 dilakukan pada tanggal 03 November 2021 dengan kompetensi Karya Tulis.
Pada tahapan inilah guru melaksanakan langkah-langkah kegiatan :

1. Kegiatan Awal (10 menit )


 Salam
 Berdoa
 Absensi
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
 Siawa mempersiapkan alat tulis
2. Kegiatan Inti ( 30 menit )
 Siswa menyimak penjelasan guru tentang bagaimana menulis dengan rapi.
 Siswa disuruh untuk menjawab pertanyaan
 Siswa dibagi beberapa kelompok untuk berdiskusi
 Siswa mengerjakan soal-soal latihan
3. Kegiatan akhir ( 15 menit )
 Guru dan siswa menyimpulkan pelajaran yang telah dibahas hari ini.
 Guru memberikan PR kepada ank-anak.
 Guru mengejak anak-anak berdoa sebelum pulang.
 Guru mengucapkan salam.

A. Alat/Bahan, media dan sumber belajar


 Buku
 Alat tulis seperti pensil dan polpen.
c. Pengamatan

 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen


Dalam penelitian metode merupakan faktor yang sangat penting yang menjadi
tonggak berhasil atau tidaknya suatu penelitian. Penggunaan metode yang tepat dan sesuai
dengan masalah dalam penelitian akan membuahkan hasil yang sempurna serta dapat
dipertanggung jawabkan kebenarannya.

Teknik dan alat yang digunakan dalam pengumpulan data sebagai berikut :

1. Teknik pengamatan partisipatif. Guru sambil melaksanakan tugas mengajar, melaksanakan


tindakan, juga melakukan pengamatan terhadap kelas dan siswanya. Alat yang dapat
digunakan dalam teknik pengamatan ini adalah (1) pedoman observasi (formulir atau
lembar pengamatan dan daftar cek), (2) catatan lapangan (catatan tentang peristiwa yang
dianggap penting)
2. Teknik wawancara, secara bebas atau terstruktur. Alat yang dapat digunakan adalah
pedoman / panduan wawancara.
3. Teknik pengamatan dan analisis data dokumen, misalnya : daftar hadir, satuan pelajaran
(RPP), hasil karya siswa, hasil karya guru.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode-metode sebagai berikut :

a) Observasi
observasi adalah pengamatan dengan tujuan mengumpulkan data yang valid dan
akurat yang diperlukan untuk menjawab masalah tertentu yang timbul dalam penelitian.
Observasi ini bertumpu pada proses dan hasil serta pengaruh pembelajaran yang dilakukan
sebagai tindakan perbaikan terhadap siswa. Pengaruh serta proses yang telah diamati,
diidentifikasai kemudian hasilnya akan digunakan untuk menyususn kembali langkah-
langkah perbaikan.

b) Tes Mengukur Kemampuan Siswa


Tes merupakan alat ukur kemampuan yang berupa seperangkat pertanyaan-pertanyaan yang
digunakan untuk mengukur apakah materi yang diberikan sudah atau belum. Oleh karena itu,
peneliti menggunakan tes prestasi dalam penelitian ini guna mengetahui sejauh mana
keterampilan siswa tentang materi yang di bahas serta mengukur tingkat pencapaian seorang
siswa setelah mempelajari sesuatu.
 Instrumen-instrumen yang digunakan peneliti dalam tes adalah sebagai berikut :
1. Rencana perbaikan pembelajaran (terlampir)
2. Lembar Pengamatan Siswa (terlampir)
3. Lembar Observasi Guru (terlampir)
4. Lembar Kegiatan Siswa (terlampir)
5. Lembar Evaluasi Akhir (terlampir)

d. Refleksi

 Refleksi Terhadap Proses Perbaiakan Pembelajaran


Berdasarkan pengamatan supervisor 2 dan hasil renungan penelitian setelah
melaksanakan perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siklus 1, kami
berdiskusi untuk merefleksi terhadap pembelajaran, maka teridentifikasi kekuatan dan
kelemahan dari tindakan pembelajaran yang telah dilaksanakan sebagai berikut :

1. Kekuatan
 Berdasarkan pengamatan supervisor 2 dan hasil renungan penelitian setelah
melaksanakan perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siklus 1,
tentang “Meningkatkan Keterampilan Menulis Dengan Menanfaatkan Media Gambar”
dengan menggunakan metode latihan yaitu tahap aspek yang diobservasi, yaitu 9 tahap
aspek yang telah diobservasi, 6 tahap aspek sudah menunjukan baik/terlaksanan
sedangkan 3 tahap yang masih harus diperbaiki.
 Dengan mengunakan metode latihan, maka berhasil untuk meningkatkan penguasaan
konsep siswa terhadap materi pembelajaran tentang “Meningkatkan Keterampilan
Menulis Dengan Menanfaatkan Media Gambar”.

2. Kelemahan
 Siswa masih bingung dalam mengerjakan soal latihan.
 Masih ada siswa yang ragu-ragu dalam bertanya atau menjawab pertanyaan yang
dilakukan guru.
 Refleksi Guru
Setelah perbaikan pembelajaran dilaksanakan, berhasil menemukan kekuatan dan
kelemahan guru dalam proses pembelajaran sebagai berikut :

1. Kekuatan
Melakukan hal-hal yang harus dilakukan dan diperhatikan dalam pembelajaran yang
berguna untuk meningkatkan keprofesionalan guru dalam mengajar serta melaksanakan
siklus berikutnya.

2. Kelemahan
 Target mengerjakan soal-soal latihan melalui bimbingan guru belum tercapai.
 Guru masih mendominasi siswa dalam latihan.

2. Siklus 2

a. Perencanaan
Hasil analisis dan perumusan masalah tersebut di atas menunjukan bahwa program
perbaikan pembelajaran dilakukan oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam
materi pembelajaran Bahasa Indonesia.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal berikut ini adalah langkah-
langkah persiapan yang perlu dilakukan sebelum memulai proses pembelajaran :

a. Menetapkan supervisor 1 daru UT UPBJJ Samarinda yaitu Bapak


Dr.H.Kasrani,S.Pd.,M.Pd sebagai dosen pembimbing.
b. Menentukan supervisor 2 sebagai pengamat, yaitu Ibu Emy Erlina,S.Pd.SD Sesuai dengan
kesepakatan antara pengamat (supervisor 2) dan peneliti (mahasiswa), maka tugas
supervisor 2 antara lain adalah mengumpulkan data dari proses perbaikan pembelajaran
dengan menggunakan lembar pengamatan (APKG).
c. Membuat skenario pembelajaran
d. Kegiatan pembelajaran pada siklus 1 dilakukan penulis sesuai dengan rencana
perbaikan pembelajaran adalah dengan menggunakan metode latihan.
e. Mempersiapkan sarana dan fasilitas yaitu digunakan untuk mendukung pelaksanaan
tindakan.
f. Mempersiapkan format dan cara observasi baik bagi guru maupun siswa serta membuat
kesepakatan dengan supervisor 1 dan supervisor 2 mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan observasi.
g. Melaksanakan simulasi rencana perbaikan pembelajaran siklus 2.

b. Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran melalui PKP dilakukan saat proses pembelajaran
berlangsung. Pelaksanaan perbaikan mata pelajaran Bahasa Indonesia siklus 2 dilakukan
melalui empat tahapan kegiatan yaitu :

1. Tahap perencanaan

2. Tahap pelaksanaan

3. Tahap pengamatan dan pengumpulan data

4. Tahap refleksi

Siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 09 November 2021 dengan kompetensi mengenal


Jenis-jenis Pekerjaan pada tahapan ini guru melaksanakan langkah-langkah kegiatan sebagai
berikut :

 Kegiatan Awal ( 5 menit )


- Memberi salam dan mengkondisikan peserta didik kedalam situasi belajar yang
kondusif dengan cara berdoa, mengabsen, dan menyuruh peseta didik
mempersiapkan alat tulis
- Melakukan apersepsi / tanya jawab untuk mengiring pemahaman peserta didik
terhadap materi yang akan disampaikan.
- Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

 Kegiatan Inti ( 20 menit )


- Guru menyampaikan materi pembelajaran dengan memanfaatkan alat peraga
gambar Huruf ABC
- Siswa menyimak penjelasan dari guru dan mengamati gambar pada alat peraga
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi
yang disampaikan
- Guru membentuk kelompok diskusi bagi siswa
- Guru bersama siswa membahas hasil pekerjaan seluruh kelompok
-
 Kegiatan Akhir ( 10 menit )
- Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran yang telah disampaikan
- Melaksanakan evaluasi secara individu

VII. Media, Sumber dan Metode Pembelajaran


 Media
- Alat peraga gambar Huruf/Poster Huruf dan pohon huruf
 Sumber
- Buku Bahasa Indonesia untuk SD dan kelas II Irene Maria Juli Astuti penerbit
Pusat Kurikulum dan Perbukuan , Balitbang, Kemendikbud
 Metode Pembelajaran
- Ceramah, tanya jawab, penugasan, diskusi
c. Pengamatan

 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen


Dalam penelitian metode merupakan faktor yang sangat penting yang menjadi
tonggak berhasil atau tidaknya suatu penelitian. Penggunaan metode yang
tepat dan sesuai dengan masalah dalam penelitian akan membuahkan hasil yang

sempurna serta dapat dipertanggung jawabkan kebenerannya. Disamping itu kesalahan-


kesalahan yang terjadi saat penelitian dapat dikurangi seminimal mungkin

Teknik dan alat yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut :

1. Teknik pengamatan partisipatif. Guru sambil menunaikan tugas mengajar, melaksanakan


tindakan, juga melakukan pengamatan terhadap kelas dan siswanya adalah alat yang dapat
digunakan dalam teknik pengamatan ini adalah (1) Pedoman observasi (formulir/lembar
pengamatan dan daftar cek), (2) Catatan lapangan (catatan tentang peristiwa yang
dipandang penting)
2. Teknik wawancara, secara bebas atau terstruktur. Alat yang dapat digunakan adalah
pedoman / panduan wawancara.
3. Teknik pengamatan dan analisis data dokumen, misalnya : daftar hadir, Satuan Pelajaran
( RPP ), hasil karya siswa, hasil karya guru.
Dalam penelitian ini peneliti mengunakan metode-metode sebagai berikut :

a) Observasi
Secara umum observasi adalah pengamatan dengan tujuan mengumpulkan data yang
valid dan akurat yang diperlukan untuk menjawab masalah tertentu yang timbul dalam
penelitian. Observasi ini bertumpu pada froses dan hasil serta pengaruh pembelajaran yang
dilakukan sebagai tindakan perbaikan terhadap siswa. Pengaruh seta froses yang telah
diamati, dicatat perubahan yang terjadi dalam pelaksanaan pembelajaran.

b) Tes Mengukur Kemampuan Siswa


Tes merupakan alat ukur kemampuan yang berupa seperangkat pertanyaan-pertanyaan
yang digunakan untuk mengukur apakah materi yang diberikan sudah atau belum berhasil.
Pernyataan atau latihaan yang digunakan untuk mengukur keterampilan,
pengetahuan, intelejensi, atau bakat-bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Oleh
sebab itu penelitian dapat digunakan tes prestasi dalam penelitian ini guna mengetahui sejauh
mana ketrampilan siswa tentang materi yang dibahas.

 Instrumen-instrumen yang Digunakan Peneliti Dalam Tes adalah Sebagai Berikut :


Dalam melakukan observasi ini diperlukan adanya beberapa Instrumen diantaranya :
1. Rencana Perbaikan Pembelajaran ( terlampir )
2. Lembar Pengamatan Siswa ( terlampir )
3. Lembar Observasi Guru ( terlampir )
4. Lembar Kegiatan Siswa ( terlampir )
5. Lembar Evaluasi Akhir ( terlampir )
d. Refleksi

 Refleksi Terhadap Proses Perbaiakan Pembelajaran


Berdasarkan pengamatan supervisor 2 dan hasil renungan penelitian setelah
melaksanakan perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran matematika siklus 2, kami
berdiskusi untuk merefleksi terhadap pembelajaran, maka teridentifikasi hasil perbaikan
pembelajaran sebagai berikut :
a. Siswa sudah mampu menyelesaikan soal-soal latihan tentang Meningkatkan
Keterampilan Menulis Dengan Memanfaatkan Media Cerita Bergambar.
b. Merefleksi hasil belajar siswa kelas IV SDN 008 Kerang Dayo pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia tentang Meningkatkan Keterampilan Menulis Dengan Memanfaatkan
Media Cerita Bergambar.
c. sudah mencapai tujuan yang diharapkan sehingga siklus 2 ini dapat dikatakan telah
berhasil karena dapat mengangkat kompetensi yang diharapkan. Jadi perbaikan
pembelajaran dicukupkan sampai siklus 2 saja.

C. Teknik Analisis Data

Teknik dan alat yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Teknik pengamatan partisipatif. Guru sambil menunaikan tugas mengajar, melaksanakan


tindakan, juga melakukan pengamatan terhadap kelas dan siswanya adalah alat yang dapat
digunakan dalam teknik pengamatan ini adalah (1) Pedoman observasi (formulir/lembar
pengamatan dan daftar cek), (2) Catatan lapangan (catatan tentang peristiwa yang
dipandang penting) teknik
penilainya secara kualitatif.
2. Teknik pemanfaatan data dan analisis data dokumen, misalnya : daftar hadir, RPP, hasil
karya siswa, hasil karya guru, teknik penilaian yang digunakan adalah secara kualitatif.
 Rumus mencari rata-rata
Jumlah nilai semua siswa
Jumlah Siswa
 Rumus mempresentase jumlah siswa yang mencapai KKM :
Jumlah siswa yang mencapai KKM

X 100

Jumlah siswa
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskrifsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

1. Deskrifsi Hasil Siklus 1


a. Pelaksanaan Tindakan

pada tahap awal guru seperti biasa mengondisikan siswa pada pembelajaran yang
kondusif dengna cara berdoa, mengabsen bernyanyi dan menyuruh siswa untuk
mempersiapkan alat tulis. Dilanjutkan dengan apersepsi kemudian menjelaskan materi
pembelajaran sehingga perhatian siswa lebih terfokus kepada kegiatan pembelajaran
memotivasi siswa dengan mengadakan tanya jawab supaya kegiatan pembelajaran menjadi
hidup siswa aktif dan ikut berpartisifasi dalam kegiatan pembelajaran, siswa secara
berkelompok mengerjakan soal latihan pada lembar kerja siswa (LKS), guru bersama siswa
membahas hasil pekerjaan seluruh kelompok, menyimpulkan materi secara bersama-sama,
mengadakan ecaluasi/latihan per individu, sebagai tindak lanjut guru memberikan pesan
moral kepada siswa sebagai pemahaman supaya siswa rajin belajar di rumah.

b. Pengamatan

Setelah dilaksanakan perbaikan pembelajaran pada siklus 1 selesai maka dapat


diketahui adanya kenaikan hasil belajar siswa dari perolehan nilai sebelumnya (pra siklus).
Dari hasi nilai evaluasi pada Pra Siklus, masih banyak siswa yang nilainya belum mencapai
Keriteria Ketuntasan Minimal (KKM), KKM yang ditargetkan adalah 65. Dari 15 orang
siswa terdapat 8 orang siswa yang nilainya belum mencapai KKM, jika dipersentasikan
jumlah siswa yang nilainya mencapai KKM adalah 40%. Setelah diadakan pada perbaikan
pembelajaran pada siklus 1, ternyata ada peningkatan yaitu menjadi 8 orang siswa yang
nilainya belum mencapai KKM. Jika dipersentasekan jumlah siswa yang mencapai KKM
adalah 60%. Maka kenaikan persentase dari nilai evaluasi pra siklus ke siklus 1 yaitu 20%.
Ini membuktikan ada peningkatan nilai siwa antar Pra Siklus dan Siklus1.

Adapun hasil perolehan nilai hasil evaluasi pada pembelajaran Pra Siklus, dan Siklus
1 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1

Perolehan Nilai Evaluasi Pra Siklus dan Siklus 1


Nilai
No Nama Siswa
Pra Siklus Siklus 1
1. Abidah Daniah 70 80
2. Agustina 100 100
3. Ahmad Rafiandra Saputra 60 70
4. Ainun Zariyah 50 60
5. Ahmad Luhfy 60 60
6. Alphin Sulistiyo 80 90
7. Bagus Cahyo Bawono 70 70
8. Hanifah Nor Mila Sari 60 60
9. Muhammad Nur Alfata 80 80
10 Muhammad Nazril Ramadhani 20 40
11. Muhammad Rangga Pratama 50 70
12. Muhammad Ridwan 80 90
13. Fatimah 50 60
14. Muhammad Salimi 60 80
15. Nufal Azka Fadilah 60 60
Rata-rata 65,50 73,50
Nilai di Atas KKM 6 Orang (40%) 9 Orang (60%)
Nilai di Bawah KKM 9 Orang (60%) 6 Orang (40%)

Ketarangan :

Batas Nilai KKM = 65

Tabel 4.2

Persentase Perolehan Nilai evaluasi Pra Siklus dan Siklus 1

Pra Siklus Siklus 1


No Nilai Jumlah Persentase Jumlah
Persentase (%)
Siswa (%) Siswa
1 100 3 15 3 15
2 90 - - 2 10
3 80 3 15 4 20
4 70 2 10 3 15
5 60 2 35 2 35
6 50 3 15 - -
7 40 1 5 1 5
8 30 - - - -
9 20 1 5 - 2,5
10 10 - - - -
Jumlah 15 100 15 100
2. Deskrifsi Siklus 2
a. Pelaksanaan Tindakan

Perbaikan pembelajaran pada siklus 2 guru memperbaiki kelemahan dan kekurangan


pada siklus 1, yaitu guru lebih menefektifkan waktu, melibatkan siswa dalam pembelajaran,
lebih banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, dan memberikan materi
secara berulang-ulang.

b. Keberhasilan

Setelah memperbaiki kegiatan pembelajaran yang ada di siklus 1 maka pelaksanaan pada
siklus 2 sudah membuat rancangan yang lebih baik sehingga mengalami kemajuan dan
peningkatan. Hal ini terbukti dengan perbandingan nilai evaluasi pada siklus 1 dan siklus 2.
Adapun perolehan nilai evaluasi pada siklus 1 yang dibandingkan dengan perolehan
nilai evaluasi siklus 2, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.3
Perolehan Nilai Evaluasi Siklus 1 dan Siklus 2
Nilai
No Nama Siswa
Siklus 1 Siklus 2
1. Abidah Daniah 70 80
2. Agustina 80 85
3. Ahmad Rafiandra Saputra 60 70
4. Ainun Zariyah 50 63
5. Ahmad Luhfy 60 60
6. Alphin Sulistiyo 80 90
7. Bagus Cahyo Bawono 70 70
8. Hanifah Nor Mila Sari 60 60
9. Muhammad Nur Alfata 80 80
10 Muhammad Nazril Ramadhani 20 40
11. Muhammad Rangga Pratama 50 70
12. Muhammad Ridwan 80 90
13. Fatimah 50 60
14. Muhammad Salimi 60 80
15. Nufal Azka Fadilah 60 60
Rata-rata 70,50 73,50
Nilai di Atas KKM 6 Orang (40%) 9 Orang (60%)
Nilai di Bawah KKM 9 Orang (60%) 6 Orang (40%)
Ketarangan :

Batas Nilai KKM = 65

Dari hasil perolehan siklus 1, ada 8 orang siswa yang belum mencapai KKM dari
jumlah 15 siswa, atau 40%. Sedangkan siswa yang telah mencapai KKM sebanyak 12 siswa,
atau 60%. Setelah diadakan tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus 2, ternyata ada
peningkatan nilai evaluasi siswa hanya 2 orang siswa yang belum mencapai KKM atau (10%)
dari jumlah 15 siswa. Sedangkan siswa yang telah mencapai KKM sebanyak 18 siswa atau
(90%). Maka persentase kenaikan dari nilai evaluasi siklus 1 ke siklus 2 yaitu 30%.
Untuk lebih jelasnya, persentase perolehan nilai evaluasi pada siklus 1 dan 2 dapat
dilihat dari tebel di bawah ini :
Tabel 4.4

Persentase Perolehan Nilai evaluasi Siklus 1 dan Siklus 2

Siklus 1 Siklus 2
No Nilai
Jumlah Siswa Persentase (%) Jumlah Siswa Persentase (%)
1 100 3 15 5 25
2 90 2 10 1 5
3 80 4 20 2 35
4 70 3 15 5 25
5 60 2 35 2 10
6 50 - - - -
7 40 1 5 - -
8 30 - - - -
9 20 - 2,5 - -
10 10 - - - -
Jumlah 15 100 15 100

Adapun perbandingan perolehan nilai evaluasi mulia dari pra siklus, siklus 1, siklus 2
dapat dilihat dari tabel di bawah ini.

Grafik Nilai Sebelum Perbaikan pada Siklus 1


Berdasarkan data hasil nilai kemampuan Peserta didik pada tabel di atas
nilai kemampuan peserta didik dalam menentukan bilangan pada nilai tempat
dengan menggunakan media kartu bilangan sebelum perbaikan pada siklus 1 dapat
dilihat pada grafik berikut ini :
Tabel 4.5
Rekafitulasi Perolehan Nilai Evaluasi pada Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2
Nilai
No Nama Siswa
Siklus 1 Siklus 2
1. Abidah Daniah 70 80
2. Agustina 80 85
3. Ahmad Rafiandra Saputra 60 70
4. Ainun Zariyah 50 63
5. Ahmad Luhfy 60 60
6. Alphin Sulistiyo 55 90
7. Bagus Cahyo Bawono 70 55
8. Hanifah Nor Mila Sari 60 60
9. Muhammad Nur Alfata 80 80
10 Muhammad Nazril Ramadhani 20 40
11. Muhammad Rangga Pratama 50 70
12. Muhammad Ridwan 80 90
13. Fatimah 50 60
14. Muhammad Salimi 60 80
15. Nufal Azka Fadilah 60 60
Rata-rata 80,5 70,50
Nilai di Atas KKM 6 Orang (40%) 9 Orang (60%)
Nilai di Bawah KKM 9 Orang (60%) 6 Orang (40%)

Ketarangan :

Batas Nilai KKM = 65

Adapun grafik perolehan nilai evaluasi mulai dari pra siklus, siklus 1, siklus 2 dapat dilihat pada
grafik di bawah ini :

Grafik 4.1
Grafik Perolehan Nilai Evaluasi pada Pra Siklus, Siklus 1, Siklus 2

90

80

70

60

50
Siklus 2
Siklus 1
40
Pra Siklus
30

20

10

0
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Grafik 4.2
Grafik Persentase Pencapaian KKM Pra Siklus, Siklus 1, Siklus 2

100

90

80

70

60
Siklus 2
50
Siklus 1
40 Pra Siklius

30

20

10

0
Pra Siklius Siklus 1 Siklus 2

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dibagi menjadi 2, yaitu siklus 1 dan siklus 2.


Tujuan dilakukannya perbaikan pembelajaran yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa
kelas II SD Negeri 008 Kerang Dayo pada mata pelajaran matematika tentang
“Meningkatkan Keterampilan Menulis Dengan Memanfaatkan Media Cerita Bergambar”
dengan menggunakan metode latihan.

Penulis sebagai peneliti melakukan penelitian perbaikan pembelajaran di kelas II SD


Negeri 008 Kerang Dayo dengan menerapkan kaidah dan prinsip-prinsip Penelitian Tindakan
kelas.

Berdasarkan hasil diskusi dengan supervaisor 2 dan teman sejawat, dalam perbaikan
pembelajaran yang dilaksanakan sudah menunjukan peningkatan nilai hasil evaluasi siswa
mulai dari pra siklus, siklus 1, dan siklus 2. Terbukti nilai evaluasi pada pra siklus ada 8
orang dari 15 orang siswa yang menempuh KKM. Setelah diadakan perbaikan pada siklus 1,
siswa yang mencapai KKM menjadi 10 orang. Kemudian pada pelaksanaan perbaikan siklus
2 hasil evaluasi siswa bertambah menjadi 5 orang siswa yang mencapai KKM. Ini
menunjukan adanya hasil belajar yang merupakan kulminasi dari suatu proses yang dilakukan
dalam belajar.

Penggunaan metode latihan dalam proses pembelajaran matematika tentang


“Meningkatkan Keterampilan Menulis Dengan Memanfaatkan Media Cerita Bergambar”
mampu meningkatkan hasil belajar siswa di kelas II SD Negeri 008 Kerang Dayo. Karena
metode merupakan cara yang digunakan guru dalam mempelajarkan siswa.
Peran guru dalam pembelajaran matematika yaitu menumbuhkan kesadaran tentang
pentingnya kekuatan matematika pada siswa, yaitu dengan ketekunan, keuletan, minat,
pengetahuan, daya temuan atau daya cipta. Maka guru harus profesional dan kompeten,
artinya guru harus mempunyai wawasan dan landasan yang dapat dicapai dalam perencanaan
dan pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia. Wawasan ini digunakan untuk
pengembangan atau perbaikan pembelajaran.

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

A. Simpulan

Penggunaan metode latihan dapat meningkatkan hasil belajar siswa terhadap


pembelajaran Bahasa Indonesia tentang “Meningkatkan Keterampilan Menulis Dengan
Memanfaatkan Media Cerita Bergambar” di kelas II SDN 008 Kerang Dayo Kecamatan Batu
Engau Kabupaten Paser terbukti dari hasil evaluasi siswa yang memperoleh nilai diatas KKM
pra siklus (2 orang 40%), siklus 1 (6 orang 60%), dan siklus 2 (7 orang 80%).

Hasil belajar siswa di kelas II SDN 008 Kerang Dayo Kecamatan Batu Engau
Kabupaten Paser terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia tentang “Meningkatkan
Keterampilan Menulis Dengan Memanfaatkan Media Cerita Bergambar” mencapai
peningkatan yang signifikan dilihat dari nilai evaluasi siswa dari mulai Pra Siklus, Siklus 1,
sampai Siklus 2.

B. Saran Tindak Lanjut

Berdasarkan simpulan di atas, untuk menindaklanjuti hasil penelitian yang diperoleh,


maka ada beberapa hal yang sebaiknya dilaksanakan dalam peningkatan hasil belajar siswa,
diantaranya :

1. Libatkan siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran.


2. Berikanlah kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi pembelajaran.
3. Berikanlah latihan yang sesuai dengan materi pembelajaran yang ingin dicapai. Selalu
memberikan penguatan kepada siswa baik berupa pujian, tepuk tangan atau hadiah.
Berdasarkan hasil penggunaan metode latihan perbaikan pembelajaran matematika
siklus 1 dan siklus 2, maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut :

1. Bagi Siswa

a. Siswa perlu memberdayakan semua sumber belajar maupun media belajar yang mampu
meningkatkan minat siswa dalam membangun pemahaman konsep melalui alat peraga,
gambar-gambar dam media lainnya.
b. Perlu kesungguhan dalam mengikuti aktifitas pembelajaran di kelas agar dapat melatih
kemampuan berfikir kritis terhadap materi pembelajaran yang diterimanya.

2. Bagi Guru

a. Sebaiknya dapat memilih alat peraga media pembelajaran yang tepat dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia sesuai dengan karakteristik tujuan dan karakteristik
siswa.
b. Perlu direncanakan secara cermat dalam memilih metode pembelajaran yang tepat dan
sesuai dengan materi pembelajaran.

3. Bagi Sekolah
a. Perlunya sekolah memfasilitasi segala kebutuhan sarana dan prasarana pembelajaran
agar dapat membantu terciptanya pembelajaran yang berkualitas.
b. Perlunya sekolah memberi ruang dan kebebasan bagi guru untuk melakukan inovasi
pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA
Wardani I. G. A. K, Siti Julaeha, Ngadi Marsinah, (2007),
Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta :
Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai