Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT. Yang mana atas berkat
Dalam penyusunan tugas remedial ini, tidak sedikit hambatan yang saya
hadapi. Namun saya menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini
tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-
kendala yang penulis hadapi teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan
Ibu guru bidang studi Biologi yang telah memberikan tugas, petunjuk,
kepada saya sehingga saya dapat termotivasi dan menyelesaikan tugas ini.
bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang
kemampuan yang dimilikioleh saya. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
makalah ini saya menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada
pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Diabetes Melitus adalah salah satu penyakit yang berbahaya yang kerap
disebut sebagai silent killer selain penyakit jantung, Orang lazim menyebutnya
sebagai penyakit gula atau kencing manis.Sebelum menjelaskan lebih lanjut soal
penyebab dan cara perawatan pasien diabetes melitus ada baiknya kita simak
Diabetes mellitus atau penyakit gula atau kencing manis adalah penyakit
yang ditandai dengan kadar glukosa darah yang melebihi normal (hiperglikemia)
akibat tubuh kekurangan insulin baik absolut maupun relatif.Oleh karena itu saya
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah Untuk mengetahui Apa penyakit
polyuria itu, Bagaimana gejala yang dirasakan penderita penyakit ini, Ada berapa
jenis penyakit ini, Apa enyebab timbulnya penyakit ini, Konplikasi apa saja yang
tentang Apa penyakit polyuria itu, Bagaimana gejala yang dirasakan penderita
penyakit ini, Ada berapa jenis penyakit ini, Apa enyebab timbulnya penyakit ini,
Konplikasi apa saja yang terjadi pada penyakit ini, dan Bagaimana cara
menanganinya.
PEMBAHASAN
pancuran air) (bahasa Latin: mellitus, rasa manis) yang juga dikenal di Indonesia
dengan istilah penyakit kencing gula adalah kelainan metabolis yang disebabkan
oleh banyak faktor, dengan simtoma berupa hiperglisemia kronis dan gangguan
Bila orang tua kita menderita Diabetes kemungkinan besar kita akan menderita
Diabetes juga. Jadi dengan melihat garis keturunan kita harus waspada karena
tidak 100 persen muncul penyakit itu, kemungkinan kita sebagai pembawa
sifat/gen kemungkinan yang kena anak kita dst. Gejala atau symptom Diabetes
merasa lapar dan haus/polydipsia, lesu, dan kalau luka sulit sembuh.
penurunan berat badan, seringkali hanya pada diabetes mellitus tipe 1 dan
gangguan pada sistem saraf hingga disfungsi saraf autonom, foot ulcer,
amputasi, charcot joint dan disfungsi seksual,dan gejala lain seperti dehidrasi,
Kata diabetes mellitus itu sendiri mengacu pada simtoma yang disebut
glikosuria, atau kencing manis, yang terjadi jika penderita tidak segera
mendapatkan perawatan.
Diabetes tipe 1, yang meliputi simtoma ketoasidosis hingga rusaknya sel beta di
dan gestational diabetes mellitus, GDM. dan menurut tahap klinis tanpa
Insulin requiring for survival diabetes, seperti pada kasus defisiensi peptida-C.
Insulin requiring for control diabetes. Pada tahap ini, sekresi insulin endogenus
tidak cukup untuk mencapai gejala normoglicemia, jika tidak disertai dengan
Kelas empat pada tahap klinis serupa dengan klasifikasi IDDM (bahasa Inggris:
diabetes mellitus). IDDM dan NIDDM merupakan klasifikasi yang tercantum pada
diabetes, hingga saat ini belum ditemukan bukti bahwa malnutrisi atau defisiensi
Klasifikasi Impaired Glucose Tolerance, IGT, kini didefinisikan sebagai tahap dari
cacat regulasi glukosa, sebagaimana dapat diamati pada seluruh tipe kelainan
gula darah puasa yang lebih tinggi dari batas atas rentang normalnya, tetapi
merupakan studi pengamatan yang sedang laik daun saat ini. Sebagai contoh,
timbulnya IGT dan diabetes mellitus sering disebut terkait oleh akromegali dan
berakibat pada resistansi insulin, baik pada hati dan organ lain, dengan simtoma
kepekaan terhadap insulin, terutama pada otot lurik. Walaupun demikian, pada
banyak orang, tetapi karena juga menghambat sekresi insulin dari pankreas,
kardiovaskular.
yang disebabkan oleh hiposekresi insulin, seperti yang terjadi pada pasien bedah
membawa sinyal apoptosis bagi sel beta, baik in vitro maupun in vivo. Apoptosis
sel beta juga terjadi akibat mekanisme Fas-FasL dan/atau hipersekresi molekul
sitotoksik, seperti granzim dan perforin; selain hiperaktivitas sel T CD8- dan
CD4-.
2.5 Komplikasi
kegagalan kronis ginjal (penyebab utama dialisis), kerusakan retina yang dapat
Ketoasidosis diabetikum
Pada penderita diabetes tipe I, gejalanya timbul secara tiba-tiba dan bisa
ketoasidosis diabetikum. Kadar gula di dalam darah adalah tinggi tetapi karena
sebagian besar sel tidak dapat menggunakan gula tanpa insulin, maka sel-sel ini
mengambil energi dari sumber yang lain. Sel lemak dipecah dan menghasilkan
keton, yang merupakan senyawa kimia beracun yang bisa menyebabkan darah
rasa haus dan sering kencing, mual, muntah, lelah dan nyeri perut (terutama
pada anak-anak). Pernapasan menjadi dalam dan cepat karena tubuh berusaha
untuk memperbaiki keasaman darah. Bau napas penderita tercium seperti bau
koma, kadang dalam waktu hanya beberapa jam. Bahkan setelah mulai
jika mereka melewatkan satu kali penyuntikan insulin atau mengalami stres
akibat infeksi, kecelakaan atau penyakit yang serius. Penderita diabetes tipe II
bisa tidak menunjukkan gejala selama beberapa tahun. Jika kekurangan insulin
semakin parah, maka timbullah gejala yang berupa sering kencing dan haus.
Jarang terjadi ketoasidosis. Jika kadar gula darah sangat tinggi (sampai lebih dari
kebingungan mental, pusing, kejang dan suatu keadaan yang disebut koma
hiperglikemik-hiperosmolar non-ketotik.
2.6 Cara Menangani Diabetes Melitus
mengalami kesulitan kalau berpuasa. Pasien yang cukup terkendali dengan obat
dosis tunggal juga tidak mengalami kesulitan untuk berpuasa. Obat diberikan
pada saat berbuka puasa. Untuk yang terkendali dengan obat hipoglikemik oral
(OHO) dosis tinggi, obat diberikan dengan dosis sebelum berbuka lebih besar
daripada dosis sahur. Untuk yang memakai insulin, dipakai insulin jangka
menengah yang diberikan saat berbuka saja. Sedangkan pasien yang harus
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
pancuran air) (bahasa Latin: mellitus, rasa manis) yang juga dikenal di Indonesia
dengan istilah penyakit kencing gula adalah kelainan metabolis yang disebabkan
oleh banyak faktor, dengan simtoma berupa hiperglisemia kronis dan gangguan
kegagalan kronis ginjal (penyebab utama dialisis), kerusakan retina yang dapat
impotensi dan gangren dengan risiko amputasi. Komplikasi yang lebih serius
mengalami kesulitan kalau berpuasa. Pasien yang cukup terkendali dengan obat
dosis tunggal juga tidak mengalami kesulitan untuk berpuasa. Obat diberikan
pada saat berbuka puasa. Untuk yang terkendali dengan obat hipoglikemik oral
(OHO) dosis tinggi, obat diberikan dengan dosis sebelum berbuka lebih besar
daripada dosis sahur. Untuk yang memakai insulin, dipakai insulin jangka
menengah yang diberikan saat berbuka saja. Sedangkan pasien yang harus
3.2 Saran
dalam penyusunan makalah ini saya menyadari banyak kekurangan saya minta
ma’af dan saya membutuhkan partisipasinya dalam bentuk kritik maupun saran.